BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini, penulis

advertisement
72
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab IV ini, penulis menyajikan gambaran data penelitian yang
hasilnya diperoleh dari jawaban responden. Pada proses pengolahan data, analisis
yang dilakukan penulis adalah analisis secara keseluruhan mengenai pengaruh
Promosi dan Harga terhadap Keputusan Pembelian Online.
Hasil pengolahan data selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk
analisis dan menjawab hipotesis penelitian yang diajukan. Selain itu penulis juga
akan menyajikan data sekunder dari online tool analysis yang datanya akan
digunakan sebagai pembanding data yang dihasilkan dari pengolahan data primer.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Statistical
Product and Service Solutions (SPSS). Setelah diketahui semua hasil pengolahan
datanya, selanjutnya akan dibahas dan kemudian penulis akan menarik
kesimpulan yang didasarkan pada hasil analisis tersebut.
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
Agoda Company Pte Ltd merupakan perusahaan yang berasal dari
Thailand yang berbentuk Online Travel Agent (OTA) khusus layanan hotel di
Asia Pasifik.Didirikan oleh Michael Kenny pada akhir tahun 1990, Agoda pada
awalnya memiliki nama planetholiday.com yang memiliki konsep sebagai layanan
mesin pencari untuk reservasi hotel. Nama ini kemudian dirubah menjadi brand
Agoda.com pada tahun 2005 yang dikelola oleh Agoda Company Pte Ltd.
73
Pada tahun 2007 Agoda.com diakuisisi oleh Grup Priceline yang
merupakan penjual terbesar dalam reservasi kamar hotel di dunia online. Setelah
itu, Agoda berkembang dengan pesat dan mengoperasikan bisnisnya melalui
beberapa kantor perwakilannya di Singapura, Bangkok, Kuala Lumpur, Tokyo,
Sydney, Hong Kong dan Budapest. Dengan mempekerjakan lebih dari 1300
karyawan dari berbagai Negara, Agoda.com saat ini melayani konsumen dari 20
negara dan hal ini dapat terlihat dengan disediakannya fitur Bahasa masingmasing Negara untuk memudahkan konsumen dalam melakukan transaksi.
Walaupun belum memiliki kantor perwakilan di Indonesia, tetapi merek
Agoda sudah sangat familiar di masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan Agoda
memiliki database 7326 hotel di Indonesia yang tersebar dari pulau Sumatera
hingga Papua, dan layanannya merupakan yang pertama ada di Indonesia
sehingga masyarakat Indonesia sangat mengenal brand Agoda.
4.2. Statistik Deskriptif
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tiga variabel utama, yaitu
promosi, harga dan keputusan pembelian online. Penulis telah menyebar
pertanyaan kuesioner kepada target konsumen Agoda di Indonesia melalui email
dan dua forum, yaitu Ads.id dan kaskus.co.id sehingga mendapatkan hasil 110
hasil kuesioner sesuai dengan ketentuan yang dibutuhkan.
.
74
4.2.1. Karakteristik Responden
Objek dalam penelitian penulis adalah konsumen hotel di Agoda yang
berasal dari Indonesia. Penulis mengambil sampel dengan jumlah 110 responden
dengan asumsi responden yang dihubungi telah menggunakan layanan Agoda
dalam kurun waktu tahun Januari 2014 – Desember 2014. Dari data yang telah
didapatkan, berikut adalah hasilnya:
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
TABEL 4.1
JENIS KELAMIN KONSUMEN
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Total
Sumber: olah data SPSS 22
Frekuensi
86
24
110
Persentase
78,2%
21,8%
100%
Berdasarkan hasil olah data responden, konsumen Agoda Indonesia yang
mengisi kuesioner terdiri dari 86 orang berjenis kelamin laki-laki atau 78,2%,
sedangkan yang berjenis kelamin wanita berjumlah 24 orang atau 21,8% dari total
110 responden. Hal ini menggambarkan bahwa konsumen Agoda di Indonesia
mayoritas berjenis kelamin laki-laki. Hasil ini sejalan dengan data dari online
analysis tool, Google display planner sebagai berikut:
GAMBAR 4.1: KARAKTERISTIK JENIS KELAMIN KONSUMEN
AGODA DI INDONESIA
75
Sumber: Google display planner
Berdasarkan gambar 4.1 di atas, dapat terlihat bahwa karakteristik
konsumen Agoda di Indonesia 43% diisi oleh laki-laki, sedangkan wanita mengisi
31% dan 27% lainnya tidak diketahui jenis kelaminnya. Dari sini dapat
disimpulkan bahwa konsumen Agoda di Indonesia didominasi oleh laki-laki.
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
TABEL 4.2
USIA KONSUMEN
Usia
49-59 tahun
38-48 tahun
20-37 tahun
< 20 tahun
Total
Sumber: olah data SPSS 22
Frekuensi
3
9
90
8
110
Persentase
2,7%
8,2%
81,8%
7,3%
100%
Dari hasil pengolahan data yang dilakukan, karakteristik konsumen Agoda
di Indonesia adalah 7,3% untuk usia < 20 tahun, 81,8% untuk usia 20-37 tahun,
8,2% untuk usia 38-48 tahun dan 2,7% untuk usia 49-59 tahun. Dari hasil ini
dapat disimpulkan bahwa mayoritas konsumen Agoda di Indonesia berusia antara
20-37 tahun dan hal ini berarti sesuai dengan teori pembagian generasi, yaitu pada
generasi Y. Sedangkan menurut data Google display planner, usia konsumen
Agoda di Indonesia digambarkan sebagai berikut:
76
GAMBAR 4.2: KARAKTERISTIK USIA KONSUMEN AGODA DI
INDONESIA
Sumber: Google display planner
Dari gambar 4.2 di atas, 24% konsumen Agoda di Indonesia berusia antara
18-24 tahun, 21% berusia 25-34 tahun, 7% berusia antara 35-44 tahun, 4%
konsumen berusia 45-54 taun, 3% masing-masing berusia antara 55-64 dan di atas
65 tahun. Dari data ini juga dapat diketahui bahwa ada 37% konsumen Agoda di
Indonesia yang tidak diketahui usianya. Jika dibandingkan antara data hasil
kuesioner penulis dan data dari Google display planner, maka hasilnya tidak
berbeda jauh, menurut hasil kuesioner mayoritas atau 81,8% berusia antara 20-37
tahun, sedangkan menurut hasil Google display planner adalah 45% dengan
asumsi total konsumen yang berusia 18-24 tahun digabung dengan konsumen
yang berusia 25-34 tahun. Sehingga hasil keduanya membentuk kesimpulan
bahwa konsumen Agoda didominasi oleh orang-orang yang berada di Generasi Y.
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
TABEL 4.3
PEKERJAAN KONSUMEN
Pekerjaan
Pegawai negeri
Karyawan Swasta
Wiraswasta
Frekuensi
9
39
62
Persentase
8,2%
35,5%
56,4%
77
110
Total
Sumber: olah data SPSS 22
100%
Berdasarkan data pada tabel 4.3 di atas, konsumen Agoda di Indonesia
yang berprofesi pegawai negeri 8,2%, karyawan swasta 35,5% dan wiraswasta
56,4%. Dari hasil ini, dapat disimpulkan bahwa pengguna Agoda di Indonesia
didominasi oleh orang-orang yang berprofesi sebagai wiraswasta.
d. Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Pengeluaran Per Bulan
TABEL 4.4
PENGELUARAN KONSUMEN PER BULAN
Pekerjaan
< 3 juta
3-5 juta
6-10 juta
> 10 juta
Total
Sumber: olah data SPSS 22
Frekuensi
77
22
7
4
110
Persentase
70%
20%
6,4%
3,6%
100%
Dari tabel pengeluaran di atas, 70% konsumen Agoda di Indonesia
memiliki pengeluaran/bulan < 3 juta, 20% memiliki pengeluaran 3-5 juta, 6,4%
memiliki pengeluaran 6-10 juta dan 3,6% memiliki pengeluaran > 10 juta. Dari
hasil ini dapat disimpulkan bahwa mayoritas konsumen Agoda di Indonesia
memiliki pengeluaran < 3 juta/bulan.
e. Karakteristik Responden Berdasarkan Domisili Propinsi
TABEL 4.5
DOMISILI PROPINSI KONSUMEN
Propinsi
Sumatera Utara
Kep. Riau
Sumatera Selatan
Banten
DKI Jakarta
Frekuensi
5
6
2
7
17
Persentase
4.5%
5.5%
1.8%
6.4%
15.5%
78
Jawa Barat
Jawa Tengah
Yogyakarta
Jawa Timur
Bali
Nusa Tenggara Barat
Kalimantan Timur
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Sulawesi Selatan
Total
14
7
14
8
12
2
5
3
2
6
110
12.7%
6.4%
12.7%
7.3%
10.9%
1.8%
4.5%
2.7%
1.8%
5.5%
100%
Sumber: olah data SPSS 22
Dari tabel 4.5 di atas, konsumen Agoda di Indonesia tersebar di propinsipropinsi besar dengan jumlah minat terbesar ada di pulau Jawa dan Bali, yaitu
propinsi DKI Jakarta sebesar 15,5%, Jawa Barat 12,7%, Yogyakarta 12,7% dan
Bali 10,9%. Dari sini dapat disimpulkan bahwa konsenstrasi pengguna Agoda
memang ada di pulau Jawa dan Bali, tetapi hasilnya tidak dominan karena
pengguna Agoda juga tersebar di berbagai propinsi besar yang ada di pulau besar
lainnya, yaitu Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Hasil ini tidak berbeda jauh
dengan data peminat Agoda di Indonesia dari Google Keyword Planner pada
gambar di bawah ini:
GAMBAR 4.3: KARAKTERISTIK DOMISILI PROPINSI PEMINAT
AGODA DI INDONESIA
79
Sumber: Google keyword planner
Dari gambar 4.3 di atas, 55% peminat Agoda di Indonesia berdomisili di
Jakarta, 10,3% berasal dari Jawa Barat, 9,2% dari Jawa Timur, 4,6% dari Bali,
4,0% berasal dari Banten, sedangkan sisanya, 16,8% tidak diketahui domisili
propinsinya. Dengan hasil 55% dari Jakarta, maka dapat disimpulkan bahwa
peminat Agoda di Indonesia didominasi oleh orang-orang yang berdomisili di
Jakarta. Hasil ini berbanding lurus dengan hasil kuesioner penulis yang
menggambarkan bahwa 15,5% konsumen Agoda di Indonesia berasal dari
propinsi DKI Jakarta, yang berarti ada kecocokan data dari input jumlah peminat
(55%) berdasarkan Google keyword planner dengan output jumlah konsumen
(15,5%) dari hasil kuesioner, sehingga menempatkan DKI Jakarta sebagai
propinsi dengan jumlah peminat dan konsumen Agoda terbanyak di Indonesia.
f. Karakteristik Responden Berdasarkan Bulan Transaksi
TABEL 4.6
BULAN TRANSAKSI KONSUMEN
Propinsi
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Total
Frekuensi
6
2
10
8
1
6
15
8
2
5
14
33
110
Persentase
5.5%
1.8%
9.1%
7.3%
.9%
5.5%
13.6%
7.3%
1.8%
4.5%
12.7%
30%
100%
80
Sumber: olah data SPSS 22
Dari tabel transaksi konsumen Agoda di atas, jumlah transaksi terbanyak
ada di bulan Desember, yaitu sebesar 30%, diikuti dengan bulan Juli sebesar
13,6% dan November 12,7%. Dari hasil ini dapat terlihat kalau tingkat volume
pembelian terbesar konsumen di Agoda mengikuti dengan momen liburan, yaitu
pada tengah tahun dan akhir tahun dengan volume tertinggi sebesar 30% pada
bulan Desember.
Jika dilihat lebih detail, hasil ini ada hubungannya dengan volume
pencarian Agoda di Indonesia sebagai berikut:
GAMBAR 4.4: KARAKTERISTIK VOLUME AGODA DI INDONESIA
TAHUN 2014
Sumber: Google keyword planner
Dari gambar 4.4 di atas, volume pencarian agoda paling rendah berada di
bulan Februari 2014 dengan jumlah 216.200 pencarian, kemudian volume mulai
meningkat hingga mencapai puncaknya pada bulan Juli 2014 dengan jumlah
344.950 pencarian. Bulan Juli ini merupakan volume terbesar kedua setelah bulan
Desember, dimana pada bulan ini volumenya mencapai titik tertinggi, yaitu
489.740 pencarian. Jika dilihat kembali, ada hubungan sebab akibat antara data
volume pencarian Agoda tahun 2014 dari Google keyword planner dengan hasil
81
kuesioner penulis untuk volume bulan transaksi konsumen Agoda di Indonesia.
Seperti yang tersaji pada data tabel 4.6 dan gambar 4.4, maka dapat disimpulkan
bahwa input volume pencarian terbesar pada bulan Desember 2014 menghasilkan
volume transaksi terbesar juga menurut hasil kuesioner, yaitu dengan total 30%
pada bulan Desember 2014. Untuk data transaksi kedua terbesar di tahun 2014,
yang menurut hasil kuesioner penulis sebesar 13,6% ini, ternyata memiliki
kecocokan juga dengan data volume pencarian di Google keyword planner, yaitu
pada bulan Juli 2014. Dari sini dapat disimpulkan bahwa input tingkat volume
pencarian berbanding lurus dengan output jumlah transaksi konsumen Agoda di
Indonesia.
4.2.2. Statistik Deskriptif
4.2.2.1. Promosi
Berdasarkan total 110 responden konsumen Agoda di Indonesia, maka
hasil deskripsi statistik untuk variabel promosi sebagai berikut:
TABEL 4.7
STATISTIK DESKRIPTIF PROMOSI DIMENSI PAID SEARCH/PPC
Indikator
Jawaban Responden
Mean
1
2
3
4
5
Judul dan deskripsi iklan hotel
Agoda menawarkan solusi kepada
pengunjung search engine Google
0
3
10
89
8
3.93
Judul dan deskripsi iklan hotel
Agoda menarik minat klik
pengunjung search engine Google
0
1
16
84
9
3.92
1. Relevansi judul dan deskripsi
iklan
82
menumbuhkan kepercayaan saya
2. Relevansi halaman website
Halaman website yang dituju harus
relevan dengan judul dan deskripsi
iklan Agoda di search engine
Google
Halaman website Agoda yang
diiklankan dapat memberi solusi
bagi konsumen hotel di Indonesia
Sumber: Olah data SPSS 22
0
0
7
71
32
4.23
0
3
15
82
10
3.90
Berdasarkan Tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden
menjawab setuju terhadap pertanyaan yang diajukan. Artinya, persepsi responden
terhadap promosi Agoda melalui Paid Search berada pada kategori baik. Dari 110
responden yang diteliti menunjukkan bahwa halaman website yang dituju harus
relevan dengan judul dan deskripsi iklan Agoda di search engine Google memiliki
nilai rata-rata tertinggi 4,23. Dari hasil ini dapat ditarik kesimpulan bahwa
responden yang menjadi konsumen Agoda menginginkan halaman website yang
relevan sesuai dengan iklan Agoda di search engine. Hasil ini nampaknya sedikit
kurang sesuai dengan promosi Paid Search yang dilakukan Agoda, karena
berdasarkan pertanyaan tentang halaman website Agoda yang diiklankan dapat
memberi solusi bagi konsumen hotel di Indonesia memiliki rata-rata terendah
3,90. Sehingga dapat ditarik kesimpulan kalau responden yang merupakan
konsumen Agoda di Indonesia masih belum yakin kalau halaman website Agoda
yang diiklankan dapat memberikan solusi bagi mereka.
83
TABEL 4.8
STATISTIK DESKRIPTIF PROMOSI DIMENSI SEO
Indikator
Jawaban Responden
Mean
1
2
3
4
5
0
1
14
70
25
4.08
0
3
10
70
27
4.10
Judul dan deskripsi website Agoda
di hasil pencarian Google
menawarkan solusi terbaik bagi
konsumen hotel di Indonesia
0
0
18
80
12
3.95
Judul dan deskripsi website Agoda
di hasil pencarian Google dapat
menarik minat klik
0
0
11
87
12
4.01
0
1
1
83
25
4.20
0
0
8
76
26
4.16
1. Posisi
website di search engine
Website-website di halaman
pertama hasil pencarian Google
adalah yang paling relevan
Pengguna search engine akan lebih
memilih/klik website yang ada di
posisi teratas hasil pencarian Google
2. Relevansi judul dan deskripsi
website di hasil pencarian
3. Relevansi
halaman website
Halaman website/landing page
Agoda dari hasil pencarian di
Google harus sesuai dengan
ekspektasi penggunanya
Halaman website/landing page
Agoda yang sesuai dengan
ekspektasi akan mendorong
keputusan pembelian
Sumber: Olah data SPSS 22
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa mayoritas responden
menjawab setuju terhadap pertanyaan yang diajukan. Artinya, persepsi responden
terhadap promosi Agoda melalui SEO berada pada kategori baik. Dari 110
84
responden yang diteliti menunjukkan bahwa halaman website/landing page
Agoda dari hasil pencarian di Google harus sesuai dengan ekspektasi
penggunanya memiliki nilai rata-rata tertinggi 4,20. Dari hasil ini dapat ditarik
kesimpulan bahwa responden yang menjadi konsumen Agoda menginginkan
halaman website yang relevan dan sesuai dengan harapan mereka dalam mencari
solusi terbaik. Sedangkan judul dan deskripsi website Agoda di hasil pencarian
Google menawarkan solusi terbaik bagi konsumen hotel di Indonesia memiliki
rata-rata terendah 3,95. Sehingga dapat ditarik kesimpulan kalau responden yang
merupakan konsumen Agoda di Indonesia masih belum yakin kalau judul dan
deskripsi website Agoda di hasil pencarian Google akan menawarkan solusi
terbaik bagi mereka.
TABEL 4.9
STATISTIK DESKRIPTIF PROMOSI DIMENSI AFFILIATE
MARKETING
Indikator
Jawaban Responden
Mean
1
2
3
4
5
Informasi Agoda di berbagai
website (content marketing)
menawarkan solusi terbaik bagi
konsumen hotel di Indonesia
0
2
19
80
9
3.87
Informasi Agoda di berbagai
website dapat mendorong keputusan
pembelian
0
1
21
75
13
3.91
0
0
6
73
31
4.23
1. Strategi
content marketing
2. Review/testimoni
di media
online
Testimoni atau review Agoda di
berbagai media online akan
berpengaruh kepada perusahaan
85
Testimoni/review Agoda di media
online akan mendorong keputusan
pembelian
0
0
7
68
35
4.25
Sumber: Olah data SPSS 22
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa mayoritas responden
menjawab setuju terhadap pertanyaan yang diajukan. Artinya, persepsi responden
terhadap promosi Agoda melalui Affiliate Marketing berada pada kategori baik.
Dari 110 responden yang diteliti menunjukkan bahwa testimoni/review Agoda di
media online akan mendorong keputusan pembelian memiliki nilai rata-rata
tertinggi 4,25. Hal ini berarti bahwa sebagian besar responden yang menjadi
konsumen Agoda akan terpengaruh dengan testimoni/review konsumen Agoda
sebelumnya, sehingga jika testimoni konsumen Agoda rata-rata positif, maka akan
lebih meyakinkan responden dan akan mendorong keputusan pembelian, tetapi
jika sebaliknya, maka testimoni ini akan berdampak negatif bagi Agoda.
Sedangkan pertanyaan tentang informasi Agoda di berbagai website (content
marketing) menawarkan solusi terbaik bagi konsumen di Indonesia memiliki ratarata terendah 3,87. Sehingga dapat ditarik kesimpulan kalau responden yang
merupakan konsumen Agoda di Indonesia tidak terlalu terpengaruh akan
informasi Agoda di berbagai website yang menawarkan solusi terbaik bagi
mereka.
4.2.2.2. Harga
Berdasarkan total 110 responden konsumen Agoda di Indonesia, maka
hasil deskripsi statistik untuk variabel harga sebagai berikut:
86
TABEL 4.10
STATISTIK DESKRIPTIF HARGA DIMENSI MENETAPKAN HARGA
Indikator
Jawaban Responden
Mean
1
2
3
4
5
1
2
30
65
12
3.76
0
4
17
76
13
3.89
0
8
27
55
20
3.79
0
0
5
66
39
4.31
0
5
6
65
34
4.16
0
0
7
66
37
4.27
1. Harga
sesuai kemampuan
konsumen
Harga kamar hotel yang ditetapkan
Agoda sesuai dengan kemampuan
konsumen
Harga kamar hotel yang ditetapkan
Agoda dapat mendorong keputusan
pembelian
2. Harga
lebih murah dari
kompetitor
Harga kamar hotel di Agoda lebih
murah dibandingkan perusahaan
OTA (Online Travel Agent) lainnya
Harga kamar hotel di Agoda yang
lebih murah dari perusahaan OTA
lainnya akan mendorong keputusan
pembelian
3. Harga murah pilihan utama
Kamar hotel dengan harga murah
menjadi pilihan utama
Harga kamar hotel yang murah di
Agoda menjadi pilihan utama dan
dapat mendorong keputusan
pembelian
Sumber: Olah data SPSS 22
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa mayoritas responden
menjawab setuju terhadap pertanyaan yang diajukan. Artinya, persepsi responden
terhadap harga yang ditetapkan Agoda berada pada kategori baik. Dari 110
87
responden yang diteliti menunjukkan bahwa harga kamar hotel di Agoda yang
lebih murah dari perusahaan OTA lainnya akan mendorong keputusan pembelian
memiliki nilai rata-rata tertinggi 4,31. Hal ini berarti bahwa mayoritas responden
akan memutuskan untuk memesan kamar hotel di Agoda yang harganya lebih
murah dibandingkan dengan perusahaan OTA lainnya. Sedangkan pertanyaan
tentang harga kamar hotel yang ditetapkan Agoda sesuai dengan kemampuan
konsumen memiliki rata-rata terendah 3,76. Sehingga dapat ditarik kesimpulan
kalau responden yang merupakan konsumen Agoda di Indonesia menganggap
bahwa harga kamar hotel yang ditetapkan Agoda belum sesuai dengan
kemampuan mereka.
TABEL 4.11
STATISTIK DESKRIPTIF HARGA DIMENSI MENYESUAIKAN HARGA
Indikator
1. Harga
Jawaban Responden
Mean
1
2
3
4
5
0
0
28
67
15
3.88
0
0
2
70
38
4.33
0
0
17
72
21
4.04
0
2
9
75
24
4.10
diskon
Agoda rutin memberikan harga
diskon untuk kamar hotel di waktu
tertentu
Harga diskon kamar hotel di Agoda
akan mendorong keputusan
pembelian
2. Jaminan
harga termurah
Jaminan harga kamar hotel termurah
akan memberikan keuntungan bagi
konsumen hotel di Indonesia
Jaminan harga kamar hotel termurah
dari Agoda akan mendorong
keputusan pembelian
Sumber: Olah data SPSS 22
88
Berdasarkan Tabel 4.11 dapat diketahui bahwa mayoritas responden
menjawab setuju terhadap pertanyaan yang diajukan. Artinya, persepsi responden
terhadap penyesuaian harga oleh Agoda berada pada kategori baik. Dari 110
responden yang diteliti menunjukkan bahwa harga diskon kamar hotel di Agoda
akan mendorong keputusan pembelian memiliki nilai rata-rata tertinggi 4,33. Hal
ini berarti bahwa mayoritas responden akan memesan kamar hotel di Agoda
ketika sedang diterapkan harga diskon. Sedangkan pertanyaan tentang Agoda
rutin memberikan harga diskon untuk kamar hotel di waktu tertentu memiliki ratarata terendah 3,88. Sehingga dapat ditarik kesimpulan kalau responden yang
merupakan konsumen Agoda di Indonesia menganggap bahwa mereka masih
belum yakin atau ragu kalau Agoda rutin memberikan harga diskon untuk kamar
hotel pada waktu tertentu.
4.2.2.3 Keputusan Pembelian Online
Berdasarkan total 110 responden konsumen Agoda di Indonesia, maka
hasil deskripsi statistik
untuk variabel keputusan pembelian online sebagai
berikut:
TABEL 4.12
STATISTIK DESKRIPTIF KEPUTUSAN PEMBELIAN ONLINE
DIMENSI NEED/WANT RECOGNITION
Indikator
Jawaban Responden
1
2
3
4
5
0
7
17
65
21
Mean
1. Mengidentifikasi kebutuhan
Saya harus memesan kamar hotel
jika ingin melakukan wisata, dinas,
dll
3.91
89
Saya harus memilih waktu yang
tepat untuk memesan kamar hotel
Sumber: Olah data SPSS 22
0
1
11
71
27
4.13
Berdasarkan Tabel 4.12 dapat diketahui bahwa mayoritas responden
menjawab setuju terhadap pertanyaan yang diajukan. Artinya, persepsi responden
terhadap kebutuhan berada pada kategori baik. Dari 110 responden yang diteliti
menunjukkan bahwa saya harus memilih waktu yang tepat untuk memesan kamar
hotel memiliki nilai rata-rata tertinggi 4,13. Hal ini berarti bahwa mayoritas
responden dapat mengidentifikasikan kebutuhannya dengan menggunakan waktu
yang tepat untuk memesan kamar hotel. Sedangkan pertanyaan saya harus
memesan kamar hotel jika ingin melakukan wisata, dinas, dll memiliki rata-rata
terendah 3,91. Sehingga dapat ditarik kesimpulan kalau responden yang
merupakan konsumen Agoda di Indonesia menganggap bahwa mereka tidak harus
selalu memesan kamar hotel ketika ingin melakukan wisata, dinas, dll.
TABEL 4.13
STATISTIK DESKRIPTIF KEPUTUSAN PEMBELIAN ONLINE
DIMENSI FORMULATION OF DECISION PROBLEM
Indikator
Jawaban Responden
1
2
3
4
5
0
1
16
72
21
Mean
1. Membentuk karakter individu
(kriteria, pilihan alternatif dan
situasi)
Sebelum memesan kamar hotel,
saya akan membentuk formula,
seperti menentukan kriteria yang
dibutuhkan, menyesuaikan dengan
karakter pribadi, dan menyiapkan
alternatif pilihan
Saya akan menggunakan formula
4.03
90
tersebut untuk mendapatkan kamar
hotel yang sesuai dengan
keinginan/kebutuhan
Sumber: Olah data SPSS 22
0
1
15
74
20
4.03
Berdasarkan Tabel 4.13 dapat diketahui bahwa mayoritas responden
menjawab setuju terhadap pertanyaan yang diajukan. Artinya, persepsi responden
terhadap pembentukan formula dalam rangka menyelesaikan masalah berada pada
kategori baik. Dari 110 responden yang diteliti menunjukkan bahwa kedua
pertanyaan memiliki nilai rata-rata yang sama, yaitu 4,13. Hal ini berarti bahwa
mayoritas responden yang merupakan konsumen Agoda di Indonesia akan
membuat formula terlebih dahulu dengan menentukan kriteria yang dibutuhkan
untuk mencari solusi terbaik, kemudian mereka juga akan menggunakan formula
tersebut untuk mendapatkan kamar hotel yang sesuai dengan kebutuhan.
TABEL 4.14
STATISTIK DESKRIPTIF KEPUTUSAN PEMBELIAN ONLINE
DIMENSI SEARCH AND DECISION MAKING
Indikator
Jawaban Responden
Mean
1
2
3
4
5
Saya akan mencari informasi di
search engine Google untuk
mendapatkan kamar hotel
0
2
5
70
33
4.22
Saya yakin Google dapat membantu
mendapatkan kamar hotel yang
sesuai dengan kebutuhan
0
0
14
69
27
4.12
0
1
10
69
30
4.16
1. Mencari informasi di search
engine
2. Mengevaluasi informasi yang
didapat
Saya akan mengevaluasi informasi
kamar hotel di search engine Google
91
berdasarkan formula yang sudah
ditetapkan
Saya akan memilih kamar-kamar
hotel yang didapat dari Google
berdasarkan formula yang sudah
ditetapkan
Sumber: Olah data SPSS 22
0
1
8
77
24
4.13
Berdasarkan Tabel 4.14 dapat diketahui bahwa mayoritas responden
menjawab setuju terhadap pertanyaan yang diajukan. Artinya, persepsi responden
terhadap pencarian informasi dan pembuatan keputusan berada pada kategori
baik. Dari 110 responden yang diteliti menunjukkan bahwa saya akan mencari
informasi di search engine Google untuk mendapatkan kamar hotel memiliki nilai
rata-rata tertinggi 4,22. Hal ini berarti bahwa mayoritas responden akan
menggunakan search engine Google untuk mencari solusi dari permasalahan
mereka. Sedangkan pertanyaan saya yakin Google dapat membantu mendapatkan
kamar hotel yang sesuai dengan kebutuhan memiliki rata-rata terendah 4,12.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan kalau responden yang merupakan konsumen
Agoda di Indonesia tidak terlalu yakin kalau mereka akan mendapatkan kamar
hotel terbaik dan sesuai dengan kebutuhan mereka dari search engine Google.
TABEL 4.15
STATISTIK DESKRIPTIF KEPUTUSAN PEMBELIAN ONLINE
DIMENSI APPRAISE
Indikator
Jawaban Responden
1
2
3
4
5
0
0
4
63
43
Mean
1. Membandingkan produk
terpilih
Saya akan membandingkan
informasi kamar hotel di Agoda
dengan OTA lain
4.35
92
Saya akan membandingkan kamar
hotel terpilih sesuai dengan formula
yang telah ditetapkan
0
0
12
83
15
4.03
0
2
11
67
30
4.14
0
1
9
60
40
4.26
0
0
3
51
56
4.48
0
0
7
81
22
4.14
2. Membuat keputusan terbaik
Saya membuat keputusan
berdasarkan formula yang telah
ditetapkan
Saya memutuskan untuk memesan
kamar hotel di Agoda karena sesuai
dengan formula yang telah
ditetapkan sebelumnya
3. Pandangan terhadap transaksi
online
Saya mempertimbangkan faktor
keamanan dan kepercayaan dalam
membuat keputusan pembelian
Saya memutuskan untuk memesan
kamar hotel di Agoda karena
transaksinya aman dan terpercaya
Sumber: Olah data SPSS 22
Berdasarkan Tabel 4.15 dapat diketahui bahwa mayoritas responden
menjawab setuju terhadap pertanyaan yang diajukan. Artinya, persepsi responden
terhadap faktor penilaian berada pada kategori baik. Dari 110 responden yang
diteliti menunjukkan bahwa saya mempertimbangkan faktor keamanan dan
kepercayaan dalam membuat keputusan pembelian memiliki nilai rata-rata
tertinggi
4,48.
Hal
ini
berarti
bahwa
mayoritas
responden
sangat
mempertimbangkan faktor keamanan bertransaksi sehingga akan timbul rasa
kepercayaan terhadap bisnis online, dan dalam hal ini jika tingkat keamanan
transaksi Agoda sangat baik dan terpercaya, maka mereka akan lebih terdorong
93
untuk memesan kamar hotel. Sedangkan pertanyaan saya akan membandingkan
kamar hotel terpilih sesuai dengan formula yang telah ditetapkan memiliki ratarata terendah 4,03. Sehingga dapat ditarik kesimpulan kalau responden yang
merupakan konsumen Agoda di Indonesia tidak selalu membandingkan kamar
hotel yang terpilih berdasarkan formula yang telah ditetapkan.
TABEL 4.16
STATISTIK DESKRIPTIF KEPUTUSAN PEMBELIAN ONLINE
DIMENSI PURCHASE
Indikator
Jawaban Responden
Mean
1
2
3
4
5
Saya melakukan transaksi di Agoda
karena mereknya sudah dikenal
0
1
17
69
23
4.04
Saya melakukan transaksi di Agoda
karena database hotelnya paling
lengkap
0
2
10
78
20
4.05
Saya melakukan transaksi di Agoda
karena metode pembayarannya
mudah (menggunakan kartu kredit)
1
2
10
72
25
4.07
0
0
14
70
26
4.11
0
1
14
73
22
4.05
1. Menilai produk, merek dan
metode pembayaran
2. Membuat kesimpulan
pembelian
Saya akan membuat kesimpulan
setelah membeli suatu
produk/layanan online
Saya merasa puas dengan layanan
pemesanan hotel di Agoda
Sumber: Olah data SPSS 22
Berdasarkan Tabel 4.16 dapat diketahui bahwa mayoritas responden
menjawab setuju terhadap pertanyaan yang diajukan. Artinya, persepsi responden
94
terhadap proses pembelian berada pada kategori baik. Dari 110 responden yang
diteliti menunjukkan bahwa saya akan membuat kesimpulan setelah membeli
suatu produk/layanan online memiliki nilai rata-rata tertinggi 4,11. Hal ini berarti
bahwa mayoritas responden akan membuat kesimpulan setelah melakukan
transaksi di dunia online. Sedangkan pertanyaan saya melakukan transaksi di
Agoda karena mereknya sudah dikenal memiliki rata-rata 4,04. Sehingga dapat
disimpulkan kalau responden yang merupakan konsumen Agoda di Indonesia
tidak terlalu menganggap merek Agoda yang sudah terkenal sebagai faktor
pendorong keputusan pembelian mereka.
TABEL 4.17
STATISTIK DESKRIPTIF KEPUTUSAN PEMBELIAN ONLINE
DIMENSI POST PURCHASE BEHAVIOR
Indikator
Jawaban Responden
Mean
1
2
3
4
5
0
0
17
74
19
4.02
0
4
22
65
19
3.90
0
0
19
70
21
4.02
1. Mengemukakan tingkat
kepuasan (membeli produk
kembali, membuat testimoni,
word of mouth)
Saya akan memesan kamar hotel
lagi di Agoda
Saya akan membuat testimoni atau
review Agoda di berbagai media
online
Saya akan merekomendasikan
layanan Agoda kepada orang lain
Sumber: Olah data SPSS 22
Berdasarkan Tabel 4.17 dapat diketahui bahwa mayoritas responden
menjawab setuju terhadap pertanyaan yang diajukan. Artinya, persepsi responden
terhadap kebiasaan setelah melakukan pembelian berada pada kategori baik. Dari
95
110 responden yang diteliti menunjukkan bahwa dua pertanyaan memiliki nilai
rata-rata tertinggi 4,02. Hal ini berarti bahwa mayoritas responden akan cenderung
memesan kamar hotel lagi di Agoda dan mereka juga akan merekomendasikan
layanan Agoda kepada orang lain. Sedangkan pertanyaan saya akan membuat
testimoni atau review Agoda di berbagai media memiliki rata-rata terendah 3,90.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan kalau responden yang merupakan konsumen
Agoda di Indonesia tidak terlalu antusias untuk membuat testimoni atau review
tentang Agoda di berbagai media.
4.3. Analisis Data
4.3.1. Uji validitas
a. Variabel Promosi
TABEL 4.18
UJI VALIDITAS VARIABEL PROMOSI
Pertanyaan
Pro1
Pro2
Pro3
Pro4
Pro5
Pro6
Pro7
Pro8
Pro9
Pro10
Pro11
Pro12
Pro13
Pro14
Sumber: olah data SPSS 22
Rhasil
.538
.364
.164
.487
.190
.431
.548
.460
.354
.238
.464
.480
.390
.395
Rtabel
.16
.16
.16
.16
.16
.16
.16
.16
.16
.16
.16
.16
.16
.16
Hasil
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
96
Dari tabel uji validitas di atas, dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan
kuesioner pada variabel promosi valid, karena masing-masing Rhasil bernilai
positif dan Rhasil > dari nilai Rtabel.
Nilai Rtabel didapat dari hasil pengolahan di SPSS dengan memasukkan
formula IDF.T(0.95,108) pada fungsi IDF.T. Dimana 0,95 dari hasil (1-alpha) dan
108 adalah df, yaitu derajat bebas dari hasil perhitungan (jumlah responden-2).
b. Variabel Harga
TABEL 4.19
UJI VALIDITAS VARIABEL HARGA
Pertanyaan
Hrg1
Hrg2
Hrg3
Hrg4
Hrg5
Hrg6
Hrg7
Hrg8
Hrg9
Hrg10
Rhasil
.435
.375
.511
.227
.299
.409
.470
.359
.583
.559
Rtabel
.16
.16
.16
.16
.16
.16
.16
.16
.16
.16
Hasil
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber: olah data SPSS 22
Dari tabel uji validitas di atas, dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan
kuesioner pada variabel harga valid, karena masing-masing Rhasil bernilai positif
dan Rhasil > dari nilai Rtabel. Nilai Rtabel didapat dari hasil pengolahan di SPSS
dengan memasukkan formula IDF.T(0.95,108) pada fungsi IDF.T. Dimana 0,95
dari hasil (1-alpha) dan 108 adalah df, yaitu derajat bebas dari hasil perhitungan
(jumlah responden-2).
97
c. Variabel Keputusan Pembelian Online
TABEL 4.20
UJI VALIDITAS VARIABEL KEPUTUSAN PEMBELIAN ONLINE
Pertanyaan
Pmb1
Pmb2
Pmb3
Pmb4
Pmb5
Pmb6
Pmb7
Pmb8
Pmb9
Pmb10
Pmb11
Pmb12
Pmb13
Pmb14
Pmb15
Pmb16
Pmb17
Pmb18
Pmb19
Pmb20
Pmb21
Pmb22
Sumber: olah data SPSS 22
Rhasil
.536
.341
.571
.561
.563
.451
.439
.476
.317
.426
.538
.482
.232
.261
.533
.470
.422
.510
.540
.501
.508
.464
Rtabel
.16
.16
.16
.16
.16
.16
.16
.16
.16
.16
.16
.16
.16
.16
.16
.16
.16
.16
.16
.16
.16
.16
Hasil
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Dari tabel uji validitas di atas, dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan
kuesioner pada variabel keputusan pembelian online valid, karena masing-masing
Rhasil bernilai positif dan Rhasil > dari nilai Rtabel. Nilai Rtabel didapat dari
hasil pengolahan di SPSS dengan memasukkan formula IDF.T(0.95,108) pada
fungsi IDF.T. Dimana 0,95 dari hasil (1-alpha) dan 108 adalah df, yaitu derajat
bebas dari hasil perhitungan (jumlah responden-2).
98
4.3.2. Uji Reliabilitas
a. Variabel Promosi
TABEL 4.21
HASIL UJI RELIABILITAS VARIABEL PROMOSI
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.775
14
Sumber: olah data SPSS 22
Dari hasil tabel di atas, nilai r Alpha adalah 0,775. Maka dapat
disimpulkan bahwa r Alpha 0,775 di atas 0,7 sehingga dapat diterima. Berarti
pertanyaan variabel promosi reliabel.
b. Variabel Harga
TABEL 4.22
HASIL UJI RELIABILITAS VARIABEL HARGA
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.756
10
Sumber: olah data SPSS 22
Dari hasil tabel di atas, nilai r Alpha adalah 0,756. Maka dapat
disimpulkan bahwa r Alpha 0,756 di atas 0,7 sehingga dapat diterima. Berarti
pertanyaan variabel harga reliabel.
99
c. Variabel Keputusan Pembelian Online
TABEL 4.23
HASIL UJI RELIABILITAS VARIABEL KEPUTUSAN PEMBELIAN
ONLINE
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.877
22
Sumber: olah data SPSS 22
Dari hasil tabel di atas, nilai r Alpha adalah 0,877. Maka dapat
disimpulkan bahwa r Alpha 0,877 di atas 0,8 sehingga dapat dikatakan baik.
Berarti pertanyaan variabel keputusan pembelian online reliabel.
4.3.3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji normalitas
GAMBAR 4.5: HASIL UJI NORMALITAS
Sumber: Olah data SPSS 22
100
GAMBAR 4.6: HASIL HISTOGRAM UJI NORMALITAS
Sumber: Olah data SPSS 22
Dari gambar grafik di atas dapat disimpulkan bahwa titik – titik menyebar
di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji multikolinearitas
TABEL 4.24
HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS
Coefficients
Model
1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
(Constant)
a
Std. Error
51.093
10.982
Promosi
.394
.169
Harga
.418
.181
Beta
t
Sig.
Tolerance
VIF
4.653
.000
.216
2.324
.022
.965
1.036
.214
2.305
.023
.965
1.036
a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian_Online
Sumber: olah data SPSS 22
Collinearity Statistics
101
Dari tabel hasil uji multikolinearitas di atas, nilai tolerance untuk variabel
promosi dan harga adalah 0,965 sedangkan nilai VIF promosi dan harga adalah
1.036.
Berdasarkan
nilai
tersebut,
maka
variabel
tidak
ada
masalah
multikolinearitas karena nilai tolerance-nya 0,965 > 0,1 dan nilai VIF 1,036 < 10.
c. Uji heteroskedastisitas
GAMBAR 4.7: HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS
Sumber: olah data SPSS 22
Dari output regresi pada gambar di atas, dapat terlihat bahwa titik-titik
tidak membentuk pola dan tersebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y.
Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model
regresi.
102
4.3.4. Analisis Regresi Linier Berganda
Dari hasil kuesioner responden, penulis melakukan uji analisis regresi
linier berganda untuk menguji hipotesis untuk mengetahui kekuatan variabel
promosi dan harga terhadap keputusan pembelian online. Berikut adalah tabel
hasil perhitungannya:
TABEL: 4.25
HASIL UJI REGRESI LINIER BERGANDA
Coefficients
Model
1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
(Constant)
a
Std. Error
51.093
10.982
Promosi
.394
.169
Harga
.418
.181
Beta
Collinearity Statistics
t
Sig.
Tolerance
VIF
4.653
.000
.216
2.324
.022
.965
1.036
.214
2.305
.023
.965
1.036
a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian_Online
Sumber: olah data SPSS 22
Berdasarkan tabel coefficients di atas dapat diperoleh persamaan regresi
linear berganda sebagai berikut:
Y = a + b1x1 + b2x2
Y = 51,093 + 0,394 x1 + 0,418 x2
Dari hasil persamaan model regresi tersebut diperoleh :
1. Nilai konstanta sebesar 51,093 menyatakan bahwa jika promosi dan harga
bernilai 0, maka nilai keputusan pembelian online adalah 51,093.
103
2. Koefisien regresi promosi (X1) bernilai positif, yaitu 0,394. Hal ini dapat
diartikan bahwa setiap peningkatan promosi sebesar 1, maka keputusan
pembelian online juga akan meningkat sebesar 0,394.
3. Koefisien regresi harga (X2) bernilai positif, yaitu 0,418 yang artinya bahwa
setiap peningkatan harga sebesar 1, maka keputusan pembelian online akan
meningkat sebesar 0,418.
4.4. Pengujian Hipotesis
4.4.1. Uji F (Pengujian secara simultan)
TABEL 4.26
HASIL UJI F
a
ANOVA
Model
1
Sum of Squares
Regression
df
Mean Square
603.116
2
301.558
Residual
4902.848
107
45.821
Total
5505.964
109
F
6.581
Sig.
.002b
a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian_Online
b. Predictors: (Constant), Harga, Promosi
Sumber: olah data SPSS 22
Hipotesis:
Ho: Promosi dan harga secara simultan tidak berpengaruh terhadap keputusan
pembelian online
Ha: Promosi dan harga secara simultan berpengaruh terhadap keputusan
pembelian online
104
Sedangkan menurut hipotesis dari penulis, yaitu H3, menyatakan bahwa
promosi dan harga secara simultan memiliki pengaruh terhadap keputusan
pembelian online.
Di bawah ini adalah kriteria pengujiannya:
Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima
Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak
Atau
Jika signifikansi > 0,05, maka Ho diterima
Jika signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak
Dari hasil tabel ANOVA diperoleh F hitung sebesar 6,581. Menurut
Priyatno (2011:89) untuk mendapatkan nilai F tabel penulis dapat menggunakan
tingkat signifikansi 0,05 dengan df1 (jumlah variabel-1) = 2 dan df2 (n-k-1) = 107
sehingga hasil yang diperoleh untuk F tabel adalah 3,081. Kesimpulannya F
hitung 6,581 > F tabel 3,081, maka Ho ditolak. Sedangkan berdasarkan pengujian
signifikansi, hasil yang diperoleh adalah 0,002 < 0,05, maka Ho ditolak.
Kesimpulannya sesuai dengan hipotesis penulis pada H3, yaitu promosi dan harga
secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian online.
4.4.2. Uji T (Pengujian secara parsial)
4.4.2.1. Pengujian variabel promosi
Hipotesis:
Ho: Promosi secara parsial tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian
online
105
Ha: Promosi secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian online
Menurut hipotesis dari penulis, yaitu H1, menyatakan bahwa promosi
secara parsial memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian online.
Kriteria pengujian:
Jika - t tabel < - t hitung < t tabel, maka Ho diterima
Jika - t hitung < - t tabel atau t hitung > t tabel, maka Ho ditolak
Atau
Jika signifikansi > 0,05, maka Ho diterima
Jika signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak
TABEL 4.27
HASIL UJI T VARIABEL PROMOSI
Coefficients
Model
1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
(Constant)
a
Std. Error
51.093
10.982
Promosi
.394
.169
Harga
.418
.181
Beta
Collinearity Statistics
t
Sig.
Tolerance
VIF
4.653
.000
.216
2.324
.022
.965
1.036
.214
2.305
.023
.965
1.036
a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian_Online
Sumber: olah data SPSS 22
Dari hasil tabel Coefficients diperoleh t hitung promosi sebesar 2,324.
Menurut Priyatno (2011:91), untuk mendapatkan nilai t tabel penulis dapat
menggunakan tingkat signifikansi 0,05/2 = 0,025 dengan derajat kebebasan df =
n-k-1 atau 110-2-1 = 107 dan hasil yang diperoleh untuk t tabel adalah 1,982.
Nilai t hitung 2,324 > t tabel 1,982, maka Ho ditolak, sedangkan
berdasarkan pengujian signifikansi, hasil yang diperoleh adalah 0,022 < 0,05.
106
Maka, dari kedua hasil tersebut Ho ditolak dan kesimpulannya sesuai dengan
hipotesis penulis pada H1, yaitu promosi secara parsial berpengaruh terhadap
keputusan pembelian online.
4.4.2.2. Pengujian variabel harga
Hipotesis:
Ho: Harga secara parsial tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian online
Ha: Harga secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian online
Menurut hipotesis dari penulis, yaitu H2, menyatakan bahwa harga secara
parsial memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian online.
Kriteria pengujian:
Jika - t tabel < - t hitung < t tabel, maka Ho diterima
Jika - t hitung < - t tabel atau t hitung > t tabel, maka Ho ditolak
Atau
Jika signifikansi > 0,05, maka Ho diterima
Jika signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak
TABEL 4.28
HASIL UJI T VARIABEL HARGA
Coefficients
Model
1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
(Constant)
a
Std. Error
51.093
10.982
Promosi
.394
.169
Harga
.418
.181
Beta
Collinearity Statistics
T
Sig.
Tolerance
VIF
4.653
.000
.216
2.324
.022
.965
1.036
.214
2.305
.023
.965
1.036
a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian_Online
107
Sumber: olah data SPSS 22
Dari hasil tabel Coefficients diperoleh t hitung harga sebesar 2,305.
Menurut Priyatno (2011:91), untuk mendapatkan nilai t tabel dapat menggunakan
tingkat signifikansi 0,05/2 = 0,025 dengan derajat kebebasan df = n-k-1 atau 1102-1 = 107 dan hasil yang diperoleh untuk t tabel adalah 1,982.
Nilai t hitung 2,305 > t tabel 1,982, maka Ho ditolak. Sedangkan
berdasarkan pengujian signifikansi, hasil yang diperoleh adalah 0,023 < 0,05.
Maka, dari kedua hasil tersebut Ho ditolak dan kesimpulannya sesuai dengan
hipotesis penulis pada H2, yaitu harga secara parsial berpengaruh terhadap
keputusan pembelian online.
4.5. Pembahasan
4.5.1. Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Online
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, menunjukkan bahwa promosi
berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian online yang dilakukan oleh
konsumen Agoda di Indonesia. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa
aktivitas promosi yang dilakukan oleh pihak Agoda melalui SEM, SEO dan
Affiliate marketing ini memiliki persepsi yang baik dari konsumen Agoda di
Indonesia. Faktor relevansi halaman yang dituju dengan judul dan deskripsi iklan
Agoda pada promosi SEM menjadi pertimbangan serta keinginan konsumen agar
mereka bisa mendapatkan solusi terbaik atas permasalahannya. Hal ini juga
senada pada aktivitas promosi SEO, yang menunjukkan bahwa konsumen
menginginkan halaman website yang relevan, sesuai dengan judul dan deskripsi
108
website Agoda di hasil pencarian search engine Google. Sedangkan untuk
promosi Affiliate Marketing menunjukkan bahwa faktor informasi berupa
review/testimoni dapat memberikan pengaruh positif bagi perusahaan, karena
konsumen cenderung akan terpengaruh dengan testimoni/review dari konsumen
Agoda sebelumnya sehingga hal ini dapat mendorong keputusan pembelian
online. Kesimpulannya, konsumen menginginkan solusi terbaik dan berharap
dapat menemukan solusi atas permasalahan mereka dari aktivitas SEM dan SEO
yang dilakukan oleh pihak Agoda. Sedangkan untuk affiliate marketing, strategi
testimoni/review yang tersebar di dunia online dapat mendorong terjadinya
keputusan pembelian online. Karena pada dasarnya konsumen akan mencari
informasi mengenai Agoda dan ketika sudah menemukan testimoni/review Agoda
dari konsumen sebelumnya, mereka cenderung akan terpengaruh dan segera
menentukan sikapnya.
4.5.2 Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian Online
Berdasarkan hasil uji hipotesis, harga memiliki pengaruh positif terhadap
keputusan pembelian online yang dilakukan oleh konsumen Agoda di Indonesia.
Hasil penelitian ini mengidikasikan bahwa penetapan dan penyesuaian harga yang
dilakukan oleh pihak Agoda memiliki persepsi baik dari konsumen Agoda di
Indonesia. Faktor penetapan harga yang lebih murah dari kompetitor menjadi
pertimbangan utama konsumen Agoda di Indonesia dalam membuat sebuah
keputusan pembelian online. Sehingga pihak Agoda perlu memperhatikan dan
menganalisa penawaran harga dari para kompetitornya secara berkesinambungan.
109
Sedangkan untuk faktor penyesuaian harga yang dilakukan oleh Agoda,
menunjukkan bahwa konsumen cenderung akan terpengaruh dengan strategi
potongan dan insentif harga. Lebih tepatnya pada pemberian harga diskon yang
diterapkan pada waktu-waktu tertentu. Kesimpulannya, konsumen Agoda sensitif
dengan harga
yang ditetapkan oleh perusahaan. Agar dapat
menarik
konsumennya, pihak Agoda harus menetapkan harga dengan rate yang sama atau
lebih rendah dibandingkan dengan para kompetitornya. Kemudian, hal ini akan
lebih terdorong kuat dengan diberikannya potongan atau insentif berupa harga
diskon sehingga kemungkinan terjadinya transaksi menjadi lebih besar.
4.5.3 Pengaruh Promosi dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Online
Menurut hasil uji hipotesis, secara simultan promosi dan harga memiliki
pengaruh positif terhadap keputusan pembelian online yang dilakukan oleh
konsumen Agoda di Indonesia. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa
promosi dan harga yang dilakukan oleh pihak Agoda memiliki persepsi baik dari
konsumen Agoda di Indonesia. Hal ini sesuai dengan pernyataan Saad Akbar dan
Paul TJ James (2014:3) yang memaparkan bahwa promosi dan harga masuk ke
dalam faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian online. Walaupun
tidak semua konsumen sensitif dengan harga, tetapi pada kenyataannya konsumen
Indonesia cukup sensitif, sehingga konsumen umumnya akan membandingkan
harga antara layanan yang satu dengan layanan lainnya hingga mereka
mendapatkan kamar hotel yang sesuai dengan kebutuhannya. Strategi inilah yang
diterapkan oleh Agoda dalam penetapan dan penyesuaian harganya yang
110
dikolaborasikan oleh aktivitas promosi melalui SEM, SEO dan affiliate
marketing, sehingga konsumen dapat mengetahui harga yang ditetapkan oleh
Agoda dan menemukan apa yang mereka butuhkan.
Download