1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya manusia

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber daya manusia dalam organisasi sangat penting bagi
keberhasilan mencapai tujuan suatu organisasi. Pegawai tidak dipandang
hanya sebagi modal atau biaya, tetapi juga dianggap sebagai salah satu bentuk
bagian organisasi yang dapat meningkatkan nilai kompetitif organisasi. Oleh
karena itu, agar pegawai dapat menjadi sumber daya manusia utama dan
menentukan dalam mensukseskan tugas-tugas, maka harus ditingkatkan
kinerjanya. Dengan mengembangkan kemampuan atau dalam kata lain
memberdayakan sumber daya manusia tersebut, diharapkan para pegawai
dapat memberikan kontribusi secara optimal berdasarkan keahlian dan
kemampuan yang dimiliki kepada pencapaian tujuan organisasi.
Menurut Gary Dessler (2007) Kinerja adalah proses mengonsolidasikan
penetapan tujuan, penilaian dan pengembangan kinerja kedalam satu sistem
tunggal bersama, yang bertujuan memastikan kinerja karyawan mendukung
tujuan strategis.
Menurut
R.WAYNE
MONDY
(2008)
kinerja
adalah
proses
berorientasi tujuan yang di arahkan untuk memastikan bahwa proses-proses
keorganisasian ada pada tempatnya untuk memaksimalkan produktivitas para
karyawan, tim, dan akhirnya, organisasi.
Menurut R.WAYNE MONDY (2008) kinerja adalah Sistem formal
untuk menilai dan mengevaluasi kinerja tugas individu atau tim. Berdasarkan
1
2
definisi tersebut perusahaan pelu melakukan penilaian kinerja secara rutin
untuk mengetahui kualitas sumberdaya manusia yang dimilikinya. Menurut
Gary Dessler (2007) penilaian kinerja adalah mengevaluasi kinerja karyawan
saat ini dan/atau di masa lalu relatif terhadap standar prestasinya.
Menurut R.WAYNE MONDY (2008) Faktor-faktor pentingnya
penilaian kinerja adalah mencerminkan secara langsung rencana strategik
organisasi. Meskipun evaluasi atas kinerja tim penting seiring keberadaan timtim dalam suatu organisasi, fokus penilaian kinerja pada sebagian besar
perusahaan tetap pada karyawan individual. Lepas dari penekanan tersebut,
Sistem penilaian yang efektif akan mengevaluasi prestasi dan menginisiasi
rencana-rencana untuk pengembangan,tujuan, dan sasaran.
Penilaian kinerja seringkali menjadi aktivitas yang tidak disukai dan
negatif serta dianggap tidak memerlukan keahlian jika demikian, mengapa
tidak menghapuskannya saja. Dalam kenyataannya, beberapa manajer
mungkin akan melakukan hal tersebut jika mereka tidak merasa butuh untuk
memberikan umpan balik, mendorong perbaikan kinerja, membuat keputusan
yang valid, memberi alasan pemberhentian, mengidentifikasi kebutuhan
pelatihan
dan
pengembangan,
serta
mempertahankan
keputusan
kekaryawanan.
Menurut R.WAYNE MONDY (2008).
Penilaian kinerja memiliki
banyak kegunaan sementara perbaikan hasil dan efisiensi semakin penting
dalam persaingan
pasar
yang semakin mengglobal dewasa ini. Dengan
demikian, mengabaikan satu-satunya program dengan kinerja pada namanya
3
dan para karyawan sebagai fokusnya akan tampak sebagai reaksi berlebihan
yang buruk. Pada konsekuensi-konsekuensi hukum. Mengembangkan sistem
penilaian kinerja yang efektif telah dan akan terus menjadi prioritas tinggi
bagi manajemen. Penilaian kinerja bukanlah tujuan itu sendiri, namun lebih
sebagai alat untuk mempengaruhi kinerja.
Menurut R.WAYNE MONDY (2008) Penggunaan penilaian kinerja
bagi banyak organisasi, tujuan utama sistem penilaian adalah untuk
memperbaiki individu dan organisasi. Namun mungkin ada tujuan lainnya.
Masalah potensial penilaian kinerja, dan mungkin penyebab banyaknya
ketidakpuasan, adalah terlalu banyak berharap pada suatu rencana penilaian.
Sebagai contoh, sebuah rencana yang efektif untuk mengembangkan para
karyawan mungkin bukan yang terbaik untuk menentukan kenaikan bayaran.
Bagaimanapun juga, Sistem yang dirancang secara tepat dapat membantu
mencapai tujuan-tujuan organisasai dan meningkatkan kinerja karyawan.
Dalam kenyataannya, data penilaian kinerja bisa memiliki nilai potensial
untuk hampir semua bidang fungsional sumber daya manusia.
Menurut R.WAYNE MONDY (2008) Faktor-faktor lingkungan
penilaian kinerja adalah Banyak faktor
eksternal dan internal dapat
mempengaruhi proses penilaian. Sebagai contoh, legislasi mewajibkan sistemsistem penilaian bersifat nondiskriminatif. Dalam kasus Mistretta v Sandia
Corporation (anak perusahaan Western Electric Company, Inc), hakim
pengadilan distrik federal memutuskan tidak berpihak pada perusahaan,
dengan menyatakan, Ada bukti tambahan yang cukup untuk menunjukkan
4
bahwa bias usia dan kebijakan-kebijakan berdasarkan usia yang tampak
sepanjang proses penilaian kinerja mengakibatkan kerugian pada kelompok
usia yang dilindungi, Kasus Albermarie Paper v Moody mendukung
persyaratan validasi untuk penilaian kinerja, sebagaimana juga untuk tes
seleksi. Organisasi-organisasi harus menghindari penggunaan metode
penilaian yang mengakibatkan pengaruh negatif secara disproporsional pada
kelompok-kelompok yang dilindungi.
Serikat pekerja adalah faktor eksternal lainnya yang bisa mempengaruhi
proses penilaian perusahaan. Serikat pekerja telah sejak dulu menekankan
senioritas sebagai dasar promosi dan kenaikan bayaran. Serikat-serikat
tersebut bisa menentang keras pengguna sistem penilaian kinerja racangan
pihak manajemen untuk tujuan-tujuan tersebut.
Faktor-faktor dalam lingkungan internal juga bisa mempengaruhi
proses penilaian kinerja. Sebagai contoh, budaya korporat sebuah perusahaan
bisa membantu atau menghambat proses tersebut. Organisasi-organisasi
dinamis dewasa ini, yang semakin banyak menggunakan tim untuk
melaksanakan pekerjaan, mengakui hasil tim secara keseluruhan sebagaimana
kontribusi-kontribusi individual. Budaya yang tidak saling percaya tidak akan
memberikana lingkungan yang dibutuhkan untuk mendorong kinerja tinggi
oleh individu ataupun tim. Dalam atmosfir seperti ini, Kredibilitas sistem
penilaian akan memburuk terlepas dari manfaatnya.
Menurut R.WAYNE MONDY (2008) Proses penilaian kinerja adalah
pengidentifikasian sasaran-sasaran kinerja. Sebuah sistem penilaian mungkin
5
tidak dapat secara efektif memenuhi setiap tujuan yang diinginkan, sehingga
manajemen harus memilih tujuan-tujuan yang spesifik yang diyakini paling
penting dan secara realistis bisa dicapai, sebagai contoh, beberapa perusahaan
mungkin ingin menekankan pengembangan karyawan, sementara organisasiorganisasi
lainnya
mungkin
ingin
fokus
pada
keputusan-keputusan
administratif, seperti penyesuaian bayaran. Terlalu banyak sistem penilaian
kinerja yang gagal karena manajemen berharap terlalu banyak pada suatu
metode dan tidak menetapkan secara spesifik apa yang ingin dicapai dari
sistem tersebut.
Langkah berikutnya dari siklus yang terus-menerus ini berlanjut dengan
menetapkan kriteria-kriteria (standar-standar) kinerja dan mengkomunikasikan
ekspektasi-ekspektasi kinerja tersebut kepada mereka yang berkepentingan.
Kemudian pekerjaan yang dijalankan dan atasan menilai kinerja. Pada akhir
penilaian, penilai dan karyawan bersama-sama menilai kinerja dalam
pekerjaan dan mengevaluasinya berdasarkan standar-standar kinerja yang
telah ditetapkan. Penilaian ini membantu menentukan seberapa baik para
karyawan telah memenuhi standar-standar tersebut, menentukan penyebabpenyebab kegagalan, dan mengembangkan rencana untuk memperbaiki
masalah-masalah. Pada pertemuan tersebut tujuan-tujuan ditetapkan untuk
periode evaluasi berikutnya dan siklus tersebut berulang kembali.
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta merupakan universitas yang
menyadari
pentingnya
kinerja
sumber
daya
manusia
Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta memiliki banyak karyawan melakukan penilaian
6
kinerja secara rutin hal ini dilakukan untuk mempertahankan kinerja sumber
daya manusia agar selalu memenuhi atau melebihi target. Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta menyadari bahwa kinerja sumber daya manusia
mempengaruhi kienrja organisasi. Namun demikian pada kenyataannya
kinerja sumber daya manusia khususnya Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta masih kurang maksimal, hal ini terlihat dari
tanggungjawab, kreativitas, kerjasama, kedisiplinan, kohesivitas, akhlaq,
kepemimpinan, dan orientasi pelanggannya.
Mengukur dan ingin mengetahui seberapa besar dan seberapa jauh
tingkat kinerja karyawan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta karena
menurut kenyataannya masih banyak kinerja karyawan kurang baik dalam
melaksanakan pekerjaannya.
Pelaksanaan
pekerjaan
oleh
para
karyawan
di
Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta pada dasarnya berlangsung dalam kondisi
pekerjaan sebagai manusia. Suasana batin atau psikologis seorang pekerja
sebagai individu dalam masyarakat organisasi atau perusahaan yang menjadi
lingkungan
kerjanya
sangat
besar
pengaruhnya
pada
pelaksanaan
pekerjaannya. Suasana batin itu terlihat dalam semangat atau gairah kerja yang
menghasilkan kegiatan kerja sebagai kontribusi bagi pencapaian tujuan bisnis
organisasi atau perusahaan tempatnya bekerja. Dari segi psikologinya
kenyataannya menunjukkan bahwa gairah atau semangat seorang pekerja
dalam melaksanakan pekerjaannya.
7
Didalam buku Dharmawan Wibisono (2008)
Pengukuran kinerja
adalah sebuah tatanan pengukuran berdasarkan aturan dan prosedur tertentu
untuk mencakup, mengkompilasi, mempresentasikan, dan mengomunikasikan
data dalam sebuah kombinasi yang mencerminkan kunci kinerja dan
karakteristik dari proses terpilih yang cukup efektif yang memungkinkan
analisis intelektual sebagai panduan untuk mengambil tindakan yang
diperlukan.
Berdasarkan latar belakang yang dikamukakan di atas, maka penelitian
tertarik
untuk
TINGKAT
melakukan
KINERJA
penelitian
dengan
KARYAWAN
judul
“IDENTIFIKASI
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA”
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Tingkat Kinerja Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Tingkat Kinerja
Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
8
D. Manfaat Penelitian
Ada beberapa manfaat yang dapat diambil penelitia ini :
1. Bagi karyawan UMY Fakultas Ekonomi penelitian ini diharapkan akan
menghasilkan
informasi
yang
bermanfaat
sebagai
masukan
dan
pertimbangan untuk meningkatkan kinerja karyawan.
2. Bagi kalangan akademisi penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi dan referensi bagi pihak-pihak yang berkepentingan terutama
dalam teori identifikasi tingkat kinerja karyawan.
Download