Oleh: SUPRATMAN I. PENDAHULUAN Jean Piaget lahir pada tahun 1896 di Swiss. Piaget memfokuskan teorinya pada ide konstruktivisme, yaitu bahwa pembelajaran dibangun dari pengalaman masingmasing individu dan hubungan antara konsep-konsep yang dipelajari sebelumnya dan ide-ide baru. Ini mengarah ke idenya tentang disequilibrium, yang mendorong proses pembelajaran. Teori disequilibrium (ketakseimbangan) dari Piaget menggambarkan ketika ide-ide dan konsep-konsep baru tidak sesuai dengan apa yang sudah kita ketahui, dan karena itu kita dipaksa untuk menyesuaikan pemikiran kita untuk memasukkan informasi baru ini. Menemukan bagaimana konsep dihubungkan dan cocok bersama-sama untuk mencapai titik keseimbangan. II. PEMBAHASAN A. TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF MENURUT PIAGET 1. Tahap Sensorimotor Tahap pertama dari perkembangan yang dikemukakan oleh Piaget adalah tahap sensorimotor. Tahap sensorimotor umumnya antara kelahiran dan usia dua tahun, meskipun anak-anak akan melangkah maju melalui tahap ini dengan langkah mereka sendiri. Pada titik ini, anak-anak belajar menggunakan panca indra mereka dan membutuhkan pengalaman konkret untuk memahami konsepkonsep dan ide-ide. Pada tahap ini, anak-anak terbatas dalam dunia mereka dan apa yang dapat mereka pahami. Anak-anak egosentris dan hanya bisa melihat dunia dari sudut pandang mereka sendiri. 2. Tahap Praoperasional Tahap kedua dari perkembangan kognitif yang dikemukakan oleh Jean Piaget adalah tahap praoperasional, selama berusia 2-7 tahun. "Selama periode ini, anakanak mampu melakukan satu langkah masalah logika, mengembangkan bahasa, berlanjut menjadi egosentris atau berpusat pada diri sendiri (menilai segalanya dari sudut diri sendiri), dan operasi lengkap". Perkembangan anak-anak ini terus berlanjut, dan tahap ini menandai awal pemecahan masalah yang lebih berbasis matematis seperti penambahan dan pengurangan. 3. Tahap Operasi Konkret Tahap perkembangan berikutnya yang diskusikan oleh Piaget adalah tahap operasi konkret yang pada umumnya mengenali seorang anak di antara usia 7-11 tahun. Seorang anak akan mampu berpikir logis dan mulai mengelompokkan berdasarkan beberapa fitur dan karakteristik daripada hanya berfokus pada representasi (penyajian) visual. 4. Tahap Operasi Formal Tahap terakhir dari perkembangan yang dikemukakan Piaget adalah tahap operasi formal, yang anak-anak memasuki kira-kira antara usia sebelas hingga berusia enam belas tahun dan terus sepanjang kedewasaan. Hal ini menandai perubahan yang berbeda dari pemikiran anak untuk lebih logis, proses berpikir abstrak. B. APLIKASI PERBANDINGAN 1. Tahap Sensorimotor Pada Tahap sensorimotor dari perkembangan kognitif Piaget, anak akan terbatas dalam bagaimana mereka membandingkan obyek atau situasi. Pada titik ini anak-anak akan dapat membandingkan diri mereka dengan orang tua mereka atau membandingkan ukuran mainan. Karena mereka tidak dapat melihat sudut pandang yang berbeda, mereka akan terbatas pada bagaimana situasi atau objek yang tampil untuk mereka dan akan dibatasi untuk pengalaman konkret dan objek. 2. Tahap Praoperasional Tahap perkembangan kedua memungkinkan pemahaman lebih jauh tentang bagaimana membandingkan lebih objek atau situasi tetapi masih dibatasi oleh dunia nyata. Anak-anak di tahap praoperasional akan dapat membandingkan wadah yang tinggi dan volume dengan benar tetapi tidak akan dapat membandingkan wadah yang berbeda. 3. Tahap Operasi Konkret Pada tahap operasi konkret, anak dapat dengan teliti membandingkan kedua wadah yang berbeda. Anak memahami bahwa menuangkan cairan ke dalam satu wadah berbeda tidak mengubah jumlah cairan. Juga, anak memahami wadah itu yang mempunyai jumlah cairan yang sama tetapi berbeda dimensi akan tampak mempunyai jumlah berbeda dari benda cairan karena mereka memiliki berbagai tingkat berbeda dari benda cair. Pengambilan anak dalam membandingkan situasi ini ke satu tingkat yang lebih tinggi dan teliti dalam membandingkan dua wadah benda cair. 4. Tahap Operasi Formal Pada tahap operasi formal, anak lebih memahami untuk membandingkan keadaan matematis yang berbeda. Dalam poin ini pada perkembangan anak, ketika mereka tidak terbatas pada dunia nyata, mereka dapat membandingkan fraksi (bagian kecil, pecahan), peluang kejadian, dan himpunan tak berhingga. C. KELEMAHAN Walau banyak yang merasa bahwa teori perkembangan kognitif Jean Piaget memiliki banyak efek positif, yang lain akan menunjuk pada kelemahan dalam teorinya. Beberapa kritikus merasa bahwa kontribusinya terhadap perkembangan kognitif juga sangat bergantung pada pengamatan tanpa dukungan ilmiah. Kritik teori perkembangan Jean Piaget juga berfokus pada kegagalannya untuk memberikan penjelasan lengkap tahapan anak dan mengapa. III. KESIMPULAN Keseluruhan Teori Perkembangan Jean Piaget memungkinkan kita untuk melihat bagaimana mengembangkan konsep dan bagaimana menguraikan seorang anak yang berlangsung melalui proses perkembangan belajar. Kita juga dapat melihat bagaimana topik terkait dan membangun satu sama lain, terutama korespondensi satu-satu dan perbandingan. Penelitian teori Piaget menimbulkan pertanyaan apakah kita yang mendorong siswa dalam sistem pendidikan kami melalui proses perkembangan ini terlalu cepat dan meminta mereka untuk belajar konsep sebelum mereka mampu sepenuhnya memahami ide ini. Hal ini menyebabkan pentingnya menentukan dimana seorang anak sebelum menyajikan informasi baru untuk sepenuhnya mengatasi apakah seorang anak mampu memahami materi baru berdasarkan tahap perkembangan mereka saat ini. Jadi, memahami bagaimana seorang anak bergerak melalui proses perkembangan ini dapat meningkatkan pemahaman kita tentang bagaimana anak-anak belajar dan karenanya meningkatkan kemungkinan memahami ide-ide baru yang kompleks.