MENINGKATKAN KUALITAS TENAGA KERJA MELALUI PROGRAM

advertisement
MENINGKATKAN KUALITAS TENAGA KERJA MELALUI
PROGRAM SERTIFIKASI KOMPETENSI KERJA
oleh
Ir. SUMARNA F. ABDURRAHMAN, MSc
KETUA KOMITE TETAP SISTEM KOMPETENSI SDM
KADIN - INDONESIA
KONDISI DAN MASALAH
TANTANGAN DAN PELUANG
SOLUSI
PROFESI/
INDUSTRI
STANDAR
KOMPETENSI
KURIKULUM
PELATIHAN
LEMBAGA
DIKLAT
PELAKSANAAN
PELATIHAN
LEMBAGA
SERTIFIKASI
DUNIA USAHA
/INDUSTRI
UJI KOMPETENSI
(ASSESMENT)
TEMPAT KERJA
IDENTIFIKASI
KEBUTUHAN
PELATIHAN
PENERAPAN SERTIFIKASI KOMPETENSI KERJA
Amanat UU No. 13/ Tahun 2003 tentang
Sertifikasi Kompetensi Kerja
•  Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melaksanakan
pekerjaan guna menghasilkan barang dan/ atau jasa baik
untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk
masyarakat.
•  Tenaga kerja berhak memperoleh pengakuan kompetensi
kerja setelah mengikuti pelatihan kerja yang diselenggarakan
lembaga pelatihan kerja pemerintah, lembaga pelatihan kerja
swasta, atau pelatihan ditempat kerja.
•  Pengakuan kompetensi kerja dilakukan melalui sertifikasi
kompetensi.
•  Untuk melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja dibentuk
Badan Nasional Sertifikasi Profesi yang independent.
BNSP
•  BNSP adalah lembaga independen yang bertanggungjawab
kepada Presiden. BNSP dibentuk berdasarkan UU No. 13/
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
•  BNSP memiliki tugas melaksanakan sertifikasi kompetensi
kerja. Organisasi dan personalia BNSP diatur berdasarkan
PP No. 23/ Tahun 2004.
•  Susunan organisasi BNSP terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, dan
23 orang anggota (15 orang unsur masyarakat dan 10 orang
unsur pemerintah). Personalia BNSP diangkat dan
diberhentikan oleh Presiden atas usul Menteri Tenaga Kerja.
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI (LSP)
•  Dalam melaksanakan tugasnya, BNSP dapat memberikan lisensi
kepada lembaga sertifikasi profesi yang memenuhi persyaratan yang
ditetapkan.
•  Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) harus memenuhi syarat yang
mencakup aspek kelembagaan dan aspek teknis.
•  Aspek kelembagaan yang harus dipenuhi adalah :
- Dibentuk oleh atau dengan dukungan asosiasi industri terkait
- Memiliki badan hukum tersendiri
(lembaga sertifikasi yang telah ada karena amanat UU atau
diakreditasi oleh lembaga internasional tidak perlu dilisensi
tapi berkoordinasi dengan BNSP).
•  Aspek teknis yang harus dimiliki LSP :
- Standar Kompetensi Kerja (SKKNI/ Standar Internasional/ Standar
Khusus)
- Materi & Pedoman Uji Kompetensi
- Asesor (asesor kompetensi & asesor verifikasi)
- Tempat Uji Kompetensi (TUK).
SERTIFIKAT KOMPETENSI
•  Sertifikat kompetensi kerja dikeluarkan oleh BNSP (kop dan
format yang standar).
•  Sertifikat kompetensi kerja terdiri dari :
- Sertifikat Unit Kompetensi
Sertifikat untuk pengakuan terhadap penguasaan satu atau
kluster unit kompetensi yang “employable”.
- Sertifikat Kualifikasi Kompetensi
Sertifikat untuk pengakuan terhadap penguasaan kumpulan
unit kompetensi untuk jenjang kualifikasi kerja.
•  Sertifikat kompetensi kerja memiliki masa berlaku yang
ditetapkan oleh masing-masing LSP dengan persetujuan BNSP.
KERANGKA KUALIFIKASI KERJA NASIONAL INDONESIA
( KKNI )
•  KKNI adalah jenjang kualifikasi kerja yang ditetapkan
berdasarkan keputusan presiden.
•  KKNI terdiri dari 9 jenjang kualifikasi, mulai jenjang 1 yang
terendah sampai jenjang 9 yang paling tinggi.
•  KKNI adalah acuan untuk LSP dalam menetapkan jenjang
kualifikasi untuk sektor/ bidangnya.
•  LSP dapat menetapkan jenjang kualifikasi sesuai dengan
kebutuhan dari sektor/ bidangnya.
MEKANISME PELAKSANAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI KERJA
BNSP
Lisensi
LSP
Perusahaan
Verifikasi
Peserta Uji
Lembaga Diklat
Masyarakat
Pengujian
untuk bidang
yang belum
ada LSP nya
Tempat
Uji Komptensi
( TUK )
Lulus Uji
Tenaga
Kerja
Kompeten
Dunia
Usaha/
Industri
PENGENDALIAN
•  Kinerja LSP dipantau secara periodik melalui laporan
kegiatan surveilen dan monitoring.
•  LSP yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan
BNSP dikenakan sanksi sampai pada pencabutan lisensi.
•  Kinerja pemegang sertifikat dipantau melalui laporan
pengguna jasa (industri).
MANFAAT
•  Sertfikat kompetensi kerja dapat menjadi jaminan untuk
rekruitmen tenaga kerja kompeten.
•  Sertifikat kompetensi
penetapan remunerasi.
kerja
dapat
menjadi
dasar
•  Sertifikat kompetensi kerja dapat menjadi dasar untuk
pengembangan karir tenaga kerja.
•  Sertifikat kompetensi dapat menjadi acuan untuk
perundingan Mutual Recognition Arrangement (MRA) antar
negara dalam rangka kesepakatan WTO dan AFTA.
Download