BAB I PENDAHULUAN Pankreas merupakan organ yang istimewa karena mempunyai dua fungsi sekaligus yaitu sebagai kelenjar eksokrin dan endokrin. Sebagai kelenjar eksokrin pankreas mensekresikan enzim-enzim pankreas dan larutan kaya bikarbonat sedangkan sebagai kelenjar endokrin pankreas mensekresikan berbagai macam hormon ke sirkulasi darah. Gangguan pada unit eksokrin yang diawali karena adanya jejas di sel asini pankreas yang dapat disebabkan oleh karena; obstruksi duktus pankreatikus, stimulasi hormon cholecystokinin (CCK) sehingga akan mengaktivasi enzim pankreas, atau oleh karena iskemia sesaat sehingga dapat meningkatkan degradasi enzim pankreas, pada akhirnya menimbulkan inflamasi/peradangan pankreas atau yang biasa disebut pankreatitis. Pankreatitis dapat terjadi pada wanita maupun pria, dengan prevalensi yang bervariasi, terkait dengan geografi, faktor etiologi (konsumsi alkohol), dan lingkungan atau faktor keturunan Pankreatitis akut pada pria dan wanita di Amerika lebih kecil dari 1%. Pankreatitis kronis pada pria 0,05% sedangkan pada wanita 0,01%. Pankreatitis kronis alkoholik lebih sering terjadi pada pria dengan puncak insidens antara 35-45 thn. Sekitar 80% perjalanan klinis pankreatitis akut bersifat ringan, mortalitas sekitar 1% selebihnya akan membaik secara spontan dalam 3-5 hari sehingga tidak perlu perawatan intensif maupun penanganan bedah. Sebaliknya 10-20% berkembang menjadi pankreatitis akut berat dengan resiko mortalitas 20-50%. Pasien meninggal akibat pankreatitis akut berat dapat Universitas Sumatera Utara terjadi pada fase awal (minggu 1-2 setelah onset gejala) atau fase lambat (2-3 minggu setelah onset gejala). Mengingat resiko mortalitas yang tinggi tersebut, maka manajemen terapi/penatalaksanaan yang tepat sangat dibutuhkan untuk memperbaiki tingkat kesembuhan pasien atau untuk mencegah komplikasi maupun kematian akibat pankreatitis. Universitas Sumatera Utara