I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Hidup bersih dan sehat merupakan salah satu dari ciri-ciri manusia modern. Untuk menjaga agar dapat tetap bersih dan sehat maka membersihkan seluruh anggota badan (mandi) secara teratur. Kenyataan sehari-hari memperlihatkan bahwa kebutuhan mandi dengan menggunakan sabun mandi merupakan ciri manusia modern yang berpendidikan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang biasanya diikuti pula dengan semakin tingginya tingkat kesadaran akan pentingnya kebersihan, oleh karena itu kebutuhan sabun mandi akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan berkembangnya tingkat pendidikan. Dalam kehidupan masyarakat modern ini maka penggunaan sabun untuk mandi menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia, maka pasar untuk produk ini juga akan terus bertambah. Industri sabun mandi mengalami perkembangan yang cukup pesat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia. Selain itu meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat telah mendorong peningkatan daya beli. Dengan semakin besarnya permintaan sabun mandi dalam negeri, maka jumlah perusahaan yang memproduksi sabun mandi juga semakin bertambah. Industri sabun mandi tumbuh subur di Indonesia, dimana pada tahun 2000 tercatat telah ada 82 (delapan puluh dua) perusahaan pembuat sabun mandi (Izhar, 2002). Sabun mandi sebagai alat pembersih yang juga sekaligus memperindah kulit, banyak beredar di pasar dengan berbagai ragam merek dan jenisnya. Hal ini menyebabkan tingkat persaingan yang ketat baik menyangkut merek maupun jenis produk. Untuk itu maka perusahaan pembuat sabun mandi perlu melakukan inovasi baik dalam hal promosi, diversifikasi produk maupun strategi pemasaran lainnya. Banyaknya perusahaan yang memproduksi sabun mandi menyebabkan konsumen menjadi lebih bebas memilih merek atau jenis produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya, namun kebebasan ini dapat menyebabkan 1 sikap konsumen yang positif dan negatif terhadap produk yang ditawarkan oleh produsen. Dengan kondisi persaingan yang ketat tersebut, hal utama yang harus diprioritaskan oleh perusahaan yang memproduksi sabun mandi adalah kepuasan konsumen/pelanggan agar dapat bertahan, bersaing dan menguasai pangsa pasar. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh PT. Corinthian Infopharma Corpora pada tahun 2003, rata-rata pertumbuhan permintaan akan produk sabun mandi cair di Indonesia tiap tahunnya dalam periode 1996 hingga 2002 adalah sebesar 16,6 persen, sedangkan untuk produk sabun mandi padat yaitu sebesar 4,58 persen. Demikian juga dengan produksi sabun mandi cair yang terus meningkat mencapai 16,09 persen per tahun dan 8,34 persen per tahun untuk produksi sabun mandi padat (Yupiter, 2005). Hal tersebut menunjukkan bahwa meskipun ada kecenderungan konsumen lebih memilih sabun mandi cair dibanding sabun mandi padat, namun pasar untuk produk sabun mandi padat atau batangan masih cukup menjanjikan. Sabun padat (batangan) menurut Hambali (2006) dapat dibedakan menjadi sabun opaque, sabun translucent, dan sabun transparan. Perbedaan masingmasing sabun terletak pada tingkat transparansinya. Sabun transparan memiliki kelebihan-kelebihan terutama di sisi estetika bila dibandingkan dengan sabun batangan lainnya. Sabun mandi kesehatan transparan adalah jenis sabun mandi transparan yang memiliki bahan tambahan bermanfaat bagi kesehatan. Sabun jenis ini memiliki potensi pasar yang cukup besar jika dibandingkan sabun mandi batangan lainnya. Hal ini dikarenakan selain manfaat yang sangat baik untuk kesehatan, jenis sabun mandi ini memiliki tampilan yang lebih berkilau dibandingan jenis sabun opaque serta mampu menghasilkan busa yang lebih lembut di kulit. Menurut Hambali (2006) tampilan dari sabun transparan yang menarik, berkelas dan mewah membuat sabun transparan dijual dengan harga yang relatif lebih mahal dan biasanya dikonsumsi oleh kalangan masyarakat ekonomi menengah ke atas. Agar dapat memuaskan pelanggan, perusahaan harus mengetahui atributatribut sabun mandi kesehatan transparan yang dianggap penting oleh para konsumen seperti daya bersih, aroma, warna, label, harga, kemasan, merek, iklan, 2 kesehatan, dan prestige yang diperoleh ketika menggunakan produk tersebut. Hal ini perlu diketahui oleh produsen agar dapat menghasilkan produk sabun mandi kesehatan transparan yang benar-benar sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen dan merancang strategi pemasaran yang tepat dalam rangka keberhasilan produknya. Berdasarkan pada latar belakang masalah yang sudah diuraikan di atas maka penulis merasa perlu diteliti lebih lanjut mengenai atribut-atribut produk sabun mandi kesehatan transparan dan sikap yang terbentuk terhadap produk sabun mandi kesehatan transparan. B. TUJUAN PENELITIAN 1. Mengidentifikasi atribut produk sabun mandi kesehatan transparan yang dapat mempengaruhi responden. 2. Menganalisis pendapat responden terhadap atribut produk sabun mandi kesehatan transparan merek Madu Mutiara menggunakan analisis sikap multiatribut Fishbein. 3