Mengendalikan Volatilitas dengan Strategi Diversifikasi Secara historis, bulan Mei hingga bulan Juli merupakan bulan-bulan dimana volatilitas saham cukup tinggi. Dengan menggunakan strategi diversifikasi, kita dapat mengendalikan volatilitas imbal hasil investasi untuk mencapai imbal hasil sesuai kebutuhan. Grafik 1. Pergerakan IHSG tahun 2010 - 2013 Secara historis sejak tahun 2010, bulan May hingga bulan Juli merupakan bulan-bulan dimana volatilitas saham cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari pergerakan IHSG (Grafik 1) yang volatile pada periode tersebut. Volatilitas pasar saham yang tinggi merupakan sebuah peluang bagi para trader. Namun bagi para investor jangka panjang, hal ini seringkali mengkhawatirkan meskipun secara jangka panjang IHSG terus mencetak rekor level tertinggi. Untuk mengantisipasi kekhawatiran tersebut, para investor dapat menggunakan strategi diversifikasi. Strategi diversifikasi dapat dilakukan dengan melakukan investasi pada beberapa instrumen investasi yang ada di pasar saat ini (baca artikel Tentukan Aset Alokasi Anda http://premierinvestment.wordpress.com/2013/02/0 8/tentukan-alokasi-aset-anda/). Dengan melakukan rebalancing secara disiplin pada instrumen investasi www.PremierReksadanaOnline.com Anda, Anda dapat memperoleh imbal hasil yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Tabel 1 memperlihatkan simulasi strategi diversifikasi dengan menggunakan instrumen investasi saham dan deposito. Asumsi yang digunakan adalah investasi dilakukan sejak tahun 1993 hingga Juni 2013 dengan imbal hasil saham sama dengan imbal hasil IHSG dan deposito menggunakan rate 8% per tahun nett. Apabila Anda melakukan investasi 100% pada saham sejak tahun 1993, Anda dapat memperoleh rata-rata imbal hasil 21% per tahun (tahun terbaik 115% per tahun dan tahun terburuk -51% per tahun). Apabila Anda siap menerima risiko penurunan investasi hingga -51% per tahun maka seluruh investasi pada saham merupakan investasi yang cocok dengan profil risiko Anda. Namun apabila menginginkan kerugian yang tidak terlalu besar dengan harapan imbal hasil yang secukupnya maka Anda dapat memilih melakukan diversifikasi investasi Anda pada Halaman 1 instrumen lain dengan melakukan rebalancing setiap bulan (misalnya Anda menentukan saham 50% dan deposito 50%, pada bulan selanjutnya Anda harus mengembalikan porsi saham menjadi 50% dan deposito 50% kembali). Dengan melakukan strategi diversifikasi tersebut, Anda dapat menyesuaikan jenis dan porsi investasi yang sesuai dengan kebutuhan investasi Anda. Susanto Chandra Tabel 1. Simulasi Strategi Diversifikasi Saham dan Deposito Catatan Penting yang Perlu Diperhatikan: Pandangan dan pendapat dalam artikel ini adalah dari penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi PT Indo Premier Investment Management. Meskipun artikel ini didukung oleh penelitian dan data oleh penulis, namun hasil perhitungan dan keakuratannya tidak dijamin. Seluruh informasi dan keterangan yang disampaikan melalui artikel ini hanya merupakan informasi dan/atau keterangan yang tidak dapat diartikan sebagai suatu saran/advise bisnis tertentu, karenanya tidak bersifat mengikat. Segala hal yang berkaitan dengan diterimanya dan/atau dipergunakannya artikel tersebut sebagai pengambilan keputusan bisnis dan/atau investasi adalah merupakan tanggung jawab pribadi atas segala risiko yang mungkin timbul. Sehubungan dengan risiko dan tanggungjawab pribadi atas artikel ini, pengguna dengan ini menyetujui untuk melepaskan segala tanggung jawab dan risiko hukum PT Indo Premier Investment Management dan/atau perusahaan terafiliasi serta karyawannya atas diterimanya dan/atau dipergunakannya artikel ini. www.PremierReksadanaOnline.com Halaman 2