82 BAB V P E N U T U P A. Kesimpulan 1. Pengecualian transaksi

advertisement
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Pengecualian transaksi material diberikan dalam hal dimana transaksi
material
tersebut
merupakan kegiatan usaha
utama
perusahaan
publik/emiten, tujuan dari pengecualian tersebut adalah perusahaan
publik/emiten
diberikan
kelonggaran
dan
keleluasaan
untuk
menyesuaikan diri dan meningkatkan kinerjanya dalam dinamika industri
nasional maupun persaingan global tanpa melupakan penerapan Good
Corporate Governance (GCG) didalam melakukan aksi korporasinya
tersebut.
2.
Terhadap kegiatan usaha utama, penerapan pengecualian dilakukan
dengan mengacu kepada Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal
Nomor Kep 86/PM/1996 Tentang Keterbukaan Informasi Yang Harus
Segera Diumumkan Kepada Publik (Peraturan No. X.K.1). Sehingga jika
perusahaan publik/emiten melakukan aksi korporasi yang terkena
ketentuan transaksi material maka perusahaan publik/emiten cukup
melakukan keterbukaan informasi mengenai aksi korporasi transaksi
material tersebut kepada OJK, dengan demikian konsep tata kelola bursa
yang transparan dan akuntabel (Good Corporate Governance-GCG)
dapat terlaksana dengan baik.
82
83
B. Saran
1.
Pengawasan Bapepam-LK harus dilaksanakan secara optimal dalam
melakukan upaya penerapan azas transparansi dan akuntabilitas di pasar
modal khususnya dalam hal terjadinya transaksi material yang dilakukan
oleh perusahan-perusahan publik.
2.
Dibentuknya Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas
Jasa Keuangan sebagai otoritas yang salah satu tugasnya melaksanakan
pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor
Pasar Modal harus terus dioptimalkan peranannya.
3.
Perusahaan public harus menjalankan Penerapan prinsip tata kelola
perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dengan sebaikbaiknya dan seprofesional mungkin khususnya dalam melakukan aksi
korporasi agar kepercayaan publik tetap terjaga.
Download