BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Sebagai landasan dalam penelitian ini, digunakan beberapa penelitian yang dulu pernah dilakukan, diantaranya : Andriani (2000) dalam penelitiannya yang mengambil judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Bunga yang Diterima Perbankan di Indonesia Dari Segi Makro Ekonomi”. Variabel dependent yang digunakan dalam penelitian Mukti adalah nilai tingkat bunga deposito sedangkan variabel independent yang digunakan adalah likuiditas perekonomian, pendapatan nasional dan pengeluaran pemerintah. Dengan menggunakan uji F dan uji t disimpulkan bahwa likuiditas perekonomian, pendapatan nasional dan pengeluaran pemerintah secara bersama-sama mempengaruhi nilai tingkat bunga perbankan di Indonesia. Secara parsial, likuiditas perekonomian berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat bunga di Indonesia. Sedangkan variabel pendapatan nasional dan pengeluaran pemerintah masing-masing kurang memiliki pengaruh secara nyata terhadap tingkat bunga Penelitian dari Raditiya (2007) yang berjudul “Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan Bagi Hasil Terhadap Deposito Mudharabah (Bank Syariah Mandiri)”. Penelitian ini menelaah bagaimana pengaruh yang ditimbulkan dari variabel tingkat suku bunga dimana apabila suku bunga naik sebesar 1 persen untuk jangka panjang sebesar 79,366 persen lebih besar dari pengaruh yang ditimbulkan dalam jangka pendek sebesar 17,44 persen. Kemudian untuk pengaruh tingkat bagi hasil dan jangka pendek maupun jangka panjang jika naik sebesar 1 persen tidak 13 21 Universitas Sumatera Utara 14 berpengaruh dilihat dari ketidaksignifikan variabel tersebut terhadap deposito Mudharabah di Bank Syariah Mandiri. Syakir (2005) dalam penelitiannya yang mengambil judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penetapan Tingkat Suku Bunga Deposito Pada Bank-Bank Umum Pemerintah Dan Bank-Bank Umum Swasta Nasional Di Indonesia (Pasca Deregulasi 27 Oktober 1988)”, mencoba mencari tahu faktorfaktor yang mempengaruhi dan faktor yang berpengaruh paling dominan dalam penetapan tingkat suku bunga deposito berjangka satu bulan, tiga bulan, enam bulan dan dua belas bulan. Variabel dependent dalam penelitian Imam adalah tingkat bunga deposito berjangka satu bulan, tiga bulan, enam bulan dan dua belas bulan pada bank-bank umum pemerintah dan bank-bank umum swasta nasional. Sedangkan variabel dependentnya adalah jumlah uang yang beredar (M2) atau likuiditas perekonomian, tingkat inflasi, pendapatan domestik bruto (PDB) riil, LDR (Loan to Deposit Ratio), SIBOR (Singapore Interbank Offered Rate), kurs US$ terhadap rupiah, likuiditas bank serta tingkat suku bunga sertifikat Bank Indonesia (SBI). Menurut Noprin (2000) suku bunga adalah biaya yang harus dibayar oleh peminjaman atas pinjaman yang diterima dan merupakan imbalan bagi pemberi pinjaman atas investasinya suku bunga mempengaruhi keputusan individu terhadap pilihan membelanjakan uang lebih banyak atau menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan. Suku bunga juga merupakan sebuah harga yang menghubungkan masa kini dengan masa depan, sebagaimana harga lainnya maka tingkat suku bunga ditentukan oleh interaksi antara permintaan dan penawaran. 22 Universitas Sumatera Utara 15 Suku bunga dibedakan menjadi dua, yaitu : 1. Suku bunga Nominal Suku bunga nominal adalah rate yang dapat diamati pasar. 2. Suku bunga Riil Suku bunga riil adalah konsep yang mengukur tingkat bunga yang sesungguhnya setelah suku bunga nominal dikurangi dengan laju inflasi yang diharapkan. Tingkat suku bunga juga digunakan pemerintah untuk mengendalikan tingkat harga. Ketika tingkat harga tinggi dimana jumlah uang yang beredar di masyarakat banyak sehingga konsumsi masyarakat tinggi akan diantisipasi oleh pemerintah dengan menetapkan tingkat suku bunga yang tinggi. Dengan tingkat suku bunga tinggi yang diharapkan kemudian adalah berkurangnya jumlah uang yang beredar sehingga permintaan agregat pun akan berkurang dan kenaikan harga bisa diatasi. B. Deposito Deposito adalah sejenis jasa tabungan yang biasa ditawarkan oleh bank kepada masyarakat. Deposito biasanya memiliki jangka waktu tertentu di mana uang di dalamnya tidak boleh ditarik nasabah. Bunga deposito biasanya lebih tinggi daripada bunga tabungan biasa. Deposito uang yang di tabung di bank ada jangka waktunya misalnya 1, 3, 6, 12 bulan tergantung masyarakat, misalnya kita akan ambil deposito yang 1 bulan, tapi belum 1 bulan anda ingin mencairkan uang itu, anda akan dikenakan penalti, dan deposito bunganya lebih tinggi dari tabungan biasa. Minimal deposito yang harus kita simpan sebesar Rp 10 juta. 23 Universitas Sumatera Utara 16 C. Pengertian bunga Bunga atau riba adalah penambahan, perkembangan, peningkatan dan pembesaran yang diterima pemberi pinjaman dari peminjam dari jumlah pinjaman pokok sebagai imbalan karena menangguhkan atau berpisah dari sebagian modalnya selama periode waktu tertentu. Secara umum riba adalah pengambilan tambahan yang harus dibayarkan, baik dalam transaksi jual beli maupun pinjam meminjam yang bertentangan dengan prinsip syariah (Sudarsono, 2003. 10-11 ). D. Teori Keynes Tentang Suku Bunga Teori Keynes menyebutkan bahwa, tingkat bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang, menurut teori ini ada tiga motif, mengapa seseorang bersedia untuk memegang uang tunai, yaitu motif transaksi, berjagajaga dan spekulasi (Boediono, 2002:82). Tiga motif inilah yang merupakan sumber timbulnya permintaan uang yang diberi istilah Liquidity preference, adanya permintaan uang menurut teori Keynes berlandaskan pada konsepsi bahwa umumnya orang menginginkan dirinya tetap likuid untuk memenuhi tiga motif tersebut. Teori Keynes menekankan adanya hubungan langsung antara kesediaan orang membayar harga uang tersebut (tingkat bunga) dengan unsur permintaan akan uang untuk tujuan spekulasi, dalam hal ini permintaan besar apabila tingkat bunga rendah dan permintaan kecil apabila bunga tinggi. E. Teori Klasik Tentang Tingkat Bunga (Loanable Funds) Tabungan, simpanan menurut teori klasik (teori yang dikemukakan kaum klasik seperti Adam Smith, David Ricardo) adalah fungsi tingkat bunga, makin 24 Universitas Sumatera Utara 17 tinggi tingkat bunga, maka makin tinggi pada keinginan masyarakat untuk menyimpan dananya di bank, artinya pada tingkat bunga yang lebih tinggi, masyarakat akan terdorong untuk mengorbankan atau mengurangi pengeluaran untuk berkonsumsi guna menambah tabungan. Sedangkan bunga adalah ‘harga” dari (penggunaan) loanable funds, atau bisa diartikan sebagai dana yang tersedia untuk di pinjamkan atau dana investasi, karena menurut teori klasik, bunga adalah “harga” yang terjadi di pasar investasi. Investasi juga merupakan tujuan dari tingkat bunga. Semakin tinggi tingkat bunga, maka keinginan untuk melakukan investasi juga semakin kecil, alasannya adalah seorang pengusaha akan menambah pengeluaran investasinya apabila keuntungan yang diharapkan dari investasi tersebut lebih besar dari tingkat bunga yang harus di bayarkan untuk dana investasi tersebut sebagai ongkos untuk penggunaan dana (cost of capital). Makin rendah tingkat bunga, maka pengusaha akan terdorong untuk melakukan investasi, sebab biaya penggunaan dana juga semakin kecil, tingkat bunga dalam keadaan seimbang (artinya tidak ada dorongan naik turun) akan tercapai apabila keinginan menabung masyarakat sama dengan keinginan pengusaha untuk melakukan investasi. 25 Universitas Sumatera Utara