Daily Fresh Juice

advertisement
Fresh JUICE ! refresh your soul
Fresh JUICE !
Fresh Juice adalah buku renungan
harian berdasarkan penanggalan
liturgi Katolik. Dibuat oleh para anggota DOJ Bali. (www.DOJCC.com).
Terbit sebulan sekali di awal bulan.
Untuk informasi berlangganan hubungi : Nathasa (0361 - 85 11223)
Kritik dan saran : [email protected]
Fresh JUICE ! Team
Moderator: Rm. Hady Setiawan,Pr
Penasehat : Yovie Setiawan
Pemimpin Redaksi : Nathasa
Editor : Nathasa, Yovie
Penulis : Nathasa, Lulu, Adhi,
Martina, Agatha, Fransiska, Hanz,
Franky, Yovie, Rm. Vincent MGL,
Ardhi, Jeff, Rina, Rm. Joseph MGL,
Diakon Wenz MGL, Sr. Benedicta,
Diakon Mattheus, Maia, Fr David, Alin, Yudi, Betty, Fr. Anis, MGL,
Betty, Mariana, Daniel
Langganan & Marketing Iklan :
Nathasa (0361- 85 11223)
Distribusi : Anggota DOJ Bali
Seluruh hasil Fresh Juice akan
disumbangkan untuk pembangunan Rumah Retret.
Sumbangan dapat disalurkan ke :
Bank BCA
A/C No. 611 033 7785
An. Flora Ida W
Harap sms / telpon
0361 - 8511223 untuk konfirmasi.
Fresh JUICE !
managed by :
Vol. 36/2012
www.DOJCC.com
Syalommmm....
Puji Tuhan...Halleluya...
Syukur pada Tuhan untuk segala kasih karunia, berkat, suka dan duka yang boleh
kita alami.
Syukur pada Tuhan untuk bulan yang baru
ini, di bulan ini kita akan memulai masa
Advent, masa penantian kelahiran kembali Yesus Kristus dunia ini.
Seperti seorang ibu hamil yang menanti
kehadiran sang bayi, banyak hal yang
perlu kita siapkan, rasa bahagia, cemas
dan takut bercampur jadi satu. Banyak
hal yang bisa direncanakan, semuanya
demi kebaikan anak kita.
Bapa disurga pun telah mempersiapkan
jalan sedemikian rupa untuk kelahiran
Putra-Nya sebagai manusia di dunia ini.
Cara yang ajaib diluar akal manusia disiapkan oleh-Nya. Semua karena kasihNya yang begitu besar.
Tuhan menciptakan kita pun dengan cara
yang ajaib. Itu semua juga karena kasihNya yang begitu besar bagi kita.
Maka layak dan sepantasnyalah kita untuk selalu bersyukur padaNya. Memuji
dan menyembah Dia Sang Pencipta.
Semoga masa penantian ini membuat
kita semakin menyadari KasihNya yang
luar biasa dalam hidup kita.
Nathasa
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 1
SEKILAS INFO KEGIATAN DOJCC BALI
Tak terasa DOJCC Bali telah berusia 8 tahun di tahun 2012 ini. Tepatnya 21 September 2004. 8 tahun yang lalu, DOJCC resmi hadir di Bali. Menjadi satu-satunya cabang
DOJCC di Indonesia, DOJCC Bali terasa masih sangat muda usia dibandingkan usia 30
tahun DOJCC yang berpusatkan di Canberra Australia.
Serangkaian acara kami selenggarakan dalam memperingati usia 8 tahun ini. Dimulai dengan misa syukur sekaligus penerimaan anggota baru dan pelantikan anggota
covenant pada 21 September 2012 bersama Rm Hady Setiawan di Pasturan lantai 4
Gereja Fransiskus Xaverius Kuta. Dilanjutkan dengan perayaan pesta syukur yang diadakan di Restaurant Tuban - Hotel Maria , Sabtu 6 Oktober 2012. Acara yang dikemas
‘dari kita untuk kita’ sungguh membawa kesan tersendiri. Semua sharing group mempersembahkan acara sebagai hiburan bersama. Tak lupa juga dibagikan beberapa
award bagi beberapa anggota.
Berkaitan juga dengan perayaan 8 tahun ini, Komunitas DOJ mengambil tema perayaan “Be a Blessing to Others”. Dalam perayaan kali ini kami mengadakan roadshow
ke-8 tempat. 4 tempat telah kami kunjungi diantaranya : Panti Jompo Wana Seraya
Denpasar, Panti Asuhan Eben Haezer - Sesetan, SLB D Penyandang Anak Cacat di Jimbaran dan Panti Asuhan Elisama di Sesetan. Masih ada 4 tempat lagi yang akan kami
kunjungi diantaranya rumah sakit, keluarga tidak mampu, dan lain - lain.
Selain Gathering rutin (pertemuan komunitas) yang kami selenggarakan di bulan Oktober (Minggu 1, II dan III), pada bulan Oktober yang lalu Komunitas DOJ kembali mengadakan DOA TAIZE yang rutin diadakan setiap Rabu III di Gereja FX.
Selain melayani sebagai Tatib di gereja FX, Komunitas DOJ juga kembali melayani
dalam kehidupan menggereja di paroki FX dengan melayani sebagai petugas parkir
motor dan mobil pada Sabtu - Minggu 27 - 28 Oktober 2012, empat kali misa.
Komunitas DOJ Bali juga melayani dalam pelayanan koor Misa English pada hari Minggu 21 Oktober 2012
Tak terasa usia kepengurusan DOJ Bali telah berusia 3 tahun untuk periode pertama
dari tahun 2009 - 2012 dibawah kepemimpinan Yovie Setiawan selaku Ketua DOJ Bali.
Pada Rabu, 31 Oktober 2012 yang lalu diadakan kembali Pemilihan Umum Ketua DOJ
periode ke - 2 untuk 2012 - 2017. Suara terbanyak kembali Yovie Setiawan mendapat
kepercayaan untuk menjadi Ketua DOJ Bali Periode ke - 2. PROFICIAT !
Untuk jam gathering yang awalnya jam 7 malam juga mulai akan dimajukan ke jam 12
siang mulai 11 November 2012.
Sabtu, 3 November 2012 beberapa anggota DOJ Bali mulai mengadakan survey untuk
mencari tanah untuk mewujudkan visi DOJ Bali yaitu membuat rumah retret. Rumah
retret yang bisa dipakai sebagai wadah untuk mendekatkan diri pada Tuhan. Sebagai
rumah retret dengan harga terjangkau yang bisa dipakai semua orang yang mengingkan ketenangan untuk merasakan kasih Tuhan melalui alam yang masih alami.
Bagi saudara-saudari yang tertarik mengikuti kegiatan DOJCC atau ingin mengenal
lebih dekat DOJCC Bali bisa menghubungi call centre DOJCC Bali 0361 - 8511223 atau
klik www.DOJCC.com. Kegiatan Rutin Gathering Minggu 1, II, III pk 11.30 wita di Ruang Sekami Gereja FX di awali dengan makan siang bersama.
Bagi saudara-saudari yang tergerak untuk menyumbang dalam bentuk materi atau barang untuk pembangunan Rumah Retret dapat disalurkan ke :
Bank BCA A/C No. 611 033 7785 An. Flora Ida W (konfimasi sms 0361 - 8511223)
Tuhan memberkati.
2
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 36/2012
1 November 2012 : Kaka, kapan kemari Lagi ??
Hari Raya Semua Orang Kudus
Why 7:2-4,9-14,Mzm 24:1-2,3-4ab,5-6, 1Yoh 3:1-3, Mat 5:1-12a
Matius 5:3 “Berbahagialah orang yang miskin dihadapan Allah, karena merekalah
yang empunya Kerajaan Sorga.”
Bacaan hari ini mengajarkan beberapa ucapan bahagia yang disampaikan oleh Yesus
kepada kita semua. Saya juga membuat judul “kaka kapan kemari lagi?” Karena itu
juga adalah ucapan bahagia yang saya dapatkan dari seorang anak penghuni panti
asuhan. Suara itu juga merupakan ucapan bahagia yang saya dengar ketika bersama
teman - teman pada hari Sabtu, 20 Oktober’12 berkunjung ke Panti Asuhan Elisama.
Dalam kesempatan roadshow ke 4 ulang tahun DOJCC yang ke 8 kali ini, kami memilih
sebuah panti asuhan yang terletak di Jl. Dukuh Sari Gang Dara No.2 Sesetan Denpasar.
Disana saya menggendong seorang anak kecil yang masih berusia 2 tahun, namanya
Angel. Angel sudah berada dipanti asuhan sejak bayi, karena ayah dan ibunya tidak
mengakui dia. Padahal dia seorang anak yang manis, lucu, dan cantik. Sungguh kasihan kalau saya mengenang saat - saat bermain bersama dia. Merasakan pancaran
mata yang polos tidak berdosa dan serasa mata itu ingin berkata: “salah apakah aku?”
Bacaan injil hari ini Tuhan Yesus mau mengajarkan dan berkata kalau kita semua sama
dihadapanNya. Tidak ada perbedaan kaya ataupun miskin, karena Dia mau berkata
kepada kita melalui bacaan hari ini bahwa kita semua “berbahagia”. Khusus Yesus menyebut yang pertama berbahagia adalah yang miskin, bukan bermaksud untuk berkata yang kaya tidak berbahagia. Namun Tuhan ingin memproritaskan “miskin” disini
dimaksudkan bukan dari segi kekayaan duniawi melainkan miskin dalam arti penuh
penyerahan total kepada Allah. Sama seperti halnya anak kecil penghuni panti asuhan dengan penuh kepolosan dan ketulusan hati. Kita semua diminta juga dihadapan
Tuhan mempunyai hati yang miskin dihadapan Allah, sehingga kita bisa mempunyai
kerajaan Surga.
“Kaka kapan kemari lagi?” Itu juga merupakan ucapan bahagia yang mengandung
arti pengharapan. Dalam bacaan kedua hari ini di 1 Yoh 3:3 mengatakan: “Setiap
orang yang menaruh pengharapan itu kepadaNya, menyucikan diri sama seperti Dia
yang adalah suci.” Anjuran Firman Tuhan hari ini, selain agar kita miskin di hadapan
Tuhan, mari kita juga selalu menaruh pengharapan kepada Tuhan agar mendapatkan
kebahagiaan selalu.
Amin! Salam bahagia selalu, Gbu...
Yudi
Vol. 36/2012
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 3
2 November 2012 : Anugerah Bagi Orang Beriman
HARI RAYA PERINGATAN ARWAH SEMUA ORANG BERIMAN
2 Mak 12:43-46, Mzm 130:11-2,3-4,5-6a,6-7,8, 1Kor 15:12-34, Yoh 6:37-40
Yoh 6:37 Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.
Pada hari ini kita memperingati arwah semua orang beriman. Kita yakin dan percaya,
bahwa sesudah hidup di dunia ini, masih ada satu kehidupan lagi, dimana kehidupan setelah ini merupakan kehidupan yang sempurna, karena merupakan anugerah
dari Tuhan sendiri. Di samping itu, dengan adanya hari peringatan arwah semua orang
beriman, menunjukkan kepada kita, bahwa kematian bukanlah akhir dari segalanya.
Dengan kematian, kita dibawa menuju satu hidup yang baru, kembali berkumpul bersama Bapa dan Yesus di Surga. Seperti janji Yesus sendiri “Semua yang diberikan Bapa
kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak
akan Kubuang” (Yoh 6 :37).
Bagi kita, biasanya kematian membawa kesedihan bagi orang yang ditinggalkan. Kita
merasa, kematian memisahkan kita, dengan orang yang kita kasihi. Maka itu, seringkali
kita takut dengan yang namanya kematian. Melalui bacaan hari ini, kita diingatkan
kembali, bahwa kematian bukanlah sesuatu yang menakutkan. Kematian hanya mengubah bentuk. Berdasarkan iman yang kita percayai, seperti Yesus yang telah bangkit
dari kematian, maka orang beriman pun akan turut dibangkitkan dari kematian.
Maka itu, pada hari peringatan arwah semua orang beriman kali ini, marilah kita mengenang dan berdoa bagi semua orang yang telah meninggal di dalam Kristus. Biarlah semua orang beriman yang telah meninggal, boleh disucikan dengan darah Yesus
sendiri, supaya boleh dilayakkan untuk masuk ke dalam kerajaan-Nya. Dengan iman,
kita berharap dan percaya, mereka dibangkitkan oleh Tuhan, dan boleh ditempatkan
bersama – sama dengan Yesus, di sisi Allah Bapa.
Doa : Tuhan yang baik, terima kasih untuk janjimu kepada kami, yaitu kehidupan yang
kekal bagi kami semua yang beriman kepadamu. Terima kasih pula, pada hari ini Kau
ingatkan kepada kami, bahwa kematian sendiri bukanlah sesuatu yang menakutkan
bagi kami, tetapi merupakan kebahagiaan, karena kami akan kembali berkumpul dengan-Mu. Biarlah Engkau sendiri yang senantiasa memegang tangan kami, supaya kami
terus beriman dan setia kepada-Mu. Sampai pada akhirnya nanti, kami boleh kembali
bersama – sama dengan–Mu, menikmati kebahagiaan abadi di Surga. Amin
Daniel
4
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 36/2012
3 November 2012 : Rendah Hati
Martinus de Porres, Pius Campideli, Rupert Mayer
Flp 1:18b-26, Mzm 42:2,3,5bcd, Luk 14: 1,7-11
Luk 14:11: Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.
Pada suatu hari sabat Yesus diundang kerumah seorang Farisi, disitu Yesus melihat para
tamu berusaha untuk mendapatkan tempat kehormatan dengan berbagai alasan,
antara lain karena status sosial, keahlian atau sifat luhur yang mereka ciptakan menurut
ukuran mereka sendiri. Kebiasaan ini dikritik oleh Yesus.
Merasa senang kalau dihormati atau dikagumi oleh orang lain, karena kelebihan atau
talenta-talenta yang dimiliki, tidaklah salah atau berdosa, selama disadari bahwa
semua itu berasal dari Tuhan. Ketika hal ini dilupakan maka orang akan menjadi sombong dan meninggikan diri atas segala kelebihan dan miliknya.
Sikap sombong dan meninggikan diri ini yang tidak dikehendaki oleh Yesus bagi para
pengikutnya, karena sikap ini menipu diri sendiri, dan berbahaya bagi keselamatan
jiwa.Sikap ini berlaku bukan hanya untuk hal-hal yang kelihatan seperti kekayaan, kepandaian, kecantikan, atau bakat-bakat yang dimiliki, tapi juga untuk hal-hal rohani,
dimana orang dapat saja menjadi sombong karena merasa lebih rohani dari pada
yang lainnya.
Pada perjamuan abadi yang berlangsung di dalam Kerajaan Allah, dimana Allah yang
menjadi Tuan rumah, disana tentunya kerendahan hati yang akan mendapatkan tempat kehormatan.Kerendahan hati merupakan keutamaan dasar, kebalikan dari kesombongan. Orang yang rendah hati pada umumnya mempunyai cara hidup dan cara
bertindak yang senantiasa melayani sesamanya.
Mengikuti nasihat Yesus ini, marilah kita datang pada Bunda Maria untuk belajar kerendahan hati dan kesediaan untuk menjalani apa yang Tuhan kehendaki pada diri kita
masing-masing dan semoga Tuhan berkenan menyempurnakan kekurangan-kekurangan kita, dan pada akhirnya memandang kita sebagai yang dikasihiNya, sehingga
kita dapat ikut serta pada perjamuan abadi dalam KerajaanNya. Amin.
Betty
Vol. 36/2012
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 5
4 November 2012 : Hal Mendengarkan yang Baik
Ul 6:2-6,Mzm 18:2-3a,3bc-4,47,51ab, Ibr 7:23-28,Mrk 12:28b-34
Markus 12:29 “… Dengarlah, hai orang Israel…”
Kita tahu bahwa orang-orang Farisi dan Ahli-ahli Taurat selalu ingin mencari kesalahan
Yesus. Mereka selalu mencari dan mengikuti jejak Yesus ke mana saja Dia pergi. Mereka
selalu mencari kesempatan apa saja, kapan dan di mana saja Dia berada.
Ketika seorang ahli Taurat mendengar bahwa Yesus berada di sekitar tempat itu, dia
datang dan bertanya, ‘Hukum manakah yang paling utama? Yesus tahu bahwa orang
ini hanya ingin mencobai Dia, sebagai suatu jebakan bagi Dia. Sebagai jawaban atas
pertanyaan itu, Yesus berusaha membuka diri orang itu. Dengan penuh wibawa, Yesus
berkata, “Dengarlah, hai orang Israel!” Pernyataan ini mau menunjukan bahwa Dia ingin agar semua orang memusatkan perhatian kepada apa yang akan disampaikan.
Pernyataan ini memerlukan suatu perhatian yang khusus. Kesan dan pesan yang akan
disampaikan sungguh bermakna. Karena itu Yesus menginginkan suatu perhatian yang
penuh dan tekun.
Mendengarkan ini berarti meninggalkan hal-hal pribadi dan hanya memusatkan perhatian kepada berita yang akan disampaikan. Mendengarkan berarti memberikan diri
seutuhnya ke dalam kehendak orang lain. Mendengarkan juga adalah suatu cara seseroang membukan diri untuk menerima orang lain apa adanya.
Kita selalu ingin sekali untuk didengarkan oleh seseorang. Kita akan merasa ditolak kalau tidak didengarkan oleh orang lain. Namun kita sendiri sering tidak mempunyai suatu
kesediaan untuk mendengarkan orang lain. Kalau kita betul-betul merenungkan hal itu,
orang lain juga mengalami hal yang sama. Ketika kita tidak mendengarkan orang lain,
orang itu akan merasa ditolak oleh kita. Mereka merasa tidak dihargai.
Hari ini, Yesus mengajak dan mengundang kita untik mendengarkan berita pesan Injil.
Dia mengajak kita untuk membawa dan membuka diri kita di hadapan Yesus. Yesus
mengharapkan kita agar selalu mendengarkan warta pesan Kabar Gembira yang disampaikan. Kita diajak untuk menghadirkan diri sepenuhnya kepada karya perwartaan
Yesus lewat SabdaNya.
Rm. Joseph, MGL
6
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 36/2012
5 November 2012 : Melayani Dengan Tulus
Guido M Conforti, Fransiska Ambosi
Flp 2:1-4, Mzm 131:1,2,3, Luk 14:12-14
Luk14:13 Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang
miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta
Pada saat membaca Firman Tuhan hari ini, satu kata yang terbesit dalam pikiran
saya, yaitu pelayanan. (Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah
orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta
- Luk14:13). Tuhan Yesus mengajarkan kita semua untuk melakukan sesuatu tanpa pamrih. Tidak seperti dalam perjamuan yang diadakan oleh orang farisi pada bacaan ini,
semua yang diundang adalah orang-orang yang mampu dan terkesan mengharapkan balasan, seperti harapan akan diundang kembali oleh orang tersebut jikalah orang
itu mengadakan suatu perjamuan.
Memberi dengan mengharapkan pamrih akan mendatangkan rasa marah atau kecewa bila kebaikan yang pernah kita perbuat tidak mendapatkan balasan sesuai dengan
yang kita harapkan. Seperti halnya dalam hidup pelayanan kita, hendaknya kita melayani dengan tulus. Tidak semata-mata ingin dilihat oleh orang lain bahwa kita hebat
(dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya
hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama
dari pada dirinya sendiri - Mzm 131:2). Apa yang kita perbuat, haruslah semata-mata
hanya untuk kemuliaan Tuhan. Dalam melakukan sesuatu, Tuhan Yesus menekankan
segi tanpa pamrih, diam-diam, jangan sampai ada harapan minta dibalas. Cukup
diketahui Allah dan kita akan mendapatkan balasnya nanti.
Terkadang memang sulit untuk memberikan dengan tulus. Tetapi jika kita percaya bahwa Allah itu baik, dan bahwa Ia akan menjamin kehidupan kita. (Jadi karena dalam
Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra
dan belas kasihan - Flp 2:1). Dan sebab itu hanya bila kita telah menerima dan berjalan bersama Kristus, kita akan mampu belajar untuk memberikan tanpa pamrih, tanpa
menuntut balasan, suatu pemberian dari hati yang tulus. Amin.
Santo
Vol. 36/2012
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 7
6 November 2012 : Perjamuan Keselamatan
Angel Maria Prat Hostench
Flp 2:5-11Mzm 22:26b-30a, 31-32Luk 14:15-24
Luk 14:23 “… karena rumah-Ku harus penuh”
Apakah yang mendorong seseorang mengadakan sebuah pesta besar dan
mengundang banyak orang? Tentu suatu kebahagiaan besar yang ingin
dibagikan bersama keluarga dan sahabat kenalan. Tapi, apa yang dapat
membuat seseorang menerima suatu undangan pesta dan menghadirinya?
Tentu saja tergantung pada relasi yang ada antara yang bersangkutan dan
tuan pesta. Bila yang mengundang adalah tuan yang murah hati, yang bahkan mengirim pelayan-pelayan-Nya untuk menjemput “Marilah, sebab segala
sesuatu sudah siap” (Luk 14:17), anda pasti berpikir para undangan yang ia
kenal baik dan dekat tidak mungkin menolak undangan itu. Namun, tidak
demikian apa yang dikisahkan penginjil Lukas hari ini.
Sebagai tuan rumah yang murah hati, Allah telah menyiapkan perjamuan bagi
para undangan, anak-anak kerajaan-Nya, tetapi dengan berbagai alasan
satu demi satu menolak untuk hadir. Kemurahan hati Allah ditanggapi dengan
penolakan karena ‘para undangan’ ternyata telah memiliki perjamuan lain
yang menghapus rasa lapar mereka dan telah memilih menjalin relasi dengan
tuan yang lain.
Allah tetap setia dalam kemurahan kasih-Nya dan terus mengundang kita untuk mengambil bagian dalam perjamuan keselamatan-Nya. Tetapi hanya hati
yang menerima undangan-Nya sebagai satu-satunya undangan untuk dihadiri: hati yang ‘miskin, cacat, lumpuh, terpinggirkan, dianggap hina’, merekalah
yang yang akan terpuaskan dalam kelimpahan sukacita dan keselamatan.
Bagaimana dengan anda?
Sr. M. Grazia, OSB
8
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 36/2012
7 November 2012 : Rumah Retret Si Pemimpi
Gratia dr Kotar, Assunta Pallota
Flp 2:12-18, Mzm 27:1,4,13-14, Luk 14:25-33
Lukas 14:28 : Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau kalau
cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu.
Ketika saya menulis renungan ini, saya dan teman teman DOJCC sedang semangat semangatnya membuat Rumah retret DOJCC. Rencana baik ini sudah dimulai sejak 3-4 tahun yang lalu, tapi belum juga terlaksana. Semangat
kembali menyala ketika obrolan ringan dimulai di grup Whatsapp, sehingga
akhirnya kita semua serius membentuk panitia kecil.
Kami memang pemimpi. Kami cuma punya semangat dan ide besar, tanpa
sepeser uang di tangan. Tapi kami yakin, segala yang baik akan dilapangkan
jalannya dan rejeki akan mengalir. Saat ini kami sedang memburu lokasi tanah
yang tepat untuk Rumah Retret ini, dan mudah2an rencana, gambar dan konsep bisa segera dituang dalam bentuk brosur, sehingga penggalangan dana
bisa dimulai.
Kutipan injil hari ini berkata “Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau
mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu.”. Kutipan
ini adalah ilustrasi bahwa bila kita ingin mengikuti Kristus, kita harus mempersiapkan segalanya, termasuk mempersiapkan hati kita. Melepas kebendaan
dan berfikir bijaksana.
Kami memang pemimpi. Tanah saja kami belum punya, uang juga belum
untuk mendirikan Rumah retret, tapi kami semua berkomitmen untuk bekerja
professional, detail dan mempersiapkan hati dan diri kamu untuk cita cita ini.
Rumah retret DOJCC yang kita impikan pasti terlaksana. Bila tidak tahun depan, pasti tahun yang akan datang.
Jeff –Bali 2012
Vol. 36/2012
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 9
8 November 2012 : Bagaimana Suasana Hatimu ?
Elisabet dr Tritunggal Flp 3:3-8a, Mzm 105:2-3,4-5,6-7, Luk 15:1-10
Lk.15:7 “Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa bertobat, lebih daripada sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan
pertobatan”
Mari kita lihat Injil ini lebih dekat dan menarik satu pelajaran penting yang Tuhan Yesus
hendak sampaikan. Pertama-tama, kepada siapa dan mengapa Yesus bercerita tentang domba dan dirham yang hilang……? Ia bercerita kepada orang Farisi dan ahli
ahli Taurat yang bersungut-sungut, bukan kepada para pendosa! (Lk. 10:4)
Sikap bersungut-sungut itu sangat bertolak belakang dengan sikap bersuka cita. Mereka bersungut sungut karena mereka merasa diri lebih baik. Ini terjadi karena mereka
membandingkan diri mereka dengan para pelacur dan pemungut cukai yang mereka
cap sebagai pendosa.
Mereka tahu Yesus juga orang saleh yang taat berdoa, berpuasa dan giat dalam
pelayanan seperti layaknya mereka sendiri. Mereka iri dengan Yesus yang mendapatkan banyak pengikut. Banyak orang pergi mendengarkan ajaranNya. Mereka bahkan
merasa lebih baik karena Yesus makan dengan orang orang berdosa! Menurut mereka
Yesus telah mencemarkan diri-Nya.
Dari kegiatan-kegiatan rohani mereka, pelayanan, puasa, doa dan lain sebagainya
mereka sudah merasa suci. Tanpa sadar mereka yakin kesucian bisa dicapai oleh
usaha sendiri. Tuhan pun tidak diperlukan lagi.
Disinilah kita harus berhati-hati, membedakan motivasi kita berdoa, berpuasa dan melayani. Apakah ini supaya kita merasa lebih baik dari orang lain, ataukah kita mau lebih
dekat dengan Tuhan? Bagaimana kita bisa tahu..?! Mari kita melihat suasana hati kita!
Pertama-tama apa ada suka cita atau malah bersungut-sungut? Kedua, bila kita semakin dekat dengan Tuhan, semakin Ia menunjukan kekurangan kekurangan kita, dosa
dosa kita, dan kita sewajarnya terdorong untuk senantiasa bertobat dengan keyakinan
bahwa kasih pengampunan-Nya selalu melimpah untuk kita. Hati kitapun sewajarnya
merasakan sukacita bersama dengan para malaikat di sorga.
Inilah pangilan Tuhan kepada kita semua. Bertobat bukan hanya sekali saja, karena
pertobatan intinya adalah berbalik arah kembali kepada Tuhan dan menjadi semakin
dekat dengan-Nya. Kerena itu sebenarnya setiap orang….baik yang benar atau tidak
benar, semua dipanggil untuk senantiasa bertobat! Pertobatan yang sejati adalah pertobatan seumur hidup yang membawa sukacita bagi semua.
Ya Yesus,kami bersyukur karena Engkau selalu pergi mencari kami disaat kami tersesat
dan pergi menjauhi Engkau. Disaat kami rajin berdoa, puasa dan pelayanan, kami mohon Roh KudusMu untuk memurnikan niat kami. Janganlah biarkan kami membandingbandingkan diri dengan orang lain, tapi tambahkanlah hasrat kami untuk lebih dekat
lagi dengan Engkau, sehingga kami semakin peka akan kedosaan kami dan semakin
rindu untuk merasakan sukacita oleh karena kasih pengampunanMu yang tiada batasnya.
Fr. David, MGL
10
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 36/2012
9 November 2012 Kisah Orang Kudus : S. Theodorus Tiro
Pemberkatan Gereja Basilik Lateran
Yeh 47:1-2,8-9,12 atau 1Kor 3:9b-11,16-17,
Mzm 46:2-3,5-6,8-9,
Yoh 2:13-22
Pesta Pelindung S. Theodorus Tiro : 9 November
Theodorus hidup pada abad ketiga. Baru saja ia diterima sebagai prajurit dalam ketentaraan Romawi ketika ia harus mati demi imannya. Meskipun masih muda, Theodorus
tahu bagaimana menjaga agar jiwanya bersih dan kudus. Ia seorang yang bijaksana
yang sungguh mengganggap setan sebagai musuh utamanya. Ketika pasukannya
berkemah selama musim dingin di daerah Pontus, semua prajurit ikut ambil bagian
dalam upacara penyembahan dewa-dewi kafir. Karena ia seorang Kristen, ia tahu
bahwa dewa-dewi itu tidak ada. Jadi, Theodorus menolak ikut serta dalam upacaraupacara mereka. Maka, Theodorus ditangkap.
“Berani benar engkau menganut agama yang diancam oleh kaisar dengan hukuman
mati!” tuntut sang gubernur. Tanpa ragu, prajurit muda itu menjawab, “Saya tidak mengenal dewa-dewi tuan. Yesus Kristus, Putra Tunggal Allah, Dia-lah Tuhan-ku. Jika tuan
menganggap jawaban saya sebagai suatu penghinaan, silakan tuan potong lidah
saya. Setiap bagian tubuh saya siap menderita jika Tuhan menghendaki pengurbanan
yang demikian.”
Para hakim kafir meloloskan Theodorus sekali itu. Kemudian, ia ditangkap kembali. Para
hakim mula-mula berusaha membujuknya dengan lemah-lembut. Ketika usaha tersebut gagal, mereka berusaha menakut-nakutinya dengan menyebutkan segala siksa
dan aniaya yang harus ia tanggung. Pada akhirnya, mereka menyerahkan Theodorus
kepada para algojo.
Ketika prajurit yang telah disiksa dengan aniaya itu dibawa kembali ke penjara, beberapa orang mengatakan bahwa malaikat-malaikat datang untuk menghiburnya.
Setelah diinterogasi tiga kali, akhirnya Theodorus dijatuhi hukuman mati dengan dibakar
hidup-hidup pada tahun 306. Sebuah gereja yang indah kelak didirikan untuk menghormati abunya. Banyak orang datang ke sana untuk mohon bantuan doa sang martir.
Bagaimana jika setiap hari aku hidup dalam penyerahan total kepada Yesus, seperti
yang dilakukan Theodorus?
“diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Pauline Books & Media.”
Vol. 36/2012
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 11
10 November 2012 : Tuhan adalah Sang Pemberi
Leo Agung
Flp 4:10-19, Mzm 112:1-2,5-6,8a,9, Luk 16:9-15
Filipi 4 : 19 “Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.”
“Apakah keuntunganku di situ?” dewasa ini setiap orang ingin mengatakan seperti itu.
Mereka tidak tertarik pada kepentingan orang lain. Mereka tidak mempunyai waktu
untuk menolong orang lain yang membutuhkan. Mereka memusatkan perhatian pada
apakah yang mereka inginkan, rasakan akan paling menguntungkan diri mereka sendiri. Ironisnya, sikap mementingkan diri sendiri ini seakan menjebaknya menjalani kehidupan yang dangkal dan kosong. Tidak peduli seberapa banyak pun yang mereka
dapatkan tapi mereka tidak akan pernah puas, selalu merasa kurang.
Namun demikian, Tuhan adalah sang pemberi, dan jika kita ingin mengalami suatu
tingkat sukacita dalam Tuhan, jika kita ingin Ia mencurahkan berkat-berkat-Nya dan
perkenanan-Nya dalam kehidupan kita, kita harus belajar menjadi pemberi, bukan
penerima saja. Kita tidak diciptakan berfungsi sebagai orang yang terlibat dengan
diri sendiri, dengan berpikir hanya tentang diri kita sendiri. Tidak demikian, Tuhan menciptakan kita untuk menjadi seorang pemberi. Dan kita benar-benar mengalami arti
menjadi seorang manusia sebelum kita mempelajari Rahasia Sederhana, bagaimana
memberikan hidup kita bagi kepentingan orang lain. Mungkin ada pertanyaan dalam
benak Anda, “Tetapi engkau tidak mengerti. Aku tidak mempunyai apapun untuk diberikan?” Mungkin tidak, semua tergantung pada sikap Anda. Kita harus setia dalam
hal kecil yang kita miliki sekarang sebelum Tuhan memberkati kita dengan lebih banyak
lagi. Banyak orang berkata “Tuhan, kapankah Engkau akan memberkatiku?” Tetapi jika
kita mau mendengarkan lebih teliti lagi, mungkin kita akan mendengarkan suara Tuhan
mengatakan,” Kapankah engkau akan mulai menjadi berkat bagi orang lain?”
Saat kita menjangkau orang lain yang membutuhkan, Tuhan akan memastikan bahwa
kebutuhan-kebutuhan kita sendiri akan disediakan. Jika Anda merasa kesepian hari
ini, janganlah mengasihani diri sendiri. Alihkanlah pikiran Anda dan tolonglah orang
yang membutuhkan. Pergilah ke rumah jompo, atau rumah sakit, menelepon sahabat
dan memberikannya semangat, membelikan nasi bungkus bagi orang yang lapar,
mengunjungi teman yang sudah lama tidak datang ke komunitas, menemani teman
yang sudah lama tidak pernah ke gereja atau apapun hal baik lainnya yang dapat
Anda lakukan. Menabur hal-hal yang baik, dengan setia pada perkara-perkara kecil
bagi orang lain, Tuhan akan selalu memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita. Marilah kita
jalani kehidupan yang terbaik saat ini, kita kembangkan sikap hidup untuk memberi,
bukan untuk meminta, Siapakah yang dapat kuberkati hari ini? daripada bagaimana
aku dapat diberkati?”
Doa:
Bapa, aku tahu Engkau telah memberkatiku dan aku ingin menjadi berkat bagi orang
lain. Tolonglah aku untuk setia dalam hal kecil yang aku miliki sekarang,yang tidak
menghalangiku untuk menjadi saluran berkatMu, sebelum Engkau memberkatiku lebih besar lagi, aku mau berbagi, mungkin yang kumiliki ini tidaklah seberapa, namun
aku tidak mau semata-mata menjadi seorang pemakai berkat-berkat-Mu saja, tetapi
seorang yang meneruskan berkat-berkat itu kepada orang lain. Amin
Lulu
12
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 36/2012
11 November 2012 : Bersyukur dalam kekurangan
1Raj 17:10-16, Mzm 146:7-10, Ibr 9:24-28, Mrk 12:38-44
Mrk 12:43-44, Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: “Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada
semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka
semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya,
semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.”
Ketika rejeki kita berkelimpahan, ketika suasana kita lagi “good mood”, ketika hati kita
penuh dengan sukacita, ketika hidup kita dipenuhi oleh yang baik dan bagus, kita mudah sekali untuk mengucapkan syukur atau berterimakasih kepada Tuhan. Mungkin doa
kita bisa jadi seperti ini, “Tuhan terimakasih atas kelulusan putra-putri kami dengan nilai
yang baik”, “Puji dan Syukur kami haturkan kepadaMu ya Yesus atas rahmat kesembuhan yang kau limpahkan” dan lain sebagainya.
Saya tidak mengatakan doa-doa diatas tidak benar. Itu bagus dan seharusnya kita bersyukur kepada Tuhan. Namun, apakah kita pernah berterimakasih kepada Tuhan ketika
kita mengalami penderitaan, ketika kita dipenuhi dengan kekurangan dan kelemahan
dalam hidup ini? Tentu yang menjadi pertanyaan di benak kita adalah mengapa saya
harus berterimakasih ketika saya sedang sengsara atau jatuh? Mengapa saya harus
bersyukur ketika perusahaan dan bisnis saya hancur??? Ini sangatlah paradoksal.
Lihatlah bacaan injil hari ini. Seorang janda yang hidup dari apa adanya, bahkan hidup
dari segala kekurangannya, memberikan segala yang dia punya untuk dipersembahkan sebagai ungkapan rasa syukurnya. Memang benar bahwa orang yang mempunyai “lebih”, lebih gampang memberi, tetapi orang yang berkekurangan, bagaimana
dia memberi? Apa yang mau diberikan???
Janda ini memberikan contoh bagaimana kita seharusnya bersyukur kepada Tuhan
atas segala kekurangan yang kita alami. Karena dengan demikian, biarlah Tuhan sendiri yang akan memenuhi dan melimpahi dengan berkatNya.
Bersyukur atas kekurangan yang kita punyai membuat kita sadar bahwa kita tergantung secara total kepada penyelenggaraan Ilahi. Seperti kata Tobit di dalam perjanjian
lama, “Allah yang memberi, Allah pula yang mengambilnya. Kalau kita menerima kelimpahan dalam hidup, mengapa kita tidak bisa juga menerima kekurangan? Terpujilah
nama Tuhan.”
Maka dari itu, suatu ajakan buat kita semua untuk selalu bersyukur kepada Tuhan apapun keadaan kita. Amin
Rm. Vincent, MGL
Vol. 36/2012
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 13
12 November 2012 : Beriman dan Percaya
Yosafat Theodorus Studit
Tit. 1 : 1-9 Mzm. 24 : 1-2-3-4ab, 5 – 6 Luk. 17 : 1 – 6
Luk 17:6 Jawab Tuhan : “Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi
saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini : Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu”…..
Tahun 1995 awal adalah masa sangat sulit di kehidupan saya, pada saat itu saya masih
berada di kota Mataram Lombok – NTB. Saya sering melihat teman-teman saya yang
kuliah dan bekerja di bali sepertinya bisa mencukupi semuanya. Saya sering berdoa
pada Tuhan, untuk bisa mendapatkan pekerjaan di bali. Saat itu saya masih kuliah
sambil bekerja.
Tidak lama kemudian pada bulan Maret saya ditelepon seorang teman baik saya di
bali dan minta saya datang ke bali membawa lamaran pekerjaan. Saya bahagia dan
bercampur bingung, karena saya tidak mengetahui apa yang bisa saya kerjakan di
bali. Lalu saya pulang saya cerita ke ibu saya, ibu saya bilang, “berangkatlah ke bali
nak.. gapai impianmu”. Saat itu saya hanya mempunyai uang 15 ribu rupiah saja, saya
nekat berangkat ke bali. Sampai di terminal ubung, demi mencukupkan uang saya
jalan kaki ke rumah teman saya di Nangka Selatan,kalau dipikir lumayan jauh saya
harus berjalan. Saya diantar ke tabanan sama teman saya, ternyata ke sebuah proyek
hotel besar milik Aburizal Bakrie. Tentu saya kaget, bingung dsb, tetapi saya ingat kata
ibu saya, kalau di interview ditanya computer dsb katakana selalu “Bisa”. Karena saat
itu saya belum terlalu bisa computer, saya melihat pesaing saya yang melamar cukup
berpengalaman semua. Sambil menunggu giliran interview, saya terus berdoa dan percaya Tuhan pasti tidak menyia2kan saya datang ke bali ini dengan berbekal hanya 15
ribu rupiah.
Saat interview, saya hanya ditanya bisa computer.. saya jawab bisa, bisa bahasa inggris saya jawab saya mengerti tetapi saya akan belajar lagi untuk percakapan jika
saya diterima disini. HRD yang menginterview saya kaget mendengar jawaban saya,
tetapi dia hanya diam. Kemudian saya diminta keluar tunggu, saya dan para pelamar
lain menunggu. Kemudian diumumkan kalau interview selanjutnya setelah makan siang,
semua para pelamar keluar makan siang dulu, kecuali saya. Karena sisa uang di kantong tinggal 8 ribu, saya mesti hemat untuk bekal saya pulang ke Lombok. Sambil duduk
di luar saya terus berdoa, agar Tuhan memberi jawaban hari ini (ini adalah pemaksaan
ke Tuhan). Saat itu HRD dan Pimpinan Perusahaan yang ternyata orang Perancis keluar
untuk makan siang, mereka melihat saya duduk sendiri, lalu mereka mendekat dan bertanya mengapa kamu masih disini? Saya bilang saya tidak makan siang. Karena saya
harus pulang ke Lombok malam ini, kemudian pimpinan itu berbisik ke HRD, lalu mereka
memanggil saya ke kantornya. Saat di kantor pimpinan, saya sempat melirik ke kertas
lamaran saya, ternyata pimpinan itu melingkari agama katolik yang saya cantumkan.
Mereka lalu bilang, bahwa saya diterima bekerja mulai senin minggu depan.
Saya begitu bahagia, karena permintaan saya ke Tuhan untuk jawaban harus hari ini
segera di jawab hari itu juga. Akhirnya malam itu saya kembali ke Lombok dengan
membawa ke gembiraan, karena Tuhan memberi jawaban saya mendapat pekerjaan
di bali.
Itulah Iman dan percaya akan Kuasa Tuhan harus selalu kita punya, selalu minta pertambahan iman setiap hari, karena rencana Tuhan selalu Indah Pada WaktuNya.
Rina
14
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 36/2012
13 November 2012 : Seandainya aku mendengarkan Dia
Stanislaus Kostka, Didakus dr Alkala, Eugenius Bossilkoff, Artemides Zatti
Tit 2:1-8,11-14, Mzm 37:3-4,18,23,27,29, Luk 17:7-10
Titus 2:6 Ajaklah orang-orang muda untuk menahan diri
Pada bulan Januari tahun 2011, saya dan temanku berlibur di salah satu keluarga
Katholik di Sydney selama seminggu. Suatu hari kami bersama mereka bertamasya
untuk menikmati keindahan daerah pantai di sekitar Sydney. Dalam satu kesempatan
saya duduk sharing bersama dengan ibu yang kami tinggal saat itu. Dalam sharingnya,
ibu itu menyampaikan pengalaman suka-duka hidup perkawinan mereka. Dia menikah
dan bersama suaminya mereka dikarunia tiga orang anak. Sebelum menikah, ayahnya
mengatakan bahwa “tolong dipikirkan lagi keputusanmu untuk menikah dengan pemuda idamanmu itu”. Tampaknya, ia tidak terlalu peduli dengan pernyataan atau nasihat
dari ayahnya. Ia percaya bahwa cowok pilihannya itu adalah yang terbaik untuk masa
depan dan hidupnya. Mereka pun menikah dan menjadi ibu dan ayah dari ketiga
anak. Setelah pernikahan, keaslian dari masing-masing pribadi mulai tampak. Ketidakharmonisan, kesalahpahaman dan keengganan untuk mendengarkan satu-sama
lain pun bertumbuh. Komunikasi dan saling memaafkan tidak menjadi tolak-ukur dalam
membina dan membangun hidup perkawinan mereka. Akhirnya ibu ini telah mengambil keputusan untuk bercerai dan bertunangan dengan pria lain.
Kedua bacaan Kitab Suci hari ini memiliki visi yang sama untuk menjalani hidup sebagai
orang Kristen. Hal itu entah sebagai bapak atau ibu rumah-tangga, dan juga sebagai
biarawan-biarawati. Singkatnya apapun status hidup saya dan anda saat ini. Dalam
suratnya kepada Titus St. Paulus menasihatkan kita semua untuk hidup penuh tanggung
jawab dan menjadi teladan bagi kaum muda dan mudi dalam hal iman, kasih dan
ketekunan. Kepada Titus ia mengatakan supaya perbuatanmu hendaknya menjadi
contoh (Tit. 2:7). Demikian halnya dalam Injil Lukas, Tuhan Yesus menasihati saya dan
anda untuk tahu dan senatiasa berterima kasih (Luk. 17: 9).
Saya yakin sudah banyak orang telah mengajarkan, menunjukan kebaikan serta ajaran yang sehat kepada saya dan anda. Mereka menasihati kita untuk hidup penuh
tanggung-jawab dan mengajar kita menolak cara hidup yang tidak saleh dan serakah
(Tit. 2:12). Tapi, seringkali dan bahkan berulangkali saya dan anda tidak pernah atau
lebih dari itu tidak mau mendengarkan apalagi mengikuti nasihat mereka. Saya lebih
mendengarkan dirku sendiri ketimbang mendengarkan Dia, Karena sekarang bukanlah jaman Siti Nurbaya lagi. Sadar atau tidak saya telah jatuh dan menjerumuskan diri
saya dan sesama ke dalam dunia kejahatan baik itu secara langsung maupun tidak
langsung.
Doa: Tuhan Yesus ampunilah segala dosaku, dan berilah aku rahmat-Mu untuk memerangi cara hidupku yang tidak berkenan dengan ajaran Bapa di Surga melalui Gereja
dan orang-orang dalam hidupku sehari-hari. Terima kasih atas rahmat dan cinta-Mu
Bapa, Putra dan Roh Kudus. Amin.
Fr. Anis, MGL
Vol. 36/2012
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 15
14 November 2012 : Selalu bersyukur Padanya dalam Segala Situasi
Nikolaus Tavelic, Yosef Pignatelli
Tit 3:1-7, Mzm 23:1-3a,3b-4,5,6, Luk 17:11-19
Luk 17:18 Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain
dari pada orang asing ini?”
Siapa sich yang gak mau kalau dengar sesuatu yang gratis alias tidak bayar ? Tentu orang akan berbondong – bondong untuk mendapatkan sesuatu yang gratis itu.
Pembagian sembako gratis di hari-hari besar keagamaan, pembagian hewan kurban,
mencoba sample parfum di mall, atau peristiwa lainnya yang berbau gratis. Orang
rela antri, bahkan kalau tidak sabar mereka akan saling berdesak-desakan untuk
mendapatkan barang yang mereka inginkan. But mesti di ingat friend, di balik yang
gratis itu tentunya ada maksud tersembunyi dari bagian marketingnya. Mereka membagikan gratis, dengan harapan orang dapat mencoba dan kembali membeli barang
tersebut di kemudian hari. Strategi yang lain dari mereka adalah, “Gratis dengan persyaratan sebagai berikut …… bla…bla….bla !”. Kalau ini sich namanya gratis bersyarat.
Masih sama dengan yang kejadian yang berbau gratis, seringkali kita melihat di dalam
sebuah komunitas - jika ada sebuah persekutuan doa, orang yang datang jumlahnya
bisa dibilang tidak terlalu banyak. Nach, kalau ada pesta atau doa penyembuhan –
biasanya banyak orang yang akan datang.
Kesamaan dari dua cerita di atas adalah, orang akan senang ketika mendapatkan sesuatu yang menyenangkan dirinya, dan ketika ia tidak mendapatkan yang ia senangi
– maka ia akan pergi dan hilang tanpa ada kabar. Orang mencapai kepuasan pada
titik tertentu, dan tidak mensyukuri bahwa itu adalah cara kerja atau anugerah yang
Tuhan berikan dalam hidupnya. Yesus dalam bacaan hari ini menyembuhkan sepuluh
orang sakit kusta, namun yang kembali dan berterima kasih kepada Yesus hanya 1
orang ; Orang Samaria lagi coba – yang notabene adalah orang asing dan tidak dipandang ! Yesus menyembuhkan secara gratis, dan orang Samaria ini beriman penuh
akan mukjizat kesembuhan dari Yesus sendiri. Yesus tentu tidak berharap orang ini akan
kembali pada-Nya, dan berterima kasih pada-Nya. Yesus juga gak gila hormat banget
khan !! Tapi, orang Samaria ini “tahu diri” dan penuh rasa syukur, karena Yesus telah
menyembuhkan-Nya.
Dalam kehidupan ini, marilah kita semua sebagai anak-anak Tuhan semakin “tahu diri”
dan merasa malu di hadapan Bapa kita. Tahu untuk bersyukur karena anugerah-Nya
dalam hidup kita, serta mengembalikan setiap talenta yang kita miliki untuk memuliakan nama-Nya. Tuhan gak menuntut macam-macam kok !! Ia mengajak kita jangan
lupa dan terlena dengan berbagai kenikmatan duniawi yang bersifat fana, melainkan
untuk tetap berserah dan bersyukur selalu untuk setiap hal yang telah Ia berikan dalam
hidup kita. Jadi, siap ya untuk setia dalam komitmen kita. Siap datang dan memuliakan
nama-Nya dalam keadaan apapun, itulah anak-anak Tuhan yang jempolan and WOW
banget dach pokoknya !!
KRIS
16
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 36/2012
15 November 2012 : Pintu Kerajaan Allah
Albertus Agung, Magdalena Morano
Flm 1 : 20, Mzm 146 :7, 8-9a,9bc-10, 12-13ab, 17-18, Lukas 17 : 20 - 25
Luk 17:21 “ Sebab sesungguhnya kerajaan Allah ada di antara kamu .”
Di mana letak kerajaan Allah ? Itu, di sana, di atas awan ada langit.. Nah, di situ letak
kerajaan Allah. Wahhh..jauh ya..kerajaan Allah. Besok kalau aku naik pesawat terbang,
aku mau menengok ke atas langit ah.. Biar bisa melihat kerajaan Allah.. Wah , lebay.., kerajaan Allah itu ada di gereja, lihat saja, ada banyak suster, ada banyak orang
berdoa, dipimpin oleh seorang romo.., Walah..salah..bukan di sana tapi di sini.., bukannnnn , di situ… Kapan kerajaan Allah datang ? Oh.. ya di akhir jaman. Kalau terjadi
gempa bumi hebat, tsunami, itu tanda-tanda mau kiamat. Kerajaan Allah berarti sudah
dekat, mau datang ke dunia.
Benarkah sejauh itu kerajaan Allah? Injil Lukas pada hari ini berbicara tentang kerajaan
Allah. “ Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, juga orang tidak dapat
mengatakan : Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya kerajaan
Allah ada di antara kamu.
Dekat ya ternyata kerajaan Allah itu. Sebenarnya hanya ada di antara kita. Kerajaan
Allah itu bisa diartikan bahwa kita membiarkan Allah meraja dalam hidup kita. Kerajaan
pasti punya pemimpin. Dan di dalam kerajaan Allah, Allah adalah pemimpinnya. Sama
seperti sebuah kerajaan yang memiliki pemimpin, dan untuk menjalankan kepemimpinan maka akan dibuat aturan-aturan sehingga tercipta sebuah masyarakat kerajaan
yang tertib dan aman. Demikian juga kerajaan Allah, dengan Allah adalah pemimpinnya, maka Allah punya aturan-aturan yang ditawarkan kepada kita sehingga tercapai
kehidupan yang aman , bahagia, damai dan sejahtera. Aturan-aturan yang diberikan
oleh Allah dalam kerajaanNya adalah sebuah tawaran. Tergantung pada kita, mau
melakukan peraturanNya, atau melanggar peraturanNya. Mau hidup dengan aturan
yang mengikat tapi berakhir bahagia, atau mau hidup dengan bebas tapi berakhir
dengan penderitaan.
Kerajaan Allah yang ada di antara kita bisa dibilang bahwa ada di antara hidup kita
sehari-hari. Kerajaan Allah bukan sesuatu tempat yang bisa dilihat secara fisik. Dengan
sebuah pekarangan luas yang kita bisa masuki, dengan sebuah pintu dengan gerbangnya yang megah. Kerajaan Allah seperti ada tapi tidak ada. Bisa dirasakan tetapi
tidak bisa dilihat.
Dengan membiarkan kita selalu dibimbing oleh Tuhan, membiarkan Tuhan merajai kita
dalam setiap tingkah laku kita, kita sudah “menciptakan” sebuah kerajaan Allah. Dengan membiarkan Allah membimbing kita melakukan kebaikan,menghindari perbuatan
dosa, itu juga sebuah cara untuk melihat kerajaan Allah.
Mari kita menciptakan sebanyak-banyaknya pintu kerajaan Allah di sekitar kita.
Alin
Vol. 36/2012
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 17
16 November 2012 : Hari yang Dasyat
Margarita dr Skotlandia, Gertrudis, Rochus Gonzales
2Yoh 4-9, Mzm 119:1,2,10,11,17,18, Luk 17:26-37
Luk 17:30, “Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan
diriNya.”
Biasanya, bacaan-bacaan tentang akhir dunia, dalam sistem liturgi Katolik, dibacakan
pada akhir tahun liturgi, yakni sekitar pertengahan Nivember seperti ini. Seperti kali ini
Yesus sendiri menggambarkan keadaan saat-saat mendekati hari KedatanganNya
yang kedua, yang orang mengenalnya sebagai ‘Hari Kiamat.’
Awal-awal saya mendengarkan bacaan seperti, timbul rasa takut yang luar biasa. Apalagi kalau mendengar ramalan-ramalan, misalnya yang sudah berlalu, tentang berakhirnya dunia pada akhir tahun 1999. Tapi kemudian tidak terjadi apa-apa. Begitu pun
ramalan-ramalan yang kemudian dibuat berdasarkan peramalan peramal hebat di
abad-abad lalu, atau suku-suku tertentu yang terkenal dengan ketajaman ilmu astrologi
jaman dulu. Seperti yang beredar saat ini ramalan yang sama dengan beberapa tahun sebelumnya dengan versi yang berbeda. Tetapi kita tahu juga semua akan berlalu
seperti biasa lagi. Itulah perputaran dunia.
Saya pernah begitu ketakutan, sampai terbawa mimpi dan selalu berdoa agar bila hari
seperti itu tiba, saya sudah tidak hidup di dunia ini lagi. Lalu suatu hari, Tuhan memberi
pengertian kepada saya akan rancangan-rancanganNya yang selalu baik untuk masa
depan. Seolah Tuhan berkata, “Demi satu bayi yang baru lahir hari ini, dimana orang
tuanya memimpikan agar kelak anak itu akan menjadi Uskup atau seseorang yang
baik dan melakukan hal yang baik demi kerajaan Allah, maka Tuhan rela menahan
murkaNya dan membatalkan hari yang dahsyat itu demi anak itu dan cita-cita kedua
orang tuanya. Saya teringat Doa Abraham sebelum Sodom dan Gomora dihanguskan.
Abraham telah berusaha membujuk Tuhan membatalkan rancangan itu dengan meminta ‘demi 10 orang baik di kota itu’ tetapi Tuhan tidak menemukan 10 orang baik itu.
Di sini kita lihat, demi orang-orang yang berkenan kepadaNya Tuhan mau membatalkan suatu bencana di dunia ini.
Maka, janganlah takut akan ramalan hari kiamat. Tapi takutlah akan Tuhan. Jadilah
orang-orang yang berkenan di hatiNya, dan milikilah impian-impian yang baik akan
masa depan bagi diri sendiri, orang-orang yang kita kasihi dan bagi kota kita serta berdoalah selalu seperti Abraham meminta belas kasih Allah untuk situasi buruk di sekitar
hidup Anda, belajarlah mendengarkan dan mencintai Tuhan lebih dari segala sesuatu,
maka Anda akan menjadi pelangi di atas awan, yang mengingatkan Tuhan akan janjiNya untuk tidak membinasakan manusia dengan bencana. Melainkan Ia akan meniupkan roh pertobatan dan kedamaian yang mendatangkan hidup baru dan masa
depan yang gemilang, demi kemuliaan Tuhan dan kebaikan manusia.
(Narita)
18
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 36/2012
17 November 2012 : Bertekun dalam Doa
St. Elizabeth dari Hungaria
3 Yoh: 5-8, Mzm 112: 1-2, 3-4, 5-6, Luk 18: 1-8
Luk 18:7 : Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihanNya yang siang
malam berseru kepadaNya ? Dan adakah Ia megulur-ulur waktu sebelum menolong
mereka ?
Kegigihan seorang anak dalam meminta sesuatu yang disampaikan dengan wajah
polos yang berharap pada orangtuanya seringkali membuat orangtuanya cepat
luluh, dan karena sayangnya pada anak, ia akan berusaha dengan sangat untuk
mewujudkan keinginan sang anak walau kadang permohonan itu berada diluar kemampuannya.
Ketekunan dalam berdoa menunjukan bahwa kita sungguh menginginkan dan memerlukan apa yang kita minta (seperti seorang yang memerlukan udara ketika dibenamkan kedalam air),dan kita percaya bahwa Tuhan pasti akan mengabulkannya.
Kesetiaan kita dalam berdoa menunjukan sejauh mana kita mampu bergantung dan
mau mengandalkan Tuhan.Berdoa dengan tekun bisa berarti mengulangi permohonan
yang sama kepada Tuhan di setiap jam-jam doa yang sudah kita tentukan, tetapi lebih
dari itu, berdoa dengan tekun juga berarti berdoa dengan iman yang berharap dan
percaya kepada Tuhan bahwa Ia pasti menjawab doa-doa kita dengan cara dan waktu yang terbaik bagi kita menurut Tuhan.
Doa juga dapat mengurangi emosi, kemarahan, stress serta dapat meningkatkan
ketegaran hati dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi berbagai persoalan,
juga membuat orang menjadi lebih pasrah , lebih dapat menerima kekurangan sesama
dan diri sendiri, serta memiliki kemampuan untuk mengubah yang tidak baik menjadi
baik dan pada akhirnya menjadi layak menerima keselamatan karena inti doa yang
sebenarnya adalah MEMBINA HUBUNGAN YANG INTIM DENGAN TUHAN.
Y a k i n l a h : TUHAN PASTI BERTINDAK PADA SAATNYA
Karenanya:JANGAN PERNAH JEMU UNTUK BERDOA
A m i n.
Betty
Vol. 36/2012
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 19
18 November 2012 : Malaikat Pelindung
Dan 12:1-3, Mzm 16:5,8,9-10,11, Ibr 10:11-14,18, Mrk 13:24-32
Markus 13:27 “Dan pada waktu itupun Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikatNya…”
Empat tahun yang lalu, aku mengikuti 30 hari ret-ret diam di Australia bagian SelatanAdelaide. Tempat itu dikelola oleh Serikat Yesus. Mereka mempunyai perkebunan dan
pembuatan anggur yang sangat terkenal dan besar. Ada banyak sekali latihan-latihan
rohani yang harus aku lakukan saat itu. Salah satu latihan rohani menurut St. Ignatius,
yang harus aku lakukan adalah bahwa setiap malam aku harus berdoa kepada malaikat pelindungku. Intensinya bahwa malaikat pelindungku harus membangunkan aku
kapan saja setelah aku tidur lelap. Aku diminta untuk tidak menggunakan alarm atau
orang lain untuk membangunkan aku. Aku harus percaya bahwa malaikat pelindungku
akan menolong membangunkan aku pada saat yang tepat.
Ketika malam pertama tiba, aku tidak yakin dan percaya. Namun Pembimbing Rohaniku terus meyakinkan aku. Kemudian aku memberanikan diri untuk berdoa meminta
bantuannya. Ternyata benar, aku percaya bahwa malaikat pelindung kita selalu saja
berada di samping kita. Dia ingin membantu dan menolong kita. Dia selalu membangunkan aku setiap malam setelah aku lelap tertidur. Dia tidak pernah lupa untuk membangunkan aku, sekalipun aku sering lupa meminta dia.
Injil kita hari ini mengisahkan bahwa pada masa sesudah siksaan itu, matahari akan
menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari
langit, dan kuasa-kuasa langit akan goncang. Pada waktu itu orang akan melihat Anak
Manusia datang dalam awan-awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
Dan pada waktu itupun Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya. Tuhan akan
mengutus dan menyuruh keluar malaikant-malaikatnya untuk menolong kita di kala kita
membutuhkan mereka. Tuhan selalu mengutus malaikatNya untuk melindungi kita dari
berbagai cobaan dan serangan roh jahat.
Hari ini kita diundang untuk selalu meyakinkan diri akan kehadiran para malaikat, terlebih malaikat pelindung kita. Malaikat itu selalu berada disamping atau di belakang
kita dan menjaga kita agar tidak jatuh ke dalam cobaan. Marilah kita berdoa bagi Allah lewat pertolongan malaikat pelidung kita.
Rm. Joseph, MGL
20
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 36/2012
19 November 2012 : Faith is Believing
Rafael dr Yosef Kalinowski, Mechtildis
Why 1:1-4, 2:1-5a, Mzm 1:1-2,3,4,6, Luk 18:35-43
Luk 18:42 Lalu kata Yesus kepadanya: “Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau!”
FAITH IS BELIEVING EVERTYHING THAT LOOKS WRONG. Sorry, grammar saya agak buruk,
hehe.. Eits, bukan kok. Memang sengaja. Saya memakai kalimat itu untuk desain kaos
CCT (Community Care Team) yang dijual untuk umum untuk penggalangan dana kegiatan sosial yang dilakukan oleh DOJCC. Kalimat yang secara typography (ilmu tentang
huruf) begitu menarik, tapi lebih mendalam punya makna yang begitu menyentuh. Ya,
Iman adalah mempercayai segala sesuatu yang kelihatannya salah. Hmm.. agak susah
ya? Tapi susah bukan berarti tidak bisa. Saya sudah membuktikannya.
Ceritanya, saya dan teman saya Rani berencana pergi ke Korea, yah mewujudkan impian berdua dari lama ingin mengunjungi negeri ginseng atau sekarang negeri boyband
kali ya, hehe. Kami berangkat tanggal 29 Oktober, dan sampai tanggal 24 Oktober Visa
Rani belum diapproved juga, sedangkan visa saya sudah. Perasaan cemas, galau,
bingung, campur aduk menghampiri, apa jangan – jangan visanya ditolak? Atau sudah
diapproved tapi belom dikirim? Saya tidak mungkin berangkat sendiri karena semua
rencana sudah disusun berdua. Ok Tuhan, saat ini iman kami berdua diuji. Rani seorang
muslim, dan kami beriman dengan cara kami masing – masing. Saya cuma bisa curhat
sama Tuhan, minta petunjuk dan kesabaran, dan Rani tetap menjalankan sholatnya.
Semuanya kami pasrahkan sama Tuhan, walaupun dengan cara yang berbeda. Sempat terbesit untuk mencari info seandainya visa Rani ditolak, mungkin kami bisa memundurkan hari keberangkatan kami dengan menghubungi maskapai yang kami gunakan.
Tapi kami berdua merasa kalau kami melakukan itu berarti kami tidak mempercayai
bahwa kami bisa berangkat. Seperti cerita sebuah kelompok yang meminta hujan kepada Tuhan, mereka bilang mereka percaya Tuhan akan menurunkan hujan, tapi tidak
ada seorang pun yang menyiapkan payung. Hahaha, kalau mereka percaya hujan
akan turun, mereka pasti sudah mempersiapkan payung agar tidak kehujanan.
Saya belajar dari cerita tersebut, saya dan Rani tidak perlu mencemaskan kemungkinan – kemungkinan yang terjadi, karena kami percaya visa itu akan datang dan kami
akan berangkat ke Korea. Dengan segala harap – harap cemas kami, kami terus berdoa, meminta bantuan teman – teman untuk mendoakan kami juga. Dan akhirnya, 27
Oktober 2012, 2 hari sebelum keberangkatan kami, visa bisa kami ambil. Wow!! Mepet
ya? Tapi tidak terlambat kan? Ya, iman kami menyelamatkan kami.
Saya percaya kekuatan iman dan doa begitu dahsyat. Bukankah doa orang benar
yang dengan yakin didoakan sangat besar kuasanya? Dengan yakin. Dengan iman.
Yuk, sama – sama minta Tuhan pertambah iman kita dari hari ke hari. Dan yang terpenting ketika Tuhan memberikan iman, Dia juga akan menguji kita dengan iman yang
sudah kita punya. Bukankah iman tanpa perbuatan itu mati? ^^
Maia
Vol. 36/2012
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 21
20 November 2012 : Pertobatan yang Sejati
Agnes dr Assisi
Why 1:1-4, 2:1-5, Mzm 1:1-4.6, Luk 19:1-10
Luk 19:10 “Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan
yang hilang”
Membaca kisah tentang Zakeus mungkin mengingatkan anda pada sabda
Yesus berikut ini: “Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam
kerajaan Allah” (Luk 18:24) tetapi lalu menambahkan “Apa yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah” (Luk 18:27).
Sabda ini kini digenapi. Tuhan memandang hati yang dengan tulus ingin melihat-Nya. Menyambut undangan Yesus untuk menumpang di rumahnya, Zakeus mendapat pengampunan atas dosa-dosanya dan memulai hidup iman
yang baru.
“Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat
kali lipat” (Luk 16:8).
Pertobatan diwujudkan secara nyata dalam kepedulian kepada sesama yang
miskin dan menjadi korban ketidakadilan.
Pertobatan yang sejati adalah mengarahkan hati kembali kepada Allah dan
pada saat yang bersamaan melakukan perbuatan amal kasih kepada sesama.
Semoga dalam hati kita tertanam pertobatan yang sejati.
Tuhan Yesus memberkati kita semua
Sr. Maria Benedicta, OSB
22
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 36/2012
21 November 2012 : Berbagi
SP Maria Dipersembahkan kepada Allah
Why 4:1-11, Mzm 150:1-2,3-4,5-6, Luk 19:11-28
Lukas 19 : 26 : Jawabnya : Aku berkata kepadamu : Setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, daripadanya akan diambil,
juga apa yang ada padanya.
Ketika saya memutuskan menjadi relawan di Tajikistan, banyak orang yang mendukung
tapi ada banyak juga yang bertanya sinis. “Mengapa harus menjadi relawan di Tajikistan? Di Indonesia saja masih butuh banyak bantuan”. “Ah, alasan saja mau jadi relawan, pasti Cuma mau jalan jalan gratis aja”, dan masih banyak komentar sinis lainnya.
Sempat saya menjadi panas hati dan kuping saya terbakar, saya menjawab “Karena
saya mau dan saya mampu untuk menjadi sukarelawan di luar Indonesia.” Dan saya
bertanya ulang ke penanya “Lho.. kamu sendiri sudah jadi relawan di Indonesia belum?”. Hampir sebagian besar yang saya tanya balik seperti itu pergi dan merasa malu.
Sekarang saya merasa bersalah membuat orang merasa malu, tapi setidaknya saya
menyadarkan bahwa sangat mudah mencela dan mengkritisi orang lain,padahal diri
sendiri belum melakukan apa apa.
Banyak orang hebat dan pintar di sekitar kita, tapi tidak semua bisa berbagi. Banyak
orang yang hanya pintar untuk diri sendiri, tapi tidak bisa membagi ilmunya bagi orang
lain. Ada yang menutup rapat rapat apa yang ia punya, tanpa pernah terlintas untuk
berbagi.
Injil hari ini bercerita tentang seorang bangsawan yang meninggalkan modal (mina)
pada 10 orang hambanya, ada yang mengolah uang itu dan menjadi berbuah banyak, tapi ada juga yang hanya menyimpannya untuk diri sendiri, karena takut hartanya
akan diambil. Ketika bangsawan itu kembali, ia mengetahui tingkah laku hamba hambanya. Ia memberi hadiah kekuasaaan atas beberapa kota kepada yang mengolah
modalnya, sedangkan yang hanya menyimpan, ia murka dan menghukum dia.
Seperti kita, apabila kita memiliki talenta tapi tidak membagi dan membangun nya, kita
tidak akan mendapat apa apa. Sedangkan bila kita mengembangkan dan membagi,
ada banyak orang yang terbantu dan hidupnya menjadi lebih baik. Mungkin tanpa
kita sadari.
Jadi, sudahkan anda berbagi talenta anda hari ini ?
Jeff – Bali 2012
Vol. 36/2012
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 23
22 November 2012 : Hati Tuhan Yesus yang Terkoyak
Sesilia Why 5:1-10, Mzm 149:1-2,3-4,5-6a,9b, Luk 19:41-44
Lk 19: 41-42 “Dan ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu Iam menangisinya, kata-Nya:
“Wahai Yerusalem, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu
untuk damai sejahteramu!”
Kata ‘Yerusalem’ itu berasal dari kata Salem atau dalam bahasa Ibrani ‘Shalom’. Kita orang
Indonesia pun mengunakan kata Salam, dan dalam Misa Kudus kita saling membagikan
salam damai. Yerusalem bisa kita artikan sebagai ‘penjuru damai’ atau ‘vision of peace.’
Damai yang dimaksudkan di Injil Lukas ini bukan merupakan perdamaian dengan kerajaan
Romawi yang berkuasa pada saat itu. Damai ini juga bukan semata-mata ketenteraman
hati setiap individu. Damai yang ditekankan adalah perdamaian yang menyeluruh dalam
konteks keselamatan: semua pemberian Tuhan yang membawa keselamatan umatNya yang
mencakupi segala aspek termasuk didalamnya sosial, materi dan spiritual.
Tidakkah ironis bila penduduk kota ‘penjuru damai’ tidak tahu apa yang mereka perlukan
untuk damai sejahtera mereka. Sungguh memprihatinkan melihat ketidaksadaran mereka
ketika Yesus sang Raja Damai datang berkunjung. Seorang raja layaknya disambut dan diperlakukan sebagai raja. Tetapi pemberian damai dari Yesus itu tidak dihargai. Pesan-pesan
keselamatan-Nya dianggap tidak masuk akal. Sang Raja Damai sendiripun akhirnya ditolak,
dipermalukan dan disalibkan di Golgota yang letaknya diluar Yerusalem.
Bagaimana mungkin mereka bisa menjadi penjuru damai? Tidakkah wajar bila kota ‘penjuru
damai’ ini hancur karena tidak lagi mencerminkan namanya sendiri? Disini ada suatu kontras yang tajam. Walaupun disaat kedatanganNya Yesus dielu-elukan, hatiNya sedih bukan
karena Ia tahu nasibnya yang tragis mati disalib, melainkan Yesus menangisi nasib malang
yang akan terjadi pada kota ‘damai’ itu (Lk 19:41).
Kitapun juga dikenal sebagai orang Kristen atau Kristen-Katolik (baca pengikut Kristus). Kalau
Gereja itu kita umpamakan kotaNya Yesus, kita adalah warganya. Terlebih dari itu, Santo
Paulus mengatakan bahwa kita adalah bagian dari tubuhNya Yesus. Mungkin kita sering
ikut acara-acara gereja yang meriah danYesus kita elu elukan. Tapi apakah kita sadar akan
kebutaan kebutaan kita yang membuat Yesus sedih. Apakah benar kita selalu sadar saat
Ia mengunjungi kita? Satu contoh konkrit adalah saat kita bertanya “dimana sih Tuhan…?
Kok Dia diam saja dan tidak mendengarkan doaku, tidak membantu aku?” Contoh lainnya, dikala godaan untuk berbuat dosa datang, apakah kita seratus persen memilih Yesus…
selalu berhasil melawan godaan…. di setiap saat…? Kalau belum, ini tandanya masih ada
kebutaan.
Janganlah kita berkecil hati! Sadar jadi orang buta itu jauh lebih baik. Yang sudah pasti,
Yesus tetap sayang pada kita walaupun masih ada kebutaan…masih ada kekerasaan hati
yang perlu dicairkan…masih ada tembok tembok kesombongan hati yang perlu dihancurkan…seperti di kota Yerusalem itu (Lk 19:44). Yesus menangisi hati kita yang tumpul (Lk…yang
tidak peka akan kehadiran-Nya…yang menolak diriNya. Ia rela mati untuk kita…tepat disaat
kita tidak sadar…tidak mampu atau bahkan tidak mau menerima-Nya didalam hati kita.
Tuhan manakah yang sebegitu sabar…? Maukah kita bertobat…? Maukah kita kita juga sabar diasah, walaupun ada sedikit sakit gesekan dihati kita?
Ya Yesus, Engkaulah Tuhan kami, sang Raja Damai. Kami bersyukur karena Engkau mencintai
kami apa adanya. Engkau rela mati untuk kami disaat kami menolak Engkau…. Kirimlah
Roh Kudusmu agar kami bisa semakin peka akan keberadaanMu, yang sudah selalu ada
didalam jiwa kami disetiap waktu.
Biarlah kami senantiasa tekun untuk membiarkan tembok tembok keras dihati kami diremukan, atau yang tumpul diasah kembali. Bentuklah hati kami supaya menjadi seperti hatiMu
yang selalu penuh cinta kasih.
Fr. David, MGL
24
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 36/2012
23 November 2012 Kisah Orang Kudus : B. Mikhael Agustinus Pro
Klemens I,
Kolumbanus
Why. 10:8-11; Mzm. 119:14,24,72,103,111,131; Luk. 19:45-48
Pesta Pelindung B. Mikhael Agustinus Pro : 23 November
Mikael Pro dilahirkan di Guadalupe, Meksiko pada tahun 1891. Ia merupakan seorang
martir dari abad keduapuluh. Penganiayaan yang dilakukan oleh pemerintah Meksiko
terhadap Gereja dimulai pada tahun 1910. Mikael menjalani masa novisiat (masa percobaan 1-2 tahun, sebagai latihan rohani sebelum mengucapkan kaul biara) di Serikat
Yesus pada tahun 1911. Waktu itu ia seorang pemuda berusia duapuluh tahun, murah
hati, pemberani serta penuh semangat. Tahun 1914 revolusi semakin hebat. Para novis
Yesuit diungsikan ke luar negeri. Mereka dikirim ke seminari-seminari di luar negeri untuk
menempuh pendidikan mereka. Mikael menyelesaikan pendidikan imamnya di Belgia
dan ditahbiskan pada tahun 1926. Kesehatan imam muda ini amat buruk. Terutama
ia mengalami sakit perut berkepanjangan. Kepulangannya ke Meksiko merupakan sukacita di satu pihak dan derita di lain pihak. Ia melihat bagaimana rakyat ditindas oleh
pemerintah yang seharusnya melayani mereka. Pastor Pro menyadari bahwa ia dapat
memberikan penghiburan rohani kepada mereka. Ia dapat memberikan pengampunan bagi dosa-dosa mereka melalui Sakramen Rekonsiliasi. Ia dapat memberikan Yesus dalam Ekaristi supaya menjadi sumber kekuatan bagi mereka. Dan itu semua ia
lakukan. Mikael sangat pintar menyamar. Ia menyelinap keluar masuk bangunan dan
ruangan dan kehidupan. Ia selalu saja nyaris tertangkap, ketika kemudian tiba-tiba ia
menghilang.
Pastro Pro melaksanakan pelayanan imamatnya dengan berani hingga 23 November
1927. Ia tertangkap dan dijatuhi hukuman mati oleh karena ia seorang imam Katolik.
Pastor Pro menghadapi regu tembak dengan berani dan merentangkan kedua belah
tangannya hingga seluruh tubuhnya menyerupai sebuah salib yang hidup. Kemudian ia
berseru dengan suara lantang dan nyaring: “Viva Cristo Rey!” (Hidup Kristus sang Raja!)
Presiden Calles melarang pemakaman secara umum bagi Pastor Pro. Ia bahkan mengancam akan menghukum siapa saja yang menghadiri pemakaman imam yang dihukum mati tersebut. Meskipun begitu, umat bergerombol di sepanjang jalan yang akan
dilewati jenasah Pastor Pro. Mereka berdiri sambil berdoa dalam hati, mengucap syukur kepada Tuhan oleh karena hidup dan kesaksian Mikael Pro. Pastor Pro dinyatakan
“beato” oleh Paus Yohanes Paulus II pada tanggal 25 September 1988.
Marilah pada hari ini kita berdoa agar kita juga memiliki semangat cinta yang sama
kepada Yesus, cinta yang menyebabkan Beato Mikael menyerahkan nyawanya demi
pewartaan Injil.
“diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Pauline Books & Media.”
Vol. 36/2012
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 25
24 November 2012 : Tetap Percaya
Andreas Dung Lac
Why 11:4-12, Mzm 144:1,2,9-10, Luk 20:27-40
Mzm 144 :1-2 “ Terpujilah Tuhan, gunung batuku, yang mengajar tanganku untuk bertempur,
dan jari-jariku untuk berperang, yang menjadi tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, kota bentengku dan penyelamatku, perisaiku dan tempat kuberlindung yang menundukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasaku!”
Kita semua pernah menghadapi kekecewaan dari waktu ke waktu. Tidak peduli seberapa
besarnya iman atau seberapa pun baiknya Anda,seberapa lama dan banyaknya kegiatan
pelayanan yang telah Anda lakukan, cepat atau lambat, sesuatu ( atau seseorang! ) akan
mengguncangkan iman anda sampai ke dasar-dasarnya. Itu mungkin hal yang sederhana, seperti tidak mendapatkan promosi kerja yang benar-benar Anda harapkan, atau tidak
mendapatkan pinjaman untuk pembelian rumah yang benar-benar Anda inginkan, atau sesuatu yang lebih serius lagi, hubungan pernikahan bermasalah atau kematian tiba-tiba orang
yang sangat dikasihi. Apapun itu, kekecewaan tersebut mempunyai potensi untuk melemahkan dan menghancurkan iman Anda. Itulah sebabnya sangat penting bagi kita untuk mengenali kekecewaan-kekecewaan itu terlebih dahulu, belajarlah bagaimana tetap berada dijalur
yang benar dan menanganinya saat semua itu datang.
Kekecewaan-kekecewaan hampir selalu disertai dengan kemunduran. Saat Anda menderita kerugian. Seseorang mungkin meninggalkan Anda. Atau Anda berdoa supaya supaya
kehidupan seseorang yang dikasihi diselamatkan, tetapi orang yang Anda kasihi itu justru
meninggal. Serahkanlah semuanya itu pada Tuhan dan lanjutkanlah hidup Anda. Hal-hal rahasia adalah milik Tuhan. Tinggalkan semua itu. Untuk semua kejadian yang telah terjadi,
tak seorangpun mengharapkan Anda menjadi sebongkah batu karang yang tidak tertembus atau sebuah pulau yang tidak dapat diakses oleh siapapun. Bahkan Tuhan sendiri tidak
mengharapkan Anda sebegitu tegarnya sehingga Anda hanya mengabaikan kekecewaankekecewaan dalam kehidupan, dengan memandang remeh seolah-olah hal tersebut tidak
terjadi dan Anda menahan rasa sakit.
Tidak, ketika kita mengalami kegagalan, kerugian atau kehilangan adalah normal jika kita
merasa sakit, menyesal atau sedih. Itulah cara Tuhan menciptakan kita. Tetapi jika Anda terus
masih berkabung dan merasa sedih karena kekecewaan yang terjadi setahun atau beberapa tahun, ada yang salah! Anda sedang menghalangi masa depan Anda. Anda harus membuat sebuah keputusan bahwa Anda akan terus melanjutkan kehidupan Anda. Itu tidak terjadi
secara otomatis. Anda harus bangkit dan berkata,” Aku tidak peduli seberapapun sukarnya
ini, aku tidak akan membiarkan ini merugikanku.” Mari inilah saatnya maju dan mulailah menjalani kehidupan yang terbaik sekarang.
Doa: Bapa didalam surga, aku tahu bahwa aku tidak dapat mengubah satu hal pun tentang
masa lalu, tetapi aku dapat memilih bagaimana aku akan hidup di masa depan. Tolonglah
aku untuk membangun imanku, Bapa, untuk percaya bahawa Engkau akan mendatangkan
kebaikan bahkan dari keadaan-keadaan yang tidak dapat aku pahami. Aku memilih untuk mempercayai Engkau untuk hal-hal baik yang akan terjadi bagiku pada hari-hari mendatang. Amin
Lulu
26
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 36/2012
25 November 2012 : Kita Dikuasai oleh Siapa?
Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam
Dan 7:13-14, Mzm 93:1-5, Yoh 8:33b-37
Yoh 8: 34, Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap
orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa”.
Dalam cerita-cerita jaman dulu sebuah kerajaan tergantung dari seorang raja. Kalau
rajanya memerintah dengan baik, kerajaannya akan makmur, damai dan tenteram.
Kalau rajanya suka berperang, maka yang menerima akibat adalah rakyat kecil dari
kerajaan tersebut. Kalau rajanya dictator alias sewenang-wenang, rakyatnya akan perlahan-lahan mengadakan kudeta untuk menggulingkan kekuasaan sang raja tersebut.
Hari ini kita merayakan Yesus Kristus Raja Semesta Alam. Seperti yang kita ketahui, Yesus
adalah Raja yang membawa damai ke seluruh dunia. Kata “Damai” di sini bukan saja
terbebas dari peperangan, tetapi terlebih lagi bahwa Yesus datang ke dunia mengalahkan dosa yang selama ini membelenggu manusia dengan cara kematianNya di
kayu Salib.
Seseorang yang dipenuhi dengan dosa hatinya pasti tidak damai. Tidak damai, karena
menjadi hamba dosa. Yesus yang seharusnya menjadi Raja di dalam hati orang tersebut telah diganti dengan setan yang adalah penguasa dosa.
Yang menjadi pertanyaan bagi kita adalah apakah saya ini kita “dikuasai” oleh Yesus
atau “dikuasai” oleh setan. Yang menjadi tanda kalau kita dikuasai oleh Yesus adalah
hati yang damai, penuh dengan sukacita serta buah-buah roh lainnya yang seperti diungkapkan oleh Santo Paulus di suratnya kepada umat di Galatia. Di samping itu, yang
menjadi tanda kita dikuasai oleh setan adalah hidup kita dipenuhi dengan dosa yang
disertai oleh buah-buah kedagingan seperti iri hati dan lain sebagainya.
Tuhan memberikan kita rahmat kebebasan dalam memilih untuk dikuasai oleh Yesus
sebagai raja atau dikuasai oleh setan dan menjadi hamba atau budak dosa. Seperti
sabda Yesus yang mengatakan bahwa memasuki kerajaan Allah tidaklah mudah, lebih
mudah seekor unta masuk ke dalam lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke
dalam kerajaan Sorga. Mengapa demikian? Seorang yang kaya bisa jatuh ke dalam
dosa karena mengandalkan kekayaanya dan lupa akan Tuhan yang menjadi rajanya.
Apakah anda sekarang dikuasai oleh Tuhan Yesus? Kalau iya, Puji Tuhan. Kalau Anda
saat ini menjadi budak dosa atau dibawah kekuasaan setan, tinggalkanlah “kerajaannya” dan beralihlah kepada Kerajaan Surga dimana Yesus menjadi raja kita yang
damai. Amin
Rm. Vincent, MGL
Vol. 36/2012
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 27
26 November 2012 : Ayo Berbagi
Leonardus a Porto Mauritio, Yohanes Berchmans
Why 14:1-3,4b-5, Mzm 24:1-2,3-4ab,5-6, Luk 21:1-4
Lukas 21:4 Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya,
tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya.
Bacaan injil hari ini mengingatkan saya akan perbincangan saya dengan sahabat
saya beberapa waktu yang lalu. Saat itu kami sedang tertarik membicarakan dengan
sebuah program orang tua asuh bagi anak - anak dari suku - suku pedalaman di Indonesia, yang dimana keadaan finansial keluarga anak - anak tersebut tidak memungkinkan untuk membiayai pendidikan anak mereka.
Saat membaca visi misi serta program dari lembaga tersebut, kami tergerak untuk ingin membantu. Sebelum memutuskan untuk apply menjadi orangtua asuh di lembaga
tersebut, sempat kami ragu, “ Kita kan masih mahasiswa. Gimana bisa ngasih donasi ke
orang lain? kalo udah kerja ya baru bisa ngasih donasi.” Tetapi bacaan ini menguatkan
kami saat itu untuk memutuskan apply.
Firman Tuhan dalam bacaan injil hari ini, pada perikop Persembahan Janda yang
Miskin.Dalam ayat (Lukas 21:4) “Sebab mereka semua memberi persembahannya dari
kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya.”
Disini Tuhan Yesus jelas menjabarkan bahwa nilai pemberian seseorang bukan ditentukan oleh jumlah yang ia berikan, tetapi oleh jumlah pengorbanan yang terlibat dalam
pemberian itu. Sering kali orang kaya hanya memberi dari kekayaannya , dimana hal
ini tidak menuntut suatu pengorbanan yang harus dilakukan seorang kaya, karena si
orang kaya memberi dari kelebihan yang ia miliki. Pemberian janda ini menuntut segalanya yang ada padanya. Ia memberi sebanyak-banyaknya yang dapat diberikannya.
Bacaan inijil hari ini memberikan suatu perenungan bahwa memberi dari kekurangan
yang dimaksudkan adalah totalitas memberi dari apa yang kita miliki.Jadi dari penjabaran tersebut, jelas dinyatakan bahwa standar nilai Allah terhadap suatu pemberian
bukan didasarkan berapa nominalnya tetapi berdasarkan kadar pengorbanan, iman,
dan kasih yang tulus yang terlibat di dalamnya.
Yuk, mari kita belajar saling memberi. Belajar untuk saling melayani sesama kita. Tidak
perlu menunggu untuk memberi kepada orang yang membutuhkan, tidak selalu materi,
tidak selalu nominal yang berjuta - juta, melainkan segala hal yang dapat kita lakukan
bagi orang lain, baik itu waktu, support, kata - kata penghiburan dan banyak hal lainnya, selama itu dilakukan dengan setulus hati, itu adalah hal yang sangat berharga
bagi sesama kita yang memerlukannya.
Selamat melayani :)
Mariana Ferdinandez.
28
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 36/2012
27 November 2012 : Mengalahkan Segala Ketakutan
Fransiskus-Antonius Pasani
Why 14:14-20, Mzm 96:10,11-12,13, Luk 21:5-11
Luk. 21:6 Apa yang kamu lihat di situ?
Kedua bacaan Kitab suci hari ini sama-sama mengisahkan tentang akhir zaman. Aku teringat ketika masih di Sekolah Dasar, ada yang mengatakan bahwa pada tahun 2000 nanti
dunia akan kiamat. Situasi yang menyertai itu adalah air laut akan naik dan kita tidak bisa
lari untuk menghindari karena tanah tempat kita tinggal dan hidup saat ini dikelilingi oleh
air laut. Sebagai anak kecil gambaran tersebut sangat menakutkan dan saya mulai berpikir
bagaimana untuk menyelamatkan diri. Ternyata ramalan tentang akhir zaman itu sama
sekali tidak benar.
Dalam bacaan pertama kita mendengar tentang pengelihatan St. Yohanes mengenai
Tuaian di bumi. Di sana kita tidak diberitahukan kapan hal itu akan terjadi. Tapi ia menggambarkan keadaan tersebut cukup mengerikan. Apalagi di sana disebutkan sabit yang
siap untuk memotong tuaian (Ayunkanlah sabitmu dan tuailah, karena waktu untuk menuai
telah tiba dan tuaian bumi sudah matang (Why 14:15). Demikian halnya dalam bacaan injil
Lukas, Tuhan Yesus memberitahukan kepada murid-murid-Nya mengenai situasi yang menyertai akhir zaman. Di sana ada penyesatan (Luk 21:8), peperangan (Luk. 21:10), dan juga
gempa bumi yang dahsyat, kelaparan, penyakit sampar dan aneka hal aneh yang terjadi
di langit (Luk. 21:10).
Dengan bertolak pada apa yang kita lihat atau alami sehari-hari saat ini, seakan-akan hal
itu sedang terjadi. Mungkin situasi atau kejadian yang dikisahkan dalam kedua bacaan
hari ini akan terus meningkat dalam kehidupan kita saat ini entah sampai kapan, dan tak
seorangpun tahu mengenai waktu dan saatnya. Lalu apa sikap dan respon saya dan anda
sebagai orang Katholik yang percaya akan Tuhan Yesus yang adalah Raja atas maut dan
alam semesta.
Pertama-tama; saya dan anda perlu tahu bahwa sebelum masa Advent, setiap akhir tahun liturgi, Gereja Katholik salalu merayakan Pesta Kristus Raja Alam Semesta. Perayaan itu
mengingatkan serta menguatkan iman kita ketika berhadapan dengan pelbagai persoalan
kehidupan sehari-hari, teristimewa ketika kita melihat karya dan pelayanan kita seakan tidak
membawa berkat bagi sesama dan orang-orang yang kita layani.
Kedua; saya dan anda diajak untuk terus mengarahkan visi dan misi kita kepada Tuhan Yesus
yang adalah Tuhan atas segala baik di Surga maupun di bumi. Dia adalah sumber kekutan
kita dalam menyebarkan Kabar Sukacita-Nya serta membangun kerajaan Bapa kini dan
saat ini. Situasi apapun yang dihadapi saya dan anda, hendaklah kita sadari bahwa Tuhan
Yesus telah mengalahkan semuanya bahkan maut sekalipun.
Akhirnya, marilah kita melihat peristiwa hidup kita dalam terang iman, bukanlah seperti anak
kecil yang melihatnya dengan penuh ketakutan dan bahkan mau mencari jalan sendiri.
Doa: Bapa di Surga, puji syukur atas anugerah rahasia hidup ilahi yang telah Engkau tunjukan melalui Putra-Mu, Tuhan kami Yesus Kristus, terutama cinta-Mu yang mengalahkan segala ketakutan dan kecemasan kami. Kami mohon, tumbuhkanlah iman, harapan dan kasih
kami akan Dikau dan sesama, sehingga ketika saatnya tiba, kami boleh menjadi tandan
buah anggur yang matang dalam kerajaan Bapa, Putra dan Roh Kudus kini dan selamanya.
Amin.
Fr. Anis, MGL
Vol. 36/2012
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 29
28 November 2012 : Selalu Bertahan dengan Iman di Dalam NamaNYA
Katarina Labour ; Yakobus dr Marka, Maria Helena Stollenwerk
Why 15:1-4, Mzm 98:1,2-3ab,7-8,9, Luk 21:12-19
Luk 21:19 Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu.”
Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur tua. Hewan itu menangis
dengan memilukan selama berjam-jam, sementara si petani memikirkan apa yang harus dilakukannya. Akhirnya, si petani memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur
juga perlu ditimbun (ditutup – karena berbahaya), jadi tidak berguna untuk menolong si
keledai. Ia mengajak tetangga-tetangganya untuk membantu menimbun sumur.
Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur. Pada mulanya,
ketika si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis penuh kengerian.
Tetapi kemudian, semua orang takjub, karena si keledai menjadi diam. Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan ke dalam sumur. Si petani melihat ke dalam sumur dan
tercengang karena apa yang dilihatnya. Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh
bersekop-sekop tanah dan kotoran, si keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan.
Ia mengguncang-guncangkan badannya agar tanah yang menimpa punggungnya
turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu. Sementara tetangga - tetangga si petani terus
menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan itu, si keledai terus juga mengguncangkan badannya dan melangkah naik. Segera saja, semua orang terpesona ketika
si keledai meloncati tepi sumur dan melarikan diri !
Bertahan terkadang sulit bagi kita pada umumnya. Bertahan dari rasa kantuk, bertahan
untuk menunggu sesuatu yang tak kunjung datang, bertahan untuk tidak mengeluh
menghadapi permasalahan hidup, dll. Dari kisah si Keledai di atas, kita belajar untuk
“mengguncangkan” setiap “kotoran ataupun tanah” yang jatuh ke badan kita, tetap
bertahan, dan perlahan mulai bangkit untuk keluar dari “sumur yang kotor dan dalam”.
Yesus mengajak kita juga untuk semakin setia dan tetap bertahan di dalam kebenaran
dan kuasa-Nya. Yesus sendiri yang akan mendampingi dan membekali kita dengan keberanian, untuk mengatasi setiap beban hidup dan persoalan kita. Jangan pernah menyerah di dalam hidup ini friend, karena Yesus juga tak pernah menyerah mendampingi
setiap kita anak-anak-Nya di dunia. Sudah jelas janji Yesus kepada kita, bahwa barangsiapa yang bertahan dan tetap setia pada-Nya – ia akan memperoleh hidup dan
keselamatan kekal dari Allah bapa di surga.
“Ketika kita dapat bertahan dari segala persoalan hidup, kesabaran – rasa syukur – dan
semangat untuk bangkit sudah muncul di dalam diri kita”.
KRIS
30
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 36/2012
29 November 2012 : Diruntuhkan Bukan Berarti Dihancurkan
Fredericus dr Regensburg
Why 18 : 1-2, 21-23, 19 : 1-3, 9a, Mzm 100 : 2,3,4,5, Lukas 21 : 20-28
Luk 21:28 “ Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu,
sebab penyelamatanmu sudah dekat .”
Di jaman sekarang ini, kalau mendengar kata diruntuhkan, kebanyakan orang berpikir
dan berkonotasi negative. Diruntuhkan berarti sudah dianggap tidak berguna sehingga
sengaja untuk dihilangkan. Dianggap menggangu sehingga ditiadakan.
Bacaan dan Injil hari ini sama – sama menuliskan tentang kota yang diruntuhkan. Injil
Lukas 21:20-28 menuliskan tentang runtuhnya Yerusalem dan Wahyu 18 : 1-2, 21-23,
19 : 1-3, 9a menuliskan tentang jatuhnya Babel. Apakah sedemikian tidak bergunanya
kedua kota itu sehingga dihancurkan? Padahal dalam Mzm 100 : 2,3,4,5 , kita benarbenar bermazmur tentang kebaikan Tuhan yang selama-lamanya dan kesetiaan Tuhan
yang turun menurun, karena Tuhanlah Allah yang menjadikan kita dan punya Dialah
kita.
Seringkali kalau kita mengalami sesuatu yang menyesakkan, kita merasa bahwa dunia kita benar-benar runtuh. Padahal seperti dalam bacaan hari ini, bahwa setelah
kehancuran itu, akan muncul penyelamat kita. Tuhan meruntuhkan bukan untuk memusnahkan, tetapi meruntuhkan untuk “membangun” sesuatu yang pasti lebih baik.
Jika kita bisa bertahan dalam keruntuhan itu, kita akan mendapat kebaikan yang tidak
terhingga.
Bacaan dan mazmur hari ini, mengingatkan saya akan lagu semua baik. Bahwa apapun yang diperbuat Allah adalah baik. Karena dari semula telah ditetapkanNya rancangan kita. Mengingat lagu semua baik, jadi ingat story di balik penciptaan lagu
semua baik. Lagu yang sering kita nyanyikan dan seakan tak lekang oleh waktu, diciptakan oleh 2 orang Budi Haryanto dan Tommy “one way”.Budi sudah pulang ke rumah
Bapa karena sakit jantung. Tapi royalty lagu ini, bisa menghidupi istrinya yang telah
ditinggalkannya , dan bisa dipergunakan untuk menghidupi anaknya yang menderita
tuna rungu. Saat sang suami sudah meninggal, Bu Yani berpikir bahwa semua hancur,
tapi sang suami meninggal dengan meninggalkan sebuah lagu yang sampai sekarangpun kerap dinyanyikan orang sehingga menghasilkan royalty dan donasi.
Runtuh bukan berarti diruntuhkan dan dihancurkan, meninggal bukan berarti ditinggalkan.
alin
Vol. 36/2012
www.DOJCC.com
Fresh JUICE ! 31
30 November 2012 Cinta Mula-Mula
Pesta St. Andreas, Rasul
Rm 10:9-18, Mzm 19:2-3,4-5, Mat 4:18-22
Mat 4:18d-19, “Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala
ikan. Yesus berkata kepada mereka: ‘Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan kujadikan penjala manusia.”
Percaya enggak? Cobalah lihat ke sekitar kita, teman-teman sepelayanan kita, dan
orang-orang lain yang melayani Tuhan. Mereka yang melayani Tuhan, mengembangkan pelayanan mereka sesuai hobi atau bidang pekerjaan.
Itulah Yesus, ketika Ia memanggil seseorang masuk dalam rencana kerjaNya, dia tahu
latar belakang pekerjaan seseorang itu atau hobi orang tersebut. Kalau pun Tuhan
memerintahkan seseorang melakukan pelayanan di luar kebiasaan dia sebelumnya,
itu hanya cara Tuhan menggali potensi orang tersebut yang selama ini tersimpan. Dan
kelak, orang tersebut akan sadar bahwa dia telah dimampukan untuk bertumbuh dan
berkembang.
Saya bertemu dengan Romo Babey, seorang Romo, yang membina kami di masa awal
pelayanan saya dan teman-teman di PD ALGONZ Denpasar, sekitar 18 tahun lalu. Saat
itu, Romo Babey selalu punya waktu untuk mendengarkan masalah setiap kami yang
datang padanya dalam pengakuan dosa atau konseling. Dan Romo banyak sekali
meneguhkan atau membangkit kami untuk maju dalam pelayanan sesuai kebiasaan,
kemampuan, pendidikan dan hobi kami.
Jika melihat ke belakang, saya menyadari bahwa kami bertumbuh dalam pelayanan
sesuai hobi dan bidang pekerjaan kami masing.
So janganlah takut bila dipanggil Tuhan masuk dalam sebuah kelompok pelayanan, kita
punya kebebasan untuk memilih dan melangkah terus. Bila merasakan kasih kekeluargaan majulah terus. Tuhan mengenal dirimu dan Ia akan membantu Anda melakukan
tugas pelayanan sesuai kemampuan, hobi, pendidikan dan pengalaman sebelumnya.
Sehingga apa yang Anda lakukan pada akhirnya seperti menyatu dengan diri Anda.
(Narita)
32
Fresh JUICE !
www.DOJCC.com
Vol. 36/2012
Download