Bab 10 - MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK UNSOED

advertisement
Bab 10
Administrator Publik sebagai Perwakilah Rakyat
Oleh Ralph Clark Chandler
Kita harus memiliki hakim, tanpa kehati-hatian mereka dan kepedulian
mereka sebuah negara tidak bisa bertahan. Faktanya, semua karakter sebuah
republik adalah ditentukan oleh pengaturannya yang berhubungan dengan para
magistrate atau haki-hakim ini. Tidak hanya keharusan bagi kami untuk
menginformasikan kepada mereka mengenai batasan otoritas atau kekuasaan
administrasi mereka, kami juga harus mengintruksikan kepada rakyat atau warga
negara mengenai segala keharusan masyarakat untuk mematuhi kepada mereka.
Bagi siapa saja yang memerintah dengan efisien harus mematuhi yang lainnya
di masa lalu, dan bagi mereka yang mematuhi akan berjalan dengan baik dan
kemudian mereka bisa menjadi orang yang bisa menentukan praturan. Dengan
demikian ia yang mematuhi harus mengharapkan untuk menjadi pembuat atau
yang menentukan peraturan di masa depan, dan siapa yang memerintah harus
ingat
bahwa
dalam
jangka
pendek
ia
harus
mematuhi
peraturan.
Hukum-hukum, CICERO, III, 2.
Dalam bab ini kami mengusulkan secara menyeluruh mengenai peranan
baru administrator publik Amerika - yang mewakili rakyat atau warga negara.
Kebingungan internasional dan ketegangan yang terjadi antara ide-ide perwakilan
rakyat. Para pendahulu pembuat peraturan yang memunculkan pemikiran yang
berhubungan dengan patriotisme yang dijelaskan dalam bab 9, yang kemudian
mengarah pada komitmen administrator publik mengenai persamaan sosial.
Jika administrator publik merupakan perwakilan dari orang-orang atau
masyarakat, mereka merupakan perwakilan publik yang baik yang mana hal ini
sama dengan perwakilan di Roma yang melindungi kepentingan warga negaranya
mengenai partisipasi kelas atau keadilan raja di bahwah hukum persemakmuran
Inggris yang melindungi hak-hak warga negara. Dalam pandangan ini, masyarkat
dipakai untuk memiliki kesamaan dalam konstitusi seperti para pejabat yang ada
pada pemerintahan, dan mereka mungkin dalam faktanya sangat berkepentingan
untuk menjelaskan keingingan publik pada otoritas atau kekuasaan mereka
sendiri. Para administrator atau pemimpin
masyarakat sebagai seseorang
mungkin
akan dekat dengan
yang terpilih dalam pemilihan
perwakilan
masyarakat. Faktanya, para dewan legisltif ini mungkin akan digantikan dan
digunakan proses legislatif atau berdasarkan keinginan tertentu. Di bawah
kondisi tertentu, para asdministrator publik terdepan dapat dan harus
bisa
bertidak seperti agen-agen publik untuk memecahkan berbagai masalah yang
kompleks dalam pemerintahan moderen sekarang ini.
Jika para administrator publik merupakan perwakilan rakyat, maka
terdapat perbedaan yang jelas dalam definisi peranan; model menjadi sedikit
elit, dan sombong dan lebih demokratif dan penuh dengan tawar menawar.
Dalam pandangan ini, administrator publik merupakan yang pertama yang paling
dekat dengan warganya. Seperti yang dikatan oleh Terry L. Cooper (1991) yang
mengatakan para administrator publik
dipekerjakan oleh warga negara untuk
menjalankan kerja kewarga negaraan adalah menjadi bagian dari kehidupan
mereka. Sebagai warga negara, administrator publik melakukan hubungan utama
dengan warga negaranya dan organisasi publik yang ada.
Jika hubungan ini berjalan efektif dalam pelaksanaannya, Cooper dalam
penjelasanya megatakan
bahwa administrasi publik
berperan serta terhadap
keberlangsungan pembaharuan dan pembentukan kotrak sosial yang ada. Para
administrator publik bisa mengatakan kepada orang-orang dalam menjalankan
proses dimulai ketika kemunculan negara baru kita New England 1620 dan
menulis mengenai Mayflowers Compact. Ini yang membuat Wiiliam Brewster
seorang pemuda yang membentuk compact atau aturan yang kemudian menjadi
administrator publik pertama untuk masyarakatnya. Dalam sejarahnya ini kami
secara teratur menggunakan penilaian dan pembentukan harapan warga negara
yang saling menguntungkan dalam sebuah demokrasi politik. Para administrator
publik bagaimanapun menduduki jabatan dalam sistem kewarga negaraan.
Para administrator publik telah menjadi wakil dari semua warga negara
atau masyarakat yang ada semuanya. Dalam pelayanan sipil adalah
untuk
memberikan pelayanan, seseorang harus melayani kepada siapa dan untuk apa?
Apakah mereka hanya menjadi figur pelayan politik yang dipilih oleh fraksi
yang berbeda atau ide-ide tertentu
biasanya diringkas sebagai keadilan dan
persamaan? Aristoteles menjelaskan seorang warga negara adalah mereka yang
mampu untuk membuat peraturan dan mematuhi peraturan. Kami menerima posisi
administrator publik sebagai perwakilan dari warga negara, yang harus
mempunyai legitimasi pribadi dan otoritas konstitusional baik untuk mengatur
dan mematuhi peraturan yang ada.
Permasalahan Warga negara Rendah dan Administrasi Rendah
Sebuah permasalahan yang jelas mengenai konsep perwakilan warga
negara adalah bahwa para wakil rakyat dan pelayan rakyat adalah keinginan
mereka sendiri. Jika pemerintahan dipimpin oleh lak-laki dan wanita yang
berbeda dalam suatu negara yang mana para pendiri negara ini akan menyatakan
bahwa ini akan memunculkan suatu keegoisan diri, mengapa tidak menggunakan
sebuah etnik pelayanan publik yang prosedural secara alami? Kenapa
administrasi publik bertujuan untuk menjelaskan mengenai masalaha moral, etnik,
kewarga negaraan, keadilan, persamaan dan kebajikan?
Konsep mengenai perwakilan rakyat bersaing dengan sebuah penjelasan
yang jelas yang menjelaskan warga negara rendah di amerika. John A. Rohr
(1986) telah menyatakan dari awal seperti dalam tulisannya The Federalist 63,
James Madison secara eksplisit menolak ide-ide lama menengai peranan aktif
warga negara dalam pemerintahan secara luas karena permasalahan mengenai
keinginan diri. Madison megatakan bahwa perbedaan yang utama antara republik
Eropa dan pemerintahaan yang terjadi di Amerika terletak pada karakter orang
itu sendiri yang secara kolektif mereka memiliki kapasitas dari berbagai bagian
kawasan (Hamilton, Madison, dan Jay,1961, p. 387).
Ketika hak-hak negara berorientasi pada anti pemerintahan federal
yang berhubungan dengan kekuasaaan sesuai dengan pendapat Thomas Jefferson,
ia mengatakan berkali-kali ahwa tujuh puluh tiga dari
pemimpin pemerintahan
federal
menunjuk
atau
sembilan puluh dua
menentuan keamanan
wilayahnya berdasarkan keinginan mereka sendiri. Demokratisasi pelayanan
publik dibawah Andrew Jackson tidak meningkatkan profesionalisme. Kekuasaan
diberikan dari satu kelomok ke kelompok lain tetapi tidak diserahkan kepada
semua orang secara keseluruhan. Dalam hal ini warga negara masih berkedudukan
rendah di sini.
Selama kelahiran administrasi publik Amerika, tidak ada kelas
administrasi atau pemimpin yang permanen baik dalam model Inggris atau Eropa.
Dalam periode reformasi pada awal abad ke dua puluh, netralitas politik dan
profesionaisme berada di depan, dan partisipasi warga negara dan respon sosial
dikorbankan untuk efisiensi yang akan dijalankan. Pada akhir abad ke dua
puluh, Amerika menemukan sesuatu yang sangat berharga dalam diri mereka
mengenai pelayanan publik dunia, untuk dalam jangka panjang tidak
hanya
berdasarkan pandangan pemerintahan federal pada warga negara yang rendah
tetapi juga berhubungan dengan pandangan anti federal mengenai administrasi
rendah.
Warga Negara Rendah – Administrasi Rendah
Dibandingkan dengan Model lainnya.
Empat matrik sel yang bergabung
dalam model kewarga negaraan
melawan model administrasi yang meliputi kombinasi di bawah ini:
 Kewaraga negaraan tinggi – administrasi rendah
 Kewarga negaraaan tinggi – administrasi tinggi
 Kewarga negaraan rendah – administrasi tinggi
 Kewarga negaraan rendah – administrasi rendah
Mungkin contoh-cotoh sejarah mengenai disain pemerintahan mengenai
oraganisasi publik dibandingkan dengan lainnya model Amerika bisa memberikan
pandangan atau perspektif kepada kita mengenai pembentukan tugas yang akan
menunggu pada administrasi publik Amerika. Ini mungkin akan menjadi sesuatu
yang lebih baik sebagai contoh yang berhubungan sesuatu yang antik
dibandingkan dengan sejarah sekarang ini, karena hasil dari pengalaman
sebelumnya.
Dengan demikian, kita mengguna kan model lama Athena atau
Yunani dibandingkan dengan model Swiss sebagai contoh mengenai kewarga
negaraan tinggi - administrasi rendah, Roma lebih baik ketimbang demokrasi
Scandinavia sebagai sebuah kewarga negaraan tinggi- model administrasi tinggi,
dan Yunani lama lebih baik ketimbang Uni Soviet mengenai kewarga negaraan
rendah – administrasi tinggi. Gambar 10.1 meggambarkan model penyusunan.
Kewarga negaraan tinggi dan Administrsi rendah di Romawi
Partisipasi dari waraga negara tinggi dalam pemerintahan akan ditemukan
pada abad ke lima di Athenam, khususnya jika merkea cukup beruntung untuk
menjadi warga negara (lihat Gambar 10.1). Hal yang populer di Athena meliputi
semua warga negara. Sebuah dewan yang terdiri dari lima ratus yang berfungsi
menjadi eksekutif komite dan di bawah mereka diduduki oleh aparat administrasi
yang oleh William C. Beyer (1982) menyebutnya dengan “amateur board.” Atau
Badan Amatir. Komite memiliki sebuah badan yang terpisah untuk setiap fungsifungsi teksnis yang ada dalam pemerintahan, sepreti badan pengawasan berat dan
pengukuran, pembelian hasil panen, dan permainan publik. Salah satu konsesnsi
yang dibuat oleh pemerintahan Athena adalah mengenai administrasi tinggi
adalah bahwa eksekutif bertanggung jawab terhadap kekuasaan yang diberikan
oleh rakyat kepadanya, keuangan musim semi, dan arsitektur.
Maka dedikasi pemerintahan Athena untuk partisipasi warga negaranya
adalah bahwa mereka mengambil langkah spesial untuk menjaga anggota
dewan dipilih dari warga negara seperti yang dikatan oleh Ben Barber (1986)
yang mana ini mengindikasikan sebuah demokrasi yang kuat. Jika seorang warga
negara memiliki kualifikasi khusus untuk menjalankan tugas sebuah badan, ia
akan mendapakan kesempatan. Pejabat hanya dipilih dalam satu tahun sekali, dan
anggota –angotanya tidak akan dilakukan pemilihan ulang untuk sebuah badan
yang sama. Kedudukan badan ini merupakan yang tertinggi. Seperti yang
dikatakan oleh Beyer dalam penelitiannya, pemerintah Athena tidak tertarik dalam
pembuatan
pemerintahan yang efisien
ketimbang keinginan yang mereka
harapkan.
Para administrator publiknya di Athena tidak membutuhkan untuk menjadi
efisien. Tidak terdapat wilayah publik untuk bermaian, tidak ada badan pertanian
untuk mengaturnya dan tidak ada sistem kesejahteraan sosial untuk dilakukan
pemerintahan yang ada lebih menitik beratkan perhatian pada peranan militer
yang ada yang digunakan sebagai sistem pertahanan negara. Pendidikan tidak
diutamakan pada sekolah swasta, hanya sedikit perlindungan polisi yang diberikan
dan pembangunan sarana publik dan kerja untuk publik lainnya dibangun dibawah
pemilik kotrak dari para pengembang swasta. Bahkan pembayaran pajak diberikan
kekuasaan pada para pengusaha individu untuk menarik pajak dari rakyat.
Individulisme sangat berperan disini untuk menjadi artis atau orang
terkenal, para pembentuk negara ini, arsitek, pembuat puisi, drama, dan para
Philosof. Dan budaya Athena dan intelektual kepemimpinan Athena merupakan
peninggalan budaya yang sudah sangat
pemerintahan Athena
lama di bumi ini. Maka sistem
di masa lalu ini masih sangat amatir dan merupakan
pemerintahan yang tidak mengalami perkembangan, tetapi ini merupakan sebuah
tahap awal kemajuan dan perkembangan manusia. Seseorang harus melaksanakan
pekerjaan, seseorang harus mengajarkan kepada anak-anak, untuk menyimpan
uang dan menegakan hukum. Ini dianggap sebagai perbudakan di masa lalu.
Hal yang paling menonjol adalah berhubungan dengan
administrasi
publik lama di Athena ini yang mana ini menyatakan bahwa
perbudakan
digunakan dalam pelayanan pemerintahan. Mereka menggantikan sebuah
kelompok pekerja tetap di kantor dan di jalanan. Mereka ini adalah yang terdiri
dari guru-guru akuntan, pilisi dan tentara, penjaga penjara, dan para pekerja
tambang. Mereka memberikan pelayanan kepada ratusan penduduk yang sesuai
dengan sistem klasifikasi yang diberikan oleh pemerintahan pada waktu itu.
Faktanya adalah mereka hanya memberikan pelayanan dan pelindungan kepada
orang-orang tertentu dalam pelayanan administrasi publik dan ini merupakan ide
politik yang jenius yang tidak terduga pada diri mereka.
Mari kita jangan terlalu memberikan pandangan yang negatif dalam hal
ini. Bagaimanapun, reputasi pemerintahan Athena untuk
negaranya bisa berjalan cukup baik. Walaupun peranan
partisipasi warga
warga negara tidak
terlibat terlauh jauh dalam pemeritnahan tetapi ini sudah menunjukan demokrasi
dengan skala yang kecil pada pemerintahan Athena dulu. Dan eksekutif pada
masa itu memiliki peranan yang artistis pada tingkat hierarki yang ada. Orangorang athena pada masa itu menunjukan model kewaga negaraan yang tinggi
karena perbudakan dimasa tersebut mendapatkan bayaran dari pemerintahan
athena, seperti yang dilakukan pada model amerika untuk sebuah alasan yang
sama. Orang amerika bisa berbicara sesuka hati mereka tanpa mengerti apa yang
mereka bicarakan pada waktu itu khususnya mengenai keadilan dan persamaan.
Orang Amerika tidak bisa melakukanya lagi. Banyaknya idialisme
mengenai keuntungan partisipasi warga negara. Ancaman tidak lagi menjadi
dikedepankan pada orang – orang Amerika, para administrator publik yang ada
sekarang lebih mementingkan pada peraturan-peraturan yang di gunakan dan
menjaga keamanan disegala bidang.
Jika sesuatu yang berlebihan di amerika adalah mengeneai persaingan
individualisme, kelangkaan adalah merupakan sesuatu yang saling menguntungan
dan praktik administrasi. Sekarang semua ini muncul bahwa para administrator
publik harus membagi-bagikan tanah yang ada. Model kewarga negaraan tinggi
pada pemerintahan Athena lama tidak akan berfungsi untuk abad sekarang ini
jika administrasi tinggi tidak berjalan untuk membatasi sumber daya kita.
Kewarga Negaraan Rendah dan Admistrasi Tinggi di Athena Lama
Jika para pembentuk kewarga negaraan akan menemukan diri mereka di
Athena lama, para pendukung administrasi tinggi akan merasa sama seperti yang
terjadi di pemerintahan Yunani lama. Kelas administrasi di Mesir berpartisipasi
dalam hubungan yang unik yang sudah ada antara raja dan subjeknya, dan
orang-orang mesir sangat berpengalaman dengan otoritas sebagai sebuah
hubungan yang personal atau pribadi. Pharaoh merupakan dewa yang dianggap
sebagai raja, dan orang-orang sangat berhubungan dengan mereka dan sebagai
perwakilan mereka sebagai sebuah keluarga nasional. Proyek kerja pemerintahan
yang besar pada waktu itu seperti pembangunan piramid, dan pembuatan
bendungan sungai Nil yang mana raja dan para ahli-ahlinya dan orang-orang yang
berpartisipasi secara bersama-sama bukan merupakan eksploitasi terhadap orangorang yang lemah, tetapi merupakan sebagai sebuah perburuhan atau pekerjaan
yang digunakan untuk membangung bangunan itu berdasarkan keinginan diri
sendiri. Setiap orang bisa melihat bagaimana kekuasan raja pada saat itu. Ketika
berada di bawah Ptolemies hubungan ini diartikan sebagai pola Yunani dan dewa
diartikan sebagai kekuasaan yang mutlak dalam negara, peradaban mesir masih
belum baik pada waktu itu.
Kebanggaan yang ada pada masyarkat sipil mengenai pelayanan sipil
yang ada merupakan sebuah yang sangat membanggakan pada masyarakatnya.
Sekolah-sekolah didirikan untuk memberikan pelatihan pada masyarakat dalam
pemberian teknik mengenai membuat patung; pejabat yang lebih tinggi berperan
sebagai instruktur. Tetapi program intrusional yang mana dalam pendidikan
tidak dibatasi dalam sistem pengajaran terhadap siswanya mengenai praktik
kerja departemen pemerintahan. Mereka juga didisain untuk memberikan
pendidikan bebas atau liberal dan pengembangan intelektual terhadap para
administrator publik Mesir. Para lulusannya akan dapat mendapatkan posisi yang
baik dengan berbagai macam bonus yang akan diberikan untuk pelayanan yang
mereka
berikan, karir jabatan yang jelas dan tingginya tingkat stabilitas
profesionalitas.
Bagi mereka yang berhubungan dekat dengan penguasa atau raja mungkin
mereka yang berasal dari lulusan sekolah tinggi pada waktu itu. Keterampilan
berorganisasi pada waktu itu bisa di lihat pada catatan seperti pada masyarakat
Israel di Mesir sekitar abad 1290 sebelum masehi. E. N. Gladden (1972) mencatat
bahwa pergerakan yang besar yang terjadi secara bersama-sama
pada semua
orang untuk mengunmpulkan bahan-bahan makanan dan pengaruh ini bagi
masyarkat mesir adalah berhubungan dengan pemerintahan mesir yang harus
melibatkan organisasi dan administrasi informasi yang ada pada waktu itu (p. 38).
Kemudian ini dikenal dengan ilmu pengetahuan administrasi yang meliputi
tindakan pengawasan, pegaturan atau manajemen dan delegasi kekuasaan.
Sebuah pandangan yang langsung mengenai teknik-teknik administrasi
tinggi pada masyarakat mesir kuno seperti yang terlihat dalam Kitab Suci
mengenai Joseph. Cerita ini, dimana Genesis memberikan pengetahuan yang
tepat kepada kita mengenai kejadian yang terjadi di mesir dan budayanya
diketahui sebagai sumber informasi Mesir, dan ini merupakan sebuah contoh
peradaban yang berhubungan dengan administrasi.
Dimana cerita ini sangat terkenal. Joseph merupakan anak kesayangan
dari ayahnya, Jacob dijual kepada perbudakan oleh sebelas saudaranya yang lain.
Joseph tiba-tiba menjadi angota Potiphar, ia merupakan kapten dari pasukan
kerajaan pharaoh. Joseph diberikan penghargaan ketika ia berhasil menebak
mimpi salah satu dari teman penjaranya dimana ia adalah seorang anggota
kerajaan kemudian ia dilepaskan dan
kemudian
Joseph direkomendasikan
sebagai seorang peramal oleh kerajaan Pharaoh. Kerajaan Pharaoh sangat senang
dengan bakat Joseph kemuddian ia memintanya untuk menjadi pejabat tinggi
(perdana menteri) karena kekuatan yang ia miliki.
Apa
yang Joseph selesaikan
sebagai perdana menteri
mesir adalah
sebuah perluasan analogi mengenai keberhasilan administrator publik di mesir.
Ia atau pemimpin mesir menentukan mengatur negara secara keseluruhan baik
dalam
masa yang buruk, dimana
pemimpin yang ada pada waktu itu
memerintahkan untuk menyimpan hasil panen secara besar-besaran untuk
digunakan dimusim paceklik atau gagal panen. Ia memperluas kesempatan publik
dan diarahkan dalam melakukan pengolahan tanah pertanian untuk mendapatkan
hasil panen yang lima kali lebih besar. Ia membuat pertanian mesir berkembang
dengan baik dan dijadikan sebagai alat kebijakan luar negeri. Ia kemudian
mengkonsolidasikan dirinya untuk menikahi Asenath, saudara perempuan pendeta
tinggi Heliopolish. Dan selalu ia menyibukan dirinya dengan pelatihan untuk
generasi muda untuk generasi di masa yang akan datang dan keprofesionalan
dalam etnis mesir dalam pelayanan publik Mesir (Wildavsky, 1988).
Seni
pemerintahan mesir
tidak mengembangkan
sebuah komitmen
terhadap administrasi. Ini berasal dari sebuah proses pendidikan dan pendidikan
yang berkelanjutan; dari membaca, pemikiran, mendengarkan, merefleksikan,
dan dari sebuah pembentukan hubungan holistik yang
ditunjukan dalam
manjemen moderen oleh Theory Z, atau dengan konsep pemerintahan. Menurut
Frederick C. Mosher (1982):
Seperti dalam budaya kita dimasa lalu dan dalam banyak peradaban
lainnya, pelayanan publik secara kualitas dialami tergantung kepada prinsipprinsip sistem pendidikan. Hampir semua para administrator kita dimasa
yang
akan datang berasal dari lulusan perguruan tinggi. Peningkatan proporsi para
administrator publik kembali kepada lulusan dari sekolah-sekolah, kursus-kurus,
pelatihan karir, dan tingkatan yang lebih tinggi lagi. Trend ini menyarankan
bhawa fakultas di universitas akan tumbuh dan mempertanggung jawabkan
untuk perssiapan dan pengembangan pelayanan publik baik dalam spesial teknik
dan dalam bidang sosial yang lebih luas lagi dengan interaksi profesi mereka.
Universitas menawarkan peralatan yang paling baik dalam pembuatan keamanan
profesi demokrasi. Paling tidak seseorang bisa berharap akan hal ini. (p. 219).
Kewarga Negaraan Tinggi dan Administrasi Tinggi dalam Romawi Lama
Peranan perwakilan rakyat menemukan analogi yang paling baik dalam
kewarga negaraan tinggi model administrasi di romawi lama. Model ini berbeda
dalam pemerintahan republik dan kerajaan roma, tetapi ini merupakan karakter
yang penting. Dalam periode tersebut, pelayanan sipil Roma merupakan sebuah
pelayanan yang profesional dalam menjalankan administrasi negara, dan status
warga negara Roma mewakili peradaban dunia barat.
Kewarga negaraan dipahami dalam referensi terhadap standar legal dalam
Romawi lama. Hukum Roma di terapkan hanya bagi para penduduk kota,
sebuah perlakukan yang terbatas bagai warga negara diberlakukan yang lahir
dan menjadi bagian dari keturunan sipil masyarakatnya. Kekuasaan politik
orang-orang roma
dan
kesejahteraan
penduduk yang lebih besar lagi
berkembang, bagaimanapun, sebuah
datang di Roma. Mereka harus melakukan
transaksi bisnis dengan orang-orang roma dan sesama mereka sendiri. Orangorang roma menghadapi masalah dalam mengorganisasikan orang-orang asing
ini dengan membentuk sebuah hakim khusus, praetor peregrinus yang berfungsi
sebagai penerapan hukum formal secara bersama-sama dengan pertimbangan
keadilan dan persamaan. Hukum roma yang efektif tumbuh berdasarkan pada
persyarakatan
persetujuan yang jujur, keinginan bersama, dan praktik bisnis
yang baik yang didasari pada kejujuran dan kebenaran. Ini disebut dengan
jus gentium, hukun yang diperuntukan untuk semua orang.
Jus gentium mempromosikan persamaan sebelum hukum pada waktu yang
bersamaan menurut pandangan Stoic jus naturale akan mempromosikan ide
persaudaraan di seluruh dunia. Stoic mendeklarasikan bahwa manusia baik lakilaki dan wanita merupakan mahluk yang sama, disamping terdapat perbedaan ras,
tingkatan, dan kesejahteraan. Ide ini muncul dalam pemerintahan republik roma
untuk membentuk sebuah pandangan kewarga negaraan
yang mengurangi
perbedaan antara warga negara dan orang asing dan menolak ide yunani bahwa
warga negara harus dibatasi kecuali mereka yanga mau berbagi dengan
pemerintahan. Kewarga negaraan harus didasarkan pada kepercayaan dalam
sebuah komunitas pertemanan publik, yang mana terikat hubungan pertemanan
yang saling menguntungkan merupakan sumber persatuan.
Aristoteles, kewarga negaran hanya bagi mereka yang memiliki
persamaan. Tetapi karena manusia tidak sama satu dengan yang lainnya dalam
pandangan Aristoteles ia mengatakan bahwa kewarga negaraan harus dibatasi
kedalam sebuah kelompok kecil dan terpilih. Hal yang berbeda diungkapkan
oleh Cicero yang mengatakan karena manusia dan semua warga negara adalah
subjek dari hukum, mereka bagaimanapun harus sama kedudukannya. Cicero,
kewarga negaraan tinggi adalah sebuah persyaratan moral ketimbang sebuah
fakta.
Penurunan atau deduksi politik pemerintahan republik roma
adalah
mengatkan bahwa sebuah negara tidak bisa eksis secara permanen jika negara
mengharuskan menguntungkan secara bersama-sama dan hak-hak yang terikat
bersama-sama dalam kewarga negaraan. Dalam pandangan mereka, negara
adalah sebuah komunitas moral, sekelompok orang yang memiliki keinginan
bersama terhadap negara dan hukum-hukumnya. Ini bisa dijelaskan
sebagai
res publica. Hence mengatakan kewarga negaraan Roma bisa dan sering
mendapatkan veto oleh senat.
Ini dapat dipahami bahwa kewarga negaraan Roma merupakan sesuatu
yang berharga. Seperti yang dikatakan oleh
R. H. Barrow (1949) yang
mengatakan kewarga negaraan akan meningkatkan nilai-nilai, Di Roma kewarga
negaraan merupakan perluasan dari modal (p 165). Semua orang Italia adalah
bagian dari kewarga negargaan Roma yang berasal dari abad 89 sebelum masehi
dan kerajaan Caracalla menunjukan kewarga negaraan pada puopulasi secara
keseluruhan pada kerajaan Roma sekitar abad 212.
Praktik administrasi orang-orang Roma
mengakar
dibawah
hukum
kewarga negaraan yang telah ada saat itu. Kekuasaan administrasi merupakan
kekuasaan perusahaan terhadap orang-orang. Para hakim merupakan hukum
dan ia merupakan orang yang menciptakan hukum. Cicero mengatakan , “ seperti
hukum mengatur para hakim dan par hakim mengatur orang-o rang, dan ini bisa
dikatakan bahwa para hakim merupakan perpanjangan dari hukum, dan hukum
itu sendiri merupakan hakim yang diam atau pasif” (1928 trans, III, 1).
Sebagai seorang administrator
hukum di Romania lama, para hakim
sering disebut dengan “seorang pendeta keadilan.” Ia memiliki keuasaan untuk
menjelaskan mengeneai keadilan dan persaamaan di depan hukum.
Para
administratoar mengatakan mereka memiliki sebuah kewajiban untuk mematuhi
hukum yang ada, seperti yang dikatakan oleh Augustine, ia mengatakan bahwa
hukum ini tidak mewakili siapapun (Barrow, 1949, p. 174).
Marcus porcius (95-46 sebelum masehi) merupakan seorang administrator
yang memiliki sifat dan kebiasaan Plutarch yang akan dijelaskan secara detail.
Carto bekerja keras untuk meyakinkan bahwa ia mengetahui sesuatu yang baik
mengenai kewajibannya, kata Plutarch. Dalam berhubungan dengan para
wartawan, dengan catatan publik, hukum-hukum yang rumit, dan dan para
pendatang, para administrato Roma menginginkan untuk tetap menjaga tradisi
yang mendukung para staf sebagai pelayanan mereka atau masyarakat bukan
sebagai tuan mereka. Cato merupakpan salah satu orang yang cerdas, ia datang
ke kelas universitasnya lebih awal dan duduk paling depan serta pulang paling
akhir. Ia tidak pernah menghindar dari orang, dan ia selalu menghadiri rapat
senat, selalu merasa penasaran
dan memperhatikan dengan serius apa yang
sedang terjadi (Plutarch, 1951 p, 42).
Di bawah kerajaan Roma, terdapt lima departemen eksekutif negara,
semua aktifisnya dan yang melakukan intervensi merupakan tradisi yang paling
baik dalam administrasi tinggi. Kekuatan administrasi yang membentuk sistem
dipidah ke dalam kekuatan tribun dalam pemerintahan republik Roma ke dalam
kekuasaan legislatif dalam kerajaan Roma. Kekuasaan formal kewarga negaraaan
dalam melakukan veto menjadi kekuasaan non formal mengenai partisipasi
warga negara dalam hal ini. Para pejabat pemerintahan pusat akan melakukan
lebih banyak terhadap semua provinsi yang ada. Seberapa banyak Gaul bisa
membayar pajak tahun ini? Berapa banyak pasukan yang dibutuhkan? Seberapa
banyak hasil panen yang harus didapatkan ol eh Carthage? Panen apa yang harus
disediakan oleh Carthage?
Populasi lokal secara berkelanjutan melakukan
kosultasi dalam sebuah jus gentium Pax Romana.
Standarisasi tingkat pelayanan sipil Roma dalam kedudukan, judul, dan
pembaayaran gaji dilakukan seperti militer. Teknologi moderen komputer yang
ada akan mendukug sistem dan peraturan roma sekarang ini. Tetapi standarisasi
terlihat untuk mendapatkan kebanggaan pelayanan sipil Roma, di Amerika Serikat
ini cenderung menghasilkan bureupathologi. Alasan untuk perbedaan ini tidak
terletak dalam bentuk pemerintahan, baik politik Amerika Serikat dan Roma
merupakan konstitusi campuran. Mungkin ini terletak pada harapan pelayanan
sispil kepada mereka. Pelayana-pelayan sipil Roma mengharapkan untuk
berpartisipasi terhadap kegiatan republik dan kerajaan, yang mana Amerika
Serikat
mengharapkan untuk melakukan kritikan dan melakukan segala
sesuatunya dengan peraturan-peraturan dan prosedur.
Harapan yang berbeda ini mungkin di karenakan fungsi dasar filosofi
mereka yang didasarkan pada dua pelayanan sipil yang ada. Sistem Roma kaya
dengan tradisi sipil yang sudah ada sebelumnya, sistem Amerika miskindengan
tradisi. Untuk sistem administrasi Amerika Serikat untuk bergerak dari kewarga
negaraaan rendah – model administrasi rendah menuju ke kewarga negaraan
tinggi dan administrsai tinggi untuk model Roma, ini harus sesuai dengan akar
atau pengajaran Stoic mengenai masyarakat sipil.
Kesimpulan: Beberapa Kata untuk Para Birokrat.
Tugas untuk menjelaskana kembali mengenai peranan para administrator
publik Amerika Serikat pada abad ke dua puluh tidak berarti kita harus belajar
dari para sarjana klasik Roma dan Yunani. Ini akan membuat kita mundur ke
belakang, bagaimanapun untuk mengetahui apa yang dietahui mengenai
pemikiran klasik dan ini semua dilakukan untuk mencoba untuk membuat bahwa
pengetahuan yang relefan atau sesuai dengan kebutuhan kita sekarang ini.
Doktrin mengenai keadailan dan persamaan seperti yang di katakan oleh Stoic
yang kemudian di diartikan dalam
hukum Roma dan
menjadi nilai-nilai
pembentuk ide-ide komunitas, patriotisme sekarang ini. Perbedaan komunitas
dan
hilangnya
mengenai ide-ide
modal sipil
setelah
reformasi tidak membuat semua ini
tidak berguna sama sekali sekarang,
ini hanya membuat
mereka lebih aman dan sulit untuk menyatukan kembali ke dalam pemerintahan
republik moderen sekarang ini. Untuk menjelaskan
membuat empat
semua ini, kami akan
alternatif hubungan antara kewarga negaraan dan administrasi,
seperti yang ditunjukan dalam Gambar 10.2 dan Gambar 10.3.
Jika seseorang berada pada posisi untuk memperbarui nilai-nilai pada
masyarakat, ini adalah para administrator yang harus
memecahkan
dan
berhubungan dengan permasalahan yang ada dalam masyarakat sekarnag ini.
Apakah permasalahan itu berhubungan dengan komunikasi, komputer, penyakit,
komunisme, atau berbagai macam premasalahan yang ada dalam masyarakat
lainnya, saling ketergantungan yang memberikan keuntungan mengenai kewarga
negaraan merupakan sesuatu yang harus dilihat dalam hal ini.
Tugas para
administrator publik adalah utuk membuat kepemi mpinan di Amerika Serikat
dalam situasi yang yang lebih merefleksikan nilai-nilai keadilan dan persamaan
masyarakat
yang menjadi warisaan kita. Sistem
fraksi dalam politik tidak
melakukan hal seperti ini. Cabang hukum telah memerankan peranan lainnya
dari hukum itu sendiri. Isntitusi swasta dan para manajer mereka memiliki
agenda perbedaan yang total. Seperti pandangan
birokrasi adalah dalam
semangat administrasi publik Hamiltonian.
Para manajer publik di Amerika Serikat masih menghormati terhadap
orang-orang amerika itu sendiri.
Untuk semua pembicaraan yang negatif
mengenai birokrat, faktanya adalah (seperti dijelaskan daalam bab delapan)
banayak klien
yanag berhubungan dengan birokrasi amerika merasa senang
dengan pelayanan yang mereka terima.
Birokrasi adalah tidak terlalu monolitik tetapi merupakan sebuah susunan
berbagai macam agen-agen yang ada dalam masyarakat untuk memberikan
pelayanan. Banyak warga negara mengetahui bahwa
dibawah retorika birokrasi
yang ada mengenai politik adalah fakta yang menunjukan bahwa organisasi
publik berfungsi untuk merangsang dan mengimplementasikan atau mewujudkan
perubahan. Dengan pasti, sektor swasta tidak melakukan administrasi secara
efisien atau pada tingkat yang lebih tinggi pada produktifitas ketimbang sektor
publik atau pemerintahan. (Wamsley dan la innya, 1990).
Beberapa tingkat perwakwilan sekarang ini telah dipraktikan di
administrasi Amerika Serikat dan telah berjalan untuk beberpa waktu hingga
sekarang ini. Kebutuhan nyata kami adalah bagaimanapun adalah untuk
menghentikan
peranan
otoritas yang berlebihan,
pemerintahan yang baik. Semua
masyarakat yang telah
melakukan sistem
berpikiran dewasa
memiliki pemikiran yang bijak. Dikotomi administrasi politik tidak berarti bahwa
para pelayan publik harus secara pasif mematuhi otoritas politik yang ada. Ini
adalah bahwa perwakilan kewarga negaraan dalam pemerintahan akan
memberikan keadilan dan persamaan pada warganya. Penggunaan nilai-nilai
masyarakat yang ada adalah di luar keuntungan para pembuat peraturan politik.
Godaan dalam adm inistrasi publik Amerika Serikat di dunia moderen
sekarang ini adalah untuk
ditunjukan dalam gambar
(conothpemerintahan
bergerak dari posisi rendah dalam model
10.1
yang
menuju ke posisi kewarga negaraan tinggi
mesir). Pergerakan pemerintahan Yunani
bergerak di
bawah larangan partisipasi warga negara, di bawah pemerintahan mesir di bawah
larangan profesionalisme. Jika setiap pergerakan adalah independen terhadap
yang lainnya, maka akan terdapat permasalahan dalamsistem amerika. Kewarga
negaraan tinggi akan bekerja jika kekuatan keinginan kelompok tidak centrifugal
dan jika kebutuhan untuk mengatur sumber daya yang langka tidak terlalu
menekan. Dengan pasti, kewarga negaraan memiliki tujuan dalam pergerakan
komunitas yang akan memperkuat sebuah demokrasi yang di jelaskan sebagai
pendekatan kolektif sesuatu yang baik (Mathew, 1994).
Permasalahan yang ada adalah berhubungan dengan keseimbangan
kebutuhan dan keinginan individu dankelompok yang ada dalam komunitas.
Dan ini dengan pasti mengapa administrasi tinggi merupakan sesuatu yang tepat
untuk dijalankan. Pemerintah an demokrasi Amerika sangat merespon terhadap
ketertarikan
mengenai keorganisasian dan sistem keuangan yang baik, tetapi
kebutuhan dan hak-hak individu dan khususnya para orang miskin merupakan
tanggung jawab yang khusus dalam administrasi publik. Dimana dalam norma
administrasi publik rendah (seperti dalam kasus huk um di Amerika), organisasi
publik kurang kapasitas untuk menbuat hukum yang adil dan jujur. Administrasi
tinggi mungkin berfungsi jika terdapat konsensus yang lebih luas mengenai
profesionalisme dan jika definisi melipti kepatuhan terhadap standar profesional
terhadap kekuasan peraturan.
Tetapi dengan
pengecualiaan beberapa
kota,
khususya daerah yang homogen yang menggunakan bentuk manajer dewan
orthodox dalam pemerinta hannya, oranga-orang Amerika cenderung melakukan
penolakan terhadap administrasi tinggi.
Ide para administrator publik sebagai perwakilan warga negara berusaha
untuk menjembatani ke inginan diri individu
yang membentuk pemerintahan
Amerika dari awal. Dengan demikian, orang-orang Amerika telah membuktikan
adaptasi yang tinggi
terhadap perlunya perubahan berdasarkan keadaan
lingkungan dan institusi mereka. Untuk sekarang ini, bagaimanapun, kebutuhan
praktik teori yang memuaskan pada tingkat non teknis memiliki visi dan
semangat untuk bergerak ke administrasi kewarga negaraan tinggi dan untuk
menyadari mengenai kesatuan moral sebuah masyarakat untuk waktu yang akan
datang.
Download