BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi rekayasa zat dalam skala nano selalu menjadi daya tarik di kalangan peneliti. Hal ini dikarenakan nanoteknologi akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan zaman dan keberlangsungan hidup di masa depan. Terdapat beberapa aplikasi dari nanoteknologi, seperti dalam pengembangan material/bahan, ilmu lingkungan, ilmu biomedis, elektronika, optik, magnet, penyimpanan energi, dan elektrokimia (Safarik dan Safarikova, 2002). Ukuran material yang digunakan tentunya berskala nanometer yang biasanya disebut nanomaterial (material yang berskala kurang dari 100 nm). Nanomaterial disebut juga sebagai material yang sangat atraktif dikarenakan memiliki sifat fisik, kimia, dan biologi yang sangat berbeda dibandingkan dengan yang diperlihatkan pada skala makroskopisnya (bulk) (Jun dkk, 2008). Nanomaterial dibedakan menjadi dua kategori yaitu nanopartikel dan nanotube/fullerenes. Nanopartikel adalah partikel yang berskala nanometer dengan diameter kurang dari 100 nm. Ukurannya yang nano menjadikan partikel ini memiliki berbagai sifat yang lebih unggul dibandingkan dengan partikel berukuran makro (bulk). Salah satu penelitian pada bidang nanopartikel yang terus dilakukan dan berkembang hingga kini yaitu nanopartikel magnetik. Beberapa aplikasi nanopartikel magnetik yaitu sebagai sistem penghantar obat (drug delivery system), media penyimpanan data dengan kapasitas besar (harddisk), diagnosa medis, perangkat elektronik, teknologi sensor, teknologi ferrofluid, dan sebagai bahan katalis (Lazarević dkk, 2013). Tingkat kemagnetan mengalami peningkatan dengan penurunan ukuran butir partikel dan kenaikan secara spesifik daerah permukaan per satuan volume partikel sehingga nanopartikel memiliki sifat yang bagus dalam peningkatan sifat magnet (ketika ukuran butir material magnetik 1 2 diperkecil hingga skala nano, bahan ferromagnetik berubah menjadi bahan superparamagnetik). Sehingga sifat kemagnetan nanopartikel berbeda dengan partikel berukuran bulk. Faktor–faktor yang mempengaruhi sifat kemagnetan tersebut yaitu diantaranya ukuran dan bentuk partikel, morfologi, komposisi kimia, interaksi yang terjadi antara partikel dengan material yang berada disekitarnya, serta interaksi yang terjadi antarpartikel terdekat (Pankhurst dkk, 2003). Efek dari ukuran kuantum dan luas permukaan pada nanopartikel magnetik dapat mengubah beberapa sifat magnetik dan terjadi fenomena superparamagnetik serta tunneling kuantum magnetisasi, hal tersebut karena setiap partikel dianggap sebagai domain magnetik tunggal (Mathew dan Juang, 2007). Ferit spinel adalah salah satu nanopartikel magnetik yang banyak diminati dalam riset beberapa tahun belakangan ini pada pemanfaatan sifat elektrik dan magnetiknya serta aplikasinya pada sistem penyimpanan informasi, diagnosa medis, cairan magnetik, magnetic bulk core, dan microwave absorber (Mathew dan Juang, 2007). Ferit spinel memiliki struktur molekul MFe2O4 dengan M sebagai ion logam yang memiliki 2 elektron valensi seperti Mg, Ni, Zn, Co, Mn, dan lain – lain yang merupakan bahan magnetik yang memiliki sifat elektrik dan magnetik dengan sifat kimia dan stabilitas termal. Mg0,5Ni0,5Fe2O4 adalah salah satu ferit yang memiliki struktur mixed spinel ferrite dengan ion Mg2+ dan Ni2+ berada pada bagian oktahedral dan Fe3+ terdistribusi merata pada bagian tetrahedral dan oktahedral (Sinha dkk, 2005). Terdapat berbagai metode untuk mensintesis nanopartikel Mg0,5Ni0,5Fe2O4 yaitu metode sol-gel, metode keramik, solvent evaporation, hidrotermal, sitrat, pembakaran, kopresipitasi, dan lain – lain (Hankare dkk, 2009). Dari beberapa metode tersebut dipilih metode kopresipitasi karena prosedurnya yang sederhana, biaya yang diperlukan relatif sedikit, distribusi ukuran partikel yang dihasilkan relatif kecil, dan dapat dilakukan pada suhu ruang (Lu dkk, 2007). Meskipun demikian, dalam penggunaan metode ini stoikiometri kimia yang terjadi pada reaksi pembuatan nanopartikel Mg0,5Ni0,5Fe2O4 harus diperhatikan. Biasanya hasil dari sintesis nanopartikel Mg0,5Ni0,5Fe2O4 memiliki ukuran partikel yang tidak seragam dan terdapat aglomerasi partikel. Sehingga untuk mendapatkan ukuran 3 yang seragam serta meminimalisir terjadinya aglomerasi partikel maka harus dilakukan modifikasi dengan cara mengenkapsulasi nanopartikel Mg0,5Ni0,5Fe2O4 dengan polimer. Polimer yang biasa digunakan untuk modifikasi yaitu Polyvinylalcohol (PVA), Polyethyleneglycol (PEG), kitosan, dextran, Polyethleneimine (PEI), Polyethylenepyrolidone (PVP), dan lain – lain (Umut, 2013). Pada penelitian ini digunakan PEG sebagai modifikasi nanopartikel Mg0,5Ni0,5Fe2O4, hal ini karena PEG mudah diperoleh, harganya cukup terjangkau, ramah lingkungan, tetap stabil pada kekuatan ionik tinggi dengan berbagai nilai PH, dan memungkinkan dalam fungsionalisasi. Sifat–sifat yang dimiliki PEG yaitu sintetis, netral, biokompatibel, linier, dan hidrofilik. Sehingga setelah dilakukan enkapsulasi dengan PEG, akan memiliki ukuran yang seragam serta adanya peningkatan pada dispersibilitas, biokompatibel dan stabilitas kimia pada nanopartikel magnetiknya. Penelitian mengenai nanopartikel Mg0,5Ni0,5Fe2O4 masih terbilang jarang diamati, karena terlihat pada masih sedikitnya jurnal yang membahas mengenai nanopartikel ini. Jika dilihat dari karakter Mg2+ yang merupakan ion nonmagnetik dicampurkan dengan Ni2+ ion magnetik tentunya sangat menarik apabila diteliti lebih lanjut. Sehingga pada penelitian ini, untuk aplikasi biomedis dilakukan sintesis dengan menggunakan metode kopresipitasi pada nanopartikel magnetik Mg0,5Ni0,5Fe2O4 dan dienkapsulasi dengan PEG. PEG yang digunakan dalam penelitian ini adalah PEG-4000. Penggunaaan polimer PEG dalam enkapsulasi Mg0,5Ni0,5Fe2O4 bertujuan agar nanopartikel magnetik lebih kompatibel dan tidak berbahaya apabila masuk ke dalam jaringan tubuh, serta meminimalisir terjadinya aglomerasi (penggumpalan). Kemudian hasil yang diperoleh dikarakterisasi untuk mengetahui ukuran partikel, morfologi partikel, dan struktur kristal dengan menggunakan X-Ray Diffractometer (XRD) dan Transmission Electron Microscopy (TEM). Serta analisis ikatan yang terjadi antara nanopartikel Mg0,5Ni0,5Fe2O4 murni dan nanopartikel yang sudah dienkapsulasi dengan variasi konsentrasi PEG. Variasi ini dilakukan untuk mengetahui konsentrasi PEG-4000 yang sesuai dalam mengenkapsulasi nanopartikel Mg0,5Ni0,5Fe2O4. Analisis gugus fungsi nanopartikel menggunakan 4 Fourier Transform Infra-red Spectroscopy (FTIR), untuk mengetahui ikatan yang terbentuk sebelum dan sesudah dienkapsulasi PEG-4000 serta pengaruh enkapsulasi terhadap vibrasi molekul yang muncul, sehingga akan diperoleh konsentrasi PEG-4000 yang sesuai untuk diaplikasikan dalam bidang biomedis dan lainnya. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan hasil ulasan latar belakang tersebut, adapun rumusan masalah yang timbul adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana cara melakukan sintesis nanopartikel Mg0,5Ni0,5Fe2O4 dan proses enkapsulasi nanopartikel Mg0,5Ni0,5Fe2O4 dengan PEG-4000? 2. Bagaimana ukuran partikel dan struktur kristal Mg0,5Ni0,5Fe2O4 sebelum dan sesudah dienkapsulasi dengan PEG-4000 serta morfologi nanopartikel sebelum dienkapsulasi? 3. Bagaimana gugus fungsi yang terbentuk pada nanopartikel Mg0,5Ni0,5Fe2O4 sebelum dan sesudah dienkapsulasi dengan PEG-4000? 1.3 Batasan Masalah Batasan penelitian ini meliputi beberapa hal sebagai berikut. 1. Sintesis nanopartikel Mg0,5Ni0,5Fe2O4 dengan menggunakan metode kopresipitasi. 2. Enkapsulasi nanopartikel magnetik dengan menggunakan PEG-4000 dengan variasi konsentrasi PEG-4000 25%, 33%, 50%, 67%, 75%, dan 80% untuk analisis gugus fungsi. 3. Karakterisasi yang dilakukan meliputi Transmission Electron Microscopy (TEM) untuk mendapatkan morfologi dan cincin difraksi, X-Ray Diffractometer (XRD) untuk memperoleh ukuran partikel dan struktur kristal, dan Fourier Transform Infra-red Spectroscopy (FTIR) untuk mengetahui gugus fungsi. 5 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Dapat mensintesis nanopartikel magnetik Mg0,5Ni0,5Fe2O4 dan proses enkapsulasi nanopartikel Mg0,5Ni0,5Fe2O4 dengan PEG-4000 dengan metode kopresipitasi. 2. Menentukan ukuran partikel dan struktur kristal nanopartikel Mg0,5Ni0,5Fe2O4 sebelum dan sesudah dienkapsulasi dengan PEG-4000 serta morfologi nanopartikel sebelum dienkapsulasi. 3. Menentukan ikatan (gugus fungsi) yang terbentuk pada nanopartikel Mg0,5Ni0,5Fe2O4 sebelum dan sesudah dienkapsulasi dengan variasi konsentrasi PEG-4000. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan informasi terkait. 1. Cara sintesis nanopartikel Mg0,5Ni0,5Fe2O4 dan proses enkapsulasi PEG4000 dengan metode kopresipitasi. 2. Pengaruh PEG-4000 yang dienkapsulasi pada nanopartikel Mg0,5Ni0,5Fe2O4 terhadap ukuran partikel, struktur kristal, dan gugus fungsi. 3. Morfologi nanopartikel Mg0,5Ni0,5Fe2O4 sebelum dienkapsulasi PEG-4000. 4. Dapat dijadikan acuan untuk para peneliti selanjutnya yang tertarik untuk mengkaji bidang nanopartikel magnetik. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari 6 bab yaitu antara lain pendahuluan, tinjauan pustaka, dasar teori, metodologi penelitian, hasil dan pembahasan, kesimpulan dan saran, serta dilengkapi dengan daftar pustaka dan lampiran. BAB I Pendahuluan memaparkan mengenai latar belakang yang menimbulkan permasalahan yang kemudian dirumuskan menjadi rumusan 6 masalah dan dibuat batasan masalah agar lebih terperinci. Dari batasan masalah tersebut dibuat tujuan penelitian yang dapat memberikan manfaat. BAB II Tinjauan Pustaka menyajikan informasi beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya mengenai nanopartikel Mg0,5Ni0,5Fe2O4. BAB III Dasar Teori berisi tentang teori – teori dasar yaitu teori dasar mengenai kemagnetan, sifat – sifat kemagnetan pada material, nanopartikel Mg0,5Ni0,5Fe2O4, proses enkapsulasi dengan PEG-4000, alat – alat karakterisasi material. BAB IV Metodologi Penelitian mencakup peralatan dan bahan yang digunakan dalam penelitian, prosedur penelitian serta penjelasan mengenai teknik analisa data. BAB V Hasil Penelitian dan Pembahasan menampilkan hasil yang diperoleh beserta pembahasannya. BAB VI Kesimpulan dan Saran berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang diperoleh serta saran untuk penelitian selanjutnya Daftar pustaka menyajikan seluruh pustaka yang dijadikan acuan dalam penulisan skripsi maupun dalam penelitian serta lampiran berupa dokumentasi penelitian, perhitungan, dan data – data yang diperoleh selama penelitian.