ISSN : 0853 - 2516 PENGARUH FAKTOR LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK Oleh: Siti Husnul Hotimah Dosen STIA Pembangunan Jember Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sub variabel pada variabel faktor lokasi (keterjangkauan, kelancaran arus lalu lintas, lingkungan, dan dekat dengan fasilitas umum) berpengaruh terhadap variabel keputusan pembelian pada CV. Wijaya Jember. Populasi dalam penelitian ini adalah semua konsumen CV. Wijaya yang melakukan transaksi pembelian di tempat tersebut. Sampel yang diambil sebanyak 80 responden dengan metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Accidental sampling Method. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner yang pengukurannya menggunakan skala likert dengan 5 tingkatan. Kemudian dilakukan analisis data yang diperoleh dengan menggunakan analisis regresi linier berganda dengan pengujian hipotesis menggunakan uji F (uji mayor) dan uji t (uji minor). Dari analisis tersebut diperoleh persamaan regresi: “Y = 4,311 + 0,413X1 + 0,285X2 + 0,471X3 + 0,645X4“. Dimana melalui uji F (uji mayor) menunjukkan bahwa variabel faktor lokasi (X) secara simultan mempengaruhi variabel keputusan pembelian (Y). Kemudian melalui uji t menunjukkan bahwa sub variabel keterjangkauan (X1), kelancaran arus lalu lintas (X2), lingkungan (X3), dan dekat dengan fasilitas umum (X4) secara individual mempengaruhi variabel keputusan pembelian (Y). Angka Adjusted R square sebesar 0,624 menunjukkan bahwa 62,4% variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan melalui keempat sub variabel pada variabel faktor lokasi sedangkan sisanya 37,6% dijelaskan oleh variabel lain diluar keempat sub variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Kata kunci: Keputusan pembelian, Faktor lokasi Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol.13 No.2 April 2014 66 ISSN : 0853 - 2516 PENDAHULUAN Pekembangan persaingan bisnis di Indonesia adalah salah satu fenomena yang sangat menarik untuk konsumen lama untuk bertransaksi kembali. Persentase kenaikan jumlah kita pelajari, terlebih dengan adanya (berdirinya) percetakan terjadi luar globalisasi dalam bidang ekonomi biasa yaitu pada tahun 2011 sebesar yang semakin membuka peluang 13% dan pada tahun 2012 hanya pengusaha turut sebesar menjaring wilayah asing berkompetisi untuk dalam 2,5%. Bila ditilik berdirinya / konsumen lokal. Perusahaan lokal perkembangannya sebagai tuan rumah semakin dituntut Kecamatan Sumbersari, Patrang, dan untuk mengenali perilaku konsumen Kaliwates, yaitu kecamatan yang untuk berada di dekat pusat kota Jember. kemudian menyesuaikan kemampuan perusahaan kebutuhan mereka. terjadi dari di dengan Perusahaan percetakan ini dahulunya Perilaku hanya melayani percetakan offset, konsumen adalah suatu kegiatan namun dengan berjalannya waktu individu pemilik perusahaan berinovasi untuk terlibat yang dalam secara langsung mendapatkan dan menambah jenis jasa yang mempergunakan barang atau jasa ditawarkann kepada konsumen yaitu temasuk jasa pengadaan barang (General didalamnya pengambilan keputusan proses pada Supplier). Sedangkan produk persiapan dan penentuan kegiatan percetakan offset yang ditawarkan tersebut. ingin meliputi brosur, undangan, kalender, survive harus mempunyai nilai lebih kartu nama, stiker, nota, sablon yang menjadikan perusahaan tersebut plastik, sampul raport, raport, kop berbeda dengan perusahaan lain. amplop, kop surat, buku, bed lokasi, Nilai lebih yang ditawarkan ini akan nama dada, dan lain - lain. Perusahaan yang semakin memberikan kemantapan kepada calon konsumen Dalam menumbuhkan minat beli untuk dan akhirnya melakukan keputusan bertransaksi atau mendorong para membeli tidaklah mudah. Banyak Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol.13 No.2 April 2014 67 ISSN : 0853 - 2516 faktor yang dapat mempengaruhi hal sebagian kecil dari pasar. 3) Situasi itu. Baik dari faktor internal/dari ekonomi. Strategi pemasaran harus dalam ataupun disesuaikan dengan situasi ekonomi pengaruh eksternal yaitu rangsangan dan pandangan ke depan, apakah yang dilakukan oleh perusahaan. ekonomi Perusahaan harus selalu mengamati makmur atau inflasi tinggi. Pada perubahan hakekatnya tujuan dari pemasaran diri konsumen perilaku sehingga dapat konsumen mengantisipasi adalah berada untuk dalam mengetahui situasi dan perubahan perilaku tersebut, untuk memahami sifat konsumen dengan kemudian dijadikan kajian dalam baik rangka ditawarkan dapat laku terjual. memperbaiki strategi pemasarannya. Strategi sehingga Perusahaan pemasaran adalah produk jasa harus yang dapat merancang strategi pemasaran yang pernyataan pokok tentang dampak tepat yang diharapkan akan dicapai dalam perusahaan, salah satunya adalah hal permintaan pada target pasar menentukan lokasi tempat untuk yang setiap bisnis merupakan suatu tugas ditentukan. Dalam strategi dalam pemasaran, ada tiga faktor utama penting yang keputusan menyebabkan terjadinya mencapai bagi pemasar, yang salah tujuan karena dapat perubahan strategi dalam pemasaran mengakibatkan kegagalan sebelum yaitu: 1) Daur hidup produk. Strategi bisnis harus disesuaikan dengan tahap – berdagang tahap daur perkenalan, tahap dimulai. Memilih merupakan lokasi keputusan hidup, yaitu tahap penting untuk bisnis yang harus tahap pertumbuhan, membujuk pelanggan untuk datang kedewasaan dan tahap ke tempat bisnis dalam pemenuhan kemunduran. 2) Posisi persaingan kebutuhannya. perusahaan mempunyai fungsi yang strategis di pasar. Strategi karena posisi perusahaan dalam persaingan, tercapainya apakah menantang, Lokasi adalah berbagai kegiatan mengikuti atau hanya mengambil yang dilakukan perusahaan untuk Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol.13 No.2 ikut lokasi pemasaran harus disesuaikan dengan memimpin, dapat Pemilihan tujuan menentukan badan usaha. April 2014 68 ISSN : 0853 - 2516 membuat produknya diperoleh dan mudah tersedia untuk tujuan yaitu : (1) Ingin mengetahui pengaruh faktor lokasi terhadap konsumen sasaran. Penyedia jasa keputusan pembelian bagi konsumen, harus (b) benar–benar Ingin mengetahui pengaruh mempertimbangkan, menyeleksi dan keterjangkauan terhadap keputusan memilih pembelian bagi konsumen, (c) Ingin lokasi yang responsif terhadap kemungkinan perubahan mengetahui ekonomi, budaya, arus lalu lintas terhadap keputusan persaingan, dan peraturan di masa pembelian bagi konsumen, (d) Ingin mendatang. mengetahui demografis, Rumusan masalah pengaruh pengaruh kelancaran lingkungan dalam terhadap keputusan pembelian bagi penelitian ini adalah “Apakah Faktor konsumen, (e) Ingin mengetahui Lokasi Berpengaruh Secara Simultan pengaruh Maupun Parsial Terhadap Keputusan dengan Pembelian keputusan pembelian bagi konsumen. Produk Percetakan?”. kedekatan fasilitas perusahaan umum terhadap Penelitian ini mempunyai beberap TINJAUAN PUSTAKA kegiatan bisnis yang dirancang untuk 1. Pemasaran Menurut Kotler “pemasaran adalah sosial dan (1997:8), merencanakan, menentukan harga, suatu proses mempromosikan dan manajerial yang mendistribusikan barang-barang didalamnya individu dan kelompok yang memuaskan keinginan dan jasa mendapatkan butuhkan apa dan menciptakan, yang mereka baik kepada para konsumen saat ini inginkan dengan maupun menawarkan mempertukarkan bernilai dengan dan konsumen Pemasaran potensial”. adalah sistem produk yang keseluruhan dari kegiatan-kegiatan pihak lain”. usaha yang ditujukan untuk Sedangkan definisi menurut William merencanakan, menentukan harga, J. Stanton (1984:7), “pemasaran mempromosikan, adalah mendistribusikan barang dan jasa suatu sistem total dari Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol.13 No.2 April 2014 dan 69 ISSN : 0853 - 2516 yang dapat memuaskan kebutuhan digunakan baik kepada pembeli untuk yang ada atau dapat memenuhi maupun pembeli potensial (Swastha kebutuhan dan Handoko, 2004:4). meliputi barang orang, tempat, Manajemen pemasaran merupakan kegiatan yang dikoordinasikan dan dikelola dengan dikonsumsi dan keinginan fisik, jasa, organisasi, gagasan dan ide. b. Price (harga) baik. Definisi manajemen pemasaran Yaitu jumlah uang yang harus menurut Kotler yang dikutip Swastha dibayar oleh pelanggan untuk dan yaitu: memperoleh produk atau jasa adalah untuk memperoleh satu buah dan produk dan hendaknya harga Handoko “manajemen (1997:4) pemasaran penganalisaan, perencanaan pengawasan program-program yang akan bertujuan menimbulkan pertukaran konsumen. dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai c. tujuan dapat terjangkau oleh Place (tempat / lokasi) Termasuk aktivitas perusahaan perusahaan”. untuk menyalurkan produk atau Bauran pemasaran menurut jasa tersedia bagi konsumen. Kotler (2002:18), adalah sekumpulan Serta alat pemasaran yang dapat digunakan distribusi oleh perusahaan untuk mencapai kemudahan akses terhadap jasa tujuan pemasarannya dalam pasar bagi para pelanggan. Tempat sasaran. dimana produk tersedia dalam Ada pemasaran 4 unsur yang bauran disingkat 4P merupakan keputusan menyangkut sejumlah saluran distribusi dan (Product, Price, Promotion, dan outlet Place). konsumen dapat dengan mudah Penjelasan arti dari 4P sebagai berikut: a. memungkinkan memperoleh suatu produk. Product (produk) Adalah segala yang d. sesuatu Promotion (promosi) yang Berarti aktivitas yang meliputi dapat ditawarkan ke pasar untuk berbagai metode, yaitu iklan, diperhatikan, promosi penjualan, diperoleh Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” dan Vol.13 No.2 April 2014 penjualan 70 ISSN : 0853 - 2516 tatap muka dan hubungan kegiatan yang terjadi diantara masyarakat, lembaga-lembaga pemasaran yang mengkomunikasikan produk dan terlibat didalam proses pemasaran. membujuk pelanggan, Arus pemasaran meliputi barang fisi, berbagai arus kepemilikan, arus informasi, yang ditempuh arus promosi, arus negoisasi, arus dalam pembayaran, arus pendanaan, arus Menggambarkan macam cara perusahaan rangka menjual produk ke konsumen. penanggung risiko dan arus pemesanan. Pemilihan 2. Lokasi Tjiptono lokasi mempunyai (2008:185) fungsi yang strategis karena dapat mendefinisikan secara garis besar, ikut menentukan tercapainya tujuan pendistribusian diartikan badan usaha. Lokasi lebih tegas sebagai kegiatan pemasaran yang berarti tempat secara fisik (Sriyadi, berusaha dan 1991: 60). Lokasi adalah letak atau mempermudah penyampaian barang toko pengecer pada daerah yang dan jasa dari produsen kepada strategis konsumen, sehingga penggunaannya memaksimumkan laba (Swastha dan sesuai dengan yang diperlukan (jenis, Irawan, 2003: 339). jumlah, harga, tempat, dan saat a. dapat memperlancar dibutuhkan). Dengan kata lain proses distribusi merupakan pemasaran yang aktivitas mampu: (1) sehingga dapat Jenis-jenis Interaksi Lokasi Menurut Lupiyoadi (2001: 61- 62), “lokasi adalah tempat dimana perusahaan harus bermarkas Menciptakan nilai tambah produk melakukan operasi. Dalam hal ini melalui ada fungsi-fungsi pemasaran 3 jenis interaksi yang dapat merealisasikan kegunaan mempengaruhi lokasi, yaitu: bentuk, 1. tempat, kepemilikkan: (2) waktu dan Memperlancar yang Konsumen mendatangi pemberi jasa arus saluran pemasaran secara fisik Apabila keadaannya seperti ini dan non fisik. Yang dimaksd dengan maka lokasi menjadi sangat arus penting. Perusahaan sebaiknya pemasaran adalah aliran Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol.13 No.2 April 2014 71 ISSN : 0853 - 2516 memilih tempat dekat dengan konsumen sehingga dijangkau, mudah dengan kata lain harus strategis. 2. Pemberi Menurut Tjiptono (2004: 41-42), pemilihan jasa mendatangi 1. hal ini perusahaan Keterjangkauan, misalnya lokasi yang mudah dilalui atau mudah dijangkau yang berupa personal selling, umum. dengan konsumen mendatangi yang 2. sudah sarana Kelancaran arus lalu lintas, ada - Banyaknya orang yang lalu komunikasi yang baik antara lalang perusahaan peluang dengan adanya pembeli. komunikasi akan memberikan yang - Kepadatan selalu menggunakan jasa perusahaan. bisa besar terjadinya impuls buying. yang baik diharapkan konsumen tersebut transportasi dua hal yang diperhatikan: berlangganan sehingga terjalin Dengan memerlukan beberapa faktor berikut: melakukan kegiatan pemasaran yaitu 3. lokasi pertimbangan yang cermat terhadap konsumen Dalam b. Faktor Pemilihan Lokasi dan kemacetan bisa menjadi hambatan. 3. Lingkungan sekitar yang Pemberi jasa dan konsumen nyaman yaitu daerah sekitar tidak bertemu secara langsung yang Berarti ditawarkan. penyedia jasa dan konsumen berinteraksi melalui 4. mendukung jasa yang Dekat dengan fasilitas umun, sarana tertentu seperti telepon, misalnya di dekat perusahaan komputer, surat, ataupun media tersedia beberapa fasilitas seperti lainnya. Dalam hal ini penyedia toilet, jasa harus menjaga komunikasi fasilitas lainnya. antara Lokasi kedua belah pihak mushola, sering toko, dan menentukan sehingga terlaksana dengan baik kesuksesan suatu jasa karena lokasi dan konsumen merasa mudah erat dan potensial suatu perusahaan. Apabila nyaman dalam menggunakan jasa perusahaan. Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” kaitannya dengan kadar lokasi percetakan menguntungkan, Vol.13 No.2 April 2014 72 ISSN : 0853 - 2516 lokasinya strategis, memiliki masuk ke dalam persaingan kemudahan dalam transportasi, maka minat konsumen untuk menggunakan produk tersebut. d. Menaikkan keunggulan produk jasa percetakan dapat meningkat, tertentu di pasaran sebab konsumen akan lebih mudah Terutama untuk produk kelas menjangkau percetakan tersebut. tinggi, yaitu untuk meningkatkan keunggulan produk di depan 3. Tujuan Perusahaan pelanggannya dalam Perusahaan memiliki e. beberapa tujuan-tujuan diantaranya: Meningkatkan penjualan dan Tujuan perusahaan juga terdapat 2 kategori, yaitu : Dengan cara memperbesar atau 1. Permintaan. memperbanyak omset penjualan, Permintaan sehingga laba dapat meningkat yang didukung oleh kemampuan dengan sendirinya. yang dimiliki oleh seseorang Menguasai pasar konsumen untuk membeli. Memperbesar c. Memenuhi permintaan pihakpihak tertentu laba b. cara promosi, dan sebagainya. Pemasaran a. dengan market share, 2. adalah keinginan Penawaran. untuk mencari dan menciptakan Penawaran adalah jumlah barang peluang baru untuk merebut atau market share pesaing. produsen pada berbagai tingkat Mengurangi saingan harga pada suatu waktu tertentu. jasa yang ditawarkan Menciptakan/memproduksi produk sejenis dengan mutu 4. Keputusan Pembelian sama tetapi harga lebih rendah Minat beli yang ada dalam dari produk pesaing. Hal ini diri dapat mengurangi saingan dan fenomena antisipasii dalam terhadap kemungkinan pesaing yang akan beli konsumen yang merupakan sangat penting kegiatan pemasaran, minat merupakan suatu perilaku konsumen yang melandaskan suatu Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol.13 No.2 April 2014 73 ISSN : 0853 - 2516 keputusan pembelian yang hendak memutuskan barang dan jasa yang dilakukan akan (Swastha dan Irawan dibeli”. Pemasar memiliki 2001: 339). Pengertian keputusan sedikit pembelian, tidak sekuat pengaruh sosiokultural menurut Kotler & pengaruh tetapi biasanya Armstrong (2001: 226) adalah tahap membantu dalam proses pengambilan keputusan pencarian pembeli di mana konsumen benar- evaluasi benar merupakan fungsi utama pemasar. membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu terlibat yang secara dalam a. langsung produk yang dalam informasi mereka Peran alternatif dan mereka Konsumen dalam Keputusan Pembelian mendapatkan dan mempergunakan konsumen Pemasar harus dapat mengetahui siapa yang membuat keputusan ditawarkan. Keputusan yang dipilih pembelian dan apa saja peran yang konsumen dilakukan perusahaan dalam adalah kelangsungan perusahaan memilih kunci tersebut. bagi Mengenali konsumen untuk beberapa sebuah produk tertentu cukup mudah, tetapi konsumen pemasar juga perlu mengidentifikasi siklus karena konsumen merupakan aset. peran konsumen dalam keputusan Assauri (2004: 141), pembelian. Kotler (2005: 220) lima peran yang menyatakan keputusan pembelian membedakan merupakan suatu dimainkan orang dalam keputusan pengambilan keputusan pembelian yang proses akan mencakup pembelian, yaitu: 1. Pencetus yaitu seseorang yang penentuan apa yang akan dibeli atau pertama tidak dan gagasan untuk membeli produk dari atau jasa. melakukan pembelian keputusan itu diperoleh kegiatan-kegiatan sebelumnya. 2. Pemberi kali mengusulkan pengaruh yaitu Nickels et al, (2009: 106), “proses seseorang yang pandangan atau pengambilan keputusan konsumen sarannya adalah ada banyak pengaruh pada keputusan. konsumen ketika mempengaruhi mereka Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol.13 No.2 April 2014 74 ISSN : 0853 - 2516 3. Pengambil keputusan seseorang yang keputusan 4. mengambil untuk setiap pemasaran yang tepat dengan para pembeli. b. Tahap – tahap Pengambilan komponen keputusan pembelian: Keputusan Pembelian apakah membeli, tidak membeli, Pada bagaimana membeli dan dimana bertindak akan membeli. mempertimbangkan Pembeli yaitu orang melakukan 5. yaitu yang pembelian umumnya manusia rasional informasi yang dan segala jenis tersedia dan mempertimbangkan segala sesuatu sesungguhnya. yang bisa muncul dari tindakannya Pemakai yaitu seseorang yang sebelum melakukan sebuah perilaku mengkonsumsi tertentu. atau menggunakan produk / jasa yang melewati bersangkutan. melakukan Dengan mengetahui pelaku Para lima konsumen akan tahapan dalam pembelian yaitu: pengenalan masalah, pencarian utama dan peranan yang mereka informasi, evaluasi alternatif, mainkan akan keputusan pembelian, dan perilaku pemasar menyelaraskan membantu para program pasca pembelian (Kotler, 2005: 36). Gambar 1. Tahap – Tahap Pengambilan Keputusan Pembelian Pengenalan Masalah Pencarian Informasi Perilaku Pasca Pembelian Keputusan Pembelian Evaluasi Alternatif Sumber : Kotler (2005:36) Manajemen Pemasaran Penjelasan lebih lanjut dapat mengenai tahapan diatas rangsangan adalah sebagai berikut: 1. dicetuskan oleh internal atau eksternal. Rangsangan ini akan Pengenalan Masalah berubah Proses pembelian dimulai ketika Berdasarkan dorongan yang ada pembeli mengenali masalah atau pada kebutuhan. Kebutuhan tersebut konsumen akan mencari obyek Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol.13 No.2 diri menjadi dorongan. konsumen April 2014 maka 75 ISSN : 0853 - 2516 yang 2. diketahui untuk dapat pemeringkatan independen memuaskan dorongan tersebut. terhadap produk. (contohnya, Pencarian Informasi laporan hasil riset produk dan Seorang konsumen yang warta konsumen). minatnya telah tergugah hanya akan ada dua e. Sumber Eksperiensial, yaitu kemungkinan menangani, menilai, yaitu, mencari informasi secara mungkin aktif atau mencari informasi produk atau jasa sewaktu kemudian hanya berbelanja. mengendapkannya dalam ingatan. Sumber informasi 3. Tidak ada tunggal ke dalam lima kategori berikut: digunakan Internal, mencoba Evaluasi Alternatif konsumen dapat dikelompokkan a. Sumber pula dan proses evaluasi sederhana yang oleh semua berupa konsumen atau oleh salah satu sebelumnya konsumen dalam semua situasi dalam menangani kebutuhan pembelian, itu berarti setiap serupa. konsumen pasti memiliki beberapa alternatif sebelum pengalaman b. Sumber Kelompok, pihak-pihak (seperti yaitu relevan teman, lain keluarga, akhirnya menjatuhkan pilihan. Beberapa konsep dasar tetangga, dan rekan kerja) proses evaluasi konsumen: yang a. Konsumen diyakini memiliki konsumen keahlian khusus dalam keputusan pembelian terkait. berusaha memenuhi kebutuhan b. Konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk c. Sumber Pemasaran, berupa iklan, dari wiraniaga, dealer, kemasan, dan pajangan. d. Sumber publisitas Publik, (seperti meliputi artikel koran tentang produk) dan Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” c. Konsumen memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan berbeda-beda yang dalam memberikan manfaat yang Vol.13 No.2 April 2014 76 ISSN : 0853 - 2516 4. digunakan untuk memuaskan harga, dan keuntungan dari kebutuhan itu. produk tersebut. Dalam Keputusan Pembelian Dalam tahap evaluasi konsumen preferensi para membentuk atas merek-merek melaksanakan pembelian, konsumen membuat sub pembelian: niat dapat keputusan keputusan merek, yang ada di dalam kumpulan keputusan pemasok, keputusan pilihan. Konsumen tersebut juga kuantitas, keputusan waktu, dan dapat membentuk niat untuk keputusan metode pembayaran. membeli merek yang paling 5. Perilaku Pasca Pembelian disukai. Namun ada dua faktor Setelah membeli produk maka yang dapat berada di antara niat konsumen akan pembelian tingkat kepuasan dan keputusan mengalami atau pembelian, pertama adalah sikap ketidakpuasan. Jika produk dan orang lain. Sejauh mana sikap perusahaan orang lain mengurangi alternatif konsumen yang disukai seseorang akan harapan maka konsumen puas, bergantung pada dua hal yaitu: jika melebihi harapan konsumen a. Intensitas sikap negatif orang akan sangat puas, jika produk lain terhadap alternatif yang dan perusahaan memperlakukan disukai dan konsumen kurang dari harapan motivasi konsumen untuk maka konsumen akan tidak puas. menuruti keinginan orang Kepuasan konsumen akan lain. membawa implikasi pada konsumen b. Faktor situasi yang tidak terantisipasi yang dapat memperlakukan sesuai perilaku dengan pembeliaan (repurchase) atau bahkan muncul dan mengubah niat merekomendasikan pembelian. (recommended) produk tersebut Faktor-faktor tersebut diantaranya seperti kepada faktor pendapatan, keluarga, membelinya. Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol.13 No.2 orang lain untuk April 2014 77 ISSN : 0853 - 2516 Meurut Tjiptono (2004: 41-42), 5. Hubungan Faktor Lokasi dengan pemilihan Keputusan Pembelian pertimbangan yang cermat terhadap Lokasi adalah faktor yang sangat penting dalam beberapa lokasi faktor, memerlukan yaitu (1) bauran Keterjangkauan, (2) Kelancaran arus pemasaran, pemilihan lokasi yang lalu lintas, (3) Lingkungan sekitar tepat dan strategis pada yang nyaman, (4) Dekat dengan sebuah gerai atau toko akan lebih sukses fasilitas umum. dibandingkan gerai lainnya yang Kotler (2005: 220) membedakan berlokasi kurang strategis (Berman lima peran yang dimainkan orang & Evans dalam Ma’ruf 2006: 113). dalam keputusan pembelian, yaitu: Pemilihan lokasi untuk berbisnis (1) Pencetus, (2) Pemberi pengaruh, harus dilakukan secara hati – hati. (3) Meskipun kesuksesan tidak hanya Pembeli, (5) Pemakai.Dari kelima bergantung pada lokasi bisnis, tetapi peran tersebut yang akan dijadikan faktor lokasi akan mempengaruhi indikator dari keputusan pembelian kesuksesan sebuah bisnis. Lamb, et (variabel al (2001: 102) berpendapat bahwa pengaruh, pengambil keputusan, dan “faktor keselamatan dan keamanan pemakai. dari lokasi merupakan salah satu Pengambil Y) keputusan, yaitu: (4) pemberi Berdasarkan uraian diatas maka variabel yang memberi kontribusi dapat pada pertimbangan konsumen dalam pemikiran teoritis seperti yang tersaji menggunakan jasa yang ditawarkan”. pada gambar sebagai berikut: disusun sebuah kerangka Gambar 2. Kerangka Pemikiran Teoritis H1 Faktor Lokasi (Variabel X) Keputusan Pembelian Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol.13 No.2 April 2014 78 ISSN : 0853 - 2516 Keterjangkauan (Sub variabel – X1) H2 Kelancaran arus lalu lintas (Sub variabel – X2) H3 Lingkungan (Sub variabel – X3) H4 Dekat dengan fasilitas umum (Sub variabel – X4) H5 Keterangan: (Variabel Y) Hipotesis mayor Hipotesis minor Sumber: Data yang diolah untuk penelitian ini, 2014. H2 : Sub variabel keterjangkauan 2.1 Hipotesis Menurut Sugiyono (2008: 221), memiliki pengaruh yang “hipotesis merupakan suatu ide untuk positif mencari terhadap fakta dikumpulkan”. yang harus Hipotesis adalah dan signifikan variabel keputusan pembelian. suatu pernyataan sementara atau H3 : Sub variabel kelancaran dugaan yang paling memungkinkan arus lalu lintas memiliki yang masih kebenarannya. variabel harus dicari pengaruh yang positif dan Hubungan antar signifikan dalam penelitian ini variabel memiliki hipotesis sebagai berikut: a. Hipotesis mayor: H4 : Sub variabel lingkungan positif positif terhadap signifikan variabel keputusan pembelian. b. memiliki pengaruh yang memiliki pengaruh yang terhadap keputusan pembelian. H1 : Variabel faktor lokasi dan terhadap dan signifikan variabel keputusan pembelian. H5 : Sub variabel dekat dengan Hipotesis minor: fasilitas umum memiliki pengaruh yang positif dan Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol.13 No.2 April 2014 79 ISSN : 0853 - 2516 signifikan terhadap variabel pembelian. keputusan METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di sebanyak 370 orang. Metode CV. Wijaya Jember tepatnya di Jl. pengambilan sampel yang digunakan KH. Wahid Hasyim No.45 Jember adalah Accidental Sampling Method selama kurun waktu 3 bulan yaitu dengan jumlah sampel sebanyak 80 sejak bulan April 2013 sampai responden. dengan Juni 2013. Variabel dalam Metode pengumpulan data penelitian ini meliputi (1) keputusan yang dipergunakan dalam penelitian pembelian (2) ini adalah: (1) Studi Pustaka, dan (2) keterjangkauan (X1), (3) kelancaran Kuesioner. Setelah data terkumpul arus lalu lintas (X2), (4) lingkungan dan diolah selanjutnya data dianalisis (X3), dan dekat dengan fasilitas dengan tahapan : (1) Uji Validitas, umum (variabel (X4). Y), Populasi dalam (2) Uji Reliabilitas, (3) Uji Asumsi adalah semua Klasik, (4) Analisis Regresi Linier konsumen yang menggunakan jasa Berganda, dan (5) Uji Hipotesis. Uji CV. Hipotesis yang digunakan meliputi penelitian ini Wijaya Jember. Jumlah konsumen yang tercatat pada data konsumen CV. Wijaya Uji F dan Uji t. yaitu HASIL PENELITIAN yang harus dijawab oleh responden. 1. Uji Validitas Uji validitas akan menguji masing-masing variabel digunakan dalam dimana keseluruhan Adapun kriteria yang digunakan yang dalam menentukan valid tidaknya ini, pernyataan yang digunakan dalam variabel penelitian ini adalah sebagai berikut: penelitian penelitian memuat 13 pernyataan Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” tingkat kepercayaan = 95 % ( Vol.13 No.2 April 2014 = 80 ISSN : 0853 - 2516 5%), derajat kebebasan (df) = n – 2 = lebih besar dari 0,60. Hasil uji 80 – 2 = 78, didapat rtabel = 0,2199. reliabilitas Jika r (untuk tiap butir dapat menunjukkan bahwa nilai koefisien dilihat pada kolom Corrected Item – Alpha dari variabel dan sub variabel Total Correlation) lebih besar dari r yang diteliti menunjukkan hasil yang dan nilai r positif, maka butir beragam. Akan tetapi, semua item tabel hitung pernyataan dikatakan dalam penelitian ini valid. pernyataan tersebut memiliki nilai telah koefisien Alpha lebih besar dari 0,60. dilakukan, maka hasil pengujian Dengan demikian dapat disimpulkan menunjukan bahwa nilai dari r bahwa alat ukur yang digunakan Berdasarkan analisis keseluruhan yang variabel hitung dan sub dalam penelitian ini adalah reliabel. variabel yang diuji bernilai positif dan lebih besar dari nilai r tabel. Maka dapat diambil kesimpulan, bahwa seluruh butir indikator 3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas yang Uji normalitas bertujuan untuk digunakan dalam penelitian ini lolos menguji apakah dalam model regresi dalam uji validitas dan dinyatakan variabel dependen dan sub variabel valid. dari variabel independen keduanya mempunyai distribusi normal atau 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas tidak. Deteksi normalitas dengan digunakan melihat penyebaran titik-titik pada untuk mengukur konsistensi konstruk sumbu atau Untuk grafik dilakukan dengan melihat mengukur uji reliabilitas dilakukan histogram dan normal probability dengan menggunakan uji statistik plot. Cronbach Alpha ( ). Suatu konstruk dengan analisis grafik melalui SPSS atau variabel dikatakan reliabel jika versi 16.0 dapat dilihat pada gambar memberikan nilai koefisien Alpha 2 dan gambar 3 sebagai berikut: variabel penelitian. diagonal grafik. Analisis Hasil pengujian normalitas Gambar 3. Histogram Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol.13 No.2 April 2014 82 ISSN : 0853 - 2516 Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 16.0, 2014 Dengan melihat tampilan grafik dan berbentuk simetris, tidak histogram di atas dapat disimpulkan menceng (skewness) ke kanan atau bahwa ke kiri. grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol.13 No.2 April 2014 67 ISSN : 0853 - 2516 Gambar 4. Grafik normal probability plot Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 16.0, 2014 Berdasarkan grafik normal regresi ditemukan adanya korelasi probability plot diatas maka dapat antar sub variabel dari variabel bebas diketahui bahwa data (independen). Model regresi yang disekitar garis diagonal menyebar dan baik seharusnya tidak terjadi korelasi mengikuti arah garis diagonal. Dari di antara sub variabel dari variabel kedua grafik tersebut maka dapat bebas. Jika nilai Variance Inflation dinyatakan bahwa model regresi Factor (VIF) kurang dari 10 dan nilai pada penelitian ini memenuhi asumsi tolerance di atas 0,10. Maka model normalitas. regresi b. Uji Multikolinearitas multikolinearitas. terbebas dari Hasil gejala uji Uji multikoliniaritas bertujuan multikolinearitas menunjukan bahwa untuk menguji apakah dalam model tidak ada sub variabel yang memiliki Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol.13 No.2 April 2014 83 ISSN : 0853 - 2516 nilai VIF lebih besar dari 10 dan nilai model regresi terjadi ketidaksamaan tolerance yang lebih kecil dari 10% variance yang berarti bahwa tidak terdapat pengamatan ke pengamatan yang korelasi antar sub variabel yang lebih lain. Jika variance dari residual satu besar pengamatan ke pengamatan yang lain dari 95 %, disimpulkan bahwa maka dapat residual satu ada tetap maka disebut homokedastisitas, multikolinearitas antar sub variabel namun jika berbeda disebut dengan dari dalam heteroskedastisitas. Model regresi model regresi. Atau dengan kata lain yang baik adalah homokedastisitas model regresi dalam penelitian ini atau tidak terjadi heteroskedastisitas. terbebas dari gejala multikolinearitas. Hasil uji heteroskedastisitas dapat c. Uji Heteroskedastisitas dilihat variabel Tujuan tidak dari independen pengujian ini adalah melalui gambar 5 scatterplot pada dibawah ini: untuk mengetahui apakah dalam Gambar 6. Hasil Uji Heteroskedastisitas (Scatterplot) Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 16.0, 2014 Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol.13 No.2 April 2014 84 ISSN : 0853 - 2516 Dari gambar scatterplot di atas dapat terlihat bahwa titik-titik 0,413X1 + 0,285X2 + 0,471X3 + 0,645X4” menyebar secara acak baik diatas Dari hasil analisis data juga maupun di bawah nol pada sumbu Y diketahui dan tidak membentuk suatu pola koefisien determinasi ditunjukkan tertentu. Dengan demikian dapat oleh nilai Adjusted R Square yaitu disimpulkan bahwa tidak terjadi sebesar 0,624 yang artinya bahwa heteroskedastisitas model variasi dari semua sub variabel dari regresi, oleh karena itu model regresi variabel bebas yaitu keterjangkauan, dalam penelitian ini layak dipakai kelancaran arus untuk lingkungan dan pada memprediksi keputusan bahwa besarnya nilai lalu lintas, dekat dengan pembelian berdasarkan masukan sub fasilitas umum dapat menerangkan variabel dari variabel independen variabel yang sebesar 62,4%, sedangkan sisanya meliputi keterjangkauan, kelancaran arus lalu lintas, lingkungan, dan dekat dengan fasilitas umum. 4. Analisis sebesar 37,6% pembelian diterangkan oleh variabel lain yang tidak diajukan dalam penelitian ini. Regresi Linier Berganda 5. Pengujian Hipotesis a. Besarnya keputusan perubahan pada Uji F (Uji Mayor) Uji F (uji mayor) digunakan variabel dependen akibat perubahan untuk pada sub variabel dari variabel pengaruh variabel independen (variabel X) secara parsial dapat menguji ada faktor terhadap tidaknya lokasi variabel dijelaskan melalui persamaan regresi keputusan pembelian (variabel Y) yang diperoleh. secara Berdasarkan pada simultan (bersama-sama). hasil Hasil uji F (uji mayor) menunjukkan analisis yang telah dilakukan, maka hasil perhitungan uji F ( uji mayor) persamaan regresi yang terbentuk diperoleh nilai Fhitung sebesar 33,798 adalah sebagai berikut: “Y = 4,311 + dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 (<0,05). Sementara nilai Ftabel Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol.13 No.2 April 2014 85 ISSN : 0853 - 2516 sebesar 2,49 (dari perhitungan df1 = dari t k – 1 = 5 – 1 = 4 dan df2 = n - k = (1,99210) 80 – 5 = 75 diperoleh F signifikansinya 0,043 < 0,05 tabel sebesar 2,49). Ini berarti bahwa F (33,798) > F hitung (2,49) dengan tabel demikian maka H0 ditolak dan Ha maka yaitu (2,059) > tabel dan H0 nilai ditolak dan Ha diterima. 2. Dari tabel 4.11 dapat kita lihat diterima, artinya bahwa variabel bahwa nilai t faktor lokasi yang terdiri dari sub variabel kelancaran arus lalu variabel keterjangkuan, kelancaran lintas arus lalu lintas, lingkungan, dan dengan dekat sebesar 0,049. Karena nilai t dengan fasilitas umum adalah pada sub hitung sebesar tingkat 2,000 signifikansi berpengaruh secara simultan atau hitung bersama-sama (2,000) > (1,99210) dan nilai keputusan terhadap pembelian variabel pada CV. lebih besar dari t maka b. Uji t (Uji Minor) diterima. untuk mengetahui signifikansi sub variabel pengaruh yaitu signifikansinya 0,049 < 0,05 Wijaya Jember. Uji t (uji mnor) digunakan tabel H0 ditolak dan Ha 3. Dari tabel 4.11 dapat kita lihat bahwa nilai t variabel pada sub hitung lingkungan adalah keterjangkauan, kelancaran arus lalu sebesar 2,872 dengan tingkat lintas, lingkungan, dan dekat dengan signifikansi fasilitas umum secara parsial atau Karena nilai t individual dari t menerangkan variabel sebesar tabel hitung 0,005. lebih besar yaitu (2,872) > keputusan pembelian. Hasil uji t (uji (1,99210) minor) menunjukan bahwa: signifikansinya 0,005 < 0,05 1. Dari tabel 4.11 dapat kita lihat maka bahwa nilai t hitung pada sub variabel keterjangkauan adalah H0 dan nilai ditolak dan Ha diterima. 4. Dari tabel 4.11 dapat kita lihat sebesar 2,059 dengan tingkat bahwa nilai t signifikansi 0,043. variabel dekat dengan fasilitas Karena nilai thitung lebih besar umum adalah sebesar 3,722 sebesar Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol.13 No.2 hitung pada sub April 2014 86 ISSN : 0853 - 2516 dengan tingkat signifikansi signifikansinya 0,000 < 0,05 sebesar 0,000. Karena nilai t hitung maka lebih besar dari t diterima. tabel yaitu H0 ditolak dan Ha (3,722) > (1,99210) dan nilai KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan 5. Sub variabel lingkungan terhadap memiliki pengaruh yang positif seluruh data yang diperoleh, maka dan signifikan terhadap variabel dapat diambil kesimpulan sebagai keputusan pembelian. berikut: 6. Sub 1. Persamaan regresi yang variabel dekat fasilitas umum diperoleh dalam penelitian ini pengaruh yang yaitu: signifikan “Y = 4,311 + 0,413X1 + 0,285X2 keputusan pembelian. + 0,471X3 + 0,645X4” 2. Variabel positif dan variabel determinasi (R²) sebesar 0,624 (keterjangkauan, kelancaran arus bahwa sub lalu lintas, lingkungan, dan dekat variabel dengan fasilitas umum) memiliki (keterjangkauan, kelancaran arus pengaruh lalu lintas, lingkungan, dan dekat signifikan yang lokasi memiliki terhadap 7. Koefisien faktor dengan positif terhadap dan variabel keputusan keputusan pembelian. 3. Sub variabel keterjangkauan dengan menunjukkan variabel faktor pada lokasi fasilitas umum) memberikan kontribusi terhadap variabel keputusan pembelian memiliki pengaruh yang positif sebesar dan signifikan terhadap variabel sisanya 37,6% dipengaruhi oleh keputusan pembelian. variabel lain yang tidak diteliti 4. Sub variabel kelancaran arus lalu 62,4%, sedangkan dalam penelitian ini. lintas memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian. Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol.13 No.2 April 2014 87 ISSN : 0853 - 2516 DAFTAR PUSTAKA ____________. Buku Pedoman Penulisan Skripsi STIA Pembangunan Jember. Tahun 2008. ___________. Data dan Statistik Kabupaten Jember. Tahun 2010, 2011, dan 2012. Algrina Agnes Ulus. 2013. Bauran Pemasaran Pengaruhnya terhadap Keputusan Pembelian Mobil Daihatsu pada PT. Astra Internasional Manado. Jurnal EMBA Volume 1 No.4 Hal. 1136. Universitas Sam Ratulangi. Manado. Arikunto, Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta. _______________. 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI. Jakarta. PT. Rineka Cipta. Assauri, Sofjan. 2004. Manajemen Pemasaran. Jakarta. Radja Grafindo. Budiarto, E. 2001. Biostatistika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta. Agung Ceto. Bungin, Burhan. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta. Kencana Prenada Media Group. Creswell, Jhon W. 1994. Researc Design: Qualitative and Quantitative Approach. California. Sage Publication. Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang. Universitas Diponegoro. ___________. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Program SPSS. Semarang. Universitas Diponegoro. Hendra Fure. 2013. Lokasi, Keberagaman Produk, Harga, dan Kualitas Pelayanan Pengaruhnya terhadap Minat Beli pada Pasar Tradisional Bersehati Calaca. Jurnal EMBA Volume 1 No.3 Hal. 274-276. Universitas Sam Ratulangi. Manado. Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran. Jakarta. Prenhallindo. ___________. 2002. Manajemen Pemasaran, Analisa Perencanaan, Implementasi dan Control. Edisi Kesembilan. Jilid 1 dan Jilid 2. Jakarta. Prenhallindo. Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Jilid I dan II. Indeks. Jakarta. Salemba Empat. ____________ & Armstrong, Gary. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta. Erlangga. Kristanto, Harianto. 2004. Konsep dan Perancangan Database. Yogyakarta. Andy Offset. Lamb, Charles W. et al. 2001. Pemasaran. Buku I Edisi Pertama. Jakarta. Salemba Empat. Lupiyoadi, Rambat. 2001. “Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan Praktik”. Jakarta. Salemba Empat. Ma’ruf. 2006. Pemasaran Ritel. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama. Nickels William G., James M. McHugh, Susan M. McHugh. Vol.13 No.2 April 2014 88 ISSN : 0853 - 2516 2009: 106. Pengantar Bisnis (Understanding Business). edisi 8. buku 2. Jakarta. Salemba Empat. Sriyadi. 1991. Bisnis Pengantar Ilmu Perusahaan Modern. Semarang. IKIP Press. Santoso, Singgih. 2002. Statistik Multivariat. Jakarta. PT. Elex Media Komoutindo. Stanton, J. William. 1984. Prinsip Pemasaran. Jakarta. Erlangga. Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung. Alfabeta. _______ . 2006. Metode Penelitian Administrasi. Bandung. Alfabeta. _______ . 2008. Metode Penelitian Bisnis ( Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D ). Bandung. Alfabeta. _______ . 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung. Alfabeta. _______ . 2010. Metode Penelitian Administrasi. Bandung. Alfabeta. Swastha, Basu. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Kedua. Cetakan Kedelapan. Jakarta. Penerbit Liberty. ___________ dan Handoko. 1997. Manajemen Pemasaran, Analisa dan Perilaku Konsumen. Yogyakarta. BPFE. Swastha, Basu dan Handoko. 2004. Manajemen Pemasaran Modern. Jakarta. PT. Grasindo Persada. ___________ dan Irawan. 2001. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta. Liberty. ____________________. 2003. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta. Liberty. Tjiptono, Fandy. 2004. ”Manajemen Jasa”. Yogyakarta. Andy Offset. Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” ____________ . 2008. Strategi Pemasaran. Edisi Ketiga. Yogyakarta. Andy Offset. Victor Supriadi. 2013. Kualitas Produk, Merek, dan Harga Pengaruhnya terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Percetakan Mitra Card di Manado. Jurnal EMBA Volume 1 No. 4 Hal. 831-840. Universitas Sam Ratulangi. Manado. https://www.facebook.com/pages/M OTTO-ORANG-ORANGPENTING-DI-DUNIA/ 240686394273/John-SaviqueCapone/mottokesuksesan/diunduh tanggal 01 Juli 2014/09:25 PM. Vol.13 No.2 April 2014 89