29 BAB III METEDOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menentukan kebenaran atau lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan oleh para filsuf, peneliti, mauapun oleh para praktisi melalui modelmodel tertentu. Model tersebut biasanya dikenal dengan paradigma. Paradigama menurut Bogdan dan Biklen (1982:32), adalah kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang mengarahkan cara berpikir dan penelitian. 36 Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan paradigma konstruktivisme. Dalam pandangan konstruktivisme, bahasa tidak hanya dilihat sebagai alat untuk memahami realitas objektif belaka dan yang dipisahkan dari subjek sebagai penyampai pernyataan. Bahasa dipahami dalam paradigma ini diatur dan dihidupkan oleh pernyataan-pernyataan yang bertujuan. Setiap pernyataan pada dasarnya adalah tindakan penciptakan makna, yakni tindakn pembentukan diri serta penggunaan jati diri dari dang pembicara.37 36 Lexy J. Moloenng. 2013. Metodelogi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosda Karya. Hal 49 37 Eryanto. 2001. Analisi Wacana Pengantar Teks Media. Yogyakarta: Lksis Group. Hal 5 28 30 3.2 Tipe Penelitian Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan memaparkan suatu situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis, atau membuat prediksi.38 Riset ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau obejk tertentu. Peneliti sudah mempunyai konsep (biasanya satu konsep) dan kerangka konseptual. Melalui kerangka konseptual (landasan teori), peneliti melakukan operasionalisasi konsep yang akan menhasilkan variabel beserta indikatornya. Riset ini untuk menggambarkan realitas yang sedang terjadi tanpa menjelaskan hubungan antarvariabel.39 Menggunakan definisi yang sederhana, penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat interpretif (menggunakan penafsiran) yang melibatkan banyak metode, dalam menelaah masalah penelitiannya. Penggunaan berbagai metode ini – sering disebut triangulasi – dimaksudkan agar peneliti memperoleh pemahaman yang komperhensif (Holistik) mengenai fenomena yang diteliti.40 Kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada manusia dalam kawasannya tersendiri dan 38 Drs. Jalaluddin Rakhmat, M.SC. 1984. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hal 24 39 Rachmat Kriyantono. 2010. Tenik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Pradana Media Group. Hal 69 40 Deddy Mulyana, SOLATUN. 2013. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. Hal 5 31 berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasa dan dalam peristilahannya. Menggunakan definisi yang sederhana, penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat interpretif (menggunakan penafsiran) yang melibatkan banyak metode, dalam menelaah masalah penelitiannya.41 Yang diterapkan didalam penelitian ini adalah untuk menganalisa unsur Perjuangan yang ada di dalam film Cita-Citaku Setinggi Tanah. Dalam hal ini.penulis tidak menguji hipotesis, membuat prediksi ataupun menjelaskan sebuah perjuangan anak dalam menggapai cita-citanya. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis tentang sebuah fakta dan karateristik objek atau subjek yang ingin diteliti. 3.3 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis semiotik. Semiotik adalah ilmu tentang tanda-tanda segala yang berhubungan dengannya cara berfungsinya, berhubungannya dengan tanda-tanda lain, mengirim dan menerimanya oleh mereka yang menggunakannya. Menurut Preminger (2001), ilmu ini menganggap bahwa fenomena sosial atau masyarakat dan kebudayaan ini merupakan tanda-tanda. Semiotik mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti.42 41 Ibid Hal. 5 Rachmat Krisyanto. 2010. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Rencana Prenada Media Group. Hal 265 42 32 Tujuan analisis semiotika berupaya menemukan makna tanda-tanda termasuk hal – hal yang tersembunyi dibalik sebuah tanda (teks, iklan, berita). Karena sistem tanda sifatnya amat konsektual dan bergantung pada pengguna tanda tersebut. Pemikiran pengguna tanda merupakan hasil pengaruh dari berbagai konstruksi sosial dimana pengguna tanda tersebut berada.43 Di penelitian ini bagaimana kegiatan atau unsur Perjuangan yang ada di dalam film Cita-Citaku Setinggi Tanah yang menampilkan gambar perjuangan dalam menggapai sebuah cita-cita dalam film Cita-Citaku Setinggi Tanah. Dengan kata lain, peneliti ingin mengetahui unsur Perjuangan di dalam film Cita-Citaku Setinggi Tanah. 3.4 Unit Analisis Unit analisis ini adalah film Cita-Citaku Setinggi Tanah karya sutradara Eugene Panji yang diputar diboskop-bioskop Indonesia yang dianalisis adalah per adegan yang mengambil nilai perjuangan yang ditampilkan para tokoh dalam film Cita-Citaku Setinggi Tanah yang telah ditulis oleh penulis, dalam bentuk framing gambar secara bersambung dalam satu adegan utuh, dengan demikian adeganadegan yang berkaitan dengan nilai semiotik tokoh yang dianalisis. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan adalah sebagai berikut : 43 Ibid Hal 266 33 3.5.1 Data Primer Data utama yang menjadi materi penelitian si peneliti yang diperoleh dari Video (Audio Visual) atau DVD dari film Cita-Citaku Setinggi Tanah dan observasi yang dilakukan peneliti. 3.5.2 Data Sekunder Data ini sebagai pelengkap yang digunakan peneliti untuk melengkapi dan memperlancar proses penelitian, serta mendapatkan informasi dan literaturliteratur yang berhubungan dengan film, lewat buku-buku, internet, ataupun literatur-literatur yang berhubungan dengan objek penelitian. 3.6 Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan model analisis semiotik Charles S Peirce. Menurut peirce, semiotika berangkat dari 3 elemen utama yang disebut peirce teori segitiga makna atau triangle meaning ( Fiske, 1990 & LittleJohn 1998 ) a. Tanda Adalah sesuatu yang berbentuk fisik yang ditangkap oleh panca indera manusia dan merupakan sesuatu yang merujuk (mempresentasikan) hal lain diluar tanda itu sendiri. Acuan tanda ini disebut objek. b. Acuan Tanda (objek) Adalah konteks sosial yang menjadi referensi dari tanda atau sesuatu yang dirujuk tanda. 34 c. Pengguna Tanda ( Interpretant ) Konsep pemikiran dari orang menggunakan tanda dari menurunkannya ke suatu makna tertentu atau makna yang ada didalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda. Yang dikupas teori segitiga, makna adalah persoalan bagaimana makna muncul dari sebuah tanda ketika tanda itu digunakan orang pada waktu berkomunikasi.44 Sign Film Cita-citaku Setinggi Tanah 44 Interpretant Object Interpretasi Peneliti Perjuangan Agus dalam mengapai cita-cita Rachmat Krisyanto. 2010. Riset Komunikasi. Jakarta: Rencana Prenada Media Group. Hal 267