MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK PENGENDALIAN FLOWRATE DENGAN MENGGUNAKAN VARIABLE SPEED DRIVER (VSD) DI PT. PERTAMINA UPMS IV INSTALASI PENGAPON SEMARANG Anang Nungky Ristyanto¹, Ir. Tejo Sukmadi, MT.² ¹Mahasiswa dan ²Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudarto S.H Tembalang, Semarang Abstrak – Perkembangan teknologi pada saat ini sangat pesat. Penggunaan perangkat tambahan pada mesin-mesin listrik digunakan untuk membantu kinerja mesin tersebut supaya lebih optimal, Variable Speed Drive merupakan salah satunya. Variable Speed Drive merupakan sebuah alat yang bagiannya berupa Rectifier, DC-Link- dan Inverter. Penggunaan Variable Speed Drive sangat penting dalam Industri. Salah satu fungsinya yaitu untuk mengatur flowrate. Pengaturan flowrate sangat penting untuk membuat alat supaya lebih awet dan nantinya untuk mengurangi biaya maintenance. Maka dari itu dengan adanya penambahan Variable Speed Drive sangat membantu, dan mengurangi biaya maintenance. Kata kunci : VSD, mesin-mesin listrik, flowrate Di pertamina Pengapon terdapat sebuah mesin untuk pengatur kecepatan motor (VSD). Mesin ini diaplikasikan di pertamina digunakan untuk mengatur kecepatan flowrate, guna untuk menjaga agar aliran bahan bakar pada saat pengisian tetap stabil, dan efisiensi alat agar tidak cepat rusak. Peranan VSD ini sangat penting di pertamina, karena jika kita membicarakan VSD di pertamina, secara otomatis kita juga membicarakan tentang sistem di pertamina. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang begitu pesatnya dalam segala bidang dapat dimanfaatkan untuk memudahkan pengoprasian pekerjaan. Padapengadaan tenaga listrik seperti PT.Pertamina juga mempergunakan teknologi yang dapat menghasilkan kinerja yang lebih baik. Karena dengan adanya tersebut maka pekerjaan manusia dapat dipermudah oleh perangkat teknologi seperti contoh computer, yang berarti efisiensi kerja dan diperolehnya tingkat keandalan (reliability) yang tinggi, ketepatan atau ketelitian dalam pengukuran dan pertimbangan lainnya Untuk menunjang dalam pengoprasian tugas Pertamina tersebut tentunya membutuhkan sebuah sistem yang dimana dia bertugas untuk meringankan baik petugas lapangan maupun pada saat proses distribusi. Peranan distribusi sangat penting terutama pada saat pasokan BBM pada SPBU mulai tipis, karena penyaluran harus cepat dan tidak boleh tertunda 1.2 Tujuan a. Merapkan ilmu yang telah didapat di bangku perkuliahan b. Menganalisis sejauh mana perkembangan ilmu yang telah didapat dengan kemajuan dunia usaha c. Mendapatkan pengetahuan tentang sistem baru yang diterapkan pada perusahan terutama yang berkaitan dengan bidang teknik elektro d. Mengetahui kompetisi yang diperlukan dalam dunia listrik. . 1.3 Batasan Masalah 1. Pembahasan mengenai VSD secara umum. 2. Pembahasan mengenai proses penerimaan, penimbunan, dan penyaluran. 3. Pembahasan sistem tidak membahas masalah otomatisasi II. Sistem Penerimaan, penimbunan, dan penyaluran 2.1 Proses Penerimaan Pada proses ini penerimaan bahan bakar dilakukan langsung dari kapal. Ketika kapal telah mendekati daratan kapten kapal akan mengirim pesan ke Pertamina untuk menyiapkan proses penerimaan dengan menyiapkan tangki timbun yang kosong. Setelah dilakukan pengecekan terhadap visual check density dan warna serta kualitas dan kuantitas BBM yang terdapat pada kapal tanker maka selang dari pompa yang terdapat di kapal dihubungkan ke SBM (single bouy mooring) yaitu Suatu alat connector yang digunakan untuk pembongkaran BBM di tanker untuk dipompakan ke tangki timbun darat mengapung di tengah laut sekitar 6 km lepas pantai. Gambar 2.2 SBM selama proses penerimaan dilakukan pengecekan secara visual diantaranya density, flowrate dan volume tangki timbun. Hal-hal yang harus diperhatikan dan harus dipersiapkan pada prose penerimaan adalah: • Pesiapan Penerimaan • • - Persiapan jalur penerimaan (MOV 047, Gate Valve) - Persiapan tangki timbun (mengukur tangki timbun) - Persiapan peralatan pengukuran penerimaan (Densitometer, Roll tape dll) Selama Penerimaan - Permeriksaan visual BBM / densitometer (labolatorium apabila di persyarakatkan) - Monitor flowrate dan volume BBM di tangki tiimbun penerima Setelah Penerimaan - Dilakukan pengukuran tangki timbun (kualitas BBM yang diterima) - Pemeriksaan visual BBM dan shorts test laboratorium setiap tangki penerimaan oleh petugas QQ inst. Pengapon. 2.2 Proses Penimbunan Untuk menjaga stok bahan bakar minyak berupa premium, kerosin, solar, dan pertamax. Pertamina mengadakan penimbunan yang cukup untuk memenuhi permintaan pasar selama minimal 10 hari, bila stok kurang dari 10 hari maka hal itu merupakan lampu merah untuk bagian Penimbunan dan Penyaluran. Apabila hal ini terjadi maka bagian PP akan melakukan permintaan pengiriman pengirman BBM ke pertamina pusat. Kemudian dari pertamina pusat akan mengirim minyak yang berasal dari unit pengolahan cilacap melalui kapal tangker. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses penimbunan adalah. • Dilakukan rutin check pengukuran tangki timbun • Pemeriksaan rutin visual BBM Density dan Temperatur(laboratorium test apabila di persyaratkan) • Pemeriksaan Short Test di Laboratorium Unit Produksi Pelumas Cilacap setiap 3 bulan sekali (Laboratorium yang terakreditasi oleh KAN. sudah Gambar 2.3 Tangki timbun 2.3 Sistem Penyaluran BBM Dalam struktur organisasi di pertamina bagian Penerimaan dan penimbunan yang menentukan tanki timbun mana yang akan dijual untuk masing-masing jenis BBM. Setiap hari unit ini akan mengeluarkan laporan mengenai persediaan BBM yang ada di tanki timbun. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah Persiapan penyaluran • Persiapan Jalur Pipa penyaluran • Persiapan tanki timbun yang disalurkan • Persiapan pompa yang digunakan • Persiapan Filling Shed yang digunakan Filling shed adalah sebuah rumah yang digunakan untuk pengisian minyak kedalam mobil tanki. Didalam filling shed ini terdapat meter arus dan loading arm. Loading arm sendiri adalah suatu system pipa fleksibel yang menjadi lengan pengisi yang menghubungkan pipa penyaluran dengan mobil tanki menggunakan quick coupling. Gambar 2.4 Filling shed • Pengambilan sample di pipa pompa untuk pemeriksaan visual check density dan temperature sebelum disalurkan. • Selesai pemriksaan visual check, sample tiap produk disimpan di laboratorum Di Pertamina juga terdapat beberapa pompa untuk proses penyaluran bahan bakar ke filling shed. Setiap jenis bahan bakar memiliki pompa sendiri dengan kapasitas yang berbeda dalam penyaluranya. Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memberi tekanan pada cairan agar dapat mencapai tempat tertentu dengan kecepatan aliran sesuai yang diharapkan. Salah satu pompa yang berada di PT. Pertamina UPMS IV Instalasi Pengapon adalah pompa produk, pompa ini digunakan unuk mengalirkan BBM dari tangki timbun menuju filling shed untuk kemudian disalurkan ke mobil tanki. Setiap produk memiliki pompa yang berbeda untuk menghindari tercampurnya BBM yang dipompa.. Produk yang ada PT Pertamina (persero) UPMS IV instalasi pangapon: a. Pertamax - 1 Unit kapasitas 500 GPM b. Pompa Pemium - 2 Unit kapasitas 420 GPM - 2 Unit kapasitas 500 GPM c. Pompa Kerosine - 1 Unit Kapasitas 420 GPM - 2 Unit Kapsaitas 500 GPM d. Pompa solar - 1 Unit Kapasitas 420 GPM - 3 Unit Kapasitas 500 GPM - 2 Unit Kapasitas 1500 GPM e. Pompa Feed Stock - 2 Unit kapasitas 500 GPM f. Pompa Cadangan - 2 Unit Kapasitas 420 GPM - 1 Unit Kapasitas 500 GPM Gambar 2.5 Pompa Produk Pompa-pompa ini setiap harinya tidak beroprasi semua hanya 3-4 pompa yang beroprasi sesuai kebutuhan BBM. Gambar 3.1 VSD ABB tipe ACS550-01 III. PENGENDALIAN FLOWRATE DENGAN MENGGUNAKAN VARIABLE SPEED DRIVER (VSD) 3.1 Komponen Penyusun 3.1.1 Variable Speed Driver (VSD) VSD atau Variable Speed Drive adalah suatu alat kontrol yang digunakan untuk mengatur kecepatan putar dari sebuah motor AC agar dapat berputar dengan kecepatan yang diinginkan. VSD ini biasa banyak dijual bebas di pasaran dan digunakan sebagai alat kontrol motor AC 3 phasa dalam industri. Rangkaian dalam VSD pada umumnya terdiri dari sebuah rectifier untuk mengubah masukkan dari tegangan AC menjadi tegangan DC, sebuah inverter untuk merubah kembali tegangan DC menjadi tegangan AC dengan frekuensi yang diinginkan, serta sebuah rangkaian driver untuk mengontrol inverter agar dapat bekerja sesuai dengan perintah yang diberikan. Inverter dalam VSD berfungsi untuk mengontrol nilai frekuensi dari sinyal tegangan output AC yang keluar dari VSD. Sedangkan kecepatan putar dari motor AC bergantung pada nilai frekuensi sinyal tegangan AC yang masuk ke dalam motor. perkotaan, serta daerah pedesaan. 3.1.2 Pompa Pada PT PERTAMINA UPMS IV Semarang, jenis pompa yang digunakan adalah pompa dengan tipe sentrifugal. Gambar 5.9 Pompa 3.1.3 MOXA NPORT 5600 platform tunggal untuk berkomunikasi dengan protokol serial yang berbeda yang sedang digunakan di seluruh jaringan yang ada. Alat ini memudahkan untuk membuat aplikasi untuk mengkonversi antara protokol serial yang berbeda. Misalnya untuk menghubungkan RS-232, RS-422/485 , atau RS-232/422 / 485 ke perangkat lain seperti PLC, meter, dan sensor-ke Ethernet Gambar 3.2 MOXA NPORT 5600 3.1.4 Hub Hub adalah istilah umum yang digunakan untuk menerangkan sebuah central connection point untuk komputer pada network. Fungsi dasar yang dilakukan oleh hub adalah menerima sinyal dari satu komputer dan mentransmisikannya ke komputer yang lain 3.1.5 I-button . I-Button adalah chip komputer tertutup dalam stainless steel setebal 16mm . Sebuah iButton menggunakan stainless steel “can” sebagai interface komunikasi elektronik. Masing-masing dapat memiliki data kontak, yang disebut “lid”, dan salah satu kontak ground, yang disebut “base”. Untuk membaca I button cukup dengan menyentuhkan I- button ke I-reader. Dengan begitu I-button dapat terbaca. Setiap I-button berisi tentang 16 digit angka yang berbedabeda Gambar 3.4 PLC Scneider 3.1.7 Flowmeter Flowmeter adalah alat yang dapat digunakan untuk mengukur flowrate cairan, suhu dan lain sebagainya, Namun pada sistem ini alat ini digunakan untuk mengukur flowrate bahan bakar yang dikontrol. Pada PT PERTAMINA UPMS IV Instalasi Pengapon flow meter yang dipakai merupakan produk buatan AH dan SATAM (a) (b) Gambar 3.3 (a) I-button (b)Probe I-reader 3.1.6 PLC PLC (Programmable Logic Control) pada dasarnya adalah sebuah computer yang khusus dirancang untuk mengontrol suatu proses atau mesin. Proses yang dikontrol ini dapat berupa regulasi variable secara kontinu seperti pada sistem-sistem servo, atau hanya melibatkan kontrol dua keadaan (On/Off) saja.Walaupun istilah PLC secara bahasa berarti pengontrol logika yang dapat deprogram, tetapi pada kenyataannya, PLC secara fungsional tidak lagi terbatas pada fungsi-fungsi logika saja. Pada Sistem ini PLC digunakan untuk mengaturVSD. Gambar 3.5 Flowmeter AH 3.1.8 HMI Human Machine Interface (HMI) atau sering juga disebut dengan Man Machine Interface (MMI) adalah software yang digunakan untuk memonitor dan mengontrol mesin atau proses di suatu pabrik. Dalam dunia otomasi industri, HMI diinstall pada komputer desktop, sebelum menggunakannya harus membuat aplikasi (project) terlebih dahulu sesuai dengan fungsi yang diinginkan 3.2 Data Flow Sistem Gambar 3.6 HMI kinerja VSD Premium Gambar 3.8 Dataflow proses Gambar 3.7 HMI kinerja VSD Pertamax Meter arus bertugas untuk mencatat nilai yang terukur di meter arus yaitu gross, preset, flowrate, dan totalizer. Dengan memasukkan 16 digit code e-button untuk memerintahakan moxa untuk memproses data, dari moxa data dikirim ke server monica yang terletak di ruang control, di server monica data status button dan nilai flowrate diterima dan dicatat kemudian data tersebut dikirim ke ruang genset melalui wireless. Gambar 3.8 HMI Respon kerja VSD Gambar 3.9 gambaran peralatan yg terdapat di ruang genset Gambar 3.9 HMI monitoring meter arus IV. PENUTUP 4.1 Kesimpulan 1. Pada dasarnya sistem pengaturan flowrate digunakan untuk menjaga pompa supaya tidak cepat rusak 2. Pada sistem ini, setiap jenis bahan bakar menggunakan set point flowrate yang berbeda beda , 3. Pengendalian kecepatan pompa dilakukan oleh adanya perubahan dari frekuensi 4. VSD tidak dapat beroprasi tanpa piranti pendukung lainnya BIODATA PENULIS 4.2 Saran 1. Untuk menjaga agar sistem ini terus berlangsung maka perlu adanya perawatan secara berkala supaya jika ada gangguan tidak mengganggu proses. 2. Delay untuk setiap pengiriman data dari lapangan ke ruang control harus di buat sekecil mungkin, supaya data yang terlihat di computer sama dengan data di lapangan. DAFTAR PUSTAKA [1] ACS 550-01 User Manual book [2] http://wiratamama.com/content/view/64/1/ [3] http://www.maximic.com/products/ibutton/ibuttons/ [4] www.google.com Anang Nungky Ristyanto (L2F607008) dilahirkan di Semarang 26 April 1989, menempuh seluruh pendidikan dari SD, sampai SMA di Semarang dan saat ini sedang melanjutkan studi S1 di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang konsentrasi Power. Semarang, Maret 2011 Mengetahui dan Mengesahkan, Dosen Pembimbing Ir. Tejo Sukmadi ,MT NIP. 19611171988031001