June 11, 2006 Text untuk dibaca pagi ini Kitab Kisah Para Rasul 19: 21-41. Thema: “ Antara Allah Pencipta Langit dan Bumi dan Berhala” Banyak orang menganggap kalau sesuatu kuil atau kelenteng itu keramat karena berhala didalamnya dianggap keramat. Inilah pemahaman orang yang tak percaya kepada Tuhan Yesus. Sebagai contoh sebuah kuil Batu Cave di Malaysia dianggap sangat keramat oleh pengikut agama Hindu negara tersebut dan dijadikan sebagai pusat arak-arakan perayaan Thaipusam. Kalau anda melihat film dokumentasinya, maka saudara akan mengetahui mengapa pengajaran Alkitab melarang kita untuk menyembah berhala, seperti yang tersurat pada 10 Hukum Taurat (Kitab Keluaran 20:1-17). Kejadian unik pada pelayanan Paulus di kota Efesus serta imbas pelayanan tersebut perlu kita pelajari dengan baik. (1). Berhala adalah buatan tangan manusia. Keonaran yang terjadi di kota Efesus disebabkan karena hasutan si tukang perak yang bernama Demetrius. Hasutannya berintikan keresahan pada dirinya tatkala Paulus berkhotbah serta menyampaikan kebenaran Allah yang mengajarkan kalau berhala adalah buatan manusia. (Ay. 23-29). Oleh sebab itu, “apa yang dibuat oleh tangan manusia bukanlah dewa.” Ay. 26. Kebenaran inilah yang juga mengungkapkan kepentingan kelompok tukang-tukang perak yang membuat berhala, serta mendapat keuntungan yang besar “Saudara-saudara kemakmuran kita adalah hasil perusahaan ini.” Ay.25. Cf. Yesaya 44 adalah suatu fatsal yang mengupas hakiki berhala. (2). Tuhan yang kita sembah adalah Pencipta langit dan bumi. Sejak bani Israel keluar dari tanah perbudakan Mesir, maka Tuhan sudah menyatakan kebenaran bahwa Ia adalah Tuhan satu-satunya. Dialah yang harus disembah, dan Tuhan yang mereka sembah adalah Tuhan yang Mahakuasa, pencipta langit dan bumi dan Ia adalah Roh. Oleh karena itu bani Israel dilarang untuk membuat berhala serta menyembah berhala. Tuhan Yesus juga mengajarkan pada kita, kalau kita haruslah menyembah Tuhan/ Bapa di dalam Roh dan kebenaran Yohanes 4:23. Dibalik penyembahan terhadap berhala, iblis/setanlah yang sebenarnya disembah, berarti para penyembah berhala adalah “bersekutu dengan roh-roh jahat”/setan (I Korintus 10:20). Apa yang dimaksud dengan penyembahan? Penyembahan dalam pengertian ini ialah menganggap kalau berhala tersebut akan mendatangkan berkat, pertolongan, perlindungan dan lain sebagainya. Adakalanya kita tidak menyembah berhala yang konkrit, tapi dalam pikiran kita ada sesuatu yang menggantikan posisi atau kedudukan Tuhan, umpama kekayaan, maka kekayaan itu menjadi berhala kita. Karena kita menganggap kalau kekuatan kekayaan itu dapat menolong, melindungi serta mendatangkan kebahagiaan sdan damai sejahtera bagi kita. Marilah kita hancurkan berhala-berhala serta hilangkan konsep atau pengertian pandangan yang menggatikan kedudukan Tuhan yang sentral dalam kehidupan kita sehari-harinya. Sehingga dalam perjalanan arak-arakan iman, kita hanya bersandar kepada tuhan yang mahakuasa, pencipta langit dan bumi yang kita kenal dan kita sembah di dalam Tuhan Yesus Kritus. Marilah kita mengasihi Dia serta mentaati akan segala perintah dan ajaranNya.