Belajar Membaca Sambil Bernyanyi Dikirim oleh prasetya1 pada 14 Januari 2008 | Komentar : 0 | Dilihat : 6050 lokakarya, Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah (Laqzis) Masjid Raden Patah Universitas Brawijaya bekerjasama dengan Sanggar Teknologi Pendidikan Islam ARTISIA menyelenggarakan Lokakarya Sehari, di Gedung PPI, hari Senin (14/1). Bertema ?Belajar Membaca Sambil Bernyanyi?, acara ini menghadirkan pembicara Drs Djanalis Djanaid dari Indopurels, serta Syamsuri Jari dan Halimah Syam, praktisi dari Sanggar Teknologi Pendidikan Islam ARTISIA. Peserta acara ini adalah para guru TK se-Malang Raya, antara lain TK Muslimat NU, TK ABBA, TK Fattayat NU, dan lain sebagainya. Dalam paparannya, Drs Djanalis Djanaid memberi motivasi bagi guru-guru TK agar membuat enjoy bagi anak didiknya. Salah satunya, melalui pembelajaran membaca yang dilakukan sambil bernyanyi. Tujuannya, selain membiasakan diri belajar dengan aman serta nyaman juga menyenangkan. Agar pendidikan yang diberikan bisa cepat meresap dengan baik. Melalui pembelajaran ini, anak didik akan bisa belajar tanpa merasa belajar. Secara umum, acara ini memang bertujuan untuk menerapkan konsep pendidikan melalui musik dalam pembelajaran membaca aksara alfabet. Terhadap anak-anak usia dini hendaknya dilakukan untuk mengatasi pelbagai keterbatasan mereka. Dengan demikian diharapkan agar proses pembelajaran bisa berjalan secara efektif dalam suasana yang aman, nyaman, dan menyenangkan. Sedangkan, Syamsuri Jari beserta istrinya, Halimah Syam dalam materinya langsung mengajak para peserta, yakni guru-guru TK untuk mencoba menyanyikan rangkaian kata-kata yang terdiri dari huruf vokal maupun konsonan. Seperti contohnya, ?a da ba ta? yang dirangkai hingga ?pa ha ra ga?. Masing-masing rangkaian kata ini dilagukan menjadi bentuk kata-kata yang berbeda sama sekali sesuai dengan iringan melodinya. Dengan model pengucapan seperti ini, diharapkan anak-anak TK yang mengikuti akan tertarik dan mempermudah mereka dalam pengejaannya. Bentuk semacam ini bisa diterapkan untuk belajar membaca Al Quran maupun membaca buku-buku populer lainnya. Pelbagai aspek dalam memfungsikan musik untuk mencapai tujuan tersebut, antara lain aspek relaksasi yang menekankan pada kondisi santai, aspek atensi yang menyentuh perhatian anak-anak, aspek memori dimana bisa dimaksimalkan hingga 400% bila dibandingkan dengan metode konvensional, aspek retensi alias pengulangan, dan aspek kognisi. Selain itu, aspek afeksi-motivasional dimana mendorong untuk belajar lebih giat, aspek komunikasi yang menekankan kemampuan vokal, ekspresi, serta berbicara efektif. Aspek evaluasi dilakukan untuk mengevaluasi apakah siswa sudah hafal dengan bahan ajar yang sudah diterimanya. Menurut Ketua Panitia, M Furqan, mahasiswa Fakultas MIPA 2004, terselenggaranya event ini memang dilatar belakangi dari konsep pembelajaran yang dipadukan dengan seni musik agar tidak monoton. Dengan demikian, anak didik akan mampu memahami lebih dalam, mulai dari pengejaan, pengucapan, serta pemahaman terhadap suku kata atau huruf tertentu. Baik yang berhubungan dengan agama maupun bukan. [bhm]