BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain

advertisement
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat asosiatif, karena
dengan penelitian yang bersifat asosiatif dapat diketahui hubungan antara variabel dan
bagaimana tingkat ketergantungan antara variabel independen dengan variabel dependen.
Dalam pelaksanaannya, metode penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yang
bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat
penelitian dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dan suatu gejala tertentu atau
menguraikan sifat atau karakteristik dari suatu fenomena tertentu (Umar, 2008, p:34).
Dengan metode penelitian deskriptif, peneliti memungkinkan untuk melakukan hubungan
antar variabel, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori
yang memiliki validitas universal. Di samping itu, metode deskriptif juga merupakan
penelitian dimana pengumpulan data untuk menguji pertanyaan penelitian atau hipotesis
yang berkaitan dengan keadaan dan kejadian sekarang.
Umar (2008, p:23), mengemukakan bahwa survei digunakan untuk mengukur
gejala-gejala yang ada tanpa menyelidiki kenapa gejala-gejala tersebut ada, sehingga tidak
perlu
memperhitungkan
hubungan-hubungan
antara
variable-variabel.
Survei
dapat
memberikan manfaat untuk tujuan-tujuan deskriptif, membantu dalam hal membandingkan
kondisi-kondisi yang ada dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya, dan juga untuk
pelaksanaan evaluasi. Unit analisis yang dituju adalah para karyawan PT Inti Karya Persada
Tehnik serta informasi yang didapat dari karyawan dan pejabat yang berwenang dalam
perusahaan tersebut dan hanya dikumpulkan pada satu kali dalam waktu tertentu atau satu
kurun waktu saja (cross section).
36 37 Tabel 3.1 Desain Penelitian
Desain Penelitian
Tujuan
Penelitian
Jenis
Penelitian
Metode
Penelitian
T–1
Asosiatif
Survei
Individu
Karyawan
Cross Sectional
T–2
Asosiatif
Survei
Individu
Karyawan
Cross Sectional
T–3
Asosiatif
Survei
Individu
Karyawan
Cross Sectional
T–4
Asosiatif
Survei
Individu
Karyawan
Cross Sectional
Unit Analisis
Time Horizon
Sumber : Penulis
Keterangan
:
T – 1 : Menganalisis pengaruh peran analisa pekerjaan terhadap kinerja karyawan.
T – 2 : Menganalisis pengaruh karakteristik pekerjaan terhadap kinerja karyawan.
T – 3 : Menganalisis pengaruh pemberian insentif terhadap kinerja karyawan.
T – 4 : Menganalisis pengaruh peran analisa pekerjaan, karakteristik pekerjaan, dan
pemberian insentif terhadap kinerja karyawan.
3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Dalam sebuah penelitian diperlukan suatu konsep operasionalisasi agar penelitian
lebih mudah dipahami. Skala pengujian yang digunakan adalah skala likert, yaitu skala yang
berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu, misalnya
setuju-tidak setuju, senang-tidak senang, baik-tidak baik. Responden diminta mengisi
pernyataan dalam skala ordinal berbentuk verbal dalam jumlah kategori tertentu bisa 5, 7
(agar dapat menampung kategori ‘netral’) atau memasukkan kategori ‘tidak tahu’. Beberapa
38 buku teks menganjurkan agar data pada kategori ‘netral’ tidak dipakai dalam analisis selama
responden tidak memberikan alasannya. (Umar, 2008, p:70).
Di dalam sebuah konsep operasionalisasi, hal yang perlu dilakukan adalah
menentukan faktor-faktor atau keadaan-keadaan yang mencakup konsep tersebut dalam
penelitian ini, operasionalisasi variabel merupakan penjelasan tentang teori variabel, yang
kemudian dapat diukur dengan menentukan hal-hal yang diperlukan agar mencapai suatu
tujuan
tertentu
yang
sudah
ditetapkan
sebelumnya.
Konsep-konsep
yang
akan
dioperasionalkan adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel
Variabel Sub Variabel Indikator Utama Ukuran Analisa
Uraian Pekerjaan
• Identifikasi
Interval
Pekerjaan
( Job Description )
pekerjaan.
( X1 )
Penggambaran
rinci dari tugas –
tugas yang
tercakup dalam
suatu pekerjaan,
• Ringkasan
pekerjaan.
• Tanggung jawab
dan kewajiban.
• Otoritas pemegang
jabatan.
menurut Robbins
• Standar prestasi.
(2003,p:259)
• Kondisi kerja.
Skala
Pengujian Skala Likert
39 Spesifikasi
• Pendidikan,
Pekerjaan ( Job
pengalaman,
Spesification )
pelatihan yang
dibutuhkan dalam
pekerjaan.
• Keterampilan,
pengetahuan, karakteristik lain
yang dibutuhkan
dalam pekerjaan. Karakteristik
Model
Pekerjaan
Karakteristik
( X2 )
Pekerjaan Faktor-faktor
yang ada dalam
• Keanekaragaman
keterampilan
• Identitas pekerjaan
• Pentingnya
pekerjaan
muatan pekerjaan
• Otonomi
dikenal dengan
• Umpan balik nama karakteristik
pekerjaan (job
characteristics)
atau ada juga
Interval
Skala Likert
40 yang menyebut
sebagai dimensi
inti pekerjaan
(core job
dimensions)
menurut Luthans
(2006, p:509) Pemberian
Insentif Material
• Bonus
Insentif
• Komisi
( X3 )
• Profit Sharing
Penghargaan atau
• Kompensasi yang
imbalan yang
diberikan untuk
memotivasi
pekerja atau
anggota
organisasi agar
produktivitas
kerjanya tinggi,
sifatnya tidak
tetap, menurut
Yuniarsih dan
Suwatno (2008,
p:131).
ditangguhkan
Insentif non
• Pemberian piagam
Material
penghargaan
• Pemberian promosi
• Ucapan terima
kasih secara formal
maupun informal.
• Pemberian hak
untuk
menggunakan
atribut jabatan.
Interval
Skala Likert
41 • Penguasaan yang
Karyawan
dimiliki karyawan
(Y)
terhadap
Merupakan
pekerjaannya. Kinerja
terjemahan dari
performance yang
Kemampuan Inisiatif
berarti prestasi
kreatifitas dan
kerja,
inovasi dalam
pelaksanaan
kerja, pencapaian
kerja, unjuk kerja
• Menciptakan
bekerja. Ketepatan Waktu
atau penampilan
• Penggunaan waktu
penyelesaian
kerja, menurut
pekerjaan secara
Sedarmayanti
efektif dan efisien.
(2001, p:51)
Kualitas hasil
kerja
• Hasil kinerja dapat
mencapai target.
Komunikasi
• Kemampuan
karyawan dalam
berkomunikasi
dalam bekerja.
Sumber : Penulis
Interval
Skala Likert
42 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian, ada beberapa data yang dibutuhkan dalam penelitian
ini. Jenis dari masing-masing data tersebut adalah kualitatif yaitu data yang tidak bisa dinilai
dengan angka atau data yang berupa data kata-kata maupun tindakan. Semua sumber data
yang digunakan dalam penelitian adalah primer dan sekunder, yaitu data primer yang
didapat sumber pertama baik dari individu seperti hasil wawancara atau hasil pengisian
kuesioner serta data sekunder yang merupakan data yang sudah tersedia sehingga tinggal
mencari dan mengumpulkan seperti literatur kepustakaan.
Tabel 3.3 Jenis Data dan Sumber Data Penelitian
Tujuan
Penelitian
Jenis dan Sumber Data
Data
Jenis Data
Sumber Data
T–1
Analisa Pekerjaan
Kualitatif
Data primer dari
kuesioner
T–2
Karakteristik
Pekerjaan
Kualitatif
Data primer dari
kuesioner
Pemberian Insentif
Kualitatif
Data primer dari
kuesioner
T–3
T–4
Sumber : Penulis
Analisa Pekerjaan,
Karakteristik
Pekerjaan, dan
Pemberian Insentif
Kualitatif
Data primer dari
kuesioner
43 3.4 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini ada beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu :
a. Studi Kepustakaan (library research)
Metode ini mengumpulkan berbagai data dengan mempelajari literatur-literatur yang
berhubungan dengan permasalahan yang sedang dibahas oleh penulis. Data yang didapat
digunakan sebagai landasan teori.
b. Wawancara (interview)
Metode ini dilakukan dengan cara mewawancarai langsung pejabat yang berwenang
dengan mengajukan pertanyaan yang disiapkan terlebih dahulu mengenai profil perusahaan
dan mencatat jawabannya untuk diolah menjadi informasi yang diperlukan.
c. Angket (kuesioner)
Menurut Maryati dan Suryawati (2005, p:109) angket atau kuesioner adalah sebuah
cara atau teknik yang digunakan seorang peneliti untuk mengumpulkan data dengan
menyebarkan sejumlah lembar kertas yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab
oleh para responden.
3.5 Populasi
Riduwan dan Kuncoro (2008, p:37), dalam bukunya menyatakan bahwa populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Sedangkan menurut Sugiyono (2004, p:73), sampel merupakan sebagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Nasution (2003, p:135)
mengemukakan dalam bukunya, mutu penelitian tidak selalu ditentukan oleh besarnya
sampel, tetapi oleh kokohnya dasar-dasar teori, oleh desain penelitiannya (asumsi-asumsi
statistik), serta mutu pelaksanaan dan pengolahannya. Maka apabila subjek penelitian
kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian
44 populasi. Berdasarkan pernyataan tersebut, karena jumlah populasi kedua divisi dalam
perusahaan yaitu Finance and Accounting (F&A) dan Human Resources (HR) kurang dari 100
orang, tepatnya 70 orang, maka penelitian ini merupakan penelitian populasi.
3.6 Metode Analisis
Penelitian ini menggunakan beberapa metode analisis. Analisis diawali pada
instrumen penelitian, yaitu kuesioner dengan menggunakan uji validitas dan realibilitas. Dari
hasil kuesioner tersebut dapat diambil data yang akan dianalisis lebih lanjut untuk menjawab
tujuan dari penelitian yaitu dengan analisis regresi sederhana dan regresi berganda. Dalam
pelaksanaannya, pengolahan data dilakukan dengan bantuan komputer menggunakan
program SPSS 16. Setelah data sudah terkumpul, maka dilakukan analisis dengan cara :
Tabel 3.4 Metode Analisis Data
Metode Penelitian
Tujuan
Penelitian
Jenis Penelitian
Teknik Analisis
T–1
Asosiatif
Korelasi dan regresi sederhana
T–2
Asosiatif
Korelasi dan regresi sederhana
T–3
Asosiatif
Korelasi dan regresi sederhana
T–4
Asosiatif
Regresi berganda
Sumber : Penulis
3.6.1 Skala Likert
Menurut Riduwan dan Kuncoro (2008, p:20) skala Likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala
sosial. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan data yang telah dikumpulkan dengan
memberi skor 1, 2, 3, 4, 5, yang disesuaikan dengan urutan kriteria sebagai berikut:
•
Sangat Tidak Setuju (STS)
•
Tidak Setuju (TS)
45 •
Ragu-ragu (RR)
•
Setuju (S)
•
Sangat Setuju (SS)
Adapun kategori untuk menilai tinggi rendahnya variabel adalah berdasarkan jumlah
item dari masing-masing variabel dikalikan skor 5 dan 1, sehingga terdapat skor tertinggi dan
skor terendah yang nantinya digunakan untuk pengelompokan kelas interval dari masingmasing variabel. Pemberian nilai (skor) jawaban adalah sebagai berikut :
Tabel 3.5 Bobot dan Kategori Pengukuran Data
Keterangan
Penilaian
Sangat Tidak Setuju
1
Tidak Setuju
2
Ragu – ragu
3
Setuju
4
Sangat Setuju
5
Sumber : Supangat (2007, p:18)
Kuesioner ini disebar karena bertujuan untuk mengetahui bagaimana pendapat
karyawan terhadap analisa pekerjaan yang diterapkan PT Inti Karya Persada Tehnik,
karakteristik pekerjaan, pemberian insentif, dan kinerja karyawan PT Inti Karya Persada
Tehnik.
3.6.2 Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur cocok untuk
mengukur sesuatu yang ingin diukur. Jadi dapat dikatakan semakin tinggi validitas suatu alat
ukur, maka alat ukur tersebut semakin mengenai sasarannya, atau semakin menunjukkan
sesuatu yang harus diukur.
46 Menurut Sekaran (2006, p:39), validitas menguji seberapa baik suatu instrumen
yang dibuat mengukur konsep tertentu yang ingin diukur. Uji validitas ini dapat dilakukan
dengan menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total memakai
rumus korelasi product moment. Rumusnya adalah sebagai berikut :
.∑
∑
– ∑
. ∑
∑
.
. ∑
∑
Keterangan :
r = Koefisien korelasi
x = Skor item X
y = Skor item Y
n = Banyaknya sampel dalam penelitian
Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :
•
Jika r
hitung
positif, serta r
hitung
>r
tabel,
maka butir atau variabel tersebut valid.
•
Jika r
hitung
positif, serta r
hitung
<r
tabel,
maka butir atau variabel tersebut tidak
hitung
> r tabel tapi bertanda negatif, maka butir atau variabel tersebut tidak
valid.
•
Jika r
valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas (keandalan) adalah suatu pengukuran yang menunjukkan seberapa jauh
pengukuran tersebut bebas kesalahan (tanpa bias) dan oleh karena itu menjamin
pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam sebuah instrumen.
Menurut Sekaran (2006, p:40), keandalan adalah suatu pengukuran merupakan indikasi
mengenai stabilitas dan konsistensi dimana instrumen mengukur konsep dan membantu
menilai ketepatan sebuah pengukuran.
47 Menurut Umar (2008, p:168), dipaparkan 2 macam pengukuran realibilitas, yaitu uji
Split-Half dan uji Croncbach’s Alpha. Dalam penelitian ini, teknik uji reliabilitas yang
digunakan adalah Cronchbach’s Alpha, digunakan untuk mencari realibilitas instrumen yang
skornya merupakan rentangan antara beberapa nilai atau berbentuk skala. Dasar
pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut :
•
Bila Cronbach’s Alpha > rtabel maka kuesioner tersebut dinyatakan reliabel
•
Bila Cronbach’s Alpha < rtabel maka kuesioner tersebut dinyatakan tidak
reliabel
Setelah semua butir-butir pernyataan dalam sebuah variabel dinyatakan valid, maka
selanjutnya dilakukan uji reliabilitas. Dalam penelitian ini, uji validitas dan reliabilitas akan
menggunakan bantuan program SPSS 16
3.6.3 Uji Normalitas Data
Uji normalitas untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau
keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Model regresi yang baik
hendaknya berdistribusi normal atau mendekati normal. Uji normalitas dan kesamaan varians
sebuah sampel data dilakukan dengan bantuan alat uji Shapiro-Wilk, Liliefors atau
Kolmogorov-Smirnov serta gambar Normal Probability Plots. Menurut Santoso (2007, p:154),
dalam menjelaskan ouput test of normality, ada pedoman dalam pengambilan keputusan,
yaitu :
•
Nilai Sig. atau siginifikansi atau nilai probablilitas < 0.05, distribusi adalah
tidak normal.
•
Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0.05, distribusi adalah
normal.
•
Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0.05, data berasal dari
populasi-populasi yang mempunyai varians tidak sama.
•
Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabillitas > 0.05, data berasal dari
48 populasi-populasi yang mempunyai varians sama.
Selain itu, pada gambar Q-Q Plot terlihat ada garis lurus dari kiri ke kanan atas. Garis
itu berasal dari nilai z. Jika data berdistribusi normal, maka data akan tersebar di sekeliling
garis.
3.6.4 Uji Multikolinearitas
Menurut Umar (2008, p:139), salah satu asumsi model regresi linier adalah tidak
adanya korelasi yang sempurna atau korelasi tidak sempurna tetapi relatif sangat tinggi
variabel-variabel bebasnya (independen) yang biasa disimbolkan dengan X1, X2, X3,…Xn. Jika
terdapat multikolinearitas sempurna akan berakibat koefisien regresi tidak dapat ditentukan.
Dalam penelitian ini, uji multikolinearitas akan menggunakan bantuan program SPSS 16.
Untuk mendeteksi apakah model regresi linier mengalami multikolinearitas dapat diperiksa
menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) untuk masing-masing variabel independen,
yaitu jika suatu variabel independen mempunyai nilai VIF > 10 berarti telah terjadi
Multikolinearitas.
3.6.5 Koefisien Korelasi Pearson Product Moment
Menurut Riduwan dan Kuncoro (2008, p:61), teknik analisis korelasi PPM (Pearson
Product Moment) termasuk statistik parametrik yang menggunakan data interval dan ratio
dengan persyaratan tertentu. Misalnya : data dipilih secara acak (random); datanya
berdistribusi normal; data yang dihubungkan berpola linier; dan data yang dihubungkan
mempunyai pasangan yang sama sesuai dengan subjek yang sama. Dalam penelitian, ini uji
korelasi menggunakan bantuan software SPSS 16.
Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 ≤ r
≤ +1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada
korelasi; dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan
dikonsultasikan dengan tabel interpretasi sebagai berikut :
49 Tabel 3.6 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
0,60 – 0,799
Kuat
0,40 – 0,599
Cukup Kuat
0,20 – 0,399
Rendah
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
Sumber : Riduwan (2005, p:136 )
Pengujian signifikansi yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna
generalisasi dari hubungan variabel X terhadap variabel Y, maka hasil korelasi PPM tersebut
diuji dengan uji signifikansi sebagai berikut :
Hipotesis :
Ha
:
Variabel X berhubungan secara signifikan dengan variabel Y
Ho
:
Variabel X tidak berhubungan secara signifikan dengan variabel Y
Dasar pengambilan keputusan :
•
Jika nilai probabilitas 0.05 ≤ Sig, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak
signifikan.
•
Jika nilai probabilitas 0.05 ≥ Sig, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
3.6.6 Regresi Sederhana dan Berganda
Menurut Riduwan dan Kuncoro (2008, p:83), regresi adalah suatu proses
memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa yang
akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya
diperkecil. Kegunaan regresi dalam penelitian salah satunya adalah untuk meramalkan
50 variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X) diketahui. Berdasarkan pendapat Umar (2008,
p:126), data pengamatan secara umum dipengaruhi oleh variable-variabel bebas X1, X2,
X3,…,Xn, sehingga rumus umum dari regresi linier berganda ini adalah :
Ŷ = a + b X1 + c X2 + … + k Xk
Koefisien-koefisien a, b, c,…k dapat dicari dengan berbagai cara, misalnya dengan
cara kuadrat terkecil ataupun matrik. Bila perhitungannya dilakukan secara manual akan
lebih tidak efektif bila dibandingkan dengan memakai alat bantu komputer, seperti SPSS.
Persamaan regresi berganda dengan tiga prediktor dalam penelitian ini adalah :
Ŷ = a + b1X1 + b2X2 + b3X3
Keterangan :
Ŷ
: subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan
a
: harga Y ketika X=0 (konstan)
b
: angka arah atau koefisien regresi
X
: subjek variabel independen yang mempunyai nilai tertentu
3.7 Rancangan Uji Hipotesis
Hipotesis dipandang sebagai konklusi yang sifatnya sementara. Rancangan uji
hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
X1
=
Analisa Pekerjaan
X2
=
Karakteristik Pekerjaan
X3
=
Pemberian Insentif
Y
=
Kinerja Karyawan
51 1. Hipotesis untuk T-1, T-2, dan T-3
a. T – 1
ƒ
Ha : Analisa pekerjaan (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja karyawan (Y)
ƒ
Ho : Analisa pekerjaan (X1) tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja karyawan (Y)
b. T – 2
ƒ
Ha : Karakteristik pekerjaan (X2) berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja karyawan (Y)
ƒ
Ho : Karakteristik pekerjaan (X2) tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja karyawan (Y)
c.
T–3
ƒ
Ha : Pemberian insentif (X3) berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja karyawan (Y)
ƒ
Ho : Pemberian insentif (X3) tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja karyawan (Y)
X1
ρyx1
X3
ρyx2
ρyx3
X2
Gambar 3.1 Bagan Regresi Linier
Sumber : Penulis
Y
52 2. Hipotesis untuk T – 4
ƒ
Ha : Analisa pekerjaan (X1), karakteristik pekerjaan (X2), dan pemberian
insentif (X3) berpengaruh secara signifikan dan simultan terhadap kinerja
karyawan
ƒ
Ho : Analisa pekerjaan (X1), karakteristik pekerjaan (X2), dan pemberian
insentif (X3) tidak berpengaruh secara signifikan dan simultan terhadap
kinerja karyawan
X1
X2
ρyx1x2x3
Y
X3
Gambar 3.2 Bagan Regresi Berganda
Sumber : Penulis
3.8 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian
Rancangan implikasi hasil penelitian adalah setelah semua data terkumpul,
penyebaran kuesioner kepada karyawan PT Inti Karya Persada Tehnik telah dibagikan dan
hasil analisis selesai dilakukan, maka akan didapat gambaran mengenai peran dan pengaruh
peranan analisa pekerjaan serta model karakteristik pekerjaan serta pemberian insentif yang
diterapkan oleh perusahaan nantinya berpengaruh atau tidak pada kinerja karyawan PT Inti
Karya Persada Tehnik. Rancangan implikasi dalam penelitian ini adalah agar PT Inti Karya
53 Persada Tehnik dapat mengetahui apakah peran analisa pekerjaan, karakteristik pekerjaan,
serta pemberian insentif yang telah mereka terapkan sudah berjalan secara efektif atau
tidak, selain itu juga diharapkan bahwa hasil dari penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi
dan bahan pertimbangan dalam membuat keputusan bagi perusahaan dalam mengukur hasil
kinerja karyawan berdasarkan peran analisa pekerjaan, karakteristik pekerjaan serta
pemberian insentif, sehingga nantinya perusahaan dapat melakukan perbaikan atau
penyesuaian yang tentunya dapat meningkatkan kualitas perusahaan dalam menghadapi
persaingan dengan para perusahaan pesaing.
Download