11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Promosi Sebagai Salah Satu Kegiatan Pemasaran Di era globalisasi ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat. Banyak tumbuh persaingan, banyak lahir produk baru, oleh karena itu diperlukan suatu bentuk komunikasi yang efektif dari produsen kepada khalayak produknya. Salah satu bentuk komunikasi yang diperlukan adalah kegiatan promosi. Dalam pemasaran, promosi merupakan penggerak untuk menumbuhkan ketertarikan terhadap upaya anda. Promosi bisa merupakan salah satu atau satusatunya alat pemasaran yang dipergunakan, tergantung terhadap produk dan kebutuhan anda. Promosi dalam pemasaran bisa berupa iklan, publikasi, kerjasama promosi (partnership marketing), promosi keliling, pertunjukan, pelayanan masyarakat, dan lain-lain.13 Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk produk jasa. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan kebutuhannya.14 Inti dari komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk di 13 14 Leonard H. Hoyle. Jr. CAE. CMP. Event Marketing. (Jakarta : Penerbit PPM, 2006), hal 51 Rambat, H. Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta, PT. Salemba Empat, 2006),hal 120 11 12 pasar.15 Komunikasi pemasaran merepresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran, yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya.16 Komunikasi pemasaran memegang peranan yang sangat penting bagi pemasar, tanpa komunikasi, konsumen maupun masyarakat secara keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk di pasar. Dalam komunikasi pemasaran membutuhkan anggaran yang sangat besar, oleh karena itu pemasarn harus berhati-hati dalam menyusun komunikasi pemasaran Komunikasi pemasaran merupakan suatu usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk di pasar. Didalam komunikasi pemasaran terdapat 5 (lima) jenis promosi yang biasa disebut sebagai bauran promosi, yaitu periklanan (advertising), penjualan tatap muka (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), publisitas (publicity), dan pemasaran langsung (direct marketing) Dengan kata lain efektif atau tidaknya suatu komunikasi pemasaran sangat bergantung kepada strategi promosi yang digunakan oleh suatu perusahaan. Dimana didalam suatu strategi promosi akan ditentukan dan direncanakan baik itu dari segi anggaran, siapa saja yang menjadi target atau sasaran komunikasi, dan lain sebagainya. 15 Anne Gregory, Perencanaan dan Manajemen Kampanya Public Relation, Penerbit Erlangga Jakarta,2004, hal 98-99 16 Ternce A. Shimp, Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu Jilid I, Penerbit Erlangga, Jakarta 2003, hal 4 13 2.2. Strategi Promosi Istilah strategi berasal dari kata yunani “strategia” yang berarti kepemimpinan (leadership). Strategi adalah keseluruhan tindakan-tindakan yang ditempuh oleh sebuah organisasi untuk mencapai sasarannya atau dengan kata lain strategi merupakan kualitasator elemen dinamis pengelolaan yang memungkinkan sebuah perusahaan mencapai sasaran.17 Oleh Lawrence R. Jauch & William F. Glueck strategi diartikan sebagai rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.18 Menurut Khotler (1992), promosi mencakup alar-alat bauran pemasaran yang peran utamanya lebih mengadakan komunikasi yang sifatnya membujuk. Menurut Saladin (2003) promosi adalah salah satu unsur dalam bauran pemasaran perusahaan yang di daya gunakan untuk memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan tentang produk perusahaan. Dari penjelasan-penjelasan diatas, dapat diketahui bahwa peranan kegiatan promosi adalah sangat penting dan harus dapat memperlihatkan dengan cara yang tepat sehingga informasi yang disampaikan dapat diterima dan dimengerti oleh masyarakat yang diharapkan dapat menjadi konsumen bagi perusahaan.19 17 Henny S.W. & Alexander Rumondor, Manajemen Media Massa, Cet. Kelima (Jakarta : Universitas Terbuka, 2004), hal. 1.25. 18 Lawrence R. Jauch & William F. Glueck. Manajemen Strategi Dan Kebijakan Perusahaan. Edisi Ketiga. Erlangga. Jakarta 1996. Hal. 12. 19 Freddy Rangkuti, Strategi Promosi Yang Kreatif & Analisis Kasus IMC, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2009, hal. 50 14 Setelah melihat definisi yang dikemukakan oleh para ahli tersebut diatas, kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut : 1. Promosi adalah salah satu variabel dari marketing mix yang sangat penting peranannya, sehingga merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam rangka melaksanakan program promosi bila produknya ingin dikenal oleh konsumen secara luas dan sukses di pasar sasaran. 2. Promosi berusaha menarik perhatian konsumen melalui informasi yang diberikan kepada konsumen untuk memberitahukan adanya produk baru perusahaan. 3. Promosi adalah kegiatan perusahaan yang menyebarluaskan arus informasi agar konsumen terus mengingatnya sehingga timbul keinginan konsumen untuk mencoba dan membeli produk perusahaan. 4. Promosi berusaha merubah sikap atau perilaku konsumen terhadap produk atau jasa perusahaan. 5. Promosi merupakan kegiatan secara langsung yang dapat dilihat dan dirasakan konsumen dan secara tidak langsung juga memaksa konsumen untuk membeli produk atau jasa perusahaan.20 Selain itu promosi juga digunakan untuk menginformasikan kepada orang mengenai produk-produk tetapi juga untuk meyakinkan para pembeli dalam pasar sasaran suatu perusahaan, organisasi saluran dan masyarakat umum untuk membeli barang-barangnya.21 Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi 20 21 Ibid, hal 51 David W. Cravens. Pemasaran Strategis. Edisi ke 4 jilid 2. Penerbit Erlangga. 1996, hal.76 15 promosi adalah hal yang berkaitan dengan masalah-masalah perencanaan dan pelaksanaan.22 Perencanaan strategi adalah proses manajerial yang meliputi pengembangan dan pemeliharaan suatu keserasian yang berlangsung terus menerus antara sasaran-sasaran orgnisasi dengan sumber daya dan sebagai peluang yang terdapat dilingkungannya.23 Sedangkan perencanaan promosi tidak hanya membutuhkan perencanaan strategi yang menyeluruh dengan nama perusahaan berharap dapat mencapai sasaran pemasaran, tetapi juga perlu menetapkan taktik yang tetap yang tercakup dalam setiap kombinasi variable bauran promosi.24 Perencanaan strategi promosi yaitu mencari peluang-peluang yang menarik dan mengembangkan strategi promosi yang menguntungkan. Tugas dari bagian promosi tidak hanya merumuskan strategi pokok untuk mencapai sasaransasaran promosi, tetapi juga menyusun rencana pendukung yang berupa bauran promosi.25 Perencanaan strategi promosi meliputi analisis SWOT (strengths, Weakness, Opportunity, Treaths), untuk menentukan sasaran pemasaran yang tepat dapat menggunakan konsep pemasaran seperti model STP (segmentation, targeting, positioning). Untuk membuat suatu strategi promosi berjalan efektif dan efisien maka perlu digunakan bauran promosi (promotion mix.) 22 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, edisi kelima, Jilid satu, Erlangga 1991, hal 64 Ibid, hal 64 24 Ibid, hal 102 25 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, edisi keenam, Jilid satu, Erlangga 1993, hal 96 23 16 Pelaksanaan promosi adalah yang mengubah rencana promosi menjadi usaha atau tugas nyata dan memastikan bahwa tugas itu dikerjakan sedemikian rupa sehingga mampu mencapai tujuan yang dinyatakan oleh rencana tersebut. Strategi menunjuk pada apa dan mengapa aktifitas pemasaran, sedangkan pelaksanannya menunjukkan siapa, dimana, kapan, dan bagaimana. Strategi dan pelaksanaan berkaitan erat dalam satu lapisan, strategi yang menempatkan tugastugas pelaksanaan tertentu dilapisan bawah.26 Strategi promosi merupakan hal yang paling berkaitan dengan masalah perencanaan, pelaksanaan, komunikasi persuasif dengan khalayak sasaran. Strategi promosi ini biasanya untuk menentukan proporsi personal selling, iklan, promosi penjualan, dan publisitas.27 Menurut Chriss Fill dalam bukunya yang berjudul Marketing Communication Frameworks, Theories and Applications menggambarkan sebuah bagan yang menunjukkan keterkaitan beberapa elemen-elemen utama dalam penyusunan sebuah strategi komunikasi pemasaran. Bagan berikut menggambarkan tahap-tahap dalam pengambilan keputusan serta ketika mempersiapkan, mengimpelementasikan dan mengevaluasi sebuah strategi komunikasi pemasaran serta elemen-elemen utama yang dibutuhkan dalam penyusunan strategi 26 27 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran , Edisi Keenam, Jilid Dua, Erlangga, 1995, hal. 417 C.M. Lingga Purnama.Strategic Marketing Plan,Gramedia Pustaka Utama, 2004,hal. 177 17 Tabel 2.1 System Of Marketing Communication Key Factor Analisis Promotion Objective Direct Response Media Sales Promotion Advertising Publicity Personal Selling Research & Evaluation Positioning Communication Strategi Communication Budget Sumber : Chriss Fill,Marketing Communication Frameworks, Theories and Applications Tabel diatas menggambarkan tentang sistem komunikasi pemasaran yang melingkupi strategi komunikasi yang didalamnya terdapat unsur-unsur komunikasi pemasaran berupa periklanan, promosi penjualan, penjualan tatap muka, publisitas dan penjualan langsung dengan beberapa faktor penting yang mempengaruhinya yaitu: key factor analysis (SWOT), promotions objective, positioning, communication budget dan research and evaluation. Sehingga dapat 18 diketahui keefektifan komunikasi pemasaran yang dilakukan. Chriss Fill berpendapat mengenai sistem komunikasi pemasaran yang mengatakan bahwa di dalam komunikasi pemasaran terdapat bauran promosi, yang mana bauran promosi tersebut sebagai salah satu faktor kunci keberhasilan.28 Elemen-elemen utama yang terdapat dalam bagan tersebut diatas adalah : 1. Key factor Analisis 2. Promotion Objective 3. Positioning 4. Communication Budget 5. Research & Evaluation 6. Communication Strategi 2.2.1 Key Factor Analysis (Faktor Kunci Analisis) Key Factor Analysis merupakan bagian penting dalam membuat sistem strategi komunikasi pemasaran bagi sebuah perusahaan. Agar komunikasi pemasaran sukses, perlu dilakukan yang terus menerus kepada pesaing, peristiwa sosial. Perkembangan ekonomi, aktivitas perundang-undangan dan bahkan situasi internal perusahaan. Pengawasan lingkungan (environmental) atau yang biasa disebut juga sebagai analisis situasi, melibatkan dua kegiatan umum. Pertama, analisis internal yang dilakukan terhadap kekuatan (strength) dan kelemahan 28 Chriss Fill, Marketing Communication Frameworks, Theories and Applications,(Prentice Hall International Limited,1995) 19 (weakness) organisasi. Pertimbangan keuangan dan masalah ketenagakerjaan adalah topik-topik utama dalam analisis internal29 Perusahaan dengan cadangan keuangan yang kuat serta tim ahli komunikasi yang berbakat, mempunyai peluang yang lebih besar untuk mengembangkan program kreatif yang berhasil, sementara perusahaan yang “terbelakang” mempunyai kemampuan yang terbatas. Komponen yang kedua dari pengawasan lingkungan yaitu analisis eksternal, faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi dan kesuksesan produk ditinjau secara mendalam. Situasi ekonomi, aktivitas kompetisi, perkembangan sosial-budaya, iklim perundangundangan, dan pertimbangan jalur distribusi, peluang (opportunity) dan ancaman (threat) yang dihadapi merek pada suatu waktu merupakan faktor-faktor yang umumnya terlihat dalam suatu analisis situasi eksternal. Aspek penting dari pengawasan lingkungan dapat diingat dengan menggunakan SWOT.30 SWOT merupakan singkatan dari strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threat. Analisis ini adalah evaluasi mengenai kekuatan, kelemahan semua indikator internal atau indikator yang dapat dikendalikan perusahaan. Sedangkan, analisis peluang dan ancaman adalah analisis semua indikator ekternal yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan. Kekuatan dan kelemahan perusahaan merupakan faktor yang sangat penting dalam analisis SWOT bila ingin membuat perencanaan karena hanya kepada kedua faktor ini perusahaan dapat memegang kendali. Kekuatan merupakan keunggulan bersaing sehingga harus dipertahankan dan diperkuat. Sedangkan, kelemahan merupakan suatu kerugian dalam 29 30 Terence A. Shimp, Op-Cit, hal 44 Ibid, hal 45 20 persaingan sehingga kelemahan harus diminimalkan. Untuk menentukan kekuatan dan kelemahan dapat digunakan metode bobot dan rating, yaitu membandingkannya dengan pesaing utama, yang meliputi indikator : 31 a. kualitas produk b. harga c. saluran distribusi d. program-program promosi yang dilakukan e. persentase pelanggan yang telah mencoba f. persentase jumlah pelanggan yang membeli kembali g. jumlah pelanggan yang tidak membeli kembali Peluang dan ancaman adalah semua faktor eksternal yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan. Indicator ini meliputi : a. perubahan selera konsumen b. daya beli c. perilaku pelanggan d. peraturan pemerintah e. kondisi persaingan f. banyaknya pemain baru yang muncul g. kekuatan pesaing Segmentasi adalah konsep pemasaran terpenting dalam media penyiaran segmentasi dibutuhkan agar media penyiaran dapat melayani audiennya secara lebih baik, melakukan komunikasi lebih baik, melakukan komunikasi yang lebih 31 Freddy Op Cit, hal 66 21 persuasif dan yang terpenting adalah memuaskan kebutuhan dan keinginan audien yang dituju, segmentasi audien dapat didefinisikan sebagai suatu proses untuk membagi-bagi atau mengelompok-kelompok audien kedalam kotak-kotak yang homogen. Dalam membuat segmentasi pasar digunakan variabel-variabel pengukuran yang terdiri dari : 32 a. Variabel geografis, yaitu membagi pasar ke dalam unit-unit geografis. Misalnya : provinsi, kabupaten, kotamadya, dan lain sebaginya. b. Variabel demografis, pembagian pasar didasarkan pada variabel-variabel kependudukan seperti : jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan dan lain-lain. c. Variabel psikologis, pasar dikelompokkan ke dalam berbagai kelompok atas dasar kelas social, gaya hidup atau karakteristik kepribadian konsumen. Kegiatan pemilihan segmen yang paling potensial ini disebut dengan kegiatan menentukkan target market. Hubungan masing-masing segmentasi ini akan menghasilkan kesimpulan segmen mana yang paling potensial dan paling menguntungkan untuk dijadikan target jualan produk atau jasa yang kita inginkan. Targeting berfokus pada : 33 1 Pelanggan sekarang yang memiliki kecenderungan untuk membeli kembali atau mengajak orang lain untuk melakukan pembelian. 32 Morissan, M.A. Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelolah Radio dan Televisi, edisi pertama, cetakan ke 1, 2008, hal. 148 33 Freddy Op Cit, hal 65 22 2. Pelanggan atau prospek yang memiliki kesamaan karakteristik dengan produk atau jasa yang ingin ditawarkan. 3. Penentuan targeting harus tepat sehingga target market yang dituju akan semakin jelas dan fokus. Artinya, dengan semakin jelas mengetahui siapa target market yang dituju, kita dapat dengan mudah menentukkan strategi yang sesuai sehingga menarik perhatian target market yang dituju. Target audien adalah memilih satu atau beberapa segmen audien yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran program dan promosi. Kadangkadang targeting disebut juga dengan selecting karena audien harus di seleksi. Ada empat kriteria yang harus dipenuhi pengelolah media penyiaran untuk mendapatkan sasaran audien yang optimal, yaitu : 34 1. Responsif. Audien sasaran harus responsif terhadap program yang ditayangkan. Kalau audien tidak merespon maka pengelolah media harus mencari tahu mengapa hal itu terjadi. Tentu saja langkah ini harus dimulai dengan studi segmentasi audien yang jelas. Tanpa audien sasaran yang jelas maka media penyiaran menanggung resiko terlalu besar. 2. Potensi penjualan. Setiap program yang ditayangkan harus memiliki potensi penjualan yang cukup luas. Semakin besar kemungkinan program untuk mendapatkan audien sasaran maka semakin besar nilainya. Besarnya bukan hanya ditentukan oleh jumlah populasi tetapi juga daya beli. 3. Pertumbuhan memadai. Audien tidak dapat dengan segera bereaksi. Audien bertambah secara perlahan-lahan sampai akhirnya meningkat dan pesat kalau 34 Morisson Op Cit, hal 186-187 23 pertambahan audien lambat, tentu dipikirkan langkah-langkah agar program bisa lebih diterima oleh audien. Mungkin program yang dibuat tidak sesuai dengan audien sasaran, mungkin audien sudah dikuasai pihak pesaing dan audien loyal pada pesaing itu atau mungkin karena program itu belum banyak diketahui oleh masyarakat karena kurang promosi. 4. Jangkauan Iklan. Pemasang iklan biasanya sangat memikirkan media penyiaran yang paling tepat untuk memasarkan produknya. Audien sasaran dapat dicapai dengan optimal kalau pemasang iklan dapat dengan tepat memilih media untuk mempromosikan dan memperkenalkan produknya. 2.3.2 Promotion Objective (tujuan promosi) Promotion objective merupakan hasil dari key faktor analisis pada sebuah sistem pemasaran. Pada umumnya sasaran promosi ditetapkan oleh para manager Untuk meraih awareness dari masyarakat membutuhkan suatu rangkaian kegiatan promosi untuk mengenalkan produknya (program). Melalui promosi, perusahaan dapat mengkomunikasikan apa dan bagaimana produk atau jasa tersebut, bagaimana iklan produk atau jasa dapat memenuhi kebutuhan khalayak. Tujuan utama promosi adalah memberikan informasi untuk memberitahukan target sasaran mengenai produk yang dibuat oleh suatu perusahaan. 35 35 Morisson M.A. Ibid, hal 24 2.3.3 Positioning Dalam sebuah media penyiaran positioning memang harus dilakukan dengan perencanaan yang matang dan langkah yang tepat. Pengelolah media penyiaran harus mengetahui sebagaimana khalayak memproses informasi, menciptakan persepsi dan bagaimana persepsi mempengaruhi pengambilan keputusan. Sebab, sekali informasi ditempatkan pada posisi yang salah maka akan sulit dirubah. Positioning menjadi penting bagi media penyiaran karena tingkat kompetisi yang cukup tinggi saat ini. Persepsi terhadap perusahaan media penyiaran dan program yang disiarkannya memegang peranan penting dalam konsep positioning karena khalayak menafsirkan media bersangkutan melalui persepsi yaitu hubungan-hubungan asosiatif yang disimpan melalui proses sensasi. Suatu produk harus memiliki pernyataan positioning yang memiliki hubungan erat dengan strategi merebut konsumen dan harus bisa mewakili citra atau persepsi yang hendak dicetak dalam benak konsumen. Pernyataan positioning berupa kata-kata yang diolah dalam bentuk rangkaian kalimat menarik yang disampaikan dengan manis.36 Ries & Trout berpendapat bahwa positioning bukan sesuatu yang anda lakukan terhadap produk, tetapi sesuatu anda lakukan terhadap otak calon pelanggan. Pernyataan itu sangat tepat. Positioning bukanlah strategi produk, tetapi strategi komunikasi. Ia berhubungan dengan bagaimana konsumen menempatkan produk kita di dalam otaknya, didalam alam khayalnya. Sehingga 36 Morissan, M.A. ibid,hal. 148 25 calon konsumen memiliki penilaian tertentu dan mengidentifikasikan dirinya dengan produk itu. Tentu saja bukan semua konsumen, tetapi konsumen yang kita targetkan yaitu yang segmennya sudah kita pilih.37 Dalam melakukan positioning terdapat beberapa yang bisa digunakan oleh para praktisi pemasaran, yaitu :38 1. Positioning berdasarkan karakteristik atau perbedaan produk Cara positioning ini member penekanan pada karakteristik spesifik dari suatu produk atau perbedaan suatu produk dibandingkan pesaingnya. 2. Positioning berdasarkan manfaat produk bagi konsumen Cara positioning ini memberikan penekanan pada maanfaat atau keuntungan yang diperoleh konsumen. Manfaat atau keuntungan dapat bersifat ekonomis (murah dan hemat), fisik (tahan lama) 3. Positioning berdasarkan pemakaian Positioning dalam cara ini adalah mengasosiasikan merk dengan pemakaian atau pengguna produk. 4. Positioning berdasarkan kelas atau kategori produk. Cara positioning ini memberikan gambaran atau asosiasi tentang kelas atau kategori dari suatu produk. 5. Positioning berdasarkan pesaing Posisi yang ditonjolkan dalam pendekatan ini yaitu suatu produk dikaitkan atau dihubungkan dengan produk pesaing. 37 Kasali, Rhenald. (Januari 1998). Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting, Positioning. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, hal 506 38 George E. Belch & Michael A. Belch, Advertising and Promotion “An Integrated Marketing Communication Perspective” Sixth Edition, Mc Graw-Hill 26 6. Positioning berdasarkan pengguna atau pemakai Cara positioning ini mengasosiasikan suatu merek produk dengan tipe pengguna atau pelanggan. 7. Positioning berdasarkan selebriti atau seseorang Cara positioning ini mengkaitkan orang terkenal atau selebritis dengan suatu merek produk tertentu. 2.3.4 Communication Budget Anggaran yang ditetapkan oleh perusahaan untuk sebuah kampanye promosi adalah kebijakan dari masing-masing perusahaan. Anggaran yang lebih besar akan dibutuhkan jika suatu perusahaan akan meluncurkan produk baru atau membangun image dari awal ketimbang perusahaan yang hanya ingin mempertahankan awareness pada khalayak. Budget dari aspek keuangan biaya, tetapi dari aspek komunikasi pemasaran, budget merupakan investasi. Perbedaan dua pandangan filosofi ini adalah biaya merupakan beban, sedangkan investasi merupakan sumber energi untuk menghasilkan return sesuai yang diharapkan. Semakin baik return yang diperoleh (ROI = Return On Investement) maka akan semakin baik investasi yang dilakukan. Akibatnya akan semakin baik juga pengembalian investasi dari kegiatan pemasaran. Berbagai metode dalam menentukan besarnya budget untuk kegiatan pemasaran adalah : 39 1. Berdasarkan persentase dari nilai penjualan 2. Berdasarkan tingkat pengembalian investasi (ROI) 39 Freddy Op Cit, hal 69 27 3. Berdasarkan strategi dan program yang sudah ditentukan 4. Berdasarkan tingkat persaingan 2.3.5. Research and Evaluation (riset dan evaluasi) Setelah tujuan komunikasi telah ditetapkan, elemen-elemen dipilih dan dibaurkan, pesan dan media dipilih, dan program diimplementasi dan dipertahankan, program tersebut harus dievaluasi.40 Untuk pengambilan keputusan dalam penyusunan strategi promosi, riset yang dilakukan tidak hanya terhadap pesaing namun juga terhadap diri sendiri, untuk menilai kekuatan dan kelemahan sendiri. Karena membuat pelaksanaan riset dan pengumpulan data untuk menentukan apakah upaya komunikasi pemasaran telah mencapai tujuan yang diharapkan atau belum. Tugas pertama dari pengevaluasian sebuah strategi promosi adalah untuk meyakinkan bahwa tujuan komunikasi telah tercapai dan strategi telah dijalankan dengan efektif. Tugas kedua adalah untuk meyakinkan bahwa strategi telah dijalankan dengan efisien, dan seluruh kemampuan dari alat promosi telah digunakan dengan sebaik-baiknya, apakah promosi yang dilakukan perusahaan mampu mendorong konsumen untuk mencoba produk yang ditawarkan, apakah pesan iklan yang disampaikan mampu meningkatkan atau mempertahankan awareness merek atau produk; apakah direct mail mendorong konsumen untuk mencari informasi produk atau jasa.41 40 41 Ternce A. Shimp, Op Ci,t hal. 59 Freddy Op Cit, hal. 72 28 2.3. Bauran Promosi Pemasaran merupakan aktifitas manusia dalam hubungannya dengan pasar. Pemasaran dilaksanakannya dalam rangka mewujudkan transaksi yang mungkin terjadi dalam memenuhi kebutuhan dan kegiatan manusia, usaha mengembangkan produk dan jasa merupakan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, melakukan pemasaran dan menyediakan produk dipasar dengan distribusi yang baik, dilanjutkan dengan penyampaian informasi produk dengan kegiatan promosi atau kegiatan komunikasi untuk menciptakan kesadaran dan motivasi. Bauran pemasaran adalah perangkat-perangkat variable yang terkontrol dan digabungkan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan pasar sasaran melalui proses perencanaan yang matang dan juga sebagai strategi perusahaan dalam mencapai tingkat pendapatan yang diinginkan.42 Terence A. Shimp membagi lima jenis alat promosi yang biasa disebut sebagai bauran promosi yaitu periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), penjualan pribadi (personal selling), dan hubungan masyarakat (public relation), serta pemasaran langsung (direct marketing). 2.3.1. Periklanan (Advertising) Periklanan (Advertising) adalah seluruh kegiatan yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan iklan,43 atau periklanan merupakan setiap bentuk sajian non personal melalui ide atau gagasan, barang atau jasa yang 42 43 Philip Kotler,Manajemen Pemasaran, Edisi Keenam, Jilid Satu, Erlangga, 1993, hal. 97 Tata Cara Dan Krama Periklanan Indonesia, Grafika Dept. RI, Jakarta. 1983, hal. 45 29 dibayar melalui sponsor tertentu termasuk dalam hal ini penggunaan media seperti : majalah, surat kabar, poster, radio dan lain-lain. Sedangkan iklan adalah segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat media, yang ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat.44 Pada iklan biasanya ditampakkan organisasi yang mensponsorinya. Iklan telah dianggap sebagai manajemen citra yang bertujuan menciptakan dan memelihara cipta dan makna dalam benak konsumen dan tujuan akhir dalam iklan adalah bagaimana mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Periklanan dapat disajikan berbagai bentuk dan media sebagai berikut :45 a. Media Cetak 1. Surat Kabar Surat kabar merupakan media periklanan yang paling efektif. Dengan demikian, periklanan dalam media ini harus diusahakan mendapat kesan yang positif dimasyarakat karena media ini lebih banyak dibaca oleh masyarakat luas. Meskipun demikian, media ini juga mempunyai kelemahan karena pada umumnya surat kabar hanya dibaca sekali kemudian dibuang sehingga kurang mendapat perhatian dari pembaca. 2. Majalah Media ini hampir sama dengan surat kabar, tetapi media ini hanya diterbitkan untuk orang-orang yang khususnya mempunyai rasa dan perhatian yang sama pada segmen tertentu saja. Keunggulan majalah yaitu : 44 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Edisi Bahasa Indonesia, Jilid Dua, PT. Pabelan Surakarta, 1998, hal.204 45 Freddy, Op Cit.hal 24-26 30 3. Brosur dan Leaflet Brosur merupakan selebaran yang dikirim atau diberikan ke berbagai perusahaan maupun perorangan yang dianggap sebagai pembeli potensial, sedangkan leaflet berisi informasi mengenai produk dan harga. 4. Direct Mail Direct mail adalah surat penawaran yang dikirimkan kepada pembeli potensial dan mencantumkan fasilitas yang tersedia dengan penawaran dan harga khsusus. b. Media Elektronik Media elektronik adalah media yang paling efektif dan banyak digunakan oleh perusahaan karena media ini dapat menjangkau semua lapisan masyarakat. Media elektronik terdiri atas media audio dan audio visual. 1. Media Audio Media audio merupakan media yang hanya dapat didengar, dalam hal ini adalah radio dan telepon. Media audio yang lebih banyak digunakan adalah radio karena pengiklanan pada media ini biayanya relatif murah. Disamping itu, karena sifatnya audio maka tidak diperlukan keterampilan khusus untuk menyampaikan pesan yang disampaikan seperti halnya yang disampaikan dalam media cetak yang memerlukan kecakapan untuk memahami pesan yang disampaikan. 2. Media Audio Visual Media audio visual merupakan media yang dapat dilihat dan didengar. Dalam hal ini yang termasuk dalam media audio visual adalah televisi, 31 internet, bioskop. Media ini harganya relatif mahal sehingga benar-benar diperlukan keterampilan khusus dan kecakapan dalam proses penyampaiannya. Media ini cukup efektif karena dapat menimbulkan imajinasi tentang produk pada konsumen dan juga tidak harus dimiliki keterampilan khusus dalam memahami pesan yang disampaikan. c. Media Outdoor (Luar Ruangan) 1. Billboard Billboard merupakan iklan yang dipasang pada papan-papan besar bergambar yang dianggap strategis, mudah dilihat di jalan raya yang ramai dilalui oleh kendaraan. Media ini hanya bersifat mengingatkan sehingga diperlukan pesan yang jelas, singkat, mudah dipahami, dan gambar yang menarik. 2. Signboard Media ini berupa papan-papan kecil dengan gambar petunjuk arah suatu lokasi tertentu. Media ini ditempatkan pada jalan yang menuju lokasi tersebut. 3. Umbul-umbul Media ini menampilkan gambar dengan warna yang mencolok sehingga memberikan suasana yang meriah. 4. Sticker Sticker merupakan iklan yang dipasang pada kendaraan-kendaraan umum seperti bus kota dan taksi. Umumnya, pemasangan iklan menggunakan sticker dipilih untuk kendaraan umum yang melalui jalur padat 32 2.3.2. Penjualan Perseorangan (Personal Selling) Penjualan Perseorangan adalah interaksi antar individu, saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain.46 Personal Selling adalah bentuk penjualan tatap muka atau pribadi dan pembelinya pada saat yang bersamaan. Penyajian lisan dalam suatu pembicaraan Penjualan tatap muka (personal selling) adalah bentuk komunikasi antar individu dimana tenaga penjualan menginformasikan, mendidik dan melakukan persuasi kepada calon pembeli untuk membeli produk atau jasa perusahaan.47 Personal Selling merupakan bentuk komunikasi berpasangan dan saling berbalasan yang melibatkan dua orang atau lebih dalam interaksi dua arah. Salah satu kegiatan personal selling adalah untuk melaksanakan kegiatan ini membutuhkan biaya yang sangat besar.48 Metode ini mempunyai kelebihan antar lain operasinya lebih fleksibel karena penjual dapat mengamati reaksi pelanggan dan menyesuaikan pendekatannya, usaha yang sia-sia dapat diminimalkan, pelanggan yang berminat biasanya langsung membeli, dan penjual dapat membina hubungan jangka panjang dengan pelanggannya.49 Ada beberapa tahap-tahap proses personal selling menurut Churchill, Ford dan Walker, yaitu : 1. Prospecting for customer 46 Freddy, Ibid. hal 26 Ternce A. Shimp, Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu Jilid I, Penerbit Erlangga, Jakarta 2003, hal. 5 48 Muwarni,Op.Cit.,hal 60 49 Fandy Tjiptono, Op cit, hal 224 47 33 Hal yang pertama dilakukan oleh seorang sales adalah melakukan prospek terhadap calon konsumen dengan mengidentifikasi pasar sasaran secara lebih sempit. Hal ini juga menjadi aspek yang sering mematahkan semangat dalam proses personal selling karena sering mengalami hambatan berupa penolakan. 2. Opening the relationship Membuka jalur komunikasi dengan calon konsumen. Pendekatan terhadap dua pihak ini penting sekali, jika proses penjualan tatap muka ini ingin berhasil. 3. Qualifying the prospect Sebelum tenaga penjulan berusaha membuat janji untuk presentasi penjualan, dia seharusnya menentukan apakah kualifikasi konsumen prospektif bernilai sebagai konsumen potensial atau tidak. Jika tidak memenuhi kualifikasi sebagai konsumen potensial yang bernilai, tenaga penjual bisa mengeluarkan waktu untuk konsumen prospektif lainnya yang benar-benar diperkirakan bernilai. 4. Presenting the sales massage Presentasi adalah inti dari proses penjualan. Tenaga pejualan mengantarkan informasi mengenai produk atau jasa dan berusaha membujuk konsumen prospektif untuk menjadi konsumen. 5. Closing the sales Closing merupakan perolehan kesepakatan akhir untuk pembelian. Seluruh usaha armada penjualan akan sia-sia, jika tidak ada konsumen yang prospektif yang melakukan tindakan pembelian.50 50 Sutisna, SE. ME.. Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003, hal. 316 34 2.3.3. Hubungan Masyarakat (Public Relation) Hubungan masyarakat (public relation), menurut Terence A. Shimp Public Relation merupakan kegiatan organisasi dalam mengatur Goodwill antara perusahaan dan berbagai kelompok masyarakat.51 Upaya Public Relation ditujukan pada sejumlah pihak, termasuk pegawai, pemasok, pemegang saham, pemerintah, public, kelompok tenaga kerja, kelompok LSM, dan konsumen. Karena itu Public Relation berkaitan dengan semua organisasi publik yang relavan. Dengan kata lain, sebagian besar kegiatan Public Relation tidak hanya melibatkan pemasaran tetapi juga masalah manajemen umum. Membangun baik dengan berbagai publik perusahaan dengan sejumlah cara supaya memperoleh publisitas yang menuntungkan, membangun cita perusahaan yang bagus, dan menangani atau meluruskan rumor, cerita, serta event yang tidak menguntungkan. Public relation adalah kegiatan mempromosikan media penyiaran secara langsung kepada masyarakat atau sering disebut juga dengan off air-promotion. Dalam off-air-promotion ini pengelolah media penyiaran bertemu langsung dengan masyarakat atau kelompok-kelompok yang dianggap mewakili masyarakat misalnya pers. Berbagai kegiatan yang melibatkan pengelolah media penyiaran dengan masyarakat dapat digelar yang tujuannya adalah untuk membangun persepsi atau citra masyarakat terhadap media bersangkutan. Fokus kegiatan PR media salah satunya adalah mempromosikan segala kegiatan atau prestasi media penyiaran bersangkutan melalui media massa 51 Terence A. Shimp, Op cit, hal. 253 35 (khususnya koran dan majalah) yang diharapkan dapat menimbulkan apresiasi atau kesan positif pada khalayak. Dalam upaya meningkatkan promosi terhadap media penyiaran melalui kegiatan PR, maka media penyiaran dapat melakukan sejumlah kegiatan antara lain yaitu: 1. Jumpa Pers. Bila media penyiatan memiliki informasi atau kegiatan penting yang perlu diketahui masyarakat, maka media penyiaran bersangkutan dapat melakukan jumpa pers dengan mengundang reporter dan fotografer dari seluruh media massa. 2. Kehadiran orang terkenal. Stasiun radio dan televisi harus selalu berupaya untuk mendapatkan publisitas seoptimal mungkin jika ada orang terkenal (selebritis) berkunjung ke suatu kota, daerah atau komunitas yang terdapat di sekitar stasiun bersangkutan, terlebih lagi jika stasiun itu turut serta mengorganisir kunjungan selebritis atau menjadi salah satu sponsor dalam kegiatan yang mengundang selebritis. 3. Menonton program. Stasiun televise dapat mengundang reporter surat kabar dan pengamat media menonton program baru yang akan ditayangkan di stasiun televisi bersangkutan. 4. Pelayanan masyarakat. Berbagai kegiatan dapat dilakukan dalam kegiatan pelayanan masyarakat, misalnya turut serta dalam kegiatan amal atau kegiatan penggalangan dana.52 52 Morissan, M.A. Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelolah Radio dan Televisi, edisi pertama, cetakan ke 1, 2008, hal. 431 36 2.3.4 Promosi Penjualan (Sales Promotion) Dalam hal ini, bahwa promosi merupakan elemen atau bagian dari pemasaran yang digunakan perusahaan untuk berkomunikasi dengan konsumennya. Promosi penjualan (sales promotion) terdiri dari semua kegiatan pemasaran yang mencoba merangsang terjadinya aksi pembelian suatu produk yang cepat atau terjadinya pembelian dalam waktu singkat. Pomosi penjualan secara umum dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu : a. Promosi penjualan yang berorientasi kepada audien atau konsumen (Pull Strategy) Promosi penjualan yang berorientasi kepada audien atau konsumen ditujukan kepada pengguna atau pemakai akhir suatu barang atau jasa yang mencakup pemberian kupon, pemberian sampel, produk, potongan harga, undian berhadiah, kontes dan sebagainya. b. Promosi penjualan yang berorientasi kepda perdagangan (Push Strategy). Promosi penjualan yang berorientasi kepada perdagangan ditujukan kepada pihak-pihak yang menjadi perantara pemasaran (marketing intermediaries) yaitu para pedagang pengecer (retailer), pedagang besar dan distributor, dan bagi media penyiaran adalah perusahaan iklan atau biro iklan, yang bertujuan untuk mendorong perusahaan iklan untuk memasang iklan di media penyiaran bersangkutan. Media penyiaran memilih menggunakan peromosi penjualan dibandingkan jenis promosi lainnya karena dua alasan utama yaitu : pertama, jika audien tidak memiliki loyalitas pada suatu stasiun atau program tertentu dan audien lebih peka kepada insentif yang ditawarkan. Kedua, jika terdapat kecenderungan pemasang 37 iklan dan atau perusahaan iklan memiliki posisi yang lebih kuat dibandingkan stasiun penyiaran sehingga meraka dapat lebih menuntut stasiun penyiaran untuk lebih banyak promosi penjualan dan insentif lainnya kepada pemasang iklan.53 Promosi penjualan cenderung untuk lebih banyak digunakan oleh merkmerk yang lebih kecil memiliki lebih sedikit dana untuk dibelanjakan dalam iklan, dan dengan biaya yang sedikit dana untuk dibelanjakan dalam iklan, dan dengan biaya yang sedikit mereka dapat membuat orang-orang minimal mencoba produk mereka54 2.3.5 Pemasaran Langsung (Direct Marketing) Pemasaran langsung (direct marketing) merupakan aktifitas berdasarkan produk dan jasa ditawarkan kepada segmen pasar pada suatu media atau lebih untuk tujuan informasi atau untuk mengumpulkan tanggapan dari pelanggan atau calon pelanggan atau kontributor melalui surat, telepon, atau akses lainnya.55 Melalui direct marketing, konsumen juga dapat memperoleh manfaat berupa penghematan waktu dalam berbelanja dan dapat berbelanja secara rahasia (diam-diam), sementara itu bagi penjual, manfaat yang diperoleh adalah dapat memilih calon pembeli secara selektif, dapat menjalin hubungan jangka panjang dengan pelanggannya dan memperoleh peluang baru yang menguntungkan. 56 Dalam buku Advertising & Promotion, Belch dan Belch memberikan definisi sebagai berikut :“Direct marketing is a system of marketing by which 53 Morissan, M.A, Ibid, hal. 434 http://kuliah.dagdigdug.com/2008/04/22/consumer-sales-promotion-promosi-penjualan/ 55 Morissan, M.A, Op Cit, hal. 313 56 Fandy Tjiptono, Op cit, hal 232 54 38 organizations communicate directly with the target consumer to generate a response or transaction” Belch dan Belch menggambarkan adanya suatu hubungan yang sangat dekat dengan pasar sasaran dan memungkinkan terjadinya proses komunikasi dua arah. Dapat dilakukan bahwa direct marketing dilaksanakan sebagai cara untuk bertemu dengan konsumen setelah muncul respons dari pasar atas informasi produk yang telah disebarkan pada konsumen.57 Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa direct marketing dilaksanakan sebagai cara untuk bertemu dengan konsumen setelah respons dari pasar atas informasi produk yang telah disebarkan pada konsumen. Follow up Process. Beberapa bentuk pendekatan direct marketing adalah melalui direct mail atau telemarketing. Yang dimaksud telemarketing dan direct marketing adalah dengan penggunaan fasilitas teknologi tinggi dan dengan dua jenis pasar sasaran, yaitu : a. Personal Target Biasanya berbentuk layanan informasi langsung pada pemilik email yang tertuju pada personal, disampaikan dengan pemberian informasi. b. Group Taget Pada satu titik, direct marketing dapat berkembang dari personal target menjadi group target. Follow up ini dapat terjadi melalui fasilitas teknologi, dimana tersedia yang dapat mendukung komunikasi personal to group, dan bentuk teknologi yang 57 Kenedy, john E. dan R. Dermawan S. (2006). Marketing Communication: Taktik & Strategi. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer. Hal 25 39 memungkinkan hal ini terjadi adalah melalui konferensi.58 Hubungan-hubungan langsung dengan masing-masing pelanggan yang bidik secara seksama dengan tujuan baik untuk memperoleh tanggapan segera maupun untuk membina hubungan dengan pelanggan yang langgeng, penggunaan telepon, surat, fax, email, internet, dan perangkat-perangkat lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan konsumen tertentu.59 2.4. Jenis Strategi Promosi Promosi adalah kegiatan untuk mempertahankan audien yang kita inginkan dan menarik audien baru dari pesaing. Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Pada dasarnya apa saja bisa dijadikan program untuk ditayangkan di televisi selama program itu menarik dan disukai khalayak, dan selama tidak bertentangan dengan kesusilaan, hukum dan peraturan yang berlaku. Oleh karena itu diperlukan suatu promosi untuk dapat mencapai tujuan. Pilihan strategi ada dua jenis, yaitu push dan pull strategi, kedua strategi ini perlu dianalisis secara seimbang dalam menafsirkan strategi komunikasi pemasaran. Bagaimana kita dapat mencapai tujuan dimaksud, biasanya lebih dijelaskan secara spesifik dalam kegiatan promosi.60 Untuk menentukan cara yang terbaik mengkomunikasikan suatu produk, perlu disusun suatu strategi yang paling efektif dengan mengembangkan promosi yang dirancang untuk mempengaruhi tiap-tiap segmen, 58 Ibid hal. 27 Philip Kotler & Gary Amstrong, Dasar-dasar Pemasaran Jilid 2, Principles of Marketing, Ninth Edition, Prentice Hall, 2001, hal.600 60 Ilham,Ibid, hal 127 59 40 menggunakan berbagai media dan mencari hasil maksimum dari biaya promosi yang digunakan. Menurut Philip Kotler terdapat 2 jenis strategi promosi, yaitu61: 1. Push Strategy , yaitu aktifitas promosi produsen kepada perantara ( umumnya dengan penjualan personal dan trad promotion), dengan tujuan agar para perantara itu memesan, kemudian menjual, serta mempromosikan produk kepada konsumen akhir. Lebih tepat dipakai bila pada kategori produk tersebut, loyalitas produk rendah, pemilihan merek dilakukan dalam toko, produk merupakan impulse item ( dibeli secara tak terencana ) dan benefit produk diketahui luas. 2. Pull Strategy ,merupakan kegiatan pemasaran langsung kepada konsumen akhir( biasanya dengan iklan dan consumer promotion). Dengan tujuannya agar mereka mencarinya pada para penyalur atau perantara, yang pada gilirannya akan memesan produk tersebut kepada produsen. Dalam artian, ada upaya komunikasi pemasaran dalam mengarahkan pelanggan baru guna menarik pembeli dan mendapatkan produk. Lebih tepat diterapkan bila pada kategori produk tersebut, loyalitas merek dan keterlibatan produk tinggi, perbedaan antara merek cukup jelas, dan konsumen sudah menetapkan pilihan sebelum pergi ke toko. 2.5 Pengertian Merek Menurut Aaker dalam Rangkuty merek adalah nama dan atau simbol yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo, cap atau kemasan) dengan maksud 61 Uyung Sulaksana, Integrated Marketing Communications, Pustaka Pajar, Yogyakarta, 2002, hal 172 41 mengidentifikasi barang dan jasa dari seorang penjual atau sebuah kelompok penjual tertentu.62 Dengan demikian suatu merek membedakannya dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh pesaing. American Marketing Association (AMA) dalam Kotler mendefinisikan merek sebagai nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing. Jadi merek membedakan penjual, produsen atau produk dari penjual, produsen atau produk lain. Merek mengandung janji perusahaan untuk secara konsisten memberikan ciri, manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli. Menurut Kotler merek lebih dari sekedar jaminan kualitas karena didalamnya tercakup enam pengertian berikut : 1. Atribut Produk Merek mengingatkan pada atribut-atribut tertentu. 2. Manfaat Atribut perlu diterjemahkan menjadi manfaat fungsional dan emosional. Konsumen sebenarnya membeli manfaat dari produk yang dibelinya. 3. Nilai Merek menyatakan sesuatu tentang nilai produsen. 4. Budaya Merek mencerminkan budaya tertentu. 5. Kepribadian 62 Freddy Rangkuti,The Power of Brand: Teknik Mengelola Brand Equity dan Strategi Pengembangan Merek. Penerbit: Gramedia Pustaka Utama,2002, hal 36 42 Merek mencerminkan kepribadian tertentu. 6. Pemakai Merek menunjukan jenis konsumen yang membeli atau menggunakan produk tersebut.63 Sedangkan menurut Simamora, merek adalah nama, tanda, simbol, desain atau kombinasinya, yang ditujukan untuk mengidentifikasi dan mendeferensiasi barang atau layanan suatu penjual dari barang dan layanan penjual lain.64 Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa merek mempunyai dua unsur, yaitu brand image yang terdiri dari huruf-huruf atau kata-kata yang dapat dibaca, serta brand mark yang berbentuk simbol, desain, atau warna tertentu yang spesifik. Kedua unsur dari sebuah merek, selain berguna untuk membedakan satu produk dari produk pesaingnya juga berguna untuk mempermudah konsumen untuk mengenali dan mengidentifikasi barang atau jasa yang hendak dibeli. 2.6. Ekuitas Merek (Brand Equity) Menurut Aaker dalam Rangkuty, ekuitas merek adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya yang mampu menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah barang atau jasa kepada perusahaan atau kepada pelanggan perusahaan.65 Sedangkan menurut Durianto dkk, ekuitas merek merupakan seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama, simbol yang mampu menambah 63 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, edisi kesepuluh, Jilid dua, Prenhallindo 2002, hal 460 Simamora Bilson.. Remarketing For Business Recovery, Gramedia Pustaka Utama, 2001, hal 66 65 Freddy Rangkuti,Op Cit, hal 39 64 43 atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah produk baik pada perusahaan maupun pada pelanggan.66 Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa ekuitas merek adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya yang mampu menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah produk baik pada perusahaan maupun pada pelanggan. Dengan demikian ekuitas merek merupakan nilai tambah yang diberikan nama merek atas suatu produk. Menurut Simamora, ekuitas merek tidak terjadi dengan sendirinya. Ekuitas merek dibangun oleh elemen-elemen ekuitas merek yang terdiri dari : a. Kesadaran merek (brand awareness) b. Asosiasi merek (brand asociation) c. Persepsi kualitas (perceived quality) d. loyalitas merek (brand loyalty) e. Aset-aset merek lainnya (other proprietary brand assets), seperti hak paten, akses terhadap pasar, akses terhadap teknologi, akses terhadap sumber daya, dan lain-lain.67 66 Darmadi Durianto, Sugiarto, Tony Sitinjak, Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas Dan Perilaku Merek. Gramedia Pustaka Utama, 2001, hal 14 67 Simamora Bilson, Op Cit, hal 68