ISSN : 0853 - Jurnal STIA Pembangunan Majalah Ilmiah DIAN ILMU

advertisement
ISSN : 0853 - 2516
PENGARUH FAKTOR LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
PRODUK
Oleh: Siti Husnul Hotimah
Dosen STIA Pembangunan Jember
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sub variabel pada
variabel faktor lokasi (keterjangkauan, kelancaran arus lalu lintas,
lingkungan, dan dekat dengan fasilitas umum) berpengaruh terhadap
variabel keputusan pembelian pada CV. Wijaya Jember. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua konsumen CV. Wijaya yang melakukan
transaksi pembelian di tempat tersebut. Sampel yang diambil sebanyak 80
responden dengan metode pengambilan sampel yang digunakan adalah
Accidental sampling Method. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner
yang pengukurannya menggunakan skala likert dengan 5 tingkatan.
Kemudian dilakukan analisis data yang diperoleh dengan menggunakan
analisis regresi linier berganda dengan pengujian hipotesis menggunakan uji
F (uji mayor) dan uji t (uji minor). Dari analisis tersebut diperoleh
persamaan regresi: “Y = 4,311 + 0,413X1 + 0,285X2 + 0,471X3 + 0,645X4“.
Dimana melalui uji F (uji mayor) menunjukkan bahwa variabel faktor lokasi
(X) secara simultan mempengaruhi variabel keputusan pembelian (Y).
Kemudian melalui uji t menunjukkan bahwa sub variabel keterjangkauan
(X1), kelancaran arus lalu lintas (X2), lingkungan (X3), dan dekat dengan
fasilitas umum (X4) secara individual mempengaruhi variabel keputusan
pembelian (Y). Angka Adjusted R square sebesar 0,624 menunjukkan bahwa
62,4% variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan melalui keempat sub
variabel pada variabel faktor lokasi sedangkan sisanya 37,6% dijelaskan
oleh variabel lain diluar keempat sub variabel yang digunakan dalam
penelitian ini.
Kata kunci: Keputusan pembelian, Faktor lokasi
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol.13 No.2
April 2014
66
ISSN : 0853 - 2516
PENDAHULUAN
Pekembangan persaingan bisnis
di Indonesia
adalah
salah
satu
fenomena yang sangat menarik untuk
konsumen lama untuk bertransaksi
kembali.
Persentase
kenaikan
jumlah
kita pelajari, terlebih dengan adanya
(berdirinya) percetakan terjadi luar
globalisasi dalam bidang ekonomi
biasa yaitu pada tahun 2011 sebesar
yang semakin membuka peluang
13% dan pada tahun 2012 hanya
pengusaha
turut
sebesar
menjaring
wilayah
asing
berkompetisi
untuk
dalam
2,5%.
Bila
ditilik
berdirinya
/
konsumen lokal. Perusahaan lokal
perkembangannya
sebagai tuan rumah semakin dituntut
Kecamatan Sumbersari, Patrang, dan
untuk mengenali perilaku konsumen
Kaliwates, yaitu kecamatan yang
untuk
berada di dekat pusat kota Jember.
kemudian
menyesuaikan
kemampuan
perusahaan
kebutuhan
mereka.
terjadi
dari
di
dengan
Perusahaan percetakan ini dahulunya
Perilaku
hanya melayani percetakan offset,
konsumen adalah suatu kegiatan
namun dengan berjalannya waktu
individu
pemilik perusahaan berinovasi untuk
terlibat
yang
dalam
secara
langsung
mendapatkan dan
menambah
jenis
jasa
yang
mempergunakan barang atau jasa
ditawarkann kepada konsumen yaitu
temasuk
jasa pengadaan barang (General
didalamnya
pengambilan
keputusan
proses
pada
Supplier).
Sedangkan
produk
persiapan dan penentuan kegiatan
percetakan offset yang ditawarkan
tersebut.
ingin
meliputi brosur, undangan, kalender,
survive harus mempunyai nilai lebih
kartu nama, stiker, nota, sablon
yang menjadikan perusahaan tersebut
plastik, sampul raport, raport, kop
berbeda dengan perusahaan lain.
amplop, kop surat, buku, bed lokasi,
Nilai lebih yang ditawarkan ini akan
nama dada, dan lain - lain.
Perusahaan
yang
semakin memberikan kemantapan
kepada
calon
konsumen
Dalam menumbuhkan minat beli
untuk
dan akhirnya melakukan keputusan
bertransaksi atau mendorong para
membeli tidaklah mudah. Banyak
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol.13 No.2
April 2014
67
ISSN : 0853 - 2516
faktor yang dapat mempengaruhi hal
sebagian kecil dari pasar. 3) Situasi
itu. Baik dari faktor internal/dari
ekonomi. Strategi pemasaran harus
dalam
ataupun
disesuaikan dengan situasi ekonomi
pengaruh eksternal yaitu rangsangan
dan pandangan ke depan, apakah
yang dilakukan oleh perusahaan.
ekonomi
Perusahaan harus selalu mengamati
makmur atau inflasi tinggi. Pada
perubahan
hakekatnya tujuan dari pemasaran
diri
konsumen
perilaku
sehingga
dapat
konsumen
mengantisipasi
adalah
berada
untuk
dalam
mengetahui
situasi
dan
perubahan perilaku tersebut, untuk
memahami sifat konsumen dengan
kemudian dijadikan kajian dalam
baik
rangka
ditawarkan dapat laku terjual.
memperbaiki
strategi
pemasarannya.
Strategi
sehingga
Perusahaan
pemasaran
adalah
produk
jasa
harus
yang
dapat
merancang strategi pemasaran yang
pernyataan pokok tentang dampak
tepat
yang diharapkan akan dicapai dalam
perusahaan, salah satunya adalah
hal permintaan pada target pasar
menentukan lokasi tempat untuk
yang
setiap bisnis merupakan suatu tugas
ditentukan.
Dalam
strategi
dalam
pemasaran, ada tiga faktor utama
penting
yang
keputusan
menyebabkan
terjadinya
mencapai
bagi
pemasar,
yang
salah
tujuan
karena
dapat
perubahan strategi dalam pemasaran
mengakibatkan kegagalan sebelum
yaitu: 1) Daur hidup produk. Strategi
bisnis
harus disesuaikan dengan tahap –
berdagang
tahap
daur
perkenalan,
tahap
dimulai.
Memilih
merupakan
lokasi
keputusan
hidup,
yaitu
tahap
penting untuk bisnis yang harus
tahap
pertumbuhan,
membujuk pelanggan untuk datang
kedewasaan
dan
tahap
ke tempat bisnis dalam pemenuhan
kemunduran. 2) Posisi persaingan
kebutuhannya.
perusahaan
mempunyai fungsi yang strategis
di
pasar.
Strategi
karena
posisi perusahaan dalam persaingan,
tercapainya
apakah
menantang,
Lokasi adalah berbagai kegiatan
mengikuti atau hanya mengambil
yang dilakukan perusahaan untuk
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol.13 No.2
ikut
lokasi
pemasaran harus disesuaikan dengan
memimpin,
dapat
Pemilihan
tujuan
menentukan
badan usaha.
April 2014
68
ISSN : 0853 - 2516
membuat
produknya
diperoleh
dan
mudah
tersedia
untuk
tujuan yaitu : (1) Ingin mengetahui
pengaruh
faktor
lokasi
terhadap
konsumen sasaran. Penyedia jasa
keputusan pembelian bagi konsumen,
harus
(b)
benar–benar
Ingin
mengetahui
pengaruh
mempertimbangkan, menyeleksi dan
keterjangkauan terhadap keputusan
memilih
pembelian bagi konsumen, (c) Ingin
lokasi
yang
responsif
terhadap kemungkinan perubahan
mengetahui
ekonomi,
budaya,
arus lalu lintas terhadap keputusan
persaingan, dan peraturan di masa
pembelian bagi konsumen, (d) Ingin
mendatang.
mengetahui
demografis,
Rumusan
masalah
pengaruh
pengaruh
kelancaran
lingkungan
dalam
terhadap keputusan pembelian bagi
penelitian ini adalah “Apakah Faktor
konsumen, (e) Ingin mengetahui
Lokasi Berpengaruh Secara Simultan
pengaruh
Maupun Parsial Terhadap Keputusan
dengan
Pembelian
keputusan pembelian bagi konsumen.
Produk
Percetakan?”.
kedekatan
fasilitas
perusahaan
umum
terhadap
Penelitian ini mempunyai beberap
TINJAUAN PUSTAKA
kegiatan bisnis yang dirancang untuk
1. Pemasaran
Menurut
Kotler
“pemasaran adalah
sosial
dan
(1997:8),
merencanakan, menentukan harga,
suatu
proses
mempromosikan
dan
manajerial
yang
mendistribusikan
barang-barang
didalamnya individu dan kelompok
yang memuaskan keinginan dan jasa
mendapatkan
butuhkan
apa
dan
menciptakan,
yang
mereka
baik kepada para konsumen saat ini
inginkan
dengan
maupun
menawarkan
mempertukarkan
bernilai
dengan
dan
konsumen
Pemasaran
potensial”.
adalah
sistem
produk
yang
keseluruhan dari kegiatan-kegiatan
pihak
lain”.
usaha
yang
ditujukan
untuk
Sedangkan definisi menurut William
merencanakan, menentukan harga,
J. Stanton (1984:7), “pemasaran
mempromosikan,
adalah
mendistribusikan barang dan jasa
suatu
sistem
total
dari
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol.13 No.2
April 2014
dan
69
ISSN : 0853 - 2516
yang dapat memuaskan kebutuhan
digunakan
baik kepada pembeli
untuk
yang ada
atau
dapat
memenuhi
maupun pembeli potensial (Swastha
kebutuhan
dan Handoko, 2004:4).
meliputi
barang
orang,
tempat,
Manajemen
pemasaran
merupakan
kegiatan
yang
dikoordinasikan dan dikelola dengan
dikonsumsi
dan
keinginan
fisik,
jasa,
organisasi,
gagasan dan ide.
b.
Price (harga)
baik. Definisi manajemen pemasaran
Yaitu jumlah uang yang harus
menurut Kotler yang dikutip Swastha
dibayar oleh pelanggan untuk
dan
yaitu:
memperoleh produk atau jasa
adalah
untuk memperoleh satu buah
dan
produk dan hendaknya harga
Handoko
“manajemen
(1997:4)
pemasaran
penganalisaan,
perencanaan
pengawasan program-program yang
akan
bertujuan menimbulkan pertukaran
konsumen.
dengan pasar yang dituju dengan
maksud
untuk
mencapai
c.
tujuan
dapat
terjangkau
oleh
Place (tempat / lokasi)
Termasuk aktivitas perusahaan
perusahaan”.
untuk menyalurkan produk atau
Bauran pemasaran menurut
jasa tersedia bagi konsumen.
Kotler (2002:18), adalah sekumpulan
Serta
alat pemasaran yang dapat digunakan
distribusi
oleh perusahaan untuk mencapai
kemudahan akses terhadap jasa
tujuan pemasarannya dalam pasar
bagi para pelanggan. Tempat
sasaran.
dimana produk tersedia dalam
Ada
pemasaran
4
unsur
yang
bauran
disingkat
4P
merupakan
keputusan
menyangkut
sejumlah saluran distribusi dan
(Product, Price, Promotion, dan
outlet
Place).
konsumen dapat dengan mudah
Penjelasan arti dari 4P
sebagai berikut:
a.
memungkinkan
memperoleh suatu produk.
Product (produk)
Adalah segala
yang
d.
sesuatu
Promotion (promosi)
yang
Berarti aktivitas yang meliputi
dapat ditawarkan ke pasar untuk
berbagai metode, yaitu iklan,
diperhatikan,
promosi penjualan,
diperoleh
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
dan
Vol.13 No.2
April 2014
penjualan
70
ISSN : 0853 - 2516
tatap
muka
dan
hubungan
kegiatan
yang
terjadi
diantara
masyarakat,
lembaga-lembaga pemasaran yang
mengkomunikasikan produk dan
terlibat didalam proses pemasaran.
membujuk
pelanggan,
Arus pemasaran meliputi barang fisi,
berbagai
arus kepemilikan, arus informasi,
yang ditempuh
arus promosi, arus negoisasi, arus
dalam
pembayaran, arus pendanaan, arus
Menggambarkan
macam
cara
perusahaan
rangka
menjual produk ke konsumen.
penanggung
risiko
dan
arus
pemesanan.
Pemilihan
2. Lokasi
Tjiptono
lokasi
mempunyai
(2008:185)
fungsi yang strategis karena dapat
mendefinisikan secara garis besar,
ikut menentukan tercapainya tujuan
pendistribusian
diartikan
badan usaha. Lokasi lebih tegas
sebagai kegiatan pemasaran yang
berarti tempat secara fisik (Sriyadi,
berusaha
dan
1991: 60). Lokasi adalah letak atau
mempermudah penyampaian barang
toko pengecer pada daerah yang
dan jasa dari produsen kepada
strategis
konsumen, sehingga penggunaannya
memaksimumkan laba (Swastha dan
sesuai dengan yang diperlukan (jenis,
Irawan, 2003: 339).
jumlah, harga, tempat, dan saat
a.
dapat
memperlancar
dibutuhkan). Dengan kata lain proses
distribusi
merupakan
pemasaran
yang
aktivitas
mampu:
(1)
sehingga
dapat
Jenis-jenis Interaksi Lokasi
Menurut Lupiyoadi (2001: 61-
62), “lokasi adalah tempat dimana
perusahaan
harus
bermarkas
Menciptakan nilai tambah produk
melakukan operasi. Dalam hal ini
melalui
ada
fungsi-fungsi
pemasaran
3
jenis
interaksi
yang dapat merealisasikan kegunaan
mempengaruhi lokasi, yaitu:
bentuk,
1.
tempat,
kepemilikkan:
(2)
waktu
dan
Memperlancar
yang
Konsumen mendatangi pemberi
jasa
arus saluran pemasaran secara fisik
Apabila keadaannya seperti ini
dan non fisik. Yang dimaksd dengan
maka lokasi menjadi sangat
arus
penting. Perusahaan sebaiknya
pemasaran
adalah
aliran
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol.13 No.2
April 2014
71
ISSN : 0853 - 2516
memilih tempat dekat dengan
konsumen
sehingga
dijangkau,
mudah
dengan kata
lain
harus strategis.
2.
Pemberi
Menurut Tjiptono (2004: 41-42),
pemilihan
jasa
mendatangi
1.
hal
ini
perusahaan
Keterjangkauan, misalnya lokasi
yang mudah dilalui atau mudah
dijangkau
yang berupa personal selling,
umum.
dengan
konsumen
mendatangi
yang
2.
sudah
sarana
Kelancaran arus lalu lintas, ada
- Banyaknya orang yang lalu
komunikasi yang baik antara
lalang
perusahaan
peluang
dengan
adanya
pembeli.
komunikasi
akan
memberikan
yang
- Kepadatan
selalu
menggunakan jasa perusahaan.
bisa
besar
terjadinya impuls buying.
yang baik diharapkan konsumen
tersebut
transportasi
dua hal yang diperhatikan:
berlangganan sehingga terjalin
Dengan
memerlukan
beberapa faktor berikut:
melakukan kegiatan pemasaran
yaitu
3.
lokasi
pertimbangan yang cermat terhadap
konsumen
Dalam
b. Faktor Pemilihan Lokasi
dan
kemacetan
bisa menjadi hambatan.
3.
Lingkungan
sekitar
yang
Pemberi jasa dan konsumen
nyaman yaitu daerah sekitar
tidak bertemu secara langsung
yang
Berarti
ditawarkan.
penyedia
jasa
dan
konsumen berinteraksi melalui
4.
mendukung
jasa
yang
Dekat dengan fasilitas umun,
sarana tertentu seperti telepon,
misalnya di dekat perusahaan
komputer, surat, ataupun media
tersedia beberapa fasilitas seperti
lainnya. Dalam hal ini penyedia
toilet,
jasa harus menjaga komunikasi
fasilitas lainnya.
antara
Lokasi
kedua
belah
pihak
mushola,
sering
toko,
dan
menentukan
sehingga terlaksana dengan baik
kesuksesan suatu jasa karena lokasi
dan konsumen merasa mudah
erat
dan
potensial suatu perusahaan. Apabila
nyaman
dalam
menggunakan jasa perusahaan.
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
kaitannya
dengan
kadar
lokasi percetakan menguntungkan,
Vol.13 No.2
April 2014
72
ISSN : 0853 - 2516
lokasinya
strategis,
memiliki
masuk ke dalam persaingan
kemudahan dalam transportasi, maka
minat konsumen untuk menggunakan
produk tersebut.
d.
Menaikkan keunggulan produk
jasa percetakan dapat meningkat,
tertentu di pasaran
sebab konsumen akan lebih mudah
Terutama untuk produk kelas
menjangkau percetakan tersebut.
tinggi, yaitu untuk meningkatkan
keunggulan produk di depan
3.
Tujuan
Perusahaan
pelanggannya
dalam
Perusahaan
memiliki
e.
beberapa tujuan-tujuan diantaranya:
Meningkatkan
penjualan
dan
Tujuan
perusahaan
juga
terdapat 2 kategori, yaitu :
Dengan cara memperbesar atau
1.
Permintaan.
memperbanyak omset penjualan,
Permintaan
sehingga laba dapat meningkat
yang didukung oleh kemampuan
dengan sendirinya.
yang dimiliki oleh seseorang
Menguasai pasar
konsumen untuk membeli.
Memperbesar
c.
Memenuhi permintaan pihakpihak tertentu
laba
b.
cara
promosi, dan sebagainya.
Pemasaran
a.
dengan
market
share,
2.
adalah
keinginan
Penawaran.
untuk mencari dan menciptakan
Penawaran adalah jumlah barang
peluang baru untuk merebut
atau
market share pesaing.
produsen pada berbagai tingkat
Mengurangi saingan
harga pada suatu waktu tertentu.
jasa
yang
ditawarkan
Menciptakan/memproduksi
produk sejenis dengan mutu
4. Keputusan Pembelian
sama tetapi harga lebih rendah
Minat beli yang ada dalam
dari produk pesaing. Hal ini
diri
dapat mengurangi saingan dan
fenomena
antisipasii
dalam
terhadap
kemungkinan pesaing yang akan
beli
konsumen
yang
merupakan
sangat
penting
kegiatan pemasaran, minat
merupakan
suatu
perilaku
konsumen yang melandaskan suatu
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol.13 No.2
April 2014
73
ISSN : 0853 - 2516
keputusan pembelian yang hendak
memutuskan barang dan jasa yang
dilakukan
akan
(Swastha
dan
Irawan
dibeli”.
Pemasar
memiliki
2001: 339). Pengertian keputusan
sedikit
pembelian,
tidak sekuat pengaruh sosiokultural
menurut
Kotler
&
pengaruh tetapi biasanya
Armstrong (2001: 226) adalah tahap
membantu
dalam proses pengambilan keputusan
pencarian
pembeli di mana konsumen benar-
evaluasi
benar
merupakan fungsi utama pemasar.
membeli.
Pengambilan
keputusan merupakan suatu kegiatan
individu
terlibat
yang
secara
dalam
a.
langsung
produk
yang
dalam
informasi mereka
Peran
alternatif
dan
mereka
Konsumen
dalam
Keputusan Pembelian
mendapatkan dan
mempergunakan
konsumen
Pemasar harus dapat mengetahui
siapa
yang
membuat
keputusan
ditawarkan. Keputusan yang dipilih
pembelian dan apa saja peran yang
konsumen
dilakukan
perusahaan
dalam
adalah
kelangsungan
perusahaan
memilih
kunci
tersebut.
bagi
Mengenali konsumen untuk beberapa
sebuah
produk tertentu cukup mudah, tetapi
konsumen
pemasar juga perlu mengidentifikasi
siklus
karena
konsumen
merupakan aset.
peran konsumen dalam keputusan
Assauri
(2004:
141),
pembelian.
Kotler
(2005:
220)
lima
peran
yang
menyatakan keputusan pembelian
membedakan
merupakan
suatu
dimainkan orang dalam keputusan
pengambilan
keputusan
pembelian
yang
proses
akan
mencakup
pembelian, yaitu:
1.
Pencetus yaitu seseorang yang
penentuan apa yang akan dibeli atau
pertama
tidak
dan
gagasan untuk membeli produk
dari
atau jasa.
melakukan pembelian
keputusan
itu
diperoleh
kegiatan-kegiatan
sebelumnya.
2.
Pemberi
kali
mengusulkan
pengaruh
yaitu
Nickels et al, (2009: 106), “proses
seseorang yang pandangan atau
pengambilan keputusan konsumen
sarannya
adalah ada banyak pengaruh pada
keputusan.
konsumen
ketika
mempengaruhi
mereka
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol.13 No.2
April 2014
74
ISSN : 0853 - 2516
3.
Pengambil
keputusan
seseorang
yang
keputusan
4.
mengambil
untuk
setiap
pemasaran yang tepat dengan para
pembeli.
b. Tahap – tahap Pengambilan
komponen keputusan pembelian:
Keputusan Pembelian
apakah membeli, tidak membeli,
Pada
bagaimana membeli dan dimana
bertindak
akan membeli.
mempertimbangkan
Pembeli
yaitu
orang
melakukan
5.
yaitu
yang
pembelian
umumnya
manusia
rasional
informasi
yang
dan
segala
jenis
tersedia
dan
mempertimbangkan segala sesuatu
sesungguhnya.
yang bisa muncul dari tindakannya
Pemakai yaitu seseorang yang
sebelum melakukan sebuah perilaku
mengkonsumsi
tertentu.
atau
menggunakan produk / jasa yang
melewati
bersangkutan.
melakukan
Dengan
mengetahui
pelaku
Para
lima
konsumen
akan
tahapan
dalam
pembelian
yaitu:
pengenalan
masalah,
pencarian
utama dan peranan yang mereka
informasi,
evaluasi
alternatif,
mainkan
akan
keputusan pembelian, dan perilaku
pemasar
menyelaraskan
membantu
para
program
pasca pembelian (Kotler, 2005: 36).
Gambar 1.
Tahap – Tahap Pengambilan Keputusan Pembelian
Pengenalan
Masalah
Pencarian
Informasi
Perilaku
Pasca
Pembelian
Keputusan
Pembelian
Evaluasi
Alternatif
Sumber : Kotler (2005:36) Manajemen Pemasaran
Penjelasan
lebih
lanjut
dapat
mengenai
tahapan
diatas
rangsangan
adalah sebagai berikut:
1.
dicetuskan
oleh
internal
atau
eksternal. Rangsangan ini akan
Pengenalan Masalah
berubah
Proses pembelian dimulai ketika
Berdasarkan dorongan yang ada
pembeli mengenali masalah atau
pada
kebutuhan. Kebutuhan tersebut
konsumen akan mencari obyek
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol.13 No.2
diri
menjadi
dorongan.
konsumen
April 2014
maka
75
ISSN : 0853 - 2516
yang
2.
diketahui
untuk
dapat
pemeringkatan
independen
memuaskan dorongan tersebut.
terhadap produk. (contohnya,
Pencarian Informasi
laporan hasil riset produk dan
Seorang
konsumen
yang
warta konsumen).
minatnya telah tergugah hanya
akan
ada
dua
e. Sumber Eksperiensial, yaitu
kemungkinan
menangani,
menilai,
yaitu, mencari informasi secara
mungkin
aktif atau mencari informasi
produk atau jasa sewaktu
kemudian
hanya
berbelanja.
mengendapkannya
dalam
ingatan.
Sumber
informasi
3.
Tidak
ada
tunggal
ke dalam lima kategori berikut:
digunakan
Internal,
mencoba
Evaluasi Alternatif
konsumen dapat dikelompokkan
a. Sumber
pula
dan
proses
evaluasi
sederhana
yang
oleh
semua
berupa
konsumen atau oleh salah satu
sebelumnya
konsumen dalam semua situasi
dalam menangani kebutuhan
pembelian, itu berarti setiap
serupa.
konsumen
pasti
memiliki
beberapa
alternatif
sebelum
pengalaman
b. Sumber
Kelompok,
pihak-pihak
(seperti
yaitu
relevan
teman,
lain
keluarga,
akhirnya menjatuhkan pilihan.
Beberapa konsep
dasar
tetangga, dan rekan kerja)
proses evaluasi konsumen:
yang
a. Konsumen
diyakini
memiliki
konsumen
keahlian
khusus
dalam keputusan pembelian
terkait.
berusaha
memenuhi kebutuhan
b. Konsumen mencari manfaat
tertentu dari solusi produk
c. Sumber Pemasaran, berupa
iklan,
dari
wiraniaga,
dealer,
kemasan, dan pajangan.
d. Sumber
publisitas
Publik,
(seperti
meliputi
artikel
koran tentang produk) dan
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
c. Konsumen
memandang
masing-masing
produk
sebagai sekumpulan atribut
dengan
kemampuan
berbeda-beda
yang
dalam
memberikan manfaat yang
Vol.13 No.2
April 2014
76
ISSN : 0853 - 2516
4.
digunakan untuk memuaskan
harga, dan keuntungan dari
kebutuhan itu.
produk tersebut.
Dalam
Keputusan Pembelian
Dalam
tahap
evaluasi
konsumen
preferensi
para
membentuk
atas
merek-merek
melaksanakan
pembelian,
konsumen
membuat
sub
pembelian:
niat
dapat
keputusan
keputusan
merek,
yang ada di dalam kumpulan
keputusan pemasok, keputusan
pilihan. Konsumen tersebut juga
kuantitas, keputusan waktu, dan
dapat membentuk niat untuk
keputusan metode pembayaran.
membeli merek yang paling
5.
Perilaku Pasca Pembelian
disukai. Namun ada dua faktor
Setelah membeli produk maka
yang dapat berada di antara niat
konsumen
akan
pembelian
tingkat
kepuasan
dan
keputusan
mengalami
atau
pembelian, pertama adalah sikap
ketidakpuasan. Jika produk dan
orang lain. Sejauh mana sikap
perusahaan
orang lain mengurangi alternatif
konsumen
yang disukai seseorang akan
harapan maka konsumen puas,
bergantung pada dua hal yaitu:
jika melebihi harapan konsumen
a. Intensitas sikap negatif orang
akan sangat puas, jika produk
lain terhadap alternatif yang
dan perusahaan memperlakukan
disukai
dan
konsumen kurang dari harapan
motivasi konsumen untuk
maka konsumen akan tidak puas.
menuruti keinginan orang
Kepuasan
konsumen
akan
lain.
membawa
implikasi
pada
konsumen
b. Faktor situasi yang tidak
terantisipasi
yang
dapat
memperlakukan
sesuai
perilaku
dengan
pembeliaan
(repurchase)
atau
bahkan
muncul dan mengubah niat
merekomendasikan
pembelian.
(recommended) produk tersebut
Faktor-faktor
tersebut diantaranya seperti
kepada
faktor pendapatan, keluarga,
membelinya.
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol.13 No.2
orang
lain
untuk
April 2014
77
ISSN : 0853 - 2516
Meurut Tjiptono (2004: 41-42),
5. Hubungan Faktor Lokasi dengan
pemilihan
Keputusan Pembelian
pertimbangan yang cermat terhadap
Lokasi adalah faktor yang
sangat
penting
dalam
beberapa
lokasi
faktor,
memerlukan
yaitu
(1)
bauran
Keterjangkauan, (2) Kelancaran arus
pemasaran, pemilihan lokasi yang
lalu lintas, (3) Lingkungan sekitar
tepat dan strategis pada
yang nyaman, (4) Dekat dengan
sebuah
gerai atau toko akan lebih sukses
fasilitas umum.
dibandingkan gerai lainnya yang
Kotler (2005: 220) membedakan
berlokasi kurang strategis (Berman
lima peran yang dimainkan orang
& Evans dalam Ma’ruf 2006: 113).
dalam keputusan pembelian, yaitu:
Pemilihan lokasi untuk berbisnis
(1) Pencetus, (2) Pemberi pengaruh,
harus dilakukan secara hati – hati.
(3)
Meskipun kesuksesan tidak hanya
Pembeli, (5) Pemakai.Dari kelima
bergantung pada lokasi bisnis, tetapi
peran tersebut yang akan dijadikan
faktor lokasi akan mempengaruhi
indikator dari keputusan pembelian
kesuksesan sebuah bisnis. Lamb, et
(variabel
al (2001: 102) berpendapat bahwa
pengaruh, pengambil keputusan, dan
“faktor keselamatan dan keamanan
pemakai.
dari lokasi merupakan salah satu
Pengambil
Y)
keputusan,
yaitu:
(4)
pemberi
Berdasarkan uraian diatas maka
variabel yang memberi kontribusi
dapat
pada pertimbangan konsumen dalam
pemikiran teoritis seperti yang tersaji
menggunakan jasa yang ditawarkan”.
pada gambar sebagai berikut:
disusun
sebuah
kerangka
Gambar 2.
Kerangka Pemikiran Teoritis
H1
Faktor Lokasi (Variabel X)
Keputusan
Pembelian
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol.13 No.2
April 2014
78
ISSN : 0853 - 2516
Keterjangkauan (Sub variabel – X1)
H2
Kelancaran arus lalu lintas (Sub variabel – X2)
H3
Lingkungan (Sub variabel – X3)
H4
Dekat dengan fasilitas umum (Sub variabel – X4)
H5
Keterangan:
(Variabel Y)
Hipotesis mayor
Hipotesis minor
Sumber: Data yang diolah untuk penelitian ini, 2014.
H2 : Sub variabel keterjangkauan
2.1 Hipotesis
Menurut Sugiyono (2008: 221),
memiliki pengaruh yang
“hipotesis merupakan suatu ide untuk
positif
mencari
terhadap
fakta
dikumpulkan”.
yang
harus
Hipotesis
adalah
dan
signifikan
variabel
keputusan pembelian.
suatu pernyataan sementara atau
H3 : Sub variabel kelancaran
dugaan yang paling memungkinkan
arus lalu lintas memiliki
yang
masih
kebenarannya.
variabel
harus
dicari
pengaruh yang positif dan
Hubungan
antar
signifikan
dalam
penelitian
ini
variabel
memiliki hipotesis sebagai berikut:
a.
Hipotesis mayor:
H4 : Sub variabel lingkungan
positif
positif
terhadap
signifikan
variabel
keputusan pembelian.
b.
memiliki pengaruh yang
memiliki pengaruh yang
terhadap
keputusan
pembelian.
H1 : Variabel faktor lokasi
dan
terhadap
dan
signifikan
variabel
keputusan pembelian.
H5 : Sub variabel dekat dengan
Hipotesis minor:
fasilitas umum memiliki
pengaruh yang positif dan
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol.13 No.2
April 2014
79
ISSN : 0853 - 2516
signifikan
terhadap
variabel
pembelian.
keputusan
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di
sebanyak
370
orang.
Metode
CV. Wijaya Jember tepatnya di Jl.
pengambilan sampel yang digunakan
KH. Wahid Hasyim No.45 Jember
adalah Accidental Sampling Method
selama kurun waktu 3 bulan yaitu
dengan jumlah sampel sebanyak 80
sejak bulan April 2013 sampai
responden.
dengan Juni 2013. Variabel dalam
Metode pengumpulan data
penelitian ini meliputi (1) keputusan
yang dipergunakan dalam penelitian
pembelian
(2)
ini adalah: (1) Studi Pustaka, dan (2)
keterjangkauan (X1), (3) kelancaran
Kuesioner. Setelah data terkumpul
arus lalu lintas (X2), (4) lingkungan
dan diolah selanjutnya data dianalisis
(X3), dan dekat dengan fasilitas
dengan tahapan : (1) Uji Validitas,
umum
(variabel
(X4).
Y),
Populasi
dalam
(2) Uji Reliabilitas, (3) Uji Asumsi
adalah
semua
Klasik, (4) Analisis Regresi Linier
konsumen yang menggunakan jasa
Berganda, dan (5) Uji Hipotesis. Uji
CV.
Hipotesis yang digunakan meliputi
penelitian
ini
Wijaya
Jember.
Jumlah
konsumen yang tercatat pada data
konsumen
CV.
Wijaya
Uji F dan Uji t.
yaitu
HASIL PENELITIAN
yang harus dijawab oleh responden.
1. Uji Validitas
Uji validitas akan menguji
masing-masing
variabel
digunakan
dalam
dimana
keseluruhan
Adapun kriteria yang digunakan
yang
dalam menentukan valid tidaknya
ini,
pernyataan yang digunakan dalam
variabel
penelitian ini adalah sebagai berikut:
penelitian
penelitian memuat 13 pernyataan
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
tingkat kepercayaan = 95 % (
Vol.13 No.2
April 2014
=
80
ISSN : 0853 - 2516
5%), derajat kebebasan (df) = n – 2 =
lebih besar dari 0,60. Hasil uji
80 – 2 = 78, didapat rtabel = 0,2199.
reliabilitas
Jika r
(untuk tiap butir dapat
menunjukkan bahwa nilai koefisien
dilihat pada kolom Corrected Item –
Alpha dari variabel dan sub variabel
Total Correlation) lebih besar dari r
yang diteliti menunjukkan hasil yang
dan nilai r positif, maka butir
beragam. Akan tetapi, semua item
tabel
hitung
pernyataan
dikatakan
dalam
penelitian
ini
valid.
pernyataan tersebut memiliki nilai
telah
koefisien Alpha lebih besar dari 0,60.
dilakukan, maka hasil pengujian
Dengan demikian dapat disimpulkan
menunjukan bahwa nilai dari r
bahwa alat ukur yang digunakan
Berdasarkan
analisis
keseluruhan
yang
variabel
hitung
dan
sub
dalam penelitian ini adalah reliabel.
variabel yang diuji bernilai positif
dan lebih besar dari nilai r
tabel.
Maka
dapat diambil kesimpulan, bahwa
seluruh
butir
indikator
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
yang
Uji normalitas bertujuan untuk
digunakan dalam penelitian ini lolos
menguji apakah dalam model regresi
dalam uji validitas dan dinyatakan
variabel dependen dan sub variabel
valid.
dari variabel independen keduanya
mempunyai distribusi normal atau
2. Uji Reliabilitas
Uji
reliabilitas
tidak. Deteksi normalitas dengan
digunakan
melihat penyebaran titik-titik pada
untuk mengukur konsistensi konstruk
sumbu
atau
Untuk
grafik dilakukan dengan melihat
mengukur uji reliabilitas dilakukan
histogram dan normal probability
dengan menggunakan uji statistik
plot.
Cronbach Alpha ( ). Suatu konstruk
dengan analisis grafik melalui SPSS
atau variabel dikatakan reliabel jika
versi 16.0 dapat dilihat pada gambar
memberikan nilai koefisien Alpha
2 dan gambar 3 sebagai berikut:
variabel
penelitian.
diagonal
grafik.
Analisis
Hasil pengujian normalitas
Gambar 3.
Histogram
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol.13 No.2
April 2014
82
ISSN : 0853 - 2516
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 16.0, 2014
Dengan melihat tampilan grafik
dan
berbentuk
simetris,
tidak
histogram di atas dapat disimpulkan
menceng (skewness) ke kanan atau
bahwa
ke kiri.
grafik
histogram
menunjukkan pola distribusi normal
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol.13 No.2
April 2014
67
ISSN : 0853 - 2516
Gambar 4.
Grafik normal probability plot
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 16.0, 2014
Berdasarkan
grafik
normal
regresi ditemukan adanya korelasi
probability plot diatas maka dapat
antar sub variabel dari variabel bebas
diketahui
bahwa
data
(independen). Model regresi yang
disekitar
garis
diagonal
menyebar
dan
baik seharusnya tidak terjadi korelasi
mengikuti arah garis diagonal. Dari
di antara sub variabel dari variabel
kedua grafik tersebut maka dapat
bebas. Jika nilai Variance Inflation
dinyatakan bahwa model regresi
Factor (VIF) kurang dari 10 dan nilai
pada penelitian ini memenuhi asumsi
tolerance di atas 0,10. Maka model
normalitas.
regresi
b. Uji Multikolinearitas
multikolinearitas.
terbebas
dari
Hasil
gejala
uji
Uji multikoliniaritas bertujuan
multikolinearitas menunjukan bahwa
untuk menguji apakah dalam model
tidak ada sub variabel yang memiliki
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol.13 No.2
April 2014
83
ISSN : 0853 - 2516
nilai VIF lebih besar dari 10 dan nilai
model regresi terjadi ketidaksamaan
tolerance yang lebih kecil dari 10%
variance
yang berarti bahwa tidak terdapat
pengamatan ke pengamatan yang
korelasi antar sub variabel yang lebih
lain. Jika variance dari residual satu
besar
pengamatan ke pengamatan yang lain
dari 95 %,
disimpulkan
bahwa
maka dapat
residual
satu
ada
tetap maka disebut homokedastisitas,
multikolinearitas antar sub variabel
namun jika berbeda disebut dengan
dari
dalam
heteroskedastisitas. Model regresi
model regresi. Atau dengan kata lain
yang baik adalah homokedastisitas
model regresi dalam penelitian ini
atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
terbebas dari gejala multikolinearitas.
Hasil uji heteroskedastisitas dapat
c. Uji Heteroskedastisitas
dilihat
variabel
Tujuan
tidak
dari
independen
pengujian
ini
adalah
melalui
gambar
5
scatterplot
pada
dibawah
ini:
untuk mengetahui apakah dalam
Gambar 6.
Hasil Uji Heteroskedastisitas (Scatterplot)
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 16.0, 2014
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol.13 No.2
April 2014
84
ISSN : 0853 - 2516
Dari gambar scatterplot di atas
dapat
terlihat
bahwa
titik-titik
0,413X1 + 0,285X2 + 0,471X3 +
0,645X4”
menyebar secara acak baik diatas
Dari hasil analisis data juga
maupun di bawah nol pada sumbu Y
diketahui
dan tidak membentuk suatu pola
koefisien determinasi ditunjukkan
tertentu. Dengan demikian dapat
oleh nilai Adjusted R Square yaitu
disimpulkan bahwa tidak terjadi
sebesar 0,624 yang artinya bahwa
heteroskedastisitas
model
variasi dari semua sub variabel dari
regresi, oleh karena itu model regresi
variabel bebas yaitu keterjangkauan,
dalam penelitian ini layak dipakai
kelancaran
arus
untuk
lingkungan
dan
pada
memprediksi
keputusan
bahwa
besarnya
nilai
lalu
lintas,
dekat
dengan
pembelian berdasarkan masukan sub
fasilitas umum dapat menerangkan
variabel dari variabel independen
variabel
yang
sebesar 62,4%, sedangkan sisanya
meliputi
keterjangkauan,
kelancaran
arus
lalu
lintas,
lingkungan,
dan
dekat
dengan
fasilitas umum.
4.
Analisis
sebesar
37,6%
pembelian
diterangkan
oleh
variabel lain yang tidak diajukan
dalam penelitian ini.
Regresi
Linier
Berganda
5. Pengujian Hipotesis
a.
Besarnya
keputusan
perubahan
pada
Uji F (Uji Mayor)
Uji F (uji mayor) digunakan
variabel dependen akibat perubahan
untuk
pada sub variabel dari variabel
pengaruh
variabel
independen
(variabel
X)
secara
parsial
dapat
menguji
ada
faktor
terhadap
tidaknya
lokasi
variabel
dijelaskan melalui persamaan regresi
keputusan pembelian (variabel Y)
yang diperoleh.
secara
Berdasarkan
pada
simultan
(bersama-sama).
hasil
Hasil uji F (uji mayor) menunjukkan
analisis yang telah dilakukan, maka
hasil perhitungan uji F ( uji mayor)
persamaan regresi yang terbentuk
diperoleh nilai Fhitung sebesar 33,798
adalah sebagai berikut: “Y = 4,311 +
dengan tingkat signifikansi sebesar
0,000 (<0,05). Sementara nilai Ftabel
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol.13 No.2
April 2014
85
ISSN : 0853 - 2516
sebesar 2,49 (dari perhitungan df1 =
dari t
k – 1 = 5 – 1 = 4 dan df2 = n - k =
(1,99210)
80 – 5 = 75 diperoleh F
signifikansinya 0,043 < 0,05
tabel
sebesar
2,49). Ini berarti bahwa F
(33,798) > F
hitung
(2,49) dengan
tabel
demikian maka H0 ditolak dan Ha
maka
yaitu (2,059) >
tabel
dan
H0
nilai
ditolak
dan
Ha
diterima.
2. Dari tabel 4.11 dapat kita lihat
diterima, artinya bahwa variabel
bahwa nilai t
faktor lokasi yang terdiri dari sub
variabel kelancaran arus lalu
variabel keterjangkuan, kelancaran
lintas
arus lalu lintas, lingkungan, dan
dengan
dekat
sebesar 0,049. Karena nilai t
dengan
fasilitas
umum
adalah
pada sub
hitung
sebesar
tingkat
2,000
signifikansi
berpengaruh secara simultan atau
hitung
bersama-sama
(2,000) > (1,99210) dan nilai
keputusan
terhadap
pembelian
variabel
pada
CV.
lebih besar dari t
maka
b. Uji t (Uji Minor)
diterima.
untuk
mengetahui
signifikansi
sub
variabel
pengaruh
yaitu
signifikansinya 0,049 < 0,05
Wijaya Jember.
Uji t (uji mnor) digunakan
tabel
H0
ditolak
dan
Ha
3. Dari tabel 4.11 dapat kita lihat
bahwa nilai t
variabel
pada sub
hitung
lingkungan
adalah
keterjangkauan, kelancaran arus lalu
sebesar 2,872 dengan tingkat
lintas, lingkungan, dan dekat dengan
signifikansi
fasilitas umum secara parsial atau
Karena nilai t
individual
dari t
menerangkan
variabel
sebesar
tabel
hitung
0,005.
lebih besar
yaitu (2,872) >
keputusan pembelian. Hasil uji t (uji
(1,99210)
minor) menunjukan bahwa:
signifikansinya 0,005 < 0,05
1. Dari tabel 4.11 dapat kita lihat
maka
bahwa nilai t
hitung
pada sub
variabel keterjangkauan adalah
H0
dan
nilai
ditolak
dan
Ha
diterima.
4. Dari tabel 4.11 dapat kita lihat
sebesar 2,059 dengan tingkat
bahwa nilai t
signifikansi
0,043.
variabel dekat dengan fasilitas
Karena nilai thitung lebih besar
umum adalah sebesar 3,722
sebesar
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol.13 No.2
hitung
pada sub
April 2014
86
ISSN : 0853 - 2516
dengan
tingkat
signifikansi
signifikansinya 0,000 < 0,05
sebesar 0,000. Karena nilai t hitung
maka
lebih besar dari t
diterima.
tabel
yaitu
H0
ditolak
dan
Ha
(3,722) > (1,99210) dan nilai
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data
yang
telah
dilakukan
5. Sub
variabel
lingkungan
terhadap
memiliki pengaruh yang positif
seluruh data yang diperoleh, maka
dan signifikan terhadap variabel
dapat diambil kesimpulan sebagai
keputusan pembelian.
berikut:
6. Sub
1. Persamaan
regresi
yang
variabel
dekat
fasilitas
umum
diperoleh dalam penelitian ini
pengaruh
yang
yaitu:
signifikan
“Y = 4,311 + 0,413X1 + 0,285X2
keputusan pembelian.
+ 0,471X3 + 0,645X4”
2. Variabel
positif
dan
variabel
determinasi
(R²)
sebesar
0,624
(keterjangkauan, kelancaran arus
bahwa
sub
lalu lintas, lingkungan, dan dekat
variabel
dengan fasilitas umum) memiliki
(keterjangkauan, kelancaran arus
pengaruh
lalu lintas, lingkungan, dan dekat
signifikan
yang
lokasi
memiliki
terhadap
7. Koefisien
faktor
dengan
positif
terhadap
dan
variabel
keputusan keputusan pembelian.
3. Sub
variabel
keterjangkauan
dengan
menunjukkan
variabel
faktor
pada
lokasi
fasilitas
umum)
memberikan kontribusi terhadap
variabel keputusan pembelian
memiliki pengaruh yang positif
sebesar
dan signifikan terhadap variabel
sisanya 37,6% dipengaruhi oleh
keputusan pembelian.
variabel lain yang tidak diteliti
4. Sub variabel kelancaran arus lalu
62,4%,
sedangkan
dalam penelitian ini.
lintas memiliki pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap
variabel keputusan pembelian.
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol.13 No.2
April 2014
87
ISSN : 0853 - 2516
DAFTAR PUSTAKA
____________. Buku Pedoman
Penulisan
Skripsi
STIA
Pembangunan Jember. Tahun
2008.
___________. Data dan Statistik
Kabupaten Jember. Tahun
2010, 2011, dan 2012.
Algrina Agnes Ulus. 2013. Bauran
Pemasaran
Pengaruhnya
terhadap Keputusan Pembelian
Mobil Daihatsu pada PT. Astra
Internasional Manado. Jurnal
EMBA Volume 1 No.4 Hal.
1136.
Universitas
Sam
Ratulangi. Manado.
Arikunto,
Suharsimi.
2005.
Manajemen Penelitian. Jakarta.
Rineka Cipta.
_______________. 2006. Prosedur
Penelitian suatu Pendekatan Praktik.
Edisi Revisi VI. Jakarta. PT. Rineka
Cipta.
Assauri, Sofjan. 2004. Manajemen
Pemasaran. Jakarta. Radja Grafindo.
Budiarto, E. 2001. Biostatistika
untuk
Kedokteran
dan
Kesehatan
Masyarakat.
Jakarta. Agung Ceto.
Bungin, Burhan. 2005. Metodologi
Penelitian Kuantitatif. Jakarta.
Kencana
Prenada
Media
Group.
Creswell, Jhon W. 1994. Researc
Design:
Qualitative
and
Quantitative
Approach.
California. Sage Publication.
Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi
Analisis Multivariate dengan
Program SPSS. Semarang.
Universitas Diponegoro.
___________.
2005.
Aplikasi
Analisis Multivariate dengan
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Program SPSS. Semarang.
Universitas Diponegoro.
Hendra
Fure.
2013.
Lokasi,
Keberagaman Produk, Harga,
dan
Kualitas
Pelayanan
Pengaruhnya terhadap Minat
Beli pada Pasar Tradisional
Bersehati
Calaca.
Jurnal
EMBA Volume 1 No.3 Hal.
274-276. Universitas Sam
Ratulangi. Manado.
Kotler, Philip. 1997. Manajemen
Pemasaran.
Jakarta.
Prenhallindo.
___________. 2002. Manajemen
Pemasaran,
Analisa
Perencanaan,
Implementasi
dan Control. Edisi Kesembilan.
Jilid 1 dan Jilid 2. Jakarta.
Prenhallindo.
Kotler, Philip. 2005. Manajemen
Pemasaran. Jilid I dan II.
Indeks.
Jakarta.
Salemba
Empat.
____________ & Armstrong, Gary.
2001.
Prinsip-Prinsip
Pemasaran. Jakarta. Erlangga.
Kristanto, Harianto. 2004. Konsep
dan Perancangan Database.
Yogyakarta. Andy Offset.
Lamb, Charles W. et al. 2001.
Pemasaran. Buku I Edisi
Pertama. Jakarta. Salemba
Empat.
Lupiyoadi,
Rambat.
2001.
“Manajemen Pemasaran Jasa
Teori dan Praktik”. Jakarta.
Salemba Empat.
Ma’ruf. 2006. Pemasaran Ritel.
Jakarta. PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Nickels William G., James M.
McHugh, Susan M. McHugh.
Vol.13 No.2
April 2014
88
ISSN : 0853 - 2516
2009: 106. Pengantar Bisnis
(Understanding
Business).
edisi 8. buku 2. Jakarta.
Salemba Empat.
Sriyadi. 1991. Bisnis Pengantar Ilmu
Perusahaan Modern. Semarang.
IKIP Press.
Santoso, Singgih. 2002. Statistik
Multivariat. Jakarta. PT. Elex
Media Komoutindo.
Stanton, J. William. 1984. Prinsip
Pemasaran. Jakarta. Erlangga.
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian
Bisnis. Bandung. Alfabeta.
_______ . 2006. Metode Penelitian
Administrasi. Bandung. Alfabeta.
_______ . 2008. Metode Penelitian
Bisnis
(
Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D ). Bandung. Alfabeta.
_______ . 2009. Metode Penelitian
Kuantitatif dan Kualitatif.
Bandung. Alfabeta.
_______ . 2010. Metode Penelitian
Administrasi. Bandung. Alfabeta.
Swastha, Basu. 2002. Manajemen
Pemasaran. Edisi Kedua.
Cetakan Kedelapan. Jakarta.
Penerbit Liberty.
___________ dan Handoko. 1997.
Manajemen Pemasaran,
Analisa dan Perilaku
Konsumen. Yogyakarta. BPFE.
Swastha, Basu dan Handoko. 2004.
Manajemen Pemasaran
Modern. Jakarta. PT. Grasindo
Persada.
___________ dan Irawan. 2001.
Manajemen
Pemasaran
Modern. Yogyakarta. Liberty.
____________________.
2003.
Manajemen
Pemasaran
Modern. Yogyakarta. Liberty.
Tjiptono, Fandy. 2004. ”Manajemen
Jasa”. Yogyakarta. Andy Offset.
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
____________ . 2008. Strategi
Pemasaran. Edisi Ketiga.
Yogyakarta. Andy Offset.
Victor Supriadi. 2013. Kualitas
Produk, Merek, dan Harga
Pengaruhnya
terhadap
Keputusan
Pembelian
Konsumen pada Percetakan
Mitra Card di Manado. Jurnal
EMBA Volume 1 No. 4 Hal.
831-840. Universitas Sam
Ratulangi. Manado.
https://www.facebook.com/pages/M
OTTO-ORANG-ORANGPENTING-DI-DUNIA/
240686394273/John-SaviqueCapone/mottokesuksesan/diunduh tanggal 01
Juli 2014/09:25 PM.
Vol.13 No.2
April 2014
89
Download