The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Tanggal 31 Maret 2016 dan untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain) 36. KEBIJAKAN DAN RISIKO KEUANGAN a. TUJUAN PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES INTERIM NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 and for the Three-Month Period then Ended (Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated) MANAJEMEN 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES Manajemen Risiko a. Risk Management Liabilitas keuangan utama Grup meliputi utang jangka pendek, utang bank jangka panjang, utang usaha dan non-usaha, utang obligasi, Sukuk Ijarah, utang sewa pembiayaan dan beban akrual. Tujuan utama dari liabilitas keuangan ini adalah untuk mengumpulkan dana untuk operasi Grup. Grup juga mempunyai berbagai aset keuangan seperti kas dan setara kas, aset keuangan lancar lainnya, piutang usaha dan non-usaha, wesel tagih dan aset lancar lainnya tertentu yang dihasilkan langsung dari kegiatan usahanya. The principal financial liabilities of the Group consist of short-term loans, long-term bank loans, trade and non-trade payables, bonds payable, Sukuk Ijarah, finance lease payables and accrued expenses. The main purpose of these financial liabilities is to raise funds for the operations of the Group. The Group also has various financial assets such as cash and cash equivalents, other current financial assets, trade and non-trade receivables, note receivable and certain other current assets which arise directly from its operations. Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Grup adalah risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas, risiko mata uang, risiko kredit dan risiko likuiditas. Prioritas pengelolaan risiko ini telah meningkat secara signifikan seiring perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun internasional. Dewan Direksi Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini: The main risks arising from the Group’s financial instruments are fair value and cash flow interest rate risk, foreign exchange rate risk, credit risk and liquidity risk. The priority in managing these risks has significantly increased in light of the considerable change and volatility in both Indonesian and international financial markets. The Company’s Board of Directors reviews and approves the policies for managing these risks which are summarized below: a. a. Risiko Suku Bunga atas Nilai Wajar dan Arus Kas Fair Value and Cash Flow Interest Rate Risk Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup terhadap risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan utang jangka pendek dan utang jangka panjangnya. Fluktuasi suku bunga mempengaruhi biaya atas pinjaman baru dan bunga atas saldo utang Grup yang dikenakan suku bunga mengambang. Fair value and cash flow interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Group is exposed to the risk of changes in market interest rates relating primarily to its short-term loans and longterm loans. Interest rate fluctuations influence the cost of new loans and the interest on the outstanding variable rate loans of the Group. Kebijakan Grup terkait dengan risiko suku bunga adalah dengan mengelola biaya bunga melalui kombinasi pinjaman dengan suku bunga tetap dan mengambang. Grup mengevaluasi perbandingan suku bunga tetap terhadap suku bunga mengambang dari utang jangka pendek dan utang jangka panjang lainnya sejalan dengan perubahan suku bunga yang relevan di pasar uang. The Group’s policies relating to interest rate risk are to manage interest cost through a mix of fixed and variable rate debts. The Group evaluates the fixed to floating ratio of its short-term loans and other long-term loans in line with movements of relevant interest rates in the financial markets. Saat ini, Grup tidak mempunyai kebijakan lindung nilai formal atas risiko suku bunga. Untuk utang sewa pembiayaan dan utang jangka panjang, Grup mengelola risiko suku bunga dengan mengalihkannya kepada para pelanggan. Currently, the Group does not have a formal hedging policy for interest rate exposures. For finance lease payables and long-term loans, the Group may seek to mitigate interest rate risk by passing it on to its customers. 142