STUDI PENGGUNAAN OBAT GOLONGAN ANTIINFLAMASI NONSTEROID UNTUK PASIEN RAWAT INAP DI RSI SURAKARTA TAHUN 2008 MENGGUNAKAN METODE ATC/DDD DAN DU90% INTISARI Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS) merupakan salah satu golongan obat yang banyak digunakan oleh masyarakat baik yang diresepkan oleh dokter maupun yang dijual bebas. Golongan obat ini dapat digunakan untuk pengobatan inflamasi dan nyeri. Pada penelitian sebelumnya dilaporkan bahwa komplikasi terhadap saluran cerna merupakan salah satu efek samping paling umum akibat penggunaan OAINS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuantitas dan kualitas penggunaan OAINS di RSI SURAKARTA serta kesesuaian penggunaan OAINS dengan DOEN 2005. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data penggunaan OAINS dari Instalasi Farmasi dan data jumlah pasien rawat inap dari Instalasi Rekam Medik RSI SURAKARTA dalam jangka waktu 1 Mei 2008-31 Desember 2008. Pengukuran kuantitas penggunaan OAINS dilakukan dengan menggunakan satuan unit DDD yang dinyatakan dengan DDD/100 hari rawat dan kualitas peresepan OAINS dianalisis berdasarkan profil DU90% OAINS yang dihubungkan dengan tingkat keamanan relatif OAINS terhadap saluran cerna. Dari penelitian ini, diketahui OAINS yang digunakan untuk pasien rawat inap di RSI Surakarta terdiri dari 7 jenis nama generik (ketorolak, asam mefenamat, selekoksib, ketoprofen, diklofenak, meloksikam dan ibuprofen) dan 14 nama dagang, dengan penggunaan tertinggi adalah ketorolak (69,04%). OAINS yang masuk dalam segmen penggunaan 90% berdasarkan nama generik adalah ketorolak (69,04%) dan asam mefenamat (19,29%) yang berarti bahwa OAINS yang diresepkan untuk pasien rawat inap di RSI Surakarta selama periode 1 Mei-31 Desember 2008 adalah OAINS dengan risiko tinggi terhadap saluran cerna. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kualitas peresepan OAINS berdasarkan tingkat keamanan relatif terhadap saluran cerna di RSI Surakarta adalah kurang baik. Berdasarkan tingkat kesesuaian penggunaan OAINS dengan DOEN, hanya 28,57% OAINS yang sesuai Kata kunci: ATC/DDD, DU90%, OAINS xii DRUG UTILIZATION STUDY OF NONSTEROIDAL ANTIINFLAMMATORY DRUGs FOR HOSPITALIZE PATIENTs AT RSI SURAKARTA HOSPITAL IN 2008 USING ATC/DDD AND DU90% METHODOLOGY ABSTRACT Nonsteroidal antiinflammatory drugs (NSAID) is a group of drug which is most widely used in the world, not as prescribed drugs but also as over the counter drugs. These drugs are usually used for treatment of inflammation and pain. Previous study reported that gastrointestinal complication was the most common ADRs related to NSAIDs use. The aims of this research are to evaluate the quantity and quality of NSAI Ds ’pr e s c r i pt i ona tRSISur a ka r t aand the used of NSAIDs according to DOEN 2005. This research is conduct by using data of NSAIDs using from installation of pharmacy and number of hospitalize patients from medical record installation of RSI Surakarta during 1st May-31th December 2008. Quantitative analysis of this study was expressed as the number of Define Daily Dose (DDD) per 100 bed days and quality prescription ofNSAI Dsi sba s e donDr ugUt i l i z a t i on’ spr of i l e (DU90%) which was attributed by the risk factor of gastrointestinal tract. From this research it could be found 7 kind of NSAIDs with generic name (ketorolac, mefenamic acid, celecoxib, ketoprofen, diclofenac, meloxicam and ibuprofen) and 14 kind with trade name and the highest used is ketorolac (69,04%). Quantity utilization of NSAIDs which to be on DU90% segment include ketorolac (69,04%) and mefenamic acid (19,29%), it means that prescribing of NSAIDs for hospitalize patients in RSI Surakarta during 1st May-31th December 2008 are the most of drugs which high risk gastrointestinal tract interference. Therefore the quality prescription of NSAIDs based on safety regarding gastrointestinal interference in RSI Surakarta was not proper. Based on the used of NSAIDs with DOEN, there were 28,57% are appropriate. Keywords: ATC/DDD, DU90%, NSAIDs xiii