Information Written by Administrator Tuesday, 04 November 2008 04:46 - Last Updated Tuesday, 04 November 2008 08:02 TUJUH OPERATOR SELULER DI ASIA PASIFIK BENTUK ALIANSI Ada hal unik yang terjadi dalam bisnis seluler, yang menggambarkan bagaimana seluler -khususnya GSM-makin mengglobal, dan sekaligus mengindikasikan adanya persaingan ketat. Selain itu, ada naluri operator kuat untuk mempertahankan dan makin mengembangkan diri dengan membangun kerja sama dan aliansi agar "kue" yang ada tidak dimakan operator lain. Awal November ini di Singapura, 7 operator seluler terkemuka di Asia Pasifik menjalin aliansi, kerja sama dalam bisnis sejenis. Mereka membentuk perusahaan patungan yang namanya Bridge Mobile Alliance yang akan lebih dikenal dengan nama Bridge. Aliansi hanya dilakukan oleh operator peringkat pertama atau kedua, dan di satu negara hanya boleh satu operator menjadi pemegang saham perusahaan patungan itu. Ketujuh operator itu adalah PT Telkomsel (Indonesia), Singapore Telecom (Singapura), Maxis (Malaysia), Globe Telecom (Filipina), Optus (Australia), Taiwan Cellular Corporation/TCC (Taiwan), dan Bharti (India). Mitra kedelapan yang sudah siap masuk adalah AIS dari Thailand, tetapi masih terhambat proses penawaran saham ke publik (IPO-initial public offering). Setiap anggota memiliki saham sama dan masing-masing menyetorkan modal sebesar 1 juta dollar AS dan ketujuhnya menjadi pemegang saham pendiri selain anggota tetap. Ini berarti Bridge tetap membuka kesempatan operator peringkat pertama atau kedua dari negara lain yang belum ikut patungan untuk bergabung, bahkan juga perusahaan non-operator yang tertarik untuk bekerja sama. Berbagai kelebihan, utamanya yang akan dirasakan oleh pelanggan antara lain soal layanan prima yang diberikan kepada pelanggan di mana pun di jaringan anggota Bridge. Tingkatkan kedudukan Dari Telkomsel yang menandatangani kesepakatan pembentukan perusahaan patungan Bridge adalah Direktur Utama Telkomsel Bajoe Narbito, didampingi Direktur Perencanaan dan Pengembangan PT Telkomsel Bambang R Oemar. "Bridge merupakan kesempatan bagi operator kelas dunia. Ia tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan pelayanan dan perkembangan produk dengan cara melayani pelanggan secara lebih baik, juga meningkatkan kedudukan perusahaan di pasar domestik maupun regional," ujar Bajoe Narbito. Bridge memberikan pelayanan global dengan lebih baik melalui pengembangan produk dan layanan seluler regional secara bersama-sama dan mengembangkan dasar layanan yang bisa digunakan lintas negara. "Dengan demikian perusahaan dan pelanggan yang tergabung dalam grup Bridge mendapatkan nilai tambah," katanya pula. Sementara Lim Chuan Poh, Chairman of the Bridge Mobile Alliance yang juga Presdir Singapore Telecom mengatakan, Bridge menggambarkan suatu kemitraan yang unik dalam meningkatkan kepemimpinan pasar dari para operator terkemuka di Asia Pasifik. "Ini akan menjadi semacam commercial vehicle yang membuat para anggota perusahaan patungan akan mempunyai hak yang sama dalam hal memberikan pelayanan kepada pelanggan dari kelompok tersebut," kata Lim. Dalam aspek korporasi, Lim Chuan Poh mengungkapkan, tujuan dari Bridge Mobile Alliance adalah mengikatkan bisnis seluler regional dan menawarkan layanan untuk meningkatkan pendapatan dan keuntungan dari seluruh anggotanya. Bridge akan menjadi grup multimarket seluler terbesar di samping China dan Jepang, dengan jumlah pelanggan ketujuhnya sekitar 50 juta dengan potensi pasar sampai 300 juta pelanggan. Dengan membagi risiko dan kemanfaatan di antara mitra-mitra yang ada, Bridge akan membuat peluang pengurangan adanya duplikasi dari effort dan menghindari biaya tinggi yang 1/2 Information Written by Administrator Tuesday, 04 November 2008 04:46 - Last Updated Tuesday, 04 November 2008 08:02 terjadi bila investasi dilakukan oleh setiap operator sendiri-sendiri. Isi prabayar Pada awalnya, Bridge akan membangun infrastruktur regional yang memungkinkan adanya kemudahan provisioning layanan di regional setempat. Hal ini akan dimulai lewat kerja sama pembangunan platform layanan dan aplikasi untuk memberikan layanan seluler regional. Pelanggan operator anggota Bridge semisal dari Telkomsel akan dapat menikmati berbagai kenyamanan misalnya mendapat layanan seperti di negara sendiri. Contohnya kemudahan mengakses layanan pelanggan dan pesan suara dengan nomor akses yang sama sebagaimana biasa di negerinya. Mereka juga dapat mengisi pulsa kartu prabayar di kantor pelayanan dan konter-konter milik operator kelompok Bridge. Bridge menjadi unik untuk regional karena pada kenyataannya setiap waktu terjadi arus bolak-balik atau pertukaran wisatawan antarnegara. Mereka umumnya membutuhkan bantuan dan layanan seragam atau layanan sama dengan yang mereka terima di negerinya. Saat ini, menurut keterangan, pelanggan seluler Filipina yang bekerja di luar negeri tetap bisa melakukan kegiatan mobile banking, misalnya mengirim uang ke Tanah Airnya lewat ponsel. 2/2