Obat Hepatotoksik Pada Anak Dr. Bambang Suasono PENDAHULUAN Obat hepatotoksik adalah obat yang dapat menyebabkan kelainan pada hepar. Saat ini tercatat . bahan yang dipakai sebagai obat, . bahan di antaranya dipakai dalam campuran makanan. Semua ini merupakan tantangan sistem biologis manusia. Hepar sebagai organ penting dalam metabolisme obat, harus bekerja keras untuk menjinakkan dan mengekskresi bahan/obat, khususnya metabolitnya yang tidak berguna, yang justru dapat mengganggu hepar. Kerusakan pada hepar seringkali sulit dibedakan dengan gejala hepatitis lain. Sampai saat ini belum ada tes khusus untuk kepastian diagnosa. Pada dasarnya, obat dianggap sebagai penyebab kerusakan hepar kalau . Obat tersebut telah dikenal selalu mengakibatkan gangguan hepar, dan ini dapat dibuktikan pada binatang percobaan. . Obat tersebut menyebabkan gangguan pada hepar yang segera menyembuh bila obat dihentikan, serta timbul gangguan hepar bila diberikan obat lagi. Bahan ini sering mempunyai dosis hepatotoksik tidak tentu. Sayang sekali pelaporan tentang obat hepatotoksik pada anak ini belum banyak. Di Inggris, tahun dilaporkan oleh quotBoston Collaborative Drug surveillance Programquot terdapat anak dengan berbagai gejala sampingan obat, hanya dengan gejala gangguan hepar, dan dengan kegagalan. fungsi hepar. Di bagian Ilmu Kesehatan Anak RS. Dr. Soetomo, Surabaya, sejak tercatat anak diduga mengalami gangguan hepar karena obat obatan. Pada kenyataan terdapat sangat sedikit efek obat hepatotoksik pada anak dibanding pada orang dewasa. Namun demikian, kita harus selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya efek hepatotoksik akibat pemberian obat, sebab kelainan yang ditimbulkan dapat menjadi menahun, Sirosis, keganasan, kegagalan hepar fulminan dan kematian. METABOLISME OBAT Hepar adalah organ utama dalam metabolisme obat, terutama obatobat per oral. Pada dasarnya enzim hepar merubah obat menjadi bahan yang lebih polar dan mudah larut dalam air sehingga, mudah diekskresi melalui ginjal dan empedu. Metabolisme obat dalam hepar ada tahap. Pada tahap I, terjadi reduksi hidrolisa dan terutama oksidasi. Pada tahap ini belum terjadi proses detoksikasi, karenanya kadangkadang terbentuk suatu bahan metabolit yang justru bersifat toksik. Pada tahap ke II, terjadi reaksi konyugasi dengan asam glukoronat, sulfat glisin dan lainlain, sehingga terbentuk bahan yang kurang toksik, mudah larut dalam air dan secara biologis kurang aktif. Metabolisme ini terjadi dalam mikrosom sel hati, dan yang berperan NADPH C Reduktase dan Sitokrom p . KLASIFIKASI OBAT HEPATOTOKSIK A. Secara garis besar dibagi grup I. Kelompok yang dikenal Hepatotoksik predictable dengan sifat Dose dependent, besarnya dosis menentukan Sering disertai gangguan organ lain ginjal, gastrointestinal, susunan syaraf pusat dan lainlain. Dapat dibuktikan dengan binatang percobaan. II. Kelompok yang tidak dikenal sebagai Hepatotoksik unpredictable idiosinkratik, dengan sifat Dose idenpendent Lebih sering pada dewasa. Sering bersifat hipersensitif. B. Menurut cara dalam menimbulkan gangguan pada Hepar I. Direct hepatotoxicity , dapat menimbulkan Cermin Dunia Kedokteran No. , C. metildopa. Efek ini reversibel. Ikterus timbul setelah had kedua. asetil sistein. dan akhirnya meninggal. Kortikosteroid. Kerusakan sering berupa nekrosis Centrizonal dengan sedikit sel infiltrat. II. Kerusakan yang ditimbulkan meningkat bila pemberian dosis yang lebih tinggi. Proses nekrosis hepar dapat timbul akibat ikatan langsung antara bahan metabolit dengan protein. quot Direct Drugs Hepatotoxicityquot Yaitu obat yang tanpa memerlukan perubahan. Kerusakan hepar terjadi kalau terdapat kekurangan glutation akibat pembentukan bahan metabolit yang terlalu banyak.Related . Lesi vaskular. dan oleh beberapa ahli dianggap mempunyai nilai prognostik. I.Hepatotoxicity. Yang dapat dikerjakan ialah pemberian Precursor glutation seperti sisteamin. mempunyai . sulfobromoftalein dan asam empedu. eritromisin estolat. II. metildopa. Rifmpisin dapat menjadi Microsomal enzym inducers sehingga dapat meningkatkan efek hepatotoksik obatobat yang tergolong metabolite related . quotBiotransformasiquot dapat menyebabkan hepatotoksik. RIFAMPISIN Kerusakan hepar oleh obat ini melalui jalur Telah dikenal predictable. Perlemakan hati. Contohnya Tetrasiklin. Efek hepatotoksik juga meningkat dengan pemberian Enzym Inducer secara bersamaan. . Bahan metabolit yang toksis terbentuk setelah enzim mikrosom merubah dari bentuk asal. serum transaminase meningkat sangat tinggi. menimbulkan gangguan hepar melalui bahan metabolitnya. Hipersensitivitas. metildopa. karena tidak dapat memasuki sel hepar. tapi ada laporan terjadinya hepatotoksik pada dosis biasa dengan kadar serum l lmg/dl. estrogen. quotMetabolite related hepatotoxicityquot Sebagian besar obat menimbulkan Hepatotoksis melalui jalan ini. Intoksikasi tetrasiklin adalah suatu contoh yang tepat. Gejala klinis dapat timbul beberapa jam setelah pemberian obat. Patogenesis terjadinya kelainan hepar melalui Cermin Dania Kedokteran No. Hepatitis nonspesifik. III. atau melalui proses imunologik. Parasetamol. misalnya Gambaran PA Obat penyebab Nekrotik zonal Asetaminofen. dengan gambaran histopatologik mirip hepatitis. ASPIRIN / ASAM ASETIL SALISILAT Dikenal sebagai obat hepatotoksik yang tergantung pada besarnya dosis Predictable. Gangguannya berupa gangguan pada sintesa protein. Pada kasus yang berat angka kematian tinggi. misalnya luminal. Pada penderita yang termasuk kelompok proses asetilasi cepat. Pengaruh hepatotoksik sangat jarang terjadi pada pemakaian kombinasi dengan PAS dikatakan karena PAS dapat memblokir proses asetilasi. Keadaan ini nampaknya sangat erat hubungannya dengan kadar albumin darah. nitro furantion. anti tumor agents. ISONIAZID INH Isoniazid mengalami inaktivasi di hepar melalui proses asetilasi menjadi asetil Isoniazid yang kemudian dihidrolisis menjadi Free Acetyl Hydrozine dan oleh enzim sitokrom P dirubah menjadi bahan metabolit yang toksis. dapat menyebabkan gangguan Hepatic up take terhadap bilirubin. Dalam hepar secara enzimatis obat ini dirubah menjadi bahan toksik oleh enzim sitokrom P. Rimfapisin dapat menimbulkan Viral like hepatitis METIL DOPA ALDOMET.risiko terjadinya efek hepatotoksik yang lebih besar. eritromisin estolat . Pemberian tetrasiklin sering menyebabkan gangguan pada kehamilan trimester terakhii. Gejala hepatotoksik timbul bila kadar salisilat serum lebih dari mg/dl dosis . karbon tetra kiorida. Menurut perubahan Histopatologic yang ditimbulkan. Tetapi pemberian glutation dari luar tidak bermanfaat. Aspirin. karbon tetraklorida.kadang gangguan hepar timbul beberapa waktu kemudian setelah pemberian obat dosis kecil berulang. obat anti tiroid. Hepatitis kronlk. anabolik steroid. koma. oksasilin. difenilhidan toin. alkohol serta status gizi penderita.. Pada umumnya berat ringan kerusakan hepat ditentukan pula oleh pola genetik serta ada tidaknya Enzym Inducers yang merangsang aktivitas enzim mikrosom. prifampisin atau alkohol. mual dan muntah. dan nampaknya di sini ikut berpengaruh pemakaian obatobat lain Enzym inducer. DOPAMET Dilaporkan adanya kasus fatal massive Hepatic Necrosis tetapi ada juga yang asimtomatis . Kadang . halotan. dan menjadi lebih hebat bila ada gangguan ekskresi urin. Kolestasis.hepatotoxicityquot terutama isoniazid. keadaan malnutrisi atau infeksi saluran air seni. Namun.langsung gangguan hepar. Dalam perjalanan penyakitnya. . Metabolite . metotreksat. Bahan toksik ini dalam keadaan normal dinetralisir melalui proses konyugasi dengan glutation. Penderita menjadi anoreksia. Klorpromazine. tetrasiklin. Sulfonamida. etanol. tergantung besarnya dosis. Misalnya Isoniazid. Kontraseptif oral. anabolik steroid. g/hari. dapat menimbulkan perlemakan hati karena penumpukan trigliserida dalam sel hepar akibat kekurangan bahan pengangkutnya lipoprotein. Misalnya fenotiazin . fenilbutazon. / ASETAMINOFEN Pad a umumnya efek hepatotoksik terjadi bila minum obat ini secara berlebiih gram/hari. di mana bahan metabolit tersebut menjadi suatu antigen. Viral hepatitis like lesion Isoniazide. dapat berlanjut dengan gangguan kesadaran. Nitrofurantion. karena bentuk salisilat yang bebas inilah dapat merusak hepar. sudah ada PARASETAMOL laporan tentang intoksikasi pada pemakaian yang lama dengan dosis pengobatan biasa. Pengobatan selain segera mengeliminasi obat serta memberi obat suportif/ simtomatis dapat diberikan M. profil faimakokinetik obat dapat berubah. rash. London th Edit. Gambaran histopatologiknya sering kolestatik. Halhal yang perlu diperhatikan pada pemakaian obat pada penyakit hepar antara lain . bila perlu pengukuran kadar obat dalam plasma. J.. Proses hipersensitivitas. P. London . Pertimbangan secara benar keuntungan dan risiko pemakaian. . Pengaruh ini bervariasi dan bergantung pula pada rasio ekstraksi obat. Proses pembentukan bahan metabolit . artralgia dan adanya lasniofilia. Wong P at el Acute rifampin overdose Aphamakokinetic Study.. III. Pada umumnya keadaan ini akan segera membaik bila obat segera dihentikan. Pada dasarnya. misalnya eritromisin estolat bersifat hepatoselular. PEMBERIAN OBAT PADA PENDERITA PENYAKIT HEPAR. . . J. Miller. Hipersensitivitas Obat hepatotoksik melalui proses hipersensitivitas secara Minis sering ditandai adanya panas. KEPUSTAKAAN . Klinis sering ditandai dengan panas pasca bedah. faktorfaktor genetik. Ikterus timbul setelah . yang timbul . Ikterus nampak setelah . Pergunakan obat yang tidak bersifat hepatotoksik. . et at Salicylate Hepatitis. Perubahan histologisnya sulit dibedakan dengan Hepatitis virus. Cermin Dunia Kedokteran No.. dan sering terjadi setelah pemberian ulang. Pengobatan dimulai dengan dosis kecil. . in Chandra RK editor The liver and biliary system in infant and chlbdren. status gizi dan keadaan lingkungan mempengaruhi terjadinya proses hepatotoksik ini. . at al Acut Isoniazid Poisoning in Child hood. ikatan protein. Ada aspek yang ha ru s kita pikirkan. . hari setelah operasi disertai kelemahan umum dan gejala gastrointestinal. Sherloch Sheila Drugs and the liver. Churchill Livingstone P . Keadaan ini jarang pada anak. . . Pediart . hari hari pada pemakaian ulang. timbulnya tergantung dosis serta umumnya terjadi setelah pemberian berulang kirakira minggu setelah pemberian obat. Akibat gangguan hepar. ion bromida dan klorida.hepatotoksik. .. HALOTEN quotBanyak penulispenulis mengatakn terjadinya karena proses hipertensitivitas. karena tidak bisa dibuktikan pada binatang percobaan. Samarinda Oktober . at al Drug Induced liver injury. kemampuan intrinsik hepar mempengaruhi eliminasi obat dari tubuh. . Sayang pengetahuan tentang hal ini sampai sekarang masih terbatas. Bahan metabolit yang hepatotoksik adalah asam trifluoroasetat. yaitu aspek farma kologtkc obat serta efek toksik obat terutama pada hepar. . Am J Dis Child . . . Gorman TO. . Kelainan pada hepar dapat berbeda tergantung obat yang diberikan. Monitoring yang baik. pemakaian pertama atau . fenilbutazon pembentukan granuloma.. Michael Nz.. Karena itu. Angka kematian yang ikterus cukup tinggi. perubahanperubahan aliran darah. minggu sampai bulan setelah pemberian obat. Penghambatan fungsi Supressor T Cell. Pediatrics . . promazin menyebabkan kolestasis. Arena JM. Di bawakan pada Simposium Penyakit Hati Kalimantan Timur. et al Acetaminophen Report of an Unusual Poisoning. . Gastroenterology.