1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia bisnis

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Dunia bisnis dan industri telah lama berbenah menuju era global, dimana
batas-batas antar negara menjadi terkikis yang memberi dampak pada bidang
ekonomi, politik, sosial dan budaya serta pendidikan. Dengan adanya perubahan
global ini, krisis-krisis global dunia mulai meluas dan persaingan antar negara pun
menjadi lebih kompetitif.
Sebagian besar industri telah melakukan transformasi orientasi bisnis, dari
tingkat lokal sampai mengarah pada pasar yang mendunia.Transformasi tersebut
ternyata juga beriringan dengan perubahan lainnya seperti dalam bidang ekonomi,
politik, dan juga budaya. Tampaknya hal itu akan selalu terjadi dan dulit
diprediksi. Namun ada satu factor penting dalam memberi tanggapan terhadap
situasi penuh ketidakpastian ini, yaitu manusia,
Manusia mempunyai kemampuan dan visi untuk mengembangkan strategi
dalam organisasi maupun bisnis. Menghadapi transformasi bisnis ini adalah tugas
seorang manajer untuk mempersiapkan diri agar memiliki keunggulan kompetitif.
Untuk itu diperlukan pembenahan terhadap manajemen sumber daya manusia
(SDM) sehingga mampu menciptakan pemain bisnis global yang handal yaitu
sumber daya manusia (SDM) yang terampil, berdaya saing tinggi dan juga
tangguh sangat dibutuhkan untuk menghadapi persaingan di era globalisasi dan
1
2
persaingan antar perusahaan yang semakin ketat. Tanpa adanya karyawan yang
berkualitas mustahil tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik.
Pentingnya peranan sumber daya manusia dalam mewujudkan keselarasan
visi dan misi perusahaan perlu diimbangi dengan kemampuan tenaga kerja
sebagai faktor produktivitas atau kinerja.Tenaga kerja sebagai pelaku sekaligus
sasaran dari pembangunan harus dibina dan dikembangkan.Kualitas tenaga kerja
tercermin dari produktivitas tenaga kerja tersebut sehingga perlu adanya upayaupaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman dan sehat untuk
menunjang produktivitas.
Kinerja suatu organisasi sangat ditentukan oleh sumber daya manusia
yang berada di dalamnya. Sumber daya manusia yang memiliki motivasi
tinggi,
kreatif
dan mampu mengembangkan inovasi akan membuat kinerja
sumber daya manusia tersebut menjadi makin baik. Oleh karena itu diperlukan
adanya upaya untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (Wibowo,
2007).
Kualitas sumber daya manusia akan terpenuhi apabila kepuasan kerja
sebagai unsur yang berpengaruh terhadap kinerja dapat tercipta dengan sempurna.
Membahas kepuasan kerja tidak akan terlepas dengan adanya faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi kepuasan kerja seseorang. Agar kepuasan karyawan selalu
konsisten maka setidak-tidaknya perusahaan selalu memperhatikan lingkungan di
mana karyawan melaksanakan tugasnya misalnya rekan kerja, pimpinan, suasana
kerja dan hal-hal lain yang dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam
menjalankan tugasnya (Heriyanti, 2007).
3
Terjadinya perubahan demografi tenaga kerja yaitu meningkatnya jumlah
wanita bekerja telah melahirkan tuntutan-tuntutan yang lebih kepada organisasi
atau perusahaan, yang harus segera direspon oleh perusahaan atau organisasi
tersebut dengan memilih kebijakan-kebijakan yang dapat diadaptasi dan dapat
meningkatkan kepuasan kerja para karyawan khususnya karyawan wanita. Hasil
penelitian Cox dan Blake (1991) dalam Shellyana (2002) menunjukkan bahwa
wanita lebih tinggi probabilitasnya dalam cuti bekerja dan tingkat turnover,
dibandingkan pria. Hal ini mengakibatkan mereka tidak mempunyai kesempatan
pertumbuhan karier dan tidak memiliki kepuasan dalam perkembangan
pekerjaannya. Menurut Greenberg dan Baron (2003), kaum wanita dan kelompok
minoritas merasa lebih tidak terpuaskan dengan pekerjaannya dibandingkan
dengan kaum pria dan kelompok mayoritas.
Kepuasan kerja merupakan salah satu ukuran dari kualitas kehidupan
dalam organisasi. Menurut Frone et al (1994), faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi kepuasan kerja karyawan adalah konflik keluarga-pekerjaan,
keterlibatan pekerjaan, dan tekanan pekerjaan. Menurut Malthis dan Jackson
(2001), untuk wanita bekerja yang juga adalah ibu yang mempunyai anak,
kurangnya keseimbangan antara kerja dan keluarga mempunyai pengaruh yang
berarti terhadap ketidakhadiran dalam bekerja.
Tekanan dalam hidup yang dapat dialami oleh seseorang salah satunya
yaitu stres. Seseorang yang mengalami stres dapat dilihat dari perubahanperubahan yang terjadi pada kondisi fisiknya. Keluhan yang sering dirasakan pada
orang yang mengalami stres adalah pemarah, pemurung, cemas, sedih, pesimis,
4
menangis, mood atau suasana hati sering berubah-ubah, harga diri menurun atau
merasa tidak aman, mudah tersinggung, mudah menyerah pada orang dan
mempunyai sikap bermusuhan, mimpi buruk, serta mengalami gangguan
konsentrasi dan daya ingat (Priyoto, 2014).
Keterlibatan terhadap pekerjaan dirasa telah menjadi sesuatu yang penting
bagi karyawan termasuk karyawan wanita. Hal ini didasarkan pada semakin
meningkatnya kualitas karyawan wanita dalam dunia kerja. Beberapa studi
menunjukkan bahwa wanita tidak berbeda prestasinya dengan pria, bahkan
banyak yang mempunyai prestasi yang lebih baik daripada pria (Failasuffudien,
2003), sehingga dibutuhkan dorongan dan kepercayaan yang tinggi dari
perusahaan dan kesadaran dari karyawan itu sendiri untuk terlibat secara penuh
dalam pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
Pelayanan kesehatan termasuk industri jasa kesehatan yang utama, setiap
rumah sakit bertanggung jawab terhadap penerimaan jasa pelayanan kesehatan.
Sebagai lembaga pelayanan jasa kesehatan Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Semarang harus dapat mengelola kinerja organisasi yang dapat diukur dari kinerja
medis dan non medis dalam memberikan pelayanan pada pasien.
Selain dokter,
sebagai profesional yang bekerja di rumah sakit juga
terdapat perawat. Perawat adalah individu yang telah dipersiapkan melalui
pendidikan untuk turut serta merawat dan menyembuhkan orang yang sakit yang
dilaksanakan sendiri atau di bawah pengawasan supervisi dokter atau penyelia.
Setiap perawat sebagai karyawan yang bekerja pada suatu rumah sakit atau
perusahaan layanan kesehatan tentunya sangat menginginkan tingkat kepuasan
5
kerja yang maksimal. Untuk mencapai tingkat kepuasan kerja yang maksimal
dalam setiap pelaksanaan tugas keperawatan, seorang perawat akan selalu
menghadapi faktor-faktor yang diperkirakan dapat mempengaruhi kepuasan kerja.
Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi stress bagi pekerja/karyawan.
Stress kerja dapat ditimbulkan dari berbagai faktor seperti beban kerja
yang terlalu berat karena tidak sesuai dengan kompetensi, tekanan dari rekan kerja
atau atasan, peraturan yang sangat mengikat, maupun karena factor di luar
pekerjaan seperti keterbatasan fasilitas kantor.
Setiap hari, dalam melaksanakan pengabdiannya seorang perawat tidak
hanya berhubungan dengan pasiennya, tetapi juga dengan keluarga pasien, teman
pasien, rekan kerja sesama perawat, berhubungan dengan dokter dan perawat,
peraturan yang ada di tempat bekerja, beban kerja yang kadang kala dinilai tidak
sesuai dengan kondisi fisik, psikis dan emosionalnya. Hal ini dapat menyebabkan
stress ditempat kerja bagi karyawan khususnya seorang perawat.
Berdasarkan survey awal di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang
ada fenomena yang diamati berdasarkan adanya masalah dalam kinerja karyawan
khususnya sebagai perawat pada rumah sakit Islam tersebut. Penelitian dilakukan
di rumah sakit Islam tersebut karena adanya fenomena yang kurang baik
khususnya yang berkaitan dengan kinerja perawat RSI. Informasi yang diperoleh
dari bagian kepegawaian RSI Sultan Agung Semarang diperoleh kinerja karyawan
dengan indikator kehadiran karyawan selama tahun 2015 disajikan pada tabel 1.
6
Tabel 1.1 Kehadiran perawat RSI Sultan Agung Tahun 2015
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Rata-rata
Kehadiran (%)
98
93
93
91
90
90
91
89
89
97
98
97
93
Sumber : Bagian Kepegawaian RSI Sultan Agung
Tabel 1 di atas memperlihatkan bahwa adanya fluktuasi kinerja karyawan
yang ditunjukkan dari indikator tingkat kehadiran dengan rata-rara 93%. Selain itu
perhatian mengenai kinerja karyawan juga menjadi topik perhatian besar oleh
manajemen rumah sakit sebagai perusahaan pelayan publik.Indikasi lainnya
berhubungan dengan beban kerja karyawan yang sangat tinggi. Banyaknya pasien
yang dirawat di rumah sakit dengan berbagai latar belakang, pendidikan, sosial
budaya, dan penyakit yang diderita selain menambah risiko stress di tempat kerja.
Penelitian Engko (2006) tentang Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap
Kinerja Individual dengan Self Esteem dan Self Efficacy sebagai Variabel
Intervening (Studi pada Mahasiswa Magister Sains Universitas Gadjah Mada
yang Berprofesi sebagai Dosen) telah menyimpulkan bahwa kepuasan kerja
berpengaruh terhadap kinerja sebesar 25,2%. Penelitian Tunjugsari (2011) tentang
Pengaruh Stress Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Kantor Pusat PT
Pos Indonesia menyimpulkan bahwa stress kerja berpengaruh terhadap kepuasan
kerja sebesar 34,3%.
7
Penelitian Noviansyah dan Zunaidah (2011) tentang Pengaruh Stress Kerja
dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan di PT. Perkebunan Minanga Ogan
Baturaja telah menyimpulkan bahwa 1) stres kerja secara parsial mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Perkebunan
Minanga Ogan Baturaja, 2) stress kerja dan motivasi kerja secara simultan
berpengaruh terhadap kinerja karyawan, dan 3) stress kerja lebih berpengaruh
daripada motivasi kerja terhadap kinerja karyawan.
Penelitian Anom (2013) tentang Pengaruh Stress Kerja terhadap Kinerja
Perawat di Rumah Sakit Jiwa Surabaya telah menemukan bahwa stres kerja
mempunyai pengaruh terhadap kinerja perawat Rumah Sakit Jiwa Menur
Surabaya dan diharapkan perawat dapat mengenali faktor penyebab stress akibat
kerja dan berusaha untuk meminimalisasi stress akibat kerja. Penelitian Sutrisno
(2014) tentang Pengaruh Stress Kerja terhadap Kinerja Karyawan di MAN Demak
telah menyimpulkan bahwa stres kerja tidak berpengaruh pada kinerja karyawan
disebabkan kualitas pegawai di MAN Demak memiliki semangat kerja yang
tinggi.
Berdasarkan hasil survey awal dan jurnal penelitian terdahulu, peneliti
melihat adanya permasalahan dalam manajemen SDM di RSI Sultan Agung
khususnya tentang indikator kinerja perawat, dengan stress kerja, serta kepuasan
kerja. Oleh karena itu perlu kiranya dilakukan penelitian sehingga penulis tertarik
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Stress Kerja terhadap Kinerja
Perawat dengan Kepuasan Kerja sebagai variabel intervening di RSI Sultan
Agung Semarang”.
8
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam
studi ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh stress kerja terhadap kepuasan kerja perawat di RSI
Sultan Agung Semarang?
2. Bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja perawat di RSI
Sultan Agung Semarang?
3. Bagaimana pengaruh langsung stress kerja terhadap kinerja perawat di RSI
Sultan Agung Semarang?
4. Bagaimana pengaruh stress kerja terhadap kinerja perawat secara tidak
langsung melalui kepuasan kerja sebagai variable intervening?
1.3.
Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan pengaruh stress kerja terhadap kepuasan kerja perawat di
RSI Sultan Agung Semarang.
2. Mendeskripsikan pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja perawat di
RSI Sultan Agung Semarang.
3. Mendeskripsikan pengaruh langsung stress kerja terhadap kinerja perawat
di RSI Sultan Agung Semarang.
4. Mendeskripsikan pengaruh stress kerja terhadap kinerja perawat secara
tidak langsung melalui kepuasan kerja sebagai variable intervening.
9
1.4.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis diharapkan dapat memberikan pengembangan pada
mata kuliah SDM, yang berupa model pengembangan kinerja SDM
melalui kinerja, stress kerja, dan kepuasan kerja yang digambarkan melalui
model kerangka pikir penelitian.
2. Manfaat Praktis
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi atau
bahan pertimbangan pengambilan keputusan bagi organisasi, instansi, atau
perusahaan, khususnya dalam meningkatkan kinerja sumberdaya manusia
dalam hal ini adalah perawat di RSI Sultan Agung Semarang sehingga
akan membawa maslahat bagi para pegawai, manajer SDM, maupun
masyarakat yang menggunakan jasa dan layanan di RSI Sultan Agung
Semarang.
Download