pengaruh rasio solvabilitas dan profitabilitas terhadap harga

advertisement
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
PENGARUH RASIO SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS
TERHADAP HARGA SAHAMPADA PERUSAHAAN
SEKTOR PERTAMBANGAN
Luh Dien Sandra, Wayan Cipta, I Wayan Suwendra
Jurusan Manajemen
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
E-mail: [email protected], [email protected], [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untukmemperolehtemuan eksplanatif yang teruji tentang pengaruh (1)
Rasio Solvabilitas dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham, (2) Rasio Solvabilitas Terhadap Harga
Saham, (3) Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham, (4) Rasio Solvabilitas terhadap Profitabilitaspada
Perusahaan Sektor Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa EfekIndonesia Periode 2014. Desain
penelitian yangdigunakan adalah kausal. Penelitian ini merupakan penelitian populasi.Data dikumpulkan
menggunakan teknik pencatatan dokumen, kemudian data dianalisis dengan analisis jalur.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) ada pengaruh positif dari Rasio Solvabilitas dan
Profitabilitas Terhadap Harga Sahamdengan sumbangan pengaruh sebesar82,8%, (2) ada pengaruh
positif Rasio Solvabilitas Terhadap Harga Sahamdengan sumbangan pengaruh sebesar79,2%, (3) ada
pengaruh positif Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Sahamdengan sumbangan pengaruh
sebesar77,1%, (4) ada pengaruh negatif Rasio Solvabilitas terhadap Profitabilitasdengan sumbangan
pengaruh sebesar24,6%.
Kata Kunci: Rasio Solvabilitas, Profitabilitas dan Harga Saham
ABSTRACT
This research is aimedtofind the tested explanative finding of the impact of (1) Solvable Ratio and
Profitability on Stock Price, (2) Solvable Ratio on Stock Price. (3) Profitability Ratio on Stock Price, (4)
Solvable Ratio on Profitability in The Mining Sector Companies Listed on the Indonesian Stock Exchange
Period 2014. Research design used in this study was causal. This research was a type of population
research. The data were collected using the technique of recording documents, then the data were
analyzed by path analysis.
The results of this study indicate that (1) there was a positive effect of the ratio of solvable and
profitability with a contribution to the stock priceof 82,8%, (2) there was a positive effect on the
solvableratio influence the stock price with a contribution of 79,2%, (3) there was a positive effect on the
profitability ratio influence the stock price with a contribution of 77,1%, (4) there was a negative effect on
the solvable ratio influence the profitability with a contribution of 24,6%.
Keywords: solvency ratio, profitability ratio and stock price.
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
PENDAHULUAN
Sektor pertambangan merupakan salah
satu penopang pembangunan ekonomi
suatu negara, karena perannya sebagai
penyedia sumber daya energi yang sangat
diperlukan bagi pertumbuhan perekonomian
suatu negara.Dalam Undang-Undang Pasar
Modal Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
1995 Pasal 1 butir 13 menyebutkan bahwa
“Pasar modal adalah kegiatan yang
bersangkutan dengan penawaran umum
dan perdagangan efek, perusahaan publik
yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan potensi
yang berkaitan dengan efek. Saham
merupakan salah satu instrumen yang
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Tujuan perusahaan melakukan investasi
saham adalah untuk memperoleh modal
usaha yang akan digunakan untuk kegiatan
operasi perusahaan.Salah satu hal yang
harus menjadi fokus pertimbangan seorang
investor adalah harga saham. Harga saham
yang diharapkan oleh investor adalah harga
saham yang stabil dan mempunyai pola
pergerakan yang cenderung naik dari waktu
ke waktu. Penentuan harga saham salah
satunya
didasarkan
pada
kinerja
perusahaan yang bisa dilihat dari laporan
keuangannya.Salah satu analisis laporan
yang paling umum dilakukan yaitu analisis
rasio
keuangan.Bentuk-bentuk
rasio
keuangan menurut J. Fred Weston (dalam
Kasmir, 2013: 106) adalah rasio likuiditas,
rasio solvabilitas, rasio aktivitas, rasio
profitabilitas, rasio pertumbuhan, dan rasio
penilaian. Namun pada penelitian ini, rasio
yang digunakan adalah rasio solvabilitas
dan rasio profitabilitas.
Berdasarkan
studi
pendahuluan,
ditemukan bahwaterjadi peningkatan ratarata rasio solvabilitas pada perusahaan
sektor pertambangan periode 2013 hingga
2014 sebesar 2,6% (dari 48,3% menjadi
50,9%). Hal tersebut diikuti dengan
terjadinya penurunan harga saham pada
periode yang sama sebesar Rp 485 (Rp
2.210 menjadi Rp 1.725). Fenomena
tersebut tidak sesuai dengan teori
Modligiani dan Miller (dalam Husnan: 2001)
yang menyatakan bahwa “semakin besar
rasio hutang (DER), harga saham semakin
naik, yang menunjukkan bahwa sejauh
mana
pembayaran
bunga
bisa
dipergunakan untuk mengurangi beban
pajak,
maka
penggunan
hutang
memberikan
manfaat
bagi
pemilik
perusahaan”. Teori tersebut diperkuat oleh
penelitian yang dilakukan oleh Feni
Pebriana (2013), yang memperoleh hasil
bahwaDER
berpengaruh
positif
dan
signifikan terhadap harga saham. Feni
mengungkapkan
bahwa
untuk
meningkatkan
harga
saham
maka
perusahaan dapat meningkatkan DER-nya,
namun perusahaan harus sangat berhatihati terhadap pergerakan DER karena jika
salah memanajemen DER maka akan
memberikan
sentimen
negatif
bagi
perusahaan. Namun, hasil penelitian dari
Gadang Ganggas Rakasetya (2013) sejalan
dengan kenyataan, yaitu DER berpengaruh
negatif terhadap harga saham. Dimana, jika
perusahaan menggunakan hutang semakin
banyak, maka semakin besar beban tetap
yang berupa bunga dan angsuran pokok
pinjaman yang harus dibayar. Hal tersebut
akan
meningkatkan
pengeluaran
perusahaan
dan
menurunkan
laba
perusahaan yang akan mengakibatkan
menurunnya prospek perusahaan dimata
investor, lalu dapat menyebabkan turunnya
harga saham.
Periode 2013 hingga 2014 rata-rata
rasio profitabilitas mengalami penurunan
sebesar 1,7% (dari 3,5% menjadi 1,8%),
yang diikuti dengan penurunan rata-rata
harga saham sebesar Rp 485 (dari Rp
2.210 menjadi Rp 1.725). Fenomena yang
terjadi
pada
perusahaan
sektor
pertambangan tersebut tidak sesuai dengan
harapan, sebab rasio profitabilitas dan
harga sahamnya mengalami penurunan.
Teori yang dikemukakan oleh Ang (1997:
18) menyatakan bahwa, ”semakin besar
ROA menunjukkan kinerja yang semakin
baik, karena tingkat pengembaliannya
semakin besar. Dengan semakin tingginya
ROA meningkatkan daya tarik investor
sehingga harga saham meningkat”.Hasil
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
penelitian yang dilakukan Zuliarni (2012)
menemukan
bahwa
variabel
ROA
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
harga saham, hal ini berarti tidak sesuai
dengan fenomena yang terjadi.
Berdasarkan teori dan fakta yang
terjadi
pada
perusahaan
sektor
pertambangan, maka dipandang perlu
melakukan
penelitian
dengan
judul
“Pengaruh
Rasio
Solvabilitas
dan
Profitabilitas terhadap Harga Saham pada
Perusahaan Sektor Pertambangan yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2014”.
Adapun tujuan yang ingin dicapai
dalam
penelitian
ini
adalah
untuk
mengetahui dan menganalisis hal-hal
sebagai berikut (1) pengaruh rasio
solvabilitas dan profitabilitas terhadap harga
saham
pada
perusahaan
sektor
pertambangan periode 2014, (2) Pengaruh
rasio solvabilitas terhadap harga saham
pada perusahaan sektor pertambangan
periode
2014,
(3)
Pengaruh rasio
profitabilitasterhadap harga saham pada
perusahaan sektor pertambangan periode
2014, (4) Pengaruh rasio solvabilitas
terhadap profitabilitas pada perusahaan
sektor pertambangan periode 2014.
Penelitian
ini
diharapkan
dapat
memberikan manfaat berupa manfaat
teoritis dan manfaat praktis. Secara teoritis
penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat dalam pengembangan ilmu dalam
bidang
Manajemen
Keuangan
yang
berkaitan
dengan
rasio
solvabilitas,
profitabilitas dan harga saham serta
sebagai referensi bagi penelitian yang
sejenis di masa yang akan datang.
Secara praktis, penelitian ini diharapkan
dapat
memberikan manfaat
sebagai
masukan pengambilan kebijakan bagi
perusahaan perihal rasio solvabilitas,
profitabilitas dan harga saham serta
sebagai
bahan
pertimbangan
untuk
menentukan dan memilih sumber dana
yang digunakan (modal sendiri atau
pinjaman dari bank atau lembaga keuangan
lainnya)
dalam
membiayai
aktivitas
operasional perusahaan. Di samping itu,
bagi investor dapat digunakan sebagai
dasar pengambilan keputusan dalam
menanamkan dananya.
Menurut Kasmir (2013: 151), rasio
solvabilitas atau leverage ratio merupakan
rasio yang digunakan untuk mengukur
sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai
dengan utang. Artinya berapa besar beban
utang
yang
ditanggung
perusahaan
dibandingkan dengan aktivanya. Rasio
solvabilitas digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk membayar
seluruh kewajibannya, baik jangka pendek
maupun
jangka
panjang
apabila
perusahaan dibubarkan (dilikuidasi).Dalam
penelitian ini, ukuran rasio solvabilitas yang
digunakan
adalah
Debt
to
Asset
Ratio(DAR). Peneliti menggunakan DAR,
karena
DAR
menunjukkan
proporsi
penggunaan utang untuk membiayai setiap
aktiva
perusahaan.
Sehingga
dapat
diketahui
seberapa
besar
aktiva
perusahaan dibiayai oleh utang. Selain itu,
DAR
dapat
mengindikasikan
tingkat
keamanan dana melalui jaminan dari total
aktiva yang dibiayai dari modal sendiri yang
dimiliki perusahaan. Rasio ini digunakan
untuk melihat besarnya aset perusahaan
yang didanai dari hutang.
Pengertian
profitabilitas
menurut
Moeljadi (2006:52), “rasio profitabilitas
adalah rasio yang berusaha mengukur
kemampuan
perusahaan
untuk
menghasilkan
laba,
baik
dengan
menggunakan seluruh aktiva yang ada
maupun dengan menggunakan modal
sendiri”. Menurut Kasmir (2008:196) rasio
profitabilitas merupakan rasio untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam mencari
keuntungan. Rasio ini juga memberikan
ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu
perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba
yang dihasilkan dari penjualan dan
pendapatan
investasi.
Rasio
ini
menunjukkan
efisiensi
perusahaan.
Menurut Werner H. Murhadi (2013:
63),bahwa ”rasio ini menggambarkan
kemampuan
perusahaan
untuk
menghasilkan keuntungan. Rasio laba
umumnya diambil dari laporan keuangan
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
laba rugi”.Dalam penelitian ini, ukuran rasio
profitabilitas yang digunakan adalah Return
on Asset (ROA). Penulis menggunakan
ROA karena rasio ini dinilai sangat
berguna didalam mengukur efektivitas
penggunaan aset suatu perusahaan.Para
analis
dan
investasi
sering
membandingkan Return On Asset suatu
perusahaan dengan perusahaan lain
sejenis yang merupakan kompetitor
utamanya untuk mengetahui efektivitas
dari manajemen puncak. Rasio ini dikenal
sebagai ukuran kinerja terbaik kedua dan
signifikansinya tidak dapat dibantah lagi.
Signifikansi tersebut adalah sebagai: (1)
salah satu penggerak Return On Equity
yang baik, (2) ukuran efisiensi operasi
utama, (3) rasio yang paling dapat
dikendalikan oleh manajemen perusahaan.
Harga saham merupakan salah satu
indikator
pengelolaan
perusahaan.
Keberhasilan
dalam
menghasilkan
keuntungan akan memberikan kepuasan
bagi investor yang rasional. Harga saham
yang cukup tinggi akan memberikan
keuntungan, yaitu berupa capital gain dan
citra yang lebih baik bagi perusahaan
sehingga memudahkan bagi manajemen
untuk mendapatkan dana dari luar
perusahaan. Harga saham menurut Sartono
(2001:70), bahwa “harga pasar saham
terbentuk melalui mekanisme permintaan
dan penawaran di pasar modal.” Harga
saham mengalami perubahan naik turun
dari satu waktu ke waktu yang lain.
Perubahaan tersebut tergantung pada
kekuatan permintaan dan penawaran.
Apabila suatu saham mengalami kelebihan
permintaan, maka harga saham akan
cenderung naik. Sebaliknya, apabila
kelebihan penawaran, maka harga saham
cenderung turun. Menurut Irham Fahmi
(2013: 276-277), ada beberapa kondisi dan
situasi yang menentukan suatu saham itu
akan mengalami naik dan turun/ fluktuasi,
yaitu: (1) kondisi mikro dan makro ekonomi,
(2)
kebijakan
perusahaan
dalam
memutuskan untuk ekspansi (perluasan
usaha), seperti membuka kantor cabang
(brand office), kantor cabang pembantu
(sub brand office) baik yang dibuka di
domestik
maupun
luar
negeri,
(3)
pergantian direksi secara tiba-tiba, (4)
adanya direksi atau pihak komisaris
perusahaan yang terlibat tindak pidana dan
kasusnya sudah masuk ke pengadilan, (5)
kinerja perusahaan yang terus mengalami
penurunan dalam setiap waktunya, (6) risiko
sistematis, yaitu suatu bentuk risiko yang
terjadi secara menyeluruh dan telah ikut
menyebabkan perusahaan ikut terlibat, (7)
efek dari psikologi pasar yang ternyata
mampu menekan kondisi teknikal jual beli
saham.
METODE
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
kausal (hubungan sebab akibat).Subyek
dalam penelitian ini adalah perusahaan
sektor pertambangan
yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014.
Obyek dalam penelitian ini adalah Rasio
Solvabilitas (X1), Profitabilitas (X2), dan
Harga Saham (Y) pada perusahaan sektor
pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2014. Dalam penelitian
ini penulis menggunakan
penelitian
populasi.Populasi dalam penelitian ini
adalah
seluruh
perusahaan
sektor
pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2014 yang berjumlah 39
perusahaan. Jenis data yang digunakan
adalah data kuantitatif dan sumber data
dalam penelitian ini adalah data sekunder.
Teknik pengumpulan data yang digunakan
yaitu pencatatan dokumen.Teknik analisis
statistik yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis jalur (path analysis).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Hasil penelitian pada uji statistik
analisis jalur (Path Analysis) menggunakan
bantuan program Statistical Package for
Social Science (SPSS)16.0 For Windows,
maka diperoleh hasil perhitungan SPSS
seperti nampak pada Tabel 1 dan Tabel 2.
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
No Parameter Koefisien
1
Ryx1x2
0,910
2
R2yx1x2
0,828
3
Pyx1
0,890
4
P2yx1
0,792
5
Pyx2
0,878
6
P2yx2
0,771
7
Px2x1
-0,496
8
P2x2x1
0,246
9
Px2ɛ
0,754
10
Pyɛ
0,172
Sumber: Lampiran Output SPSS
Kesimpulan
pAlpha Keputusan
(α)
value
0,000 0,05 Menolak
Ada hubungan pengaruh Rasio
Ho
Solvabilitas (X1) dan
Profitabilitas(X2) Terhadap
Harga Saham (Y)
0,000 0,05 Menolak
Besar sumbangan
Ho
pengaruh Rasio Solvabilitas (X1)
dan Profitabilitas(X2) Terhadap
Harga Saham (Y) adalah 82,8%
0,000 0,05 Menolak
Ada hubungan pengaruh Rasio
Ho
Solvabilitas (X1) terhadap Harga
Saham (Y)
0,000 0,05 Menolak
Besar sumbangan
Ho
pengaruh Rasio Solvabilitas (X1)
terhadap Harga Saham (Y)
adalah 79,2%
0,000 0,05 Menolak
Ada hubungan pengaruh Rasio
Ho
Profitabilitas(X2) terhadap Harga
Saham (Y)
0,000 0,05 Menolak
Besar sumbangan
Ho
pengaruh Rasio
Profitabilitas(X2) terhadap Harga
Saham (Y) adalah 77,1%
0,001 0,05 Menolak
Ada hubungan pengaruh Rasio
Ho
Solvabilitas (X1) terhadap
Profitabilitas (X2)
0,001 0,05 Menolak
Besar sumbangan
Ho
pengaruh Rasio Solvabilitas (X1)
terhadap Profitabilitas (X2)
adalah 24,6%
Besar pengaruh dari faktor lain
terhadap Profitabilitas
(X2)adalah 75,4%
Besar pengaruh dari faktor lain
terhadap Harga Saham (Y)
adalah 17,2%
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
Tabel 2. Sumbangan Pengaruh Variabel X1 dan X2 Terhadap Y
Besar
Keterangan
Sumbangan
Besar pengaruh langsung X1terhadap Y
0,792
Besar pengaruh tidak langsung X1 terhadap Y
-0,388
melalui X2
Besar pengaruh total X1 terhadap Y
0,404
Besar pengaruh langsung X2 terhadap Y
0,771
Besar pengaruh total X1 danX2 terhadap Y
0,828
Besar pengaruh faktor lain terhadap Y
0,172
1,000
Sumber: Hasil Output SPSS
Presentase
79,2%
-38,8%
40,4%
77,1%
82,8%
17,2%
100,00 %
ɛ2
X1
Pyx1 = 0,890
Y
Px2x1 = -0,496
ɛ1
Px2ɛ 1 = 0,504
Pyɛ 2 = 0,090
X2
Pyx2 = 0,878
Ryx1x2 = 0,910
Gambar 1 Struktur Hubungan Rasio Solvabilitas (X1) dan Profitabilitas (X2) Terhadap Harga
Saham (Y)
Berdasarkan hasil penelitian uji statistik
analisis jalur (Path Analysis) pada Tabel 1
menunjukkan bahwa rasio solvabilitas (X1)
dan profitabilitas (X2) secara bersama-sama
berpengaruh terhadap harga saham (Y)
pada Perusahaan Sektor Pertambangan
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
karena p-value R2yx1x2 = 0,000 < alpha
0,05. Ini berarti menolak Ho atau ada
pengaruh dari rasio solvabilitas (X1) dan
profitabilitas (X2) secara bersama-sama
berpengaruh terhadap harga saham (Y)
pada Perusahaan Sektor Pertambangan
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal
tersebut dapat dilihat pada Tabel 1 bahwa
besar koefisien determinasi R2yx1x2 adalah
sebesar 0,828, hasil tersebut menunjukkan
bahwa sebesar 82,8% harga saham (Y)
dipengaruhi oleh rasio solvabilitas (X1) dan
profitabilitas (X2) secara bersama-sama
(simultan) sedangkan sisanya sebesar
0,172 atau 17,2% dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Berdasarkan hasil penelitian uji statistik
analisis jalur (Path Analysis) pada Tabel 1
menunjukkan bahwa rasio solvabilias (X1)
berpengaruh terhadap harga saham (Y),
karena p-value Pyx1 = 0,000 <alpha 0,05.
Ini berarti menolak Ho atau ada pengaruh
dari rasio solvabilitas terhadap harga
saham. Pada Tabel 1 menunjukkan
pengaruh dari rasio solvabilitas (X1)
terhadap harga saham (Y) dengan koefisien
Pyx1 sebesar 0,890 dan bertanda positif,
yang
menunjukkan
bahwa
setiap
peningkatan rasio solvabilitas memiliki
peranan dalam upaya meningkatkan
terjadinya harga saham. Tabel 4.2
menunjukkan
besarnya
sumbangan
pengaruh total dari rasio solvabilitas (X1)
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
terhadap harga saham (Y) yaitu sebesar
0,404 atau 40,4%, artinya sebesar 40,4%
harga saham dipengaruhi oleh variabel
rasio solvabilitas.
Berdasarkan hasil penelitian uji statistik
analisis jalur (Path Analysis) pada Tabel 1
menunjukkan bahwa rasio profitabilitas (X2)
berpengaruh terhadap harga saham (Y)
pada Perusahaan Sektor Pertambangan
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia,
karena p-value Pyx2 = 0,000 <alpha 0,05.
Ini berarti menolak Ho atau ada pengaruh
dari rasio profitabilitas (X2) terhadap harga
saham (Y). Pada Tabel 1 menunjukkan
pengaruh dari rasio profitabilitas (X2)
terhadap harga saham (Y) dengan koefisien
Pyx2 sebesar 0,878 dan bertanda positif,
yang
menunjukan
bahwa
setiap
peningkatan rasio profitabilitas memiliki
peranan dalam upaya meningkatkan
terjadinya harga saham. Tabel 4.2
menunjukkan
besarnya
sumbangan
pengaruh total dari rasio profitabilitas
terhadap harga saham yaitu sebesar 0,771
atau 77,1%, artinya sebesar 77,1% harga
saham dipengaruhi oleh variabel rasio
profitabilitas.
Berdasarkan hasil penelitian uji statistik
analisis jalur (Path Analysis) pada Tabel1
menunjukkan bahwa rasio solvabilitas (X1)
berpengaruh terhadap rasio profitabilitas
(X2)
pada
Perusahaan
Sektor
Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia karena p-value Px2x1 = 0,001
<alpha 0,05. Ini berarti menolak Ho atau
ada pengaruh dari rasio solvabilitas
terhadap rasio profitabilitas. Pada Tabel 1
menunjukkan
hubungan
dari
rasio
solvabilitas (X1) terhadap rasio profitabilitas
(X2) dengan koefisien Px2x1 sebesar 0,496
dan
bertanda
negatif(-0,496),
yang
menunjukkan bahwa bentuk hubungan rasio
solvabilitas terhadap rasio profitabilitas
adalah berbanding terbalik. Artinya bahwa
setiap peningkatan rasio solvabilitas
memiliki peran dalam upaya mengurangi
rasio profitabilitas pada Perusahaan Sektor
Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
Tabel
4.1
menunjukkan
besarnya sumbangan pengaruh dari rasio
solvabilitas (X1) terhadap rasio profitabilitas
(X2) yaitu sebesar 0,246 atau 24,6%, artinya
sebesar 24,6% tingkat rasio profitabilitas
dipengaruhi oleh variabel rasio solvabilitas.
Pembahasan
Berdasarkan hasil perhitungan analisis
jalur (Path Analysis) dengan menggunakan
bantuan Statistical Package for Social
Science (SPSS)16.0 For Windows, maka
diperoleh hasil bahwa variabel rasio
solvabilitas (X1) dan profitabilitas (X2)
berpengaruh positif terhadap harga saham
(Y) pada Perusahaan Sektor Pertambangan
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2014. Hasil penelitian ini sesuai
dengan penelitian dari Ema Novasari,
bahwa secara simultan terdapat pengaruh
PER, EPS, profitabilitas (ROA), DER,
terhadap harga saham pada perusahaan
Textile yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2009 – 2011. Begitu pula
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Andri Prasetyo menyatakan bahwa Debt
Ratio, Debt To Equity Ratio Dan Gross
Profit Margin secara simultan atau
bersama-sama
berpengaruh
secara
signifikan positif terhadap Harga Saham.
Penelitian mengenai pengaruh dari
variabel rasio solvabilitas (X1) terhadap
harga saham (Y) menunjukkan bahwa rasio
solvabilitas (X1) secara positif berpengaruh
terhadap
harga
saham
(Y)
pada
perusahaan sektor pertambangan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil
tersebut didukung oleh kajian empirik dari
penelitian yang dilakukan oleh Feni
Pebriana (2013), yang memperoleh hasil
bahwa DER berpengaruh positif dan
signifikan terhadap harga saham. Feni
mengungkapkan
bahwa
untuk
meningkatkan
harga
saham
maka
perusahaan dapat meningkatkan DER-nya,
namun perusahaan harus sangat berhatihati terhadap pergerakan DER karena jika
salah memanajemen DER maka akan
memberikan
sentimen
negatif
bagi
perusahaan.
Penggunaan
hutang
hendaknya
dijadikan
sebagai
modal
sehingga dapat menghasilkan keuntungan
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
bagi perusahaan sehingga pada akhirnya
perusahaan dapat menjaga kelancaran kas
sehingga tidak membuat sentimen negatif.
Penelitian mengenai pengaruh dari
variabel rasio profitabilitas (X2) terhadap
harga saham (Y) menunjukkan pengaruh
yang positif terhadap harga saham pada
perusahaan sektor pertambangan. ROA
digunakan sebagai alat ukur kemampuan
perusahaan secara keseluruhan dalam
menghasilkan keuntungan dengan total
aktiva yang tersedia di dalam perusahaan
(Syamsuddin, 2009:63). Manajer dan
investor
sering
mengukur
kinerja
perusahaan dengan rasio laba bersih
terhadap total aktiva. Peningkatan rasio ini
menunjukkan semakin baik keadaan suatu
perusahaan, yang nantinya mempengaruhi
harga saham.
Selanjutnya hasil penelitian mengenai
pengaruh dari variabel rasio solvabilitas(X1)
terhadap profitabilitas (X2) menunjukkan
bahwa solvabilitas berpengaruh secara
negatif
terhadap
profitabilitas.
Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Fitri Linda
Rahmawati menunjukkan bahwa variabel
debt to equity ratio berpengaruh negatif
terhadap ROA. Hal ini berarti bahwa apabila
debt to equity ratio mengalami kenaikan
maka, akan menurunkan jumlah ROA,
sebaliknyaapabila debt to equity ratio
mengalami
penurunan
maka
akan
menaikkan
jumlahROA.Hal
ini
mengindikasikan bahwa hutang berbanding
terbalik dengan ROA. Pada saat debt to
equity ratio rendah, hutang rendah maka
meningkatkan profit karena perusahaan
tidak harus menanggung beban bunga dan
mengurangi resiko financial distress.
Keterbatasan pada penelitian ini adalah
meskipun
peneliti
telah
berusaha
merancang dan mengembangkan penelitian
sedemikian rupa, namun masih terdapat
beberapa keterbatasan dalam penelitian ini
yaitu dimana dari model penelitian yang
digunakan, diketahui bahwa variabel
penelitian yang digunakan hanya dapat
menjelaskan sebesar 82,8% sedangkan
sisanya ditentukan oleh faktor lain sebesar
17,2% yang tidak dimasukan dalam
penelitian ini. Sehingga variabel penelitian
yang digunakan kurang dapat menjelaskan
pengaruhnya terhadap profitabilitas.
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan pada bab sebelumnya, maka
dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai
berikut (1) Rasio solvabilitas(X1) dan
profitabilitas(X2)
berpengaruh
positifterhadap harga saham (Y) pada
Perusahaan Sektor Pertambangan yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2014.
(2)
Rasio
solvabilitas
(X1)
berpengaruh positif terhadap harga saham
(Y) pada Perusahaan Sektor Pertambangan
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2014. (3) Rasio profitabilitas (X2)
berpengaruh positif terhadap harga saham
(Y) pada Perusahaan Sektor Pertambangan
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2014. (4) Rasio solvabilitas (X1)
berpengaruh negatif terhadap profitabilitas
(X2)
pada
Perusahaan
Sektor
Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2014.
Berdasarkan
hasil
penelitian,
pembahasan dan simpulan yang telah
dikemukakan di atas, dapat diajukan
beberapa saran sebagai berikut.
(1) Bagi
perusahaan
sektor
pertambangan
sebaiknya
lebih
memperhatikan rasio solvabilitas jika
rasio ini tinggi karena penggunaan
hutang hendaknya dijadikan sebagai
modal agar dapat menghasilkan
keuntungan
bagi
perusahaan
sehingga pada akhirnya perusahaan
dapat menjaga kelancaran kas dan
tidak membuat sentimen negatif.
Meningkatkan rasio profitabilitasnya
serta
memperhatikan
perubahan
harga saham agar semakin meningkat
pada periode berikutnya.
(2) Bagi investor yang akan melakukan
investasi dalam perusahaan agar
memilih pergerakan harga saham
yang stabil dan mempunyai pola
pergerakan yang cenderung naik dari
waktu ke waktu. Apabila terjadi
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
penurunan harga saham, akan
menjadi risiko tersendiri bagi investor.
Investor harus memahami hal apa saja
yang dapat mempengaruhi penurunan
harga saham suatu perusahaan.
DAFTAR RUJUKAN
Andri, Prasetyo. 2013. “Pengaruh Leverage
dan Profitabilitas Terhadap Harga
Saham
Pada
Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2009-2011”.
Universitas Maritim Raja Ali Haji
Tanjungpinang: Skripsi.
Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar
Modal Indonesia. Jakarta: Mediasoft
Indonesia.
Ema Novasari. 2013. “Pengaruh PER, EPS,
ROA dan DER Terhadap Harga
Saham Perusahaan Sub-Sektor
Industri Textile yang Go Public di
Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun
2009-2011”. Universitas Negeri
Semarang (hlm. 56): Skripsi.
Fitri Linda Rahmawati. Pengaruh Current
Ratio, Inventory Turnover, Dan Debt
to Equity Ratio Terhadap Return On
Assets (Studi pada Perusahaan
Food and Beverage yang Listing di
Bursa EfekIndonesia tahun 20072009). Universitas Negeri Malang:
Skripsi.
Husnan, Suad. 2001. Dasar-Dasar Teori
Portofolio dan Analisis Sekuritas
Edisi Ketiga. Yogyakarta: AMP
YKPN.
Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan.
Jakarta: Rajawali Pers.
-------. 2013. Analisis Laporan Keuangan.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Murhadi, Werner R. 2013. Analisis Laporan
Keuangan Proyeksi dan Valuasi
Saham. Jakarta: Salemba Empat.
Pebriana, Feni. 2013. “Analisis EPS, ROA,
dan DER Terhadap Harga Saham
Perusahaan–Perusahaan
Yang
Tergabung Dalam Indeks Sri Kehati
di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Periode 2010-2013”. Universitas Esa
Unggul (hlm.14-15).
Rakasetya, Gadang Ganggas dkk. 2013.
“Pengaruh Faktor Mikro dan Faktor
Makro Ekonomi Terhadap Harga
Saham Perusahaan Mining And
Mining Services Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode
2008-2011”.
Malang:
Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 6,
Nomor 2 (hlm.10).
Sartono,
Agus.
2001.
Manajemen
Keuangan: Teori Dan Aplikasi. Edisi
Keempat.
Cetakan
Pertama.
Yogyakarta: BPFE.
Syamsuddin, Lukman. 2009. Manajemen
Keuangan Perusahaan : Konsep
Aplikasi dalam : Perencanaan,
Pengawasan, dan Pengambilan
Keputusan. Jakarta: Rajawali Pers.
Download