I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lingkungan bisnis yang kompetitif, tidak menentu, dan selalu berubah membuat perusahaan harus memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan pesaing, untuk dapat memenangkan persaingan. Keunggulan kompetitif dapat dicapai perusahaan dengan menerapkan sistem manajemen yang berfokus pada strategi. Dalam proses penetapan manajemen strategis, perusahaan harus memiliki sistem penilaian kinerja yang baik, untuk dapat mengukur dimana posisi perusahaan sekarang didalam persaingan industri. Hal ini penting dalam proses penyusunan strategi, yang erat kaitannya dengan proses penerjemahan visi dan misi serta tujuan perusahaan di masa yang akan datang. Pengukuran kinerja berguna untuk membandingkan antara hasil yang diharapkan dengan hasil sesungguhnya, menyelidiki deviasi dalam rencana, mengevaluasi kinerja individu, dan menilai perkembangan yang terjadi dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Pada umumnya sistem manajemen tradisional mengukur kinerja hanya berfokus pada anggaran (budgets), sehingga pelaksanaan strategi perusahaan sangat tergantung pada anggaran yang tersedia. Menurut Widajat (2005) Rumah sakit di Indonesia dewasa ini merupakan institusi pelayanan kesehatan yang padat modal, padat SDM, padat ilmu dan padat teknologi. Selain sebagai institusi pelayanan kesehatan, rumah sakit sebagai entitas juga memiliki tanggung jawab kepada shareholder dan stakeholder. Rumah sakit memerlukan suatu sistem manajemen menyeluruh yang dimulai dari proses perencanaan strategis dalam menjalankan fungsinya , baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek. Suatu perencanaan strategis dapat disebut baik apabila perencanaan tersebut dapat ditindaklanjuti secara praktis ke dalam progam-program operasional yang berorientasi kepada economic - equity - quality. Artinya rumah sakit dikelola secara efektif dan efisien, melayani segala lapisan masyarakat dan berkualitas. Persaingan industri rumah sakit umum (Gambar 1) mengalami tingkat pertumbuhan pada tahun 2003 sampai 2007 secara signifikan. Jumlah rumah sakit dengan peningkatan sampai 6,48%. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat persaingan industri rumah sakit semakin meningkat dengan adanya rumah sakit umum baru dengan sistem manajemen berstandar internasional dan juga dengan teknologi yang lebih canggih. Semakin meningkatnya jumlah rumah sakit umum dengan sistem manajemen yang lebih baik, hal ini bisa menjadi ancaman bagi rumah sakit yang sudah ada, apabila rumah sakit tersebut tidak memiliki keunggulan internal yang kuat dan tidak dapat mengidentifikasi kelemahan internalnya. Gambar 1. Perkembangan jumlah rumah sakit umum 2003-2007 (Ditjen BinaYanmedik,Depkes RI) Globalisasi juga dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan bisnis rumah sakit. Semenjak terbukanya perdagangan antar negara sejak tahun 2003, pimpinan rumah sakit di Indonesia perlu memfokuskan strategi perencanaan, pengorganisasian, pengoperasian, dan pengendalian sehingga betul-betul siap dengan daya saing di tingkat global. Di dalam era tersebut, para konsumen bebas memilih rumah sakit mana yang mampu memberikan pelayanan memuaskan, profesional dengan harga bersaing, sehingga strategi dan kinerja rumah sakit pun harus berorientasi pada keinginan pelanggan tersebut. Rumah sakit harus melayani pasien secara optimal demi memenangkan persaingan. Pihak manajemen rumah sakit tidak dapat lagi menjadikan faktor keuangan menjadi sebagai satu-satunya pedoman penilaian kinerja manajemen rumah sakit, untuk itu diperlukan sebuah konsep yang nyata dan dapat diimplementasikan bagi rumah sakit untuk dapat meningkatkan kinerjanya baik secara keuangan dan non-keuangan. Konsep Balanced Scorecard dapat menjadi sebuah sistem penilaian kinerja rumah sakit yang inovatif untuk membantu rumah sakit agar dapat unggul dan kreatif dalam meningkatkan kinerja manajemen. Rumah sakit Pelabuhan Jakarta sebagai salah satu rumah sakit tertua di Jakarta Utara, bersaing dengan 15 rumah sakit lain yang memiliki berbagai macam keunggulan tersendiri di wilayah Jakarta Utara. Rumah sakit yang dulunya bernama Port Health Center (PHC) ini memiliki visi Menjadi Rumah Sakit pilihan utama yang handal dan terpercaya bagi masyarakat di wilayah Jakarta Utara dan sekitarnya. Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta harus memiliki indikator keberhasilan yang nantinya akan diterjemahkan sebagai rencana strategis untuk dapat memenuhi visi, misi, tujuan serta sasaran tersebut. Indikator keberhasilan merupakan Indikator yang dinilai bukan saja dalam bentuk finansial tapi juga dengan indikator yang lain seperti pelanggan, bisnis internal juga pembelajaran dan pertumbuhan yang selanjutnya dijadikan bahan untuk mengendalikan arah dan mutu pelayanan kesehatan. Metode Balanced Scorecard yang telah dipakai oleh perusahaanperusahaan dunia sejak tahun 1996, dapat menjadi salah satu sistem pengukuran kinerja rumah sakit yang dapat menilai performa kinerja rumah sakit, baik dari aspek keuangan maupun dari aspek non-keuangan. Dalam metode Balanced Scorecard dapat dilihat kinerja perusahaan melalui perspektif pelanggan, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, perspektif proses bisnis internal dan implikasinya secara langsung terhadap perspektif keuangan. Balanced Scorecard diterjemahkan langsung dari visi dan misi rumah sakit, dimana dari sini berbagai faktor kesuksesan yang penting dapat didefinisikan sehingga rumah sakit dapat menilai kinerja dan dapat melakukan penyusunan rencana strategis untuk dapat memenuhi visi dan misi rumah sakit tersebut. 1.2. Perumusan masalah Berdasarkan uraian latar belakang, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Indikator-indikator apa yang selama ini digunakan oleh RS Pelabuhan Jakarta dalam melakukan pengukuran kinerja ? 2. Bagaimana peta strategi Balanced Scorecard yang sesuai dengan visi misi dan strategi pada RS Pelabuhan Jakarta ? 3. Bagaimana rancangan sistem pengukuran kinerja yang sesuai dengan konsep Balanced Scorecard pada RS Pelabuhan Jakarta ? 4. Bagaimana analisis pengukuran kinerja RS Pelabuhan Jakarta dengan pendekatan Balanced Scorecard ? 1.3. Tujuan penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Mengetahui indikator-indikator yang selama ini digunakan oleh RS Pelabuhan Jakarta. 2. Mengetahui dan mengevaluasi peta strategi Balanced Scorecard yang sesuai dengan visi, misi dan strategi pada RS Pelabuhan Jakarta. 3. Memperoleh rancangan sistem pengukuran kinerja yang sesuai dengan konsep Balanced Scorecard pada RS Pelabuhan Jakarta. 4. Menganalisis pengukuran kinerja pada RS Pelabuhan Jakarta dengan pendekatan Balanced Scorecard. 1.4. Manfaat penelitian Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak manajemen rumah sakit masukan dan dalam proses pengambilan keputusan serta penilaian kinerja yang nantinya dapat diterapkan dalam proses penyusunan perencanaan strategis rumah sakit. Selain itu, Penelitian ini dapat menjadi rujukan bagi peneliti dalam bidangnya, untuk dilakukan penelitian yang lebih mendalam.