Reduce Risk and Optimize Capital

advertisement
A N N U A L
R E P O R T
2 0 0 7
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Table of Contents
DAFTAR ISI
Reduce Risk and Optimize Capital
KPEI PROFILE
Profil KPEI ...............................................................
1
FINANCIAL HIGHLIGHT
Ikhtisar Keuangan .............................................
2
OUR BELIEF
Keyakinan Kami ................................................
3
VISION and MISSION
Visi dan Misi ...........................................................
4
OUR CORE VALUES
Nilai Inti Kami ...................................................
5
MESSAGE FROM
BOARD OF COMMISSIONERS
Sambutan Dewan Komisaris ................................
6
BOARD OF DIRECTORS` REPORT
Laporan Direksi ......................................................
10
MILESTONE OF 1996-2007 PERIOD
Kilas Balik 1996-2007 ............................................
16
BUSINESS STRATEGY 2008
Strategi Bisnis 2008 ................................................
20
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Tanggungjawab Sosial Perusahaan .....................
22
REDUCE RISK AND OPTIMIZE CAPITAL
Mengurangi Risiko dan Manambah Modal ......
23
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Tata Kelola Perusahaan yang baik ....................
24
MANAGEMENT`S DISCUSSION AND ANALYSIS
Diskusi dan Analisa Manajemen ..........................
32
RESPONSIBILITY
FOR FINANCIAL REPORTING
Tanggung jawab Pelaporan Keuangan ...............
40
CORPORATE INFORMATION
Informasi Perusahaan ............................................
40
Company Structure
Struktur Organisasi .........................................
41
Board of Commissioners
Dewan Komisaris .............................................
42
Board of Directors
Dewan Direktur .................................................
43
Divisions
Divisi ...................................................................
46
FINANCIAL REPORT
Laporan Keuangan .................................................
49
KPEI
PROFILES
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
KPEI is one of the capital market Self Regulatory
Organizations (SROs) which plays its part in the
development direction of the Indonesian capital
market industry. As the Central Counterparty (CCP),
KPEI provides clearing and guarantee for stock
exchange transaction settlement. The existence of
KPEI as the CCP is required to drive the investors
trust to their capital market transactions. As a result,
the capital market will give significant contribution
to the Indonesian economic growth.
Profil KPEI
In the fourth decade following its reactivation,
the Indonesian Capital Market keeps on growing.
At present, the latest investment instrument such as
an Exchange Traded Funds (ETF) has completed the
other investment instruments such as stocks, bonds
and the derivatives including futures contract and
options. As the CCP, in general KPEI has been the
only seller for each buyer and the only buyer for each
seller at every investment instrument transaction in
the stock exchange. This is due to the fact that KPEI
makes the clearing process through netting and
novation.
Memasuki dasawarsa keempat semenjak diaktifkannya, Pasar
Modal Indonesia terus berkembang. Saat ini instrumen investasi
mutakhir seperti Exchange Traded Funds (ETF) sudah melengkapi
instrumen investasi lainnya seperti saham, obligasi dan derivatif
yang mencakup kontrak berjangka dan opsi. Sebagai CCP, secara
umum KPEI menjadi satu-satunya penjual untuk setiap pembeli
dan satu-satunya pembeli untuk setiap penjual dalam setiap
penyelesaian transaksi atas instrumen investasi yang
diperdagangkan di bursa. Hal ini dimungkinkan karena KPEI
melakukan proses kliring secara neting dengan novasi.
KPEI merupakan Self Regulatory Organization (SROs) yang turut
berperan menentukan arah perkembangan pasar modal Indonesia.
Sebagai Central Counterparty (CCP), KPEI menyediakan pelayanan
jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa.
Kehadiran KPEI sebagai CCP diperlukan untuk lebih meningkatkan
kepercayaan kalangan investor dalam bertransaksi di pasar modal,
sehingga pasar modal akan memberikan kontribusi yang signifikan
pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
KPEI didirikan berdasarkan akta notaris No: 8 tanggal 5 Agustus
1996. Di tahun berikutnya, Bapepam-LK menerbitkan Izin
Operasional KPEI pada 1 Juni 1998 berdasarkan Surat Keputusan
No: Kep-26/PM/1998. Berbekal izin tersebut, KPEI secara resmi
mulai menyelenggarakan kliring dan penjaminan penyelesaian
transaksi bursa di pasar modal Indonesia.
KPEI was established based on the notaries act No.
8 dated August 5, 1996. On the following year, the
Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) issued
the KPEI Operational License on June 1, 1998 as
stipulated by the Decree No. Kep-26/PM/1998
allowed KPEI to have clearing and guarantee of stock
exchange transaction settlement in the Indonesian
Capital Market.
Kehadiran KPEI sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP)
didasarkan pada Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal. Pendirian lembaga ini dimaksudkan untuk melakukan
mitigasi terhadap setiap risiko yang mungkin timbul dalam
penyelesaian transaksi bursa.
The existence of KPEI as the Clearing and Guarantee
Institution is based on the Law No. 8/1995 regarding
on the Capital Market. The establishment of this
institution was designed to mitigate every risk that
might arise from the stocks exchange transaction
settlement disputes.
Dalam satu dasawarsa menjalankan fungsinya sebagai LKP telah
banyak hal yang dilakukan KPEI, antara lain: pengembangan
internal maupun eksternal, seperti meningkatkan kompetensi
sumber daya manusia dalam penanganan proses transaksi yang
terus berkembang maupun dalam bidang manajemen risiko,
meningkatkan kapasitas proses dari sistem teknologi informasi
yang ada, melakukan reorganisasi agar senantiasa sesuai dengan
situasi industri pasar modal mutakhir, serta secara aktif
mensosialisasikan pasar modal, baik di kalangan domestik, regional,
maupun global. Semua kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka
merespon perkembangan yang sedang berlangsung serta
merupakan bagian dari perencanaan strategis ke depan.
KPEI has done many things within a decade of the
implementation of Clearing and Guarantee functions
such as the internal as well as external development.
This is done by improving the competence of human
resources to tackle the fast growing transaction
process, risk management, developing the process
capacity as from the existing information technology,
making reorganization in a bid to get along well with
the latest capital market industry situations. KPEI
also actively socializes the capital market for domestic,
regional and global markets. All of the activities are
carried out in the efforts to respond to the ongoing
development. Besides, this is also considered as part
of the strategic planning in the future.
1
Financial
HIGHLIGHT
BALANCE SHEET
NERACA
2007
2006
2005
2004
ASSETS
Current Assets
Non-Current Assets
2,689,215
28,649
1,175,081
24,985
504,638
25,469
652,053
21,635
658,595
25,804
AKTIVA
Aktiva Lancar
Aktiva Tidak Lancar
TOTAL ASSETS
2,717,864
1,200,066
530,107
673,688
684,399
JUMLAH AKTIVA
LIABILITIES and EQUITY
Current Liabilities
Non-Current Liabilities
2,480,748
6,113
1,068,182
6,013
440,971
5,967
614,165
5,287
638,950
5,349
KEWAJIBAN dan EKUITAS
Kewajiban Lancar
Kewajiban Tidak Lancar
TOTAL LIABILITIES
2,486,861
1,074,195
446,938
619,451
644,299
JUMLAH KEWAJIBAN
231,003
125,871
83,169
54,236
40,100
JUMLAH EKUITAS
2,717,864
1,200,066
530,107
673,688
684,399
JUMLAH KEWAJIBAN
dan EKUITAS
TOTAL EQUITY
TOTAL LIABILITIES
and EQUITY
2003
INCOME STATEMENT
Operating Revenues
Contribution on
Non Tax State Revenues
LAPORAN LABA RUGI
2007
2006
2005
2004
2003
192,381
92,550
73,717
51,544
22,565
0
0
0
0
Net Operating Revenues
Operating Expenses
177,952
48,702
92,550
42,919
73,717
37,863
51,544
34,480
22,565
32,201
Operating Income (Loss)
129,250
49,631
35,854
17,064
(9,636)
Other Income - Net
19,235
11,592
5,938
3,692
15,908
Penghasilan Lain-lain Bersih
Income Before Tax
148,485
61,223
41,792
20,756
6,272
Laba Sebelum Pajak
(18,521)
(12,859)
42,702
28,933
Tax Expense
Net Income
(14,429)
Pendapatan Usaha
Setoran atas Penerimaan
Negara Bukan Pajak
(43,389)
105,096
(figures in milions Rupiah)
(6,620)
14,136
Pendapatan Usaha Bersih
Beban Usaha
Laba (Rugi) Usaha
(2,113)
Beban Pajak
4,159
Laba Bersih
(angka dalam jutaan Rupiah)
2
Our
BELIEF
The hope for the bright future of Indonesian economy,
in many instances, would be determined by the financial
industry. These years it seemed to be more apparent.
In 2007, Indonesian capital market noted a very impressive
record on the volume, value, frequency of transaction
and product development as well.
Given all has committed to work hard and to make every
effort improving the market; we should know what role
we would play. As central counterparty (CCP) of
Indonesian capital market, one of our main tasks is how
to be always in readiness to provide quality service to all
stakeholders. The hope as driven us to the road that will
lead us into the world class infrastructure provider.
Kami percaya bahwa industri pasar modal memegang
peranan utama untuk mencapai perekonomian Indonesia
yang cemerlang di masa mendatang. Hal ini nampak
jelas pada beberapa tahun terakhir, terutama di tahun
2007. Saat itu pasar modal Indonesia menorehkan catatan
yang amat mengesankan dalam hal volume, nilai, dan
frekuensi transaksi bursa, serta pengembangan instrumen
investasi baru.
Untuk itu adalah komitmen dari seluruh pelaku pasar
untuk menjalankan peran dan fungsinya masing-masing
dengan baik. KPEI sebagai CCP sangat menyadari peran
yang diembannya. Salah satu tugas pokok kami adalah
senantiasa memberikan layanan terbaik bagi semua
pemangku kepentingan. Kami percaya bahwa dengan
menjalankan komitmen tersebut, KPEI akan menjadi
CCP berkelas dunia.
3
VISION
Menjadi Lembaga Kliring dan
Penjaminan terpercaya yang
menyediakan layanan terbaik
untuk pasar modal.
To become a reliable
clearing and guarantee institution
in providing the best service
in the capital market.
MISSION
Mewujudkan Pasar Modal
Indonesia yang aman dan
menarik.
To actualize
a safe and attractive
Indonesian capital market.
4
Our
CORE VALUES
Satisfying the customers is the main task of service
companies. It could be imagined by making an analogy of
a circus exhibition. The audience will clap excitedly, shouting
'Bravo' and 'Encore' after a circus team closed their
performance. They, or customers, were satisfied to the quality
service provided by all members of the circus team.
Of course the satisfaction was attributed to implementation
of their core values. The highly skilled members of the circus
team have successfully transformed all of the risks into an
exciting show. Apparently there is a harmony among all
parts of the circus team.
As CCP, it’s our task to manage risk to enable investors
optimizing their investment. Naturally, we have been born
to be working in back office of capital market. Whatever the
front office doing, we should properly respond. It is a must
since progress will only come when everything are conducted
in harmony which is not easily attained.
Since we also want to be a success team, we managed
ourselves according to our core value which consists of
customer focus, achievement of excellence, integrity,
prudence and fellowship.
Nilai-nilai Inti Kami
Menciptakan kepuasan pelanggan telah menjadi tugas utama setiap
perusahaan jasa. Hal ini dapat dianalogikan dengan sebuah pertunjukan
sirkus. Sepanjang pertunjukan berlangsung, penonton dapat bertepuk
tangan meriah atau berteriak untuk mengekpresikan tingkat
kepuasannya. Para penonton, atau pelanggan bagi perusahaan jasa,
akan bertepuk tangan bila merasa puas dengan layanan jasa yang
diberikan oleh seluruh anggota tim. Tentunya kepuasan itu terkait
dengan penghayatan dan pelaksanaan nilai-nilai inti yang mereka
miliki. Para anggota tim yang memiliki keterampilan yang amat tinggi
tersebut telah berhasil mengubah seluruh risiko yang ada menjadi
sebuah tontonan yang menyenangkan. Sebuah harmoni nyata-nyata
telah muncul di seluruh bagian tim kerja sirkus itu.
Sebagai CCP di industri pasar modal, sudah menjadi tugas kami untuk
mengelola risiko yang ada agar pengguna jasa dapat mengoptimalkan
pendapatan dari investasi yang ditanamkannya. Disamping itu sebagai
back office, apapun yang dikerjakan rekan kami yang bertugas sebagai
front office, mesti dapat kami antisipasi dengan tepat. Begitulah pekerjaan
yang mesti dilakoni mengingat kemajuan hanya akan datang bila segala
sesuatu diatur dalam sebuah harmoni.
Untuk mencapai itu semua kami telah bertekad menjadi sebuah tim
yang solid dengan berpegang teguh pada lima nilai inti perusahaan,
yang terdiri dari: customer focus, achievement of excellence, integrity,
prudence dan fellowship.
5
Message from
BOARD OF
COMMISSIONERS
Dear Shareholders,
The Indonesian economy in 2007 is the end of a
decade of a big crisis. The government frequently
said that the economy is on the right track. Its level
of growth has showed tendency of recovery since the
beginning of revival in 1999. The signals of recovery
were seen in the third quarter when the growth of
non oil and gas sectors surprisingly reached 6.8%.
Although the year-on- year growth of the fourth
quarter little bit dropped from 6.5% to 6.3%, it was
supported by evidences that indicated a balance on
sources of the growth. Investment and consumption
sector began to recover and creates strong momentum
for further acceleration.
The year of 2007 has distinction of being the first
year of Indonesian Stock Exchange (IDX) following
the merger of Jakarta Stock Exchange and Surabaya
Stock Exchange. IDX promptly acted and showed
strong performance which was proven by sharp
growth of almost all trade indicators such as
transaction activity, total number of foreign investors
and the index movement. The highest stock index is
noted at 2,810.962 point at December 11, 2007, while
at closing session it reached 2,745.826 point or sharply
increased 52.079% higher than that of 2006 that only
reached 1,805.523 point. Total transaction volume in
both stock exchange which reach 505.29 billion units
or Rp 185.19 trillion in value and Rp 50.93 billion of
bonds transaction were well handled by KPEI.
The stretch of Indonesian macro economy in 2007
directly has a positive implication to the working
performance of KPEI. It was apparently shown in the
financial report that noted a jump of net profit to
Rp 105.095 billion much higher than the 2006
achievement that only noted Rp 42.702 billion. Indeed,
KPEI's tax payment also increased significantly from
Rp 18.521 billion to Rp 43.388 billion.
Para Pemegang Saham yang Terhormat,
Perekonomian Indonesia 2007 adalah akhir dari satu dasawarsa krisis
besar. Pemerintah berkali-kali mengatakan bahwa perekonomian sudah
berada dalam jalur yang benar. Tingkat pertumbuhannya cenderung
semakin baik terhitung pada 1999. Tanda-tanda perbaikan terlihat pada
kuartal ketiga, saat itu sektor non migas tumbuh 6,8%. Meskipun
pertumbuhan ekonomi year-on-year pada kuartal keempat turun dari
6,5% menjadi 6,3%, sumber-sumber pertumbuhan makin berimbang.
Sektor konsumsi dan investasi sudah mulai pulih dan memberikan
momentum kuat bagi percepatan lebih lanjut.
Tahun 2007 sendiri merupakan tahun penting bagi kami karena adanya
merger antara Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES)
menjadi Bursa Efek Indonesia. Pada awal kelahirannya, Bursa Efek
Indonesia langsung menunjukkan kinerja yang sangat baik. Ini dicapai
dengan kenaikan tajam semua indikator perdagangannya seperti aktifitas
transaksi, jumlah investor domestik dan asing yang menanamkan modal
serta pergerakan indeks. IHSG tertinggi mencapai 2.810,962 pada 11
Desember 2007. Sedangkan pada penutupan akhir perdagangan tercatat
2.745,826 yang berarti melonjak tajam sebesar 52,079% ketimbang 2006
yang hanya tercatat 1.805,523. Total volume saham yang ditransaksikan
di kedua Bursa Efek mencapai 505,29 miliar unit saham dengan nilai
Rp 185,19 triliun dan transaksi obligasi senilai Rp 50,93 miliar, semuanya
ini telah ditangani dengan baik oleh KPEI.
Geliat perekonomian makro di Indonesia sepanjang 2007 secara langsung
berdampak positif terhadap kinerja KPEI. Dalam laporan keuangan,
hal ini terlihat jelas menyusul kenaikan tajam laba bersih menjadi
Rp 105,096 miliar dibandingkan tahun 2006 yang hanya tercatat
Rp 42,702 miliar. Pembayaran pajak KPEI tentu ikut meningkat dari
Rp 18,521 miliar menjadi Rp 43,389 miliar.
6
Sambutan Dewan Komisaris
The achievement should be used as a basis of
development due the intention to build the Indonesian
capital market. KPEI, which is always in the back
line in the efforts to attract investors, should improve
itself. It creates a challenge on which direction of
orientation should be selected. The growing quantity
of transactions automatically increased the activity
of KPEI on delivering better quality in it’s services.
Fortunately, the KPEI board of directors has worked
well. We, the commissioners, are happy on the results
of 2007. A lot of things have been done successfully,
so the customer’s satisfaction and trust could be well
managed.
Apa yang sudah dicapai menjadi dasar pengembangan, mengingat adanya
keinginan bersama untuk mengembangkan pasar modal Indonesia ke
depan. Di sisi lain, KPEI yang selalu siap sebagai pendukung di garis
belakang dalam upaya bersama menarik investasi, memang harus selalu
berbenah diri. Timbul tantangan ke arah mana orientasi mesti dipilih.
Meningkatnya transaksi, membuat kesibukan KPEI meningkat dalam
memberikan kualitas layanan menjadi lebih tinggi lagi.
We believe that KPEI has been well handled. At least,
it has been showed by the increasing efficiency level
of transaction clearing process. Of course, it would
ease the burden of clearing members in completing
their stock exchange transaction and then increase
the market liquidity. In addition, the commissioners
believe that, KPEI has also implemented the principles
of good corporate governance which consisted of
transparency, accountability, fairness and
responsibility.
Beruntung jajaran Direksi bekerja dengan baik. Secara umum kami selaku
Komisaris merasa senang dengan hasil kerja tahun 2007. Banyak hal
yang berhasil dilakukan sehingga tingkat kepuasan dan kepercayaan dari
para pemakai jasa tetap terus terjaga.
We the commissioners of KPEI would like to express
our thanks to the capital market authority, the
BAPEPAM-LK, our shareholders, KSEI and other
stakeholders for their continuing supports and
cooperation. In particular we also wish to convey
our appreciation for the Board of Directors and all
KPEI staff for their dedication and hard works that
had made all possible, and made the necessary
preparations to meet the challenges ahead.
Selaku komisaris kami mengucapkan terima kasih kepada otoritas pasar
modal, Bapepam-LK, pemegang saham, KSEI serta pemangku
kepentingan lain atas bantuan dan kerjasama yang telah dijalin selama
ini. Ucapan terima kasih secara khusus perlu kami sampaikan kepada
Direksi KPEI dan seluruh staf atas dedikasi dan kerja kerasnya dalam
menghadapi tantangan yang ada.
AGUS MUHAMMAD
President Commissioner
Kami yakin KPEI telah dikelola dengan baik. Setidak-tidaknya hal ini
terlihat dari kenaikan tingkat efisiensi proses kliring transaksi bursa. Hal
itu tentu akan mengurangi beban Anggota Kliring dalam menyelesaikan
transaksi bursanya dan akhirnya meningkatkan likuiditas pasar. Selain
itu, bagi kami KPEI juga sudah menjalankan dengan baik pilar-pilar dari
Good Corporate Governance yang mencakup transparency, accountability,
fairness serta responsibility.
RAHMAT WALUYANTO
Commissioner
7
SEBASTIANUS HARRY WIGUNA
Commissioner
Core Value
CUSTOMER FOCUS
8
Fokus kepada Pelanggan
ensure that the voice of our customer is properly captured and heard
throughout the organization, so that business operations, people and
supporting processes work together to deliver value.
customer focus means anticipating, assessing and understanding our
customers' needs, and then providing the value and solutions to them.
Kepuasan pelanggan adalah segalanya bagi KPEI, untuk itu segala daya
dan upaya perusahaan selalu diarahkan untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan. Hal ini tercermin pada kegiatan operasional dan pengembangan
sumber daya manusia yang selalu difokuskan untuk mencapai tujuan
tersebut. Pemenuhan kepuasan pelanggan dapat diartikan sebagai upaya
untuk mengantisipasi, menilai dan mengerti kebutuhan pelanggan, untuk
kemudian dapat menyediakan solusi yang sesuai.
9
Board of Director`s
REPORT
Distinguished Shareholders,
We thank God the Almighty for His guidance.
We pleased for successfully passing through the 2007
and for satisfying results despite the many challenges.
The economy analysts considered that the momentum
for speeding up the economy has been back, given
that the gross domestic product practically continued
to grow within the six consecutive quarters. In 2007,
the economy growth in Indonesia was 6.2%.
The figure was higher than the growth in Asean-5
(Indonesia, Malaysia, Philippines, Thailand, and
Vietnam) by 5.9%. The macro economy stability
shows prospective tendency. The condition was
reflected from the exchange rate of Rupiah which
was relatively stable, interest rate cut down tendency,
and far lower inflation rate than that of in 2006. The
balance of payments show better performances in all
lines. This included the betterment of trade account,
current account, as well as capital account. The
improvement of balance sheet performances resulted
in the increasing significant foreign exchange reserves.
Investment sector recorded a very significant
progress since the earlier new year when the
investors, who had suspended their investment
plans in the years before, had guts to commence
investment. The belief emerged following the positive
indicators of economic growth. For instance, the total
foreign direct investment (FDI) reached the highest
record since 2002 with a total of US$10.2 billions
until mid December. It implies the figure
increased by more than 70% if compared to the
former year by US$5.97 billions. As from the
total FDI, around US$3.29 billions was allotted in
transportation, communication, chemical industries,
warehouses and food processing sectors. The
domestic investment reached Rp 34.14 trillion or
increased by 65%, if compared to the same investment
in 2006 by Rp 20.78 trillion.
Such a progress also happened to the capital market.
The 2007 has recorded special note to the Indonesian
capital market history. Along that year, all indicators
of the Indonesian stock market performances were
so impressive that all transactional activities, stocks
indeces fluctuation and the number of foreign
investors investing their capitals showed striking
performances. By end of 2007, the Composite Index
was closed at 2,745.826 or jumping by 52.079% if
compared with the recorded 1,805.523 by end of the
previous year.
Pemegang Saham Yang Terhormat,
Dengan ucapan syukur kepada Tuhan YME, kami merasa lega telah
melewati tahun 2007 yang walau penuh dengan tantangan tetapi telah
membuahkan hasil yang menggembirakan. Para pengamat ekonomi
mengatakan bahwa momentum percepatan pertumbuhan sudah kembali
hadir, sebagaimana ditandai oleh pertumbuhan produk domestik bruto
yang praktis selama enam triwulan berturut-turut menunjukkan
peningkatan terus menerus. Pada tahun 2007 ini pertumbuhan ekonomi
Indonesia sebesar 6,2%, lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan Asean5 (Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam) sebesar 5,9%.
Kestabilan makro ekonomi juga cukup menunjukan kecenderungan
membaik. Hal ini antara lain tercermin dari nilai tukar Rupiah yang
relatif tak bergejolak, kecenderungan penurunan suku bunga, dan laju
inflasi yang jauh lebih rendah dari tahun 2006. Kinerja neraca
pembayaran (balance of payments) juga membaik di segala
lini: akun perdagangan barang (trade account), akun
semasa (current account), maupun akun modal (capital
account). Perbaikan kinerja neraca pembayaran
bermuara pada peningkatan cadangan devisa yang
cukup signifikan.
Sektor investasi mencatat kemajuan amat berarti
semenjak awal tahun karena para pemilik modal yang
menunda rencana investasi pada tahun sebelumnya
mulai melangkah. Keyakinan tersebut timbul setelah
indikator-indikator pertumbuhan ekonomi
menunjukan hal-hal yang positif. Sebagai contoh,
total jumlah investasi asing langsung (FDI) yang
mencapai US$10,2 miliar sampai pertengahan
bulan Desember merupakan rekor tertinggi
semenjak tahun 2002. Ini berarti meningkat lebih
dari 70% dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar
US$5,97 miliar. Diperkirakan sekitar US$3,29 miliar dari
FDI itu mengucur ke bidang transportasi, komunikasi, industri kimia,
pergudangan dan pengolahan makanan. Investasi domestik sendiri
mencapai Rp 34,14 triliun atau meningkat 65% ketimbang tahun 2006
yang hanya Rp 20,78 triliun.
Perkembangan seperti di atas juga terjadi di pasar modal. Tahun 2007
menorehkan catatan sejarah tersendiri bagi dunia pasar modal Indonesia.
Sepanjang tahun semua indikator kinerja bursa saham Indonesia amat
mengesankan seperti terlihat pada aktivitas transaksi, pergerakan indeks
saham dan jumlah investor asing yang menanamkan modalnya. Pada
akhir tahun 2007, IHSG ditutup pada 2.745,826 atau melonjak 52,079%
ketimbang penutupan tahun sebelumnya yang tercatat 1.805,523.
10
Laporan Direksi
The progress directly influenced the performance of
KPEI. We should work harder than the former years
following the significant increase of stock transaction
in terms of volume, value, and frequency. The bigger
growth, the tougher the risks will be. This has been
anticipated in the previous years. We have focused on
the human resources development and information
technology system capacity so that the soaring stock
transaction along the 2007 will be well handled.
One of the pictures of the significant increase of stock
transaction in 2007, the transaction volume at the
Jakarta Stock Exchange (JSX) and Surabaya Stock
Exchange (SSX) which the then called the Indonesia
Stock Exchange (IDX) reached 1.08 trillion units of
stocks with the average daily transaction of 4.2 billion
units of stocks. The clearing process of stock
transaction carried out by KPEI has made the
settlement process of stock transactions efficient by
53.46%. Thus the stocks settled only reached
2.062 billion units per day at average. Value of
stock exchange transaction Rp 1.062 trillion
with average daily transaction Rp 4.3 trillion, the
netting process performed by KPEI has reduced fund
settlement by 81.59% per day or reached only Rp 755.9
billion per day.
The Caleidoscope of 2007
In response to the needs of Clearing Members (CMs)
for the faster clearing process and settlement, KPEI
developed a Continuous Settlement system. The
system was designed to run the stock transaction
settlement process within some batches starting from
6.30 up to 12.15 every day. Formerly the stock
transaction settlement was only done once a day
starting from 12.15. But the Continuous Settlement
system allows the Clearing Members to receive the
yield of the stock transaction faster on condition the
liabilities were well settled. With the faster receipt of
stock transaction yield by the Clearing Members,
it was expected to cut down the funding cost for the
stock transaction settlement process.
Tentu saja perkembangan itu secara langsung berpengaruh pada kinerja
KPEI. Kami harus bekerja keras dibanding tahun sebelumnya menyusul
peningkatan transaksi bursa secara amat berarti, baik dari sisi volume,
nilai, maupun frekuensi. Dengan pertumbuhan besar itu berarti risiko
yang dihadapi juga semakin besar. Hal ini sudah diantisipasi pada tahuntahun sebelumnya, pengembangan SDM maupun peningkatan kapasitas
sistem teknologi informasi sudah menjadi fokus utama
kami, sehingga lonjakan transaksi bursa sepanjang
tahun 2007 dapat ditangani dengan baik.
Sebagai salah satu gambaran meningkatnya transaksi
bursa secara signifikan di tahun 2007, volume
transaksi ekuiti di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan
Bursa Efek Surabaya (BES), yang pada akhir tahun
bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI),
mencapai 1,08 triliun unit saham dengan rata-rata
transaksi harian mencapai 4,2 miliar unit saham.
Proses kliring transaksi bursa yang dilakukan KPEI
telah mengefisienkan proses penyelesaian transaksi
bursa tersebut hingga 53,46%, dengan demikian
efek yang diselesaikan hanya mencapai rata-rata
2,062 miliar unit saham setiap hari. Untuk nilai
transaksi mencapai Rp 1,062 triliun dengan nilai
rata-rata transaksi harian sebesar Rp 4,3 triliun, proses
neting yang dilakukan KPEI membuat proses penyelesaian dana hanya
mencapai Rp 755,9 miliar saja atau telah diefisiensikan sebesar ratarata 81,5% per hari.
Perjalanan 2007
Terdorong oleh kebutuhan Anggota Kliring (AK) akan adanya proses
kliring dan penyelesaian yang lebih cepat, KPEI mengembangkan sistem
Continuous Settlement. Sistem tersebut dirancang agar proses penyelesaian
transaksi bursa dapat dilakukan dalam beberapa batch sejak pukul 6.30
hingga pukul 12.15 tiap harinya. Jika sebelumnya penyelesaian transaksi
bursa hanya dilakukan satu kali setiap harinya mulai pukul 12.15, maka
dengan sistem Continuous Settlement, AK akan menerima dana hasil
transaksi bursa lebih cepat, sepanjang telah menyelesaikan kewajibannya.
Dengan diterimanya dana hasil transaksi bursa lebih cepat oleh AK,
diharapkan akan menurunkan funding cost proses penyelesaian transaksi
bursa.
11
Board of Directors` Report
In 2007, KPEI's securities lending and borrowing
(SLB) recorded the transaction with the total
outstanding loan of Rp 5.3 trillion with the average
daily outstanding exceeding more than Rp 14.9 billion
or increasing by 145% from 2006. The Clearing
Members with active SLB transaction in 2007 were
45 Clearing Members of 91 KPEI SLB Members.
To boost up the SLB performance, KPEI developed
four new modules in 2007. The new modules were
developed so as to enable the SLB transaction within
fixed term periods in complementary of the existing
modules, namely the SLB with open loan period.
The four new modules are Automatic Roll Over,
Fixed Term Lending Deposit, Fixed Term Lendable
Withdrawal, and Fixed Term Borrowing. The
development here was intended to meet the needs of
Clearing Members for a more liquid SLB market.
In June-July 2007, KPEI held workshop for the
Clearing Members on the Capital Market
Development and Its Implication to Operational
Risks. KPEI believed that the activities involving the
operational staffers of the Clearing Members would
raise the awareness on the importance of risk control
which deal with stock transaction settlement as well
as the general working environment. The operational
staffers became the targets of the workshop activities
given the fact that their major tasks were to cope
with the stocks exchange settlement or financial and
to deal directly with KPEI.
The other important activity in 2007 was KPEI efforts
to always actively monitor the progress of risk
management practices carried out in the international
capital market. The monitoring
was either applied to the latest
issues in the regional and
global capital market
industries. One of the
approaches used here was by
taking active part in the various
workshops and conferences held by the
international capital market institution
including Pan Asia Securities Lending
Association (PASLA), Risk
Management Association (RMA),
Asia Pacific Central Depository
Groups (ACG), ASEAN Working
Group, Asia Oceania Central
Counterparty (CCP), and some other
regional and global organizations.
Di tahun 2007 Pinjam Meminjam Efek (PME) KPEI mencatatkan transaksi
dengan nilai total outstanding pinjaman hingga mencapai Rp 5,3 triliun,
dengan rata-rata nilai outstanding harian melebihi Rp 14,9 miliar atau
meningkat 145 % dari tahun 2006. AK yang aktif bertransaksi dalam
kegiatan PME KPEI sepanjang tahun 2007 adalah sebanyak 45 AK dari
total 91 AK yang terdaftar sebagai anggota PME.
Untuk lebih memacu kinerja PME, KPEI mengembangkan empat modul
baru sepanjang tahun 2007. Modul-modul baru tersebut dikembangkan
untuk memungkinkan transaksi PME dengan periode waktu yang
pasti/tetap atau fixed term, melengkapi modul yang ada selama ini yakni
PME dengan open loan period. Keempat modul baru tersebut adalah:
Automatic Roll Over, Lending Deposit - Fixed Term, Lendable Withdrawal
- Fixed Term, dan Borrowing - Fixed Term. Pengembangan itu bertujuan
untuk lebih memenuhi kebutuhan AK dalam melakukan aktivitas PME.
Pada bulan Juni-Juli 2007, KPEI menyelenggarakan lokakarya bagi AK
dengan tema Capital Market Development and Its Implication to Operational
Risks. KPEI percaya bahwa melalui kegiatan yang melibatkan staf
operasional AK, akan tumbuh kesadaran pentingnya pengendalian risiko,
baik yang terkait dengan penyelesaian transaksi bursa maupun di
lingkungan kerja secara umum. Staf operasional menjadi target kegiatan
lokakarya ini mengingat tugas utama mereka adalah menangani
penyelesaian transaksi bursa maupun keuangan dan berhubungan
langsung dengan KPEI.
Aktifitas penting lain di tahun 2007 adalah upaya KPEI untuk senantiasa
memantau secara aktif perkembangan praktek manajemen risiko yang
dijalankan di pasar modal internasional. Pemantauan juga dilakukan
terhadap isu-isu mutakhir yang berkembang di industri pasar modal
regional maupun global. Salah satu pendekatan yang dilakukan adalah
dengan aktif
berpartisipasi dalam berbagai
kegiatan
lokakarya maupun konferensi
yang diadakan oleh lembaga
pasar modal
internasional
seperti Pan
Asia Securities
Lending
Association
(PASLA), Risk
Apapun yang terjadi
Management
kami tetap akan
Association (RMA),
Asia Pacific Central
memusatkan perhatian
Depository Groups
kami pada upaya-upaya
(ACG), ASEAN Working
untuk mencapai tingkat
Group, Central
Counterparty (CCP) Asia
kompetensi yang lebih
Oceania dan berbagai
baik.
oganisasi regional
maupun global lainnya.
12
Laporan Direksi
In response to the market demand for a
price discovery mechanism and for the
liquidity of bonds market and sukuk, on
December 2007 KPEI jointly with the IDX
and KSEI had initiatives to establish PT. Penilai
Harga Efek Indonesia (PHEI/ Indonesian
Securities Price Appraiser). Based on the
regulation of the Capital Market and Financial
Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) No.
V.C.3., the newly established institution was assigned
to appraise the bonds and sukuk prices.
As part of the integral of Indonesian capital market,
KPEI also had tasks to promote capital market as
part of the capital market development program.
For the reason, in May 2007, KPEI coordinated the
Indonesia Investor Forum II program jointly with
other SROs and mass media partners. The seminar
and exhibition were opened by the Vice President of
Republic Indonesia Jusuf Kalla. The events here gave
quite well influence to boost up the existence of
capital market noting the quite enough media
coverage from mass media. The other routine
campaign was road show to the regions, campus to
campus program, and regular courses for capital
market at IDX.
Besides, KPEI also actively encouraged the
government initiative success for the United Nations
Forum for Climate Change (UNFCC) held in Bali
from December 3-14, 2007. KPEI jointly with other
SROs held the Rainbow of Indonesia program in
Nusa Dua Bali attended by all delegations of the
participating countries.
Menjawab permintaan pelaku pasar akan adanya mekanisme
pembentukan harga (price discovery mechanism) dan mendorong
likuiditas pasar obligasi maupun sukuk, pada bulan Desember
2007 KPEI bersama BEI dan KSEI berinisiatif untuk mendirikan
PT. Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) sebagai bagian dari
proses pendirian lembaga sesuai peraturan Bapepam-LK no V.C.3.
Lembaga yang baru dibentuk tersebut mempunyai tugas pokok
untuk melakukan penilaian terhadap harga obligasi dan sukuk.
Sebagai bagian integral dari pasar modal Indonesia, KPEI juga
memiliki tugas untuk mensosialisasikan pasar modal sebagai bagian
dari program pengembangan pasar modal. Untuk itu pada bulan Mei
2007, KPEI mengkoordinasikan penyelenggaraan The Indonesia Investor
Forum II bersama dengan SRO lain dan rekan-rekan media masa. Acara
seminar dan pameran yang dibuka oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla
tersebut memberikan gaung yang cukup untuk memperkuat eksistensi
pasar modal karena mendapatkan porsi pemberitaan yang cukup besar
dari media masa. Kegiatan sosialisasi lain berupa roadshow ke daerah,
kegiatan campus to campus, hingga sekolah pasar modal reguler di BEI
juga terus dilakukan secara rutin.
Selain itu, KPEI juga ikut serta mendukung pemerintah dalam
mensukseskan Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim Perserikatan
Bangsa-Bangsa (UNFCC) yang diselenggarakan di Bali, 3-14 Desember
2007. KPEI bersama SRO lain menyelenggarakan acara Rainbow of
Indonesia di Nusa Dua Bali, yang dihadiri oleh seluruh delegasi negaranegara peserta konferensi.
Sepanjang tahun 2007, KPEI juga menjalankan program Corporate Social
Responsibility (CSR) sebagai manifestasi kepedulian terhadap lingkungan
terutama kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Diantaranya adalah
dengan memberikan beasiswa penyandang cacat, sumbangan kepada
kaum dhuafa dan anak jalanan, pengobatan gratis, dan kegiatan lainnya.
KPEI juga bekerja sama dengan SRO lain dalam menyelesaikan
pembangunan beberapa sekolah di lokasi gempa di Indonesia.
In 2007, KPEI also held Corporate Social
Responsibility (CSR) program as the manifestation
of its concern to the environment particularly to the
needy. KPEI provided scholarship for the disabled,
donation to the poor and street children, free medical
care, and other activities. KPEI jointly with the other
SROs constructed schools at the earthquake-affected
areas in Indonesia.
13
Board of Directors` Report
KPEI 2008
In 2008, the initiatives and programs aiming
particularly to strengthen the image of KPEI as
the world class CCP will become our major focus.
For the reason, KPEI always tries to enhance the risk
management system which becomes the major
competence of the CCP. The existence of better risk
management system will be able to provide secure
feelings. The condition will lure investors to invest
in the Indonesian capital market.
One of KPEI attempts to build a credible risk
management system is by developing Risk
Management Interface system at the level of Clearing
Members. The risk management system which is
based on the latest information technology will
perform pre validation process to each transaction
recorded into IDX trading engine. Based on the
information gathered from the Risk Management
Interface system at the level of Clearing Members,
KPEI can take earlier measure of risk exposure faced
by KPEI so that it can take necessary anticipative
measures.
KPEI 2008
Di tahun 2008, inisiatif maupun program dengan tujuan utama untuk
memperkuat citra KPEI sebagai CCP yang berkelas dunia akan menjadi
fokus utama kami. Untuk itu KPEI senantiasa berupaya untuk
menyempurnakan sistem manajemen risiko yang merupakan kompetensi
utama CCP. Diharapkan keberadaan sistem risk management yang semakin
mumpuni akan dapat memberikan rasa aman dan menjadi daya tarik
bagi investor untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.
Salah satu upaya KPEI untuk membangun sistem pengelolaan risiko
yang handal adalah dengan mengembangkan sistem Risk Management
Interface di tingkat AK. Sistem manajemen risiko yang berbasiskan
teknologi informasi mutakhir ini akan menjalankan proses prevalidasi
terhadap setiap transaksi yang dimasukan ke mesin perdagangan BEI.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari sistem Risk Management
Interface di tingkat AK tersebut, KPEI dapat mengukur eksposure risiko
yang dihadapi oleh KPEI lebih awal dan dapat mengambil langkahlangkah antisipatif apabila diperlukan.
14
Laporan Direksi
In a bid to make more competitive SLB transaction,
in 2008 KPEI will expand the SLB roles and functions
by taking market players input and the latest progress
into consideration. One of the expansions is by
figuring out the possible roles of KPEI to facilitate
the Bilateral SLB. On the other hand, KPEI will also
develop stock REPO instrument as one of the
investment alternatives in the capital market.
The significant increase of frequency, volume, and
value of stock exchange transaction, is a challenge
for its clearing and settlement process, thus needed
the enhancement by developing the Straight Through
Processing (STP) concept. As an initial initiative of
STP development in Indonesian capital market, KPEI
jointly with other SROs will implement Single Client
ID concept.
Dalam rangka lebih menyemarakkan transaksi PME, di tahun 2008 KPEI
akan memperluas peran dan fungsi PME dengan memperhatikan masukan
pelaku pasar dan perkembangan mutakhir yang terjadi. Salah satunya
adalah mengkaji kemungkinan peran KPEI untuk memfasilitasi PME
Bilateral. Sementara itu di lain pihak, KPEI juga akan mengembangkan
instrumen REPO saham sebagai salah satu alternatif investasi di pasar
modal.
Meningkatnya frekuensi volume dan nilai transaksi bursa, merupakan
tantangan dalam proses kliring dan penyelesaian, sehingga dibutuhkan
adanya penyempurnaan dengan pengembangan konsep Straight Through
Processing (STP). Sebagai inisiatif awal dari pengembangan STP di pasar
modal Indonesia, KPEI bersama SRO lain akan menerapkan konsep
Single Client ID.
Closing
Penutup
Considering the trend of economic growth and capital
market industry, we are in KPEI should prepare
ourself to cope with any possible challenges ahead.
We realized that the drastic jump of global oil price,
the soaring food commodity prices, and the global
financial pressures following the Subprime Mortgage
crisis shows that the prospective economic growth
for the past years are still prone to potential crisis.
Melihat tren pertumbuhan ekonomi dan industri pasar modal, kami di
KPEI harus mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai tantangan
ke depan. Kami sadar bahwa kenaikan drastis harga minyak bumi di
pasar dunia, melambungnya harga komoditas pangan, hingga tekanan
pada dunia finansial akibat krisis Subprime Mortgage menunjukan bahwa
peningkatan perekonomian yang menggembirakan selama beberapa
tahun terakhir sedang dibayang-bayangi oleh potensi krisis.
However, no matter what happens we will remain
focusing on the efforts to reach the better competence
level. We keep in mind our dream to materialize
KPEI as a world class organization. We make step by
step preparation. All of KPEI staffers dedicate their
efforts in pursuit of our dream. We also believe that
KPEI jointly with the Bapepam-LK, SROs, Clearing
Members and other capital market players will be
able to make the Indonesian Capital Market as one
of the major pillars of Indonesian economy in the
near future.
Namun apapun yang terjadi kami tetap akan memusatkan perhatian
pada upaya-upaya untuk mencapai tingkat kompetensi yang lebih baik.
Impian kami untuk mewujudkan KPEI sebagai sebuah organisasi berkelas
dunia terus tertanam kuat dalam benak kami semua. Setahap demi
setahap persiapan itu terus dilakukan, seluruh staf KPEI mendedikasikan
diri untuk mencapai impian itu. Kami juga yakin bahwa KPEI bersamasama Bapepam-LK, SRO, AK dan pelaku pasar modal lainnya akan
mampu untuk menjadikan pasar modal Indonesia sebagai salah satu
pilar utama perekonomian Indonesia di masa mendatang.
INARNO DJAJADI
HOESEN
President Director
Director
15
Milestone of
1996-2007 Period
1996 :
• PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) didirikan.
1997 :
• Bapepam menerbitkan izin pendahuluan No. Kep 23/PM/1997,
26 Juni 1997 yang menunjuk KPEI untuk menyelenggarakan
kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa.
1996 :
• The establishment of PT. Kliring Penjaminan Efek
Indonesia (KPEI)
1998 :
• KPEI memperoleh izin usaha sebagai Lembaga Kliring dan
Penjaminan melalui keputusan nomor: KEP-26/PM/1998
tanggal 1 Juni 1998.
• KPEI menerapkan Automated Risk Monitoring System (ARMS)
sebagai sistem pendukung kegiatan kliring dan penjaminan.
1997 :
• The Capital Market Supervisory Agency (Bapepam)
issued a preliminary license No. Kep-23/PM/1997, dated
June 26, 1997 to allow KPEI to perform clearing and
guarantee function for stock exchanges transactions.
1999 :
• Peluncuran website KPEI.
• Penyesuaian sistem untuk menghadapi tahun 2000 (Y2K
Compliance).
1998 :
• KPEI obtained the full Operational License from
Bapepam on June 1, 1998 as stipulated by the Decree
No. Kep-26/PM/1998.
• KPEI implemented ARMS (Automated Risk Monitoring
System) as the supporting system to the clearing and
guarantee activities.
2000 :
• Implementasi Scripless Trading pada Juli 2000.
• KPEI meluncurkan e-CLEARS, sebuah sistem kliring dan
penjaminan berbasis web yang terintegrasi dengan perangkat
sistem informasi di Bursa Efek, KSEI dan Anggota Kliring.
• Pengembangan sistem Pelaporan Modal Kerja Bersih yang
Disesuaikan (MKBD) melalui website KPEI.
1999 :
• Launching of KPEI's website.
• Adapting the system to enter new milenium of 2000
(Y2K Complience).
2001 :
• KPEI meluncurkan Risk Monitoring On Line (RMOL) dan
Cash Management System untuk mendukung transaksi LQ45
Future Index di BES.
• KPEI memperoleh sertifikasi ISO 9002 dari LRQA.
• KPEI meluncurkan sistem Pinjam
Meminjam Efek (PME) melalui sistem
e-CLEAR pada 10 Agustus 2001.
2000 :
• Implementation of Scripless Trading July 2000.
• KPEI launched e-CLEARS system, a web-based clearing
and guarantee system which connect KPEI with Stock
Exchanges, KSEI and Clearing Members.
• Development of Net Adjusted Working Capital (NAWC)
reporting system through KPEI website.
2002 :
• Perubahan waktu penyelesaian proses
transaksi bursa dari T+4 menjadi
T+3.
• e-CLEARS melayani 100%
perdagangan efek tanpa
warkat.
• KPEI menjalankan peran
sebagai Central Counterparty
(CCP) di Pasar Modal
Indonesia berdasarkan
rekomendasi IOSCO.
• Pemberlakukan dana jaminan
sebagai Objek Tidak Kena Pajak.
• Pengembalian dana kliring
kepada Anggota Kliring.
2001 :
• KPEI launched Risk Monitoring Online (RMOL) and
Cash Management System to support LQ45 Futures
Index trading in SSX.
• KPEI acquired ISO 9002 certificate from LRQA.
• KPEI launched Securities Lending and Borrowing (SLB)
through e-CLEARS on August 10, 2001.
2002 :
• Indonesian capital market moving forward from T+4
to T+3 in settlement of equity stock exchange
transaction.
• Indonesian capital market were completely scripless.
• KPEI started to play its role as Central Counterparty
(CCP) in Indonesian capital market to comply with
IOSCO recommendation.
• The Implementation of Guarantee Funds as non tax
object.
• KPEI refund Clearing Funds to Stock Exchange
Member.
16
Kilas Balik 1996-2007
2003 :
• KPEI acquired ISO 9001:2000 certification from LRQA.
• KPEI co-hosted ACG General Meeting in Bali with
KSEI.
2004
• RMOL and Cash Management System started to support
clearing and guarantee of JSX stock option transaction.
• Setting up Securities Lending and Borrowing working
group.
• The growing performance of KPEI Securities Lending
and Borrowing.
• KPEI diversified collateral instruments.
2003 :
• KPEI mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2000.
• KPEI bersama dengan KSEI menyelenggarakan ACG Meeting
di Bali.
2005 :
• KPEI introduced new logo.
• KPEI initiated workshop and gathering for Clearing
Members.
• KPEI launched e-BOCS to support clearing and
guarantee risk management activities of corporate bonds
transaction in SSX.
• KPEI performed reorganization to meet future
challenges.
2004 :
• Implementasi RMOL dan Cash Management System untuk
mendukung kliring dan penjaminan transaksi opsi saham di
Bursa Efek Jakarta.
• Pembentukan working group PME.
• Transaksi PME mulai menunjukan kinerja yang menjanjikan.
• KPEI memperluas jenis-jenis agunan yang dapat diterima.
2005 :
• KPEI meluncurkan logo baru perusahaan.
• KPEI berinisiatif untuk menyelenggarakan Workshop dan
Gathering untuk Anggota Kliring.
• KPEI meluncurkan sistem e-BOCS untuk mendukung kegiatan
kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi obligasi di
BES.
• KPEI melakukan reorganisasi untuk menjawab tantangan
masa depan.
2006 :
• Implementation of KPEI’s Project Management Office
(PMO) and Strategic Management Office (SMO).
• Implementation of competence-based Balance Score
Card.
• KPEI organized a SLB Conference in Bali.
• e-BOCs started to support clearing and guarantee of
government bond transaction in SSX.
2006 :
• Penerapan Project Management Office (PMO) dan Strategic
Management Office (SMO).
• KPEI menerapkan Balance Score Card berbasis kompetensi.
• KPEI mengadakan seminar SLB di Bali.
• Sistem e-BOCS mulai dijalankan untuk mendukung kegiatan
kliring dan penjaminan transaksi obligasi negara di BES.
2007 :
• KPEI was appointed by the central bank to execute
clearing and guarantee of the Republic of Indonesia
Bond-retail (ORI) transaction.
• KPEI ready to clear Exchange Traded Funds (ETF)
transaction.
• KPEI coordinated Indonesian Investor Forum II.
• IDX became the sole KPEI shareholder, as a result of
JSX and SSX merger.
2007 :
• KPEI ditunjuk BI untuk menyelenggarakan kegiatan kliring
dan penjaminan transaksi Obligasi Retail Indonesia (ORI).
• KPEI siap untuk melaksanakan kliring atas transaksi Exchange
Traded Funds (ETF).
• Bersama-sama dengan SRO lainnya, KPEI ikut serta dalam
penyelenggaraan Indonesian Investor Forum II.
• BEI menjadi pemegang saham tunggal KPEI menyusul merger
BEJ dan BES.
17
Core Value
ACHIEVEMENT OF EXCELLENCE
18
Pencapaian Kesempurnaan
We believe that the achievement of excellence is the gradual
result of always striving to do better, combined with ongoing
process of self-evaluation and improvement.
Kami punya keyakinan bahwa kesempurnaan hanya bisa
dicapai melalui upaya yang konsisten untuk selalu melakukan
hal terbaik disertai dengan introspeksi diri untuk melakukan
upaya perbaikan yang berkesinambungan.
19
Business Strategy
2008
Although it has three decade existed, in general condition of Indonesian capital
market has not satisfied. A lot of thing must be done to improve the quality of
its product and services. Data from KSEI showed that the local investors' share
asset is only noted Rp 311.26 trillion, as of July 31, 2007. It was far left behind
than those of foreign investor asset that reached Rp 669.71 trillion. Foreign
investors' asset has grown 72% from only Rp 387.15 trillions as of July 31, 2006,
while local investor grown 32% from Rp 141.26 trillion. Some efforts to increase
the quantity of local investors are definitely required, but it is not an easy thing.
In fact, many preferred to save their money in the banking sector than in the
capital market.
Other indicator, showing that efforts to develop capital market in Indonesia is
necessary, is comparison between market capitalization and the gross domestic
product (GDP). In 2007, comparison of market capitalization of IDX to GDP
is 43%, while capital market of neighboring countries contributed much higher.
Stock Exchange of Thailand contributed 80%, Bursa Malaysia contributed 183%,
while Singapore Stock Exchange contributed 337%. It indicated that market
capitalization in Indonesian Capital Market is possibly developed due to the big
potentiality.
Setelah tiga dasawarsa hadir, secara umum kondisi pasar modal Indonesia masih
harus terus berbenah diri baik dari segi produk dan juga layanan. Berdasarkan
data dari KSEI, jumlah total aset saham pemodal lokal pada 31 Juli 2007 hanya
sebesar Rp 311,26 triliun. Jumlah itu jauh tertinggal dibandingkan dengan yang
dimiliki pemodal asing yang mencapai Rp 669,71 triliun. Aset pemodal asing
tumbuh sebesar 72% dari Rp 387,15 triliun pada 31 Juli 2006, sementara total
aset saham pemodal lokal hanya tumbuh 32% dari Rp 141,26 triliun. Upaya
meningkatkan jumlah pemodal lokal tentu amat dibutuhkan, namun hal itu
tidaklah mudah. Pada kenyataannya, orang lebih suka menanamkan modalnya
di sektor perbankan ketimbang pasar modal.
Indikator lain, yang menunjukkan bahwa upaya-upaya untuk mengembangkan
pasar modal Indonesia amat penting, adalah perbandingan kapitalisasi pasar
modal dengan GDP. Di tahun 2007, perbandingan kapitalisasi pasar terhadap
GDP sebesar 43%, sementara bursa-bursa negara-negara tetangga jauh lebih
tinggi. Stock Exchange of Thailand misalnya menyumbang 80%, Bursa Malaysia
menyumbang 183%, sementara Singapore Stock Exchange menyumbang 337%.
Ini menunjukkan bahwa pasar modal Indonesia masih mungkin untuk terus
dikembangkan mengingat potensi yang ada.
20
Strategi Usaha 2008
The domination of foreign capital in the Indonesian capital market of course is
not a favorable situation. The economist and observers would not be able to
predict when they will make a transaction and where they would go. However,
any effort must be made to increase the portion of local investor since they have,
in general, bigger linkage to national economy than the foreigners.
Sustainable Revenue Growth
The bullish condition of capital market in 2007 enabled KPEI to get high revenue.
Nevertheless, in fact, most of the revenue come from fee of equity transactions.
KPEI need to explore all available business opportunities.
In collaboration with stock exchange, KPEI had tried to develop non equity products.
Before the merger of Surabaya Stock Exchange and Jakarta Stock Exchange, actually
KPEI had developed a risk management and clearing system for Future Index and
bonds. KPEI and Jakarta Stock Exchange had developed risk management and
clearing system for Stock Options. Now, those Products are in the process of
enhancement to increase its market liquidity.
Other steps to support the plan of income diversification are assessment of KPEI's
role in bilateral securities lending and borrowing, assessment of Investor Protection
Funds, and assessment of development of stock REPO instrument.
Dominasi investor asing di pasar modal Indonesia sudah tentu kurang
menguntungkan. Para perencana ekonomi tidak akan pernah tahu kapan
mereka datang untuk berdagang dan kapan mereka pergi. Bagaimanapun,
porsi investor domestik perlu diperbesar sehingga kapital tidak akan dengan
mudah pergi. Para investor lokal secara umum memiliki keterikatan yang
lebih besar dengan perekonomian nasional dibandingkan investor asing.
Pertumbuhan Pendapatan yang Berkelanjutan
Kondisi bursa efek yang tengah bullish di tahun 2007 memungkinkan KPEI
meraih pendapatan yang tinggi. Di sisi lain, melihat fakta bahwa hampir seluruh
pendapatan KPEI berasal dari fee transaksi bursa ekuiti, KPEI tetap perlu
mengeksplorasi peluang bisnis yang ada.
Bekerja sama dengan bursa, KPEI telah mencoba mengembangkan produkproduknya di luar ekuiti. Sebelum merger, bersama dengan Bursa Efek Surabaya,
KPEI telah mengembangkan sistem risk management dan kliring untuk produk
Kontrak Berjangka Indek Efek (KBIE) dan Obligasi, sedangkan bersama dengan
Bursa Efek Jakarta, KPEI mengembangkan sistem risk management dan kliring
untuk Kontrak Opsi Saham (KOS). Produk-produk tersebut saat ini dalam proses
penyempurnaan untuk meningkatkan likuiditas pasarnya.
Langkah lain untuk mendukung langkah diversifikasi pendapatan antara lain
adalah: pengkajian peran KPEI dalam PME bilateral, pengkajian Investor Protection
Funds, hingga pengkajian pengembangan instrumen REPO saham.
21
World Class Organization
CORPORATE
SOCIAL
RESPONSIBILITY
Our CSR program was focused on education. We
believed that education is very decisive in social and
economic change which hopefully would lead us into
better life condition. Given the nation future is our
common responsibility, we should hand in hand
prepare the education. The basic principles lead us to
aware that if there is any surplus in one side we are
obliged to allocate to those in need. Thus, good business
not merely long for financial profit.
Our step to divide the profit into any kind of investment
which is based on sense of social responsibility is
actually part of our investment strategy that combine
two objectives i.e. maximizing financial profit and
social noble. Our running CSR program could have
not yet indicated that KPEI has really been on mature
strategy and practices. Nevertheless, at least it was a
good start that would lead us to the point where CSR
become essential part of corporate business agenda.
Education is part of our CSR program which is
systematically planned. In addition, We also allocated
our fund to assist the victims of natural disasters, to
several social activities such as mass circumcising, to
donate house of kinships and orphanage. KPEI regularly
took a part on social charity programs conducted in
celebration of Indonesian capital market anniversary.
Organisasi Berkelas Dunia:
Tanggung jawab Sosial Perusahaan
Fokus utama program tanggung jawab sosial KPEI
(CSR KPEI) ditujukan pada bidang pendidikan. Bidang
ini diyakini sebagai penentu bagi perubahan sosial
ekonomi menuju tatanan hidup yang lebih baik.
Bagaimanapun, masa depan bangsa ini adalah
tanggung jawab bersama, untuk itulah pendidikan
mesti disiapkan bersama. Sesuai prinsip dasar CSR,
yaitu bisnis yang baik tidak hanya mengejar keuntungan
finansial semata sehingga apabila ada kelebihan di satu
sisi maka ada pula kewajiban untuk membaginya ke
sisi lain yang kekurangan.
Bidang pendidikan merupakan bagian dari CSR yang
dirancang secara sistematik. Disamping donasi kepada
bidang pendidikan, sebagian dana juga disalurkan
untuk membantu para korban bencana serta kegiatan-
22
kegiatan sosial seperti khitanan massal, bantuan untuk
rumah ibadah serta panti asuhan. KPEI secara teratur
juga melakukan aksi sosial dalam setiap kesempatan
perayaan hari ulang tahun pasar modal bersama-sama
dengan komunitas pasar modal Indonesia.
Langkah KPEI, membagi keuntungan dengan memilih
jenis investasi yang berdasar pada rasa tanggung jawab
sosial ini, merupakan bagian dari strategi investasi
yang mengkombinasikan dua tujuan, yakni
memaksimalkan keuntungan finansial dan social good.
Program CSR yang berjalan barangkali belum
sepenuhnya mengindikasikan bahwa KPEI sudah
benar-benar berada di jalur CSR yang tepat, baik secara
strategi maupun praktik. Namun setidaknya hal itu
merupakan titik awal yang baik menuju suatu titik
yang menyuratkan bahwa CSR telah menjadi bagian
fundamental agenda bisnis perusahaan.
Reduce
RISK
Optimize
CAPITAL
Up to some extent, risk could be cut down, but in
business it could not be totally erased. If risks is to be
pushed into zero, surely the investors would suffer
the loss of excitement, as the high risk high return
principle would applied.
In general, as Central Counter Party (CCP), KPEI
obliged to guarantee the settlement of stock exchange
transactions. Thus, a risk management system is deeply
embedded in its activities. Those activities require a
proper supporting system and a working process that
need overtime improvement.
Organization structure should be adjusted and
renewed. Consequently, on every annual budget
allocation of human resources investment must be
prioritized.
The implementation of remote trading that replaced
transaction system in trading floor requires more
sophisticated validation and transaction process. Given
transactions of remote trading has widened investor
access to perform stock exchange transaction, the
validation process should be improved for its capacity,
speed, and reliability. The required risk management
system is the one that flow in such a way so the
validation process could be efficiently conducted.
This development will run further, the trend of stock
exchange to be integrated become more apparent.
Mastering the information technology is a must for
all who involved in capital market. KPEI is demanded
to be more prudent in anticipating the risks. Therefore,
implementation of newer theory and risk management
concepts are absolutely required especially to response
the qualification of the International Best Practices.
All was aimed to attain the more reliable and prudent
level of risk management.
Dalam bisnis, risiko tidak dapat dihilangkan sama
sekali melainkan hanya dikurangi sampai dengan
batas tertentu. Bila risiko ditekan sampai tingkat nol,
dipastikan tidak akan pernah ada kegairahan investor
untuk melakukan bisnis. Pada hakekatnya bisnis tidak
akan bisa berjalan tanpa ada keberanian menghadapi
risiko, sesuai prinsip high risk high return.
Pada umumnya sebagai CCP, KPEI berkewajiban
untuk melakukan penjaminan atas transaksi bursa.
Dengan demikian manajemen risiko merupakan hal
yang amat vital bagi KPEI dalam menjalankan
aktivitasnya. Kegiatan tersebut memerlukan sistem
pendukung dengan kapasitas yang memadai dan
proses kerja yang secara terus menerus
disempurnakan.
Struktur organisasi perlu disesuaikan dan perlu
diperbarui untuk tetap leluasa menjalani tren mutakhir
yang ada di pasar modal. Oleh karena itu dalam
penyusunan anggaran tahunan, investasi sumber daya
perlu diprioritaskan.
23
Pelaksanaan remote trading yang menggantikan sistem
transaksi lantai bursa, membutuhkan cara validasi
dan proses transaksi yang lebih canggih. Mengingat
remote trading telah memperluas akses bagi investor
melakukan transaksi di Bursa Efek, maka selayaknya
sistem validasi perlu ditingkatkan kapasitas, kecepatan
dan keandalannya. Sebuah sistem manajemen risiko
yang dibutuhkan adalah yang memiliki alur
sedemikian rupa sehingga proses validasi berlangsung
secara efisien.
Perkembangan itu masih akan terus berjalan,
kecenderungan bursa untuk semakin terintegrasi
nampak semakin jelas. Penguasaan teknologi
informasi menjadi sebuah keniscayaan bagi semua
pihak yang terlibat di pasar modal. KPEI dituntut
untuk semakin jeli mengantisipasi risiko. Untuk itulah
penerapan teori dan konsep manajemen risiko yang
sesuai dengan International Best Practices, sangat
dibutuhkan untuk mencapai tingkat pengelolaan risiko
yang lebih prudent dan reliable.
GOOD
CORPORATE
GOVERNANCE
KPEI realized that Good Corporate Governance (GCG) is
not only important for the new part of modern business ethics
but also required for creating efficient market, transparent
and consistent market along with the existing legitimate
regulations. A business with such characteristics will be
established in a country with its regulator, business world as
market players, and society as the industrial product and
service users. The state produces law to be implemented by
the business world. On the other side, the society as the end
users which will likely get the impact of the business world
will make objective and accountable control.
In their implementation, each business entity should formulate
their own execution manual. KPEI as part of the business
entitties should meet the demand for GCG realization as
stipulated by the National Corporate Governance Policy
Committee (KNKCG). Based on the guidelines issued by the
KNKCG, business entities are required to apply business
ethics consistently, to act on behalf of and comply with the
regulation, to prevent from any practice of Corruption,
Collusion, and Nepotism, to improve structure quality and
working patterns governance as sustainably required by GCG
tenets. The last is carrying out the ombudsman function in
a bid to accommodate the information on the company
deviance which is done all together by a business group or
certain economy sector.
The formulation of KPEI GCG philosophy is the combination
of business practice which improve the corporate value to
the shareholders and sustainable efforts in such a way that
the company meet the liability to the other stakeholders such
as regulators/authorities, Clearing Members, employees and
vendors. The company is expected to give optimum benefit
to the public as a whole. The formulation here is inspired by
the growing international GCG principles. In such
development, GCG is deemed the system consisting of a
series of regulations to define the relationship among the
shareholders, managers, creditors, government, employees
and other stakeholders. In such a system, KPEI has guideline
and control.
KPEI believes that such practice goes along with the principles
of transparency, accountability, responsibility, independency
and fairness.
Tata Kelola Perusahaan yang baik
KPEI menyadari bahwa, selain telah tertanam sebagai bagian
baru etika bisnis modern, Good Corporate Governance (GCG)
juga dibutuhkan bagi penciptaan pasar yang efisien, transparan
serta konsisten dengan peraturan-peraturan yang berlaku.
Pasar dengan ciri seperti itu tentu akan dibangun bersama
oleh negara dan regulatornya, dunia usaha sebagai pelaku
pasar, serta masyarakat sebagai pengguna produk dan jasa
yang dihasilkan industri. Negara menciptakan aturan hukum
yang kemudian dilaksanakan dunia usaha, sementara
masyarakat sebagai pengguna, yang kemungkinan akan
terkena dampak dari dunia usaha, akan melakukan kontrol
secara objektif dan bertanggung jawab.
Dalam pelaksanaannya, masing-masing badan usaha harus
merumuskan sendiri manual pelaksanaannya. KPEI, sebagai
bagian dari dunia usaha, berkewajiban untuk memenuhi
tuntutan pelaksanaan GCG sebagaimana diatur oleh Komite
Nasional Kebijakan Corporate Governance (KNKCG).
Berdasar pedoman yang dikeluarkan oleh KNKCG, dunia
usaha dituntut untuk menerapkan etika bisnis secara konsisten,
berperilaku dan patuh pada peraturan perundang-undangan,
mencegah kemungkinan terjadinya Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme, meningkatkan kualitas struktur pengelolaan serta
24
pola kerja berdasar asas GCG secara berkesinambungan.
Terakhir adalah, melaksanakan fungsi ombudsman untuk
menampung informasi penyimpangan perusahaan yang bisa
dilaksanakan bersama oleh sebuah kelompok usaha atau
sektor ekonomi tertentu.
Rumusan filosofi GCG KPEI adalah hasil kombinasi praktik
bisnis yang meningkatkan nilai perusahaan bagi para
pemegang saham dan upaya berkelanjutan agar perusahaan
memenuhi kewajibannya kepada para pemangku kepentingan
lainnya seperti para regulator/otoritas, Anggota Kliring,
karyawan, dan vendor serta memberikan manfaat yang
optimal bagi masyarakat secara keseluruhan. Rumusan itu
sendiri diilhami oleh prinsip-prinsip GCG internasional yang
terus berkembang. Dalam perkembangan itulah GCG
diartikan sebagai sistem yang terdiri dari seperangkat aturan
yang menentukan hubungan-hubungan antara pemegang
saham, manajer, kreditor, pemerintah, karyawan serta para
pemangku kepentingan lain. Dalam sistem itulah KPEI
diarahkan dan dikendalikan.
KPEI yakin bahwa praktik itu sejalan dengan nilai-nilai seperti
transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan
kewajaran & kesetaraan.
Tata Kelola Perusahaan
• Transparency: To maintain the existing trust, in every
annual report, KPEI should always report the company
financial and non financial reports transparently. This is
to accommodate anyone to make proper decision based
on the proper information. The financial reports should
be delivered on time despite the fact that KPEI is a nonprofit
organization. KPEI completely believes that the
shareholders and stakeholders will be keen to know how
the company manages the resources. To ensure the
transparency, we hold a number of press conference, make
and disseminate press releases and always update the
information on the website so that the Clearing Members,
business partners, vendors and public will have access to
important information on KPEI.
• Accountability: Since 2006, KPEI has applied Balanced
Score Card principles to measure the corporate activities
based on the vision and strategy point of view and to
provide comprehensive pictures to the employees of the
company performance. The performance here is measured
by applying the Key Performance Indicator (KPI) to all
organization levels ranging from corporate levels to
individual levels. The Performance indicator ensures the
management to monitor every organizational activity so
that the management can keep harmonizing the activities
with the company targets.
• Responsibility: KPEI applies the responsibility principles
in the legal and social perspective. All activities should
comply with law and the existing regulations particularly
dealing with the implementation of clearing and guarantee
processes. In social aspect, KPEI has materialized the
responsibility by focusing on education sector i.e.
scholarship for the blind, constructed school at the
earthquake-affected area and free regular courses for capital
market.
• Independency: As an SRO, KPEI is deemed an
independent organization with freedom of interest conflict.
The stance here has been in line with the modern economy
development which stresses out the separate ownership
with management in the one hand and company control
on the other hand. Three members of Commissioner
Board and two members of Board of Directors are the
professionals without any special relationship with
shareholders, the Indonesia Stock Exchange.
• Fairness: KPEI applies fairness for shareholders and
clearing members. All clearing members here will get
equal treatment despite the different level of company
transaction volume and transaction value.
• Transparansi: Demi mempertahankan kepercayaan yang
ada, dalam tiap laporan tahunan, KPEI selalu melaporkan
kondisi keuangan dan non-keuangan perusahaan secara
transparan. Tujuannya adalah agar pihak-pihak yang
berkepentingan dapat mengambil keputusan berdasarkan
informasi yang memadai. Pelaporan keuangan mesti
disampaikan secara tepat waktu, sekalipun KPEI adalah
organisasi yang tidak berorientasi meraih laba. KPEI
berkeyakinan penuh bahwa para pemegang saham dan
para pemangku kepentingan tertarik untuk mengetahui
bagaimana perusahaan mengelola sumber daya yang
dimiliki. Untuk menjamin transparansi, kami
menyelenggarakan sejumlah konperensi pers, membuat
dan menyebarkan siaran pers, dan selalu memperbarui
informasi pada situs KPEI sehingga para pemegang saham,
Anggota Kliring, mitra bisnis, vendor dan bahkan
masyarakat luas dapat mengakses informasi penting yang
terkait dengan KPEI.
• Akuntabilitas: Semenjak tahun 2006 KPEI menerapkan
prinsip-prinsip Balanced Scorecard untuk mengukur
aktivitas perusahaan dipandang dari sudut visi dan
strateginya, serta untuk memberikan gambaran yang
menyeluruh kepada para karyawan atas kinerja
perusahaan. Kinerja perusahaan diukur dengan
menerapkan Key Performance Indicator (KPI) bagi seluruh
level dalam organisasi, mulai dari level korporasi sampai
dengan level individu. Indikator kinerja tersebut
memungkinkan manajemen memonitor setiap aktivitas
dalam organisasi agar manajemen bisa terus menyelaraskan
kegiatan tersebut dengan sasaran perusahaan.
25
• Responsibilitas: KPEI menerapkan prinsip tanggung
jawab dalam perspektif hukum maupun sosial. Seluruh
kegiatan dijalankan dengan selalu menaati hukum dan
peraturan yang berlaku, khususnya menyangkut
pelaksanaan proses kliring dan penjaminan. Dalam bidang
sosial, KPEI telah mewujudkan rasa tanggung jawab
dengan titik berat di bidang pendidikan antara lain
memberikan bantuan beasiswa kepada tuna netra,
pembangunan sekolah di lokasi korban gempa dan
penyelenggaraan pendidikan pasar modal gratis.
• Independensi: Sebagai SRO, KPEI adalah organisasi
independen yang bebas dari kemungkinan konflik
kepentingan. Langkah seperti itu sesuai dengan
perkembangan perekonomian modern yang semakin
menekankan pemisahan antara kepemilikan dengan
manajemen perusahaan di sisi lain. Tiga anggota Dewan
Komisaris dan dua anggota Dewan Direksi adalah para
profesional yang tidak memiliki hubungan khusus dengan
pemegang saham, yakni Bursa Efek Indonesia.
• Kewajaran & Kesetaraan: KPEI menerapkan asas keadilan
baik untuk para pemegang saham maupun untuk para
Anggota Kliring. Seluruh Anggota Kliring, baik besar
maupun kecil dari sisi perusahaan, volume transaksi
maupun nilai transaksi mendapatkan perlakuan yang
sama.
Good Corporate Governance
Business Ethics and Rules of Conduct
KPEI Business ethics and rules of conduct include some issues necessary for maintaining perfect business ethics applicability
to all aspects of activities. The business ethics and rules of conduct include specific and practical regulations. These also define
the standards on how each employee should act in their daily works particularly when they are facing with competition and
demand for business target attainment. The disobedience against the rules of conduct will bear sanction to employee. The
ethics code is applicable to the Board of Directors, managers, employees and all parties with regard to KPEI behalf.
We make the Business Ethics and Rules of Conduct based on the core values we are developing and practicing thus far such
as customers focus, achievement of excellent, integrity, prudence and fellowship.
Board of Directors and Board of Commissioners
We have some instruments to meet the global Good Governance standards such as the annual extraordinary general meeting
of shareholders and some standards to be fulfilled by the Board of Directors and Board of Commissioners.
• The General Meeting of Shareholders (GMS): Based on
KPEI establishment license, we have two sorts of GMS,
annual GMS and Extraordinary GMS. The extraordinary
GMS might be held in a bid to change the company Statutes,
to sell stocks, to declare that the company is bankrupt and
debt settlement with creditor, to get approval of merger
and acquisition, and to get approval for company
liquidation. All kinds of GMS should be followed by all
shareholders. Decision making in the GMS will be based
on the agreement and consensus agreed by the meetings.
Voting is also an allowed mechanism for decision making
provided that the meeting fails to reach agreement.
• KPEI is proud of having one effective and efficient
organization that flexible enough to be adjusted to meet
future dynamic. Nowadays, KPEI has three members of
Board of Commissioners and two members of Board of
Directors with more or less than 80 employees. The five
members of Board of Commissioners and Board of Directors
were appointed by the shareholders of the annual GMS.
Etika Bisnis dan Pedoman Perilaku
Etika Bisnis dan pedoman perilaku KPEI mencakup hal-hal yang diperlukan untuk menjaga agar etika bisnis yang sempurna
sungguh diterapkan di seluruh aspek kegiatan. Etika Bisnis dan pedoman perilaku itu memuat aturan-aturan yang spesifik
dan praktis serta menetapkan standar tentang bagaimana setiap karyawan harus berperilaku dalam pekerjaan mereka seharihari ketika mereka berhadapan dengan persaingan serta tuntutan untuk mencapai sasaran-sasaran bisnis. Ketidaktaatan pada
pedoman perilaku berarti sanksi bagi seorang karyawan. Kode Etik berlaku untuk dewan direksi, manajer, karyawan, dan
semua pihak yang bertindak atas nama KPEI.
Kami menyusun Etika Bisnis dan Pedoman Perilaku berdasarkan nilai-nilai inti yang kami kembangkan dan kami hayati
selama ini seperti: customers focus, achievement of excellent, integrity, prudence dan fellowship.
Dewan Direksi dan Dewan Komisaris
Kami memiliki sejumlah instrumen untuk memenuhi standar tata kelola yang baik yang berlaku global seperti penyelenggaraan
rapat umum pemegang saham tahunan serta sejumlah standar yang harus dipenuhi oleh Dewan Direksi dan Dewan Komisaris.
• Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS): Berdasarkan akta
pendirian KPEI, kami memiliki dua jenis RUPS, yakni
RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. RUPS Luar Biasa
bisa diselenggarakan untuk mengganti Anggaran Dasar
perusahaan, untuk menjual saham, untuk menyatakan
bahwa perusahaan bangkrut dan pengambilan langkah
penyelesaian utang dengan kreditur, untuk mendapatkan
persetujuan untuk merger dan akuisisi, dan untuk
mendapatkan persetujuan untuk likuidasi perusahaan.
Semua jenis RUPS harus diikuti oleh semua pemegang
saham. RUPS akan mengambil keputusan setelah diadakan
26
musyawarah dan mufakat. Namun pengambilan keputusan
berdasarkan voting juga dimungkinkan manakala
musyawarah tidak membuahkan mufakat.
• KPEI bangga memiliki satu organisasi yang ramping
sekaligus efisien yang dapat dengan mudah menyesuaikan
diri dengan tuntutan dan dinamika perusahaan. Saat ini
KPEI memiliki tiga anggota Dewan Komisaris dan dua
anggota Dewan Direksi serta kurang dari 80 karyawan.
Kelima anggota Dewan Direksi dan Dewan Komisaris
diangkat oleh para pemegang saham dalam RUPS Tahunan.
Tata Kelola Perusahaan
• The Board of Commissioners are responsible for the
shareholders in terms of strategic directions, development
and control of the company. They also monitor the whole
internal control system, corporate governance and
regulation compliance. The commissioners also ensure
that the organization has adequate human resources and
financial to reach the target. Therefore, they hold regular
meeting with the board of directors and KPEI managers
to ensure every executives' responsibility run well. In brief,
the commissioners are always ready to keep the business
aspects, financial and ethics in KPEI running well despite
their involvement in the executive boards.
• The article of association of KPEI mentions that the Board
of Commissioners should be appointed in the GMS. The
candidate of the board of commissioners members should
be of the Indonesian citizen, not on the state of bankruptcy,
never been jailed due to crimes. On the other sides, the
candidates should meet some required competence such
as expertise on the capital market, never breaching the
Capital Market Regulation, having broad knowledge on
capital market, and having commitment to develop the
Indonesian capital market. The appointment of Board of
Commissioners in the GMS should require approval from
the Capital Market and Financial Institution Supervisory
Agency (Bapepam-LK).
• The board of commissioners should hold Commissioner
Meeting at least once every three months or anytime upon
one or more of the Board of Commissioners members'
request or upon one or more of the Board of Directors
members'. In the decision making, the meetings should be
agreed by all of attendants.
• KPEI has Board of Directors consisting two personnel who
are responsible for the strategic directions and the overall
management. They therefore should be responsible for all
corporate daily operational. The Board of Directors are
responsible to the Board of Commissioners and shareholders.
The accountability system is designed in such a way that
the directors remain independent managing their company.
The accountability of board of directors members is about
how to perform jobs and to try to meet the set targets which
will be subject to annual evaluation through the GMS. With
the accountability system here, the efficient organization
like KPEI will run well technically and ethically.
• Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada pemegang
saham dalam hal arah strategis, pengembangan dan kontrol
terhadap perusahaan. Mereka juga memonitor keseluruhan
sistem pengendalian internal, tata kelola perusahaan dan
kepatuhan pada aturan. Komisaris juga memastikan bahwa
di dalam organisasi tersedia sumber daya manusia dan
keuangan yang cukup untuk mencapai sasaran. Oleh karena
itu mereka mengadakan pertemuan rutin dengan direksi
dan para manajer KPEI untuk memastikan bahwa seluruh
hal yang menjadi tanggung jawab para eksekutif itu berjalan
dengan baik. Singkatnya, kendati tidak termasuk dalam
dewan eksekutif, komisaris selalu siap sedia untuk menjaga
agar aspek-aspek bisnis, keuangan dan etika di KPEI berjalan
dengan baik.
• Anggaran dasar KPEI menyebutkan bahwa Dewan
Komisaris harus ditetapkan dalam RUPS. Calon anggota
dewan komisaris harus warga negara Indonesia, tidak
dinyatakan pailit, tidak menjadi direktur atau komisaris di
perusahaan yang dinyatakan pailit, tidak pernah dipenjara
karena kasus kriminal. Di lain pihak calon tersebut harus
memenuhi sejumlah tuntutan kompetensi seperti ahli di
bidang pasar modal, tidak pernah melanggar UndangUndang Pasar Modal, memiliki pandangan yang luas
mengenai pasar modal, dan memiliki komitmen untuk
mengembangkan pasar modal Indonesia. Penetapan Dewan
27
Komisaris dalam RUPS tetap memerlukan persetujuan dari
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(Bapepam-LK).
• Dewan Komisaris harus menyelenggarakan Rapat Komisaris
paling tidak sekali dalam tiga bulan atau kapan pun bila
diminta oleh satu atau lebih anggota Dewan Komisaris atau
oleh satu atau lebih anggota Dewan Direksi. Dalam
pengambilan keputusan, rapat ini harus mengutamakan
musyawarah dan mufakat, khususnya karena KPEI hanya
memiliki tiga komisaris, kendati menurut aturan voting
juga dimungkinkan.
• KPEI memiliki Dewan Direksi yang terdiri dari dua orang,
yang bertanggung jawab atas arah strategis dan keseluruhan
manajemen, sehingga merekalah yang bertanggung jawab
atas operasional perusahaan dari hari ke hari. Dewan Direksi
bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris sekaligus
kepada pemegang saham. Sistem pertanggungjawaban
didesain sedemikian rupa untuk menjaga independensi
para direktur dalam mengelola perusahaan. Pertanggungjawaban anggota direksi adalah soal bagaimana menjalankan
tugas dan berusaha memenuhi target-target yang ditetapkan
dan dievaluasi setiap tahun dalam RUPS. Dengan sistem
pertanggung jawaban seperti itu, organisasi yang ramping
seperti KPEI bisa berjalan dengan baik secara etika maupun
teknis.
Good Corporate Governance
• As to Article of association of KPEI, the member of board
of directors should meet the administrative and competence
requirements. Administratively speaking, the nominee of
board of directors should be of the Indonesian citizen, not
deemed on the bankruptcy state, not the director or
commissioner of a bankrupt company, never jailed due to
crime. On the other side, the candidate should never
breach the Capital Market Law, have broad knowledge on
capital market, and have strong commitment to develop
capital market in Indonesia. The working period of member
of board of directors is three years each period.
• To meet the responsibilities, the Board of Directors should
hold a board of directors meeting upon the one or more
of the board of directors members request or one or more
of the board of commissioners members request. Given
that KPEI only has two members of directors, the board
of directors meeting should be attended both of the
members here and they might make any decision provided
that they agreed with the decision.
• The Board of Directors and Board of Commissioners have
the rights to get monthly salary and achievement bonuses
as agreed in the annual GMS.
Default
As one of the SROs, KPEI faces the possible risks arising from the stocks transaction settlement default. There have three transaction
payment defaults within 2007 involving two clearing member. With nominal value of Rp 80.132 billion. Based on the data analysis
of the Automated Risk Management Systems (ARMS) and confirmation from clearing member, KPEI considered the potential stock
transaction default of PT Agis Tbk (TMPI). For three days since June 25 to June 27, 2007, the accumulative transaction of TMPI
was 307.6 million shares worth by Rp 985.488 billion involving 107 clearing members.
Based on such condition, KPEI suspended the settlement of stock transaction of TMPI on June 28, 2007. It implies that the condition
clarified that there was big potential default and might interfere the stocks transaction. For clearing members that have suspended
rights for TMPI stock transaction got financial compensation that disbursed on August 1, 2007.
• Menurut anggaran dasar KPEI, anggota dewan direksi harus
memenuhi syarat administratif maupun kompetensi. Secara
administratif calon anggota dewan direksi harus warga
negara Indonesia, tidak dinyatakan pailit, tidak menjadi
direktur atau komisaris di perusahaan yang dinyatakan
pailit, tidak pernah dipenjara karena kasus kriminal.
Di lain pihak calon tersebut harus memenuhi sejumlah
tuntutan kompetensi seperti ahli di bidang pasar modal,
tidak pernah melanggar Undang-Undang Pasar Modal,
memiliki pandangan yang luas mengenai pasar modal, dan
memiliki komitmen untuk mengembangkan pasar modal
di Indonesia. Masa tugas anggota direksi adalah tiga tahun
untuk setiap periodenya.
• Untuk memenuhi tanggung jawabnya, Dewan Direksi harus
menyelenggarakan rapat direksi berdasarkan permintaan
satu atau lebih anggota direksi atau satu atau lebih anggota
Dewan Komisaris. Karena KPEI hanya memiliki dua orang
direktur, rapat direksi harus dihadiri oleh kedua anggota
direksi dan mereka boleh mengambil keputusan kalau
keduanya sepakat dengan keputusan tersebut.
• Dewan Direksi dan Dewan Komisaris berhak mendapatkan
gaji bulanan dan bonus prestasi yang ditetapkan dalam
RUPS Tahunan.
Gagal Bayar
Sebagai salah satu SRO, KPEI menghadapi risiko yang timbul akibat kegagalan penyelesaian transaksi bursa. Selama tahun 2007
tercatat tiga kejadian gagal bayar penyelesaian transaksi bursa yang melibatkan 2 anggota kliring dengan nilai nominal Rp 80,132
miliar. Pada bulan Juni 2007 berdasarkan analisa data dari automated risk management system (ARMS) dan konfirmasi dari
beberapa AK, KPEI melihat adanya potensi gagal bayar atas transaksi saham PT AGIS Tbk (TMPI). Selama tiga hari terhitung
sejak 25 Juni sampai dengan 27 Juni 2007 secara kumulatif transaksi TMPI tercatat 307,6 juta unit saham dengan nilai Rp 985,488
miliar yang melibatkan 107 AK.
Berdasarkan kondisi itu KPEI menunda penyelesaian transaksi bursa atas saham TMPI pada tanggal 28 Juni 2007. Maksudnya
adalah mendapatkan klarifikasi atas potensi gagal bayar yang cukup besar dan mengandung risiko sistemik yang bisa mengganggu
jalannya transaksi bursa. Setelah penyelesaian transaksi dilakukan, bagi AK yang mengalami tunda terima hak atas transaksi
saham atas TMPI tersebut diberi kompensasi finansial yang didistribusikan pada 1 Agustus 2007.
28
Tata Kelola Perusahaan
The Credit Policy and Risk Management Committee
KPEI establishes The Credit Policy and Risk Management Committee which is meant to provide inputs to the KPEI Board of Directors
dealing the risk management. The committee has duties and responsibilities to monitor KPEI risk management policy, give
recommendation for credit policy plan, risk control management, give recommendation of Clearing Members' bankruptcy problem
handling and appoint guarantee fund auditor.
Members of The Credit Policy and Risk Management Committee 2007
• Adikin Basirun
• Chaeruddin Berlian
• Risa Effenita Guntoro
• Uriep B. Prasetyo
• F.X. Eddy Hartanto
Information Dissemination
To ensure the organizational accountability and transparency, KPEI regularly disseminates many kinds of information, particularly
the information closely related with the interests of the Clearing Members and other stakeholders. In 2007, KPEI issued more than
20 public announcements on exchange holiday, regulation changes, securities haircut value adjustments, and four press releases on
the annual GMS, on the Extraordinary GMS, on the midyear, and the end of year press conference.
The Appointment of Public Accountant
Despite the non public company status, KPEI every year always hire public accountant to audit the corporate financial report in a
bid to maintain the transparency. On the annual GMS held on Friday June 8, 2007, the shareholders agreed to the proposal of the
Board of Directors to hire public accountant Osman Ramli Satrio and Partners, the member of the Deloitte Touche Tohmatsu, to
audit the 2007 corporate annual reports.
Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko
KPEI membentuk Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko yang dimaksudkan untuk memberikan masukan-masukan
kepada Dewan Direksi KPEI terkait dengan pengelolaan risiko. Komite ini memiliki tugas dan tanggung jawab untuk memonitor
kebijakan pengelolaan risiko KPEI, memberikan rekomendasi investasi Dana Jaminan KPEI, memberikan rekomendasi atas
rencana kebijakan kredit dan manajemen pengendalian risiko, memberikan rekomendasi atas penanganan masalah kepailitan
Anggota Kliring.
Anggota Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko 2007
• Adikin Basirun
• Chaeruddin Berlian
• Risa Effenita Guntoro
• Uriep B. Prasetyo
• F.X. Eddy Hartanto
Penyebaran Informasi
Untuk menjamin akuntabilitas dan keterbukaan organisasi, KPEI secara teratur menyebarkan berbagai informasi, khususnya
informasi-informasi yang terkait dengan kepentingan Anggota Kliring dan para pemangku kepentingan lainnya. Selama tahun
2007 KPEI menerbitkan lebih dari 20 pengumuman seperti pengumuman tentang libur bursa, pengumuman mengenai perubahan
peraturan, pengumuman mengenai penyesuaian nilai haircut efek, dan empat siaran pers tentang RUPS Tahunan, tentang RUPS
Luar Biasa, tentang Laporan Tengah Tahun, dan konperensi pers akhir tahun.
Penunjukan Akuntan Publik
Kendati bukan perusahaan publik, setiap tahun KPEI selalu menyewa akuntan publik untuk mengaudit laporan keuangan
perusahaan demi menjaga transparansi. Pada RUPS Tahunan yang diselenggarakan pada Jum’at 8 Juni 2007 para pemegang saham
menyetujui usulan Dewan Direksi untuk menggunakan jasa kantor akuntan publik Osman Ramli Satrio and Partners, anggota
Deloitte Touche Tohmatsu, untuk mengaudit buku-buku laporan keuangan tahun 2007.
29
Core Value
INTEGRITY
30
Integritas
is always clear, open, fair, respectful and responsive to customers
and the public. By aligning such ethical behaviors into code of
conduct, they can help employees not just complying with the
law but also upholding our core principles.
KPEI berusaha untuk selalu mematuhi ketentuan maupun norma
yang berlaku dalam melayani pengguna jasa maupun pemangku
kepentingan yang ada. Dengan berpatokan pada pedoman perilaku
yang ada, akan mendorong karyawan untuk tidak sekedar mematuhi
peraturan namun juga menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku.
31
Management Discussion
AND ANALYSIS
OPERATIONAL RESULTS
HASIL-HASIL OPERASIONAL
Operating Income
Laba Usaha
Seiring dengan membaiknya nilai rata-rata harian transaksi
bursa yang berdampak pada kenaikan pendapatan, maka pada
tahun 2007 KPEI membukukan laba usaha sebesar Rp 129,250
miliar atau mengalami peningkatan sebesar 160% dari
Rp 49,632 miliar di tahun 2006.
Following the recovery of average value of the stock exchange
daily transaction which affected on the increasing income, along
2007, KPEI booked operating income of Rp 129.250 billion or
an increase by 160 % from the 2006 operating revenue of
Rp 49.632 billion.
Rasio laba usaha terhadap pendapatan usaha pada tahun 2007
sebesar 67% meningkat dibandingkan dengan tahun 2006 sebesar
54%. Rasio beban usaha terhadap pendapatan usaha sebesar
25% menurun dibandingkan dengan tahun 2006 sebesar 46%.
Hal ini menunjukkan adanya peningkatan laba usaha yang
disebabkan adanya peningkatan pendapatan yang dipengaruhi
oleh meningkatnya nilai rata-rata harian transaksi di Bursa Efek
Jakarta (sejak November 2007 menjadi Bursa Efek Indonesia)
dan juga disebabkan adanya pengendalian atas beban usaha
yang hanya naik 13%.
Operating income ratio to operating revenues in 2007 was 67%,
an increase of 54% comparing to the same ratio in 2006.
Operating expense ratio to operating revenues decreased of 25%
comparing to the previous year's ratio of 46%. It showed an
increase of operating income which was caused by the increase
on revenues which was affected by the increase of daily transaction
on the Jakarta Stock Exchange (Indonesia Stock Exchange since
November 2007) as well as control on the operating expenses
which increased by only 13%.
STATEMENTS OF INCOME
Description
Operating Revenues
LAPORAN LABA RUGI
2007
2006
2005
2004
2003
192,381
92,550
73,717
51,544
22,565
Less:
Contribution on
Non Tax State Revenues
Uraian
Pendapatan Usaha
Dikurangi :
(14,429)
0
0
0
0
Setoran atas Penerimaan
Negara Bukan Pajak
Pendapatan Usaha Bersih
Beban Usaha
Net Operating Revenues
Operating Expenses
177,952
48,702
92,550
42,919
73,717
37,863
51,544
34,480
22,565
32,201
Operating Income (Loss)
129,250
49,631
35,854
17,064
(9,636)
Laba (Rugi) Usaha
Other Income - Net
19,235
11,592
5,938
3,692
15,908
Penghasilan Lain-lain Bersih
Income Before Tax
148,485
61,223
41,792
20,756
6,272
Laba Sebelum Pajak
(18,521)
(12,859)
42,702
28,933
Tax Expense
Net Income
(43,389)
105,096
(figures in milions Rupiah)
(6,620)
14,136
(2,113)
Beban Pajak
4,159
Laba Bersih
(dalam jutaan Rupiah)
32
Diskusi dan Analisa Manajemen
Net Income
KPEI booked net income of Rp 105.096 billion or an increase
of 146% from the net income in 2006 of Rp 42.702 billion.
Laba Bersih
KPEI membukukan laba bersih sebesar Rp 105,096 miliar
meningkat sebesar 146% dari laba bersih pada tahun 2006
sebesar Rp 42,702 miliar.
The increase on net income was caused by the increase on net
operating revenue of 92% from 2006, while operating expenses
rose by 13% and managed to increase other income - net of
66% from Rp 11.592 billion of 2006 to Rp 19.235 billion in 2007.
Kenaikan laba bersih disebabkan adanya peningkatan pendapatan
usaha bersih sebesar 92% dari tahun 2006. sementara beban
usaha hanya meningkat sebesar 13% serta berhasil meningkatkan
penghasilan lain-lain - bersih sebesar 66% dari Rp 11,592 miliar
pada tahun 2006 menjadi Rp 19,235 miliar di tahun 2007.
The ratio of net income to operating revenue increased of 55%
in 2007 and 46% in 2006.
Rasio laba bersih terhadap pendapatan usaha mengalami
peningkatan yaitu sebesar 55% pada tahun 2007 dan 46% pada
tahun 2006.
Net Operating Revenues
Components of KPEI operating revenues are revenue of stock
clearing fee, derivative clearing fee, revenue on securities lending
and borrowing fee, guarantee fund service and other services.
The net operating revenues after being deducted non-tax state
revenue payment, reached Rp 14.429 billion or an increased by
92% from Rp 92.550 billion in 2006 to Rp 177.952 billion in
2007.
Pendapatan Usaha Bersih
Komponen Pendapatan Usaha KPEI terdiri dari Pendapatan
Jasa Kliring Saham, Pendapatan Jasa Kliring Derivatif, Pendapatan
Pinjam Meminjam Efek, Pendapatan Jasa Pengelolaan Dana
Jaminan dan Pendapatan Jasa Lainnya. Secara keseluruhan
pendapatan usaha bersih KPEI setelah dikurangi setoran atas
penerimaaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 14,429
miliar mengalami peningkatan sebesar 92% dari Rp 92,550
miliar pada tahun 2006 menjadi Rp 177,952 miliar pada tahun
2007.
NET OPERATING REVENUES PER ACCOUNT
Description
Operating Revenues
Stock Clearing Fee
Derivative Clearing Fee
Securities Lending and
Borrowing Fee
Guarantee Fund
Management Service
Other Services
Total Operating Revenue
PENDAPATAN USAHA BERSIH PER AKUN
2007
2006
2005
2004
2003
Uraian
187,489
3
86,466
26
72,708
97
51,328
158
22,489
59
Pendapatan Usaha
Jasa Kliring Saham
Jasa Kliring Derivatif
463
191
0
0
0
Jasa Pinjam Meminjam Efek
4,330
5,785
845
0
0
96
192,381
82
92,550
67
73,717
58
51,544
17
22,565
Less:
Contribution on
Non Tax State Revenues
Total Operating Revenues - Net
Jasa Pengelolaan
Dana Jaminan
Jasa Lainnya
Jumlah Pendapatan Usaha
Dikurangi :
(14,429)
177,952
0
0
0
0
Setoran atas Penerimaan
Negara Bukan Pajak
92,550
73,717
51,544
22,565
Jumlah Pendapatan Usaha Bersih
(figures in millions Rupiah)
(dalam jutaan Rupiah)
33
Management Discussion and Analysis
Equity Clearing Fee
Equity clearing fee is revenue which is gained from clearing
activity and settlement of stock trading at the Jakarta Stock
Exchange (Indonesia Stock Exchange since November 2007).
Equity clearing fee increased of 117% from Rp 86.466 billion
in 2006 to Rp 187.489 billion in 2007.
Jasa Kliring Saham
Pendapatan jasa kliring saham merupakan pendapatan yang
diperoleh dari aktivitas kliring dan penyelesaian transaksi
perdagangan saham di BEJ (Sejak November 2007 menjadi
Bursa Efek Indonesia). Pendapatan jasa kliring saham mengalami
peningkatan sebesar 117% dari Rp 86,466 miliar pada tahun
2006 menjadi Rp 187,489 miliar pada tahun 2007.
Derivative Clearing Fee
Derivative clearing fee is revenue gained from clearing activity
and settlement on derivative trading transactions in JSX and
SSX. The revenue generated from derivative clearing fee decreased
by 88% from Rp 26 million in 2006 to Rp 3 million in 2007.
Jasa Kliring Derivatif
Pendapatan jasa kliring derivatif merupakan pendapatan yang
diperoleh dari aktivitas kliring dan penyelesaian transaksi
perdagangan derivatif di BEJ dan BES. Pendapatan jasa kliring
transaksi Perdagangan derivatif mengalami penurunan sebesar
88% dari Rp 26 juta pada tahun 2006 menjadi Rp 3 juta pada
tahun 2007.
Securities Lending & Borrowing Fee
Securities lending and borrowing fee is revenue related to
securities lending and borrowing through KPEI. The income
increased by 142% from Rp 191 million in 2006 to Rp 463 million
in 2007.
Jasa Pinjam Meminjam Efek
Pendapatan jasa pinjam meminjam efek merupakan pendapatan
sehubungan dengan pelaksanaan pinjam meminjam efek melalui
KPEI. Mengalami peningkatan sebesar 142% dari Rp 191 juta
pada tahun 2006 menjadi Rp 463 juta pada tahun 2007.
Guarantee Fund and Management Service
Guarantee Fund Service is revenue from on guarantee fund
management service. It decreased by 25% from Rp 5.785 billion
in 2006 to Rp 4.330 billion in 2007.
Jasa Pengelolaan Dana Jaminan
Pendapatan jasa pengelolaan dana jaminan merupakan
pendapatan atas jasa pengelolaan dana jaminan. Mengalami
penurunan sebesar 25% dari Rp 5,785 miliar pada tahun 2006
menjadi Rp 4,330 miliar pada tahun 2007.
Operating Expenses
Components of operating expenses consist of salary, honorarium
and allowances, business development, general and
administration, depreciation rental and information technology
maintenance expenses. Over all, operating expense of KPEI
increased by Rp 5.783 billion from Rp 42.919 billion in 2006 to
Rp 48.702 billion in 2007.
Beban Usaha
Komponen beban usaha terdiri dari beban gaji, honor dan
tunjangan, beban pengembangan usaha, beban umum dan
administrasi, beban penyusutan, beban sewa dan beban
pemeliharaan teknologi informasi. Secara keseluruhan beban
usaha KPEI mengalami peningkatan sebesar Rp 5,783 miliar
dari Rp 42,919 miliar pada tahun 2006 menjadi Rp 48,702 miliar
pada tahun 2007.
OPERATING EXPENSES PER ACCOUNT
Description
Operating Expenses :
Salaries, honorarium, allowances
Business development
General & administration
Depreciation
Rental
Information technology
maintenance
Total Operating Expenses
BEBAN USAHA PER AKUN
2007
2006
2005
2004
2003
21,787
11,912
8,245
2,694
2,192
17,831
9,959
8,067
2,843
2,032
16,575
6,474
5,994
2,930
1,427
12,250
3,166
5,943
6,243
1,426
12,527
1,247
3,805
9,062
1,901
1,872
2,187
4,463
5,452
3,659
Beban Usaha :
Gaji, honor dan tunjangan
Pengembangan usaha
Umum dan administrasi
Penyusutan
Sewa
Pemeliharaan
teknologi informasi
48,702
42,919
37,863
34,480
32,201
Jumlah Beban Usaha
(figures in millions Rupiah)
Uraian
(dalam jutaan Rupiah)
34
Diskusi dan Analisa Manajemen
Gaji, Honor dan Tunjangan
Beban gaji, honor dan tunjangan terdiri dari beban gaji, honor
dan tunjangan karyawan, direksi dan dewan komisaris serta
beban imbalan pasca kerja dan bonus.
Beban ini merupakan komponen terbesar dari seluruh beban
usaha KPEI. Pada tahun 2007, beban gaji dan tunjangan sebesar
Rp 21,787 miliar atau naik sebesar Rp 3,956 miliar atau 22%
dari Rp 17,831 miliar pada tahun 2006. Kenaikan ini terutama
berasal dari adanya penyesuaian gaji dan tunjangan serta
apresiasi karyawan, direksi dan dewan komisaris selama tahun
2007. Jumlah karyawan KPEI pada tahun 2007 sebanyak 79
orang dan tahun 2006 sebanyak 74 orang.
Salaries, Honorarium and Allowances
Expenses on salaries, honorarium and allowances consist of
salary, honorarium and allowance of employees, directors and
board of commissioners and provision for - post employment
benefits and bonuses.
The liability is the largest component among all operating
expenses of KPEI. In 2007, the salaries, honorarium and
allowances amounted Rp 21.787 billion or an increase by 22%
or Rp 3.956 billion from Rp 17.831 billion in 2006. The increase
was mainly due to salary adjustment, allowances and
appreciation for employees, directors and board of
commissioners in 2007. The number of KPEI employees reached
79 peoples, from 74 peoples in 2006.
Pengembangan Usaha
Beban pengembangan usaha terdiri dari beban media, beban
pengembangan pasar modal, beban pelatihan anggota kliring
dan bantuan kemanusiaan.
Pada tahun 2007 beban pengembangan usaha tercatat sebesar
Rp 11,912 miliar atau naik sebesar Rp 1,953 miliar atau 20%
dari tahun 2006 sebesar Rp 9,959 miliar. Peningkatan tersebut
terjadi karena KPEI melakukan upaya pengembangan pasar
modal diantaranya dengan melakukan pelatihan kepada anggota
kliring sebagai pemakai jasa KPEI.
Business Development
Business development consists of media expenses, market
development expenses, expense on training over members of
clearing and humanity donation.
Umum dan Administrasi
Beban umum dan administrasi terdiri dari beban kantor &
umum, beban diklat dan beban konsultan.
In 2007, business development reached Rp 11.912 billion or
increased by 20% or Rp 1.953 billion from Rp 9.959 billion in
2006. The increase happened since KPEI has conducted market
development efforts, such as conducting training on clearing
members as the users of KPEI service.
Komponen terbesar dari beban umum dan administrasi adalah
beban kantor & umum (operasional dan back office). Pada
tahun 2007 beban ini sebesar Rp 8,245 miliar mengalami
kenaikan sebesar Rp 178 juta atau 2% dari tahun 2006 sebesar
Rp 8,067 miliar.
General and Administrative
General and administrative consist of expense on office and
general affairs, training and consultants.
Penyusutan
Beban penyusutan pada tahun 2007 tercatat sebesar Rp 2,694
miliar turun sebesar Rp 149 juta atau 5% dari tahun 2006
sebesar Rp 2,843 miliar.
The largest component was operational and back office.
In 2007, the expense reached Rp 8.245 billion or an increase
of Rp 178 million or 2% from Rp 8.067 billion in 2006.
Depreciation
The depreciation reached Rp 2.694 billion in 2007 decreasing
by 5% or Rp 149 million from Rp 2.843 billion in 2006.
Sewa
Beban sewa merupakan beban atas sewa ruang kantor. Beban
sewa pada tahun 2007 tercatat sebesar Rp 2,192 miliar naik
sebesar Rp 160 juta atau 8% dari tahun 2006 sebesar Rp 2,032
miliar.
Rental
Rental is office rental expense. The rental expense reached
Rp 2.192 billion in 2007 an increased of Rp 160 million or 8%
from Rp 2.032 billion in 2006.
35
Management Discussion and Analysis
Pemeliharaan Teknologi Informasi
Beban pemeliharaan teknologi informasi merupakan beban
atas pemeliharaan software dan hardware. Beban ini tercatat
sebesar Rp 1,872 miliar turun sebesar Rp 315 juta atau 14%
dari tahun 2006 sebesar Rp 2,187 miliar.
Information and Technology Maintenance
Information and Technology Maintenance is expense on
software and hardware maintenance. It reached Rp 1.872 billion
in 2007 or an decreased by Rp 315 million or 14% from
Rp 2.187 billion in 2006.
Penghasilan lain-lain - bersih
Penghasilan lain-lain - bersih sebesar Rp 19,235 miliar atau
meningkat sebesar Rp 7,643 miliar atau 66% dibandingkan
tahun 2006 sebesar Rp 11,592 miliar. Komponen terbesar
penghasilan lain-lain bersih adalah penghasilan bunga,
penghasilan kontribusi bank pembayaran dan laba belum
terealisasi atas nilai wajar reksadana.
Other Income - Net
Other incomes - net reached Rp 19.235 billion or increased of
Rp 7.643 billion or 66% from Rp 11.592 in 2006. The largest
component of other income are interest income, payment bank
contribution income and unrealized gain from mutual funds.
Penghasilan bunga sebesar Rp 11,326 miliar meningkat
Rp 1,401 miliar atau 14% dibandingkan tahun 2006 sebesar
Rp 9,925 miliar. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan
pengelolaan keuangan pada produk-produk keuangan yang
memberikan return yang lebih tinggi diluar deposito.
The interest income reached Rp 11.326 billion in 2007 or
increase of Rp 1.401 billion or 14% from Rp 9.925 billion in
2006. The increase was caused by the rise on financial
management on financial products which give higher return
than time deposit.
The income on payment bank contribution in the effort market
development reached Rp 1.739 billion in 2006 and 2007.
Penghasilan kontribusi bank pembayaran berasal dari kontribusi
bank pembayaran dalam rangka pengembangan pasar modal
yang pada tahun 2007 dan 2006 tercatat masing-masing sebesar
Rp 1,739 miliar.
Unrealized gain of mutual fund reached Rp 5.957 billion
increased of Rp 5.398 billion or 966% from Rp 559 million in
2006.
Laba belum terealisasi atas nilai wajar reksadana tercatat sebesar
Rp 5,957 miliar meningkat Rp 5,398 miliar atau 966%
dibandingkan tahun 2006 sebesar Rp 559 juta.
Tax Expense
Tax expense - net reached Rp 43.389 billion in 2007 increased
of Rp 24.868 billion or 134% from Rp 18.521 billion in 2006.
Beban Pajak
Beban Pajak - bersih KPEI pada tahun 2007, sebesar Rp 43,389
miliar, meningkat Rp 24,868 miliar atau 134% dari tahun 2006
sebesar Rp 18,521 miliar.
Cash Flow
Cash and Equivalent Cash reached Rp 121.701 billion increased
Rp 20.100 billion or 20% from Rp 101.601 billion in 2006.
Net cash gained from operating activities increased Rp 82.233
billion or increased 214% from Rp 38.455 billion in 2006
Arus Kas
Kas dan Setara Kas pada akhir tahun 2007 sebesar Rp 121,701
miliar meningkat Rp 20,100 miliar atau 20% dari tahun 2006
sebesar Rp 101,601 miliar. Kas bersih yang diperoleh dari
aktivitas operasi meningkat Rp 82,233 miliar atau 214% dari
tahun 2006 sebesar Rp 38,455 miliar.
36
Diskusi dan Analisa Manajemen
CASH-FLOW NET
Description
Net Cash Provided
by Operating Activities
Net Cash Provided
by Investment Activities
Net Cash from Financing
Net Increase (decrease)
In Cash & Cash Equivalent
Cash and Cash Equivalent
at End of Year
ARUS KAS BERSIH
2007
2006
2005
2004
2003
120,688
38,455
(100,588)
32,001
22,350
10,337
(6,457)
742
(5,709)
(2,640)
0
0
0
(340)
(5,699)
20,100
31,998
32,743
16,301
1,998
Jumlah Kenaikan/Penurunan Kas
121,701
101,601
69,602
37,859
20,558
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun
(figures in millions Rupiah)
Uraian
Kas Bersih diperoleh
dari aktivitas Operasi
Kas Bersih diperoleh
dari aktivitas Investasi
Kas Bersih diperoleh
dari aktivitas Pendanaan
(dalam jutaan Rupiah)
Asset Management
Pengelolaan Aktiva
Working Capital
Current assets reached Rp 2.689.215 trillion or an increase
of Rp 1.514.134 trillion or 129% from Rp 1.175.081 trillion in
2006 while current liabilities reached Rp 2.480.748 trillion in
2007 increased by Rp 1.412.566 trillion or 132% from
Rp 1.068.182 trillion in 2006.
Modal Kerja
Aktiva lancar pada tahun 2007 tercatat Rp 2,689,215 triliun atau
mengalami peningkatan sebesar Rp 1,514,134 triliun atau 129%
dari tahun 2006 sebesar Rp 1,175,081 triliun, sementara kewajiban
lancar pada tahun 2007 Rp 2,480,748 triliun meningkat
Rp 1,412,566 triliun atau 132% dari tahun 2006 Rp 1,068,182
triliun.
Investment
To improve its service to clearing members, the capital
expenditure due to fixed asset is aimed mainly to improve
performance e-Clears, DRC, and office automation.
Investasi
Dalam rangka untuk meningkatkan layanan KPEI kepada anggota
kliring, maka pengeluaran modal terkait aktiva tetap di utamakan
untuk meningkatkan performa sistem e-Clears, DRC, dan office
automation.
37
Core Value
PRUDENCE
38
Kehati-hatian
As the nature of KPEI's business is on risk management, our
management policies, practices and operations are guided by
prudence and be consistent with leading practices. We keep
identifying, measuring, monitoring, controlling and regularly
reporting all issues exposed to stakeholder.
Dalam mengelola risiko penyelesaian transaksi bursa, KPEI selalu
memperhatikan dan menjalankan prinsip-prinsip kehati-hatian secara
konsisten dengan tetap mengidentifikasi, mengukur, memantau, mengatur
dan melaporkan setiap potensi risiko yang dihadapi industri pasar modal
kepada pemangku kepentingan.
39
Tanggungjawab Laporan Keuangan
Responsibility for
FINANCIAL REPORTING
Laporan tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi
lain yang terkait, merupakan tanggung jawab manajemen PT
Kliring Penjaminan Efek Indonesia, dan ditandatangani oleh
seluruh Dewan Komisaris dan Direksi sebagai berikut:
This Annual Report, including the accompanying financial
statements and other related information, is the responsibility of
the management and has been signed by the respective members
of the Board of Commissioners and the Board of Directors of
the Indonesian Clearing and Guarantee Corporation, as follows:
INARNO DJAJADI
HOESEN
President Director
AGUS MUHAMMAD
President Commissioner
Director
RAHMAT WALUYANTO
Commissioner
40
SEBASTIANUS HARRY WIGUNA
Commissioner
Informasi Perusahaan
Corporate
INFORMATION
Company Structure
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
CREDIT POLICY & RISK
MANAGEMENT COMMITTEE
KOMITE KEBIJAKAN KREDIT &
PENGENDALIAN RISIKO
BOARD OF COMMISSIONERS
DEWAN KOMISARIS
INTERNAL AUDIT
SATUAN PEMERIKSA
INTERNAL
PRESIDENT DIRECTOR
DIREKTUR UTAMA
DIRECTOR
DIREKTUR
RISK MANAGEMENT
DIVISION
DIVISI PENJAMINAN,
PENGENDALIAN RISIKO &
PENGEMBANGAN
OPERATIONS
DIVISION
DIVISI OPERASIONAL
KLIRING & PENYELESAIAN
FUND MANAGEMENT &
MEMBERSHIP DEPT.
DEPARTEMEN DANA
JAMINAN, AGUNAN &
KEANGGOTAAN
RISK MANAGEMENT
DEPARTMENT
DEPARTEMEN
PENGENDALIAN RISIKO
RESEARCH &
DEVELOPMENT
DEPARTMENT
DEPARTEMEN
PENGKAJIAN &
PENGEMBANGAN
BISNIS
INFORMATION TECHNOLOGY
DIVISION
DIVISI
TEKNOLOGI INFORMASI
EQUITY DEPARTMENT
DEPARTEMEN EKUITI
FIXED INCOME &
DERIVATIVE DEPARTMENT
DEPARTEMEN
SURAT UTANG DERIVATIF
SECURITIES LENDING
AND BORROWING AND
REPO DEPARTMENT
DEPARTEMEN PINJAM
MEMINJAM EFEK DAN
REPO
LEGAL,
COMMUNICATION &
SUPPORT DIVISION
DIVISI HUKUM
KOMUNIKASI & UMUM
SYSTEM OPERATIONS
DEPARTMENT
DEPARTEMEN OPERASIONAL
& ADMINISTRASI SISTEM
SYSTEM DEVELOPMENT
DEPARTMENT
DEPARTEMEN
PENGEMBANGAN
SISTEM
TECHNICAL SUPPORT
DEPARTMENT
DEPARTEMEN
DUKUNGAN TEKNIS
41
FINANCE, ACCOUNTING &
HUMAN RESOURCES
DIVISION
DIVISI KEUANGAN,
AKUNTANSI & SDM
LEGAL & CORPORATE
COMMUNICATION DEPT.
DEPARTEMEN HUKUM &
KOMUNIKASI
PERUSAHAAN
GENERAL AFFAIRS
DEPARTMENT
DEPARTEMEN
URUSAN UMUM
FINANCE
DEPARTMENT
DEPARTEMEN
KEUANGAN
ACCOUNTING
DEPARTMENT
DEPARTEMEN
AKUNTANSI
HUMAN RESOURCE
DEVELOPMENT DEPT.
DEPARTEMEN
SUMBER DAYA MANUSIA
Corporate Information
Board of Commissioners
Agus Muhammad has been KPEI President
Commissioner since 2001. He has been with
the Indonesian Government for more than
30 years, and concurrently serves as Senior
Advisor to the Minister of Finance for State
Property Management. He started his career
as an Accounting Auditor with the National
Gas and Oil Company in 1977 and over the
years has assumed many other positions of
accounting responsibility with the
Indonesian Government, including as the
Inspector General of the Ministry of Finance
of the Republic of Indonesia; Director of
Market Institutions and Trading Bureau; and
Director of Investment Management and
Research Bureau, with the Capital Market
Supervisory Agency (Bapepam). He holds a
degree in Accountancy from the Gadjah
Mada University, Yogyakarta, and Master
degree in Accountancy from the Southern
Illinois University, USA.
Rahmat Waluyanto promoted as
Commissioner of KPEI in 2007. Having
graduated from Department of Accounting,
Faculty of Economics, Gadjahmada
University, he started his carrier in the
Department of Finance of the Republic of
Indonesia. His knowledge of economics
grown until 1997 when he got his Ph.D from
the University of Birmingham, England.
Now he is the Director General of Debt
Management, Departement of Finance of
the Republic of Indonesia. His expertise on
finance auditing has been tested in several
state enterprises as well as in his involvement
in several activities of Indonesian association
of Audit committee. At the break during the
working activities, Rahmat is available to
teach as guest lecture in several campuses.
Sebastianus Harry Wiguna is an alumnus
of Department of Accounting, Faculty of
Economics, University of Indonesia, Jakarta.
In 2007 he was appointed as commissioner
of KPEI. Now he is also Director of PT
Danareksa (Persero). He started his
involvement in capital market 25 years ago.
From 1999-2005, he was Director of Listing
of Jakarta Stock Exchange. During 1999-2002,
he was also the Director of Trading. Former
President Director of PT Sinarmas Securities,
1995-1999. He once held various position at
some private companies such as Director of
Banker Trust Prima Securities Indonesia,
1989-1995.
Agus Muhammad
Rahmat Waluyanto
Sebastianus Harry Wiguna
President Commissioner
Commissioner
Commissioner
Agus Muhammad menjabat Komisaris
Utama KPEI sejak 2001. Lebih dari 30 tahun
beliau mengabdikan diri untuk Pemerintah
Republik Indonesia, dan saat ini menjabat
sebagai Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang
Pengelolaan Kekayaan Negara. Karir beliau
dimulai dengan menjabat sebagai Auditor
Perusahaan Minyak dan Gas Negara pada
tahun 1977, dan itulah awal kepercayaan
bagi beliau untuk menjalankan tugas yang
berkenaan dengan Akuntansi di kalangan
Pemerintah Indonesia termasuk: Inspektur
Jenderal Departemen Keuangan RI; Kepala
Biro Transaksi dan Lembaga Efek; serta
Kepala Biro Pengelolaan Investasi dan Riset
di Bapepam. Gelar kesarjanaannya di bidang
akuntansi diperoleh dari Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta serta gelar Master di
bidang akuntansi dari Southern Illinois
University, Amerika Serikat.
Rahmat Waluyanto menjabat Komisaris
KPEI semenjak 2007. Setelah lulus dari
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, UGM
1983, beliau memulai karirnya di
Departemen Keuangan Republik Indonesia.
Penguasaan ilmu ekonominya terus
berkembang hingga tahun 1997 meraih
Ph.D dari University of Birmingham, Inggris.
Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur
Jenderal Pengelolaan Utang, Departemen
Keuangan Republik Indonesia. Keahlian yang
dimilikinya di bidang audit keuangan telah
teruji di beberapa perusahaan BUMN selain
aktifitasnya di Ikatan Komite Audit
Indonesia. Di sela-sela kesibukannya beliau
masih bersedia berbagi ilmu dengan menjadi
dosen tamu di beberapa lembaga pendidikan
tinggi.
42
Sebastianus Harry Wiguna, adalah alumni
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi,
Universitas Indonesia Jakarta 1981. Mulai
menjabat sebagai komisaris KPEI pada 2007.
Saat ini beliau adalah Direktur PT Danareksa
(Persero). Beliau telah berkecimpung di
dunia pasar modal selama 25 tahun.
Pada 1999-2005, beliau menjabat sebagai
Direktur Pencatatan PT Bursa Efek Jakarta.
Selama 1999-2002 juga merangkap sebagai
Direktur Perdagangan. Sebelumnya menjabat
sebagai Direktur Utama PT Sinarmas
Sekuritas, 1995-1999. Beliau pernah beberapa
kali menjabat posisi direktur di beberapa
perusahaan swasta seperti Direktur Banker
Trust Prima Securities Indonesia, 1989-1995.
Informasi Perusahaan
Board of Directors
Inarno Djajadi has been the President
Director since June 2003. Having covered
eighteen years of experience in securities and
finance, he first began his career as a Money
Market and Capital Market Dealer with
PT Bank Uppindo (1989-1991). Thereafter,
he held the Director positions in several
securities companies, including PT Aspac
Uppindo Sekuritas (1991-1997), PT Mitra
Duta Sekuritas (1997-1999), PT Widari
Securities (1999), and was the President
Director of PT Madani Securities (2000-2003).
He has a degree in Economics from
Gadjahmada University, Yogyakarta.
Hoesen has become the Director of KPEI
since June 2005. His career in capital markets
started in 1993 when he left his position as a
Coordinator, Researcher and Program
Methodologist of a NGO. He started his career
as the Assistant Manager at PT. Indonesian
Securities Clearing Depository (1993-1996)
and followed by the Division Head of
Guarantee and Risk Management at
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
(1996-2005). He acquired a bachelor degree
in agriculture from Padjajaran University,
Bandung and Magister Management degree
from the Pelita Harapan University, Jakarta.
Inarno Djajadi
Hoesen
President Director
Director
Inarno Djajadi, mulai menjabat sebagai
Direktur Utama KPEI pada bulan Juni 2003.
Perjalanan karir beliau di bidang sekuritas
dan keuangan diawali dengan posisi sebagai
Dealer Pasar Uang dan Pasar Modal di
PT Bank Uppindo (1989-1991). Sejak itu
beliau pernah beberapa kali menjabat sebagai
direktur di sejumlah perusahaan sekuritas
seperti: PT Aspac Uppindo Sekuritas (19911997), PT Mitra Duta Sekuritas (1997-1999),
PT Widari Securities (1999), dan Direktur
Utama PT Madani Securities (2000-2003).
Gelar kesarjanaan di bidang ekonomi
diraihnya dari Universitas Gadjahmada,
Yogyakarta.
Hoesen terpilih menjabat sebagai Direktur
KPEI semenjak bulan Juni 2005. Kiprahnya
di bidang pasar modal bermulai saat ia
meninggalkan jabatan koordinator riset dan
metodologi program di sebuah lembaga
swadaya masyarakat (LSM). Dia memulai
karirnya dengan jabatan asisten manajer
di PT. Kliring Deposit Efek Indonesia
(1993-1996) dan selanjutnya menjadi Kepala
Divisi Penjaminan dan Manajemen Risiko
di PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
(1996-2005). Dia memperoleh gelar sarjana
pertanian dari Universitas Padjajaran
Bandung dan Magister Management dari
Universitas Pelita Harapan, Jakarta.
43
Core Value
FELLOWSHIP
44
Kesetiakawanan
keeps nurturing fellowship not only for the sake of social and
ethical values but, more importantly, to create the more
favorable business environment for all stakeholders.
KPEI terus menjaga dan meningkatkan fellowship bukan
untuk alasan sosial dan etis semata, melainkan juga untuk
menciptakan iklim bisnis yang lebih bersahabat dan
menguntungkan untuk semua pemangku kepentingan.
45
Corporate Information
Divisions
CLEARING & SETTLEMENT DIVISION
Divisi Operasional Kliring & Penyelesaian (OKP)
Head of division : Sunandar
GUARANTEE, RISK MANAGEMENT & DEVELOPMENT DIVISION
Divisi Penjaminan, Pengendalian Risiko & Pengembangan (PPP)
Head of division : Indriani Darmawati
INFORMATION TECHNOLOGY DIVISION
Divisi Teknologi Informasi (TIF)
Head of division : Hasan Fawzi
INTERNAL AUDIT
Satuan Pemeriksa Internal (SPI)
Senior auditor : Wening Kusharjani
FINANCE, ACCOUNTING & HUMAN RESOURCES DIVISION
Divisi Keuangan, Akuntasi & SDM (KAS)
Head of division : Nishnurtia Razak
LEGAL, COMMUNICATION & SUPPORT DIVISION
Divisi Hukum, Komunikasi & Umum (HKU)
Head of division : R.M. Irwan
46
47
This page is intentionally left blank.
Halaman ini sengaja dikosongkan.
48
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
(Indonesia Central Counterparty)
Indonesia Stock Exchange Building, Tower 1, 5th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190
Tel. (+62-21) 515 5115 (hunting), Fax. (+62 21) 515 5106
www.kpei.co.id
Laporan Keuangan
Osman Ramli Satrio & Rekan
Registered Public Accountants
License No. KEP-208/KM.5/2005
Wisma Antara 12th Floor
Jl. Medan Merdeka Selatan No.17
Jakarta 10110, Indonesia
Tel. : +62 21 2312879, 2312955, 2312381
Fax. : +62 21 3840387, 2313325
e-mail : [email protected]
www.deloitte.com
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
No. 170306 KPEI OS SA
No. 170306 KPEI OS SA
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi
P.T. Kliring Penjaminan Efek Indonesia
The Stockholders, Board of Commissioners and
Directors
P.T. Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Kami telah mengaudit neraca P.T. Kliring Penjaminan
Efek Indonesia tanggal 31 Desember 2005 dan 2004,
serta laporan laba rugi, perubahan ekuitas dan arus
kas untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab
manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami
terletak pada pernyataan pendapat atas laporan
keuangan berdasarkan audit kami.
We have audited the accompanying balance
sheets of P.T. Kliring Penjaminan Efek Indonesia
as of December 31, 2005 and 2004, and the
related statements of income, changes in equity,
and cash flows for the years then ended. These
financial statements are the responsibility of the
Company's management. Our responsibility is to
express an opinion on these financial statements
based on our audits
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar
auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia.
Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan
dan melaksanakan audit agar kami memperoleh
keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas
dari salah saji material. Suatu audit meliputi
pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang
mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam
laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas
prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi
signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta
penilaian terhadap penyajian laporan keuangan
secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami
memberikan dasar memadai untuk menyatakan
pendapat.
We conducted our audits in accordance with
auditing standards established by the Indonesian
Institute of Accountants. Those standards require
that we plan and perform the audit to obtain
reasonable assurance about whether the financial
statements are free of material misstatement. An
audit includes examining, on a test basis, evidence
supporting the amounts and disclosures in the
financial statements. An audit also includes
assessing the accounting principles used and
significant estimates made by management, as
well as evaluating the overall financial statement
presentation. We believe that our audits provide a
reasonable basis for our opinion.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang
kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam
semua hal yang material, posisi keuangan
P.T. Kliring Penjaminan Efek Indonesia pada tanggal
31 Desember 2005 dan 2004, dan hasil usaha, serta
arus kas untuk tahun-tahun yang berakhir pada
tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia.
In our opinion, the financial statements referred to
above present fairly, in all material respects, the
financial position of P.T. Kliring Penjaminan Efek
Indonesia as of December 31, 2005 and 2004, the
results of its operations, and its cash flows for the
years then ended in conformity with accounting
principles generally accepted in Indonesia.
OSMAN RAMLI SATRIO & REKAN
Drs. Osman Sitorus
Izin/License No. 98.1.0385
17 Maret/March 17, 2006
The accompanying financial statements are not intended to present the financial position, results of operations, changes in
equity and cash flows in accordance with accounting principles and practices generally accepted in countries and jurisdictions
other than those in Indonesia. The standards, procedures and practices to audit such financial statements are those generally
accepted and applied in Indonesia.
Member of
Deloitte Touche Tohmatsu
57
58
Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NERACA
31 DESEMBER 2005 DAN 2004
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
BALANCE SHEETS
DECEMBER 31, 2005 AND 2004
2005
Rp
Catatan/
Notes
2004
Rp
AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek
Piutang penyelesaian transaksi bursa
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Pajak dibayar dimuka
Biaya dibayar dimuka
Jumlah Aktiva Lancar
AKTIVA TIDAK LANCAR
Aktiva dana pengaman
Dana disisihkan sebagai cadangan
jaminan penyelesaian transaksi bursa
Investasi saham
Aktiva pajak tangguhan
Aktiva tetap - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
Rp 41.584.622.925 tahun 2005 dan
Rp 38.700.479.308 tahun 2004
Aktiva lain-lain
Jumlah Aktiva Tidak Lancar
JUMLAH AKTIVA
ASSETS
69.602.491.201
426.876.397.000
4.537.146.188
1.840.985.221
787.683.033
993.319.728
504.638.022.371
2d,3
2e,4
2f,5
2g,6,27
2g 7
2n,8,25
2h
36.859.005.671
5.214.692.877
602.128.158.500
6.276.473.531
80.504.247
787.683.033
706.613.857
652.053.131.716
5.255.301.013
2i,5
4.825.770.782
6.951.804.321
2.263.315.380
726.573.787
2i,9
2j,10,27
2n,25
6.951.804.321
2.263.315.380
1.049.663.945
7.754.112.566
2.517.726.787
25.468.833.854
2k,11
12
4.174.004.586
2.369.955.098
21.634.514.112
530.106.865.225
673.687.645.828
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang penyelesaian transaksi bursa
Hutang pajak
Hutang lain-lain
Biaya masih harus dibayar
Jumlah Kewajiban Lancar
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Kewajiban dana pengaman
Kewajiban imbalan pasca kerja
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 1 juta per saham
Modal dasar - 60.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor - 15.000 saham
Saldo laba
Jumlah Ekuitas
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
CURRENT ASSETS
Cash and cash equivalents
Short-term investment
Securities transactions settlements receivables
Accounts receivable
Other accounts receivable
Prepaid taxes
Prepaid expenses
Total Current Assets
NONCURRENT ASSETS
Security fund assets
Fund reserved for guarantee of
settlement of securities transactions
Investment in shares of stock
Deferred tax assets - net
Equipment and facilities - net of
accumulated depreciation of
Rp 41,584,622,925 in 2005 and
Rp 38,700,479,308 in 2004
Other assets
Total Noncurrent Assets
TOTAL ASSETS
LIABILITIES AND EQUITY
426.876.397.000
7.233.309.753
4.112.533.032
2.748.578.758
440.970.818.543
5.255.301.013
711.686.009
5.966.987.013
15.000.000.000
68.169.050.669
83.169.050.659
530.106.856.225
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
2f,5
2n,12
14
2c,15
2i,5
2c,2m,26
16
602.128.158.500
7.193.191.204
2.114.204.168
2.729.272.576
614.164.326.548
4.325.770.782
460.834.009
5.286.604.791
15.000.000.000
39.236.214.489
54.236.214.489
673.687.645.828
CURRENT LIABILITIES
Securities transactions settlements payables
Taxes payable
Other liabilities
Accrued expenses
Total Current Liabilities
NONCURRENT LIABILITIES
Security fund liabilities
Post-employment benefit obligations
Total Noncurrent Liabilities
EQUITY
Capital stock - Rp 1 million par value per share
Authorized - 60,000 shares
Subscribed and paid-up - 15,000 shares
Retained earnings
Total Equity
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
See accompanying notes to financial statements which are an
integral part of the financial statements.
Laporan Keuangan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
LAPORAN LABA RUGI
UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004
2005
Rp
Catatan/
Notes
PENDAPATAN USAHA
73.717.542.672
21,18
BEBAN USAHA
Gaji, honor dan tunjangan
Pengembangan usaha
Umum dan administrasi
Pemeliharaan teknologi informasi
Penyusutan
Sewa
Jumlah Beban Usaha
16.575.116.692
6.474.041.208
5.993.868.575
4.463.002.849
2.930.521.987
1.426.506.359
37.863.057.670
21,19
21,20
21,21
21,22
21,11
21,29
LABA USAHA
35.854.485.002
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Penghasiulah bunga
Penghasilan iuran keanggotaan
bank pembayaran
Lainnya - bersih
Penghasilan Lain-lain - Bersih
LABA SEBELUM PAJAK
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
STATEMENTS OF INCOME
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2005 AND 2004
2004
Rp
51.543.972.814
12.249.560.241
3.166.195.357
5.943.059.092
5.452.0544.212
6.242.495.745
1.426.420.559
34.479.775.206
OPERATING EXPENSES
Salaries, honorarium and allowances
Business development
General and administration
Information technology maintenance
Depreciation
Rental
Total Operating Expenses
17.064.197.608
OPERATING INCOME
5.716.392.731
23
2.514.906.308
221.485.194
5.937.877.925
24
1.689.889.113
(512.613.507)
3.692.181.912
41.792.362.927
BEBAN PAJAK
(12.859.526.747)
LABA BERSIH
28.932.836.180
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
2n,25
OPERATING REVENUES
OTHER INCOME (CHARGES)
Interest income
Membership fees from clearing
settlement banks
Others - net
Other Income - Net
20.756.379.520
INCOME BEFORE TAX
(6.620.057.278)
TAX EXPENSE
14.136.322.242
NET INCOME
See accompanying notes to financial statements which are an
integral part of the financial statements.
59
18
15.000.000.000
-
15.000.000.000
-
15.000.000.000
Modal Disetor/
Capital stock
Rp
58.535.661.778
28.932.836.180
29.602.825.598
14.136.322.242
15.466.503.356
68.169.050.669
28.932.836.180
39.236.214.489
14.136.322.242
25.099.892.247
83.169.050.669
28.932.836.180
54.236.214.489
14.136.322.242
40.099.892.247
Jumlah Ekuitas/
Total Equity
Rp
Balance as of December 31, 2005
Net income for the year
Balance as of December 31, 2004
Balance as of January 1, 2004
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2005 AND 2004
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial
statements.
9.633.388.891
-
9.633.388.891
-
9.633.388.891
Saldo Laba/ Retained Earnings
Yang belum
Yang Telah
Ditentukan
Ditentukan
Penggunaannya
Penggunaannya
Jumlah/
Unappropriated
Appropriated
Total
Rp
Rp
Rp
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan.
Saldo per 31 Desember 2005
Laba bersih tahun berjalan
Saldi per 31 Desember 2004
Laba bersih tahun berjalan
Saldo per 1 Januari 2004
Catatn/
Note
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004
60
Annual Report
Laporan Keuangan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004
2005
Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Laba sebelum pajak penghasilan
Penyesuaian untuk:
Penyusutan
Kerugian (keuntungan) penjualan aktiva tetap
Kenaikan nilai aktiva bersih investasi
jangka pendek
Penghasilan iuran keanggotaan bank pembayaran
Kewajiban imbalan pasca kerja
Penghasilan bunga
Arus kas operasi sebelum perubahan modal kerja
Perubahan modal kerja:
Piutang penyelesaian transaksi bursa
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Pajak dibayar dimuka
Biaya dibayar dimuka
Aktiva lain-lain
Hutang penyelesaian transaksi bursa
Hutang pajak
Hutang lain-lain
Biaya masih harus dibayar
Pembayaran bunga
Pembayaran pajak penghasilan
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
STATEMENTS OF CASH FLOWS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2005 AND 2004
2004
Rp
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Income before tax
Adjustments for:
Depreciation
Loss on sale of equipment and facilities
Increase in net assets value of
short term investment
Membership fees from clearing settlement banks
Post-employment benefits obligatipn
Interest income
Cash flows before changes in working capital
Changes in working capital:
Securities transactions settlements receivables
Accounts receivable
Other accounts receivable
Prepaid taxes
Prepaid expenses
Other assets
Securities transactions settlements payables
Taxes payable
Other liabilities
Accrued expenses
Interest received
Income tax paid
Net Cash Provided By Operating Activities
41.792.362.927
20.756.379.520
2.930.521.987
(6.363.636)
6.242.495.745
12.078.306
250.851.991
(5.716.392.731)
39.250.989.538
(14.692.877)
(1.689.889.113)
(2.514.906.306)
22.791.465.275
175.251.761.500
1.739.327.343
(1.539.674.434)
(286.795.871)
(147.771.689)
(175.251.761.500)
(57.054.900)
(33.414.791)
19.306.182
5.495.586.191
(12.439.263.240)
32.001.315.329
(30.071.003.000)
(3.272.466.161)
(3.978.679)
581.707.513
(354.742.294)
(147.223.883)
(30.071.003.000)
147.240.558
23.220.243
(2.341.463.888)
(2.504.123.992)
(2.970.034.651)
22.350.260.389
(5.214.692.877)
(4.478.886.312)
6.363.636
742.170.201
(4.862.692.625)
(906.062.950)
59.500.000
(5.709.255.575)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Withdrawal (placement) in short-term investments
Acquisitions of equipment and facilities
Proceeds from sale of equipment and facilities
Net Cash Used In Investing Activities
-
(339.753.518)
(339.753.518)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Increase in guarantee fund for settlement of
securities transactions
Cash Used In Financing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS DANA KLIRING
Penurunan aktiva dana pengaman
Penurunan kewajiban dana pengaman
Kas Bersih Dari Aktivitas Dana Kliring
(429.530.231)
(429.530.231)
-
62.355.292
(62.355.292)
-
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
32.743.485.530
16.301.251.296
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND
CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
36.859.005.671
20.557.754.375
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING
OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
69.602.491.201
36.859.005.671
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penempatan dalam investasi jangka pendek
Perolehan aktiva tetap
Hasil penjualan aktiva tetap
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Kenaikan dana jaminan untuk penyelesaian
transaksi bursa
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN
Aktivitas investasi yang tidak mempengaruhi kas:
Penambahan aktiva tetap dengan hutang
2.031.743.655
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
347.914.880
CASH FLOWS FROM CLEARING FUND ACTIVITIES
Decrease (increase) in security fund assets
Increase (decrease) in security fund liabilities
Net Cash From Clearing Fund Activities
SUPPLEMENTAL DISCLOSURES
Noncash investing activities:
Equipment and facilities acquired through
incurrence of liability
See accompanying notes to financial statements which are an integral
part of the financial statements.
61
62
Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2005 DAN 2004 SERTA UNTUK
TAHUN TAHUN BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
1. UMUM
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2005 AND 2004
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
1. GENERAL
P.T. Kliring Penjaminan Efek Indonesia
(Perusahaan), didirikan berdasarkan akta notaris
No. 8 tanggal 5 Agustus 1996 dari Mudofir Hadi, SH.
Akta pendirian dan anggaran dasar Perusahaan
telah memperoleh persetujuan dari Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat
Keputusannya No. C2-9083.HT.01.01.Th.96
tanggal 24 September 1996 serta diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No. 10 tanggal
4 Pebruari 1997, Tambahan No. 484. Anggaran
dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali
perubahan, terakhir dengan akta notaris
No. 27 tanggal 23 Oktober 2003 dari Amrul
Partomuan Pohan, SH, mengenai perubahan
pengurus perusahaan. Perubahan tersebut telah
dilaporkan dan diterima oleh Menteri Kehakiman dan
Hak
Asasi
Manusia
dengan Surat
No. C-27590.HT.01.04.TH.2003 tanggal
18 Nopember 2003. Perusahaan mendapat
persetujuan sebagai Lembaga Kliring dan
Penjaminan dari Ketua Badan Pengawas Pasar
Modal (Bapepam) melalui Surat Keputusannya
No. Kep-26/PM/1998 tanggal 1 Juni 1998.
P.T. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (the
Company) was established based on Notarial
Deed No. 8 dated August 5, 1996 of Mudofir
Hadi, SH. The Company’s Articles of Association
were approved by the Minister of Justice of the
Republic of Indonesia in his Decision Letter
No. C2-9083.HT.01.01.Th.96 dated September 24,
1996 and were published in Supplement No. 484 to
State Gazette No. 10 dated February 4, 1997. The
articles of association have been amended several
times, most recently by notarial deed No. 27 dated
October 23, 2003 of Amrul Partomuan Pohan, SH,
concerning the changes in Company’s Board of
Commissioners and Directors. This change was
reported to and accepted by the Minister of Justice
and Human Rights of the Republic of Indonesia in
his Letter No. C-27590.HT.01.04.TH.2003 dated
November 18, 2003. The Company obtained its
operating license as a Clearing and Guarantee
Institution from the Chairman of Capital Market
Supervisory Agency (Bapepam) in his Decision
Letter No. Kep-26/PM/1998 dated June 1, 1998.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan,
maksud dan tujuan Perusahaan didirikan adalah
untuk menunjang kebijaksanaan pemerintah dalam
mengembangkan Pasar Modal Nasional, dengan
menyediakan jasa kliring dan penjaminan
penyelesaian transaksi bursa yang teratur, wajar dan
efisien.
In accordance with article 3 of the Articles of
Association, the Company was established to
support the Indonesian Government’s policies in
developing National Capital Market by providing
clearing and stock exchange transaction settlement
guarantee services in orderly, fair and efficient
manner.
Perusahaan mulai beroperasi pada tahun 1997.
Aktivitas Perusahaan adalah menyelenggarakan
jasa kliring penyelesaian transaksi bursa untuk
perdagangan efek dengan warkat dan jasa kliring
dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa untuk
perdagangan efek tanpa warkat. Pelaksanaan
penjaminan penyelesaian transaksi bursa untuk
perdagangan efek tanpa warkat dimulai sejak
tanggal 24 Juli 2000, berdasarkan Surat Keputusan
Ketua Bapepam No. 1687/PM/2000.
The Company commenced operations in 1997. The
Company is engaged in providing services for
settlement of transactions involving scrip trading of
securities, as well as clearing and guarantee
services for settlements of stock exchange
transactions on scripless trading of securities.
Settlement guarantee services for scripless trading of
securities became effective on July 24, 2000, based
on Decision Letter of the Chairman of Bapepam
No. 1687/PM/2000.
Perusahaan juga menyelenggarakan jasa kliring dan
penjaminan penyelesaian transaksi bursa untuk
perdagangan derivatif yaitu Kontrak Berjangka
Indeks Efek (KBIE), Opsi Saham (OS), Jasa Pinjam
Meminjam Efek serta OBligasi Korporasi.
The Company also provides services for clearing
and guarantee of securities derivative transactions
such as stock index futures trading, stock option
trading, services for securities lending and borrowing
and corporate bond.
Perusahaan beralamat di Gedung Bursa Efek
Jakarta Menara I Lantai 5, Jl. Jend. Sudirman Kav.
52-53, Jakarta. Jumlah karyawan Perusahaan
adalah 70 orang pada tahun 2005 dan 67 orang
pada tahun 2004.
The Company is located at Jakarta Stock Exchange
Building, Tower I, 5th Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav.
52-53, Jakarta. The Company had 70 employees in
2005 and 67 employees in 2004.
Laporan Keuangan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2005 DAN 2004 SERTA UNTUK
TAHUN TAHUN BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
- Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2005 AND 2004
AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa sebagaimana tercantum dalam akta
notaris No.27, tanggal 17 Juni 2005 dari
Dr. A Partomuan Pohan, S.H., LL.M., susunan
Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2005 adalah sebagai
berikut:
Based on the extraordinary meeting of
stockholders as stated in notarial deed No. 27,
dated June 17, 2005 of Dr. A. Partomuan Pohan,
S,H., LL.M., the Company’s Board of
Commissioners and Directors as of December 31,
2005 areas follows:
Komisaris Utama
Komisaris
Agus Muhammad
Farid Harianto
President Commissioner
Commissioner
Direktur Utama
Direktur
Inarno Djajadi
Hoesen
President Director
Director
susunan Dewan Komisaris dan Direksi
Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2004
adalah sebagai berikut:
The Company’s Board of Commissioners and
Directors as of December 31, 2004 consisted of
the following:
Komisaris Utama
Komisaris
Agus Muhammad
Farid Harianto
President Commissioner
Commissioner
Direktur Utama
Direktur
Inarno Djajadi
Eddy Sugito
President Director
Director
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
a. Penyajian Laporan Keuangan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
a. Financial Statement Presentation
Laporan
keuangan disusun dengan
menggunakan prinsip dan praktek akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia.
The financial statements have been prepared
using accounting principles and reporting
practices generally accepted in Indonesia.
Dasar penyusunan laporan keuangan,
kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar
akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan
untuk penyusunan laporan keuangan adalah
mata uang Rupiah dan laporan keuangan
tersebut disusun berdasarkan nilai historis,
kecuali beberapa akun tertentu disusun
berdasarkan pengukuran lain sebagaimana
diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut.
The financial statements, except for the
statements of cash flows, are prepared under
the accrual basis of accounting. The
reporting currency used in the preparation of
the financial statements is the Indonesian
Rupiah, while the measurement basis used is
the historical cost, except for certain
accounts which are measured on the bases
described in the related accounting policies.
Laporan arus kas disusun dengan
menggunakan metode tidak langsung
dengan mengelompokkan arus kas dalam
aktivitas operasi, investasi, pendanaan dan
dana kliring.
The statements of cash flows are prepared
using the indirect method with classifications
of cash flows into operating, investing,
financing and clearing fund activities.
63
64
Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2005 DAN 2004 SERTA UNTUK
TAHUN TAHUN BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
- Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2005 AND 2004
AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
b. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang
Asing
b. Foreign Currency Transactions and
Balances
Pembukuan Perusahaan diselenggarakan
dalam mata uang Rupiah. Transaksitransaksi selama tahun berjalan dalam mata
uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku
pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal
neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam
mata uang asing disesuaikan untuk
mencerminkan kurs yang berlaku pada
tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian
kurs yang timbul, dikreditkan atau
dibebankan pada laporan laba rugi tahun
yang bersangkutan.
The books of accounts of the Company are
maintained in Indonesian Rupiah.
Transactions during the year involving foreign
currencies are recorded at the rates of
exchange prevailing at the time the
transactions are made. At balance sheet
date, monetary assets and liabilities
denominated in foreign currencies are
adjusted to reflect the rates of exchange
prevailing at that date. The resulting gains or
losses are credited or charged to current
operations.
c. Penggunaan Estimasi
c. Use of Estimates
The preparation of financial statements in
conformity with accounting principles
generally accepted in Indonesia requires
management to make estimates and
assumptions that affect the reported amounts
of assets and liabilities and disclosure of
contingent assets and liabilities at the date of
the financial statements and the reported
amounts of revenues and expenses during
the reporting period. Actual results could
differ from those estimates.
Penyusunan laporan keuangan sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
di Indonesia mengharuskan manajemen
membuat estimasi dan asumsi yang
mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban
yang dilaporkan dan pengungkapan aktiva
dan kewajiban kontinjensi pada tanggal
laporan keuangan dan jumlah pendapatan
dan beban selama periode pelaporan.
Realisasi dapat berbeda dari jumlah
diestimasi.
d. Kas dan Setara Kas
d. Cash and Cash Equivalents
Cash and cash equivalents consist of cash
on hand and in banks and all unrestricted
investments with maturities of three months
or less from the dates of placement.
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan
semua investasi yang jatuh tempo dalam
jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak
tanggal perolehannya dan yang tidak
dijaminkan serta tidak dibatasi
penggunaannya.
e. Investasi Jangka Pendek
e. Short term Investments
Investments in units of mutual fund are
stated at fair value. Unrealized gains or
losses from the increase or decrease in fair
value are recognized in the current
operations. The fair value of investments in
units of mutual fund is based on the related
mutual fund’s net assets value at balance
sheets date.
Investasi dalam unit penyertaan reksa dana
disajikan sebesar nilai wajar. Laba dan rugi
belum direalisasi akibat kenaikan atau
penurunan nilai wajar diakui dalam laporan
laba rugi tahun berjalan. Nilai wajar investasi
dalam unit penyertaan reksa dana ditentukan
berdasarkan nilai aktiva bersih reksa dana
yang bersangkutan pada tanggal neraca.
f.
Piutang dan Hutang Penyelesaian
Transaksi Bursa
Piutang dan hutang penyelesaian transaksi
bursa merupakan tagihan/kewajiban
Perusahaan kepada anggota kliring atas
transaksi bursa normal maupun kontrak
berjangka indeks efek sebelum tanggal
penyelesaian.
f.
Securities Transactions Settlements
Receivables and Payables
Securities transactions settlement
receivables and payables represent the
Company’s receivable/payable arising from
normal securities transactions and stock
index futures trading of the clearing members
prior to settlement date.
Laporan Keuangan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2005 DAN 2004 SERTA UNTUK
TAHUN TAHUN BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
- Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2005 AND 2004
AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
The Company does not handle failure on
trade for trade settlement of securities
transactions, and accordingly this account
does not include receivables and payables
arising from such transactions.
Perusahaan tidak menanggulangi kegagalan
penyelesaian transaksi bursa yang
diselesaikan secara per transaksi oleh
karena itu akun ini tidak termasuk piutang
dan hutang yang timbul dari transaksi
tersebut.
g. Penyisihan Piutang Ragu-ragu
g. Allowance for Doubtful Accounts
Allowance for doubtful accounts is provided
based on a review of the status of the
individual receivable accounts at the end of
the year.
Perusahaan menetapkan penyisihan piutang
ragu-ragu berdasarkan penelaahan terhadap
masing-masing akun piutang pada akhir
tahun.
h. Biaya Dibayar Dimuka
h. Prepaid Expenses
Prepaid expenses are charged to operations
over their beneficial periods using the
straight-line method.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama
masa manfaat masing-masing biaya dengan
menggunakan metode garis lurus.
i.
Dana Pengaman, Cadangan Jaminan dan
Dana Jaminan
i.
Security Fund, Reserve for Guarantee
Fund and Guarantee Fund
Dana Pengaman
Security Fund
Dalam rangka penanganan kegagalan
penyelesaian transaksi perdagangan kontrak
berjangka indeks efek secara netting,
anggota kliring diwajibkan menyetor dana
pengaman.
For the purpose of handling failure on net
settlement of stock index futures trading, the
clearing members are required to contribute
to a security fund.
Dana pengaman yang berasal dari setoran
anggota kliring, serta hasil pengelolaannya,
ditempatkan dalam bentuk deposito
berjangka yang akan digunakan untuk
menanggulangi kegagalan dalam
penyelesaian transaksi perdagangan kontrak
berjangka indeks efek.
The security fund arising from contributions
of clearing members and the yield thereon
are placed in time deposits which will be
used for the purpose of handling any failures
in settlement of stock index futures
transactions.
Dana pengaman dapat ditarik kembali
apabila anggota kliring yang bersangkutan
tidak lagi memakai jasa Perusahaan dan
telah menyelesaikan seluruh kewajibannya
pada Perusahaan.
The security funds are refundable once the
clearing member ceases to utilize the
Company’s services and its liabilities to the
Company have been fully settled.
Cadangan Jaminan
Reserve for Guarantee Fund
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua
Bapepam No. KEP-25/PM/2000 tentang
Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa,
yang diperbaharui dengan Surat Keputusan
No. KEP-46/PM/2004 tanggal 9 Desember
2004, Perusahaan membentuk cadangan
jaminan yang disisihkan dari surplus
operasional Perusahaan yang dipergunakan
untuk membiayai penjaminan penyelesaian
transaksi bursa. Cadangan jaminan
ditempatkan dalam bentuk deposito
berjangka dan rekening giro.
In accordance with the Decision Letter of the
Chairman of Bapepam No. KEP-25/PM/2000,
regarding Securities Transactions Settlement
Guarantee amendment with the Decision
Letter of the Chairman of Bapepam No. KEP46/PM/2004 dated December 9, 2004, the
Company established a reserve for
guarantee fund which is taken from the
Company’s operating surplus which will be
used to guarantee the settlement of
securities transactions. The reserve for
guarantee fund is placed in time deposits and
current accounts.
65
66
Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2005 DAN 2004 SERTA UNTUK
TAHUN TAHUN BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
- Lanjutan
j.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2005 AND 2004
AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Dana Jaminan
Guarantee Fund
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua
Bapepam No. KEP-26/PM/2000 tanggal
30 Juni 2000 tentang Dana Jaminan, yang
sebelumnya diatur dalam surat Bapepam
No S-1484/PM/1997 tanggal 27 Juni 1997,
Bapepam memberikan persetujuan kepada
Perusahaan untuk melakukan pungutan
sebesar 0,01% dari nilai transaksi bursa
sebagai salah satu sumber utama
pembentukan dana jaminan.
Based on the Decision Letter of
the Chairman of the Bapepam
No. KEP-26/PM/2000 dated June 30, 2000
regarding Guarantee Fund, which is
previously regulated by the Letter of
Bapepam No. S-1484/PM/1997 dated June
27,1997, Bapepam has approved the
Company to collect 0.01% of cumulative
value of securities transactions as a major
source for the guarantee fund.
Selanjutnya, berdasarkan Surat Keputusan
Ketua Bapepam No. Kep-47/PM/2004
tanggal 9 Desember 2004, Bapepam
menyetujui Perusahaan untuk memungut
Dana Jaminan sebesar 0,005% dari nilai
transaksi kontrak berjangka dan 0,00125%
dari nilai transaksi efek hutang.
Moreover, based on the Decision Letter of
the Chairman of Bapepam No. Kep47/PM/2004 dated December 9, 2004,
Bapepam has approved KPEI to collect
0.005% of futures transactions and
0.00125% of debt securities transaction for
the guarantee fund.
Dana Jaminan bukan merupakan milik pihak
tertentu dan tidak didistribusikan untuk
keperluan apapun kecuali untuk tujuan yang
telah diatur dalam ketentuan tersebut. Dana
jaminan akan digunakan untuk
penanggulangan kegagalan penyelesaian
transaksi bursa pada perdagangan efek
tanpa warkat dan perdagangan kontrak
berjangka i n d e k s e f e k . P e r u s a h a a n
diwajibkan untuk mempertanggungjawabkan
dana jaminan tersebut dan penggunaannya
harus memperoleh persetujuan terlebih
dahulu dari Bapepam.
The guarantee fund does not belong to a
certain party and is not distributed for any
purpose unless as stated in the regulation.
The guarantee fund is intended to provide
resources for handling failures in settlements
of scripless trading of securities and stock
index futures trading. KPEI is responsible in
managing the guarantee fund, and its
utilization should have prior approval from
Bapepam.
Dana jaminan hanya dapat diinvestasikan
dalam Surat Utang Negara dan atau deposito
bank dengan komposisi yang disetujui oleh
komite kebijakan kredit dan pengendalian
risiko. Hasil investasi Dana Jaminan Wajib
ditambahkan ke dalam Dana Jaminan
setelah dikurangi biaua atas jasa pengelolaan
kepada Lembaga Kliring dan Penjaminan.
The guarantee fund is only allowed to be
invested in Government Bonds and or time
deposits with a certain composition which
has been approved by a credit policy and risk
management committee. The investment’s
results, net of the clearing and guarantee
institution’s management fee should be
added to the guarantee fund
Investasi Saham
Investasi dalam bentuk saham dengan
pemilikan kurang dari 20% yang nilai
wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan
untuk investasi jangka panjang, dinyatakan
sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila
terjadi penurunan nilai yang bersifat
permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk
mengakui penurunan tersebut dan
kerugiannya dibebankan pada laporan laba
rugi tahun berjalan.
j.
Investment In Shares of Stock
Investments in shares of stock with
ownership interest of less than 20% that do
not have
readily determinable fair values and
are intended for long-term investments are
stated at cost. The carrying amount of the
investments is written down to recognize a
permanent decline in value of the individual
investments. Any such write-down is charged
directly to current operations.
Laporan Keuangan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2005 DAN 2004 SERTA UNTUK
TAHUN TAHUN BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
- Lanjutan
k. Aktiva Tetap
l.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2005 AND 2004
AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
k. Equipment and Facilities
Aktiva tetap dinyatakan berdasarkan biaya
perolehan setelah dikurangi akumulasi
penyusutan. Penyusutan dihitung dengan
metode garis lurus berdasarkan taksiran
masa manfaat selama empat tahun.
Equipment and facilities are stated at cost
less accumulated depreciation. Depreciation
is computed using the straight-line method
based on the estimated useful life of four
years.
Bila nilai tercatat suatu aktiva melebihi
taksiran jumlah yang dapat diperoleh
kembali, nilai tersebut diturunkan ke jumlah
yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang
ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga
jual netto dan nilai pakai.
When the carrying amount of an asset
exceeds its estimated recoverable amount,
the asset is written down to its estimated
recoverable amount, which is determined as
the higher of net selling price or value in use.
Beban pemeliharaan dan perbaikan
dibebankan pada laporan laba rugi pada
saat terjadinya; pengeluaran yang
memperpanjang masa manfaat atau memberi
manfaat ekonomik di masa datang
dikapitalisasi. Aktiva tetap yang tidak
digunakan lagi, dijual atau dihapuskan,
dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap
berikut akumulasi penyusutannya.
Keuntungan atau kerugian dari penjualan
aktiva tetap tersebut diakui dalam laporan
laba rugi tahun yang bersangkutan.
The cost of maintenance and repairs
is charged to operations as incurred;
expenditures, which extend the useful life of
the asset or result in increased future
economic benefits, are capitalized. When
assets are retired, sold or otherwise disposed
of, their carrying values and the related
accumulated depreciation are removed from
the accounts and any resulting gain or loss is
reflected in the current operations.
Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan
sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya
perolehan akan dipindahkan ke masingmasing aktiva tetap yang bersangkutan pada
saat selesai dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost and
transferred to the respective equipment and
facilities account when completed and ready
for use.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
l.
Revenue and Expense Recognition
Pendapatan usaha Perusahaan diperoleh
dari (i) Jasa kliring dan penjaminan
penyelesaian transaksi perdagangan saham
di bursa sebesar 0,0105% untuk tahun 2004
dan 0,009% untuk tahun 2003 dari nilai
transaksi; dan (ii) Jasa kliring dan
penjaminan penyelesaian transaksi
perdagangan kontrak berjangka indeks efek
sebesar Rp 7.000 untuk LQ 45, Rp 1.400
untuk LQ Mini Rp. 21.250 untuk Dow Jones
Industrial Average (DJIA), dan Rp 6.250
untuk DJ Japan Titans 100 yang dikenakan
pada setiap transaksi yang menimbulkan
posisi terbuka.
The Company’s revenues are derived from
(i) Clearing and settlement guarantee
services for transactions at the stock
exchange amounting to 0.0105% in 2005
and 0.009% in 2003 of the transaction
value; and (ii) Clearing and settlement
guarantee services for local stock index
futures trading transactions amounting to
Rp 7,000 for LQ 45, Rp 1,400 for LQ Mini
Rp 21,250 for Dow Jones Industrial Average
(DJIA) and Rp 6,250 for D J Japan Titans 100
for each transaction in relation with open
position.
Pendapatan diakui pada saat jasa
diserahkan. Beban diakui sesuai manfaatnya
pada tahun yang bersangkutan.
Revenue is recognized when the service is
rendered. Expense is recognized when
incurred.
Pendapatan diterima dimuka diakui sebagai
pendapatan sesuai masa pemberian jasa
kepada langganan.
Unearned revenue is recognized as revenue
during the period when the service is
rendered to the customer.
67
68
Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2005 DAN 2004 SERTA UNTUK
TAHUN TAHUN BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
- Lanjutan
m. Imbalan Pasca Kerja
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2005 AND 2004
AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
m. Post-employment Benefits
Perusahaan menyelenggarakan program
pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan
tetap yang telah bekerja paling sedikit 6
bulan dan tidak berumur lebih dari 55 tahun.
Iuran yang ditanggung Perusahaan diakui
sebagai beban pada tahun berjalan.
The Company established a defined
contribution pension plan covering all of its
local permanent employees who have
worked for a minimum period of six months
and who are not more than 55 years old.
Contribution is charged to current operations.
Perusahaan juga memberikan imbalan pasca
kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai
dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan
No. 13/2003. Kekurangan imbalan yang
diberikan program pensiun dibandingkan
dengan manfaat yang diwajibkan oleh
Undang undang Ketenagakerjaan dicatat
sebagai imbalan pasti pasca kerja tanpa
pendanaan.
The Company also provides defined postemployment benefits to its employees in
accordance with Labor Law No. 13/2003.
Shortage of benefits provided under the
pension plan against the benefits required by
the Labor Law is accounted for as unfunded
defined post-employment benefit plan.
Perhitungan imbalan pasca kerja imbalan
pasti ditentukan dengan menggunakan
metode Projected Unit Credit. Akumulasi
keuntungan dan kerugian aktuarial bersih
yang belum diakui yang melebihi 10% dari
nilai kini imbalan pasti diakui dengan metode
garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja
yang diprakirakan dari para pekerja dalam
program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan
langsung apabila imbalan tersebut menjadi
hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui
sebagai beban dengan metode garis lurus
selama periode rata-rata sampai imbalan
tersebut menjadi vested.
The cost of providing post-employment
benefits is determined using the Projected
Unit Credit Method. The accumulated
unrecognized actuarial gains and losses that
exceed 10% of the present value of the
Company’s defined benefit obligations is
recognized on straight-line basis over the
expected average remaining working lives of
the participating employees. Past service
cost is recognized immediately to the extent
that the benefits are already vested, and
otherwise is amortized on a straight-line
basis over the average period until the
benefits become vested.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban
imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini
kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan
keuntungan dan kerugian aktuarial yang
belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum
diakui.
The benefit obligation recognized in the
balance sheet represents the present value
of defined benefit obligation, as adjusted for
unrecognized actuarial gains and losses and
unrecognized pay service cost.
n. Pajak Penghasilan
n. Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba
kena pajak dalam periode yang bersangkutan
yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang
berlaku.
Current tax expense is determined based on
taxable income for the period computed
using prevailing tax rates.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui
atas konsekuensi pajak periode mendatang
yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat
aktiva dan kewajiban menurut laporan
keuangan dengan dasar pengenaan pajak
aktiva dan kewajiban. Kewajiban pajak
tangguhan diakui untuk semua perbedaan
temporer kena pajak dan aktiva pajak
tangguhan diakui untuk perbedaan temporer
yang boleh dikurangkan, sepanjang besar
kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk
mengurangi laba kena pajak pada masa
datang.
Deferred tax assets and liabilities are
recognized for the future tax consequences
attributable to differences between the
financial statement carrying amounts of
existing assets and liabilities and their
respective tax bases. Deferred tax liabilities
are recognized for all taxable temporary
differences while deferred tax assets are
recognized for deductible temporary
differences to the extent that it is probable
that taxable income will be available in future
periods against which the deductible
temporary differences can be utilized.
Laporan Keuangan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2005 DAN 2004 SERTA UNTUK
TAHUN TAHUN BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
- Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2005 AND 2004
AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Pajak tangguhan diukur dengan
menggunakan tarif pajak yang berlaku atau
secara substansial telah berlaku pada
tanggal neraca. Pajak tangguhan
dibebankan atau dikreditkan dalam laporan
laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang
dibebankan atau dikreditkan langsung ke
ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that
have been enacted or substantively enacted
by the balance sheet date. Deferred tax is
charged or credited in statement of
income, except when it relates to items
charged or credited directly to equity, in
which case the deferred tax is also charged
or credited to equity.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan
disajikan di neraca atas dasar kompensasi
sesuai dengan penyajian aktiva dan
kewajiban pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset
in the balance sheet, in the same manner the
current tax assets and liabilities are
presented.
3. CASH AND CASH EQUIVALENTS
3. KAS DAN SETARA KAS
2005
Rp
2004
Rp
Kas
Bank
Rupiah
Bank Lippo
Bank Permata
Bank Mandiri
Bank Danamon
Bank Negara Indonesia
ABN Amro Bank N.V.
Jumlah
7.000.000
5.000.000
61.633.908
37.155.955
28.457.633
16.793.557
1.298.128
152.339.181
8.542.970
5.781.893
13.271.183
12.029.495
4.388.373
177.414
49.191.128
Cash on hand
Cash in banks
Rupiah
Bank Lippo
Bank Permata
Bank Mandiri
Bank Danamon
Bank Negara Indonesia
ABN Amro Bank N.V.
Subtotal
Dollar Amerika Serikat
Bank Permata
Bank Mandiri
ABN Amro Bank N.V.
Jumlah
104.352.608
3.431.456
104.784.064
4.373.268
441.275
4.814.543
US Dollar
Bank Permata
Bank Mandiri
ABN Amro Bank N.V.
Subtotal
257.123.245
54.005.671
Jumlah kas dan bank
Total cash on hand and in banks
Deposito berjangka
Rupiah
Bank Niaga
Bank Mandiri
Bank Danamon
Bank NISP
Bank Permata
Bank Muamalat Indonesia
Bank Mega
Bank Panin
Jumlah
13.150.000.000
13.072.224.891
11.465.599.315
10.232.743.750
8.000.000.000
6.000.000.000
4.335.000.000
2.500.000.000
68.755.567.956
7.080.000.000
6.100.000.000
450.000.000
9.500.000.000
5.925.000.000
5.250.000.000
2.500.000.000
36.805.000.000
Time deposits
Rupiah
Bank Niaga
Bank Mandiri
Bank Danamon
Bank NISP
Bank Permata
Bank Muamalat Indonesia
Bank Mega
Bank Panin
Subtotal
DollarAmerika Serikat
Bank Permata
Bank NISP
Jumlah
Jumlah deposito berjangka
Jumlah kas dan setara kas
393.200.000
196.600.000
589.000.000
69.345.367.956
69.602.491.201
110.000.000
20.473.000.000
36.805.000.000
36.859.005.671
U.S. Dollar
Bank Permata
Bank NISP
Subtotal
Total time deposits
Total cash and cash equivalents
5,25% - 7,33%
-
Interest rates per annum on time
deposits
Rupiah
U.S. Dollar
Tingkat bunga deposito berjangka
per tahun
Rupiah
6,50% - 13,00%
Dollar Amerika Serikat
3,50% - 3,75%
69
70
Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2005 DAN 2004 SERTA UNTUK
TAHUN TAHUN BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
- Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2005 AND 2004
AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
4. SHORT-TERM INVESTMENT
4. INVESTASI JANGKA PENDEK
Akun ini merupakan investasi pada Reksadana
Korporasi Mandiri tahun 2004.
This account represents investment in Reksadana
Korporasi Mandiri in 2004.
5. KLIRING DAN PENYELESAIAN TRANSAKSI
BURSA
5. SECURITIES CLEARING AND TRANSACTION
SETTLEMENTS
Piutang dan Hutang Penyelesaian Transaksi
Bursa
2005
Rp
Piutang penyelesaian
transaksi bursa:
Kliring saham
Kliring derivatif
Jumlah
Hutang penyelesaian
transaksi bursa:
Kliring saham
Kliring derivatif
Jumlah
426.859.282.500
27.115.000
426.876.397.000
426.859.282.500
17.115.000
426.876.397.000
Securities Transactions
Receivable and Payable
Settlements
2004
Rp
602.098.884.500
29.274.000
602.128.158.500
Securities transactions settlements
receivable:
Stock clearing
Derivative clearing
Total
602.098.884.500
29.274.000
602.128.158.500
Securities transactions settlements
payable:
Stock clearing
Derivative clearing
Total
Piutang dan hutang kliring merupakan
kewajiban pembayaran oleh/kepada anggota
kliring sehubungan dengan transaksi bursa yang
terjadi pada T + O (pada hari transaksi bursa)
sampai dengan T + 3 (tiga hari setelah tanggal
transaksi bursa).
Main clearing receivables and payables represent
obligations by/to the clearing members arising
from securities transactions which occurred on
T + O (on the day of transaction) until T + 3 (three
days after the transaction date).
Dana Pengaman
Security Fund
2005
Rp
2004
Rp
Aktiva dana pengaman
Bank
Deposito berjangka
Kewajiban dana pengaman
Setoran anggota kliring
Security fund assets
665.301.013
4.600.000.000
425.770.782
4.400.000.000
5.255.301.013
4.825.770.782
5.255.301.013
4.825.770.782
Dana pengaman dikelola Perusahaan dalam
bentuk deposito berjangka yang ditempatkan
pada Bank Mandiri, Bank Niaga dan Bank Lippo
dengan tingkat bunga berkisar antara 5,5% - 13%
untuk tahun 2005 dan 5,5% - 5,75% untuk tahun
2004.
Cash in bank
Time deposits
Security fund liabilities
Clearing members’ contribution
The security fund was invested by the Company
in time deposits placed in Bank Mandiri, Bank
Niaga and Bank Lippo with interest rates ranging
from 5.75% to 13% per annum in 2005 and 5.5% 5.75% per annum in 2004.
Laporan Keuangan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2005 DAN 2004 SERTA UNTUK
TAHUN TAHUN BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
- Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2005 AND 2004
AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Dana pengaman merupakan agunan atas
transaksi Kontrak Berjangka Indeks Efek yang
ditempatkan dalam rekening giro Dana
Pengaman KBEI atau ditempatkan dalam bentuk
deposito berjangka atas nama anggota kliring.
The security fund represents deposits for stock
Indexes Futures Trading transactions which are
placed in security fund or Stock Index Futures
Trading current account or in time deposits under
clearing member’s name.
6. ACCOUNTS RECEIVABLE
6. PIUTANG USAHA
PT Bursa Efek Jakarta
PT Bursa Efek Surabaya
Jumlah
2005
Rp
2004
Rp
4.530.497.438
13.348.750
4.537.146.188
6.263.124.781
13.348.750
6.276.473.531
PT Bursa Efek Jakarta
PT Bursa Efek Surabaya
Total
Tagihan kepada PT Bursa Efek Jakarta berasal
dari pemberian jasa kliring dan penjaminan
penyelesaian transaksi bursa dan perdagangan
opsi saham kepada anggota kliring yang
penagihannya dilakukan melalui PT Bursa Efek
Jakarta. Tagihan kepada PT Bursa Efek Surabaya
berasal dari pemberian jasa kliring perdagangan
kontrak berjangka indeks efek kepada anggota
kliring yang penagihannya dilakukan melalui
PT Bursa Efek Surabaya.
Accounts receivable from PT Bursa Efek Jakarta
were derived from clearing and settlement
guarantee for securities transactions and stock
option trading which are collected through
PT Bursa Efek Jakarta. Accounts receivable from
PT Bursa Efek Surabaya were derived from
clearing and settlement guarantee for Stock Index
Futures Trading transactions which is collected
through PT Bursa Efek Surabaya.
Perusahaan tidak membentuk penyisihan piutang
ragu-ragu karena manajemen berpendapat
bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih.
No allowance for doubtful accounts was provided
as the management believes that the above
receivables are fully collectible.
7. OTHER ACCOUNTS RECEIVABLE
7. PIUTANG LAIN-LAIN
2005
Rp
Jasa pengelolaan dana jaminan
Bunga deposito
Lain-lain
Jumlah
845.341.243
273.432.108
722.211.870
1.840.985.221
8. PAJAK DIBAYAR DIMUKA
Akun ini merupakan pajak penghasilan Pasal 28A
dibayar dimuka.
2004
Rp
52.625.568
27.878.679
80.504.247
Guarantee fund management
Time deposit
Others
Total
8. PREPAID TAXES
This account represent prepaid income tax
Article 28A
71
72
Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2005 DAN 2004 SERTA UNTUK
TAHUN TAHUN BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
- Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2005 AND 2004
AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
9. FUNDS RESERVED FOR GUARANTEE OF
SETTLEMENT OF SECURITIES TRANSACTIONS
9. DANA DISISIHKAN SEBAGAI CADANGAN
JAMINAN
2005
Rp
2004
Rp
Bank
Deposito berjangka
52.791.292
6.899.013.029
52.791.292
6.899.013.029
Cash in bank
Time deposits
Jumlah
6.951.804.321
6.951.804.321
Total
10. INVESTMENT IN SHARES OF STOCK
10. INVESTASI SAHAM
This account represents investment in shares of
stock of PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
(PT KSEI), with ownership interest of 7.5%.
Akun ini merupakan penyertaan saham kepada
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (PT KSEI)
dengan kepemilikan sebesar 7,5%.
11. EQUIPMENT AND FACILITIES
11. AKTIVA TETAP
1 Januari /
January 1,
2005
Rp
Biaya perolehan
Peralatan dan sistem
komputer
Pembangunan ruangan
gedung yang disewa
Peralatan dan perabotan
kantor
Kendaraan
Aktiva dalam
penyelesaian
Jumlah
Akumulasi penyusutan
Peralatan dan sistem
komputer
Pembangunan ruangan
gedung yang disewa
Peralatan dan perabotan
kantor
Kendaraan
Jumlah
Jumlah Tercatat
40.064.092.950
Penambahan /
Additions
Rp
4.734.782.227
Pengurangan /
Deductions
Rp
46.378.370
31 Desember /
December 31,
2005
Rp
44.752.496.807
1.191.120.117
-
-
1.191.120.117
1.468.915.827
62.855.000
119.462 140
198.400.000
-
1.588.377.967
261.255.000
87.500.000
42.874.483.894
1.457.985.600
6.510.629.967
46.378.370
1. 545.485.600
49.338.735.491
36.833.002.042
2.553.783.101
46.378.370
39.340.406.773
453.340.672
296.030.029
-
749.370.701
1.352.047.209
62.089.385
38.700.470.306
48.830.741
31.878.116
2.930.521.987
46.378.370
1.400.877.950
93.967.501
41.584.622.925
4.174.004.586
7.754.112.566
At cost
Computer
system
Leasehold
improvements
Furniture and
fixtures
Vehicles
Construction
in progress
Total
Accumulated depreciation
Computer
system
Leasehold
improvements
Furniture and
fixtures
Vehicles
Total
Net Book Value
Laporan Keuangan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2005 DAN 2004 SERTA UNTUK
TAHUN TAHUN BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
- Lanjutan
1 Januari /
January 1,
2004
Rp
Biaya perolehan
Peralatan dan sistem
komputer
Pembangunan ruangan
gedung yang disewa
Peralatan dan perabotan
kantor
Kendaraan
Aktiva dalam
penyelesaian
Jumlah
Akumulasi penyusutan
Peralatan dan sistem
komputer
Pembangunan ruangan
gedung yang disewa
Peralatan dan perabotan
kantor
Kendaraan
Jumlah
Jumlah Tercatat
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2005 AND 2004
AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Penambahan /
Additions
Rp
Pengurangan /
Deductions
Rp
31 Desember /
December 31,
2004
Rp
39.019.041.432
4.072.744.343
27.692.825
40.064.092.950
1.191.120.117
-
-
1.191.120.117
1.620.030.693
138.355.000
93.733 487
-
244.848.353
75.500.000
1.468.915.827
62.855.000
41.968.547.242
87.500.000
1.253.977.830
348.041.178
87.500.600
42.874.483.894
At cost
Computer
system
Leasehold
improvements
Furniture and
fixtures
Vehicles
Construction
in progress
Total
31.050.379.851
5.809.560.715
26.938.524
36.833.002.042
157.310.642
296.030.030
-
453.340.672
1.392.229.053
134.526.889
32.734.446.435
133.842.504
3.062.496
6.242.495.745
174.024.348
75.500.000
276.462.872
1.352.847.209
62.089.385
38.700.479.308
Accumulated depreciation
Computer
system
Leasehold
improvements
Furniture and
fixtures
Vehicles
Total
4.174.0042.586
Net Book Value
9.234.100.807
Aktiva dalam penyelesaian merupakan
pengembangan sistem E-clears dan perangkat
kerasnya yang diperkirakan akan selesai tahun
2006
Construction in progress represents development
of E-clears system and its hardware, which are
estimated to be completed in 2006.
Beban penyusutan adalah Rp 2.930.521.987 dan
Rp 6.242.495.745 masing-masing untuk tahun
2005 dan 2004.
Depreciation charged to operations amounted to
Rp 2.930.521.987 and Rp 6.242.495.745 in 2005
and 2004, respectively.
Pada 31 Desember 2004, aktiva tetap telah
diasuransikan kepada PT Asuransi AXA
Indonesia, PT Asuransi AIU Indonesia,
PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Mitsui
Sumitomo dan PT Asuransi Central Asia dengan
perincian sebagai berikut:
As of December 31, 2004, equipment and
facilities were insured with PT Asuransi AXA
Indonesia, PT Asuransi AIU Indonesia,
PT Asuransi Sinar Mas , PT Asuransi Mitsui
Sumitomo and PT Asuransi Central Asia with
details as follows:
Nilai
pertanggungan/
Insurance
coverage
a. Peralatan dan sistem komputer
i. Kerusakan material dan
terhentinya usaha
Rp
ii. Tindakan kejahatan
komprehensif
US$
24.352.443.957
5.000.000
b. Peralatan elektronik
Rp
14.687033.789
c. Kendaraan
Rp
331.050.000
Jatuh tempo/
Expiration date
22 Desember 2006/
December 22, 2005
5 Pebruari 2006/
February 5, 2006
26 Nopember 2006/
November 26, 2006
14 Oktober 2006/
October 14, 2006
a. Trading computer system
i. Material damage
business interruption
ii. Comprehensive crime
b. Electronic equipment
c. Motor vehicles
73
74
Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2005 DAN 2004 SERTA UNTUK
TAHUN TAHUN BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
- Lanjutan
Manajemen berpendapat bahwa nilai
pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi
kemungkinan kerugian atas aktiva yang
dipertanggungkan.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2005 AND 2004
AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Management believes that the insurance
coverage is adequate to cover possible losses on the
assets insured.
12. OTHER ASSETS
12. AKTIVA LAIN-LAIN
2005
Rp
2004
Rp
Dana kliring anggota kliring
tidak aktif (Catatan 14)
Uang jaminan
1.573.291.788
796.663.310
1.425.947.905
796.783.310
Clearing fund of inactive
clearing members (Note 14)
Deposits
Jumlah
2.369.955.098
2.222.731.215
Total
Sesuai dengan Surat No. S-2324/PM/1997
tanggal 6 Oktober 1997, Bapepam menyetujui
Perusahaan untuk melaksanakan kegiatan yang
berkaitan dengan kliring, penyelesaian
pembayaran, pengelolaan dana kliring serta
pengendalian risiko. Perusahaan menerima dan
mengelola dana kliring sebesar 2% dari modal
disetor anggota kliring. Hasil pengelolaan atas
setoran tersebut diakumulasikan sebagai bagian
dari dana kliring.
Based
on
Bapepam
approval
No.S-2324/PM/1997 dated October 6, 1997, the
Company performs clearing, settlement, clearing
fund management and risk management
activities. In relation to these activities, the
Company receives and manages a clearing fund
equivalent to 2% of the clearing members’ paidup capital. The yields of the fund are accumulated
for as part of the clearing fund.
Dana kliring anggota kliring tidak aktif merupakan
dana kliring yang belum dapat dikembalikan
Perusahaan karena anggota kliring tidak aktif. Sampai
dengan 31 Desember 2005 dana tersebut
belum ditentukan penggunaannya oleh
Perusahaan. Kewajiban dana kliring anggota
bursa tidak aktif dicatat dalam akun hutang lainlain (Catatan 14).
Clearing fund of inactive clearing members
represents the clearing fund, which could not
been returned by the Company since the clearing
members were inactive. As December 31, 2005,
the Company has not decided the use of this
fund. The “Liability for Clearing Fund of Inactive
Clearing Member” was recorded under other
liabilities accounts (Notes 14).
12. TAXES PAYABLE
12. HUTANG PAJAK
2005
Rp
2004
Rp
Pajak kini (Catatan 26)
Pajak penghasilan
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 25
Pajak pertambahan nilai - bersih
5.767.748.316
6.105.213.870
561.569.512
18.387.715
564.077.037
321.527.173
367.072.138
20.757.936
129.438.134
570.709.226
Jumlah
7.233.309.753
7.193.191.304
Current tax (Note 26)
Income tax
Article 21
Article 23
Article 25
Value added tax - net
Total
Laporan Keuangan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2005 DAN 2004 SERTA UNTUK
TAHUN TAHUN BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
- Lanjutan
14. HUTANG LAIN-LAIN
14. OTHER LIABILITIES
2005
Rp
Dana kliring anggota bursa
tidak aktif (Catatan 12)
Pembelian aktiva tetap
Lainnya
Jumlah
1.721.063.477
2.031.743.655
359.725.900
4.112.533.032
15. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
2004
Rp
1.573.291.788
347.914.880
192.997.500
2.114.204.168
Clearing fund of inactive
clearing members (Note 12)
Purchase of property and equipment
Others
Total
15. ACCRUED EXPENSES
2005
Rp
Keperluan kantor
Biaya konsultan
Lain-lain
Jumlah
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2005 AND 2004
AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
2.161.015.465
584.200.000
3.363.293
2.748.578.768
16. MODAL SAHAM
2004
Rp
2.074.159.283
651.750.000
3.363.293
2.729.272.576
Office supplies
Consultant fees
Others
Total
16. CAPITAL STOCK
2005 dan/and 2004
Nama Pemegang Sham /
Name of Stockholders
PT Bursa Efek Jakarta
PT Bursa Efek Surabaya
Jumlah/Total
17. SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN
PENGGUNAANNYA
Jumlah
saham/
Number of
shares
13.500
1.500
15.000
Persentase
pemilikan/
Percentage of
ownership
%
90
10
100
Jumlah modal
disetor/
Total paid-up
capital stock
Rp
13.500.000.000
1.500.000.000
15.000.000.000
17. APPROPRIATION OF RETAINED EARNINGS
Berdasarkan keputusan rapat umum pemegang
saham luar biasa tanggal 21 September 1998,
para pemegang saham telah menetapkan
cadangan untuk jaminan pelaksanaan kliring dan
penjaminan sebesar 40% dari laba bersih
tahunan. Sejak Januari 2005, penghasilan bunga
dari deposito berjangka dan jasa giro tidak
diakumulasi dalam cadangan jaminan.
Based on the minutes of the extraordinary
stockholders’ meeting dated September 21, 1998,
the stockholders approved an appropriation for
clearing and guarantee activities reserve
equivalent to 40% of annual net income. Since
January 2005, interest income on time deposit
and current accounts was not accumulated in the
reserve for guarantee fund
Pada tanggal 31 Desember 2005 dan 2004,dana
cadangan jaminan sebesar Rp 6.951.804.321
berasal dari saldo laba sebesar Rp 4.816.694.345
dan akumulasi penghasilan bunga sebesar
Rp 2.135.109.976 (Catatan 9).
As of December 31, 2006 and 2004, the
guarantee fund amounted to Rp 6,951,804,321,
derived from appropriation of retained earnings of
Rp 4,816,694,345 and accumulated interest
income of
Rp 2,135,109,976. (Note 9).
Pada tanggal 31 Desember 2005 dan 2004, saldo
laba Perusahaan yang telah ditentukan
penggunaannya masing-masing sebesar
Rp 9.633.388.891.
As of December 31, 2006 and 2004, the
Company appropriated retained earnings
amounted to Rp 9,633,388,891, respectively.
75
76
Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2005 DAN 2004 SERTA UNTUK
TAHUN TAHUN BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
- Lanjutan
18. PENDAPATAN USAHA
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2005 AND 2004
AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
18. OPERATING REVENUES
2005
Rp
Jasa kliring dan penjaminan
penyelesaian transaksi
perdagangan saham
72.708.500.506
Jasa pengelolaan dana jaminan
845.341.243
Jasa kliring dan penjaminan
penyelesaian transaksi
perdagangan kontrak berjangka
indeks efek
96.747.262
Lain-lain
66.953.661
Jumlah
73.717.542.672
2004
Rp
51.327.907.815
-
Clearing and settlement guarantee
services for securities transactions
Guarantee fund management services
158.295.100
57.769.899
51.543.972.814
Clearing and settlement
guarantee services for
stock index future transactions
Others
Total
Sesuai dengan Nota Kesepahamaman No. MOU001/DIR/KSEI/0104 dan No. PJ-001/KPEI/0104
tanggal 13 Januari 2004 antara Perusahaan
dengan PT KSEI, dan surat Bapepam
No. S-3451/PM/2004 tanggal 8 Nopember 2004,
pendapatan atas jasa kliring dan penjaminan
penyelesian transaksi perdagangan saham yang
diterima Perusahaan berubah dari 0,0105%
menjadi 0,00975% dari nilai transaksi.
Based on the Memorandum of Understanding
No. MOU-001/DIR/KSEI/0104 and No. PJ001/KPEI/0104 both dated January 13, 2004 and
Bapepam’s approval No. S-3451/PM/2004 dated
November 8, 2004, between the Company and
PT KSEI, the revenues of the Company derived
from clearing and settlement guarantee services
transactions has changed from 0,0105% to
0,00975% of transactions value.
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam
Nomor Kep-47/PM/@004 Tanggal 9 Desember
2004 tentang Dana Jaminan, Lembaga Kliring
dan Penjaminan dapat mengenakan biaya atas
jasa pengelolaan investasi sebanyak-banyaknya
10% (sepuluh perseratus) dari pendapatan bersih
setelah pajak. Biaya jasa pengelolaan
dibebankan dalam laporan operasi tahun
berjalan.
Based on the Decision Letter of the Chairman of
Bapepam No. Kep-47/PM/2004 dated December
9, 2004 regarding Guarantee Fund, the Clearing
and Guarantee Institution is allowed to charge
investment management fee at maximum of 10%
(ten percent of net investment income after tax.
The management fee is charged to statement of
operations for the year.
19. BEBAN GAJI, HONOR DAN TUNJANGAN
2005
Rp
19. SALARIES, HONORARIUM AND ALLOWANCE
EXPENSES
2004
Rp
Direksi dan karyawan
Bonus
Pesangon dan imbalan pasca
kerja
Komisaris
12.047.922.236
3.343.490.000
9.810.476.741
1.803.535.000
861.954.456
321.750.000
343.048.500
292.500.000
Jumlah
16.575.116.692
12.249.560.241
Directors and employees
Bonuses
Severance payment and post
employment benefits
Commissioners
Total
Laporan Keuangan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2005 DAN 2004 SERTA UNTUK
TAHUN TAHUN BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
- Lanjutan
20. BEBAN PENGEMBANGAN USAHA
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2005 AND 2004
AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
20. BUSINESS DEVELOPMENT EXPENSES
2005
Rp
2004
Rp
Asosiasi dan Pasar Modal
Pelatihan
Sponsor
Lainnya
3.843.034.157
1.037.175.810
821.698.842
772.132.399
835.354.191
50.508.100
1.854.444.203
425.888.863
Association and capital market
Training
Sponsorship
Others
Jumlah
6.474.041.208
3.166.195.357
Total
21. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
20. GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES
2005
Rp
2004
Rp
Biaya konsultan
Peralatan kantor
1.080.466.500
1.063.659.426
947.214.000
771.759.362
Pelatihan dan literatur
Asuransi
Telekomunikasi
Kendaraan kantor
Listrik dan AC
Lainnya
Jumlah
1.015.227.569
864.454.536
733.358.664
204.108.030
164.746.286
867.847.564
5.993.868.575
1.153.172.166
798.432.721
904.354.774
175.180.999
256.016.170
936.928.900
5.943.059.092
Consultant fees
Office supplies
Training and library
Insurance
Telecommunications
Office car
Electricity and AC
Others
Total
21. BEBAN PEMELIHARAAN TEKNOLOGI INFORMASI
21. INFORMATION TECHNOLOGY MAINTENANCE
EXPENSE
Akun ini merupakan beban pemeliharaan
perangkat lunak dan perangkat keras sistem
komputer.
This account represents expense for the
maintenance of computer software and hardware
and computer system.
23. INTEREST INCOME
23. PENGHASILAN BUNGA
2005
Rp
Deposito berjangka
Jasa giro
Jumlah
2.704.121.059
12.271.672
5.716.392.731
2004
Rp
2.507.932.037
6.974.269
2.514.906.306
Time deposits
Current accounts
Total
24. PENGHASILAN IURAN KEANGGOTAAN BANK
PEMBAYARAN
24. M E M B E R S H I P F E E S F R O M C L E A R I N G
SETTLEMENT BANKS
Akun ini merupakan penghasilan iuran
keanggotaan bank pembayaran yang berasal dari
Bank Mandiri tahun 2004
This account represents membership fees from
clearing settlement banks of Bank Mandiri in
2004
77
78
Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2005 DAN 2004 SERTA UNTUK
TAHUN TAHUN BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
- Lanjutan
26. PAJAK PENGHASILAN
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2005 AND 2004
AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
26. TAXATION
Beban (manfaat) pajak Perusahaan terdiri
dari:
2005
Rp
The Company’s tax expense (benefit) consists
of the following:
2004
Rp
Pajak kini
Pajak final
Pajak tangguhan
11.589.940.700
946.495.889
323.090.158
6.768.834.200
316.514.721
(465.291.643)
Current tax
Final Tax
Deferred tax
Beban pajak
12.859.526.747
6.620.057.278
Tax expense
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut
laporan laba rugi dan laba kena pajak adalah
sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax per
statements of income and taxable income, is as
follows:
Laba sebelum pajak menurut
laporan laba rugi
Perbedaan temporer:
Penyusutan
Kewajiban imbalan pasca kerja
Perbedaan yang tidak dapat
diperhitungkan menurut fiskal :
Beban gaji, honor dan
tunjangan
Beban umum dan
adminstrasi
Beban pengembangan usaha
Penghasilan bunga
Lain-lain
Laba kena pajak
Beban pajak dengan tarif pajak yang
berlaku:
10% x Rp
50.000.000
15% x Rp
50.000.000
30% x Rp 38.591.469.000
tahun 2005 dan
Rp 22.521.114.000 tahun 2004
Beban pajak kini
Pajak penghasilan final
Pajak penghasilan dibayar di muka
Pasal 23
Pasal 25
Fiskal
Pajak penghasilan final
Hutang pajak kini
2005
Rp
2004
Rp
41.792.362.927
20.756.379.520
(1.327.819.183)
250.851.991
1.550.972.144
-
Income before tax per statements
of income
Temporary differences
Depreciation
Post-employment benefits obligation
2.567.747.233
1.675.180.021
637.493.389
413.573.302
(5.716.392.731)
73.652.767
489.099.122
35.835.000
(2.514.906.306)
628.554.596
Permanent differences
Salaries, honorarium and
allowances
General and administration
expenses
Business development expenses
Interest income
Others
38.691.469.695
22.621.114.097
Taxable income
5.000.000
7.500.000
5.000.000
7.500.000
11.577.440.700
11.589.940.700
6.756.334.200
6.768.834.200
946.495.889
316.514.721
(3.983.880)
(5.770.208.504)
(48.000.000)
(946.495.889)
(3.429.660)
(647.190.670)
(13.000.000)
(316.514.721)
5.767.748.316
6.105.213.870
Tax expense at effective
tax rates:
10% x Rp
50,000,000
15% x Rp
50,000,000
30% x Rp 38,591,469,000
in 2005 and Rp 22,521,114,000
in 2004
Current tax expense
Final income tax
Prepaid income taxes
Article 23
Article 25
Fiscal
Final income tax
Current tax payable
Laporan Keuangan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2005 DAN 2004 SERTA UNTUK
TAHUN TAHUN BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
- Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2005 AND 2004
AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian dari aktiva (kewajiban) pajak tangguhan
adalah sebagai berikut:
The details of the Company’s deferred tax assets
(liability) are as follows:
1 Januari/
January 1,
2004
Rp
Kewajiban imbalan
pasca kerja
Aktiva tetap
Aktiva pajak
tangguhan bersih
Dikreditkan
(dibebankan)
ke laporan
laba rugi/
Credited
(charged)
to income
Rp
Dikreditkan
ke laporan
laba rugi/
Credited
(charged)
to income
Rp
1 Januari/
January 1,
2005
Rp
138.250.203
446.122.099
465.291.643
138.250.203
911.413.742
75.255.597
(398.345.755)
213.505.800
513.067.987
Post-employment benefit
obligations
Equipment and facilities
584.372.302
465.291.643
1.049.663.945
(323.090.158)
726.573.787
Net
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil
perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan
tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between tax expense and the
amount computed by applying the prevailing tax
rates to income before tax per statements of
income is as follows:
2005
Rp
2004
Rp
Laba sebelum pajak menurut
laporan laba rugi
41.792.362.927
20.756.379.520
Beban pajak sesuai dengan tarif
pajak yang berlaku
Pajak penghasilan final
12.520.208.878
946.495.889
6.209.413.856
316.514.721
Pengaruh pajak atas beban
(manfaat) yang tidak dapat
diperhitungkan menurut fiskal :
Beban gaji, honor dan
tunjangan
Beban umum dan
administrasi
Beban pengembangan usaha
Penghasilan bunga
Lain-lain
Beban pajak
31 Desember/
December 31,
2005
Rp
Income before tax per statements
of income
Tax expense at prevailing
tax rates
Final income tax
Tax effect of permanent
differences
770.324.170
502.554.006
191.248.017
124.071.991
(1.714.917.819)
22.095.621
146.729.737
10.750.500
(754.471.892)
188.566.350
12.859.526.747
6.620.057.278
Salaries, honorarium and
allowances
General and administration
expenses
Business development expense
Interest income
Others
Tax expense
79
80
Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2005 DAN 2004 SERTA UNTUK
TAHUN TAHUN BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
- Lanjutan
27.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2005 AND 2004
AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
27.
IMBALAN PASCA KERJA
POST-EMPLOYMENT BENEFITS
Program Pensiun Iuran Pasti
Defined Contribution Pension Plan
Perusahaan menyelenggarakan program pensiun
iuran pasti untuk semua karyawan tetap yang
berumur tidak lebih dari 55 tahun dan mempunyai
masa kerja tidak kurang dari enam bulan sejak
diangkat menjadi pegawai tetap. Program pensiun
ini dikelola oleh PT Asuransi Jiwa Manulife
Indonesia. Perusahaan memberikan kontribusi
iuran sebesar 12% dan karyawan menanggung
sebesar 6% dari jumlah gaji pokok per bulan.
Jumlah karyawan yang berhak atas program ini
adalah 59 karyawan di tahun 2005 dan 63
karyawan di tahun 2004. Beban pensiun dicatat
pada akun gaji dan tunjangan sebesar
Rp 425.412.120 pada tahun 2004 dan
Rp 381.634.064 pada tahun 2004.
The Company established a defined contribution
pension plan covering all its permanent
employees who are not more than 55 years old
and have a minimum working period of six
months since they became permanent
employees. The pension plan is managed by
PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. The
contributions are based on employees’ gross
monthly salaries whereby the Company
contributes 12% and the employees contribute
6% to the pension plan. The number of
employees entitled to the plan is 69 in 2005 and
63 in 2004. Pension expense of Rp 425,412,120
and Rp 381,634,064 for the years ended
December 31, 2005 and 2004, respectively, was
recorded under salaries and allowances account.
Imbalan Pasca Kerja Lain
Other Post Employment Benefits
Perusahaan juga memberikan imbalan pasca kerja
imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan
Undang-Undang Ketenagakerjaan. Kekurangan
imbalan yang diberikan dari program pensiun iuran
pasti dibandingkan dengan manfaat yang diwajibkan
Undang-undang Ketenagakerjaan dicatat sebagai
imbalan pasca kerja tanpa pendanaan.
The Company also provides defined postemployment benefits to its employees in
accordance with Labor Law. Shortage of benefits
provided under the pension plan against the
benefits required by the Labor Law is accounted
for as unfunded defined post-employment benefit
plan.
Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca
kerja tersebut adalah 59 karyawan di tahun 2005
dan 63 karyawan di tahun 2004. Pada tanggal
31 Desember 2005 dan 2004, kewajiban imbalan
pasca kerja masing-masing adalah
Rp 711.686.000 dan Rp 460.834.009.
The number of employees entitled to the benefits
is 59 in 2005 and 63 in 2004. As of December 31,
2005 and 2004, the post-employment benefits
obligation amounted to Rp 711,686,000 and
Rp 460,834,009 respectively.
Perhitungan imbalan pasca kerja untuk periode
yang berakhir 31 Desember 2005 dan 2004
masing-masing dihitung oleh aktuaris independen,
PT Dayamandiri Dharmakonsilindo dan PT Dian
Artha Tama Penilaian aktuarial menggunakan
asumsi utama sebagai berikut :
The cost of providing post-employment benefits
for the period ended December 31, 2005 and
2004 are respectively calculated by independent
actuary, PT Dayamandiri Dharmakonsilindo and
PT Dian Artha Tama. The actuarial valuations
was carried out using the following key
assumptions :
Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji
Tingkat kematian
Tingkat pengunduran diri
2005
2004
13%
11%
Commissioners
Standards Ordinary
(CSO) - 1980
2%
10%
10%
Commissioners
Standards Ordinary
(CSO) - 1980
2%
Discount rate
Salary increment rate
Mortality rate
Resignation rate
Laporan Keuangan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2005 DAN 2004 SERTA UNTUK
TAHUN TAHUN BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
- Lanjutan
27. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2005 AND 2004
AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
27. NATURE OF RELATIONSHIP AND
TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Hubungan Istimewa
Nature of Relationship
a. PT Bursa Efek Jakarta dan PT Bursa Efek
Surabaya merupakan pemegang saham
Perusahaan.
a. PT Bursa Efek Jakarta and PT Bursa Efek
Surabaya are the Company’s stockholders.
b. Perusahaan merupakan pemegang saham
dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia.
b. T h e C o m p a n y i s a s t o c k h o l d e r o f
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia.
28. AKTIVA DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM
MATA UANG ASING
28. MONETARY ASSET AND LIABILITY
DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCY
2005
Mata uang
Asing/
Foreign
Currency
US$
Aktiva
Kas dan setara kas
Kewajiban
Biaya masih harus dibayar
Kewajiban Bersih
2004
Ekuivalen/
Equivalent
Rp
Mata uang
Asing/
Foreign
Currency
US$
Ekuivalen/
Equivalent
Rp
70.660
694.584.065
518
4.814.543
118.998
1.857.850.340
144.972
1.346.789.880
(118.338)
(1.163.266.275)
(144.454)
(1.341.975.337)
Pada tanggal 31 Desember 2005 dan 2004, kurs
konversi yang digunakan Perusahaan masingmasing adalah Rp 9.830 per 1 USD dan Rp 9.290
per 1 USD.
29. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
ASSET
Cash and cash equivalents
LIABILITY
Accrued expenses
Net Liabilities
On December 31, 2005 and 2004, the conversion
rates used by Company were Rp 9,830 per
USD 1 and Rp 9,290 per USD 1, respectively.
29. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
a. B e r d a s a r k a n S u r a t K e p u t u s a n K e t u a
Bapepam No. KEP-26/PM/2000 tanggal 30
Juni 2000 tentang Dana Jaminan, Bapepam
memberikan persetujuan kepada Perusahaan
untuk menerima 0,01% dari nilai kumulatif
transaksi bulanan di bursa efek. Perusahaan
diwajibkan melakukan pembentukan,
pengelolaan dan penggunaan dana jaminan
tersebut. Pelaporan keuangan dana jaminan
dilakukan terpisah dari laporan keuangan
Perusahaan.
a. Based on Decision Letter of the Chairman of
Bapepam No. KEP-26/PM/2000 dated June
30, 2000, regarding Guarantee Fund,
Bapepam has given its approval for the
Company to receive 0.01% of the monthly
securities transactions cumulative value on
the stock exchange. The Company is
responsible for the establishment,
management and utilization of the guarantee
fund. The financial statements of the
guarantee fund are maintained separately
from the Company’s financial statements.
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua
Bapepam No. Kep-47/PM/2004 tanggal
9 Desember 2004, Bapepam memberikan
persetujuan kepada Perusahaan untuk
melakukan pungutan Dana Jaminan sebesar
0,005% dari nilai transaksi kontrak berjangka
dan 0,00125% dari nilai transaksi obligasi.
Based on the Decision Letter of the Chairman
of Bapepam No. Kep-47/PM/2004
dated December 9, 2004, Bapepam has
approved KPEI to withhold Guarantee Fund
of 0.005% and 0.00125%, respectively, of the
value of futures and debt securities
transactions.
81
82
Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2005 DAN 2004 SERTA UNTUK
TAHUN TAHUN BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
- Lanjutan
Pada tanggal 31 Desember 2005 dan 2004,
posisi dana jaminan adalah sebagai berikut:
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2005 AND 2004
AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
As of December 31, 2005 and 2004, the
position of the guarantee fund is as follows:
2005
Rp
2004
Rp
Bank
Deposito berjangka
Investasi dalam Surat
Utang Negara
Piutang dana jaminan
Piutang bunga
Kewajiban
8.072.726
254.884.182.150
146.726.557
242.627.645.403
100.986.000.000
3.506.336.329
2.874.819.284
(845.341.243)
49.387.501.000
4.906.239.275
1.840.587.450
(10.000.000)
Jumlah
361.414.069.246
298.898.699.685
Cash in bank
Time deposits
Investment in Government
Bond
Guarantee fund receivable
Interest receivable
Liabilities
Total
b. Pada Agustus 2002, PT Usaha Bersama
Sekuritas mengalami gagal bayar transaksi
saham. Perusahaan memperkirakan jumlah
potensi kegagalan beruntun sebesar
Rp 30.986.550.000. Perusahaan memutuskan
untuk menunda penyelesaian transaksi
tersebut. Keputusan tersebut telah sesuai
dengan surat Ketua Bapepam tanggal
11 Nopember 2002. Pada tanggal
31 Desember 2005. Perusahaan masih
menunda penyelesaian,sehubungan dengan
status hukum transaksi tersebut.
b. In August 2002, PT Usaha Bersama
Sekuritas failed to settle securities
transactions. The Company estimated
amount of potential recurring failure of
Rp 30,986,550,000. The Company decided
to postpone the settlement of such
transaction. The decision was made in
accordance with the letter of the Chairman of
Bapepam dated November 11, 2002, As of
December 31, 2005, the Company still has
deferred the transaction settlement due to
the legal status of the transaction.
c. Perusahaan menemukan indikasi transaksi
bursa tidak wajar yang dilakukan oleh
PT Mentari Securindo dan PT Suprasurya
Danawan atas saham PT Arona Binasejati
(ARTI) dan PT Sugi Samapersada (SUGI)
pada tanggal 21 September 2005.
Jumlah kegagalan transaksi tersebut
sebesar Rp 49.174.955.000. Perusahaan
memutuskan untuk menunda penyelesaian
transaksi tersebut dan melaporkan kepada
Bapepam untuk melakukan pemeriksaaan
lebih lanjut atas transaksi tersebut.
c. The Company noted an indication of unfair
securities transactions made by PT Mentari
Securindo and PT Suprasurya Danawan on
shares of PT Arona Binasejati (ARTI) and
PT Sugi Samapersada (SUGI) on
September 21, 2005. The liability due to failure
of the transactions amounted to
Rp 49,174,955,000. The Company decided to
postpone the settlement of the transactions
and reported to Bapepam for further
investigation of such transactions
d. Perusahaan menandatangani perjanjian
sewa ruang kantor dengan PT First Jakarta
International (FJI) untuk masa sewa yang
berakhir 31 Agustus 2007, atas ruang kantor
di Gedung Bursa Efek Jakarta, Lantai 4 dan
5, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53.
d. The Company entered into an office space
lease agreement with PT First Jakarta
International (FJI) for a period expiring on
August 31, 2007, for an office space at
Jakarta Stock Exchange Building, fourth and
fifth floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53.
Laporan Keuangan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2005 DAN 2004 SERTA UNTUK
TAHUN TAHUN BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
- Lanjutan
30. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2005 AND 2004
AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
30. SUBSEQUENT EVENTS
In January 2006, the Company received
payments from PT Kustodian Sentral Efek
Indonesia of US$ 720,000. The payments
represent the Company’s portion on payment
bank contributions from Bank Central Asia, Bank
Lippo, Bank Mandiri and Bank Niaga. Agreement
between PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
and such banks as payment banks is valid for
4 years.
Pada bulan Januari 2006, Perusahaan menerima
pembayaran dari PT Kustodian Sentra Efek
Indonesia sebesar US$ 720.000. Pembayaran
tersebut merupakan bagian Perusahaan atas
kontribusi dari bank pembayaran yaitu Bank
Central Asia, Bank Lippo, Bank Mandiri dan Bank
Niaga. Perjanjian antara PT Kustodian Sentral
Efek Indonesia dengan bank tersebut sebagai
bank pembayaran berlaku untuk jangka waktu
4 tahun
31. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN
31. APPROVAL OF FINANCIAL STATEMENTS
The Company’s financial statements have been
approved by the Company’s Directors for issue on
March 17, 2005.
Laporan keuangan Perusahaan telah disetujui
oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal
17 Maret 2005.
********
83
84
Annual Report
This page is intentionally left blank.
Halaman ini sengaja dikosongkan.
94
Annual Report
Osman Ramli Satrio & Rekan
Registered Public Accountants
License No. KEP-208/KM.5/2005
Wisma Antara 12th Floor
Jl. Medan Merdeka Selatan No.17
Jakarta 10110, Indonesia
Tel. : +62 21 2312879, 2312955, 2312381
Fax. : +62 21 3840387, 2313325
e-mail : [email protected]
www.deloitte.com
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
No. 230206 DJ-KPEI OS SA
No. 230206 DJ-KPEI OS SA
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi
P.T. Kliring Penjaminan Efek Indonesia
The Stockholders, Board of Commissioners and
Directors
P.T. Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Kami telah mengaudit laporan aktiva dan kewajiban
Dana Jaminan tanggal 31 Desember 2005 dan 2004
yang dikelola oleh P.T. Kliring Penjaminan Efek
Indonesia serta laporan operasi, dan laporan
perubahan aktiva bersih untuk tahun-tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan
adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan.
Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan
pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit
kami.
We have audited the accompanying statements of
assets and liabilities of Guarantee Fund as of
December 31,2005 and 2004 managed by
P.T. Kliring Penjaminan Efek Indonesia and the
related statements of operations and statements
of, changes in net assets for the years then ended.
These financial statements are the responsibility of
the Company's management. Our responsibility is
to express an opinion on these financial
statements based on our audits
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar
auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia.
Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan
dan melaksanakan audit agar kami memperoleh
keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas
dari salah saji material. Suatu audit meliputi
pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang
mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam
laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas
prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi
signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta
penilaian terhadap penyajian laporan keuangan
secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami
memberikan dasar memadai untuk menyatakan
pendapat.
We conducted our audits in accordance with
auditing standards established by the Indonesian
Institute of Accountants. Those standards require
that we plan and perform the audit to obtain
reasonable assurance about whether the financial
statements are free of material misstatement. An
audit includes examining, on a test basis, evidence
supporting the amounts and disclosures in the
financial statements. An audit also includes
assessing the accounting principles used and
significant estimates made by management, as
well as evaluating the overall financial statement
presentation. We believe that our audits provide a
reasonable basis for our opinion.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang
kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam
semua hal yang material, posisi keuangan Dana
Jaminan tanggal 31 Desember 2005 dan 2004, hasil
operasi, serta perubahan aktiva bersih untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia.
In our opinion, the financial statements referred to
above present fairly, in all material respects, the
assets and liabilities of Guarantee Fund as of
December 31, 2005 and 2004, and the results of
its operations and the changes in net assets for
the years then ended in conformity with accounting
principles generally accepted in Indonesia.
OSMAN RAMLI SATRIO & REKAN
Drs. Osman Sitorus
Izin/License No. 98.1.0385
17 Maret/March 17, 2006
The accompanying financial statements are not intended to present the financial position, results of operations, changes in
equity and cash flows in accordance with accounting principles and practices generally accepted in countries and jurisdictions
other than those in Indonesia. The standards, procedures and practices to audit such financial statements are those generally
accepted and applied in Indonesia.
Member of
Deloitte Touche Tohmatsu
Laporan Keuangan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
DANA JAMINAN
LAPORAN AKTIVA DAN KEWAJIBAN
31 DESEMBER 2005 DAN 2004
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
GUARANTEE FUND
STATEMENTS OF ASSETS AND LIABILITIES
DECEMBER 31, 2005 AND 2004
2005
Rp
Catatan/
Notes
2004
Rp
AKTIVA
Bank
ASSETS
8.072.726
146.726.557
Cash in banks
Time deposits
Deposito berjangka
254.884.182.150
2b, 3
242.627.645.409
Investasi dalam Surat Utang Negara
100.986.000.000
2c, 4
49.387.601.000
Investment in Government Bonds
Piutang dana jaminan
3.506.336.329
5
4.906.239.275
Guarantee fund receivables
Piutang bunga
2.874.819.284
6
1.840.587.450
Interest receivables
JUMLAH AKTIVA
362.259.410.489
298.908.699.685
KEWAJIBAN
Biaya masih harus dibayar
AKTIVA BERSIH
Total Assests
LIABILITY
845.341.243
10.000.000
361.414.069.246
298.898.699.685
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Accrued expense
NET ASSETS
See accompanying notes to financial statements which
are an integral part of the financial statements.
95
96
Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
DANA JAMINAN
LAPORAN OPERASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2005 DAN 2004
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
GUARANTEE FUND
STATEMENTS OF OPERATIONS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2005 AND 2004
2005
Rp
PENGHASILAN INVESTASI
Penghasilan bunga
BEBAN
Pengelolaan dana jaminan
Adiministrasi bank
Jumlah Beban
Penghasilan Investasi Bersih
KEUNTUNGAN (KERUGIAN) BELUM
DIREALISASI
Perubahan nilai wajar Surat
Utang Negara
KENAIKAN AKTIVA BERSIH DARI
AKTIFITAS OPERASI
Catatan/
Notes
2004
Rp
24.723.394.321
2d, 7
13.735.451.783
845. 341.243
113.123.355
858.464.598
2d, 2e
2d
20.600.000
20.600.000
23.764.929.723
13.714.851.783
INVESTMENT INCOME
Interest income
EXPENSES
Guarantee fund management
Bank administration
Total Expenses
Net Investment Income
UNREALIZED GAIN (LOSS)
(16.269.981.894)
7.494.947.829
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
2c, 4
120.341.659
13.835.193.442
Change in fair value
of Government Bonds
INCREASE IN NET ASSETS FROM
OPERATING ACTIVITIES
See accompanying notes to financial statements which
are an integral part of the financial statements.
Laporan Keuangan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
DANA JAMINAN
LAPORAN PERUBAHAN AKTIVA BERSIH
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2005 DAN 2004
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
GUARANTEE FUND
STATEMENTS OF CHANGE IN NET ASSETS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2005 AND 2004
2005
Rp
KENAIKAN AKTIVA BERSIH DARI
AKTIVITAS OPERASI
7.494.947.829
2004
Rp
13.835.193.442
INCREASE IN NET ASSTETS FROM
OPERATING ACTIVITIES
KONTRIBUSI DARI ANGGOTA BURSA
Penerimaan dana jaminan atas jasa
transaksi tahun berjalan
Piutang dana jaminan
51.514.085.403
3.506.336.329
35.262.675.659
4.906.239.275
MEMBERS’ CONTRIBUTIONS
Guarantee fund receivables
on transaction services during the year
Guarantee fund receivables
Jumlah Kontribusi dari Anggota Bursa
55.020.421.732
40.168.915.134
Total Members’ Contributions
JUMLAH KENAIKAN AKTIVA BERSIH
62.525.369.561
54.004.108.576
TOTAL INCREASE IN NET ASSETS
AKTIVA BERSIH AWAL TAHUN
298.898.699.685
244.894.591.109
NET ASSETS AT BEGINNING OF YEAR
AKTIVA BERSIH AKHIR TAHUN
361.414.069.246
296.898.699.685
NET ASSETS AT END OF YEAR
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
See accompanying notes to financial statements which
are an integral part of the financial statements.
97
98
Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN DANA JAMINAN
31 DESEMBER 2005 DAN 2004
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
1. UMUM
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO GUARANTEE FUND
DECEMBER 31, 2005 AND 2004
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED
1. GENERAL
Dana Jaminan dibentuk berdasarkan UndangUndang Pasar Modal No. 8 pasl 55 ayat 4,
tentang penyelesaian transaksi bursa yang
menetapkan bahwa Lembaga Kliring dan
Penjaminan dapat menetapkan dana jaminan
penyelesaian transaksi bursa yang wajib dipenuhi
oleh pemakai jasa Lembaga Kliring dan
Penjaminan.
The Guarantee Fund was establish based on
Article 55 section 4 of the Capital Market Law
No. 8 concerning securities transactions
settlement which states that a Clearing and
Guarantee Institution may establish a guarantee
fund for securities transaction settlement to be
funded by the users of such service.
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal (Bapepam)
No. KEP-26/PM/2000 tentang Dana Jaminan
tanggal 30 Juni 2000, yang sebelumnya diatur
dalam surat Bapepam No. S-1484/PM/1997
tanggal 27 Juni 1997, PT Kliring Penjaminan Efek
Indonesia (KPEI) disetujui untuk melakukan
pungutan sebesar 0,01% dari nilai transaksi bursa
sebagai salah satu sumber utama pembentukan
dana jaminan.
Based on the Decision Letter of the Chairman of
the Capital Supervisory Agency (Bapepam)
No. KEP-26/PM/2000 dated June 30, 2000
regarding Guarantee Fund, which is previously
regulated by the Letter of the Bapepam No. S1484/PM/1997 dated June 27, 1997, Bapepam
has approved PT Kliring Penjaminan Efek
Indonesia (KPEI) to collect 0.01% of cumulative
value of securities transactions as a major source
for the guarantee fund.
Kemudian, berdasarkan Surat Keputusan Ketua
Bapepam No. Kep-47/PM/2004 tanggal
9 Desember 2004, Bapepam menyetujui KPEI
untuk memungut Dana Jaminan sebesar 0,005%
dari nilai transaksi kontrak berjangka dan
0,00125% dari nilai transaksi obligasi.
Moreover, based on the Decision Letter of the
Chairman of Bapepam No. Kep-47/PM/2004
dated December 9, 2004, Bapepam has
approved KPEI to collect 0.005% of future
transaction and 0.00125% of obligation
transaction for the guarantee fund.
Dana Jaminan bukan merupakan milik pihak
tertentu dan tidak didistribusikan untuk keperluan
apapun kecuali untuk tujuan yang telah diatur
dalam ketentuan tersebut. Dana jaminan akan
digunakan untuk penanggulangan kegagalan
penyelesaian transaksi bursa pada perdagangan
efek tanpa warkat dan perdagangan kontrak
berjangka indeks efek. KPEI diwajibkan untuk
mempertanggungjawabkan dana jaminan tersebut
dan penggunaannya harus memperoleh
persetujuan terlebih dahulu dari Bapepam.
The guarantee fund do not belong to a certain
party and is not distributed for any purpose unless
as stated in the regulation. The guarantee fund is
intended to provide resource for handling failures
in settlements of scripless trading of securities
and stock index futures trading. KPEI is
responsible in managing the guarantee fund, and
its utilization should have prior approval from
Bapepam.
Dana jaminan hanya dapat diinvestasikan dalam
Surat Utang Negara dan atau deposito bank
dengan komposisi yang disetujui oleh komite
kebijakan kredit dan pengendalian resiko. Hasil
investasi Dana Jaminan wajib ditambahkan ke
dalam Dana Jaminan setelah dikurangi biaya atas
jasa pengelolaan kepada Lembaga Kliring dan
Penjaminan.
The guarantee fund is only allowed to be invested
in Government Bonds and or time deposits with a
certain composition which has been approved by
a credit policy and risk management committee.
The investment’s results, net of the clearing and
guarantee institution’s management fee should be
added to the guarantee fund.
Laporan Keuangan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN DANA JAMINAN
31 DESEMBER 2005 DAN 2004
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO GUARANTEE FUND
DECEMBER 31, 2005 AND 2004
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang dianut
Dana Jaminan sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia. Prinsip-prinsip
akuntansi yang penting diterapkan secara
konsisten dalam penyusunan laporan keuangan
adalah sebagai berikut
The accounting and reporting policies adopted by
the Guarantee Fund conform to accounting
principle generally accepted in Indonesia. The
significant accounting principles which were
consistently applied in the preparation of the
financial statements are as follows:
a. Lingkup dan Basis Penyajian Laporan
Keuangan.
a. Scope and Basis for Preparation of
Financial Statements
Laporan keuangan Dana Jaminan, yang
meliputi laporan aktiva dan kewajiban
laporan operasi dan laporan perubahan
aktiva bersih, disusun dengan menggunakan
prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku
pada reksadana sebagaimana diatur dalam
butir 8 Peraturan Bapepam No. III.b.7
The financial statements of Guarantee Fund
consist of statements of assets and liabilities,
statements of operations and statements of
changes in net assets, have been prepared
using accounting principles and reporting
practices for mutual fund as stipulated in
item number 8 of Bapepam’s Rule No. III.b.7.
Dasar Penyusunan laporan keuangan adalah
dasar akrual. Mata uang pelaporan yang
digunakan adalah mata uang Rupiah (Rp),
dan laporan keuangan tersebut disusun
berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa
akun tertentu disusun berdasarkan
pengukuran lain sebagaimana diuraikan
dalam kebijakan akuntansi akun tersebut.
The financial statements are prepared under
the accrual basis of accounting. The
reporting currency used in the preparation of
the financial statements is the Indonesian
Rupiah, while the measurement basis is the
historical cost, except for certain accounts
which are measured on the bases described
in the related accounting policies.
b. Deposito Berjangka
Deposito berjangka dinilai berdasarkan nilai
nominal.
c. Investasi dalam Surat Utang Negara
Investasi dalam Surat Utang Negara
disajikan sebesar nilai wajar. Keuntungan
atau kerugian belum direalisasi akibat
kenaikan atau penurunan nilai wajar diakui
dalam laporan operasi tahun berjalan
d. Pengakuan Pendapatan dan Beban
b. Time Deposits
Time deposits are stated at nominal value.
C. Investment Government Bonds
Investment in Government Bonds are stated
at fair value. Unrealized gains or losses due
to increase or decrease in fair value are
recognized in the statements of operations
for the year.
d. Income and Expense Recognition
Pendapatan bunga diakui secara akrual
berdasarkan proporsi waktu, nilai nominal
dan tingkat bunga yang berlaku.
Interest income is recognized when incurred
(accrual basis) based on time proportion,
nominal value and interest rate.
Beban diakui pada saat terjadinya (secara
akrual).
Expense is recognized when incurred
(accrual basis).
99
100
Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN DANA JAMINAN
31 DESEMBER 2005 DAN 2004
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO GUARANTEE FUND
DECEMBER 31, 2005 AND 2004
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued
e. Guarantee Fund Management
e. Pengelolaan Dana Jaminan
Based on the Decision Letter of the Chairman
of Bapepam No. Kep-47/PM/2004 dated
December 9, 2004 regarding Guarantee
Fund, the Clearing and Guarantee Institution
is allowing to charge investment management
fee at maximum of 10% (ten percent) of net
investment income after tax. The
management fee is charged to statement of
operations for the year.
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua
Bapepam Nomor Kep-47/PM/2004 Tanggal
9 Desember 2004 tentang Dana Jaminan
Lembaga Kliring dan Penjaminan dapat
mengenakan biaya atas jasa pengelolaan
investasi maksimum 10% (sepuluh
perseratus) dari pendapatan bersih setelah
pajak. Biaya jasa pemgelolaan dibebankan
dalam laporan operasi tahun berjalan.
3. TIME DEPOSIT
3. DEPOSITO BERJANGKA
2005
Rp
2004
Rp
Rupiah
Bank Mandiri
Bank Danamon
Bank Niaga
Jumlah
174.936.049.206
71.214.889.102
8.733.243.842
254.884.182.150
184.039.530.841
58.588.114.562
242.627.645.403
Tingkat bunga
7,25% - 13,00%
6,00% - 7,25%
Rupiah
Bank Mandiri
Bank Danamon
Bank Niaga
Total
Interest Rate
Time deposit of Rp 35 billion placed in Bank
Mandiri is used as collateral for the short-term
loan facility from the same bank (Note 8).
Deposito berjangka sebesar Rp 35 milyar di Bank
Mandiri digunakan sebagai jaminan fasilitas kredit
jangka pendek dari bank yang sama (Catatan 8).
4. INVESTMENT IN GOVERNMENT BONDS
4. INVESTASI DALAM SURAT UTANG NEGARA
This account represents investment in
Government Bonds, as follows:
Akun ini merupakan investasi dalam Surat Utang
Negara, dengan rincian sebagai berikut:
2005
Surat Utang Negara/
Government Bonds
Ina Recap FR 0025
Ina Recap FR 0027
Ina Recap FR 0029
Jumlah
Nilai Nominal/
Nominal Value
Rp
Nilai Wajar/
Fair Value
Rp
50.000.000.000
50.000.000.000
20.000.000.000
43.340.000.000
38.500.000.000
19.146.000.000
120.000.000.000
100.986.000.000
Tingkat Bunga/
Interest Rate
%
10
9,5
9,5
Jatuh Tempo/
Maturity Date
15-10-2011
15-06-2015
15-04-2007
2004
Surat Utang Negara/
Government Bonds
Ina Recap FR 0025
Nilai Nominal/
Nominal Value
Rp
50.000.000.000
Nilai Wajar/
Fair Value
Rp
49.387.501.000
Tingkat Bunga/
Interest Rate
%
10
Jatuh Tempo/
Maturity Date
15-10-2011
Laporan Keuangan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN DANA JAMINAN
31 DESEMBER 2005 DAN 2004
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO GUARANTEE FUND
DECEMBER 31, 2005 AND 2004
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued
Pada tanggal 31 Desember 2005 dan 2004, biaya
perolehan Surat Utang Negara masing-masing
sebesar Rp 117.684.061.000 dan
Rp. 49.267.159.341. Sesuai dengan sifat dan
fungsi dana jaminan, penempatan dana jaminan
pada Surat Utang Negara dimaksudkan untuk
dimiliki hingga jatuh tempo dan direalisasi pada
nilai nominal. Namun, peraturan Bapepam
mensyaratkan agar penyajian laporan keuangan
dana jaminan menggunakan prinsip akuntansi
dan bentuk yang berlaku pada Reksa Dana,
sehingga investasi dalam Surat Utang Negara
tersebut disajikan sebesar nilai wajar.
As of December 31, 2005 and 2004, acquisition
cost of the Government Bonds amounted to
Rp 117,684,061,300 and Rp 49,267,159,341,
respectively. In accordance with the nature and
purpose of the guarantee fund, placement of
guarantee fund in Government Bonds is intended
to be held until maturity and will be realized at
nominal value. However, Bapepam rule requires
the financial statements of the guarantee fund to
be prepared in the accordance with accounting
principles and reporting format of Mutual Fund,
accordingly the investment in Government Bonds
are stated at fair value
Pada tanggal 31 Desember 2005 dan 2004 Surat
Utang Negara dinyatakan berdasarkan harga
referensi Bursa Efek Surabaya dan Himpunan
Pedagang Surat Utang Negara. Keuntungan
(kerugian) belum direalisasi akibat perubahan
nilai wajar masing-masing sebesar
(Rp 16.269.981.894) tahun 2005 dan
Rp 120.341.659 tahun 2004
As of December 31, 2005 and 2004, the
Government Bonds value were based on
reference price of Surabaya Stock Exchange and
Indonesian Government Bond Dealer
Association. Unrealized gain (loss) due to
changes in fair value amounted to
(Rp 16,269,981,894) in 2005 and Rp 120,341,659
in 2004 respectively
Sehubungan dengan investasi ini, KPEI menunjuk
Bank Mandiri sebagai Kustodian.
In relation to the investmenty, KPEI has appointed
Bank Mandiri as Custodian.
5. GUARANTEE FUND RECEIVABLES
5. PIUTANG DANA JAMINAN
Akun ini merupakan tagihan kepada PT Bursa Efek
Jakarta dan PT Bursa Efek Surabaya atas dana
jaminan.
2005
Rp
PT Bursa Efek Jakarta
PT Bursa Efek Surabaya
Jumlah
3.499.572.621
6.763.708
3.506.336.329
6. PIUTANG BUNGA
2004
Rp
4.891.414.558
14.824.717
4.906.239.275
PT Bursa Efek Jakarta
PT Bursa EFek Surabaya
Total
6. INTEREST RECEIVABLE
2005
Rp
Deposito berjangka
Surat Utang Negara
Jumlah
This account represents receivables from
PT Bursa Efek Jakarta and PT Bursa Efek
Surabaya relating to guarantee fund
1.543.750.791
1.391.068.493
2.874.819.284
2004
Rp
8590.024.567
981.562.883
1.840.587.450
Time deposits
Government Bond
Total
101
102
Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN DANA JAMINAN
31 DESEMBER 2005 DAN 2004
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
7. PENDAPATAN BUNGA
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO GUARANTEE FUND
DECEMBER 31, 2005 AND 2004
AND FOR THE YEARS
THEN ENDED - Continued
6. INTEREST INCOME
2005
Rp
Deposito berjangka
Surat Utang Negara
Jasa giro bank
Jumlah
2004
Rp
16.262.769.751
8.451.270.458
9.354.112
24.723.394.321
8. KOMITMEN
13.393.797.254
322.222.222
19.432.307
13.735.451.783
Time deposits
Government Bond
Bank accounts
Total
8. COMMITMENTS
a. KPEI memperoleh fasilitas kredit jangka
pendek dari Bank Mandiri sebesar
Rp 30 milyar jatuh tempo 31 Juli 2006.
Fasilitas kredit ini semata-mata digunakan
untuk menanggulangi kegagalan
penyelesaian transaksi bursa tanpa warkat
dan jaminan dengan deposito berjangka dana
jaminan di bank yang sama (Catatan 3).
a. KPEI obtained a short-term credit facility
from Bank Mandiri amounting to Rp 30 billion
due on July 31, 2006. This credit facility is
solely intended for handling failure
in settlement of securities transactions and is
secured by time deposits of the clearing fund
in the same bank (Note 3).
b. Pada Agustus 2002, PT Usaha Bersama
Sekuritas mengalami gagal bayar atas
transaksi saham. KPEI memperkirakan
potensi kegagalan beruntun sebesar
Rp 30.986.550.000 . Selanjutnya, KPEI
memutuskan untuk menunda penyelesaian
transaksi tersebut. Keputusan ini telah sesuai
denga surat Ketua Bapepam tanggal
11 Nopember 2002, untuk memberikan
kesempatan kepada Bapepam untuk
melakukan poenyidikan atas adanya indikasi
transaksi yang tidak wajar.
b. In August 2002, PT Usaha Bersama
Sekuritas failed to settle securities
transactions. KPEI estimated potential
recurring failure of Rp 30,986,550,000.
Moreover KPEI decided to postpone the
settlement of such transaction. The decision
was in accordance with the letter of the
Chairman of Bapepam dated November 11,
2002, in order to give Bapepam a chance to
investigate any indication of unfair
transactions.
Sampai dengan 31 Desember 2005, KPEI
masih melakukan penundaan penyelesaian
sehubungan dengan status hukum transaksi
tersebut.
As of December 31, 2005 KPEI has still
placed on hold the settlement of such
transaction due to the legal status of the
transactions.
9. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN
9. APPROVAL OF FINANCIAL STATEMENTS
The financial statements have been approved by
the Directors of KPEI for issue on February 23,
2006.
Laporan keuangan ini telah disetujui oleh Direksi
KPEI untuk diterbitkan pada tanggal 23 Pebruari
2006
********
Download