BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Lebih dari 70

advertisement
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Simpulan
Lebih dari 70% komponen laporan keuangan bank terdiri dari
instrumen keuangan, oleh sebab itu perlakuan perusahaan terhadap instrumen
keuangan sangat penting. Cara perusahaan menyajikan, mengakui, mengukur,
dan mengungkapkan laporan keuangan akan berdampak terhadap informasi
yang dihasilkan. Objek dalam penelitian ini adalah 32 bank yang terdaftar di
BEI, yang terdiri dari 27 Bank Swasta dan 5 Bank Pemerintah.
Per tanggal 01 Januari 2012, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) revisi terbaru yang mengatur mengenai perlakuan terhadap instrumen
keuangan mulai berlaku efektif. PSAK tersebut adalah PSAK 50 revisi 2010
mengenai penyajian instrumen keuangan, PSAK 55 revisi 2011 mengenai
pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan, dan PSAK 60 mengenai
pengungkapan instrumen keuangan. Sebelumnya, yaitu tahun 2011,
instrumen keuangan masih diatur dalam PSAK 50 revisi 2006 (penyajian dan
pengungkapan) dan PSAK 55 revisi 2006 (pengakuan dan pengukuran).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, laporan keuangan bank yang
terdaftar di BEI pada tahun 2011 telah sesuai dengan kedua PSAK revisi
terdahulu. Namun, dalam hal pengungkapan kebijakan akuntansi sehubungan
87
dengan penerapan kedua PSAK revisi terdahulu tersebut, terdapat beberapa
hasil yang menunjukkan ketidaksesuaian laporan keuangan bank yang
terdaftar di BEI dengan kriteria yang ditentukan oleh peneliti. Karena sifat
dari ketentuan PSAK yang berkaitan dengan kriteria tersebut adalah opsional,
maka perusahaan dapat memilih untuk tidak melakukan pengungkapan bila
tidak memiliki kriteria tersebut. Persentase kelompok bank yang sesuai
dengan kelima kriteria yang ada didominasi oleh Bank Pemerintah yang
memiliki persentase lebih besar (sebanyak 60%) dibanding dengan Bank
Swasta (sebesar 14,82%). Hal ini menunjukkan bahwa laporan keuangan
yang diterbitkan oleh Bank Pemerintah memiliki tingkat pengungkapan yang
lebih lengkap dalam hal penerapan PSAK instrumen keuangan revisi
terdahulu.
Yang menjadi poin signfikan dalam perubahan yang terjadi pada
ketiga PSAK instrumen keuangan revisi terbaru adalah :
1. Pengaturan mengenai puttable instrument dan instrumen dengan
kewajiban menyerahkan bagian aset neto secara pro rata saat likuidasi
yang dapat diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas bila memenuhi
syarat tertentu (PSAK 50 revisi 2010).
2. Penambahan ketentuan mengenai reklasifikasi instrumen keuangan ke
kategori pinjaman yang diberikan dan piutang apabila entitas
mempunyai intensi yang kuat dan kemampuan untuk memiliki (PSAK
55 revisi 2011).
3. Keharusan mengungkapkan analisa sensitivitas terhadap setiap jenis
pasar risiko yang dimiliki (PSAK 60).
88
Peneliti menilai dampak dari perubahan kebijakan akuntansi
instrumen keuangan revisi terbaru tidak signifikan, kecuali untuk PSAK 60
mengenai pengungkapan instrumen keuangan. PSAK 50 revisi 2010 dan
PSAK 55 revisi 2011 dinilai tidak berdampak signifikan karena perubahan
atau pengembangan peraturan yang dihasilkan bersifat opsional dan
kondisional.
Meskipun
penerapan
PSAK
60
berdampak
terhadap
pertimbangan pengambilan keputusan stockholder, namun tidak berdampak
pada hasil keuangan atau laba per saham karena perubahan pada kebijakan
akuntansi hanya mempengaruhi aspek pengungkapan.
Dari 32 perusahaan perbankan yang diteliti, sebanyak 8 perusahaan
memiliki puttable instrument yang terdiri dari Bank Swasta sebanyak 6 bank
dan Bank Pemerintah sebanyak 2 bank. Dalam bentuk persentase per
kelompok bank, Bank Pemerintah dalam hal kepemilikan puttable
instruments lebih besar dibanding dengan Bank Swasta, yaitu 40%
berbanding 22%. Hal ini berarti Bank Pemerintah memiliki instrumen
keuangan yang lebih beragam.
Sedangkan untuk instrumen dengan kewajiban menyerahkan bagian
aset neto secara pro rata saat likuidasi dimiliki oleh ke-32 bank tesebut berupa
saham biasa. Dari hasil penelitian juga diketahui bahwa tidak ada bank yang
terdaftar di BEI di tahun 2012 yang melakukan reklasifikasi instrumen
keuangannya ke kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
Sementara dalam hal penerapan pengungkapan analisa sensitivitas,
jumlah kesesuaian secara menyeluruh sangatlah kecil, yaitu 7,41% untuk
89
Bank Swasta dan bahkan 0% atau tidak ada sama sekali untuk Bank
Pemerintah. Hal ini menunjukkan bahwa pengimplementasian PSAK 60
masih belum sepenuhnya dilakukan oleh perusahaan perbankan yang terdaftar
di BEI.
5.2.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa tingkat
kesesuaian laporan keuangan bank dengan ketentuan implementasi PSAK 60
masih sangat rendah, peneliti menyarankan kepada manajemen bank untuk
mengevaluasi penerapan PSAK 60 pada laporan keuangan masing-masing
dan melakukan tindakan penyesuaian terhadap standar tersebut.
Peneliti juga menyarankan kepada pihak manajemen untuk lebih aktif
mengikuti kegiatan seperti seminar dan pelatihan mengenai penerapan PSAK
dan public hearing ED PSAK yang diadakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia
(IAI). Kegiatan tersebut dapat menambah pemahaman dan pengetahuan
manajemen terhadap PSAK yang terkait dengan laporan keuangan, sehingga
pihak manajemen dapat menyajikan laporan keuangan dengan kualitas yang
lebih baik.
Terakhir, peneliti menyarankan agar pada penelitian selanjutnya dapat
lebih dalam membahas mengenai implementasi PSAK 60 pada industri
perbankan, mengingat masih minimnya penelitian mengenai standar terkait
maka peneliti mendorong dilaksanakannya penelitian lebih mendalam terkait
topik tesebut.
90
Download