Bahan Seminar Tugas Akhir - USU-IR

advertisement
Bahan Sidang Tugas Akhir
STUDI PENGEREMAN SECARA DINAMIS PADA
MOTOR ARUS SEARAH PENGUATAN SHUNT
DENGAN MIKROKONTROLLER
( Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU )
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada
Departemen Teknik Elektro
Oleh
ADITIA OKTAVIANUS SITEPU
NIM. 040422013
DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
Lembar Pengesahan
STUDI PENGEREMAN SECARA DINAMIS PADA
MOTOR ARUS SEARAH PENGUATAN SHUNT
DENGAN MIKROKONTROLLER
( Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU )
OLEH :
ADITIA OKTAVIANUS SITEPU
NIM. 040422013
Disetujui oleh,
Dosen Pembimbing
(Ir. MUSTAFRIND LUBIS)
NIP. 130 353 117
Diketahui oleh,
Ketua Departemen Teknik Elektro FT USU
(Ir.NASRUL ABDI ,MT)
NIP. 131 459 554
DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
ABSTRAK
Motor adalah mesin yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanis.
Pada motor arus searah energi listrik arus searah diubah menjadi energi mekanis
atau energi gerak, dimana energi gerak tersebut berupa kecepatan atau perputaran
dari pada rotor.
Dalam penggunaan motor sering dibutuhkan proses untuk menghentikan
putaran motor dengan cepat, hal ini biasa disebut proses pengereman. Untuk
menghentikan putaran rotor diperlukan suatu torsi pengereman, dimana dapat
dihasilkan secara mekanik maupun secara elektrik. Ada beberapa metode yang
digunakan dalam pengereman yaitu pengereman dinamis, pengereman regeneratif
dan pengereman plugging.
Salah satu proses pengereman tersebut adalah secara dinamis dimana
hubungan terminal jangkar pada motor shunt dilepas dari sumber tegangan dan
kemudian dihubungkan ke tahanan sebagai beban. Mikrokontroller digunakan
untuk mengatur proses terjadinya pengereman seperti perpindahan saklar dari
sumber tegangan ke tahanan atau sebaliknya.
Tulisan ini akan membahas tentang pengereman secara dinamik jika
menggunakan mikrokontroller pada motor arus searah penguatan shunt
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secarai Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan
karunia sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “ Studi
Pengereman Secara Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ”.
Penulisan Tugas Akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan sarjana di Departemen Teknik Elektro ,Fakultas
Teknik Universitas Sumatera Utara.
Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada orangtua penulis S.Sitepu
dan B.Br.Ginting, S.pd ,yang memberi dukungan moral, pemikiran dan materi
yang sangat berarti, juga kepada adik-adikku Hariston, Roy dan Teguh
Penulis juga menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Bapak Ir. Nasrul Abdi, MT selaku Ketua Departemen Teknik Elektro,Fakultas
Teknik,Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Rahmad Fauzi, ST, MT selaku Sekretaris Departemen Teknik Elektro,
Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Ir. Mustafrind Lubis selaku dosen pembimbing penulis. Dengan segala
arahan dan bimbingan dan motivasi beliau penulis dapat menuliskan Tugas
Akhir ini dengan baik.
4. Bapak Ir. A.Rachman Hasibuan selaku dosen wali penulis.
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
ii Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
5. Seluruh staf pengajar Departemen Teknik Elektro, khususnya Konsentrasi
Teknik Energi Listrik yang telah membekali penulis dengan berbagai disiplin
ilmu.
6. Seluruh pegawai dan karyawan Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik
Sumatera Utara.
7. Sahabat – sahabatku di departemen Teknik Elektro Ekstensi USU seluruh
angkatan 2004 terutama Sukra dan Rachmat, juga semua teman - teman yang
tidak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun untuk Tugas akhir ini.
Akhir
kata
penulis
berharap
semoga
penulisan Tugas Akhir ini bermanfaat bagi kita semua.
Medan,
April 2008
Penulis
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
iii Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
ABSTRAK................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang ......................................................................... 1
I.2. Tujuan Dan Manfaat Penulisan ................................................. 2
I.3. Batasan Masalah ....................................................................... 2
I.4. Metode Penulisan ..................................................................... 3
I.5. Sistematika Penulisan ............................................................... 3
BAB II. LANDASAN TEORI
II.1. Umum ...................................................................................... 5
II.2. Motor Arus Searah.................................................................... 5
II.2.1. Konstruksi Motor Arus Searah ....................................... 5
II.2.2. Prinsip Kerja Motor Arus Searah .................................... 10
II.2.3. Torsi dan Kecepatan Motor Arus Searah ........................ 13
II.2.4. Jenis – Jenis Motor Arus Searah ..................................... 16
II.2.5. Karakteristik Motor Arus Searah Shunt .......................... 21
II.3. Mikrokontroller AT89C51 ........................................................ 22
II.3.1. Pena – Pena Mikrokontroller AT89C51 .......................... 24
II.3.2. Blok Diagram Mikrokontroller AT89C51 ....................... 26
II.3.3. Reset .............................................................................. 28
II.3.4. Timer/Counter ................................................................ 29
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
iv Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
BAB III. PENGEREMAN PADA MOTOR SHUNT
III.1. Umum ...................................................................................... 30
III.2. Jenis – Jenis Pengereman Pada Motor Arus Searah ................... 31
III.3. Pengereman Dinamis pada Motor Shunt
Dengan Mikrokontroller ........................................................... 33
BAB IV. ANALISIS PENGEREMAN SECARA DINAMIS PADA
MOTOR SHUNT DENGAN MIKROKONTROLLER
IV.1. Umum ...................................................................................... 35
IV.2. Peralatan Pengujian .................................................................. 35
IV.3. Spesifikasi Motor...................................................................... 36
IV.4. Rangkaian Pengereman Dinamis Motor Shunt
Dengan Mikrokontroller ........................................................... 36
IV.5. Analisa Rangkaian .................................................................... 37
IV.6. Prosedur Pengujian ................................................................... 37
IV.7. Data Hasil Pengujian ................................................................ 37
IV.8. Analisa Data Pengujian ............................................................. 38
IV.9. Grafik Pengujian Pengereman Dinamis Motor Shunt
Dengan Mikrokontroller ........................................................... 39
BAB V. KESIMPULAN
V.1. Kesimpulan .............................................................................. 42
V.2. Saran.......................................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
v Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Motor DC adalah mesin yang mengkonversikan energi listrik arus searah
menjadi energi mekanis berupa putaran pada rotor. Prinsip kerja motor arus searah
berdasarkan pada penghantar yang membawa arus, ditempatkan dalam suatu
medan magnet maka pengantar tersebut akan mengalami gaya, gaya menimbulkan
torsi yang akan menghasilkan rotasi mekanik sehingga motor akan berputar.
Penggunaan motor arus searah dapat kita jumpai pada mesin – mesin
produksi di pabrik dan di industri.. Pemilihan motor arus searah dibandingkan
motor arus bolak – balik karena mudah dalam pengaturan putaran baik untuk
beban yang bervariasi dan juga pada sistem mesin DC sering kali dipergunakan
pada pemakaian yang memerlukan rentang kecepatan motor yang lebar ataupun
pengaturan yang teliti pada keluaran motornya.
Dalam penggunaan motor sering dibutuhkan proses untuk menghentikan
putaran motor dengan cepat, hal ini biasa disebut proses pengereman. Untuk
menghentikan putaran rotor diperlukan torsi pengereman dimana dapat dihasilkan
secara mekanik maupun secara elektrik. Pengereman secara mekanik memiliki
suatu kekurangan karena sulit memperoleh pengereman yang baik karena
tergantung pada permukaannya dan juga kemampuan dari operator.
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
1 Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
Pengereman secara elektrik diperlukan karena akan memperbaiki
pengereman secara mekanik. Terdapat 3 macam pengereman secara elektrik pada
motor, yaitu :
1. Pengereman Dinamis
2. Pengereman Plugging
3. Pengereman Regeneratif
I.2. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Adapun tujuan utama penulisan Tugas Akhir ini adalah :
1. Menjelaskan pengereman secara dinamis pada Motor DC Shunt
2. Menjelaskan penggunaan Mikrokontroller pada pengereman secara dinamik
pada Motor DC Shunt
Manfaat dari penulisan tugas akhir ini nantinya berguna untuk mengetahui
proses pengereman secara dinamik pada motor DC Shunt dan juga menunjukkan
salah satu aplikasi rangkaian kontrol otomatis dengan mikrokontroller. Sedangkan
bagi para pembaca, diharapkan semoga tugas akhir ini dapat memunculkan ide –
ide yang baru untuk meningkatkan otomatisasi dari suatu motor listrik.
I.3. Batasan Masalah
Untuk mendapatkan hasil pembahasan yang maksimal, maka penulis perlu
membatasi masalah yang akan dibahas. Adapun batasan masalah dalam Tugas
Akhir ini adalah :
1. Penelitian dilakukan untuk motor arus searah penguatan shunt dalam keadaan
berbeban.
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
2 Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
2. Rugi-rugi pada motor dan rangkaian diabaikan.
3. Motor dianggap berputar dengan kecepatan konstan ataupun dalam keadaan
steady state saat dilakukan pengereman.
4. Membatasi permasalahan pada mikrokontroler, sebatas rangkaian kontrolnya.
I.4. Metode Penulisan
Karena Tugas Akhir ini merupakan suatu studi aplikasi, maka penulis
mencari dan mengumpulkan bahan-bahan dan data-data yang diperlukan melalui :
1. Studi literature yaitu mengambil bahan dari buku-buku referensi, jurnal dan
sebagainya,
2. Studi penelitian yaitu melakukan penelitian di laboratorium Konversi Energi
Listrik Departemen Elektro FT-USU untuk mendapatkan data-data yang
dibutuhkan selama penulisan tugas akhir ini,
3. Studi bimbingan yaitu diskusi, berupa tanya jawab dengan dosen pembimbing
yang telah ditunjuk oleh pihak Departemen Teknik Elektro USU mengenai
masalah-masalah yang timbul selama penulisan Tugas Akhir berlangsung.
I.5. Sistematika Penulisan
Tugas Akhir ini disusun berdasarkan sistematika pembahasan sebagai
berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pendahuluan yang berisikan tentang latar
belakang masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, manfaat
penulisan, metode dan sistematika penulisan.
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
3 Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan tentang teori – teori yang terdapat pada
motor arus searah shunt, mikrokontroller AT89C51 dan
komponen- komponen pendukung pada rangkaian percobaan
BAB III : PENGEREMAN PADA MOTOR SHUNT
Bab ini merupakan suatu tinjauan teori tentang pengereman
pada motor arus searah shunt, rangkaian percobaan dan prinsip
kerja rangkaian.
BAB IV : ANALISIS PENGEREMAN SECARA DINAMIS PADA
MOTOR
ARUS
SEARAH
PENGUATAN
SHUNT
DENGAN MIKROKONTROLLER
Bab ini membahas tentang proses pengambilan data pada
percobaan – percobaan yang dilakukan serta bagaimana cara
menganalisanya.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan-kesimpulan yang didapat dari awal
penelitian sampai selesainya penelitian, serta berisikan saransaran untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
4 Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
BAB II
LANDASAN TEORI
II.1. Umum
Terdapat 2 bagian yang memegang peranan penting yaitu motor arus
searah yang berfungsi sebagai penggerak dan mikrokontroller sebagai alat
kontrolnya. Pada bab ini akan dijelaskan secara umum tentang teori dasar yang
terdapat pada motor arus searah dan mikrokontroller.
II.2. Motor Arus Searah
Pada prinsip sederhananya motor arus serah ialah suatu mesin listrik yang
mengubah energi listrik pada arus serah (DC) menjadi energi gerak atau energi
mekanik, dimana energi gerak tersebut berupa putaran pada bagian yang disebut
rotor.
II.2.1. Konstruksi Motor Arus Searah
Secara fisik pada motor arus searah terdiri dari 2 bagian utama yaitu
1. Stator (bagian yang diam) terdiri dari rangka, komponen magnet dan
komponen sikat
2. Rotor (bagian yang berputar) terdiri dari jangkar, kumparan jangkar dan
komutator.
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
5 Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
Konstruksi pada motor arus searah secara umum dapat dilihat pada gambar 2.1.(a)
dan 2.1.(b) :
Gambar 2.1(a) Konstruksi Motor Arus Searah Bagian Stator
Gambar 2.1(b) Konstruksi Motor Arus Searah Bagian Rotor
Keterangan dari gambar tersebut adalah :
1. Rangka
Rangka motor arus searah adalah tempat meletakkan sebagian besar
komponen mesin dan untuk melindungi bagian mesin. Untuk itu rangka harus
dirancang memiliki kekuatan mekanis yang tinggi untuk mendukung komponenkomponen mesin tersebut.
Rangka juga berfungsi sebagai tempat mengalirkan fluksi magnet yang
dihasilkan oleh kutub-kutub medan. Rangka dibuat dengan menggunakan bahan
ferromagnetik yang memiliki permeabilitas tinggi. Rangka biasanya terbuat dari
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
6 Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
baja tuang (cast steel) atau baja lembaran (rolled steel) yang berfungsi sebagai
penopang mekanis dan juga sebagai bagian dari rangkaian magnet.
2. Kutub Medan
Kutub medan terdiri atas inti kutub dan sepatu kutub, seperti yang terlihat
pada gambar 2.2.. Sepatu kutub yang berdekatan dengan celah udara dibuat lebih
besar dari badan inti. Adapun fungsi dari sepatu kutub adalah :
a.
Sebagai pendukung secara mekanis untuk kumparan medan
b.
Menghasilkan distribusi fluksi yang lebih baik yang tersebar di seluruh
jangkar dengan menggunakan permukaan yang melengkung
Kumparan penguat magnet berfungsi untuk mengalirkan arus listrik untuk
terjadinya proses elektromagnetik.
Gambar 2.2. Kutub Medan
3. Sikat
Sikat adalah jembatan bagi aliran arus ke lilitan jangkar. Dimana
permukaan sikat ditekan ke permukaan segmen komutator untuk menyalurkan
arus listrik. Sikat memegang peranan penting untuk terjadinya komutasi. Sikatsikat terbuat dari bahan karbon dengan tingkat kekerasan yang bermacam-macam
dan dalam beberapa hal dibuat dari campuran karbon dan logam tembaga. Sikat
harus lebih lunak daripada segmen-segmen komutator supaya gesekan yang
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
7 Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
terjadi antara segmen-segmen komutator dan sikat tidak mengakibatkan ausnya
komutator. Konstruksi sikat karbon secara umum dapat dilihat pada gambar 2.3.
Gambar 2.3. Sikat Karbon pada Motor DC
4. Kumparan Medan
Kumparan medan adalah susunan konduktor yang dibelitkan pada inti
kutub. Dimana konduktor tersebut terbuat dari kawat tembaga yang berbentuk
bulat ataupun persegi. Rangkaian medan yang berfungsi untuk menghasilkan
fluksi utama dibentuk dari kumparan pada setiap kutub. Pada aplikasinya
rangkaian medan dapat dihubungkan dengan kumparan jangkar baik seri maupun
paralel dan juga dihubungkan tersendiri langsung kepada sumber tegangan sesuai
dengan jenis penguatan pada motor
5. Jangkar
Inti jangkar yang umumnya digunakan dalam motor arus searah adalah
berbentuk silinder yang diberi alur-alur pada permukaannya untuk tempat
melilitkan kumparan jangkar tempat terbentuknya ggl induksi. Inti jangkar terbuat
dari bahan ferromagnetik. Bahan yang digunakan untuk jangkar ini merupakan
sejenis campuran baja silikon.
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
8 Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
6. Kumparan Jangkar
Kumparan
jangkar
pada
motor
arus
searah
merupakan
tempat
dibangkitkannya ggl induksi. Pada motor DC penguatan kompon panjang
kumparan medan serinya diserikan terhadap kumparan jangkar, sedangkan pada
motor DC penguatan kompon pendek kumparan medan serinya diparalel terhadap
kumparan jangkar. Jenis-jenis konstruksi kumparan jangkar pada rotor ada tiga
macam yaitu:
1.
Kumparan jerat (lap winding)
2.
Kumparan gelombang (wave winding)
3.
Kumparan zig – zag (frog-leg winding)
Gambar kumparan jangkar dapat dilihat pada gambar 2.4.
Gambar 2.4. Kumparan Jangkar
7. Komutator
Untuk memperoleh tegangan searah diperlukan alat penyearah yang
disebut komutator dan sikat. Komutator terdiri dari sejumlah segmen tembaga
yang berbentuk lempengan-lempengan yang dirakit ke dalam silinder yang
terpasang pada poros. Di mana tiap-tiap lempengan atau segmen-segmen
komutator terisolasi dengan baik antara satu sama lainnya. Bahan isolasi yang
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
9 Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
digunakan pada komutator adalah mika. Gambar komutator dapat dilihat pada
gambar2.5
Agar dihasilkan tegangan arus searah yang konstan, maka komutator yang
digunakan hendaknya dalam jumlah yang besar.
Gambar 2.5. Komutator
8. Celah Udara
Celah udara merupakan ruang atau celah antara permukaan jangkar dengan
permukaan sepatu kutub yang menyebabkan jangkar tidak bergesekan dengan
sepatu kutub. Fungsi dari celah udara adalah sebagai tempat mengalirnya fluksi
yang dihasilkan oleh kutub-kutub medan.
II.2.2. Prinsip Kerja Motor Arus Searah
Setiap
konduktor
yang
dialiri
arus
mempunyai
medan
magnet
disekelilingnya. Kuat medan magnet yang timbul tergantung pada besarnya arus
yang mengalir dalam konduktor.
H=
N×I
l
............................................................................... 2.1
Di mana :
H = Kuat medan magnet [Lilitan ampere/meter]
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
10Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
N = Banyak kumparan [Lilitan]
I = Arus yang mengalir pada penghantar [Ampere]
l = Panjang dari penghantar [meter]
(a)
(b)
(c)
Gambar 2.6 Pengaruh penempatan konduktor pengalir arus
dalam medan magnet
Pada gambar 2.6(a) menunjukkan sebuah medan magnet seragam yang
dihasilkan oleh kutub-kutub magnet utara dan selatan yang arahnya dari kutub
utara menuju kutub selatan.. Sedangkan gambar 2.6(b) menggambarkan sebuah
konduktor yang dialiri arus searah dan menghasilkan medan magnet (garis-garis
gaya fluksi) disekelilingnya.
Jika konduktor yang dialiri arus tersebut ditempatkan di dalam medan
magnet seragam, maka interaksi kedua medan akan menimbulkan medan yang
tidak seragam seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.6(c). Sehingga kerapatan
fluksi akan bertambah besar di atas sebelah kanan konduktor (dekat kutub selatan)
dan di bawah sebelah kiri konduktor (dekat kutub utara) sedangkan kerapatan
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
11Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
fluksi menjadi berkurang di atas sebelah kiri konduktor dan di bawah sebelah
kanan konduktor. Kerapatan fluksi yang tidak seragam ini menyebabkan
konduktor di sebelah kiri akan mengalami gaya ke atas, sedangkan konduktor di
sebelah kanan akan mengalami gaya ke bawah. Kedua gaya tersebut akan
menghasilkan torsi yang akan memutar jangkar dengan arah putaran searah
dengan putaran jarum jam.
Prinsip dasar di atas diterapkan pada motor DC. Prinsip kerja sebuah
motor arus searah dapat dijelaskan dengan gambar 2.7 berikut:
Gambar 2.7 Prinsip kerja motor arus searah
Berdasarkan gambar di atas kedua kutub stator dibelitkan dengan
konduktor- konduktor sehingga membentuk kumparan yang dinamakan kumparan
stator atau kumparan medan. Kumparan medan tersebut dihubungkan dengan
suatu sumber tegangan, maka pada kumparan medan itu akan mengalir arus
medan (If). Kumparan medan yang dialiri arus ini akan menimbulkan fluksi utama
yang dinamakan fluksi stator. Fluksi ini merupakan medan magnet yang arahnya
dari kutub utara menuju kutub selatan (hal ini dapat dilihat dengan adanya garis–
garis fluksi). Apabila pada kumparan jangkar mengalir arus yakni arus jangkar,
berdasarkan hukum Lorenzt kita ketahui bahwa apabila sebuah konduktor yang
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
12Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
dialiri arus ditempatkan pada sebuah medan magnet maka pada konduktor
tersebut akan timbul gaya, maka demikian pula halnya pada kumparan jangkar.
Besarnya gaya ini bergantung dari besarnya arus yang mengalir pada kumparan
jangkar (I), kerapatan fluksi (B) dari kedua kutub dan panjang konduktor jangkar
(l). Semakin besar fluksi yang terimbas pada kumparan jangkar maka arus yang
mengalir pada kumparan jangkar juga besar, dengan demikian gaya yang terjadi
pada konduktor juga semakin besar. Jika arus jangkar (I) tegak lurus dengan arah
induksi magnetik (B) maka besar gaya yang dihasilkan oleh arus yang mengalir
pada konduktor jangkar yang ditempatkan dalam suatu medan magnet adalah :
F = B . I . l ................................................................... 2.2
di mana :
F = Gaya [Newton]
B = Kerapatan fluksi [Weber/m2]
I = Arus yang mengalir pada konduktor jangkar [Ampere]
l = Panjang konduktor jangkar [m]
II.2.3 Torsi dan Kecepatan Motor Arus Searah
II.2.3.1. Torsi
Torsi adalah putaran atau pemuntiran dari suatu gaya terhadap suatu poros.
Ini diukur dengan hasil kali gaya itu dengan jari - jari lingkaran dimana gaya
tersebut bekerja.
Didalam motor DC, setiap konduktor di bagian permukaan jangkar akan
mengalami gaya F pada suatu jarak r yang merupakan jari-jari jangkar. Dengan
demikian, masing-masing konduktor menghasilkan suatu torsi yang cenderung
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
13Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
untuk memutar jangkar. Jumlah torsi yang dihasilkan oleh konduktor jangkar
dikenal dengan torsi jangkar ( Ta ).
Gaya pada setiap konduktor,
F=Bil
Torsi yang dihasilkan oleh satu konduktor, Ta = F .r
Torsi jangkar total,
Ta = Z F r
Maka,
Ta = Z .B.i.l.r ……………………2.3
Sekarang i = Ia/A dan B = Φ/a , dimana a ad alah luas penampang jalur fluks
perkutub pada jari-jari r. Jelasnya, a = 2 π r
Maka,
Atau
l
P
I
Z Φ Ia P
Φ
Φ I 
Ta = Z *   *  a  * l * r = Z *
* a *l * r =
l A
2π A
a  A
2π r
P
P
Ta = 0,159 Z ΦI a   ………….………………………………..2.4
 A
Karena Z, P dan A nilainya selalu tetap, maka :
Ta ~ φ I a
Karena itu torsi di dalam motor DC berbanding langsung dengan fluks per kutub
dan arus jangkar. Untuk motor Dc shunt, besarnya fluks Φ relatif konstan
sehingga :
Ta ~ I a
Torsi jangkar dapat juga dinyatakan sebagai berikut :
Ea =
PΦZ n
60 A
P Φ Z 60 E a
=
A
n
Sehingga,
E I
 60 E a 
Ta = 0,159 
 I a = 9,55 a a ...............................................2.5
n
 n 
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
14Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
Dimana :
Ta = Torsi jangkar [Newton-meter]
φ = fluksi setiap kutub [weber]
I a = arus jangkar [ampere]
P = jumlah kutub
Z = jumlah total konduktor jangkar
A = jalur paralel konduktor jangkar
II.2.3.2. Kecepatan Motor Arus Searah
Sebagaimana telah diketahui bahwa di dalam motor DC berlaku
persamaan :
E a = V − I a Ra
Tetapi,
Ea =
Sehingga,
PΦZ n
= V − I a Ra
60 A
Atau,
n=
Tetapi,
E a = V − I a Ra
Maka,
n= K
Atau
n~
PΦZ n
60 A
(V − I a Ra ) 60 A
Φ
PZ
=K
(V − I a Ra )
Φ
Ea
……………………………………………….2.6
Φ
Ea
Φ
Dengan demikian di dalam motor DC, kecepatan berbanding lurus dengan GGL
balik Ea dan berbanding terbalik dengan fluks per kutub Φ.
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
15Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
Umumnya pada setiap motor, torsi dan kecepatan merupakan factor yang
sangat penting. Ketika torsi meningkat, kecepatan motor akan berkurang dan
sebaliknya.
II.2.4. Jenis-jenis Motor Arus Searah
Jenis-jenis motor arus searah dapat dibedakan berdasarkan jenis
penguatannya, yaitu hubungan rangkaian kumparan medan dengan kumparan
jangkar.
Sehingga motor arus searah dibedakan menjadi :
1. Motor arus searah penguatan bebas
2. Motor arus searah penguatan sendiri
II.2.4.1. Motor Arus Searah Penguatan Bebas
Motor arus searah penguatan bebas adalah motor arus searah yang sumber
tegangan penguatannya berasal dari luar motor. Di mana kumparan medan
disuplai dari sumber tegangan DC tersendiri. Rangkaian ekivalen motor arus
searah penguatan bebas dapat dilihat pada gambar 2.8 di bawah ini:
+
Vt
Ia
Ra
If
+
Ea
Rf
Vf
-
Gambar 2.8 Rangkaian ekivalen motor arus searah penguatan bebas
II.2.4.2. Motor Arus Searah Penguatan Sendiri
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
16Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
Motor arus searah penguatan sendiri adalah motor arus searah yang
sumber tegangan penguatannya berasal dari motor itu sendiri. Dimana kumparan
medan berhubungan langsung dengan kumparan jangkar. Kumparan medan dapat
dihubungkan secara seri maupun paralel dengan kumparan jangkar. Dan juga
dapat dihubungkan dengan keduanya,yaitu secara seri dan paralel, tergantung
pada jenis penguatan yang diberikan terhadap motor.
Motor arus searah penguatan sendiri terdiri atas:
1. Motor arus searah penguatan seri
2. Motor arus searah penguatan shunt
3. Motor arus searah penguatan kompon panjang
• Motor arus searah penguatan kompon panjang komulatif
• Motor arus searah penguatan kompon panjang diferensial
4. Motor arus searah penguatan kompon pendek
• Motor arus searah penguatan kompon pendek komulatif
• Motor arus searah penguatan kompon pendek diferensial
II.2.4.2.1. Motor Arus Searah Penguatan Seri
Rangkaian ekivalen motor arus searah penguatan seri dapat dilihat pada
gambar 2.9 :
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
17Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
Rs
+
IL
IS
Ia
+
Ea
Ra
Vt
-
Gambar 2.9 Rangkaian ekivalen motor arus searah penguatan seri
Pada motor arus searah penguatan seri, kumparan medan dihubungkan
secara seri dengan rangkaian jangkar. Oleh sebab itu arus yang mengalir pada
kumparan medan seri sama dengan arus yang mengalir pada kumparan jangkar.
II.2.4.2.2. Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Rangkaian ekivalen motor arus searah penguatan shunt ditunjukkan pada
gambar 2.10 :
+
IL
Vt
Ish
Rsh
Ia
Ra
+
Ea
-
Gambar 2.10 Rangkaian ekivalen motor arus searah penguatan shunt
Pada motor shunt kumparan jangkar dihubungkan langsung pada terminal
sehingga paralel dengan kumparan jangkar.
II.2.4.2.3. Motor Arus Searah Penguatan Kompon Panjang
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
18Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
Pada motor arus searah penguatan kompon panjang, kumparan medan
serinya terhubung secara seri terhadap kumparan jangkarnya dan terhubung
paralel terhadap kumparan medan shunt.
Rangkaian ekivalen motor arus searah penguatan kompon panjang dapat
dilihat pada gambar 2.11(a) dan 2.11(b) :
Rs
+
IL
Vt
Ish
Rsh
Is
Ia
Ra
+
Ea
-
-
Gambar 2.11. (a) Rangkaian ekivalen motor arus searah
penguatan kompon panjang diferensial
Pada motor arus searah penguatan kompon panjang diferensial, polaritas
kedua kumparan medannya saling berlawanan atau sesuai aturan dot, salah satu
arus medannya memasuki dot sedangkan yang lainnya meninggalkan dot,
sehingga fluksi yang dihasilkannya menjadi saling mengurangi.
Pada motor arus searah penguatan kompon panjang komulatif, polaritas
kedua kumparan medannya sama atau dikarenakan kedua arus medannya sama –
sama memasuki dot, sehingga fluksi yang dihasilkannya saling menguatkan .
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
19Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
.
Rs
+
IL
Ish
Is
.
Rsh
Vt
Ia
+
Ea
-
Ra
-
Gambar 2.11. (b) Rangkaian ekivalen motor arus searah
penguatan kompon panjang komulatif
II.2.4.2.4. Motor Arus Searah Penguatan Kompon Pendek
Pada motor arus searah penguatan kompon pendek, kumparan medan
serinya terhubung secara paralel terhadap kumparan jangkar dan kumparan medan
shunt. Rangkaian ekivalen motor arus searah penguatan kompon pendek dapat
dilihat pada gambar 2.12(a) dan 2.12(b) :
Rs
+
IL
Is
Ia
Ish
Rsh
Vt
Ra
+
Ea
-
-
Gambar 2.12.(a) Rangkaian ekivalen motor arus searah
Penguatan kompon pendek diferensial
Pada motor arus searah penguatan kompon pendek diferensial, polaritas
kedua
kumparan
medannya
saling
berlawanan,
sehingga
fluksi
yang
dihasilkannya menjadi saling mengurangi.
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
20Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
Rs
+
IL
Is
Ish
Rsh
Vt
Ia
Ra
Ea
-
Gambar 2.12.(b) Rangkaian ekivalen motor arus searah
Penguatan kompon pendek komulatif
Pada motor arus searah penguatan kompon panjang komulatif, polaritas
kedua kumparan medannya sama sehingga fluksi yang dihasilkannya saling
menguatkan.
II.2.5. Karakteristik Motor Arus Searah Shunt
(i) Karakteristik Ta / Ia
Telah diketahui bahwa di dalam motor DC,
Ta ~ φ I a
Karena motor beroperasi dari suatu tegangan sumber yang konstan, fluksi
Φ juga konstan (dengan mengabaikan rekasi jangkar). Maka :
Ta ~ I a
Dengan demikian karakteristik Ta / Ia motor DC Shunt merupakan garis
lurus yang melalui titik asal seperti ditunjukkan pada Gambar 2.13. Jelas terlihat
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
21Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
pada kurva bahwa arus yang sangat besar dibutuhkan untuk menstart beban yang
berat.
Ta
T
Ia
Gambar 2.13. Karakteristik Ta / Ia
(ii) Karakteristik n / Ia
Flu k si Φ d an GGL lawan Ea di dalam motor DC Shunt hampir konstan,
dengan demikian kecepatan motor DC shunt selalu konstan walaupun arus jangkar
berubah – ubah nilainya. Bagaimanapun Ea berkurang lebih sedikit daripada Φ
sehingga dengan demikian kecepatan motor menurun sedikit dengan pertambahan
beban seperti terlihat pada Gambar 2.14
n
Ia
Gambar 2.14. Karakteristik n / Ia
(iii) Karakteristik n / Ta
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
22Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
Suatu kurva diperoleh denggan menggambarkan nilai n dan Ta untuk
berbagai arus jangkar dapat dilihat pada gambar 2.15 dimana kecepatan agak
menurun seiring dengan pertambahan beban.
n
Ia
Gambar 2.15. Karakteristik n / Ta
II. 3
MIKROKONTROLLER AT89C51
Mikrokontroller AT89C51 adalah sebuah mikrokontroller buatan ATMEL.
Mikrokontroller ini masih termasuk dalam keluarga mikrokontroller MCS-51
yaitu merupakan versi yang dilengkapi dengan ROM (internal) yaitu berupa
EEPROM, seperti yang dapat dilihat pada tabel 2.1. Mikrokontroller AT89C51
adalah low power high performance CMOS 8 bit, 4 Kbyte flash Programmable
and Eresable Read Only Memory (PEROM). IC mikrokontroller ini kompatible
dengan standar MCS-51 baik dari instruksi maupun pena-penanya yang dapat
diaplikasikan sebagai Embedded Controller.
.Tabel 2.1. Keluarga Mikrokontroller MCS-51
8051
8051 AH
Type tanpa
EPROM
8031
8031 AH
8052 AH
80C51 BH
83C51 FA
83C51 FB
8032 AH
8031 BH
80C51 FA
80C51 FA
Type
Type dengan
EPROM
8751 H
8751 BH
8752 BH
87C51
87C51 FA
87C51 FB
4K
4K
RAM
(byte)
128
128
Port
I/O
4
4
8K
4K
8K
16 K
256
128
256
256
4
4
4
5
ROM
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
23Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
Berikut ini adalah kemampuan yang dimiliki oleh mikrokontroller AT89C51 :
-
Kompatibel dengan keluarga MCS-51.
-
4 Kbyte Programmable Flash Memory (PEROM) di dalam chip yang
dapat ditulis dan dihapus sampai seribu kali.
-
Dapat beroperasi pada frekuensi 0 Hz sampai 24 MHz.
-
3 level program kunci memori.
-
128 x 8-bit RAM internal.
-
32 jalur I/O.
-
Dua buah timer/counter 16 bit.
-
6 buah jalur interupsi.
-
Serial channel yang dapat diprogram.
-
Hemat catu daya dan Power Down Modes.
II.3.1 Pena-Pena Mikrokontroller AT89C51
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
24Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
Gambar 2.16 Pena-pena Mikrokontroller AT89C51
Susunan pena-pena mikrokontroller AT89C51 seperti gambar 2.16 dapat
dijelaskan sebagai berikut :
-
Pena 1 sampai 8 adalah port 1
Merupakan Port parallel 8 bit data dua arah (bidirectional) yang dapat
digunakan untuk berbagai keperluan (general purpose).
-
Pena 9 (RESET)
Masukan reset aktif tinggi. Pulsa transisi dari rendah ke tinggi akan
mereset AT89C51. Pena ini dihubungkan dengan rangkaian power on reset
yang terdiri dari sebuah kapasitor dan sebuah resistor yang berfungsi
sebagai pembangkit frekuensi.
-
Pena 10 sampai 17 adalah port 3
Port paralel 8 bit dua arah yang memiliki fungsi pengganti. Fungsi
pengganti meliputi TxD (Transmite Data), RxD (Receiver Data), Int0
(Interrupt 0), Int1 (Interrupt 1), T0 (timer 0), T1 (Timer 1), WR (Write),
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
25Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
dan RD (Read). Bila fungsi pengganti tidak dipakai, pena-pena ini dapat
digunakan sebagai port parallel 8 bit serba guna.
-
Pena 18 (XTAL 1)
Pena masukan ke rangkaian osilator internal. Sebuah osilator kristal atau
sumber osilator luar dapat digunakan.
-
Pena 19 (XTAL 2)
Pena keluaran ke rangkaian osilator internal. Pena ini dipakai bila
menggunakan osilator kristal.
-
Pena 20 (GROUND)
Dihubungkan ke Vss atau ground.
-
Pena 21 sampai 28 adalah port 2
Port paralel 2 (P2) selebar 8 bit dua arah (bidirectional). Port 2 ini
mengirimkan byte alamat bila dilakukan pengaksesan memory eksternal.
-
Pena 29
Pena PSEN (Program Store Enable) yang merupakan sinyal pengontrol
yang membolehkan program memory eksternal masuk ke dalam bus
selama proses pemberian/pengambilan instruksi (Fetching).
-
Pena 30
Pena ALE (Address Latch Enable) yang digunakan untuk menahan alamat
memory eksternal selama pelaksanaan instruksi.
-
Pena 31 (EA)
Bila pena ini diberi logika tinggi (H), mikrokontroller akan melaksanakan
instrusi dari ROM / EPROM ketika isi program counter kurang dari 4096.
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
26Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
Bila diberi logika rendah (L) maka mikrokontroller akan melaksanakan
seluruh instruksi dari memori program luar.
-
Pena 32 sampai 39 adalah port 0
Merupakan port paralel 8 bit (open drain) dua arah. Bila digunakan untuk
mengakses program luar, port ini akan memultipleks alamat memori
dengan data.
-
Pena 40
Merupakan Vcc yang dihubungkan ke tegangan positif.
II.3.2. Blok Diagram Mikrokontroller AT89C51
Vcc
P0.0 - P0.7
P2.0 - P2.7
PORT 0 DRIVERS
PORT 2 DRIVERS
GND
RAM ADDR
REGISTER
B
REGISTER
PORT 0
LATCH
RAM
PORT 2
LATCH
FLASH
PROGRAM
ADDRESS
REGISTER
STACK
POINTER
ACC
TMP 1
TMP 1
BUFFER
PC
INCREMENTER
ALU
INTERRUPT, SERIAL PORT,
AND TIMER BLOCKS
PSW
PSEN
CE/PROG
EA / Vpp
RST
TIMING
AND
CONTROLL
OSC
INSTRUCTION
REGISTER
PROGRAM
COUNTER
DPTR
PORT 1
LATCH
PORT 3
LATCH
PORT 1 DRIVERS
PORT 3 DRIVERS
P1.0 - P1.7
P3.0 - P3.7
Gambar 2.17. Blok Diagram AT89C51
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
27Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
Dari diagram blok
mikrokontroller pada gambar 2.17 terlihat bahwa
terdapat beberapa blok internal dari IC AT89C51 seperti :
-
ALU (Aritmatic Logic Unit )
ALU adalah suatu unit yang melaksanakan proses aritmatic dan logika seperti
penjumlahan, pengurangan, pembagian, AND, OR, X – OR, rotasi, clear dan
komplemen operasi percabangan.
-
Akumulator
Akumulator adalah merupakan register aritmatika yang berfungsi sebagai
penempung data sebelum dan sesudah proses. Sebagian besar instruksi
pemrosesan pada AT 89C2051 menggunakan akumulator sebagai operand
sumber atau tujuan pengiriman data dan ke port.
-
Register B
Register B digunakan selama operasi perkalian/pembagian 8 bit dan dapat
juga digunakan sebagai register operand sumberatau operand tujuan.
-
Stack pointer
Stack pointer digunakan sebagai tempat penyimpanan variable data yang
ditindih dalam memori atau sebagai register petunjuk.
-
RAM ( Random Acces Memory )
RAM adalah memori yang dapat dibaca atau ditulis. Data dalam RAM akan
terhapus (bersifat volatile) bila catu daya dihilangkan. Karena sifat Ram yang
volatile ini, maka program mikrokontroller tidak disimpan dalam RAM. RAM
digunakan untuk menyimpan data sementara, yaitu data yang tidak begitu vital
bila hilang akibat aliran daya terputus. RAM pada IC ini mempunyai kapasitas
sebesar 128 byte x 8 bit.
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
28Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
-
Program AddressRegister
Program address register merupakan alamat register dari program.
-
TMP1/TMP2
TMP1/TMP2 berfungsi sebagai timer/counter 16 bit yang terangkai secara
internal.
-
Buffer
Dilihat dari fungsinya, buffer pada IC ini merupakan penyangga aga data yang
dipindahkan dari suatu register ke register lain tetap atau tdak berantakan.
-
RAM Address Register
RAM address register merupakan sebagai jalan menuju RAM. Semua
pengolahan data memakai RAM harus terlebih dahulu melewati RAM address
register.
II.3.3. Reset
Input reset dilakukan melalui pin RST. Reset dilakukan selama 2 siklus
mesin dan pin RST tinggi. Dalam hal ini CPU akan mengaktifkan internal reset,
rangkaian reset dapat dilihat 2.18.
Karena sinyal reset eksternal tidak sinkron dengan clock internal maka pin
RST diambil pada state 5 (SS) dan fas setiap siklus mesin. Aktifis port tetap
dipertahankan selama 19 priode osilator sesudah logika 1 diambil pada kaki RST.
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
29Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
VCC
10uF
RST
8.2kohm
Gambar 2.18. Power On Reset
II.3.4. Timer/Counter
One
chip
mikrokontroller
ini
memilik
dua
timer
yang
dapat
dikonfigurasikan beroperasi sebagai timer atau counter. Saat berfungsi sebagai
timer, isi register timer ditambah 1 untuk tiap siklus mesin, sedangkan untuk
fungsi counter isi register akan bertambah 1 setiap ada transisi sinyal pada pin
input eksternal. Pada pemanfaatan sebagai counter, sinyal input yang
dimaksudkan dapat berupa low level atau falling edge trigger. Counter akan
mencacah setiap masukan yang ada sesuai inisialisasi harga awal dari counter
pada nilai hitungan untuk tiap sampling. Inisialisasi harga awal ini berupa nilai
preset negatif counter yang diatur sebelum counter dijalankan.
Demikian halnya dengan pemanfaatan timer yang memerlukan inisialisasi
awal berupa konstanta waktu yang menentukan sampai berapa lama akan terjadi
roll over. Penentuan harga preset ini berhubungan dengan penggunaan frekuensi
clock dari sistem penentu waktu sampling dari counter untuk mencacah suatu
pulsa masukan dari luar dengan memanfaatkan kontrol interupsi yang ada serta
pengaturan program. Sebagai tambahan pada pemilihan countr/timer, timer 0 dan
timer 1 mempunyai 4 buah modul yang dapat dipilih dengan menentukan
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
30Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
pasangan bit M0 dan M1 pada register TMOD. Untuk pemilihan timer/counter
dikontrol dengan bit C/T di TMOD.
BAB III
PENGEREMAN PADA MOTOR SHUNT
III.1. Umum
Pengereman pada motor arus searah adalah suatu usaha yang diberikan
terhadap motor arus searah yang sedang berputar agar motor tersebut mengalami
perlambatan ataupun berhenti dalam waktu yang singkat.
Pengereman itu sendiri dapat dilakukan secara mekanis dan elektris.
Dimana prinsip kerja rem mekanis ini adalah dengan menjepit bagian yang
berputar pada motor agar motor semakin lambat putarannya dan akhirnya
berhenti. Namun permasalahan yang dihadapi dalam pengereman mekanis ini
adalah jika motor yang sedang direm itu berputar dengan cepat maka gesekan
yang terjadi pada rem akan membuat temperatur pada rem sangat panas sehingga
pada keadaan ini rem membutuhkan waktu yang lama untuk melepaskan panas
tersebut agar rem menjadi dingin dan dapat dioperasikan kembali.
Sedangkan pengereman secara elektris dapat memperlambat motor yang
sedang berputar dan menghentikannya dalam waktu yang singkat dan dapat pulih
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
31Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
dalam waktu yang cepat. Sehingga ini sangatlah bermanfaat karena motor akan
dapat terus dioperasikan kembali tanpa perlu menunggu seperti pada pengereman
secara mekanis. Tetapi pengereman elektris juga memiliki kelemahan yaitu
ketidakmampuannya menahan beban, ini disebabkan gaya pengereman akan
menurun jika kecepatan berkurang dan pada saat motor berhenti maka tidak ada
lagi gaya pengereman.
III.2. Jenis – jenis Pengereman pada Motor Arus Searah
Pengereman pada motor arus searah dapat dibedakan menjadi tiga bagian
yaitu:
1. Pengereman dinamis
Pengereman ini dilakukan dengan cara memutuskan suplai tegangan ke
sebuah motor yang sedang berjalan dengan terbukanya kontaktor C1 dan C2 lalu
dihubungkan dengan sebuah tahanan (Rp) pada terminal jangkarnya dengan cara
tertutupnya kontaktor C3 dan C4, sehingga motor akan berlaku sebagai generator
yang mengalirkan arus melalui tahanan. Sehingga ini akan menyebabkan energi
yang dihasilkan oleh jangkar akibat dari putaran sisa akan dilepas melalui tahanan
dalam bentuk panas. Gambar 3.2 merupakan salah satu rangkaian pengereman
dinamis pada motor shunt.
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
32Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
I
I
+
C1
Ia1
Ish
+
C1
Ia1
Ish
Ia2 C3
C3
Ea
Ea
Vt R P
Rsh
Ra
C4
-
C2
Vt R P
Rsh
Ra
C4
C2
-
(a)
(b)
Gambar 3.2. Pengereman Dinamis pada Motor DC Shunt
(a). Sebelum pengereman
(b). Saat pengereman
2. Pengereman Plugging
Pengereman ini dilakukan dengan cara membalik putaran motor yang
sedang berputar. Pada saat motor berputar pada kecepatan nominal, jika salah satu
dari arus jangkar atau arus medan dibalik arahnya maka akan timbul torsi baru
yang berlawanan arah dengan torsi mula – mula. Torsi ini dipengaruhi oleh besar
arus yang mengalir pada tahanan jangkar. Untuk membatasi arus yang mengalir
pada jangkar dipasang tahanan yang diserikan dengan tahanan jangkar. Besar
tahanan inilah yang mempengaruhi waktu mulai saat pengereman dilakukan
sampai motor berhenti.
Pada pengereman plugging, saat kecepatan putaran motor menjadi nol
maka sumber tegangan harus dilepas dari kumparan jangkar, jika pada kumparan
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
33Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
jangkar masih tetap mengalir arus maka motor akan kembali berputar dengan arah
yang berlawanan.
Pengereman plugging pada motor DC penguatan shunt dan motor DC
penguatan seri dapat dilakukan dengan 2 cara :
1. Dengan membalik arah arus medan ( If )
2. Dengan membalik arah arus jangkar ( Ia )
Salah satu cara pengereman secara plugging dapat dilihat pada gambar 3.3.
+
C1
C5
Ea
Ra
Rsh
C6
-
C2
C7
C4
Rp
C3
Gambar 3.3. Pengereman Plugging pada Motor DC Shunt
3. Pengereman Regeneratif
Pada pengereman regeneratif ini energi yang tersimpan pada putaran
dikembalikan kepada sistem jala-jala. Cara ini biasanya dipakai pada kereta api
listrik. Ketika kereta api berjalan menuruni lereng bukit maka kecepatan motor
akan laju sekali meskipun tegangan yang diberikan tetap. Dengan bertambahnya
kecepatan motor yang melebihi kecepatan nominalnya maka besar Ea akan lebih
besar dari Vt. Sehingga ini akan mengakibatkan daya dikembalikan kepada sistem
jala-jala untuk keperluan lain. Pada saat daya dikembalikan ke jala-jala kecepatan
menurun dan proses pengereman berlangsung seperti pengereman dinamis.
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
34Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
III.3. Pengereman Dinamis pada Motor Shunt Dengan Mikrokontroller
Penggunaan mikrokontroller pada pengereman ini hanyalah untuk
menunjukkan salah satu otomatisasi pada motor.
Gambar 3.4. Pengereman Dinamis Motor Shunt Dengan Mikrokontroller
Rangkaian dibuat seperti Gambar 3.4. Mula-mula tegangan terminal (Vt)
sama dengan nol sehingga motor dalam masih keadaan diam. Kemudian secara
perlahan tegangan terminal Vt dinaikkan sampai motor mencapai kecepatan
nominal kemudian jika mikrokontroller menerima perintah untuk mengerem maka
Relay1 memiliki 2 kontak dimana jika pada posisi NO (Normally Open)
maka motor akan mengerem sedangkan jika NC (Normally Closed) maka motor
terhubung ke sumber tegangan. Mikrokontroller akan memberikan masukan ke
ULN2803A kemudian meneruskannya ke Relay1. Relay1 kemudian akan
membuka Normally Closed dan menutup Normally Open sehingga kini motor
tidak menerima sumber tegangan dan rangkaian jangkar motor terhubung ke
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
35Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
tahanan pengereman. Pada keadaan ini motor akan tetap berputar, akibatnya
motor akan berlaku sebagai generator dan arus pengereman akan mengalir
tergantung pada besar tahanan RP. Energi yang dimiliki oleh jangkar yang
diakibatkan oleh perputaran akan dilepas melalui tahanan dalam bentuk panas
yang menyebabkan kecepatan motor berkurang dan sampai akhirnya akan
berhenti. Walaupun pengereman dilakukan dengan mikrokontroller tetapi cara
menentukan besarnya arus dan torsi tetap sama seperti pada pengereman dinamis
umumnya, yaitu :
Ia(rem) =
Vt + Ea
( RP ) + Ra
=
c nφ
Vt
Ea
Vt
=
+
+
( R P ) + Ra ( RP ) + Ra
( R P ) + Ra ( RP ) + Ra
dan besarnya torsi pengereman adalah :
Trem

Vt
cnφ
= k1 * φ * Ia(rem) = k1 * φ * 
+
 ( R P ) + Ra ( R P ) + Ra
Trem
 k1Vt
= 
 ( R P ) + Ra

 k1 cn
 φ + 

 ( R P ) + Ra



 2
 φ = k2 * φ + k3 * φ 2

BAB IV
ANALISIS PENGEREMAN SECARA DINAMIS PADA
MOTOR SHUNT DENGAN MIKROKONTROLLER
IV.1. Umum
Pengereman secara dinamis merupakan pengeraman dimana motor dilepas
dari sumber tegangan kemudian dihubungkan ke suatu tahanan sehingga motor
akan
mengalami
perlambatan
dan
akhirnya
berhenti.
Menggunakan
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
36Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
mikrokontroller
pada
proses
ini
merupakan
salah
satu
cara
untuk
mengotomatisasikan suatu peralatan industri serta mengurangi penggunaan daya
yang berlebihan, tetapi tetap harus memperhatikan spesifikasi alat yang
dipergunakan agar tidak terjadi kerusakan.
IV.2 Peralatan Pengujian
1. Motor Arus Searah AEG 1,2 KW
2. 1 Unit Power Pack MV 1300
3. 1 Unit Tahanan Geser
4. 1 Volt meter
5. 2 Ampere meter
6. 2 Magnetic Contactor
7. 1 Modul Mikrokontroller AT89S51
8. Stop Watch
IV.3 Spesifikasi Motor
P
= 1,2 KW
IL
= 7,1 A
Ish
= 0.177 A
n
= 1400 rpm
Lap Winding
Jumlah Kutub = 2
Komutator
= 81
Kelas Isolasi = B
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
37Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
Hasil Pengukuran :
Tahanan medan shunt (J-K) = 1,17 K Ω
Tahanan medan seri (E-F)
= 0,6 Ω
Tahanan Jangkar (GA-HB)
= 3,84 Ω
IV.4. Rangkaian Pengereman Dinamis Motor Shunt Dengan Mikrokontroller
Gambar 4.1. Pengereman Dinamis Pada Motor DC Shunt Dengan Mikrokontroller
IV.5. Analisa Rangkaian
Saat terjadinya proses pengereman maka rangkaian sensor arus akan aktif
dan memeriksa keadaan arus yang mengalir pada tahanan pengereman. Arus
tersebut akan kemudian diubah menjadi tegangan karena akan menjadi masukan
pada mikrokontroller. Perubahan arus menjadi tegangan sesuai dengan rumusan
Vout = I in * R
dan proses pengukuran ini tidak akan mempengaruhi rangkaian motor.
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
38Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
IV.6. Prosedur Pengujian
1. Peralatan dirangkai seperti pada gambar 4.1
2. Atur tahanan pengereman RP sebesar 100 Ω pada tahanan geser.
3. Atur tegangan suplai sampai motor mencapai putaran 1400 rpm.
4. Tekan tombol START dan catat waktu pengereman mulai dari tombol
START ditekan sampai sesaat putaran motor menjadi nol. Catat pula arus
jangkar pada saat pengereman
5. Prosedur yang sama dilakukan untuk besar tahanan pengereman yang lain
yakni 90 Ω, 80 Ω, 70 Ω, 60 Ω, 50 Ω, 40 Ω, 30 Ω, 20 Ω dan 10 Ω.
IV.7. Data Hasil Pengujian
Data pada saat keadaan motor belum di rem :
Vt = 207 volt
Ish = 0.17 ampere
Ia = 5,30 ampere
Tabel 4.1. Data 1 pengereman dinamis pada motor shunt
Rp
(ohm)
Ia rem
(Amp)
t
(sec
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
4,93
4,43
2,54
1,93
1,78
1,40
1,35
1,24
1,15
1,10
3,3
4,8
5,5
5,7
6,3
6,5
6,7
7,8
8,6
9,2
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
39Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
Tabel 4.2. Data 2 pengereman dinamis pada motor shunt
n (rpm)
10
0
0,4
0,4
0,5
0,6
0,7
0,7
3,3
1400
1200
1000
800
600
400
200
Total (Detik)
20
0
0,7
0,7
0,8
0,8
0,9
0,9
4,8
30
0
0,8
0,8
0,9
0,9
1
1,1
5,5
Tahanan (Ohm)
40 50 60 70
0
0
0
0
0,7 0,8 0,9 0,8
0,9 0,9 0,9 0,8
1
0,9
1
1,1
1
1,1
1
1,2
1
1,2 1,3 1,3
1,1 1,4 1,4 1,5
5,7 6,3 6,5 6,7
80
0
1
1,2
1,3
1,3
1,4
1,6
7,8
90
0
1,2
1,2
1,4
1,6
1,5
1,7
8,6
100
0
1,1
1,4
1,5
1,7
1,7
1,8
9,2
IV.8. Analisa Data Pengujian
Dari data – data sebelum pengereman diperoleh :
IL = Ia + Ish = 5,3 A + 0,17 A = 5,47 A
Ea = Vt – Ia . Ra
Ea = 207 volt – 5,3 A . 3,84 Ω
Ea = 207 volt – 20,352 volt
Ea = 186,648 volt
ϖ =
n (rpm)
1400
× 2π rad / sec =
× 2π = 146,61 rad / sec
60
60
maka, Τ rem =
Ea × Ia , rem
=
ω
186,648 × 4,93
= 6,276 N- m
146,61
Cara perhitungan yang sama dilakukan untuk data yang lain sehingga didapatkan
hasilnya sebagai berikut :
Tabel 4.3. Data 3 Pengereman Dinamis Motor Shunt
Rb
(ohm)
10
Ia rem
(Amp)
4,93
t
(det)
3,3
Trem
(N-m)
6,276
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
40Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
20
30
40
50
60
70
80
90
100
4,8
5,5
5,7
6,3
6,5
6,7
7,8
8,6
9,2
4,43
2,54
1,93
1,78
1,40
1,35
1,24
1,15
1,10
5,640
3,234
2,457
2,266
1,782
1,719
1,579
1,464
1,400
IV.9. Grafik Pengujian Pengereman Dinamis Motor Shunt Dengan
Mikrokontroller
Tahanan Pengereman Vs Arus Pengereman
Arus Pengereman (Ampere)
6
5
4
3
2
1
0
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90 100 110
Tahanan Pengereman (Ohm)
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
41Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
TAHANAN PENGEREMAN Vs TORSI PENGEREMAN
7
TORSI PENGEREMAN (N-m)
6
5
4
3
2
1
0
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
110
TAHANAN PENGEREMAN (Ohm)
TAHANAN PENGEREMAN Vs WAKTU PENGEREMAN
10
WAKTU PENGEREMAN (Detik)
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
110
TAHANAN PENGEREMAN (Ohm)
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
42Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
Putaran Motor Vs Waktu Pengereman
2
100
Waktu Pengereman (Detik)
1,75
90
1,5
80
40 50 60 70
1,25
1
20
0,75
30
10
0,5
0,25
0
0
500
10
20
30
40
1000
Putaran Motor (rpm)
50
60
70
80
1500
90
100
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
43Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1. Kesimpulan
Dari pembahasan dan penelitian yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1.
Arus beban yang mengalir pada motor sebelum direm adalah sebesar 5,47 A,
saat motor direm dengan tahanan 10
Ω diperoleh arus
pengereman 4,93 A
kemudian pada tahanan 50
Ω diperoleh 1,78 A dan pada tahanan 100Ω
diperoleh 1,10 A terlihat bahwa jika semakin besar tahanan maka arus
pengereman akan semakin kecil.
2.
Torsi yang dihasilkan pada saat pengereman juga akan semakin kecil jika
tahanan yang digunakan semakin besar, dimana pada tahanan 10
Ω diperoleh
torsi pengereman sebesar 6,276 N-m kemudian pada tahanan 50Ω diperoleh
2,266 N-m dan akhirnya pada tahanan 100Ω diperoleh 1,4 N -m.
3.
Pada percobaan diperoleh juga bahwa tahanan pengereman berbanding lurus
dengan waktu pengereman, dimana pada tahanan 10 Ω diperoleh 3,3 detik
kemudian pada tahanan 50Ω diperoleh 6,3 detik dan akhirnya pada tahanan
100Ω diperoleh 9,2 detik.
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
44Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
V.2. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan adalah :
1.
Melakukan pengujian pada motor yang umumnya dipakai di industri
2.
Di dalam penggunaan mikrokontroller ada baiknya jika terlebih dahulu
meneliti tentang nilai-nilai arus / tegangan / daya pada alat yang ingin
dikontrol sehingga tidak akan terjadinya kerusakan alat.
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
45Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
DAFTAR PUSTAKA
1. Deshpande M.V., Electric Motors :Apllications and Control,Vinayok
Cotlage,Shivajinagar 1984
2. Eugene C.Lister., Mesin dan rangkaian listrik,Edisi keenam,Penerbit
Erlangga,Jakarta, 1993
3. Fitzgerald A.E., Mesin-mesin listrik, Edisi keempat,Penerbit
Erlangga,Jakarta, 1997
4. Theraja B.L., A Text-book of Electrical Technology,Nirja Construction &
Development,New Delhi, 1989
5. Zuhal, Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika daya,Edisi ke5,
Gramedia,Jakarta,1995
6. V.K. Mehta, Principles Of Electrical Machines, S.Chand & Company LTD
2002
7. “Pemrograman Mikrokontroller AT89S51 dengan C/C++ dan Assembler”,
Andi Yogyakarta, 2007
Aditia Oktavianus Sitepu : Studi Pengereman Secara
46Dinamis Pada Motor Arus Searah Penguatan Shunt
Dengan Mikrokontroller ( Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-Usu ), 2008.
USU Repository © 2009
Download