PERAN MASJID DALAM PENDIDIKAN ISLAM BERBASIS MASYARAKAT (Di Masjid Jami’ Syarif Saripan Kelurahan Makamhaji Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo 2014/2015) SKRIPSI SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Oleh: Burhanuddin NIM: G000110105 NIRM: 11/X/02.2. 1/0970 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015 ABSTRAK Pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat (warga) atau yang lebih dikenal dengan pendidikan nonformal salah satunya dapat berupa pendidikan keluarga dan pendidikan melalui masjid. Masjid sebagai tempat duduk atau tempat yang dipergunakan untuk beribadah, pada hakekatnya masjid merupakan tempat melaksanakan shalat berjamah dan tempat melakukan aktivitas yang berkaitan dengan kepatuhan kepada Allah SWT. Yang berfungsi sebagai penyempurna pendidikan dalam keluarga. Permasalahan yang dikaji adalah bagaimana peran masjid Jami’ Syarif dalam pendidikan Islam berbasis masyarakat dan faktor pendukung dan penghambat dalam pendidika Islam berbasis masyarakat di masji Jami’ Syarif Saripan Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan peran masjid Jami’ Syarif serta mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pendidikan Islam berbasis masyarakat di masjid Jami’ Syarif Saripan Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo. Jenis Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis data menggunakan deskriftif kualitatif yang dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang sudah terkumpul, dan dari makan itulah ditarik kesimpulan dengan pola pikir induktif. Sedangkan yang dijadikan subyek penelitian adalah ketua takmir masjid, jama’ah, tenaga pengajar/ustads dan semua yang terkait dengan bagian masjid. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peran masjid Jami’ Syarif telah berjalan dengan baik. Hal ini terlihat dari berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan meliputi dua peran ganda sebagai pencerdasan dibidang pendidikan melalui pengkajian tentang keislaman yaitu, pengajian Ibu-ibu, pengajian rutin yang dihadiri oleh Bapak-bapak dan Ibu-ibu, pengajian remaja, tadarusan pada bulan ramadhan serta adanya Taman Penidikan al-Qur’an dan Madrasah Awaliayah Diniyah. Pencerdasan dibidang sosial: pengumpulan dan penyaluran beras/ zakat fitrah, adanya pelayanan kesehatan dan donor darah. Takmir masjid Jami’ Syarif telah berusaha mengoptimalkan peran sebagaimana mestinya, disamping sebagai tempat ibadah, tempat menuntut ilmu, pusat dakwa dan kebudayaan dan tempat kaderisasi umat. Dengan terselenggaranya beberapa kegiatan- kegiatan tersebut, mampu menciptakan manusia yang berakhlak, berjiwa tauhid, takwa kepada Allah, rajin beribadah dan beramal shaleh dan memiliki akhlak karimah, dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Faktor pendukung: adanya masjid sebagai sarana pendidikan yang cukup baik dilengkapai dengan sarana dan prasarana penunjan pendidikan, adanya kegiatan yang tersusun, adanya madrasah diniyah awaliyah, pelayanan kesehatan, tersedia dana yang memadai, remaja masjid sebagai generasi penerus dang pengganti kaum tua. Faktor penghambat: sumber daya manusia dan kurang komunikasi dan kesibukan pengurus. Kata konci: peran masjid, pendidikan Islam, berbasis masyarakat. PENDAHULUAN duduk sebagai diartikan upaya yang Pada dasarnya masjid mempunyai untuk memanusiakan manusia, tempat dipergunakan untuk beribadah2 . Latar Belakang Masalah Pendidikan atau fungsi melalui yang kehidupan tidak lepas keluarga. dari Sebagai pendidikan ini dapat tumbuh dan lembaga pendidikan yang berfungsi berkembang secara wajar dan sebagai sempurna dalam keluarga3 . sehingga dapat penyempurna melaksankan tugas-tugasnya Masyarakat sebagai Allah tidak khlafah Pendidikan dapat SWT. mengubah pendidikan Saripan yang diselenggarakan yang oleh masyarakat (warga) atau yang lebih dikenal nonformal berupa dengan salah pendidikan pendidikan mengandung masjid sehari-hari. baik1 . keluarga melalui masjid. arti sebagai wilayah dalam Seperti halnya Makamhaji, memerankan kehidupan warga masyarakat masjid sebagai pusat sarana peningkatan pendidikan pendidikan satunya suatu akan lepas dengan adanya peranan manusia dari tidak baik menjadi dalam pendidikan Islam dapat yang Dengan dan kegiatan Masjid berbasis masyarakat. melakukan kegiatan- tentang pendidikan Islam. Diantaranya baca tulis alqur’an, ilmu tempat 2 Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia Lintas Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan. ( Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1999), hlm.131. 3 Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia Lintas Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan. ( Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1999), hlm.133. 1 Heri Jauhar Muchtar, Fikih Pendidikan Islam ( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), hlm.1 33 aqidah, ilmu tafsir dan pengkajian b. Untuk mendiskripsikan faktor secara rutin, bulanan dan tahunan. pendukung dan faktor penghambat Rumusan Masalah dalam pendidikan Islam berbasisis Masalah adalah pokok yang hendak diteliti Berdasarkan dan dibahas. latar belakang diatas masayarakat di Saripan kelurahan makamhaji Manfaat Penelitian maka masalah yang mendasar yang a. akan dikaji adalah: dengan 1. Bagaimana peran masjid Secara teoritik atau akademi, hasil penelitian memberikan ini dapat dan menambah Jami’ Syarif dalam pendidikan Islam khazanah keilmuan tentang berbasis pendidikan, khususnya tentang kelurahan makamhaji? peningkatan pendidikan melalui 2. pendidikan nonformal melalui peran masyarakat di Saripan Apa faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pendidikan masjid. Islam berbasisis b. masjid Jami’ masayarakat Syarif di Saripan Secara tambahan kelurahan makamhaji? memberikan Tujuan Penelitian pemikiran a. pendidikan Untuk mendiskripsikan peran masjid Jami’ pendidikan masyarakat makamhaji. Syarif Islam di Saripan dalam berbasis kelurahan praktis, informasi dan masukan, dalam Tinjauan Pustaka mampu penambahan mengembangkan melalui nonformal. sebagai pendidikan Adapun penelitian yang serupa dan mobilisator, pernah sumber ditulis oleh peneliti sebelumnya antara lain adalah: 1. Skripsi Muhtadun wadah daya generasi (UMS, pengembangan manusia remaja khususnya dan tempat jama’ah. pembinaan Dalam 2013) “Peran masjid bagi warga aktivitasnya kegaiatan-kegiatan yang muhammadiyah didukung sebagai sarana oleh masyarakat adalah: peningkatan pendidikan Islam (Studi mengadakan Kasus keislaman yang diadakan secara rutin di Ranting Randu, Kec. Batang). Muhammadiyah Pecalungan, Menyimpulkan peran masjid Kab. bahwa tidak hanya tempat kajian-kajian intensif setiap hari dan bersifat umum. 3. Skripsi 2013) Lina “Peran Silfa (UMS, masjid dalam ibadah kepada Allah SWT tetapi meningkatkan kualitas pendidikan sebagai islam ajaran 2013/2014. tempat untuk melakukan tahun kegiatan sosial lainnya seperti tempat Menyimpulkan bahwa peran masjid menuntut At-Taqwa ilmu, diskusi, pusat perkaderan. 2. Skripsi telah berjalan dengan lancar dan baik. Hal ini dilihat dari Adi Hermawan berbagai kegiatan yang telah (UMS, 2012) “Peran masjid sebagai diselenggarakan, pusat taklim yaitu berbagai pengajian yang pendidikan Islam dalam remaja tahun diikuti ajaran Menyimpulkan Ngeras, adanya Taman Pendidikan bahwa peran masjid sebagai pusat Al-Qur’an dan tadarus pada bulan pendidikan ramadhan. Islam. Sebagai seluruh Majelis pembentukan akhlak 2011/2012. oleh seperti masyarakat Tinjauan Teoritik makna a. Islam adalah luas yang menyangkut Pengertian Masjid ibadah dalam di dalam Masjid merupakan tempat bersujud. dengan segala aktivitas kehidupan Secara termenologi masjid diartikan yang ditunjukan untuk memperoleh sebagai ridha Allah SWT. tempat Islam, beribadah khususnya umat dalam b. Tempat Menuntut Ilmu. melaksanakan shalat4 . Sebagai b. mengajar, Fungsi dan Peran Masjid Fungsi utamanya sebagai untuk menegakkan ibadah tempat khususnya shalat Islam. Disamping itu juga ilmu-ilmu hanya tempat untuk melaksanakan keterampilan. shalat c. Rasulullah selain pada masa dipergunakan baik ilmu bisa dipergunakan untuk kepentingan mengkoordinir sosial. untuk tempat mengaktualkan shalat aktivitas lainnya5 . menuntut ilmu), merawat orang sakit. d. a. Kebudayaan Sebagai tempat Sebagaimana 4 ibadah diketahui Pusat peran dalam jamaahnya, baik berjamaah belajar dana mengerjakan kebajikan ( Tempat Beribadah sosial, Dengan adanya umat Islam, masjid perlu sebagai alam, Tempat Pembinaan Jamaah untuk shalat, berdzikir dan beritikaf Misalnya agama yang merupakan fadhu’ain bagi umat lain, Masjid ilmu belajar tempat berjamaah, namun masjid bukanlah saja. untuk Dakwah dan shalat. Masjid bahwa kehidupan umat Islam, yang selalu Siswanto, Panduan Praktis Organisasi Remaja Masjid (Jakarta: Pustaka Alkausar, 2005), hlm.23 merupakan maupun 5 jantung Siswanto, Panduan Praktis Organisasi Remaja Masjid (Jakarta: Pustaka Alkausar, 2005), hlm 27. berdenyut dakwah untuk menyebarluaskan Islamiyah islami, di masjid dan budaya pula seharusnya demikian tetap rendah hati dan semakin yakin akan Kebesaran Allah SWT. direncanakan. 2) e. Mewujudkan manusia yang bertakwa Pusat Kaderisasi Umat Takwa Kepada Allah SWT Pembinaan kader perlu dipersiapakan kepada dan pendidikan Islam. dipusatkan di masjid sejak mereka kecil sampai dewasa6 . 3) c. Shalih Pengertian Pendidikan Islam Allah merupakan tujuan Rajin Beribadah dan Beramal Apapun aktivitas dalam hidup ini pendidikan Islam adalah sebagai harus didasarkan untuk beribadah usaha untuk mengubah tingkah laku kepada Allah, karena tujuan Allah individu dalam kehidupan pribadinya menciptakan manusia di muka bumi atau kehidupan ini kehidupan (berbuat dalam kemasyarakatannya dan adalah untuk baik) beramal kepada shalih sesama dalam alam sekitarnya melalui proses manusia dan semua makhluk. kependidikan7 . 4) Tujuan Pendidikan Islam. Pendidikan dalam Islam tidak hanya 1) Berjiwa Tauhid mencetak manusia Yakin bahwa memiliki kecerdasan ilmu yang dimiliki adalah bersumber dari Allah, dengan 6 Ibid, hlm. 28. Muhammad Fathurahman, Meretas Pendidikan Berkwalitas dalam Pendidikan Islam. (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm. 16. 7 Berakhlak Karimah yang saja, hanya tapi berusaha mencetak manusia yang Manusia secara potensial mempunyai berakhlak mulia8 . potensi dasar yang harus diaktualkan Fungsi Pendidikan Islam dan 1) Pendidikan sebagai pengembangan potensi Fungsi dilengkapi dengan peradaban dan kebudayaan Islam10 . Prinsip Pendidikan Islam pendidikan Islam ini 1) Berlangsung Seumur Hidup merupakan realisasi dari pengertian Menuntut ilmu atau pendidikan itu tarbiyah berlangsung al-insya’ (menumbuhkan seumur hidup, yakni atau mengaktualisasikan potensi)9 . sejak dilahirkan sampai meninggal. 2) 2) Pendidikan Sebagai Pewarisan Budaya realisasi Dibatasi Ruang dan Jarak Tugas pendidikan Islam ini sebagai Tidak dalam Islam bisa pengertian dilaksanakan di mana saja. Tidak tarbiyah at-tabligh (menyampaikan hanya di ruang kelas tetapi di alam atau terbuka juga bisa. transformasi dari Pendidikan kebudayaan). Tugas pendidikan selanjutnya adalah 3) mewariskan Rajin nilai-nilai budaya Islami. 3) Interaksi Antara Potensi dan Budaya. Bersungguh-sungguh Setiap pengalaman Islam (termasuk haruslah ibadah dilaksanakan dan dalam pendidikan) dengan bersungguh-sungguh. 8 Heri Jauhar Muchtar, Fikih Pendidikan Islam, ( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 130. 9 Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam, ( Jakarta: Amzah, 2010), Hlm. 69 4) Harus Diamalkan 10 Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam ( Jakarta: Amzah, 2010), Hlm. 79-81. Setiap ilmu yang dimiliki, dipahami 4) dan diyakini kebenarannya haruslah Hasanah) diamalkan. Metode ini dilakukan oleh pendidik 5) dengan Mewujudkan Metode keteladanan (Uswah menampilkan prilaku yang Kemaslahatan/Kebaikan Hidup baik di depan peserta didik13 . Selain harus diamalakan juga harus Pendidikan Berbasis Masyarakat membawa manfaat, baik bagi dirinya a. sendiri maupun orang lain11 . Berbasis Masyarakat Metode Pendidikan Islam. Pendidikan 1) adalah pendidikan yang berprinsip Metode ceramah Merupakan penuturan bahan pelajaran secara lisan. 2) Metode Tanya Jawab memungkinkan yang bersifat two way traffic masyarakat Masyarakat masyarakat dari wahana Pendidikan merupakan pendidikan berbasis perwujudan melalui perluasan pendidikan untuk kepentingan masyarakat. Pendidikan Adalah suatu cara penguasaan bahan berbasis masyarakat menjadi sebuah tukar pendapat12 . 11 oleh masyarakat Konsep Pendidikan Berbasis pelayanan Metode diskusi melalui berbasis dari masyarakat, b. terjadinya komunikasi langsung pelajaran Pendidikan dan untuk masyarakat.14 Merupakan metode mengajar yang 3) Pengertian Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam ( Jakarta: Amzah, 2010), Hlm. 131133 12 Nana sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar (Bandung: PT. Sinar Baru Algensindo, 2000), hlm. 77-80 13 Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam ( Jakarta: Amzah, 2010), hlm 190. 14 Zubaidi, Pendidikan Berbasis Masyarakat, Problem Sosial (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), hlm. 131. gerakan penyadaran masyarakat pengembangan untuk terus belajar sepanjang hayat menyeluruh. dalam 4) mengatasi tantangan masyarakat secara Pembelajaran Seumur Hidup kehidupan yang terus berubah-ubah Kesempatan dan semakin berat15 . dan nonformal harus tersedia bagi Prinsip-Prinsip Pendidikan anggota pembelajaran masyarakat Berbasis Masyarakat umur 1) belakang masyarakat16 . Menentukan anggota Sendiri Semua masyarakat memiliki hak dan tanggung jawab untuk terlibat dalam menentukan kebutuhan dalam formal untuk semua berbagai jenis latar METODE PENELITIAN Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian ini adalan masyarakat. penelitian lapangan (field research), 2) yaitu Menolong diri Sendiri kegiatan Anggota masyarakat dilayani dengan dilakukan baik tertentu, ketika kemampuan mereka penelitian dilingkungan baik di untuk menolong diri mereka sendiri organisasi telah didorong dan dikembangkan. lemabaga pemerintah17 . 3) masyarakat lembaga kemasyarakatan Menerima Perbedaan Adapun Menghindari pemisahan masyarakat digunakan bersifat (Qualitative Research) berdasarkan usia, pendapatan, kelas yang jenis dan maupun pendekatan yang kualitatif adalah sosial, jenis kelamin, ras, agama atau 16 keadaan 15 yang menghalangi Zubaidi, Pendidikan Berbasis Masyarakat, Problem Sosial (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), hlm. 132 Zubaidi, Pendidikan Berbasis Masyarakat, Problem Sosial (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), hlm. 137-139 17 Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Pustaka setia, 2010), hlm.31 penelitian yang ditujukan mendeskripsikan dan untuk menganalisis atas pertanyaan itu.19 Metode Observasi. Observasi adalah tindakan fenomena, peristiwa, aktifitas sosial, atau sikap, informasi melalui media pengamatan kepercayaan, persepsi, proses pemikiran orang secara individu atau terhadap kelompok18 . berlangsung.20 deskriptif Penelitian ini bersifat kegiatan yang Dokumentasi Adalah mengumpulkan data dengan melihat berusaha menggambarkan atau mencatat suatu laporan yang kenyataan-kenyataan tentang peran sudah pendidikan Islam metode dalam penelitian pengambilan ini masjid karena dalam tersedia. Dokumen pengumpulan data sebagai adalah berbasis masyarakat di masjid Jami’ setiap Syarif Makamhaji susun oleh seseorang atau lembaga Kabupaten untuk Saripan Kecamatan Kartasura pernyataan tertulis yang di keperluan pengujian Sukoharjo. peristiwa.21 Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Data. Metode Analisis dapat Wawancara diartikan Wawancara pertemuan secara data kualitatif suatu adalah analisis yang bersifat induktif yaitu langsung yang direncanakan antara analisis pewawancara diperoleh. Yakni sebelum memasuki diwawancarai dan untuk yang data yang memberikan pertanyaan dan memberikan jawaban 18 berdasarkan Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), hlm.60 19 Sukardi, Penelitian Kualitatif dan Naturalistik dalam Pendidikan ( Yogyakarta: Usaha Keluarga, 2006 ), hlm. 53. 20 Ibid. Hlm.49 21 Ahmad Tanzeh. Metodologi Penelitian Praktis ( Yogyakarta: Teras, 2011 ), hlm. 92-93. lapangan, selama berada di lapangan Masjid dan Makamhaji. selesai di memecahkan dihadapi. 22 kualitatif, lapangan masalah yang Namun dalam penelitian analisis difokuskan untuk data selama lapangan lebih proses bersama di dengan pengumpulan data. melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi maka akan dianalisis secara kualitatif dengan ciri khasnya yang obyek penelitian latar belakang bertumpu alamiah (paradigma narulistik) dan berfikir induktif, yaitu berangkat dari fakta khusus kongkrit, kemudian dari fakta atau peristiwa yang khusus konkrit tersebut digeneralisasikan menjadi yang bersifat umum. Peran Masjid Dalam Pendidikan Islam Berbasis Masyarakat Di 22 Sebagai Sesuai dengan Syarif Saripan Tempat Ibadah namanya masjid adalah tempat bersujud, maka fungsi yang paling utama adalah sebagai tempat ibadah shalat. Sebagaimana diketahui, bahwa makna ibadah Setelah semua dapat terkumpul, baik memperlakukan 1. Jami Ibid. Hlm.71 dalam Islam adalah luas di yang menyangkut dengan segala aktivitas kehidupan yang memperoleh ditunjukan ridha Allah Masjid Jami’ Syarif untuk SWT23 . Saripan selalu digunakan untuk shalat berjama’ah oleh masyarakat sekitar dengan jumlah jama’ah yang banyak pada setiap hari. 2. Tempat Menuntut Ilmu. Bahwa masjid bukan hanya tempat mengerjakan shalat lima waktu dan tempat berwuduh saja. Namun, sebagai tempat melaksanakan segala 23 Lihat Bab II, hlm. 7. aktivitas umat muslimin yang menyebarluaskan dakwah Islamiyah berkaitan dengan kepatuhan kepada dan budaya Islami, di masjid pula Allah seharusnya SWT. Sebagai Masjid berfungsi untuk belajar dilaksanakan agama dakwah dan kebudayaan Islam yang tempat mengajar, khususnya ilmu direncanakan, dan dikaji, dikembangkan masyarakat26 . yang merupakan fadhu’ain bagi umat menyahuti kebutuhan Islam24 . Masjid Jami’ Syarif Dalam berdakwa hendaknya tidak warga Saripan penting dalam pendidikan sangat hal Islam bagi berperan meningkatkan yang berbasis harus selalu dilakukan menyampaikan saja. dengan ilmu-ilmu Dakwah dapat agama dilakukan masyarakat. Terbukti sekali dengan dengan melakukan kegiatan-kegiatan adanya kegiatan-kegiatan yang telah penunjang diselenggarakan pengajian pelatihan leadership (kepemimpinan) satu kali yang diadakan oleh remaja masjid seperti ibu-ibu yang dilaksanakan lainnya dalam sebulan, pengajian rutin ibu- Jami’ Syarif27 . ibu 4. dan bapak-bapak yang di seperti halnya Pusat Kaderisasi Umat. laksanakan satu kali dalam seminggu Pembinaan kader perlu dipersiapakan dan pengajian remaja25 . dan 3. Pusat Kebudayaan. Dakwa Masjid dan dipusatkan mereka kecil di masjid sampai sejak dewasa28 . merupakan Pemuda merupakan generasi penerus jantung kehidupan umat Islam, yang bagi kaum tua dengan adanya kajian selalu yang berdenyut untuk dilaksanakan 26 24 Ibid, hlm. 7. 25 Lihab Bab IV, hlm. 26. oleh Lihat bab II, hlm. 7. Lihab Bab IV, hlm. 27. 28 Lihat bab II, hlm. 8. 27 remaja masjid (RAMSYIF) diharapkan sebagai fasilitator dan mediator mampu untuk menyambung generasi untuk yang lebih baik dan bermamfaat bagi masyarakat “punya dan tidak punya” masyarakat. masjid dan semua ini berlandaskan atas setiap dasar ketakwaan kepada Allah SWT Remaja mengadakan kajian rutin menjembatani antara minggu dan bimbingan membaca al- semata. Qur’an29 . Sebagi bentuk kepedulian yang dilakukan oleh lembaga masjid terhadap pada dalam mencerdaskan menyiapkan dalam bidang yaitu; pertama anak pendidikan warga agama Saripan generasi selanjutnya dengan Taman Pendidikan (TPA) al-Qur’an dan Adapun langkah-langkah masyarakat kepedulian sosial pengumpulan dan penyaluran beras/ zakat fitrah, kedua Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) adanya 5. donor darah31 . Dari kegiatan tersebut Pencerdasan Kepedulian dengan di Sosial. konsep pendidikan Bidang Berkenaan masjid Islam yang pelayanan bertujuan untuk dalam (jama’ah) berbasis Kelurahan kesehatan memberdayakan masyarakat di Makamhaji Faktor masyarakat, yang memegang prinsip Penghambat Dalam menentukan Islam Berbasis Masyarakat. menolong dan perbedaan)30 . Sehingga tolong 1. Faktor Pendukung. dengan a. Adanya prinsip ini, masjid dapat dikatakan 29 30 Lihat bab IV, hlm. 28. Lihat bab II, hlm. 14. Pendukung menerima sebagai tempat 31 Saripan Kartasura. masyarakat yaitu dari, oleh dan untuk sendiri, dan Dan Pendidikan Masjid untuk Lihat bab IV, hlm. 30. Masjid belajar mengajar, yang berkaitan dengan dalam pendidikan Islam berbasis ilmu agama yang merupakan fardhu’ masyarkat tentu terdapat kendala- ain bagi umat Islam. kendala b. Adanya Kegiatan Yang Tersususn c. yang pelaksanaan kurangnya Adanya Madrasah sumber yaitu daya manusia kurang Awaliyah (MDA) komunikasi/kesibukan pengurus33 . d. Adanya Pelayanan Kesehatan Meskipun e. Adanya kegiatan donor darah manusia dan kurangnya komunikasi f. Komunikasi pengurus masjid kegiatan yang sudah Kerja Sama32 . 2. kurang dijadwalkan Faktor kendala (SDM) tersebut, dan dan Diniyah menghambat Yang sumber tetap Penghambat/KendalaDihadapi. Masjid Jami’ Syarif mempunyai peran ganda yang harus bisa dijalankan secara seimbang yaitu peran sebagai pusat beribadah kepada Allah SWT dan sebagai pusat kemasyarakatan mencerminkan kegiatan yang penghambaan sosial mampu diri kepada Allah SWT. Oleh karena itu, dalam meningkatkan peran masjid 32 Lihab BabIV, hlm. 31. 33 Lihab Bab IV, hlm. 32. daya berjalan. Kesimpulan Dan Saran-Saran 1. Peran masjid Jami’ mengoptimalkan Syarif peran sebagai mestinya, yaitu di samping sebagai sebagai pusat pendidikan Islam yang tempat berbasis ilmu, pusat dakwah dan kebudayaan masyarakat nonformal berjalan tempat menuntut dengan dan tempat kaderisasi umat. Dengan baik. Hal ini terlihat dari berbagai terselenggaranya beberapa kegiatan- kegiatan yang telah diselenggarakan. kegiatan seperti pengajian Ibu-ibu, Pendidikan pengajian rutin yang dihadiri oleh secara telah yang bersifat ibadah, yang dikembangkan menyeluruh untuk berbagai Ibu-ibu dan Bapak-bapak, pengajian jenjang usia. Yaitu sebagai tempat remaja, beribadah kepada Allah SWT, pusat Ramadhan serta dakwah Pendidikan al-Qur’an dan kebudayaan, pusat tadarusan pada bulan adanya Taman (TPA) dan kaderisasi umat, dan masjid Jami’ Madrasah Diniyah Awaliyah Syarif Syarif (MDA). Sehingga mampu menjadi manusia yang Saripan tempat ibadah selalu Hari dijadikan Besar Islam berakhlak, berjiwa seperti shalat idul fitri dan shalat idul tauhid, takwa kepada Allah, rajin Adha. beribadah dan beramal shaleh dan Di bidang pencerdasan kepedulian sosial pengurus masjid memiliki akhlak karimah. memberi pelayanan 3. pengobatan Faktor gratis kepada jama’ah (masyarakat) penghambat dan kegiatan donor darah. pendidikan 2. telah Takmir masjid Jami’ Syarif berusaha pengdukung dalam Islam dan peningkatan yang berbasis masyarakat di masjid Jami’ Syarif dalam Saripan 46 Makamhaji. Faktor 47 pendukung adanya masjid, adanya menambah kegiatan tersusun, adanya Madrasah mengarah Diniyah Awaliyah (MDA), adanya keilmuan pelayanan pada kegiatan dan kesehatan, adanya donor darah, komunikasi kerja masjid. sama, adanya remaja sedangkan faktor materi-materi pada yang perkembangan yang lebih diorientasikan kebutuhan-kebutuhan jama’ah (masyarakat) disesuaikan dengan perkembangan zaman sekarang. c. Menjalin hubungan penghambat kurangnya sumber daya komunikasi antar pengurus masjid, manusia (SDM) sebagai pengganti serta dari melaksanakan kegiatan, kegiatan dilaksanakan kaum muda dan komunikasi/kesibukan kurang pengurus. warga yang dalam Saran-Saran berjalan dengan baik. Pengurus Masjid 1. a. Makamhaji warga dalam sudah Memberikan motivasi kepada Saripan supaya mengikuti lebih giat kegiatan yang dilaksanakan oleh pengurus masjid. Khususnya kaum muda. b. Kepada pengurus a. Hendaknya sehingga dapat Saripan warga Saripan lebih aktif dalam mengikuti kegiatan yang telah diagendakan. b. masjid Jamaah/Warga setiap Diharapkan dan sekitarnya warga Saripan mampu menghadiri Jami’ Syarif Keluarahan Makamhaji kajian dalam rangka meningkatkan peran ditentukan. masjid dalam pendidikan Islam yang c. berbasis masyarakat hendaknya lebih muda Saripan dapat terlibat terhadap tepat waktu Diharapkan yang kepada sudah warga 48 semua kegiatan di masjid sehingga tidak ada kesanjangan antara kaum tua dan kaum muda. Supaya kegiatan yang sudah pengurus di masjid dengan baik. jadwalkan dapat oleh berjalan DAFTAR PUSTAKA Azwar. Saifuddin. 2013. Metode Penelitian . Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bukhari Umar, 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Amzah. Fathurahman, Muhammad. 2012. Meretas Pendidikan Berkwalitas dalam Pendidikan Islam. Yogyakarta: Teras. Hasbullah. 1999. Sejarah Pendidikan Islam di IndonesiaLintas Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia. Muchtar, Heri Jauhari. 2005. fikih pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Siswanto. 2005. Panduan Praktis Organisasi remaja Masjid. Jakarta: Pustaka Alkausar. Sudjana, Nana. 2000. Dasar-dasar proses belajar mengajar. Bandung: PT. Sinar Baru Algensindo. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukardi. 2006. penelitian kualitatif & naturalistik dalam pendidikan. Yogyakarta: Usaha Keluarga. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Tanzeh, Ahmad. 2011. Metodologi Penelitian Praktis. Yogyakarta: Teras. Zubaidi. 2006. Pendidikan Berbasis Masyarakat Upaya Menawarkan Solusi Terhadap Berbagai Problem Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet. 3.