8 BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Manajemen Pemasaran Definisi manajemen pemasaran menurut Kotler dan Amastrong (2005:18) adalah Manajemen Pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian diri program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan berdasarkan pengertian manajemen pemasaran diatas, maka akan tercangkup ruang lingkup yang sangat luas. Secara singkat dapatlah ditanyakan bahwa manajemen pemasaran mencangkup seluruh falsafah, konsep, tugas, dan proses manajemen pemasaran. Sofjan Assauri dalam bukunya mendefinisikan “ Manajemen Pemasaran merupakan kegiatan penganalisian, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian program-program yang dibuat untuk membentuk, membangun, dan memelihara, keuntungan dari pertukaran melalui sasaran pasar guna mencapai tujuan organisasi (perusahaan) dalam jangka panjang (Assauri,2010:13). 9 Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen pemasaran memiliki lingkup yang sangat luas.Secara singkat dapat menyatakan bahwa manajemen pemasaran mencangkup seluruh falsafat, konsep, tugas, proses, dan sistem pemasaran dengan intinya adalah strategi pemasaran terpadu. Salah satunya yaitu bauran pemasaran (marketing mix) . 2. Bauran Pemasaran a. Pengertian Bauran Pemasaran Tugas pemasar adalah merencanakan aktivitas-aktivitas pemasar dan membentuk program yang terintegrasi penuh untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menghantarkan nilai kepada pelanggan. Kotler dan Keller (2004:24), Mengklasifikasikan aktivitas-aktivitas ini sebagai saran bauran pemasar dari empat jenis yang luas, yang disebut empat P dari pemasar : Produk ( product), Harga (price), Tempat/Distribusi (place), dan Promosi (Promotion). Empat P melambangkan pandangan penjual terhadap perangkat pemasar yang tersedia untuk mempengaruhi pembeli. Dari sudut pandang pembeli , setiap perangkat pemasaran dirancang untuk memberikan manfaat bagi pelanggan. Bauran pemasaran terdiri dari atas segala sesuatu yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya. Kegiatan-kegiatan yang dimaksud dalam definisi tersebut adalah keputusan dalam empat variable , yaitu produk, harga, distribusi, dan promosi. Untuk dapat mencapai tujuan perusahaa, yaitu mencapai pasar yang ditinjau dan memenuhi atau melayani konsumen seefektif mungkin kegiatan-kegiatan ini perlu dikombinasikan , dipandukan, 10 dikoordinasikan. Dalam hal ini perusahaan atau organisasi tidak sekedar memiliki kombinasi yang terbik saja, tetapi juga harus mengkoordinasikan berbagai macam elemen bauran pemasaran tersebut untuk melaksanakan program pemasar secara efektif. b. Variabel Bauran Pemasaran 1) Produk (product) Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen. Pengolahan produk termasuk didalamnya perencanaan dan pengembangan produk atau jasa baik untuk dapat dipasarkan oleh perusahaan. Beberapa elemen produk tadi antara lain ialah kualitas, bentuk, fisik, kemasan, merek dagang, servis dan lain-lain. 2) Harga (price) Harga adalah nilai suatu barang yang ditanyakan dengan uang untuk memperoleh barang atau jasa yang harus dibayar oleh konsumen. Harga harus sesuai dengan nilai yang harus ditawarkan oleh perusahaan dan dengan pandangan melakukan pembelian, harga juga dapat mempengaruhi posisi persaingan perusahaan. 3) Tempat/Distribusi (place) Sebagian besar dari mix marketing, konsep tempat berbicara tentang dimana dan bagaimana produk ditampilkan sehingga konsumen dapat memperoleh dengan mudah dan selalu tersedia 11 bagi konsumen sasarannya. Kemudian mendapatkan produk terletak pada lokasi. 4) Promosi (promotion) Promosi merupakan salah satu variabel yang penting dalam pemasaran, yang merupakan suatu proses yang berlanjut. Adanya promosi dapat membantu pihak-pihak yang terlibat dalam pemasaran untuk memperbaiki antara pemasar dan konsumen. Dapat disimpulkan bahwa promosi itu adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan yang meyakinkan kepada calon pembeli atau konsumen tentang barang dan jasa. Tujuan dari promosi ialah memperoleh perhatian, membidik, mengingatkan dan meyakinkan calon konsumen akan produk perusahaan yang akan ditawarkan dan selanjutnya memberi pengaruh terhadap peningkatan volume penjualan. 3. Promosi a. Pengertian Promosi Promosi adalah bentuk komunikasi pemasaran yang berupa aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan mengingatkan pasar atas perusahaan atau produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal kepada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan ( Tjiptono 2008:219). Promosi merupakan salah satu variabel dari bauran pemasaran yang sangat penting, yang 12 dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk atau jasanya. Tanpa promosi keberadaan produk kurang mendapatkan perhatian dari konsumen atau bahkan konsumen tidak tahu sama sekali mengenai produk tersebut. Menurut Kottler and Keller (2007:101) promosi adalah suatu variabel dari marketing mix yang penting dilaksanakan perusahaan dalam memasarkan produknya dengan mengiklankan atau kegiatan lain yang tujuannya untuk mendorong terjadinya permintaan atas produk. Pengertian promosi menurut Djaslim (2006 : 123) yaitu suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan, yang tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut. Promosi merupakan salah satu cara perusahaan melakukan komunikasi melalui pesan-pesan yang didesain untuk menstimulasi terjadinya kesadaran (awareness), ketertarikan (interest), dan berakhir dengan tindakan pembelian (puchase) yang dilakukan oleh pelanggan terhadap produk atau jasa perusahaan. Perusahaan biasanya menggunakan iklan, promosi penjualan, pengerahan tenaga-tenaga penjualan, dan public relations sebagai alat penyampaian pesan-pesan tersebut dengan tujuan untuk dapat menarik perhatian dan minat masyarakat (Kotler, 2007:23). Promosi merupakan salah satu variabel di dalam marketing mix yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk atau jasanya. Pengertian promosi menurut Mahmud Machfoedz (2010:31) promosi adalah suatu aktivitas dan materi dalam aplikasinya menggunakan teknik, dibawah pengendalian mengkomunikasikan informasi penjul yang atau menarik produsen, yang dapat tentang produk yang 13 ditawarkan penjual atau produsen baik secara langsung maupun tidak langsung. Jadi promosi merupakan salah satu aspek yang penting dalam manajemen pemasaran dan sering dikatakan sebagai proses berlanjut. Dengan promosi menyebabkan orang yang sebelumnya tidak tertarik untuk membeli suatu produk akan menjadi tertarik dan mencoba produk sehingga konsumen melakukan pembelian. Dengan demikian maka promosi merupakan kegiatan perusahaan yang dilakukan dalam rangka memperkenalkan produk kepada konsumen sehingga dengan kegiatan tersebut konsumen tertarik untuk melakukan pembelian. b. Fungsi Promosi Dalam Pemasaran Menurut Mahmud Machfoedz (2010:35). Promosi dapat memenuhi tujuan komunikasi tertentu yang tidak dapat dicapai dengan teknik lain yaitu: 1. Strategi Promosi Promosi dapat membuat konsumen yang tidak mengenal suatu produk jadi mencobanya, dan membujuknya untuk membeli. Demikian fungsi promosi untuk menarik prospek sehingga menjadi konsumen.Promosi dapatmendorong produk melalui saluran distribusi dengan menciptakan merek yang dikenal luas oleh konsumen sepanjang saluran rangkaian pembelian. Tujuan promosi merupakan tindakan yang menuntut pokok perhatian yaitu dengan menunjukkan tiga tujuan: 14 a. Meningkatkan permintaan oleh konsumen rumah tangga dan industri. b. Meningkatkan volume pemasar oleh penyalur . c. Melengkapi dan mengkordinir aktivitas periklanan, personal selling, dan hubungan masyarakat. 2. Tujuan Promosi Promosi dimaksudkan untuk mengubah perilaku konsumen, yaitu : a) Membangun Citra merek Membangun citra produk melalui merek memerlukan jangka waktu yang panjang. Promosi, dalam bentuk harga obral, premi, kupon, atau dalam bentuk insentif lain yang saling berhubungan, lebih cepat dari pada periklanan. Setiap ide promosi harus dipertimbangkan bukan hanya untuk meningkatkan titik awal, melainkan membangun hubungan dan menunjukkan ciri khas merek. b) Pengenalan Produk Periklanan dan promosi dapat diterapkan bersama-sama pada pengenalan produk dan jasa baru. Untuk menunjukkan strategi promosi dalam pengenalan produk baru, tantangan pertama adalah menumbuhkan kepercayaan kepada produk. Tantangan tersebut diperlukan kekuatan periklanan yang nyata. Tindakan tersebut akan lebih sempurna apabila periklanan dipadukan promosi yang sesuai, agar merek yang 15 diperkenalkan jadi lebih menarik. Selain diperkenalkan, produk baru harus ditawarkan keunggulannya dibandingkan produk pesaing, untuk membuka pasar dengan menarik konsumen baru. c. Bauran Promosi Unsur promosi dalam bauran pemasaran jasa mempunyai peranan penting dalam membantu komunikasi positioning jasa kepada konsumen.Menurut Payne yang mendefinisikan komunikasi sebagai program komunikasi yang berhubungan dengan pemasaran produk dan jasa.Adapun pengertian bauran promosi (marketing mix) menurut Kotler, Armstrong (2010:426) adalah “Promotion mix/marketing communication mix is the specific blend of promotion tools that the company uses to persuasively communicate customer value and build customer relationship” yang berarti bauran promosi/bauran komunikasi pemasaran merupakan perpaduan khusus dari alat promosi yang digunakan perusahaan untuk meyakinkan nilai komunikasi dan membangun hubungan dengan konsumen. Perpaduan tersebut digunakan perusahaan untuk meraih tujuan iklan dan pemasaran yang disampaikan. Bauran promosi merupakan penggabungan dari lima model komunikasi dalam pemasaran yang disebut sebagai alat promosi (promotion tools)yang diklarifikasikan oleh Kotler (2005:249)sebagai berikut : 16 1. Periklanan (advertising) “Any paid form of nonpersonal presentation and promotion of ideas, goods, or services by an indentified sponsor”. Iklan merupakan suatu bentuk presentasi yang tidak hanya dilakukan oleh orang dan gagasan promosi, barang, atau jasa oleh sponsor yang telah ditentukan. Komunikasi yang dilakukan oleh sponsor bersifat massal karena menggunakan alat media massa. 2. Penjualan perorangan (personal selling) “Personal presentation by the firm’s sales force for the purpose of making sales and building customer relationship”.Penjualan perorangan merupakan bentuk presentasi perorangan dari bagian penjualan perusahaan dengan tujuan membuat penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan.Bentuk presentasi dilakukan dengan interaksi tatap muka terhadap calon pembeli dengan tujuan melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan memperoleh pemesanan. 3. Promosi penjualan (sales promotion) “Short-term incentives to encourage the purchase or sale of a product or service”. Promosi penjualan merupakan intensif jangka pendek untuk mendorong penjualan barang atau jasa yang akan diberikan kepada pasar sasaran. Perusahaan melakukan ini guna meningkatkan tingkat penjualan barang yang kurang diminati di pasar. 17 4. Publisitas (public relation) “Building good relations with the company’s various publics by obtaining favorable publicity, building up a good corporate image, and handling or heading off unfavorable rumors, stories, and events”. Publisitas merupakan cara membangun hubungan baik dengan publik untuk menghindari hal negatif dan membawa perusahaan akan citra yang baik. Berbagai program telah dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau masing-masing produknya. 5. Pemasaran langsung (direct marketing) “Direct connections with carefully targeted individual consumers to both obtain an immediate response and cultivate lasting customer relationship – the use of direct mail, the telephone, direct-response television, e-mail, the internet, and other tools to communicate directly with specific consumers”. Pemasaran langsung menunjukan komunikasi langsung dengan sejumlah konsumen sasaran guna memperoleh tanggapan ataupun berdialog dengan pelanggan dan calon pelanggan melalui penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, dan internet. 18 d. Tahapan-Tahapan Pelaksanaan Promosi Pelaksanaan promosi akan melibatkan beberapa tahap (BasuSwasta Dh dan Irawan, 2005: 359-361), antara lain: a) Menentukan Tujuan Tujuan promosi merupakan awal untuk kegiatan promosi. Jika perusahaan menetapkan beberapa tujuan sekaligus, maka hendaknya dibuat skala prioritas atau posisi tujuan mana yang hendak dicapai lebih dulu. b) Mengidentifikasi Pasar yang Dituju Segmen pasar yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam promosinya harus dapat dibatasi secara terpisah menurut faktor demografis dan psikografis. Pasar yang dituju harus terdiri atas individu-individu yang sekiranya bersedia membeli produk tersebut selama periode yang bersangkutan. c) Menyusun Anggaran Anggaran promosi sangat penting untuk kegiatan-kegiatan perencanaan keuangan dari manajer pemasaran. Anggaran digunakan untuk mengarahkan pengeluaran uang dalam mencapai tujuan tersebut. d) Memilih Berita Tahap selanjutnya dimulai dengan berita yang tepat untuk mencapai pasar yang dituju tersebut. Sifat berita itu akan berbedabeda tergantung pada tujuan promosinya. Jika suatu produk itu masih 19 berada pada tahap perkenalan dalam siklus kehidupannya, maka informasi produk akan menjadi topik utama. Sedangkan pada tahap selanjutnya perusahaan lebih cenderung mengutamakan tema promosi yang bersifat persuasif. e) Menentukan Promotional Mix Perusahaan dapat menggunakan tema berita yang berbeda-beda pada masing-masing kegiatan promosinya. Misalnya, hubungan masyarakat dapat dilakukan untuk menciptakan kesan positif terhadap perusahaan diantara para pembeli. Periklanannya dapat dititik beratkan untuk memberikan kesadaran kepada pembeli tentang suatu produk atau perusahaan yang menawarkannya. f) Memilih Media Mix Media adalah saluran penyampaian pesan komersial kepada khalayak sasaran. Untuk alternatif media secara umum dapat dikelompokkan menjadi media cetak (surat kabar, majalah, tabloid, brosur, selebaran) media elektronik (Televisi , radio) media luar ruang (baleho, poster, spanduk, balon raksasa) media lini bawah (pameran, direct mail, point of purchase, kalender). Untuk itu manajer harus memilih media yang cocok untuk ditujukan pada kelompok sasaran produk perusahaan. 20 g) Mengukur Efektifitas Pengukuran efektifitas ini sangat penting bagi manajer. Setiap alat promosi mempunyai pengukuran yang berbeda-beda, tanpa dilakukannya pengukuran efektifitas tersebut akan sulit diketahui apakah tujuan perusahaan dapat dicapai atau tidak. h) Mengendalikan dan Memodifikasi Kampanye Promosi Setelah dilakukan pengukuran efektifitas, ada kemungkinan dilakukan perubahan rencana promosi. Perubahan dapat terjadi pada promotional mix, media mix, berita, anggaran promosi, atau cara pengalokasian perusahaan anggaran harus memperhatikan tersebut. Yang penting, kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuat untuk menghindari kesalahan yang sama di masa mendatang. 4. Distribusi a. Pengertian Distribusi Menurut Boyd (2000:32) distribusi adalah himpunan organisasi yang saling bergantung yang terlibat dalam proses untuk membuat produk atau jasa yang siap untuk dikonsumsi atau digunakan oleh konsumen atau pengguna industrial. Menurut Mahmud Machfoedz (2010:86) distribusi adalah membawa produk ke pasar sasaran. Membawa produk ke pasar memerlukan serangkaian aktivitas, aktivitas tersebut adalah penjualan dan pengiriman barang dari produsen ke konsumen akhir. Saluran distribusi 21 pada umumnya mempunyai perantara pemasaran, yakni perusahaan penyedia jasa yang secara langsung berhubungandengan pembelian atau penjualan produk dari produsen kepada konsumen. Menurut Kotler (2007:23). Komponen distribusi dalam bauran pemasaran adalah: Saluran pemasaran, cakupan pasar, pengelompokkan, lokasi, persediaan, transportasi. b. Lembaga Saluran Distribusi Menurut Boyd (2000:36) terdapat empat kategori besar lembaga saluran distribusi yaitu: 1) Grosir barang dagang Mengambil posisi sebagai pemilik atas barang yang mereka tangani, terutama menjual kepada pedagang (atau pengecer), konsumen industrial atau komersial ketimbang kepada konsumen individu. 2) Perantara agen Meliputi perwakilan manufaktur dan pialang, juga menjual kepada pedagang, konsumen industrial dan komersial, tetapi tidak mengambil posisi sebagai pemilik untuk barang tersebut. Biasanya mengkhususkan diri pada fungsi penjualan serta mewakili klien perusahaan manufaktur atas dasar komisi. 22 3) Pengecer Menjual barang dan jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi, bukan bisnis. Biasanya mengambil posisi sebagai pemilik untuk barang-barang yang mereka tangani, mendapatkan laba dari perbedaan harga yang dibayar untuk barang tersebut dengan harga yang diterima dari konsumen. 4) Agen pendukung Meliputi agen periklanan, perusahaan riset pemasaran, agen penagihan, perusahaan pengangkut, mengkhususkan pada satu atau lebih fungsi pemasaran, bekerja atas dasar bayaran atas jasa untuk membantu kliennya menjalankan fungsi tersebut secara lebih efektif dan efisien. c. Tujuan Saluran Distribusi Menurut Boyd (2000:42) tujuan saluran distribusi memiliki beberapa tujuan antara lain : 1) Menyediakan produk : salah satu tujuan saluran distribusi adalah menyediakan produk dipasaran sehingga memudahkan konsumen mendapatkan produk yang akan dibelinya. 2) Menjamin upaya distribusi yang memadai : upaya distribusi dilakukan untuk mendapatkan dukungan distribusi dari anggotaanggota saluran untuk produk perusahaan, meliputi penggunaan 23 media lokal, penataan dalam toko, serta kerja sama dalam peristiwa distribusi tertentu. 3) Menyajikan pelayanan konsumen tingkat tinggi : agar anggota saluran juga memainkan peran yang sangat penting dalam menyajikan pelayanan pasca penjualan. 4) Mendapatkan informasi pasar : informasi pasar sangat dibutuhkan untuk mendapatkan informasi umpan balik yang cepat dan akurat untuk hal-hal seperti trend penjualan, tingkat persediaan, serta tindakan pesaing. 5) Efektifitas biaya : saluran distribusi harus dirancang untuk meminimalkan biaya yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran perusahaan. d. Strategi Dasar Saluran Distribusi Menurut Boyd (2000:45). Untuk barang dan jasa konsumen, pencapaian tingkat ketersediaan produk yang diinginkan merupakan masalah pemilihan dan mendapatkan kerjasama dari jumlah outlet eceran yang tepat. Ada tiga strategi, yaitu distribusi insentif, distribusi eksklusif, distribusi selektif: 1) Distribusi insentif : strategi ini menggunakan jumlah pengecer maksimum dan yang paling tepat untuk produkproduk dengan keterlibatan rendah dan sering dibeli seperti permen, minuman ringan, deodoran, dan pisau cukur. 24 2) Distribusi eksklusif : strategi ini hanya mengandalkan satu pengecer atau penyalur disetiap wilayah geografis tertentu. Cara ini paling tepat ketika produk merupakan barang khusus atau belanja dengan keterlibatan tinggi. 3) Distribusi selektif : yaitu cara ini merupakan penengah dari kedua cara diatas karena menggunakan lebih dari satu namun tidak semua pengecer di dalam wilayah geografis tertentu. Strategi ini lebih tepat digunakan untuk barangbarang belanja, kebanyakan merek mobil didistribusikan dengan cara ini. 5. Keputusan Pembelian a. Pengertian Keputusan Pembelian Menurut Kotler dan Keller (2009:214), bahwa keputusan pembelian adalah sebuah proses pendekatan penyelesaian masalah yang terdiri dari pengenalan masalah, mencari informasi, beberapa penilaian alternatif, membuat keputusan pembelian, dan perilaku setelah membeli yang dilalui konsumen. Keputusan merupakan bagian atau salah satu elemen penting bagi perilaku konsumen disamping kegiatan fisik yang melibatkan konsumen dalam menilai, mendapatkan, dan mempergunakan barang-barang serta jasa ekonomis. Persepektif pemecahan masalah mencangkup semua jenis 25 perilaku pemenuhan kebutuhan dan jajaran luas dari faktor-faktor yang memotivasi dan mempengaruhi keputusan konsumen. Pengambilan keputusan konsumen berbeda-beda, bergantung pada jenis keputusan pembelian.Keputusan yang lebih kompleks mungkin lebih melibatkan partisipasi yang lebih banyak dan kebebasan membeli yang lebih besar. Menurut Kotler dan Keller (2009:218) keputusan pembelian adalah suatu tindakan yang dilakukan konsumen untuk membeli suatu produk tertentu, setelah mendapat rangsangan-rangsangan pembelian.Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan konsumen yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan. Sebelum merencanakan pemasaran, suatu perusahaan perlu mengidentifikasi konsumen, sasarannya dan proses keputusan mereka. Walaupun banyak keputusan pembelian melibatkan hanya satu pengambilan keputusan, keputusan yang lain mungkin melibatkan beberapa peserta yang memerankan peran, pencetus ide, pemberi pengaruh, pengambil keputusan, pembeli dan pemakai. b. Faktor-faktor Dalam Keputusan Pembelian Menurut Kotler (2007:214). Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Yang mempunyai pengaruh paling luas dan paling dalam adalah faktorfaktor budaya. 26 Faktor budaya : budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku paling dasar, sub-budaya mencangkup kebangsaan, agama, kelompok ras, dan wilayah geografis. Ketika subkultur menjadi besar dan cukup makmur, perusahaan sering merancang program pemasaran secara khusus untuk melayani mereka. Pemasaran lintas budaya muncul dari riset pemasaran yang cermat, yang menyingkap bahwa relung etnis dan demografik yang berbeda tidak selalu menanggapi dengan baik iklan pasar massal. Faktor sosial : selain faktor budaya, perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor- faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial . Faktor pribadi : keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup : pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta nilai dan gaya hidup pembeli. Faktor psikologis : satu perangkat proses psikologis berkombinasi dengan karakteristik konsumen tertentu untuk menghasilkan proses keputusan pembelian. Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen antara datangnya rangsangan pemasar luar dan 27 keputusan pembelian akhir. Empat proses psikologis penting yaitu motivasi, presepsi, pembelajaran, dan memori, secara fundamental memengaruhi tanggapan konsumen terhadap berbagai rangsangan pemasaran. c. Tahapan-tahapan Keputusan Pembelian Konsumen Menurut Kotler (2007 : 234) ada lima tahap yang dilalui konsumen dalam proses pembelian, yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku purna pembelian. Setiap konsumen tentu melewati kelima tahap ini untuk setiap pembelian yang dibuat oleh konsumen. Dalam pembelian yang rutin, konsumen membalik tahap-tahap tersebut : 1. Pengenalan masalah Proses ini dimulai saat pembeli mulai menyadari adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara yang nyata dan yang diinginkan.Kebutuhan ini disebabkan karena rangsangan internal maupun eksternal. 2. Pencarian informasi Konsumen yang terdorong kebutuhannya mungkin, atau mungkin juga tidak, mencari informasi lebih lanjut.Pencarian informasi terdiri dari dua jenis menurut tingkatnya.Pertama adalah perhatian yang meningkat, yang ditandai dengan pencarian informasi yang sedang-sedang saja. Kedua, 28 pencarian informasi secara aktif yang dilakukan dengan cara mencari informasi dari segala sumber. 3. Evaluasi alternatif Konsumen memproses informasi tentang pilihan merek untuk membuat keputusan terakhir. Konsumen akan mempunyai kebutuhan dan akan mencari manfaat tertentu, selanjutnya melihat kepada atribut produk. 4. Keputusan pembelian Pada tahap evaluasi ini, konsumen menyusun merek-merek dalam himpunan pilihan serta membentuk niat pembelian. 5. Perilaku sesudah pembelian Sesudah pembelian terhadap suatu produk, konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasaan atau ketidakpuasan. 6. Penelitian Terdahulu a) Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Khumaidi (2013) mengenai “ Analisis Pengaruh Produk, Harga, Distribusi, dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Teh Celup Sariwangi meyatakan bahwa hasil penelitian ini mendapatkan hasil uji F pada taraf signifikansi 0,05 menyatakan bahwa semua variabel produk,harga,distribusi,dan promosi secara independent bersama-sama pengaruh yang signifikan terhadap variabel keputusan pembelian. yaitu memiliki 29 b) Muhammad Irfan melakukan penelitian mengenai “Analisis Pengaruh Distribusi, Promosi, Dan Harga Terhadap Keputusan Konsumen CV. DARGO UTAMA PALEMBANG”. Penelitian ini dilakukan dengan sampel ditentukan dengan cara acak sebanyak 100 orang yang merupakan karyawan sebagai responden. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa secara parsial nilai sig t hitung yang dihasailkan variabel distribusi (X1) dan promosi (X2) serta harga (X3) < alpha (0,05) yang ditetapkan, sehingga keimpulannya adalah menerima Ha serta menolak Ho. Hal tersebut berarti bahwa keputusan pembelian bisa dibentuk oleh pola distribusi,promosi, dan harga secara parsial. 30 B. Kerangka Pemikiran Gambar 2.1 Rerangka Penelitian PROMOSI X1 KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN Y DISTRIBUSI X2 C. Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran teoritis yang dijelaskan diatas berkaitan dengan ada atau tidaknya hubungan antara variabel promosi dan distribusi terhadap keputusan pembelian konsumen, maka diajukan konsep hipotesis sebagai berikut : Ho1 : Promosi tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Ha1 : Promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Ho2 : Distribusi tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian, Ha2 : Distribusi berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Ho3 : Promosi dan distribusi tidak berpengaruh secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian. Ha3 : Promosi dan distribusi berpengaruh secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian.