LIMA DESA RINTIS KEBUN TOGA SPESIALIS Ditulis oleh Humas dan Protokol Selasa, 27 Agustus 2013 14:44 <p style="text-align: justify;"><b>HUMAS-BERGAS :</b> Kementerian BUMN RI bekerja sama dengan Pemkab Semarang merencanakan program tanaman obat keluarga (toga) spesialis di lima desa tertinggal. Nantinya, setiap kepala keluarga di desa perintis itu akan memiliki kebun toga yang ditanami aneka tanaman obat. Diharapkan tanaman obat itu dapat menyembuhkan berbagai penyakit anggota keluarganya. �Jadi, mereka menanam dan mengkonsumsi tanaman obat itu sesuai keluhan sakitnya. Salah satu BUMN farmasi akan saya tunjuk untuk melaksanakan program ini,� kata Menteri BUMN Dahlan Iskan saat menghadiri dialog dan halal bihalal dengan petani empon-empon di Taman Djamu Indonesia (TDI) di Bergas, Selasa (27/8) siang.</p><p style="text-align: justify;" /> Hadir pada acara itu anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI TB Silalahi, pimpinan TDI Charles Saerang, pelaksana tugas Sekretaris Daerah Jateng Sri Puryono mewakili Gubernur Jateng, Kepala Bapermasdes Kabupaten Semarang Yosep Bambang Trihardjono mewakili Bupati Semarang dan seratusan petani empon-empon dari berbagai daerah.<br />Ditambahkan oleh Dahlan, potensi empon-empon sebagai tanaman obat di tanah air sangat besar. Kondisi itu sangat mendukung industri jamu tradisional yang mampu eksis bahkan ditengah terpaan krisis ekonomi global. Sejak tahun lalu, lanjutnya, Kementerian BUMN telah menggandeng Institut Pertanian Bogor (IPB) mengembangkan empon-empon di berbagai wilayah. �Dari hasil penelitian, empon-empon bisa bermutu tinggi jika ditanam di wilayah (Kabupaten) Semarang bagian atas ini. Karenanya, Kita akan mengembangkan tanaman ini disini lewat program di BUMN farmasi,� terangnya lagi.<br />Menurut pria yang sukses sebagai pemimpin media massa cetak ini, salah satu fungsi BUMN adalah ikut mensejahterakan masyarakat. Program sosial BUMN farmasi itu nantinya diharapkan dapat ikut meningkatkan mutu kesehatan dan kehidupan warga.<br />Pimpinan TDI, Charles Saerang menambahkan TDI dibangun sebagai tempat budidaya aneka tanaman obat tradisional. �Ratusan jenis tanaman obat ditanam untuk melestarikan warisan budaya nenek moyang,� tutur Charles.<br />Sementara itu Kepala Bapermasdes Yosep Bambang Trihardjono menjelaskan lima kecamatan di Kabupaten Semarang sangat potensial sebagai tempat pengembangan tanaman obat. Salah satunya adalah Kecamatan Bergas. �Pemkab Semarang memberikan perhatian lebih pada pengembangan tanaman obat ini sebagai salah satu alternatif pengobatan berbagai penyakit,� tegasnya.<br />Pada kesempatan itu pula, Menteri Dahlan Iskan menanam pohon Pronojiwo (Euchresta horsfieldii), salah satu tanaman obat langka dari Pegunungan Tengger, di areal TDI. (*/junaedi) <br /><br /></p> 1/1