BAB III METODOLOGI PENELITIAN

advertisement
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai gambaran perusahaan, desain
penelitian, hipotesis, variabel dan skala pengukuran, jenis data, metode
pengumpulan data, populasi dan sampel penelitian dan motode pengolahan data
yang digunakan dalam menganalisis data.
3.1
Gambaran Perusahaan
PT Wira Insani (WI) merupakan perwakilan dari Weatherford International,
Inc di Indonesia yang menawarkan sewa, layanan dan pasokan alat-alat
pengeboran, penyelesaian dan produksi serta peralatan industri minyak dan gas di
Indonesia. PT Wira Insani didirikan pada tahun 1983. Perusahaan ini 100%
menyediakan alat sewa ladang minyak Indonesia dan menawarkan rangkaian
lengkap peralatan dan layanan yang berkaitan dengan industri minyak dan gas di
Indonesia. PT Wira Insani memiliki pengalaman kerja yang sangat baik yang
menunjukkan komitmennya untuk memberikan pelayanan prima berdasarkan
kepercayaan dan nilai jangka panjang bagi pelanggan. Seiring dengan
pertumbuhan perusahaan induk WI, Weatherford, kemampuan operasional PT
Wira Insani telah matang dalam beberapa tahun terakhir. WI telah berkembang
dari sebuah layanan yang didominasi produk fishing (pemancingan minyak),
tubular (tabung pipa) dan perusahaan aksesori cementing (penyemenan) ke
penyedia layanan diversifikasi yang memasok set lini produk yang didirikan dan
didukung oleh tenaga ahli yang berkualitas serta manajemen tim yang baik.
Tujuan & Sasaran Perusahaan
Tujuan dan sasaran perusahaan, menawarkan pertumbuhan yang konsisten
kepada para pemegang saham dengan membantu pelanggan mengoptimalkan nilai
ekonomi produk dan menawarkan pengalaman industri yang lebih luas, produk
dan jasa meliputi siklus pengeboran intervensi minyak dan gas, pelaksanaan
produksi, dan evaluasi.
Penelitian & Pengembangan
Penelitian dan pengembangan perusahaan, memiliki komitmen jangka
panjang untuk teknologi. PT Wira Insani telah melipatgandakan penelitian dan
pengembangan selama lima tahun terakhir. WI telah membuat persediaan yang
besar dari kekayaan intelektual dan meningkatkan budaya teknologi yang
berkembang pesat.
Gambar 3.1
Struktur Organisasi PT Wira Insani
Direktur
BD Mgr.
BD Advisor
SAM 1
Finance
HR Manager
QHSE Manager
Operation
Base Mgr
Balikpapan
Technical
Area Mgr. Duri
Finance
Manager
HR Coor.
QA/QC
Technician
Tech. Mgr
Tech. Mgr
Prod. Chem.
Mgr
Operation Mgr.
Tender Coord.1
Account.
Manager
HR Officer
QHSE Supervisor
Support Service
Mgr.
BD Advisor
Well
Construction
Mgr.
Workshop Spv.
Tender Coord. 2
Tax Account.
HR Officer
QA/QC Spv
IT
Sr. Service
Engineer
Wellhead Mgr.
Credit &
Collection Mgr
HR Advisor
T & C Mgr.
Fishing Mgr.
SAM 2
DRT Mgr.
SAM 3
TRS Mgr.
TTS Mgr.
CPDT Mgr.
3.2
Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif atau analisis data
statistik. Sedangkan sifatnya adalah korelasi yaitu mencari hubungan antara
variabel yang satu dengan variabel yang lain.
Karena termasuk kategori penelitian korelasi maka variabel yang dilibatkan
dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu variabel X dan variabel Y, yang
termasuk variabel X adalah stres kerja dan variabel Y adalah kinerja karyawan.
Artinya penelitian ini berupaya menghubungkan antara tingkat stres kerja dengan
kinerja karyawan di PT. Wira Insani.
3.3
Hipotesis
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Hipotesis Asosiatif,
dimana menyatakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Diduga terdapat
hubungan yang signifikan antara stres kerja dengan kinerja karyawan di PT Wira
insani
Hipotesa dalam penelitian ini adalah:
Ho : ρ = 0 (nol berarti tidak ada hubungan)
Hipotesa Alternatif (Ho):
Tidak ada hubungan yang signifikan antara stres kerja dengan kinerja karyawan
Ha : ρ ≠ 0 (nol berarti ada hubungan)
Hipotesa Alternatif 1 (Ha):
Ada hubungan yang signifikan antara stres kerja dengan kinerja karyawan
3.4
Variabel dan Skala Pengukuran
Dalam penelitian ini, variabel dan skala pengukuran yang akan digunakan
adalah sebagai berikut:
3.4.1 Variabel
1.
Variabel independent (variabel X) yaitu Stres kerja
2.
Variabel dependent (variabel Y) yaitu Kinerja karyawan
Operasional Variabel dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 3.1 Operasional Variabel Stres Kerja
VARIABEL
Stres Kerja (X)
DIMENSI
Kondisi
pekerjaan
INDIKATOR
Membuat keputusan ‘on – the – spot’
pada saat kritis
Tugas administrasi (paper work) yang
berlebihan
Stres
karena Peran yang saya terima diperusahaan ini
peran
sering bertentangan satu sama lain
sehingga membingungkan
Melakukan pekerjaan diluar tugas anda
Faktor
Saya merasa tidak mengetahui bagaimana
interpersonal
penilaian atasan terhadap hasil kerja saya
Saya merasa resah, ada persaingan yang
tidak sehat diantara rekan kerja
Perkembangan Target perusahaan dan tuntutan tugas
karir
terlalu tinggi sehingga memberatkan
tugas – tugas saya
Kuranganya kesempatan untuk maju
Struktur
organisasi
Sumber: Cooper (1999)
Saya merasa tidak mempunyai peranan
dalam setiap pengambilan keputusan
atasan yang menyangkut perusahaan
Diperusahaan ini segalanya harus
dimintakan persetujuan atasan sehingga
tidak ada kesempatan bagi saya untuk
berpartisipasi dalam mencapai tujuan
organisasi
NO.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Table 3.2 Operasional Variabel Kinerja Karyawan
VARIABEL
DIMENSI
INDIKATOR
Kinerja
Quantity
of Hasil kerja (misalnya: nilailah volume
Karyawan (Y) work
kerja yang dihasilkan dalam kondisi yang
sesuai dengan batas waktu dan jadwal
yang telah ditentukan
Quality of work Daya guna dan hasil guna (misalnya:
nilailah hasil kerja karyawan apakah
memiliki tingkat daya guna dan hasil
guna yang memadai
Tanggung jawab terhadap penyelesaian
tugas (misalnya: nilailah apakah tugas
diselesaikan dengan penuh tanggung
jawab, seperti tepat waktu dengan hasil
yang memuaskan
Job knowledge
Keterampilan & Pengalaman kerja
(misalnya: nilailah keterampilan &
pengalaman
karyawan
dalam
menyelesaikan dan apakah ada pengaruh
terhadap penyelesaian tugas)
Creativeness
Pengambilan
keputusan
(misalnya:
nilailah inisiatif karyawan dalam
mengambil keputusan, seperti apakah
acuh tak acuh
Cooperation
Kemampuan kerja bersama – sama
(misalnya: nilailah kemampuan karyawan
dalam
bekerja
sebagai
anggota
kelompok)
Dependability
Ketepatan
waktu
(misalnya:
keterlambatan tanpa alasan maupun izin)
Initiave
Semangat untuk melaksanakan tugas –
tugas
baru
dalam
memperbesar
tanggunjawabnya (misalnya: nilailah
semangat dalam melaksanakan tugas –
tugas baru)
Personal
Kepribadian (misalnya: nilailah tingkat
qualities
kepribadian karyawan)
Sikap sopan santun (misalnya: nilailah
sikap karyawan selama melaksanakan
tugas baik terhadap atasan, rekan kerja
maupun pelanggan)
Sumber: Bernandin & Russell dalam Gomes (2001)
3.4.2 Skala Pengukuran
NO.
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Dalam penelitian ini skala pengukuran yang digunakan adalah skala
pengukuran ordinal dimana skala ini memberikan informasi tentang jumlah relatif
karakteristik berbeda yang dimiliki oleh obyek atau individu tertentu. Tingkat
pengukuran ini mempunyai informasi skala nominal ditambah dengan sarana
peringkat relatif tertentu yang memberikan informasi apakah suatu obyek
memiliki karakteristik yang lebih atau kurang tetapi bukan berapa banyak
kekurangan dan kelebihannya. Contoh dari skala pengukuran ini yaitu Skala
likert, dimana skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item instrumen mempunyai
tingkatan dari sangat positif sampai sangat negatif. Yang berupa kata-kata dan
dengan skor :
Pilihan
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Kurang Setuju (KS)
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)
Skala Likert
5
4
3
2
1
3.5 Jenis Data
Adapun data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder.
Data primer dikumpulkan langsung dari sumber informasi, yaitu dengan cara
memberikan pertanyaan – pertanyaan melalui kuesioner kepada reponden
penelitian. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada
responden untuk dijawab. Reponden dalam penelitian ini adalah karyawan PT.
Wira Insani.
Sedangkan data sekunder yang dikumpulkan berasal dari studi pustaka, yaitu
pengumpulan data dari buku – buku, majalah, karya akademis, internet, dan
sumber – sumber lainnya yang bertujuan untuk memperoleh informasi tambahan
serta pemahaman yang lebih mendalam mengenai permasalahan yang dibahas
dalam penelitian ini.
3.6 Metode Pengumpulan Data
Berdasarkan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini, maka penelitian ini termasuk kedalam penelitian lapangan (field research)
dimana peneliti menggunakan survei sebagai teknik pengumpulan datanya, yaitu
penelitian yang menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Kuesioner
merupakan lembaran yang berisi beberapa pertanyaan dengan struktur yang baku
(Prasetyo dan Jannah, 2005:49). Selain itu peneliti juga melakukan observasi
terhadap beberapa subyek penelitian.
3.7 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian sebagai sumber data yang
memiliki karakteristik tertentu didalam suatu penelitian, sedangkan sampel
merupakan himpunan bagian dari populasi yang menjadi obyek sesungguhnya.
Penggunaan sampel yang besar dalam pendekatan kuantitatif dianggap akan
menghasilkan perhitungan statistik yang lebih akurat (Kerlinger & Lee, 2000).
Untuk mendapatkan sampel yang dapat menggambarkan dan mewakili populasi
dalam penelitian ini maka teknik pengambilan sampel yang akan digunakan
menggunakan dasar Rumus Slovin (Umar, 2004:108), sebagai berikut :
Dimana :
n
=
N
____________
1 + N e2
n
: ukuran sampel
N
: ukuran populasi penelitian
e
: persen
ketidaktelitian,
kesalahan
kelonggaran,
karena
pengambilan
sampel yang masih dapat
ditolerir (alpha = 0,1).
Berdasarkan teori tersebut di atas, ukuran sampel yang layak dalam
penelitian ini adalah sebanyak 50 orang responden yang diambil secara acak dari
100 karyawan PT. Wira Insani.
3.8 Metode Analisis Data
Teknis yang dipakai dalam penelitian ini adalah teknik uji korelasi untuk
melihat hubungan antara stres kerja dengan kinerja karyawan di PT. Wira Insani.
Teknik analisa yang dipergunakan dalam penelitian ini didasarkan atas tujuan dan
hipotesis dari penelitian. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui korelasi antara
variabel bebas yaitu stres kerja dan variabel terikat yaitu kinerja. Untuk
menganalisis data pada penelitian ini digunakan teknik korelasional dengan rumus
Korelasi Product Moment dari Karl Pearson yang dalam perhitungannya
digunakan bantuan komputer yaitu program SPSS versi 17.0. Untuk mengetahui
hubungan satu variabel bebas dengan satu variabel terikat digunakan koefisien
korelasi sederhana dengan rumus berikut:
n ( ∑ XY ) – ( ∑ X ) (∑ Y )
r xy =
_________________
_________________
√ n ( ∑ X2 ) – ( ∑ X )2 √ n ( ∑ Y2 ) – ( ∑ Y )2
Keterangan:
r xy
: Koefisien korelasi antara skor butir (X) dengan skor butir (Y)
n
: Jumlah responden uji coba
X
: Skor item
Y
: Skor total
(∑X)2 : Kuadrat jumlah skor item
∑X2
: Jumlah kuadrat skor item
∑Y2
: Jumlah kuadrat skor total
(∑Y) 2 : Kuadrat jumlah skor total
Untuk menginterpretasikan hasil perhitungan koefisien korelasi (r) tersebut
digunakan pedoman:
1.
r : 0,80 – 1,00 (Tingkat hubungan sangat kuat)
2.
r : 0,60 – 0,799 (Tingkat hubungan kuat)
3.
r : 0,40 – 0,599 (Tingkat hubungan sedang)
4.
r : 0,20 – 0,399 (Tingkat hubungan yang rendah)
5.
r : 0,00 – 0,199 (Tingkat hubungan sangat rendah)
1.
Uji Validitas
Uji validitas instrument digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan suatu yang diukur oleh kuesioner tersebut. Uji
validitas dapat dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor masing –
masing butir pertanyaan dengan total skor (Ghozali, 2001:133). Perhitungan
korelasi dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS Versi 17.0. Jika hasil
korelasi suatu pertanyaan memiliki nilai positif maka pertanyaan dapat dikatakan
valid.
2.
Uji Reliabilitas
Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan koefisien reliability Alpha
Cronbanch yang perhitungannya menggunakan prosedur reliabilitas pada paket
program SPSS Versi 17.0. Uji reliabilitas menggunakan teknik Alpha Cronbach
dengan rumus sebagai berikut:
ri



 
k

 1 
 ( k  1 )  


i 2
S 1 2
S





Di mana:
r1
= Keandalan instrumen
k
= Mean kuadrat antara subjek
∑ S i 2 = Mean kuadrat kesalahan
S 12
= Varians total
Tujuan perhitungan koefisien keandalan adalah untuk mengetahui tingkat
konsistensi jawaban responden. Jika nilai alpha > 0,60 maka kuesioner dapat
dikatakan dapat memenuhi konsep reliabilitas, sedangkan jika nilai alpha < 0,60
maka kuesioner tidak memenuhi konsep reliabilitas sehingga pertanyaan tidak
dapat dijadikan sebagai alat ukur penelitian (Ghozali, 2001:134).
3.
Pengujian Hipotesis
Pengujian yang digunakan adalah nilai thitung dengan rumus:
Dimana:
t = thitung
r = korelasi
n = jumlah sampel
keterangan:
Ho : ρ = 0 tidak terdapat hubungan
Ha : ρ ≠ 0 terdapat hubungan
Pengambilan Keputusan
Nilai thitung ditentukan berdasarkan tingkat signifikan (a) yang digunakan, dan
derajat keabsahan (df = n – 2 ). Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%
maka a = 0,05 atau 5% uji dua arah (two tailed) 0,05/2 = 0,025
Berdasarkan probabilitas:
Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima
Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak
Atau
Membandingkan nilai thitung dengan ttabel
Jika statistik thitung < statistik ttabel maka Ho diterima
Jika statistic thitung > statistik ttabel maka Ho ditolak
Rumusan hipotesis adalah:
Ho
: diduga tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara stres
kerja dengan kinerja karyawan
Ha
: diduga terdapat hubungan yang positif dan signinfikan antara stres kerja
dengan kinerja karyawan
Dapat dilukiskan dengan gambar dibawah ini:
Gambar 3.2 Rumusan Hipotesis
Download