BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat asosiatif, karena dengan penelitian yang bersifat asosiatif dapat diketahui hubungan antara variabel dan bagaimana tingkat ketergantungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Dalam pelaksanaannya, metode penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dan suatu gejala tertentu atau menguraikan sifat atau karakteristik dari suatu fenomena tertentu (Umar, 2008, p:34). Dengan metode penelitian deskriptif, peneliti memungkinkan untuk melakukan hubungan antar variabel, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori yang memiliki validitas universal. Di samping itu, metode deskriptif juga merupakan penelitian dimana pengumpulan data untuk menguji pertanyaan penelitian atau hipotesis yang berkaitan dengan keadaan dan kejadian sekarang. Umar (2008, p:23), mengemukakan bahwa survei digunakan untuk mengukur gejala-gejala yang ada tanpa menyelidiki kenapa gejala-gejala tersebut ada, sehingga tidak perlu memperhitungkan hubungan-hubungan antara variable-variabel. Survei dapat memberikan manfaat untuk tujuan-tujuan deskriptif, membantu dalam hal membandingkan kondisi-kondisi yang ada dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya, dan juga untuk pelaksanaan evaluasi. Unit analisis yang dituju adalah para karyawan PT Inti Karya Persada Tehnik serta informasi yang didapat dari karyawan dan pejabat yang berwenang dalam perusahaan tersebut dan hanya dikumpulkan pada satu kali dalam waktu tertentu atau satu kurun waktu saja (cross section). 36 37 Tabel 3.1 Desain Penelitian Desain Penelitian Tujuan Penelitian Jenis Penelitian Metode Penelitian T–1 Asosiatif Survei Individu Karyawan Cross Sectional T–2 Asosiatif Survei Individu Karyawan Cross Sectional T–3 Asosiatif Survei Individu Karyawan Cross Sectional T–4 Asosiatif Survei Individu Karyawan Cross Sectional Unit Analisis Time Horizon Sumber : Penulis Keterangan : T – 1 : Menganalisis pengaruh peran analisa pekerjaan terhadap kinerja karyawan. T – 2 : Menganalisis pengaruh karakteristik pekerjaan terhadap kinerja karyawan. T – 3 : Menganalisis pengaruh pemberian insentif terhadap kinerja karyawan. T – 4 : Menganalisis pengaruh peran analisa pekerjaan, karakteristik pekerjaan, dan pemberian insentif terhadap kinerja karyawan. 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Dalam sebuah penelitian diperlukan suatu konsep operasionalisasi agar penelitian lebih mudah dipahami. Skala pengujian yang digunakan adalah skala likert, yaitu skala yang berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu, misalnya setuju-tidak setuju, senang-tidak senang, baik-tidak baik. Responden diminta mengisi pernyataan dalam skala ordinal berbentuk verbal dalam jumlah kategori tertentu bisa 5, 7 (agar dapat menampung kategori ‘netral’) atau memasukkan kategori ‘tidak tahu’. Beberapa 38 buku teks menganjurkan agar data pada kategori ‘netral’ tidak dipakai dalam analisis selama responden tidak memberikan alasannya. (Umar, 2008, p:70). Di dalam sebuah konsep operasionalisasi, hal yang perlu dilakukan adalah menentukan faktor-faktor atau keadaan-keadaan yang mencakup konsep tersebut dalam penelitian ini, operasionalisasi variabel merupakan penjelasan tentang teori variabel, yang kemudian dapat diukur dengan menentukan hal-hal yang diperlukan agar mencapai suatu tujuan tertentu yang sudah ditetapkan sebelumnya. Konsep-konsep yang akan dioperasionalkan adalah sebagai berikut : Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Variabel Sub Variabel Indikator Utama Ukuran Analisa Uraian Pekerjaan • Identifikasi Interval Pekerjaan ( Job Description ) pekerjaan. ( X1 ) Penggambaran rinci dari tugas – tugas yang tercakup dalam suatu pekerjaan, • Ringkasan pekerjaan. • Tanggung jawab dan kewajiban. • Otoritas pemegang jabatan. menurut Robbins • Standar prestasi. (2003,p:259) • Kondisi kerja. Skala Pengujian Skala Likert 39 Spesifikasi • Pendidikan, Pekerjaan ( Job pengalaman, Spesification ) pelatihan yang dibutuhkan dalam pekerjaan. • Keterampilan, pengetahuan, karakteristik lain yang dibutuhkan dalam pekerjaan. Karakteristik Model Pekerjaan Karakteristik ( X2 ) Pekerjaan Faktor-faktor yang ada dalam • Keanekaragaman keterampilan • Identitas pekerjaan • Pentingnya pekerjaan muatan pekerjaan • Otonomi dikenal dengan • Umpan balik nama karakteristik pekerjaan (job characteristics) atau ada juga Interval Skala Likert 40 yang menyebut sebagai dimensi inti pekerjaan (core job dimensions) menurut Luthans (2006, p:509) Pemberian Insentif Material • Bonus Insentif • Komisi ( X3 ) • Profit Sharing Penghargaan atau • Kompensasi yang imbalan yang diberikan untuk memotivasi pekerja atau anggota organisasi agar produktivitas kerjanya tinggi, sifatnya tidak tetap, menurut Yuniarsih dan Suwatno (2008, p:131). ditangguhkan Insentif non • Pemberian piagam Material penghargaan • Pemberian promosi • Ucapan terima kasih secara formal maupun informal. • Pemberian hak untuk menggunakan atribut jabatan. Interval Skala Likert 41 • Penguasaan yang Karyawan dimiliki karyawan (Y) terhadap Merupakan pekerjaannya. Kinerja terjemahan dari performance yang Kemampuan Inisiatif berarti prestasi kreatifitas dan kerja, inovasi dalam pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, unjuk kerja • Menciptakan bekerja. Ketepatan Waktu atau penampilan • Penggunaan waktu penyelesaian kerja, menurut pekerjaan secara Sedarmayanti efektif dan efisien. (2001, p:51) Kualitas hasil kerja • Hasil kinerja dapat mencapai target. Komunikasi • Kemampuan karyawan dalam berkomunikasi dalam bekerja. Sumber : Penulis Interval Skala Likert 42 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, ada beberapa data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Jenis dari masing-masing data tersebut adalah kualitatif yaitu data yang tidak bisa dinilai dengan angka atau data yang berupa data kata-kata maupun tindakan. Semua sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah primer dan sekunder, yaitu data primer yang didapat sumber pertama baik dari individu seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner serta data sekunder yang merupakan data yang sudah tersedia sehingga tinggal mencari dan mengumpulkan seperti literatur kepustakaan. Tabel 3.3 Jenis Data dan Sumber Data Penelitian Tujuan Penelitian Jenis dan Sumber Data Data Jenis Data Sumber Data T–1 Analisa Pekerjaan Kualitatif Data primer dari kuesioner T–2 Karakteristik Pekerjaan Kualitatif Data primer dari kuesioner Pemberian Insentif Kualitatif Data primer dari kuesioner T–3 T–4 Sumber : Penulis Analisa Pekerjaan, Karakteristik Pekerjaan, dan Pemberian Insentif Kualitatif Data primer dari kuesioner 43 3.4 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini ada beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu : a. Studi Kepustakaan (library research) Metode ini mengumpulkan berbagai data dengan mempelajari literatur-literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang sedang dibahas oleh penulis. Data yang didapat digunakan sebagai landasan teori. b. Wawancara (interview) Metode ini dilakukan dengan cara mewawancarai langsung pejabat yang berwenang dengan mengajukan pertanyaan yang disiapkan terlebih dahulu mengenai profil perusahaan dan mencatat jawabannya untuk diolah menjadi informasi yang diperlukan. c. Angket (kuesioner) Menurut Maryati dan Suryawati (2005, p:109) angket atau kuesioner adalah sebuah cara atau teknik yang digunakan seorang peneliti untuk mengumpulkan data dengan menyebarkan sejumlah lembar kertas yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh para responden. 3.5 Populasi Riduwan dan Kuncoro (2008, p:37), dalam bukunya menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Sugiyono (2004, p:73), sampel merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Nasution (2003, p:135) mengemukakan dalam bukunya, mutu penelitian tidak selalu ditentukan oleh besarnya sampel, tetapi oleh kokohnya dasar-dasar teori, oleh desain penelitiannya (asumsi-asumsi statistik), serta mutu pelaksanaan dan pengolahannya. Maka apabila subjek penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian 44 populasi. Berdasarkan pernyataan tersebut, karena jumlah populasi kedua divisi dalam perusahaan yaitu Finance and Accounting (F&A) dan Human Resources (HR) kurang dari 100 orang, tepatnya 70 orang, maka penelitian ini merupakan penelitian populasi. 3.6 Metode Analisis Penelitian ini menggunakan beberapa metode analisis. Analisis diawali pada instrumen penelitian, yaitu kuesioner dengan menggunakan uji validitas dan realibilitas. Dari hasil kuesioner tersebut dapat diambil data yang akan dianalisis lebih lanjut untuk menjawab tujuan dari penelitian yaitu dengan analisis regresi sederhana dan regresi berganda. Dalam pelaksanaannya, pengolahan data dilakukan dengan bantuan komputer menggunakan program SPSS 16. Setelah data sudah terkumpul, maka dilakukan analisis dengan cara : Tabel 3.4 Metode Analisis Data Metode Penelitian Tujuan Penelitian Jenis Penelitian Teknik Analisis T–1 Asosiatif Korelasi dan regresi sederhana T–2 Asosiatif Korelasi dan regresi sederhana T–3 Asosiatif Korelasi dan regresi sederhana T–4 Asosiatif Regresi berganda Sumber : Penulis 3.6.1 Skala Likert Menurut Riduwan dan Kuncoro (2008, p:20) skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan data yang telah dikumpulkan dengan memberi skor 1, 2, 3, 4, 5, yang disesuaikan dengan urutan kriteria sebagai berikut: • Sangat Tidak Setuju (STS) • Tidak Setuju (TS) 45 • Ragu-ragu (RR) • Setuju (S) • Sangat Setuju (SS) Adapun kategori untuk menilai tinggi rendahnya variabel adalah berdasarkan jumlah item dari masing-masing variabel dikalikan skor 5 dan 1, sehingga terdapat skor tertinggi dan skor terendah yang nantinya digunakan untuk pengelompokan kelas interval dari masingmasing variabel. Pemberian nilai (skor) jawaban adalah sebagai berikut : Tabel 3.5 Bobot dan Kategori Pengukuran Data Keterangan Penilaian Sangat Tidak Setuju 1 Tidak Setuju 2 Ragu – ragu 3 Setuju 4 Sangat Setuju 5 Sumber : Supangat (2007, p:18) Kuesioner ini disebar karena bertujuan untuk mengetahui bagaimana pendapat karyawan terhadap analisa pekerjaan yang diterapkan PT Inti Karya Persada Tehnik, karakteristik pekerjaan, pemberian insentif, dan kinerja karyawan PT Inti Karya Persada Tehnik. 3.6.2 Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur cocok untuk mengukur sesuatu yang ingin diukur. Jadi dapat dikatakan semakin tinggi validitas suatu alat ukur, maka alat ukur tersebut semakin mengenai sasarannya, atau semakin menunjukkan sesuatu yang harus diukur. 46 Menurut Sekaran (2006, p:39), validitas menguji seberapa baik suatu instrumen yang dibuat mengukur konsep tertentu yang ingin diukur. Uji validitas ini dapat dilakukan dengan menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total memakai rumus korelasi product moment. Rumusnya adalah sebagai berikut : .∑ ∑ – ∑ . ∑ ∑ . . ∑ ∑ Keterangan : r = Koefisien korelasi x = Skor item X y = Skor item Y n = Banyaknya sampel dalam penelitian Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : • Jika r hitung positif, serta r hitung >r tabel, maka butir atau variabel tersebut valid. • Jika r hitung positif, serta r hitung <r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak hitung > r tabel tapi bertanda negatif, maka butir atau variabel tersebut tidak valid. • Jika r valid. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas (keandalan) adalah suatu pengukuran yang menunjukkan seberapa jauh pengukuran tersebut bebas kesalahan (tanpa bias) dan oleh karena itu menjamin pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam sebuah instrumen. Menurut Sekaran (2006, p:40), keandalan adalah suatu pengukuran merupakan indikasi mengenai stabilitas dan konsistensi dimana instrumen mengukur konsep dan membantu menilai ketepatan sebuah pengukuran. 47 Menurut Umar (2008, p:168), dipaparkan 2 macam pengukuran realibilitas, yaitu uji Split-Half dan uji Croncbach’s Alpha. Dalam penelitian ini, teknik uji reliabilitas yang digunakan adalah Cronchbach’s Alpha, digunakan untuk mencari realibilitas instrumen yang skornya merupakan rentangan antara beberapa nilai atau berbentuk skala. Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut : • Bila Cronbach’s Alpha > rtabel maka kuesioner tersebut dinyatakan reliabel • Bila Cronbach’s Alpha < rtabel maka kuesioner tersebut dinyatakan tidak reliabel Setelah semua butir-butir pernyataan dalam sebuah variabel dinyatakan valid, maka selanjutnya dilakukan uji reliabilitas. Dalam penelitian ini, uji validitas dan reliabilitas akan menggunakan bantuan program SPSS 16 3.6.3 Uji Normalitas Data Uji normalitas untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Model regresi yang baik hendaknya berdistribusi normal atau mendekati normal. Uji normalitas dan kesamaan varians sebuah sampel data dilakukan dengan bantuan alat uji Shapiro-Wilk, Liliefors atau Kolmogorov-Smirnov serta gambar Normal Probability Plots. Menurut Santoso (2007, p:154), dalam menjelaskan ouput test of normality, ada pedoman dalam pengambilan keputusan, yaitu : • Nilai Sig. atau siginifikansi atau nilai probablilitas < 0.05, distribusi adalah tidak normal. • Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0.05, distribusi adalah normal. • Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0.05, data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians tidak sama. • Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabillitas > 0.05, data berasal dari 48 populasi-populasi yang mempunyai varians sama. Selain itu, pada gambar Q-Q Plot terlihat ada garis lurus dari kiri ke kanan atas. Garis itu berasal dari nilai z. Jika data berdistribusi normal, maka data akan tersebar di sekeliling garis. 3.6.4 Uji Multikolinearitas Menurut Umar (2008, p:139), salah satu asumsi model regresi linier adalah tidak adanya korelasi yang sempurna atau korelasi tidak sempurna tetapi relatif sangat tinggi variabel-variabel bebasnya (independen) yang biasa disimbolkan dengan X1, X2, X3,…Xn. Jika terdapat multikolinearitas sempurna akan berakibat koefisien regresi tidak dapat ditentukan. Dalam penelitian ini, uji multikolinearitas akan menggunakan bantuan program SPSS 16. Untuk mendeteksi apakah model regresi linier mengalami multikolinearitas dapat diperiksa menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) untuk masing-masing variabel independen, yaitu jika suatu variabel independen mempunyai nilai VIF > 10 berarti telah terjadi Multikolinearitas. 3.6.5 Koefisien Korelasi Pearson Product Moment Menurut Riduwan dan Kuncoro (2008, p:61), teknik analisis korelasi PPM (Pearson Product Moment) termasuk statistik parametrik yang menggunakan data interval dan ratio dengan persyaratan tertentu. Misalnya : data dipilih secara acak (random); datanya berdistribusi normal; data yang dihubungkan berpola linier; dan data yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama sesuai dengan subjek yang sama. Dalam penelitian, ini uji korelasi menggunakan bantuan software SPSS 16. Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 ≤ r ≤ +1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi; dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi sebagai berikut : 49 Tabel 3.6 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,80 – 1,000 Sangat Kuat 0,60 – 0,799 Kuat 0,40 – 0,599 Cukup Kuat 0,20 – 0,399 Rendah 0,00 – 0,199 Sangat Rendah Sumber : Riduwan (2005, p:136 ) Pengujian signifikansi yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna generalisasi dari hubungan variabel X terhadap variabel Y, maka hasil korelasi PPM tersebut diuji dengan uji signifikansi sebagai berikut : Hipotesis : Ha : Variabel X berhubungan secara signifikan dengan variabel Y Ho : Variabel X tidak berhubungan secara signifikan dengan variabel Y Dasar pengambilan keputusan : • Jika nilai probabilitas 0.05 ≤ Sig, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. • Jika nilai probabilitas 0.05 ≥ Sig, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. 3.6.6 Regresi Sederhana dan Berganda Menurut Riduwan dan Kuncoro (2008, p:83), regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya diperkecil. Kegunaan regresi dalam penelitian salah satunya adalah untuk meramalkan 50 variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X) diketahui. Berdasarkan pendapat Umar (2008, p:126), data pengamatan secara umum dipengaruhi oleh variable-variabel bebas X1, X2, X3,…,Xn, sehingga rumus umum dari regresi linier berganda ini adalah : Ŷ = a + b X1 + c X2 + … + k Xk Koefisien-koefisien a, b, c,…k dapat dicari dengan berbagai cara, misalnya dengan cara kuadrat terkecil ataupun matrik. Bila perhitungannya dilakukan secara manual akan lebih tidak efektif bila dibandingkan dengan memakai alat bantu komputer, seperti SPSS. Persamaan regresi berganda dengan tiga prediktor dalam penelitian ini adalah : Ŷ = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 Keterangan : Ŷ : subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan a : harga Y ketika X=0 (konstan) b : angka arah atau koefisien regresi X : subjek variabel independen yang mempunyai nilai tertentu 3.7 Rancangan Uji Hipotesis Hipotesis dipandang sebagai konklusi yang sifatnya sementara. Rancangan uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : X1 = Analisa Pekerjaan X2 = Karakteristik Pekerjaan X3 = Pemberian Insentif Y = Kinerja Karyawan 51 1. Hipotesis untuk T-1, T-2, dan T-3 a. T – 1 Ha : Analisa pekerjaan (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) Ho : Analisa pekerjaan (X1) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) b. T – 2 Ha : Karakteristik pekerjaan (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) Ho : Karakteristik pekerjaan (X2) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) c. T–3 Ha : Pemberian insentif (X3) berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) Ho : Pemberian insentif (X3) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) X1 ρyx1 X3 ρyx2 ρyx3 X2 Gambar 3.1 Bagan Regresi Linier Sumber : Penulis Y 52 2. Hipotesis untuk T – 4 Ha : Analisa pekerjaan (X1), karakteristik pekerjaan (X2), dan pemberian insentif (X3) berpengaruh secara signifikan dan simultan terhadap kinerja karyawan Ho : Analisa pekerjaan (X1), karakteristik pekerjaan (X2), dan pemberian insentif (X3) tidak berpengaruh secara signifikan dan simultan terhadap kinerja karyawan X1 X2 ρyx1x2x3 Y X3 Gambar 3.2 Bagan Regresi Berganda Sumber : Penulis 3.8 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian Rancangan implikasi hasil penelitian adalah setelah semua data terkumpul, penyebaran kuesioner kepada karyawan PT Inti Karya Persada Tehnik telah dibagikan dan hasil analisis selesai dilakukan, maka akan didapat gambaran mengenai peran dan pengaruh peranan analisa pekerjaan serta model karakteristik pekerjaan serta pemberian insentif yang diterapkan oleh perusahaan nantinya berpengaruh atau tidak pada kinerja karyawan PT Inti Karya Persada Tehnik. Rancangan implikasi dalam penelitian ini adalah agar PT Inti Karya 53 Persada Tehnik dapat mengetahui apakah peran analisa pekerjaan, karakteristik pekerjaan, serta pemberian insentif yang telah mereka terapkan sudah berjalan secara efektif atau tidak, selain itu juga diharapkan bahwa hasil dari penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi dan bahan pertimbangan dalam membuat keputusan bagi perusahaan dalam mengukur hasil kinerja karyawan berdasarkan peran analisa pekerjaan, karakteristik pekerjaan serta pemberian insentif, sehingga nantinya perusahaan dapat melakukan perbaikan atau penyesuaian yang tentunya dapat meningkatkan kualitas perusahaan dalam menghadapi persaingan dengan para perusahaan pesaing.