BAB II LANDASAN TEORI

advertisement
20
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Manajemen Keuangan
Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu:
Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan beberapa tujuan menyeluruh (James C van Horne)
Seni (art) dan ilmu (science) untuk me­manage uang, yang meliputi proses, institusi/lembaga, pasar dan instrumen yang terlibat dengan masalah transfer uang diantara individu, bisnis, dan pemerintah (Brigham).
2.2 Fungsi Manajemen Keuangan Menurut Sartono (2001) terdiri dari:
1. Keputusan investasi
Menyangkut alokasi dana, baik dana yang berasal dari dalam perusahaan (intern) maupun dari luar perusahaan (ekstern) yang ditempatkan pada berbagai alternatif investasi.
2. Keputusan pembelanjaan
Merupakan keputusan yang menyangkut struktur keuangan dan struktur modal perusahaan.
3. Keputusan kebijakan dividen
Merupakan keputusan yang menyangkut tentang prosentase laba yang dibayarkan sebagai dividen kas, pembelian kembali saham, atau laba yang ditahan untuk 5
21
pembelanjaan investasi di masa yang akan datang.
2.3 Tujuan Manajemen Keuangan
Pada dasarnya tujuan manajemen keuangan adalah memaksimalkan nilai perusahaan. Dalam sebuah perusahaan memaksimalkan laba seringkali merpakana tujuan yang tepat untuk dicapai. Secara konvensional tujuan perusahaan adalah untuk mendapatkan laba yang sebanyak­banyaknya atau laba yang maksimal.
“Tujuan Manajemen Keuangan adalah memaksimalkan kemakmuran para pemilik perusahaan atau pemegang saham perusahaan” (Dermawan Sjahrial: 2006)
Tujuan perusahaan pada dasarnya adalah memaksimalkan nilai perusahaan dengan mempertimbangkan sbeagai berikut:
14. Memaksimalkan nilai bermakna lebih dari pada memaksimumkan laba, karena memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan pengaruh waktu terhadap nilai uang.
15. Memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan berbagai resiko terhadap arus pendapatan perusahaan.
16. Arus dana yang diharapkan diterima di masa yang akan datang mungkin beragam.
2.4 Laporan Keuangan
2.4.1 Pengertian Laporan Keuangan
Laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu (Kasmir:2010)
22
Laporan keuangan memberikan ikhtisar mengenai keadaan finansial suatu perusahaan, dimana neraca (Balance Sheet) mencerminkan nilai aktiva, utang, dan modal sendiri pada suatu saat tertentu, dan laporan rugi dan laba (income statement mencerminkan hasil­hasil yang dicapai selama suatu periode tertentu biasanya meliputi periode satu tahun (Riyanto: 2001)
Laporan keuangan perusahaan berikut pengungkapannya menginformasikan empat aktifitas utama perusahaan: perencanaan, pendanaan, investasi, dan operasi.
2.4.2 Macam laporan keuangan:
1. Neraca; menunjukkan jumlah aktiva (harta) dan kewajiban (passiva), dan modal perusahaan (ekuitas) perusahaan pada saat tertentu.
2. Laporan laba – rugi; menunjukkan kondisi usaha suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu. Laporan ini menyediakan rincian pendapatan, beban, untung dan rugi perusahaan dalam suatu periode waktu.
3. Laporan perubahan modal; menyajikan perubahan­perubahan pada pos­pos ekuitas. Untuk mengidentifikasi alasan perubahan klaim pemegang ekuitas atas aktiva perusahaan.
4. Laporan catatan atas laporan keuangan; memberikan informasi tentang penjelasan yang dianggap perlu atas laporan keuangan yang ada sehingga menjadi jelas sebab penyebabnya.
5. Laporan arus kas; menunjukkan arus kas masuk dan keluar bagi aktifitas operasi, investasi dan pendanaan perusahaan secara terpisah selama suatu periode tertentu.
23
2.4.3 Tujuan Laporan Keuangan:
Menyediakan informasi yang menyangkut tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam rangka membuat keputusan­keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggung jawaban manajemen atas penggunaan sumber­sumber daya yang dipercayakan kepada mereka (Menurut Standar Akuntansi Keuangan IAI, 2002)
Tujuan Laporan Keuangan:
1. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki perusahaan pada saat ini
2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini.
3. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu
4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam periode tertentu
5. Memberikan informasi tentang perubahan yang terjadi terhadap aktiva, passiva, dan modal perusahaan
6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode
7. Memberikan informasi tentang catatan atas laporan keuangan
8. Informasi keuangan lainnya.
24
2.4.4 Analisis Laporan Keuangan
Tujuan dan manfaat dari analisis laporan keuangan adalah:
1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode
2. Untuk mengetahui kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan
3. Untuk mengetahui kekuatan yang dimiliki
4. Untuk mengetahui langkah­langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke depan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini.
5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.
6. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka capai.
2.5 Modal Kerja
Modal kerja didefinisikan sebagai modal yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan sehari­hari, terutama yang memiliki jangka waktu pendek. (Kasmir, 2010)
Struktur Modal ditentukan perbandingan antara hutang jangka panjang dan modal sendiri yang digunakan perusahaan (Riyanto, 2001; 296) Manajemen modal kerja merupakan suatu pengelolaan investasi perusahaan 25
dalam aset jangka pendek. Artinya bagaimana mengelola investasi dalam aktiva lancar perusahaan.
2.5.1 Komponen dalam struktur modal:
1. Modal asing atau jangka panjang
Hutang yang jangka waktu pengembalian pada umumnya lebih dari 5 tahun. Jenisnya antara lain:
a. Obligasi
b. Pinjaman hipotik
c. Kredit investasi
2. Modal sendiri
Modal yang berasal dari pemilik, berupa keuntungan yang dihasilkan perusahaan.Dalam perusahaan berbentuk PT, modal sendiri dapat dibagi menjadi:
a. Modal saham
b. Cadangan
c. Keuntungan atau laba yang ditahan
2.5.2 Konsep modal kerja yaitu:
1.Konsep kuantitatif; modal kerja adalah seluruh aktiva lancar, konsep ini juga sering disebut dengan modal kerja kotor. 2.Konsep kualitatif; konsep yang menitikberatkan kepada kualitas modal kerja. Dalam konsep ini melihat selisih antara jumlah aktiva lancar dengna kewajiban lancar. Konsep ini juga disebut dengan modal kerja bersih.
3.Konsep fungsional; menekankan kepada fungsi dana yang dimiliki perusahaan 26
dalam memperoleh laba. Sejumlah dana yang dimiliki dan digunakan perusahaan untuk meningkatkan laba perusahaan.
2.5.3 Arti penting manajemen modal kerja bagi perusahaan:
1. Guna memenuhi kebutuhan likuiditas
2. Untuk memenuhi kewajiban yang segera dibayar
3. Karena jumlahnya melebihi separuh total aktiva
4. Memungkinkan perusahaan untuk memiliki sediaan
5.Memungkinkan perusahaan untuk memperoleh tambahan dana
6. Memungkinkan perusahaan memberikan syarat kredit.
2.6 Rasio Keuangan
2.6.1 Pengertian Rasio Keuangan
Indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainnya (James C van Horne).
2.6.2 Jenis­jenis Rasio Keuangan
1. Rasio likuiditas, rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek.
­ current ratio
­ Quick ratio
­ Cash ratio
2. Rasio solvabilitas (leverage), rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana 27
aktiva perusahaan dibiayai dengan utang.
­ Debt ratio
­ Debt to equity ratio
­ Long term debt to equity ratio
­ Times interest earned
­ Fixed charge coverage
3. Rasio aktifitas, rasio yang digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya.
­ Receivable turnover
­ Days of receivable
­ Inventory turnover
­ Days of inventory
­ Working capital turnover
­ Fixed assets turnover
­ Assets turnover
4. Rasio profitabilitas, rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan.
­ Profit margin
­ Return on Investment
­ Return on Equity
­ Earning per share
5. Rasio pertumbuhan, rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan 28
mempertahankan posisi ekonominya di tengah pertumbuhan perekonomian dan sektor usahanya.
­ pertumbuhan penjualan
­ pertumbuhan laba bersih
­ pertumbuhan pendapatan per saham
­ pertumbuhan dividen per saham
6.Rasio penilaian, rasio yang memberikan ukuran kemampuan manajemen menciptakan nilai pasar usahanya diatas biaya investasi. Untuk mengestimasi nilai instrinsik perusahaan (saham).
­ price to earning ratio
­ earning yield
­ dividend yield
­ dividend payout rate
­ price to book value
2.6.3 Tujuan analisis rasio keuangan
Hasil dari rasio keuangan digunakan untuk:
1. Menilai kinerja manajemen dalam suatu periode apakah mencapai target atau sebaliknya
2. Untuk menilai kemampuan manajemen dalam memberdayakan sumber daya perusahaan (aset) secara efektif dan efisien.
3. Untuk evaluasi hal­hal apa saja yang perlu dilakukan ke depan agar kinerja manajemen dapat ditingkatkan atau dipertahankan sesuai dengan target 29
perusahaan.
2.7 Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas yang akan dibahas adalah current ratio.
Current ratio; rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan kata lain, seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jagka pendek yang segera jatuh tempo. Rasio lancar dapat pula dikatakan sebagia bentuk untuk mengukur tingkat keamanan (margin of safe) suatu perusahaan.
Rasio lancar dapat dihitung dengan rumus:
= Aktiva lancar
Utang lancar
2.7.1 Hubungan likuiditas dengan modal kerja
Salah satu nilai penting dari likuiditas perusahaan adalah untuk memenuhi sejumlah dana yang diperlukan pada saat dibutuhkan. Ketidakmampuan perusahaan dalam memenuhi likuiditasnya akan mempengaruhi aktivitas usahanya. Sementara itu dalam manajemen modal kerja kebutuhan dana juga merupakan bagian penting, baik dalam hal penyediaan dana maupun penggunaan dana yang berkaitan dengan aktiva usaha. Oleh karena itu, terdapat hubungan yang erat antara likuiditas dan modal kerja. 30
2.8 Rasio Rentabilitas
Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
Faktor­faktor yang mempengaruhi rentabilitas lebih penting dibandingkan laba, karena laba yang besar belum merupakan ukuran bahwa perusahaan itu telah bekerja dengan efisien. Efisiensi baru dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan kekayaan modal yang menghasilkan laba tersebut atau dengan kata lain menghitung rentabilitasnya.
Rasio rentabilitas yang akan dibahas adalah Rentabilitas ekonomis (Return on Investment); rasio yang menunjukkan hasil (retun) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI merupakan ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya.
Dalam menghitung rentabilitas ekonomi ini, modal sendiri dan modal pinjaman tidak diadakan perbedaan dan dianggap sebagai satu kesatuan. Dengan menghitung ROI ini kita dapat memperoleh gambaran efisiensi badan usaha secara keseluruhan. Laba yang dipakai sebagai dasar menghitung rentabilitas ini adalah laba sebelum dikurangi pajak dan bunga pinjaman, karena besarnya pajak tidak dipengaruhi oleh efisiensi tidaknya usaha, tetapi dipengaruhi banyaknya sedikitnya laba yang diperoleh. Rentabilitas Ekonomis dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
= Laba sebelum pajak
Total modal
Tinggi rendahnya ROI dipengaruhi oleh :
x 100%
31
1. Profit Margin
Profit margin ini merupakan perbandingan antara laba usaha dengan penjualan bersih, perbandingan tersebut dinyatakan dalam bentuk persentase.
= Laba Usaha Penjualan Bersih
x 100%
Profit margin ini mengukur tingkat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan dihubungkan dengan tingkat pendapatan, dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa perhitungan profit margin dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi perusahaan dengan melihat besar kecilnya laba usaha dalam hubungannya dengan pendapatan yang diterima. Semakin tinggi profit margin yang diterima perusahaan berarti semakin efisien operasi perusahaan tersebut.
2. Turn of Operating Asset (Tingkat perputaran aktiva)
Tingkat perputaran aktiva usaha yaitu kecepatan berputarnya aktiva usaha dalam satu periode tertentu. Perputaran tersebut dapat ditentukan dengan membagi pendapatan dengan total rata–rata aktiva usaha.
Rumus yang digunakan:
= Penjualan
Modal Bersih
x100%
Rasio ini merupakan ukuran seberapa jauh modal ini telah digunakan dalam operasi perusahaan atau menunjukkan seberapa kali aktiva usaha berputar dalam suatu periode tertentu. Dalam menganalisis ratio ini akan diperbandingkan beberapa tahun, sehingga diketahui kecenderungan penggunaan aktiva usaha. Bila 32
angka rasio naik maka semakin efisien penggunaan modal perusahaan.
Tinggi rendahnya Turn of Operating Asset selama periode tertentu ditentukan oleh dua faktor, yaitu net sales (penjualan) dengan operating assets (aktiva usaha). Dengan jumlah aktiva tertentu dan dengan semakin kecilnya aktiva usaha akan mengakibatkan makin tingginya perputaran aktiva usaha.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa profit margin dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi perusahaan dengan melihat besar kecilnya laba usaha dalam hubungannya dengan penjualan. Sedangkan operating asset turnover dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi perusahaan dengan melihat pada kecepatan perputaran operating asset dalam periode tertentu.
Hubungan antara profit margin dan operating assets turnover dapat digambarkan sebagai berikut:
Rentabilitas
= Profit margin
=
Laba Usaha Penjualan Bersih
=
Laba bersih
Modal Bersih
x Operating assets turnover
X Penjualan
Modal Bersih
Terdapat cara untuk menaikkan rentabilitas ekonomis adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan persentase profit margin
a. Pertambahan penjualan lebih dibandingkan pertambahan total biaya.
b. Berkurangnya total biaya lebih besar dibandingkan berkurangnya penjualan.
33
2. Meningkatkan kecepatan peredaran total Aktiva (total asset turn over).
a. Bertambahnya penjualan lebih besar daripada bertambahnya total aktiva.
b.Berkurang total aktiva lebih besar bila dibandingkan dengan berkurangnya total penjualan.
2.8.1 Faktor­faktor yang mempengaruhi rentabilitas
Rentabilitas dipengaruhi oleh faktor­faktor sebagai berikut:
1. Volume Penjualan
Merupakan salah satu indikator untuk mengetahui kemajuan perusahaan adalah penjualan. Dengan semakin bertambahnya penjualan maka akan menaikkan volume pendapatan yang diperoleh perusahaan sehingga biaya­biaya akan tertutup juga. Hal ini akan mendorong perusahaan mengefektifkan modal untuk mengembangkan usahanya.
2. Efisiensi penggunaan biaya
Modal dan investasi yang diperoleh perusahaan untuk mengembangkan usahanya harus benar­benar dipelihara dan dipertanggungjawabkan secara terbuka. Dalam jangkauan pemeliharaan dan pertanggungjawaban secara terbuka berarti bahwa penggunaan modal harus digunakan untuk usaha­usaha yang tepat dengan pengeluaran yang hemat sehingga keberhasilan usaha akan tercapai yang secara tidak
langsung akan mempengaruhi tingkat rentabilitas.
3. Profit margin
Profit margin adalah laba yang diperbandingkan dengan penjualan. Profit 34
margin mengukur tingkat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan berkaitan dengan besarnya penjualan perusahaan.
4. Struktur modal perusahaan
Struktur modal adalah pembiayaan pembelanjaan permanent perusahaan yang terutama hutang jangka panjang, saham preferen/prioritas dan modal saham biasa, tetapi tidak termasuk hutang jangka pendek.
Download