7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Sebagai Salah Satu Aktivitas Pemasaran Komunikasi secara luas merupakan suatu proses penyampaian pesan dari komunikator (pengirim pesan) ke komunikan (penerima pesan).1 William Al Big mendefinisikan komunikasi sebagai “the process of transmitting meaningful symbols between individuals”. Definisi itu mengimplikasikan bahwa komunikasi adalah suatu proses sosial yang terjadi antara sedikitnya dua orang, dimana salah seorang mengirimkan sejumlah simbol tertentu pada orang lain.2 Komunikasi itu dilakukan untuk menyampaikan informasi atau merespon informasi yang didapatnya. Oleh karena itu, komunikasi sangatlah dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Komunikasi juga dibutuhkan dalam kegiatan pemasaran sebagai media untuk mengenalkan atau mempublikasikan produk kepada konsumen. Komunikasi mempunyai tujuan agar pesan yang disampaikan tepat pada sasaran yang dituju. Sama halnya dengan komunikasi, pemasaran pun memiliki itu (tujuan) agar apa yang menjadi harapan dari kegiatan pemasaran dapat tercapai. Dari persamaan yang ada, maka komunikasi pemasaran harus 1 Mulyana, Deddy, M.A., Ph.D. (2005). Ilmu Komunikasi suatu Penghantar Bandung. : PT. Remaja Rosdakarya., hal 76 2 Kennedy, John E. Dan R. Dermawan S. Op.Cit., hal 2 7 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 8 menentukan tanggapan apa yang dikehendaki karena tanggapan menentukan pesan seperti apa yang akan disampaikan. Pesan meliputi unsur kata-kata, kalimat juga dalam bentuk simbolik. Agar pesan menjadi efektif, maka pesan yang disampaikan menggunakan tanda-tanda yang dikenali oleh penerimanya. Sebelum mengarah pada apa yang dimaksudkan dengan komunikasi pemasaran, ada baiknya mengetahui definisi dari pemasaran itu sendiri. Menurut Kotler (2002) definisi dari pemasaran, yaitu : Proses dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan menukarkan produk yang bernilai satu sama lainnya.3 Berdasarkan pengertian di atas, kita dapat melihat bahwa dalam pemasaran, individu dan kelompok menciptakan, menawarkan dan menukarkan produk demi memenuhi kebutuhan. Proses penawaran dan penukaran tersebut, tentunya memerlukan komunikasi agar tujuan dari masing-masing pihak yang terkait dapat tercapai. Oleh karena itu, setiap tahap pemasaran, sangat erat kaitannya dengan komunikasi. Tanpa komunikasi, pemasaran tersebut sulit diwujudkan. 2.2 Komunikasi Pemasaran Hubungan antara komunikasi dan pemasaran dapat dipahami dengan cara menguraikan dua unsur pokonya, yakni komunikasi dan pemasaran. Carl I 3 Phillip Kotler, Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, Edisi Keenam, Jakarta : Erlangga, 2002, hal. 15 & 40 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 9 Hovland (2000) menyatakan pengertian komunikasi sebagai berikut: “Communcation is the process by which an individual transmits stimuly (usually verbal) to modify the bahaviour of other individual”4 Sedangkan definisi pemasaran adalah suatu konsep yang menyangkut suatu sikap mental, suatu cara berfikir yang membimbing anda melakukan sesuatu yang tidak selalu menjual benda, tapi juga menjual gagasan-gagasan, karier, tempat, undang-undang, jasa, hiburan dan kegiatan-kegiatan nirlaba lainnya seperti kegiatan sosial dan keagamaan.5 Berbicara mengenai hubungaan antara komunikasi dengan pemasaran, Soemargana (2006) mempunyai pendapat sebagai berikut : “Antara komunikasi dengan pemasaran memiliki hubungan yang sangat erat. Penggabungan dari dua kajian pemasaran dan komunikasi menghasilkan kajian baru yang diberi nama komunikasi pemasaran.6 Komunikasi pemasaran merupakan aplikasi komunikasi yang bertujuan untuk membantu kegiatan pemasaran sebuah perusahaan. Aplikasi tersebut sangat dipengaruhi oleh berbagai bentuk media yang digunakan, daya tarik pesan dan frekuensi penyajian. Penerapan komunikasi pemasaran sangat 4 Pace, R. Wayne & F. Faules, Don, Komunikasi Organisasi (Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan), Editor: Deddy Mulyana, remaja Rosdakarya, Bandung, 2000. 5 Renaldi kasali, Mambidik Psara Indonesia:Segmentasi, Trgeting, dan Positioning, Gramedia Pustaka Utama Jakarta 2001, hal.51. 6 Soemanagara Rd., Strategic Marketing Communication: Konsep Strategis dan Terapan, Alfabeta, Bandung, 2006, hal.4. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 10 penting, khususnya dalam penyampaian pesan-pesan komunikasi yang dihadapkan pada berbagai persoalan, seperti perbedaan persepsi, perbedaan budaya dan keterbatasan media yang digunakan. Menurut Sutisna, komunikasi pemasaran adalah usaha untuk menyampaikan pesan kepada khalayak terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk atau jasa dipasar. Konsep yang secara umum sering digunakan untuk menyampaikan pesan adalah apa yang disebut sebagai bauran promosi. “Komunikasi pemasaran disebut sebagai bauran promosi, karena biasanya pemasar sering menggunakan berbagai jenis promosi secara simultan dan terintegrasi dalam suatu rencana promosi produk atau jasa.”7 2.3 Peran Komunikasi Pemasaran Dalam praktek di lapangan, terlalu sering perusahaan gagal mengintegrasikan berbagai saluran komunikasi mereka. Hasilnya adalah kesemrawutan komunikasi kepada pelanggan. Iklan di media massa mengatakan satu hal, promosi harga mengirimkan signal yang berbeda, label produk menciptakan pesan lain lagi, brosur penjualan tercetak mengatakan sesuatu yang sama sekali berbeda, dan situs internet perusahaan tampak tidak sesuai dengan semua pesan pada media sebelumnya. Masalah yang sering 7 Sutisna, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hal.265-267. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 11 terjadi adalah bahwa komunikasi-komunikasi itu berasal dari sumber yang berbeda di dalam perusahaan. Dengan konsep komunikasi pemasaran terpadu, perusahaan secara seksama memadukan dan mengkoordinasikan semua saluran komunikasinya untuk menyampaikan pesan komunikasi yang jelas, konsisten dan berpengaruh terhadap organisasi dan produk-produknya. Komunikasi pemasaran terpadu berarti bahwa semua pesan, positioning, citra dan identitas perusahaan dikoordinasikan melalui semua bentuk komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran terpadu menghasilkan konsistensi komunikasi yang lebih baik dan dampak penjualan yang lebih besar. Komunikasi pemasaran terpadu menjadi langkah awal komunikasi pemasaran total yang bertujuan menunjukkan cara perusahaan dan produk-produknya membantu pelanggan memecahkan masalah-masalah mereka. Saat ini komunikasi pemasaran terpadu bukanlah sebuah antusiasme sesaat belaka, melainkan sebuah filosofi komunikasai pemasaran mempunyai ciri permanen, diseluruh dunia dan berbagai jenis organisasi pemasaran. Komunikasi pemasaran merupakan promosi mengenai perusahaan dan produk yang ditawarkan. Oleh karena itu komunikasi pemasaran berperan sebagai penghubung antara perusahaan dan konsumen yang arus informasinya berjalan dua arah. Peran komunikasi pemasaran menurut Terence A.Shimp adalah sebagai berikut: http://digilib.mercubuana.ac.id/ 12 a. Membangkitkan keinginan akan suatu kategori produk. b. Menciptakan kesadaran akan merek. c. Mendorong sikap positif terhadap produk dan mempengaruhi niat (intention). d. Memfasilitasi pembelian.8 2.4 Bauran Komunikasi Pemasaran (Marketing Communication Mix) Agar proses komunikasi dapat berjalan dengan efektif dengan biaya yang efisien, komunikasi pemasaran perlu dirancang dengan baik dan tepat. Untuk itu, pemahaman mengenai komunikasi pemasaran menjadi sangat penting. Berikut adalah definisi komunikasi pemasaran menurut Chris Fill (2006): “Komunikasi pemasaran adalah sebuah proses manajemen yang terjadi antara perusahaan sebagai komunikator dangan berbagai macam publiknya yang kemudian berperan sebagai komunikan atau penerima pesan.”9 Untuk menyusun sebuah komunikasi pemasaran yang baik, pada umumnya perusahaan membangun dan menampilkan, kemudian mengevaluasi beberapa pesan yang disampaikan untuk memperkenalkan produk kepada publik atau konsumen sebagai target pasarnya melalui sebuah bauran promosi. 8 A.Shimp Terence, Periklanan Promosi dan aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Edisi ke 5 jilid 1. Jakarta:Erlangga,2003. Hal.160. 9 Chris Fill, OP. Cit., 2006, hal. 17. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 13 Bauran promosi yang dimaksud, secara lebih jelas dapat dilihat pada Bagan 1.1 di bawah ini: Bagan 1. 1 Bauran Promosi Belch PROMOTION Promotional Mix Advertising Direct Marketing Interactive/ Internet Marketing Sales Promotion Public Relation Personal Selling Sumber: George A. Belch and Michael A. Belch - Advertising and Promotion. Mcgraw-Hill Collage, 2001. Hal. 14 Secara tradisional,bauran promosi mencakup empat elemen yaitu: Iklan, Promosi Penjualan, Publikasi/ Humas dan Personal Selling. Namun George A.Belch dan Michael A. Belch menambahkan dua elemen dalam promotional mix yaitu Direct Marketing dan Interactive Media . Dua elemen terakhir ini telah digunakan secara luas oleh pengelola pemasaran dewasa ini untuk berkomunikasi khalayak sasarannya sebagaimana empat elemen sebelumnya. Masing-masing elemen dari promotional mix tersebut di pandang sebagai suatu instrumen komunikasi pemasaran terpadu yang memainkan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 14 peran penting dari program IMC. Masing-masing element dapat menggunakan berbagai macam bentuk dan masing-masing memiliki ke unggulan dan kekurangannya. Terdapat perbedaan karakteristik dari masing-masing alat promosi tersebut, dan juga tingkat efektifitasnya seperti yang diuraikan sebagai berikut : 2.4.1 Periklanan (Advertising) Sudah menjadi hal yang biasa bahwa setiap hari kita disuguhi oleh ratusan iklan baik lewat tayangan di televisi, radio, surat kabar, majalah atau media-media lainnya seperti brosur, leaflet, pster dan lain-lain. Ada iklan yang menarik perhatian kita, namun ada pula yang tidak. Iklan yang tidak menarik perhatian akan dengan mudah dilupakan oleh orang yang melihat atau mendengarnya. Iklan dipercaya sebagai cara yang paling efektif untuk mendongkrak penjualan dan iklan itu sendiri merupakan proses komunikasi satu arah yang panyampaian pesannya melalui suatu mediator yang tujuannya untuk mempengaruhi khalayak terhadap sikap atau perilaku seseorang. Mengenai definisi periklanan, Philip Kotler berpendapat sebagai berikut: “Periklanan adalah sebuah bentuk penyajian komunikasi non-personal, promosi ide-ide, promosi barang produk atau jasa yang dilakukan oleh sponsor tertentu yang dibayar.”10 10 Phillip Kotler, Op.Cit., hal.142. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 15 Tujuan utama dari sebuah periklanan adalah untuk menginformasikan, membujuk dan mengingatkan bagi konsumen sasaran terhadap produk yang ditawarkan. Agar iklan menjadi informatif maka perusahaan harus dapat merancang iklan tersebut sedemikian rupa agar hal-hal yang penting mengenai produk bisa disampaikan dalam pesan iklan. Periklanan yang bersifat membujuk berperan penting bagi perusahaan dalam rangka mengembangkan dan memajukan perusahaan. Tujuan pemasar sendiri adalah untuk mencoba meyakinkan konsumen bahwa barang atau jasa yang ditawarkan adalah pilihan yang paling tepat. Iklan yang bersifat membujuk biasanya dituangkan dalam pesan-pesan iklan perbandingan (comparative advertising). Untuk memaksimalkan hasil dari periklanan yang telah dilakukan, maka pemilihan media menjadi hal yang penting. Media periklanan meliputi segenap perangkat yang memuat atau membawa pesan-pesan penjualan kepada pembeli. Dalam periklanan, media periklanan dibagi menjadi 2, yaitu : a. Iklan Lini atas (Above the Line) Above the Line adalah media periklanan yang dikuasai oleh lima media yang berhak mengatur pengakuan dan pembayaran komisi kepada biro-biro iklan, yaitu pers (koran, tabloid dan majalah), radio, televisi, lembaga jasa iklan luar ruang (outdoor) dan sinema atau bioskop. b. Iklan Lini Bawah (Below the Line) http://digilib.mercubuana.ac.id/ 16 Below the Line adalah media-media yang tidak memberi komisi dan pembayaran dari direct mail, pameran, display, serta selebaran pengumuman. 2.4.2 Pemasaran Langsung (Direct Marketing) Belch dan Belch dalam bukunya Advertising & Promotion (2004:463) memberikan pengertian tentang pemasaran langsung (direct marketing) yaitu : “Direct marketing is a system of marketing by which optimization communicate directly with target consumer to generate respons or transaction.” 11 Dari definisi ini menggambarkan adanya suatu hubungan yang sangat dekat dengan target pasar dan memungkinkan proses komunikasi dua arah terjadi. Sehingga dapat dipahami bahwa komunikasi yang dilakukan secara langsung ditujukan untuk memperoleh respon atau transaksi yang terjadi dalam waktu singkat. Dalam penggunaan media tersebut terdapat dua jenis pasar sasaran, antara lain: a) Personal Target Dalam hal ini biasanya berbentuk layanan informasi langsung pada pemilik situs jejaring atau e-mail yang ditujukan secara personal. Disampaikan dengan pemberian informasi singkat tentang pemenuhan kebutuhan dan 11 Ibid, hal. 37. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 17 ajakan untuk lebih rinci mempelajari kualitas produk dan layanan, manfaat, harga, dan bagaimana dapat memperoleh produk tersebut. b) Group Target Telah berkembangnya target yang ingin dicapai, yaitu target yang bersifat personal berkembang menjadi group target, yang dapat terjadi melalui fasilitas teknologi berupa media yang mendukung komunikasi personal to group (PTG), dan bentuk teknologi yang memungkinkan hal ini terjadi melalui konferensi.12 2.4.3 Interactive/Internet Marketing Interactive/ Internet Marketing merupakan salah satu strategi media komunikasi promosi yang banyak digunakan oleh pelaku bisnis dari berbagai industri dengan menggunakan berbagai strategy atau tactic melalui tools yang disediakan oleh pengembang aplikasi internet.13 2.4.4 Promosi Penjualan (Sales Promotion) Pada dasarnya promosi penjualan merupakan serangkaian teknik pemasaran taktis yang dirancang dalam kerangka pemasaran strategis untuk 12 13 John E.Kennedy.op.Cit, 27 Ibid George E.Belch & Michael A. Belch, 2001:37 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 18 menambah nilai produk atau jasa sehingga tujuan penjualan dan pemasaran yang spesifik dapat tercapai.14 Promosi penjualan yang dilakukan oleh penjual dapat dikelompokkan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. Pengelompokan tersebut antara lain: a) Customer promotion, yaitu promosi yang bertujuan untuk mendorong atau merangsang pelanggan untuk membeli. b) Trade promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk merangsang atau mendorong pedagang grosir, pengecer, eksportir, dan importir untuk memperdagangkan barang atau jasa dar sponsor. c) Sales-force promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memperoleh pelanggan baru, mempertahankan kontrak hubungan dengan pelanggan, memperkenalkan produk baru, menjual lebih banyak kepada pelanggan lama dan mendidik pelanggan.15 2.4.5 Hubungan Masyarakat (Public Relations) Ketika cakupan bisnis dalam sebuah perusahaan semakin luas, maka semua aspek dalam memelihara hubungan baik internal maupun eksernal perusahaan menjadi sangat penting. Bedasarkan definisinya hubungan 14 Tom Brannan, Integrated Marketing Comiunications, Upaya Public Relation, Iklan, dan Promosi Untuk mengembangkan Identitas Merek, Seri Manajemen Pemasaran no.4, Penertbit PPM, Jakarta, 2004, hal. 103. 15 Strategi Promosi Penjualan(2009, agustus), Manajemen Pemasaran [online]. Diakses pada tanggal 23 November 2011 dari http://www.jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/strategipromosi-penjualan-definisi.html http://digilib.mercubuana.ac.id/ 19 masyarakat (public relations) merupakan fungsi manajemen yang memusatkan perhatian pada interaksi jangka panjang antara organisasi dengan publik yang berkaitan dengan organisasi untuk memperoleh goodwill (sikap atau perbuatan baik), pengertian yang saling menguntungkan, serta dukungan.16 Daya tarik humas banyak bertumpu pada tiga keunggulan unik berikut: 1. Kredibilitas tinggi : Berita dan fitur lebih otentik dan kredibel di mata pembaca, dibandingkan iklan. 2. Mampu menjaring pembeli dalam kedaan sedang lengah : Humas mampu menjangkau prospek yang suka menghindari wiraniaga dan iklan. 3. Dramatisasi : Humas mampu mendramatisasi perusahaan dan produk. Dari tiga keunggulan di atas, PR berperan penting sebagai mediator yang dapat menjembatani kepentingan organisasi atau perusahaandengan publiknya yang terkait dengan kegiatan PR itu sendiri. Kegiatan tersebut senantiasa akan menciptakan, menjaga, dan meningkatkan citra yang positif.17 16 D. Ronald Smith, Strategic Planning for Public Relations, Second Edition, Lawrence Erlbaum Associates Publisher, London, 2005, hal. 4. 17 Frank Jefkins. Public Relation in World Marketing. Jakarta,2006,hal.20 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 20 2.4.6 Penjualan Pribadi (Personal Selling) Penjualan pribadi merupakan aktivitas komunikasi antara produsen yang diwakili oleh tenaga penjual dengan konsumen potensial yang melibatkan pikiran dan emosi, serta tentu saja berhadapan langsung (face to face). Personal selling juga merupakan cara yang paling efektif untuk menanamkan pilihan pembeli, keyakinan pembeli, dan tindakan pembeli, pada tingkat terentu dalam proses pembelian. Dalam upaya melakukan interaksi kepada calon pembeli, suatu personal selling mempunyai berbagai fungsi, antara lain: a) Prospecting : Mancari pembeli dan menjalin hubungan dengan calon pelanggan. b) Targeting : Mengalokasikan kelanggkaan waktu penjual demi pembeli. c) Communicating : memberi informasi mengenai produk perusahaan kepada pelanggan. d) Selling : mendekati, mempresentasikan, mendemonstrasikan, mengatasi penolakan, serta menjual produk kepada pelanggan. e) Servicing : memberikan berbagai jasa dan pelayanan kepada pelanggan. f) Information gathering : melakukan riset dan intelejen pasar. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 21 g) Allocating : menentukan apa yang akan dituju.18 2.5 Perencanaan Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran merupakan salah satu faktor kunci suksesnya sebuah promosi penjualan dalam suatu perusahaan. Strategi komunikasi pemasaran harus sejalan dengan strategi pemasaran dan strategi perusahaan. Hasil analisis pemasaran, perencanaan dan kontrol terhadap faktor-faktor yang menyangkut produk, harga, tempat dan promosi merupakan dasar berpijak bagi penjabaran strategi komunikasi pemasaran yang akan dilakukan. Menurut Christopher Lovelock dan Jochen Wirtz dalam bukunya Services Marketing, dalam membuat perencanaan strategi komunikasi pemasaran, para pemilik perusahaan dan manajer pemasaran dihadapkan pada tugas-tugas untuk menentukan hal-hal sebagai berikut:19 1. Siapakah target audiens kita. 2. Apa yang kita perlukan untuk menyampaikan pesan dan mencapainya. 3. Bagaimana menyampaikan pesan. 4. Kapan pesan tersebut disampaikan. Agar para pemilik usaha dan manajer pemasaran memungkinkan untuk mengimplementasikan berbagai jenis elemen promosi kedalam perencanaan 18 19 Ali Hasan, SE, M.M, Marketing, Jakarta:PT. Buku Kita, 2008. Hal 368. Christopher Lovelock dan Jochen Wirtz, Op.Cit., hal. 163. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 22 terpadu, maka merancang kerangka kerja yang meyeluruh adalah sebuah keharusan.20 Untuk dapat mengakomodasi kondisi ini maka disusunlah sebuah kerangka kerja yang disebut dengan istilah Marketing Communications Planning Frameworks (MCPF) atau kerangka kerja perencanaan komunikasi pemasaran. Melalui MCPF, kita dapat mencoba untuk mencapai hal tersebut, yaitu dengan menggabungkan berbagai jenis elemen-elemen komunikasi pemasaran kedalam serangkaian aksi, dimana dasar pemikiran pada setiap keputusan komunikasi pemasaran dibuat atas dasar informasi menyeluruh pada tingkat sebelumnya dalam kerangka kerja perencanaan.21 Artinya, setiap kegiatan komunikasi pemasaran yang akan dilakukan selalu mengacu pada kegiatan sebelumnya yang telah dilakukan. Maksud dan tujuan dari MCPF adalah memberikan urutan atau tahapan kerja yang sesuai bagi setiap kegiatan komunikasi pemasaran dan memerlukan pertimbangan matang. MCPF melambangkan tahapan dari setiap keputusan yang diambil oleh manager pemasaran ketika mempersiapkan, menerapkan/mengimplementasikan dan mengevaluasi strategi dan rencana komunikasi. Adapun kerangka perencanaan komunikasi pemasaran yang dimaksud seperti yang digambarkan pada bagan 1.2 di halaman berikutnya. 20 21 Chris Fill, Op.Cit., hal. 347. Ibid., hal. 347. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 23 Bagan 1. 2 The Marketing Communications Planning Framework (MCPF) Corporate Goals Context Analysis Marketing Research Marketing Goals Promotional Goals & Positioning 3 PS of Promotional Strategy Agencies Communication Goals Pull Push Coordinated Promotional Mix Scheduling Profile Resources Implementing, Control and Evaluation Sumber:Chris Fill – Marketing Communication, Frameworks, Theories and Application. Prentice Hall International (UK) Limited, 1995, hal. 347 Dalam komunikasi pemasaran diperlukan adanya tujuan promosi melalui pengembangan strategi komunikasi, dimana dalam menentukan tujuan promosi diperlukan elemen kunci dan keterkaitan dari elemen-elemen tersebut antara satu dengan yang lainnya. Melalui MCPF atau kerangka perencanaan komunikasi pemasaran maka para manager pemasaran dapat :22 a. Menunjukkan elemen-elemen kunci. b. Keterkaitan antara elemen satu dengan elemen yang lain. c. Pendekatan yang terintegrasi dari keseluruhan elemen. 22 Ibid., hal. 347. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 24 Adapun uraian dari elemen perencanaan komunikasi pemasaran yang dimaksud adalah sebagai berikut :23 2.5.1 Analisis Situasi (Context Analysis) Analisis situasi diperlukan dalam setiap kegiatan komunikasi pemasaran. Hal ini merupakan langkah awal yang sangat urgent dalam setiap proses perencanaan komunikasi pemasaran dimana unsur-unsur utama analisis situasi adalah : 2.5.1.1 The Customer Context (Situasi Konsumen) Hal ini berhubungan dengan karakteristik segmentasi yang dituju, tingkat awareness, perception, dan sikap terhadap produk / perusahaan dan tingkat keterlibatan. Setiap manusia adalah pribadi yang berbeda dan unik. Hal ini dipengaruhi oleh latar belakang, keluarga, dan lingkungan, pendapatan, dan tempat tinggal. Dalam pemasaran hal tersebut akan mempengaruhi pola pemilihan konsumen terhadap produk-produk tertentu. Dengan beragamnya tipe konsumen sebagai pasar sasaran produknya, maka dalam merencanakan komunikasi pemasaran diperlukan segmentasi, targetting dan positioning. 23 Ibid., hal. 348. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 25 a. Segmentasi Studi mengenai segmentasi di desain untuk mencari kebutuhan dan keinginan dari grup konsumen yang lebih spesifik dengan demikian produk dan jasa dapat dikembangkan dan dipromosikan untuk memenuhi kebutuhan setiap kelompok (grup). Proses dari penentuan sebuah markat potensial kedalam sebuah subsistem dari konsumen dengan kesamaan kebutuhan atau karakteristik dan pemilihan salah satu atau lebih segmen ditargetkan dalam sebuah kegiatan komunikasi pemasaran. Segmentasi konsumen didasarkan atas : kesamaan akan kebutuhan, keinginan, hasrat (desire), latar belakang, pendidikan dan pengalaman.24 Segmentasi pasar adalah proses mengkotak-kotakkan pasar yang heterogen kedalam kelompok-kelompok potensial customer (pelanggan potensial) yang memiliki kesamaan kebutuhan dan kesamaan karakter, serta memiliki respon yang sama dalam membelanjakan uangnya. Dalam melakukan segmentasi pasar konsumen, perlu diperhatikan variabel segmentasi utama, yakni : 1. Segmentasi Geografis, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti iklim, kepadatan penduduk, wilayah maupun tradisi budaya. 2. Segmentasi Demografis, yang dapat mencakup usia, jenis kelamin, pendidikan, 24 pekkerjaan, maupun jumlah Soemanagara, Rd, Op.Cit., hal. 73. http://digilib.mercubuana.ac.id/ anggota keluarga yang 26 merupakan karakteristik yang dapat mencirikan target sasaran terhadap produk tertentu. 3. Segmentasi Psikografis, dapat mencakup tentang gaya hidup yang mencerminkan kesesuaian produk denhgan pola hidup normal target sasarannya. Gaya hidup dapat digambarkan melalui tiga indikator utama, yakni aktivities (bagaimana seseorang menggunakan waktunya), interest (apa saja yang penting bagi mereka), dan opinion (apa pendapat mereka tentang diri sendiri dan lingkungan sekitarnya). 4. Segmentasi Behavioral, suatu pembagian pasar berdasarkan sikap atau perilaku, penggunaan, dan respon pelanggan terhadap suatu produk.25 b. Targeting Setelah melakukan segmentasi pasar kemudian menetapkan pasar sasaran (target market) atau targeting. Targeting adalah proses memilih calon pembeli atau calon klien yang terbaik untuk produk atau jasa atau suatu perusahaan (target segment) dan berkonsentrasi pada usaha untuk memberikan perusahaan kesempatan terbaik untuk keberhasilan. Adapun targetting didasarkan atas pasar potensial dan produk portofolio. “Targeting adalah menetapkan segmen dipasar untuk dijadikan target sebagai sasaran layanan segmen yang telah terpilih berdasarkan segmentasi pasar disebut sebagai target market.”26 25 Fandy Tjiptono, Gregorius, Dedi Adrianan. Pemasaran Pemasaran Strategic. C.V ANDI, Yogyakarta, 2008, hal 172 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 27 c. Positioning Setelah melakukan segmentasi pasar lalu menetapkan pasar sasaran atau targeting, Makan perusahaan melakukan apa yang disebut sebagai positioning. Menurut Kotler, positioning adalah tindakan yang dilakukan marketer untuk membuat citra produk dan hal-hal yang ingin ditawarkan pada pasarnya berhasil memperoleh posisi yang jelas dan mengandung arti dalam benak target market (sasaran konsumennya). Positioning bukanlah strategi produk, tetapi strategi komunikasi.27 Jika segmentasi, targeting dan positioning ini telah ditentukan, maka hal ini akan mempermudah manajer komunikasi pemasaran dalam menentukan perencanaan strategi komunikasi pemasaran. Strategi komunikasi pemasaran yang ditujukan kepada sebuah segmentasi yang ditentukan, sehingga dapat menghindari sebuah kompetisi yang berat dalam pasar melalui perbedaan cara penyampaian pesan, gaya, kemasan, dan model distribusi produk (tidak hanya sekedar menentukan harga).28 26 27 28 Ibid., hal. 274. Ibid., hal. 286. Soemanagara, Rd, Op.Cit., hal. 73. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 28 2.5.1.2 The Bussiness Context (Kondisi Usaha atau Bisnis) Tahap ini menyangkut analisa seluruh komponen yang dapat menjelaskan keadaan terkini dari kondisi usaha. Seperti rencana dan strategi pemasaran yang digunakan, analisa produk/perusahaan ditinjau dari posisinya di pasar, serta analisa kompetitor mengenai kelebihan, kelemahan, dan posisi mereka di pasar. 2.5.1.3 The Internal Context (Situasi Internal) Tahap ini merupakan proses analisa seluruh komponen yang dapat menjelaskan tentang situasi internal perusahaan. Ini meliputi ketersediaan modal, identitas perusahaan yang di dalamnya termasuk visi dan misi, budaya, nilai, kepercayaan, Serta sumber daya yang dimiliki. 2.5.1.4 The External Context (Situasi Eksternal) Analisa yang dilakukan pada tahap ini melibatkan semua komponen yang berkaitan dengan hubungan perusahaan dengan pihak-pihak di luar perusahaan, serta lingkungan yang dapat mempengaruhi aktivitas perusahaan.Komponen tersebut meliputi hubungasn dengan stakeholder, kondisi sosial, politik dan ekonomi, serta kemajuan teknologi dan juga kesempatan. 2.5.2 Tujuan Promosi (Promotional Objectives) Peran dari tujuan promosi dalam proses perencanaan adalah sangat penting. Pertama, bahwa tujuan promosi memberi keseimbangan bagi rencana http://digilib.mercubuana.ac.id/ 29 promosi dan target-target penjualan. Kedua, menunjukkan positioning bagi sebuah produk/jasa. Ketiga, memberi arahan yang jelas bagi keseimbangan bauran komunikasi pemasaran (Marketing Communication Mix). Keempat, memberi parameter waktu dalam berkampanye. Terakhir, memberikan cara atau arah yang penting dalam setiap evaluasi kegiatan komunikasi pemasaran. Tujuan promosi terdiri dari 3 (tiga) elemen utama, yaitu :29 a. Tujuan Perusahan (Corporate Objectives), berasal dari rencana pemasaran yang berhubungan dengan misi dan wilayah dan usaha dimana perusahaan akan memasuki wilayah tersebut. b. Tujuan Pemasaran (Marketing Objectives), hal ini terkait dengan tujuan penjualan, peluang pasar, pendapatan, volume perdagangan, dan keuntungan. c. Tujuan komunikasi pemasaran (Marketing Communication Objectives), berasal dari pemahaman dari situasi terkini keberadaan produk dan harapan mengenai produk/jasa di masa depan. 2.5.3 Strategi Komunikasi Pemasaran (Marketing Communication Strategy) Strategi komunikasi pemasaran merupakan inti dari seluruh perencanaan komunikasi pemasaran dan bidang lainnya yang berkaitan. Strategi adalah keseluruhan rencana organisasi, meliputi apa yang ingin dicapai dan bagaimana cara mencapainya. Maka strategi komunikasi 29 Chris Fill, Op.Cit., hal. 350. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 30 pemasaran adalah perencanaan secara cermat mengenai kegiatan pemasar sebagai usaha untuk penyampaian pesan kepada publik terutama konsumen sasarannya mengenai keberadaan produk dipasar agar tercapainya tujuantujuan khusus yang diinginkan. Dalam menyusun strategi komunikasi pemasaran ada tiga cara yang biasanya dipergunakan, yaitu Pull strategy, Push strategy dan Profile strategy. Penjelasan lebih lanjut tiga strategi di atas adalah sebagai berikut : a) Pull Strategy Merupakan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh pihak pemasar untuk merangsang permintaan konsumen melalui channel distribusi dan kemudian langsung kepada pengguna barang tersebut. b) Push Strategy Strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh pihak pemasar yang menekankan promosi produk kepada anggota channel distribution (retailer) yang kemudian melalui channel distribution tersebut diharapkan penjualan dapat meningkat dengan memberikan insentif kepada channel distribution. c) Profile Strategy Selain adanya pull strategy dan push strategy, terdapat juga profile strategy (strategi profil), yaitu strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan promosi perusahaan, guna memuaskan para pemegang saham. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 31 Profile strategy berfokus pada pembangunan kesadaran, persepsi., sikap dan reputasi dengan menggunakan hubungan masyarakat, sponsor dan iklan perusahaan. 2.5.4 Mengkoordinasikan Bauran Promosi (Coordinated Promotional Mix) Menghubungkan pesan yang akan disampaikan dengan orientasi strategi adalah bagian terpenting dalam koordinasi bauran promosi. Dari sini bauran promosi (Promotional Mix) memerlukan pertimbangan bagi strategi yang diusulkan, yaitu sejalan dengan strategi terhadap konsumen, perdagangan, dan komunikasi dalam rangka menjangkau target pasar yang lebih luas lagi. Setelah merumuskan dan menetapkan posisi yang dikehendaki bagi suatu produk, langkah selanjutnya menetapkan metode, alat dan media, termasuk didalamya adalah menyajikan bentuk dan gaya pesan yang akan disajikan. Selain pemilihan metode promosi sebaiknya secara jelas ditetapkan pula media yang akan ditetapkan. Hal ini sangat penting, karena media bergantung pada sifat dasar dari goal (tujuan) yang telah ditetapkan, target audiens, dan sumber daya yang ada. Kuncinya adalah memberikan konsistensi pesan dan tolak ukur dari terintegrasi atau tidaknya bauran promosi.30 30 Ibid., hal. 351. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 32 2.5.5 Jadwal dan Implementasi (Scheduling and Implementation) Setelah melakukan koordinasi bauran promosi, maka langkah selanjutnya yang dilakukan oleh manajer pemasaran adalah scheduling (menyusun jadawal) untuk setiap kegiatan daam bauran promosi. Seluruh kegiatan disusun dalam rencana kerja yang terjadwal berdasarkan sasaran dan tujuan komunikasi. 31 2.5.6 Sumber Daya (Resources) Resources (Sumber Daya) adalah bagian dari rencana pemasaran yang sangat penting, karena sumber daya adalah upaya dari unsur komunikasi pemasaran yang mendukung rencana pemasaran yang telah ditetapkan. Sumber daya tidak saja hanya berkenaan dengan permasalahan modal atau keuangan, tetapi juga pada kualitas tenaga pemasar yang ada dan juga waktu yang tersedia bagi tercapainya hasil yang diharapkan. 2.5.7 Kontrol dan Evaluasi (Control and Evaluation) Ada banyak cara untuk mengevaluasi sumber daya manusia dan media yang dipakai. Hal ini berguna untuk mengevaluasi apakah hasil yang telah dicapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya, pada saat merencanakan strategi komunikasi pemasaran. 31 Ibid., hal. 351. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 33 2.5.8 Umpan Balik (Feedback) Proses perencanaan komunikasi pemasaran telah lengkap manakala ada umpan balik (feedback) dari pasar sasaran yang dituju. Tidak hanya informasi mengenai keseluruhan hasil dari kampanye yang telah ditetapkan, namun demikian pula hanya dengan aspek-aspek lain seperti hasil-hasil yang telah dicapai dari tiap individu setelah kampanye, sepadan tidaknya investasi yang telah dikeluarkan, kelayakan strategi yang diterapkan dan masalah yang dihadapi selama penerapannya, dan tercapai atau tidaknya tujuan yang telah direncanakan sebelumya. http://digilib.mercubuana.ac.id/