BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENDAHULUAN Penggunaan PLC

advertisement
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENDAHULUAN
Penggunaan PLC yang digunakan untuk menggerakan sistem kerja konveyor yang akan
memudahkan proses kerja dan produksi menjadi lebih cepat, karena semua proses
tersebut berjalan secara otomatis dari mulai sortir barang hingga packing dilakukan
hanya dengan menghidupkan mesin maka semua kegiatan produksi akan berjalan sendiri,
konveyor akan mengangkut dan memindahkan barang secara otomatis sesuai dengan
program yang ada di memori PLC.
PLC merupakan suatu bentuk khusus pengontrol berbasis-mikroprosesor yang
memanfaatkan memori yang dapat diprogram untuk menyimpan intruksi-intruksi dan
untuk mengimplementasikan fungsi-fungsi logika, pewaktuan, pencacah dan aritmatika
guna mengontrol mesin-mesin dan proses-proses yang sudah dirancang ( Eka Samsul
Maarif, 2014).
Programmable Logic Controller (PLC) pada dasarnya adalah sebuah komputer
yang khusus dirancang untuk mengontrol suatu proses atau mesin. Proses yang dikontrol
ini dapat berupa regulasi variabel secara kontinyu seperti pada sistem-sistem servo
atau hanya melibatkan kontrol dua keadaan (On/Off) saja tapi dilakukan secara
berulang-ulang seperti umum kita jumpai pada mesin pengeboran, sistem konveyor, dan
lain sebagainya ( Iwan Setiawan, 2006).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
2.2 BELT CONVEYOR
Belt Conveyor pada dasarnya merupakan peralatan yang cukup sederhana. Alat tersebut
terdiri dari sabuk yang tahan terhadap pengangkutan benda padat. Sabuk yang digunakan
pada belt conveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis bahan misalnya dari karet, plastik,
kulit ataupun logam yang tergantung dari jenis dan sifat bahan yang akan diangkut. Untuk
mengangkut bahan -bahan yang panas, sabuk yang digunakan terbuat dari logam yang
tahan terhadap panas.
Fungsi belt conveyor adalah untuk mengangkut berupa muatan satuan (unit load)
atau muatan curah (bulk load) dengan kapasitas yang cukup besar, dan sesuai dengan
namanya maka media yang digunakan berupa ban. Prinsip kerja belt conveyor dipakai
untuk memindah material baik satuan atau bulk curah, dengan putaran dari motor sebagai
pengerak utama yang terhubung dengan drum atau yang disebut Pulley (Mubaraq, 2010).
Karakteristik dan Performansi dari belt conveyor yaitu (Perry, 1999) :
a. Dapat beroperasi secara mendatar maupun miring dengan sudut maksimum sampai
dengan 18
b. Sabuk disanggah oleh plat roller untuk membawa bahan
c. Kapasitas tinggi
d. Serba guna
e. Dapat beroperasi secara continue
f. Kapasitas dapat diatur
g. Kecepatannya sampai dengan 600 ft/m
h. Dapat naik turun
i. Perawatan mudah
j. Jarak tempuh dapat bermil-mil
k. Kecepatan s/d 5,08 m/detik = 1000 ft/menit
l. Kapasitas s/d 4539 metric ton/jam = 5000 ton/jam
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
2.3 PENGERTIAN OTOMASI
Sistem otomasi dapat didefinisikan sebagai suatu teknologi yang berkaitan dengan
aplikasi mekanik, elektronik dan sistem yang berbasis komputer (komputer, PLC
atau mikro). Semuanya bergabung menjadi satu untuk memberikan fungsi terhadap
manipulator (mekanik) sehingga akan memiliki fungsi tertentu (Eka Samsul Maarif ,
2010).
Sejarah perkembangan sistem otomasi bermula dari governor sentrifugal yang
berfungsi untuk mengontrol kecepatan mesin uap yang dibuat oleh James Watt pada
abad ke delapan belas.Dengan semakin berkembangnya komputer maka peran-peran
dari sistem otomasi konvensional yang masih menggunkan peralatan-peralatan mekanik
sederhana sedikit demi sedikit memudar.
Penggunaan komputer dalam suatu sistem otomasi akan menjadi lebih praktis
karena dalam sebuah komputer terdapat milliaran komputasi dalam beberapa milli
detik, ringkas karena sebuah PC memiliki ukuran yang relatif kecil dan memberikan
fungsi yang lebih baik daripada pengendali mekanis.
3.3.1 Elemen Dasar Sistem Otomasi
Terdapat tiga elemen dasar yang menjadi syarat mutlak bagi sistem otomasi,yaitu
power, program of instruction, dan kontrol sistem yang kesemuanya untuk mendukung
proses dari sistem otomasi tersebut (Eka Samsul Maarif , 2010).
a. Power
Power atau bisa dikatakan sumber energi dari sistem otomasi berfungsi untuk
menggerakan semua
komponen
dari
sistem
otomasi.Sumber
energi
bisa
menggunakan energi listrik, baterai, ataupun Accu, semuanya tergantung dari tipe
sistem otomasi itu sendiri.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
b. Program of instruction
Proses kerja dari sistem otomasi mutlak memerlukan sistem kontrol baik
menggunakan mekanis, elektronik ataupun komputer. Untuk program instruksi /
perintah pada sistem kontrol mekanis maupun rangkaian elektronik tidak
menggunakan bahasa pemrograman dalam arti sesungguhnya, karena sifatnya yang
analog.
Untuk sistem kontrol yang menggunakan komputer dan keluarganya (PLC
maupun mikrokontroler)
bahasa pemrograman merupakan hal
yang wajib
ada.Bahasa pemrograman seperti yang dilukiskan dalam gambar berikut akan
memberikanperintah pada manipulator dengan perantara driver sebagai penguat.
Perintah seperti “out”, “outport” ,”out32” sebenarnya hanya memberikan perintah
untuk sekian millidetik berupa arus pada manipulator yang kemudian akan
diperkuat.
Gambar 2.1 Gambar sistem operasi
Translasi/kompilasi bahasa (seperti Pascal, C, Basic, Fortran),
memberi
fasilitas pada programer untuk mengimplementasikan program aplikasi. Daerah ini
merupakan antarmuka antara pengguna dengan sistem. Translator atau kompiler
untuk bahasa pemrograman tertentu akan mengubah statemen-statemen dari
pemrogram menjadi informasi yang dapat dimengerti oleh komputer.
Instruksi komputer merupakan antarmuka antara perumusan perangkat lunak
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
program aplikasi dan perangkat keras komputer.
Komputer menggunakan instruksi tersebut untuk mendefinisikan urutan operasi
yang akan dieksekusi. Penyajian Data membentuk antarmuka antara program
aplikasi dan komputer.Daerah irisan dari ketiga lingkaran menyatakan sistem
operasi. Sistem operasi ini yang akanmengkoor-dinasiinteraksi program, mengatur
kerja dari perangkat lunak dan perangkat keras yang bervariasi, serta operasi dari
unit masukan/keluaran.
Komputer merupakan salah satu produk teknologi tinggi yang dapat
melakukan hampir semua pekerjaan diberbagai disiplin ilmu, tetapi komputer hanya
akan
merupakan
barang
mati
tanpa
adanya bahasa pemrograman untuk
menggambarkan apa yang kita kerjakan, sistem
bilangan
untuk mendukung
komputasi, dan matematika untuk menggambarkan prosedur komputasi yang kita
kerjakan.
c. Sistem control
Sistem kontrol merupakan bagian penting dalam sistem otomasi.Apabila suatu
sistemotomasi dikatakan layaknya semua organ tubuh manusia seutuhnya maka
sistem kontrol merupakan bagian otak / pikiran, yang mengatur dari keseluruhan
gerak tubuh.Sistem kontrol dapat tersusun dari komputer, rangkaian elektronik
sederhana, peralatan mekanik. Hanya saja penggunaan rangkaian elektronik,
perlatanmeknik mulai ditinggalkan dan lebih mengedepankan sistem kontrol
dengan penggunaan komputer dan keluarganya (PLC, mikrokontroller).
2.4
Programable Logic Controller (PLC)
Programmable Logic Controller (PLC) pada dasarnya adalah sebuah komputer yang
khusus dirancang untuk mengontrol suatu proses atau mesin. Proses yang dikontrol ini
dapat berupa regulasi variabel secara kontinyu seperti pada sistem-sistem servo atau
hanya melibatkan kontrol dua keadaan (On/Off) saja tapi dilakukan secara berulangulang seperti umum kita jumpai pada mesin pengeboran, sistem konveyor, dan lain
sebagainya ( Iwan Setiawan, 2006).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
Program
Input
Output
PLC
Gambar 2.2 Programmable logic controller
Sebelum adanya PLC, sudah banyak peralatan sequensial, salah satunya adalah
kontaktor (relay), Namun seiring dengan perkembangan industri, efisiensi produksi
dianggap sebagai kunci sukses. Sehingga dituntut perlunya sistem manufaktur yang
fleksibel, sistem ini mencakup peralatan otomatis seperti mesin CNC, robot, transport
otomatis, dan lain-lain. Maka PLC menjadi pilihan utama untuk membuat peralatan
industri semacam ini.karena PLC memiliki keunggulan yang signifakan, diantaranya:
a. Untuk memodifikasi sebuah sistem kontrol dan aturan-aturan pengontrolannya,
operator hanya mengubah program yang telah ada dan menggantinya dengan
instruksi yang baru, tidak perlu merangkai ulang.
b. Kokoh dan dirancang untuk tahan terhadap getaran, suhu kelembaban,, dan
kebisingan.
c. Mudah diprogram dan menggunakan sebuah bahasa pemograman
yang mudah
dipahami, yang sebagian besar berkaitan dengan operasi-operasi logikan dan
penyambungan.
d. Antar muka untuk input dan output telah tersedia secara built-in di dalamnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
Gambar 2.3 PLC Omron
2.4.1 Komposisi Hardware PLC
Umumnya sebuah PLC memiliki lima komponen dasar. Komponen-komponen ini
adalah unit processor, memori, unit catu daya, bagian antarmuka input/output, dan
perangkat pemograman.
Perangkat
Program
Memori
Antar Muka
Input
Prosesor
Antar Muka
Output
Catu Daya
Gambar 2.4 komponen pembangun PLC
a. Unit prosesor atau Central Processor Unit (CPU) adalah unit yang berisi
mikroprosesor yang menginterpretasikan sinyal-sinyal input dan melaksanakan
tindakan-tindakan pengontrolan, sesuai dengan program yang tersimpan di dalam
memori, lalu mengkomunikasikan keputusan-keputusan yang diambilnya sebagai
sinyal-sinyal kontrol ke antarmuka output.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
b. Unit catu daya diperlukan untuk mengkonversikan tegangan Ac sumber menjadi
tegangan rendah DC yang dibutuhkan oleh prosesor dan rangkaian-rangkaian di
dalam modul-modul antar muka input dan output.
c. Perangkat
pemograman
dipergunakan
untuk
memasukkan
program
dibutuhkan ke dalam memori. Program tersebut dibuat dengan
yang
menggunakan
perangkat ini dan kemudian dipindahkan kedalam unit memori PLC.
d. Unit
memori
adalah
tempat
di
mana
program
yang
digunakan
untuk
melaksanankan tindakan- tindakan pengontrolan oleh mikroprosesor disimpan.
e. Bagian input dan output adalah antar muka di mana prosesor menerima
informasi dari dan mengkomunikasikan informasi kontrol ke perangkat –perangkat
eksternalnya.
2.4.2 Komposisi Software PLC
Banyak sekali metode untuk memprogram PLC, salah satu metode pemograman PLC
yang sangat umum digunakan adalah yang didasarkan pada penggunaan diagramdiagram tangga (ladder diagram).Ladder diagram terdiri dari dua garis vertical yang
merepresentasikan rel-rel daya.Komponen- komponen rangkaian disambungkan sebagai
garis-garis horizontal diantara kedua garis vertikal.
Gambar 2.5 Ladder Diagram
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
Dalam menggambarkan sebuah ladder diagram, diterapkan konvensi-konvensi
tertentu:
a. Garis-garis vertikal diagram mempresentasikan rel-rel daya, dimana si antara
keduanya komponen- komponen tersambung.
b. Tiap-tiap garis horizontal mendefinikan sebuah operasi di dalam proses kontrol.
c. Sebuah ladderdiagram dibaca dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah, menjadi
satu kesatuan siklus yang berkesinambungan.
d. Tiap garis horizontal harus dimulai dengan sebuah ataupun sejumlah
masukandandiakhiri dengan setidaknya sebuah keluaran.
e. Perangkat listrik ditampilkan dalam kondisi normalnya, apabila dalamkondisi
normalnya terbuka maka dalam penggambaran diagram tanggaakan sama yaitu
dengan simbol normally open.
f. Sebuah perangkat tertentu dapat digambarkan pada lebih dari satu anak tangga.
g. Masukan
alamatnya,
dan keuaran seluruhnya diidentifikasikan melalui alamatnotasi
yang dipergunakan sesuai dengan pabrikasi PLC tersebut.
2.4.3 Komponen Pelengkap PLC
Komponen Pelengkap ( input) adalah perangkat keras yang berguna untuk
memberikan perintah kepada komponen pengontrol. Jenis-jenis Komponen :
a. Sensor proximity
Gambar 2.6 Proximity switch
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
Sensor proximity merupakan sensor atau saklar yang dapat mendeteksi adanya
target jenis logam dengan tanpa adanya kontak fisik. Biasanya sensor ini tediri dari
alat elektronis solid-state yang terbungkus rapat untuk melindungi dari pengaruh
getaran, cairan, kimiawi, dan korosif yang berlebihan. Sensor proximity dapat
diaplikasikan pada kondisi penginderaan pada objek yang dianggap terlalu kecil atau
lunak untuk menggerakkan suatu mekanis saklar. Proximity untuk logam biasanya
dengan "inductive proximity" sedang untuk non logam dengan "capacitive
proximity" Didepan disebutkan "perangkat" karena sensor proximity
sudah
merupakan sirkuit yang terdiri dari beberapa komponen untuk dirangkai menjadi
sebuah sistem yang bekerja sebagai proximity sensor (Priyo Jatmiko,2015).
Seperti yang telah disebutkan di atas, sensor ini bekerja berdasarkan jarak
object terhadap sensor, ketika ada object logam yang mendekat kepadanya dengan
jarak yang sangat dekat 5 mm misalkan, maka sensor akan bekerja dan
menghubungkan
kontaknya,
kemudian
melalui
kabel
yang
tersedia bisa
dihubungkan ke perangkat lainnya seperti lampu indikator, relay dll (Eka Samsul
Maarif , 2010).
Pada saat sensor ini sedang bekerja atau mendeteksi adanya logam (besi)
maka akan ditandai dengan lampu kecil berwarna merah atau hijau yang ada
dibagian atas sensor, sehingga memudahkan kita dalam memonitor kerja sensor
atau ketika melakukan preventive maintenance. Hampir setiap mesin - mesin
produksi yang ada di setiap industri, baik itu industri kecil ataupun besar,
menggunakan sensor jenis ini, sebab selain praktis sensor ini termasuk tahan
terhadap benturan ataupun goncangan, selain itu mudah pada saat melakukan
perawatan ataupun penggantian, sebab talah dirancang demikian oleh produsennya,
adapun salah satu contoh pengunaan atau penerapan dari sensor jenis ini adalah
digunakan untuk mendeteksi gerakan cylinder up atau down pada sebuah mesin
atau penggerak.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
Gambar 2.7 Ilustrasi penerapan sensor proximity
Jarak deteksi adalah, jarak dari posisi referensi (permukaan referensi) untuk
operasi yang diukur (reset) ketika obyek standar penginderaan digerakkan oleh
metode tertentu.
Gambar 2.8 Jarak deteksi sensor proximity
Jarak dari permukaan referensi yang memungkinkan penggunaan stabil, termasuk
pengaruh suhu dan tegangan, ke posisi objek (standar) sensing transit. Ini adalah
sekitar 70% sampai 80% dari jarak (nilai) normal sensin.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
Gambar 2.9 Ilustrasi pengaturan jarak
b. Relay
Relay adalah sebuah alat yang bekerja secara otomatis mengatur atau memasukan
suatu rangkaian listrik (rangkaian trip) akibat adanya perubahan rangkaian yang lain.
Relay pada awalnya berdasarkan dari teknik telegrafi, dimana sebuah coil dienergize oleh sebuah arus lemah, dan coil ini menarik armature untuk menutup
kontak
(Maulina Tanjung,
2009).
Jadi
Relay
dapat
disebut juga
saklar
elektromagnetis, karena alat ini bekerja dengan memanfaatkan gaya magnet dari
coil yang terdapat dalam relay karena diberikan tegangan listrik.
c. Redswitch Sensor
Gambar 2.10 Reed switch
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
Reed switch adalah salah satu jenis sensor yang sering juga digunakan pada mesinmesin industri seperti halnya sensor photo dan proximity sensor, namun reed
mempunyai cara kerja yang berbeda dan unik dan juga mempunyai bentuk yang
cukup kecil namun rentan terhadap benturan. Pada alat penggerak berupa cylinder,
biasanya telah dilengkapi dua buah sensor ini, yang berfungsi untuk mendeteksi
gerakan cylinder ketika up/naik atau down/turun, letaknya ada dibagian luar
bawah dan luar atas pada body cylinder.
Gambar 2.11 Gambar sensor reed swicth pada pneumatik
Prinsip dasar
kerja sensor
ini sangatlah sederhana, yaitu apabila bagian
permukaan dari sensor terkena medan magnet maka dua buah kontak plate tipis
yang terdapat dibagian dalam sensor akan tertarik oleh medan magnet. Sehingga
kontak akan terhubung.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
Gambar 2.12 Proses pergerakan reed switch
Medan magnet untuk menggerakan reed switch, berasal dari piston yang terdapat
dibagian dalam penggerak cylinder, yang bergerak naik dan turun, gerakan itulah
yang dideteksi oleh reed switch. Sensor ini hanya mempunyai dua buah kabel
untuk keluarannya, dan dihubungkan hanya ke beban yang kecil saja seperi relay,
input module dll.
d. Infra Red Sensor
Sensor Infra Merah adalah sebuah komponen elektronika yang mempunyai
sebuah fungsi yaitu memancarkan sinyal ( Rohman, 2012 ). Cahaya infra merah
merupakan cahaya yang tidak tampak. Jika dilihat dengan spektroskop cahaya
maka radiasi cahaya infra merah akan terlihat pada spektrum elektromagnet
dengan panjang gelombang di atas panjang gelombang cahaya merah . Radiasi
inframerah memiliki panjang gelombang antara 700 nm sampai 1 mm dan
berada pada spektrum berwarna merah. Dengan panjang gelombang ini maka
cahaya infra merah tidak akan terlihat oleh mata namun radiasi panas yang
ditimbulkannya masih dapat dirasakan/dideteksi.
Pada dasarnya komponen yang menghasilkan panas juga menghasilkan radiasi
infra merah termasuk tubuh manusia maupun tubuh binatang. Cahaya infra
merah, walaupun mempunyai panjang gelombang yang sangat panjang tetap tidak
dapat menembus bahan-bahan yang tidak dapat melewatkan cahaya yang nampak
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
sehingga cahaya infra merah tetap mempunyai karakteristik seperti halnya cahaya
yang nampak oleh mata.Pada pembuatan komponen yang dikhususkan untuk
penerima infra merah, lubang untuk menerima cahaya (window) sudah dibuat
khusus sehingga dapat mengurangi interferensi dari cahaya non-infra merah.
Oleh sebab itu sensor infra merah yang baik biasanya memiliki jendela (pelapis
yang terbuat dari silikon) berwarna biru tua keungu-unguan. Sensor ini biasanya
digunakan untuk aplikasi infra merah yang digunakan diluar rumah (outdoor).
Sinar infra merah yang dipancarkan oleh pemancar infra merah tentunya
mempunyai aturan tertentu agar data yang dipancarkan dapat diterima dengan
baik pada penerima. Oleh karena itu baik di pengirim infra merah maupun
penerima infra merah harus mempunyai aturan yang sama dalam mentransmisikan
(bagian pengirim) dan menerima sinyal tersebut kemudian mendekodekannya
kembali menjadi data biner (bagian penerima). Komponen yang dapat menerima
infra merah ini merupakan komponen yang peka cahaya yang dapat berupa
dioda (photodioda) atau transistor (phototransistor). Komponen ini akan merubah
energi cahaya, dalam hal ini energi cahaya infra merah, menjadi pulsa-pulsa
sinyal listrik. Komponen ini harus mampu mengumpulkan sinyal infra merah
sebanyak mungkin sehingga pulsa-pulsa sinyal listrik yang dihasilkan kualitasnya
cukup baik.
Jika dilihat dengan dengan spektroskop cahaya maka radiasi cahaya infra
merah akan nampak pada spectrum elektromagnet dengan panjang gelombang di atas
panjang gelombang cahaya merah. Dengan panjang gelombang ini maka cahaya
infra merah ini akan tidak tampak oleh mata namun radiasi panas yang
ditimbulkannya masih terasa/dideteksi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
Infra merah dapat dibedakan menjadi tiga daerah yakni (Eka Samsul Maarif, 2010) :
1. Near Infra Merah = 0.75 - 1.5 µm
2. Mid Infra Merah=1.50 - 10 µm
3. Far Infra Merah=10 - 100 µm
e. Sakelar
Switch/saklar adalah komponen elektikal yang berfungsi untuk memberikan sinyal
atau untuk memutuskan atau menyambungkan sustu sistem kontol. Switch berupa
komponen kontaktor mekanik yang digerakan karena suatu kondisi tertentu. Switch
merupakan komponen yang mendasar dalam sebuah rangkaian listrik mauapun
rangkaian kontrol system ( TP Handayani, 2015).
Berdasarkan sistem kerjanya, sakelar dibagi menjadi tujuh:
1. Sakelar Tunggal
2. Sakelar kutub ganda (dwi kutub)
3. Sakelar kutub tiga (tri kutub)
4. Sakelar kelompok
5. Sakelar seri
6. Sakelar tukar
7. Sakelar silang
Gambar 2.13 Contoh Gambar Sakelar
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
2.4.4 Diagram Blok
Diagram blok adalah suatu pernyataan gambar yang ringkas, dari gabungan sebab
dan akibat antara masukkan dan keluaran dari suatu sistem.
Blok/Kotak adalah biasanya berisikan uraian dan nama elemennya, atau
simbul untuk operasi matematis yang harus dilakukan pada masukkan untuk
menghasilkan keluaran.Tanda anak panah adalah untuk menyatakan arah informasi
aliran isyarat atau unilateral. Sebagai contoh sederhana diperlihatkan sebagai berikut:
output
Gambar 2.14 Aliran blok
Diagram blok menggambarkan fungsi utama bagian-bagian dari sistem
elektronik dan sistem yang komplek secara blok. Komponen dan kawat tunggal tidak
diperlihatkan. Sebagai pengganti, tiap blok menyajikan dan menggambarkan rangkaian
listrik yang berfungsi khusus pada sistem. Fungsi rangkaian yang dikerjakan ditulis
pada tiap blok. Anak panah yang menghubungkan blok-blok menunjukkan arah
lintasan arus pada garis besarnya. Berikut adalah contoh diagram blok secara umum.
Gambar 2.15 Gambaran umum diagram blok
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
Variabel aktual yang diawasi dan dijaga pada nilai tertentu yang diinginkan di dalam
proses.
a. Variabel yang diukur
Kondisi dari controlled variable pada saat tertentu dalam pengukuran
b. Sensor
“Mata” sistem, mengukur controlled variable dan menghasilkan sinyal output
yang mewakili statusnya
c. Sinyal feedback
Output dari measurement device.
d. Set Point
Nilai dari controlled variable yang diinginkan .
e. Error detector
Pembanding set point dengan sinyal feedback, dan menghasilkan sinyal output yang
sesuai dengan perbedaan tersebut
f. Sinyal error
Output dari error detector
g. Kontroler
“Otak” dari sistem. Ia menerima error sebagai input dan menghasilkan
sinyal kontrol yang menyebabkan controlled variable menjadi sama dengan set
point.
h. Aktuator
“Otot” dari sistem.Ia adalah alat yang secara fisik melakukan keinginan kontroler
dengan suntikan energi tertentu
i.
Variable yang dimanipulasi
Besaran fisik yang merupakan hasil dari kerja yang dilakukan aktuator.
j.
Plant/proses
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
Proses tertentu yang dikontrol oleh sistem
k. Disturbances/gangguan
Faktor pengganggu, menyebabkan perubahan pada variabel yang dikontrol
2.4.5 Penyambungan Kabel ( wiring)
Wiring (diagram pengawatan/ pengabelan) dimaksudkan untuk menunjukan hubungan
sebenarnya dan lokasi fisik dari semua bagian komponen pada rangkaian. Kumparan,
kontak, motor dan sejenisnya yang diperlihatkan pada posisi sebenarnya akan ditemui
pada instalasi. Karena hubungan pengabelan dan pemberian tanda ujung diperlihatkan,
maka jenis diagram ini sangat membantu dalam pengabelan alat dan melacak kabelkabel dalam mencari kesalahan.
Salah satu contoh pengabelan adalah pengabelan PLC, pengabelan ini sering
ditemukan dalam dunia industri, ambil saja contoh diagram pengkabelan untuk
bagian input PLC, Input PLC yang digunakan adalah saklar limit dan swtich
kedekatan, sedangkan PLC Keyence diterapkan oleh. Sumber Tegangan untuk input ke
PLC berlaku sumber Tegangan 24 Volt DC.
Contoh Dari diagram PLC Wiring cara berikut penyambungan kabelnya.
Gambar 2.16 Contoh Wiring Diagram Dari masukan PLC
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
2.4.6 Gerbang Logika
Gerbang Logika adalah rangkaian dengan satu atau lebih dari satu sinyal masukan tetapi
hanya menghasilkan satu sinyal berupa tegangan tinggi atau tegangan rendah.
Dikarenakan analisis gerbang logika dilakukan dengan Aljabar Boolean maka gerbang
logika sering juga disebut Rangkaian logika ( Anjar Syafari, 2007).
Gerbang logika ini terdiri dari satu atau lebih input dan hanya satu output.
Untuk input dan outputmenggunakan dua taraf tegangan, yaitu taraf rendah (LOW
0,2-2 VOLT) dan taraf tinggi (HIGH 3,8-5 VOLT). Taraf rendah dinyatakan dengan 0
atau L sedangkan taraf tinggi dinyatakan dengan 1 atau H.Gerbang logika yang umum
dipakai merupakan gabungan/modifikasi dari gerbang dasar yaitu gerbang AND,NOT,
dan OR dengan memodifikasi gerbang dasar tersebut akan didapat gerbang baru seperti
gerbang NAND,NOR,dan XOR.
Berikut ini akan dibahas 7 gerbang logika dasar, yaitu AND, OR, NOT, NAND,
NOR, Ex-OR, Ex-NOR.
a. Gerbang AND
Gambar 2.17 Simbol gerbang logika
Operasi AND:
1.
Jika input A AND B keduanya High, maka output X akan High.
2.
Jika input A atau B salah satu atau keduanya Low, maka output X akan Low.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
Tabel 2.1 Benaran gerbang AND ( 2 Input )
Cara kerja gerbang AND :
Gambar 2.18 Cara kerja gerbang AND
b. Gerbang OR
Gambar 2.19 Simbol gerbang logika OR
Operasi OR :
1. Jika input A OR B atau keduanya High, maka output X akan High.
2. Jika input A dan B keduanya Low, maka output X akan Low.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
Tabel 2.2 kebenaran gerbang OR ( 2 Input )
Cara Kerja Gerbang OR :
Gambar 2.20 Cara kerja gerbang OR
c. Gerbang NOT / INVERTER
Gambar 2.21 Simbol gerbang NOT
Operasi NOT :
1.Jika input A High, maka output X akan Low.
2.Jika input A Low, maka output X akan High.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
Tabel 2.3 Kebenaran gerbang NOT / INVERTER
Gambar 2.22 Ringkasan jenis-jenis gerbang logika
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download