peran masjid dalam pendidikan islam berbasis masyarakat fakultas

advertisement
PERAN MASJID DALAM PENDIDIKAN ISLAM BERBASIS
MASYARAKAT
(Di Masjid Jami’ Syarif Saripan Kelurahan Makamhaji Kecamatan
Kartasura Kabupaten Sukoharjo 2014/2015)
SKRIPSI
SKRIPSI
Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas
Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu
Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh:
Burhanuddin
NIM: G000110105
NIRM: 11/X/02.2. 1/0970
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
ABSTRAK
Pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat (warga) atau yang lebih dikenal
dengan pendidikan nonformal salah satunya dapat berupa pendidikan keluarga dan
pendidikan melalui masjid. Masjid sebagai
tempat duduk atau tempat yang dipergunakan
untuk beribadah, pada hakekatnya masjid merupakan tempat melaksanakan shalat berjamah
dan tempat melakukan aktivitas yang berkaitan dengan kepatuhan kepada Allah SWT. Yang
berfungsi sebagai penyempurna pendidikan dalam keluarga.
Permasalahan yang dikaji adalah bagaimana peran masjid Jami’ Syarif dalam
pendidikan Islam berbasis masyarakat dan faktor pendukung dan penghambat dalam
pendidika
Islam berbasis masyarakat di masji Jami’ Syarif Saripan Makamhaji, Kartasura,
Sukoharjo.
Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan peran masjid
Jami’ Syarif serta mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pendidikan Islam
berbasis masyarakat di masjid Jami’ Syarif Saripan Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo.
Jenis Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode yang digunakan adalah
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis data menggunakan deskriftif
kualitatif yang dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang sudah terkumpul,
dan dari makan itulah ditarik kesimpulan dengan pola pikir induktif. Sedangkan yang
dijadikan subyek penelitian adalah ketua takmir masjid, jama’ah, tenaga pengajar/ustads dan
semua yang terkait dengan bagian masjid.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peran masjid Jami’ Syarif telah
berjalan dengan baik. Hal ini terlihat dari berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan
meliputi dua peran ganda sebagai pencerdasan dibidang pendidikan melalui pengkajian
tentang keislaman yaitu, pengajian Ibu-ibu, pengajian rutin yang dihadiri oleh Bapak-bapak
dan Ibu-ibu, pengajian remaja, tadarusan pada bulan ramadhan serta adanya Taman
Penidikan al-Qur’an dan Madrasah Awaliayah Diniyah. Pencerdasan dibidang sosial:
pengumpulan dan penyaluran beras/ zakat fitrah, adanya pelayanan kesehatan dan donor
darah. Takmir masjid Jami’ Syarif telah berusaha mengoptimalkan peran sebagaimana
mestinya, disamping sebagai tempat ibadah, tempat menuntut ilmu, pusat dakwa dan
kebudayaan dan tempat kaderisasi umat. Dengan terselenggaranya
beberapa kegiatan-
kegiatan tersebut, mampu menciptakan manusia yang berakhlak, berjiwa tauhid, takwa
kepada Allah, rajin beribadah dan beramal shaleh dan memiliki akhlak karimah, dapat
mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Faktor pendukung: adanya masjid sebagai sarana pendidikan yang cukup baik
dilengkapai dengan sarana dan prasarana penunjan pendidikan, adanya kegiatan yang
tersusun, adanya madrasah diniyah awaliyah, pelayanan kesehatan, tersedia dana yang
memadai, remaja masjid sebagai generasi penerus dang pengganti kaum tua. Faktor
penghambat: sumber daya manusia dan kurang komunikasi dan kesibukan pengurus.
Kata konci: peran masjid, pendidikan Islam, berbasis masyarakat.
PENDAHULUAN
duduk
sebagai
diartikan
upaya
yang
Pada dasarnya masjid mempunyai
untuk
memanusiakan manusia,
tempat
dipergunakan untuk beribadah2 .
Latar Belakang Masalah
Pendidikan
atau
fungsi
melalui
yang
kehidupan
tidak
lepas
keluarga.
dari
Sebagai
pendidikan ini dapat tumbuh dan
lembaga pendidikan yang berfungsi
berkembang secara wajar dan
sebagai
sempurna
dalam keluarga3 .
sehingga
dapat
penyempurna
melaksankan
tugas-tugasnya
Masyarakat
sebagai
Allah
tidak
khlafah
Pendidikan
dapat
SWT.
mengubah
pendidikan
Saripan
yang
diselenggarakan
yang
oleh masyarakat (warga) atau yang
lebih
dikenal
nonformal
berupa
dengan
salah
pendidikan
pendidikan
mengandung
masjid
sehari-hari.
baik1 .
keluarga
melalui masjid.
arti
sebagai
wilayah
dalam
Seperti
halnya
Makamhaji,
memerankan
kehidupan
warga
masyarakat
masjid
sebagai
pusat sarana peningkatan pendidikan
pendidikan
satunya
suatu
akan lepas dengan adanya
peranan
manusia dari tidak baik menjadi
dalam
pendidikan
Islam
dapat
yang
Dengan
dan
kegiatan
Masjid
berbasis
masyarakat.
melakukan
kegiatan-
tentang pendidikan Islam.
Diantaranya baca tulis alqur’an, ilmu
tempat
2
Hasbullah, Sejarah Pendidikan
Islam di Indonesia Lintas Sejarah
Pertumbuhan dan Perkembangan. ( Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada, 1999), hlm.131.
3
Hasbullah, Sejarah Pendidikan
Islam di Indonesia Lintas Sejarah
Pertumbuhan dan Perkembangan. ( Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada, 1999), hlm.133.
1
Heri Jauhar Muchtar, Fikih
Pendidikan Islam ( Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2005), hlm.1
33
aqidah, ilmu tafsir dan pengkajian
b.
Untuk mendiskripsikan faktor
secara rutin, bulanan dan tahunan.
pendukung dan faktor penghambat
Rumusan Masalah
dalam pendidikan Islam berbasisis
Masalah adalah pokok yang
hendak
diteliti
Berdasarkan
dan
dibahas.
latar belakang diatas
masayarakat di Saripan kelurahan
makamhaji
Manfaat Penelitian
maka masalah yang mendasar yang
a.
akan dikaji adalah:
dengan
1.
Bagaimana
peran
masjid
Secara teoritik atau akademi,
hasil penelitian
memberikan
ini dapat
dan
menambah
Jami’ Syarif dalam pendidikan Islam
khazanah
keilmuan
tentang
berbasis
pendidikan,
khususnya
tentang
kelurahan makamhaji?
peningkatan
pendidikan
melalui
2.
pendidikan nonformal melalui peran
masyarakat
di
Saripan
Apa faktor pendukung dan
faktor penghambat dalam pendidikan
masjid.
Islam
berbasisis
b.
masjid
Jami’
masayarakat
Syarif
di
Saripan
Secara
tambahan
kelurahan makamhaji?
memberikan
Tujuan Penelitian
pemikiran
a.
pendidikan
Untuk mendiskripsikan peran
masjid
Jami’
pendidikan
masyarakat
makamhaji.
Syarif
Islam
di
Saripan
dalam
berbasis
kelurahan
praktis,
informasi
dan
masukan,
dalam
Tinjauan Pustaka
mampu
penambahan
mengembangkan
melalui
nonformal.
sebagai
pendidikan
Adapun penelitian yang serupa dan
mobilisator,
pernah
sumber
ditulis
oleh
peneliti
sebelumnya antara lain adalah:
1.
Skripsi
Muhtadun
wadah
daya
generasi
(UMS,
pengembangan
manusia
remaja
khususnya
dan
tempat
jama’ah.
pembinaan
Dalam
2013) “Peran masjid bagi warga
aktivitasnya kegaiatan-kegiatan yang
muhammadiyah
didukung
sebagai
sarana
oleh
masyarakat adalah:
peningkatan pendidikan Islam (Studi
mengadakan
Kasus
keislaman yang diadakan secara rutin
di Ranting
Randu,
Kec.
Batang).
Muhammadiyah
Pecalungan,
Menyimpulkan
peran masjid
Kab.
bahwa
tidak hanya tempat
kajian-kajian
intensif
setiap hari dan bersifat umum.
3.
Skripsi
2013)
Lina
“Peran
Silfa
(UMS,
masjid
dalam
ibadah kepada Allah SWT tetapi
meningkatkan
kualitas
pendidikan
sebagai
islam
ajaran
2013/2014.
tempat
untuk
melakukan
tahun
kegiatan sosial lainnya seperti tempat
Menyimpulkan bahwa peran masjid
menuntut
At-Taqwa
ilmu,
diskusi,
pusat
perkaderan.
2.
Skripsi
telah
berjalan
dengan
lancar dan baik. Hal ini dilihat dari
Adi
Hermawan
berbagai
kegiatan
yang
telah
(UMS, 2012) “Peran masjid sebagai
diselenggarakan,
pusat
taklim yaitu berbagai pengajian yang
pendidikan
Islam
dalam
remaja tahun
diikuti
ajaran
Menyimpulkan
Ngeras, adanya Taman Pendidikan
bahwa peran masjid sebagai pusat
Al-Qur’an dan tadarus pada bulan
pendidikan
ramadhan.
Islam.
Sebagai
seluruh
Majelis
pembentukan akhlak
2011/2012.
oleh
seperti
masyarakat
Tinjauan Teoritik
makna
a.
Islam adalah luas yang menyangkut
Pengertian Masjid
ibadah
dalam di dalam
Masjid merupakan tempat bersujud.
dengan segala aktivitas kehidupan
Secara termenologi masjid diartikan
yang ditunjukan untuk memperoleh
sebagai
ridha Allah SWT.
tempat
Islam,
beribadah
khususnya
umat
dalam
b.
Tempat Menuntut Ilmu.
melaksanakan shalat4 .
Sebagai
b.
mengajar,
Fungsi dan Peran Masjid
Fungsi
utamanya
sebagai
untuk
menegakkan
ibadah
tempat
khususnya
shalat
Islam. Disamping itu juga ilmu-ilmu
hanya tempat untuk melaksanakan
keterampilan.
shalat
c.
Rasulullah
selain
pada
masa
dipergunakan
baik
ilmu
bisa dipergunakan untuk kepentingan
mengkoordinir
sosial.
untuk
tempat
mengaktualkan
shalat
aktivitas lainnya5 .
menuntut ilmu), merawat orang sakit.
d.
a.
Kebudayaan
Sebagai
tempat
Sebagaimana
4
ibadah
diketahui
Pusat
peran
dalam
jamaahnya,
baik
berjamaah
belajar dana mengerjakan kebajikan (
Tempat Beribadah
sosial,
Dengan adanya umat Islam, masjid
perlu
sebagai
alam,
Tempat Pembinaan Jamaah
untuk shalat, berdzikir dan beritikaf
Misalnya
agama
yang merupakan fadhu’ain bagi umat
lain,
Masjid
ilmu
belajar
tempat
berjamaah, namun masjid bukanlah
saja.
untuk
Dakwah
dan
shalat.
Masjid
bahwa
kehidupan umat Islam, yang selalu
Siswanto, Panduan Praktis
Organisasi Remaja Masjid (Jakarta: Pustaka
Alkausar, 2005), hlm.23
merupakan
maupun
5
jantung
Siswanto, Panduan Praktis
Organisasi Remaja Masjid (Jakarta: Pustaka
Alkausar, 2005), hlm 27.
berdenyut
dakwah
untuk
menyebarluaskan
Islamiyah
islami,
di masjid
dan
budaya
pula seharusnya
demikian
tetap
rendah
hati
dan
semakin yakin akan Kebesaran Allah
SWT.
direncanakan.
2)
e.
Mewujudkan manusia yang bertakwa
Pusat Kaderisasi Umat
Takwa Kepada Allah SWT
Pembinaan kader perlu dipersiapakan
kepada
dan
pendidikan Islam.
dipusatkan
di
masjid
sejak
mereka kecil sampai dewasa6 .
3)
c.
Shalih
Pengertian
Pendidikan
Islam
Allah
merupakan
tujuan
Rajin Beribadah dan Beramal
Apapun aktivitas dalam hidup ini
pendidikan
Islam
adalah
sebagai
harus
didasarkan
untuk
beribadah
usaha untuk mengubah tingkah laku
kepada Allah, karena tujuan Allah
individu dalam kehidupan pribadinya
menciptakan manusia di muka bumi
atau
kehidupan
ini
kehidupan
(berbuat
dalam
kemasyarakatannya
dan
adalah
untuk
baik)
beramal
kepada
shalih
sesama
dalam alam sekitarnya melalui proses
manusia dan semua makhluk.
kependidikan7 .
4)
Tujuan Pendidikan Islam.
Pendidikan dalam Islam tidak hanya
1)
Berjiwa Tauhid
mencetak
manusia
Yakin
bahwa
memiliki
kecerdasan
ilmu
yang
dimiliki
adalah bersumber dari Allah, dengan
6
Ibid, hlm. 28.
Muhammad Fathurahman,
Meretas Pendidikan Berkwalitas dalam
Pendidikan Islam. (Yogyakarta: Teras,
2012), hlm. 16.
7
Berakhlak Karimah
yang
saja,
hanya
tapi
berusaha
mencetak
manusia
yang
Manusia secara potensial mempunyai
berakhlak mulia8 .
potensi dasar yang harus diaktualkan
Fungsi Pendidikan Islam
dan
1)
Pendidikan
sebagai
pengembangan potensi
Fungsi
dilengkapi dengan
peradaban
dan kebudayaan Islam10 .
Prinsip Pendidikan Islam
pendidikan
Islam
ini
1)
Berlangsung Seumur Hidup
merupakan realisasi dari pengertian
Menuntut ilmu atau pendidikan itu
tarbiyah
berlangsung
al-insya’
(menumbuhkan
seumur
hidup,
yakni
atau mengaktualisasikan potensi)9 .
sejak dilahirkan sampai meninggal.
2)
2)
Pendidikan
Sebagai
Pewarisan Budaya
realisasi
Dibatasi Ruang dan
Jarak
Tugas pendidikan Islam ini
sebagai
Tidak
dalam
Islam
bisa
pengertian
dilaksanakan di mana saja. Tidak
tarbiyah at-tabligh (menyampaikan
hanya di ruang kelas tetapi di alam
atau
terbuka juga bisa.
transformasi
dari
Pendidikan
kebudayaan).
Tugas pendidikan selanjutnya adalah
3)
mewariskan
Rajin
nilai-nilai
budaya
Islami.
3)
Interaksi Antara Potensi dan
Budaya.
Bersungguh-sungguh
Setiap
pengalaman
Islam
(termasuk
haruslah
ibadah
dilaksanakan
dan
dalam
pendidikan)
dengan
bersungguh-sungguh.
8
Heri Jauhar Muchtar, Fikih
Pendidikan Islam, ( Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2005), hlm. 130.
9
Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan
Islam, ( Jakarta: Amzah, 2010), Hlm. 69
4)
Harus Diamalkan
10
Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan
Islam ( Jakarta: Amzah, 2010), Hlm. 79-81.
Setiap ilmu yang dimiliki, dipahami
4)
dan diyakini kebenarannya haruslah
Hasanah)
diamalkan.
Metode ini dilakukan oleh pendidik
5)
dengan
Mewujudkan
Metode keteladanan (Uswah
menampilkan
prilaku yang
Kemaslahatan/Kebaikan Hidup
baik di depan peserta didik13 .
Selain harus diamalakan juga harus
Pendidikan Berbasis Masyarakat
membawa manfaat, baik bagi dirinya
a.
sendiri maupun orang lain11 .
Berbasis Masyarakat
Metode Pendidikan Islam.
Pendidikan
1)
adalah pendidikan yang berprinsip
Metode ceramah
Merupakan
penuturan
bahan
pelajaran secara lisan.
2)
Metode Tanya Jawab
memungkinkan
yang bersifat
two way traffic
masyarakat
Masyarakat
masyarakat
dari
wahana
Pendidikan
merupakan
pendidikan
berbasis
perwujudan
melalui
perluasan
pendidikan
untuk
kepentingan masyarakat. Pendidikan
Adalah suatu cara penguasaan bahan
berbasis masyarakat menjadi sebuah
tukar
pendapat12 .
11
oleh
masyarakat
Konsep Pendidikan Berbasis
pelayanan
Metode diskusi
melalui
berbasis
dari masyarakat,
b.
terjadinya
komunikasi langsung
pelajaran
Pendidikan
dan untuk masyarakat.14
Merupakan metode mengajar yang
3)
Pengertian
Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan
Islam ( Jakarta: Amzah, 2010), Hlm. 131133
12
Nana sudjana, Dasar-dasar
Proses Belajar Mengajar (Bandung: PT.
Sinar Baru Algensindo, 2000), hlm. 77-80
13
Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan
Islam ( Jakarta: Amzah, 2010), hlm 190.
14
Zubaidi, Pendidikan Berbasis
Masyarakat, Problem Sosial (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2005), hlm. 131.
gerakan
penyadaran
masyarakat
pengembangan
untuk terus belajar sepanjang hayat
menyeluruh.
dalam
4)
mengatasi
tantangan
masyarakat
secara
Pembelajaran Seumur Hidup
kehidupan yang terus berubah-ubah
Kesempatan
dan semakin berat15 .
dan nonformal harus tersedia bagi
Prinsip-Prinsip
Pendidikan
anggota
pembelajaran
masyarakat
Berbasis Masyarakat
umur
1)
belakang masyarakat16 .
Menentukan
anggota
Sendiri Semua
masyarakat
memiliki
hak
dan tanggung jawab untuk terlibat
dalam
menentukan
kebutuhan
dalam
formal
untuk
semua
berbagai jenis
latar
METODE PENELITIAN
Jenis dan Pendekatan Penelitian
Metode
penelitian
ini
adalan
masyarakat.
penelitian lapangan (field research),
2)
yaitu
Menolong diri Sendiri
kegiatan
Anggota masyarakat dilayani dengan
dilakukan
baik
tertentu,
ketika
kemampuan
mereka
penelitian
dilingkungan
baik
di
untuk menolong diri mereka sendiri
organisasi
telah didorong dan dikembangkan.
lemabaga pemerintah17 .
3)
masyarakat
lembaga
kemasyarakatan
Menerima
Perbedaan
Adapun
Menghindari pemisahan
masyarakat
digunakan
bersifat
(Qualitative
Research)
berdasarkan usia, pendapatan, kelas
yang
jenis
dan
maupun
pendekatan
yang
kualitatif
adalah
sosial, jenis kelamin, ras, agama atau
16
keadaan
15
yang
menghalangi
Zubaidi, Pendidikan Berbasis
Masyarakat, Problem Sosial (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2005), hlm. 132
Zubaidi, Pendidikan Berbasis
Masyarakat, Problem Sosial (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2005), hlm. 137-139
17
Mahmud, Metode Penelitian
Pendidikan (Bandung: Pustaka setia, 2010),
hlm.31
penelitian
yang
ditujukan
mendeskripsikan
dan
untuk
menganalisis
atas
pertanyaan
itu.19
Metode
Observasi. Observasi adalah tindakan
fenomena, peristiwa, aktifitas sosial,
atau
sikap,
informasi melalui media pengamatan
kepercayaan,
persepsi,
proses
pemikiran orang secara individu atau
terhadap
kelompok18 .
berlangsung.20
deskriptif
Penelitian ini bersifat
kegiatan
yang
Dokumentasi Adalah
mengumpulkan data dengan melihat
berusaha
menggambarkan
atau mencatat suatu laporan yang
kenyataan-kenyataan
tentang
peran
sudah
pendidikan
Islam
metode
dalam
penelitian
pengambilan
ini
masjid
karena
dalam
tersedia.
Dokumen
pengumpulan
data
sebagai
adalah
berbasis masyarakat di masjid Jami’
setiap
Syarif
Makamhaji
susun oleh seseorang atau lembaga
Kabupaten
untuk
Saripan
Kecamatan
Kartasura
pernyataan tertulis yang di
keperluan
pengujian
Sukoharjo.
peristiwa.21
Metode Pengumpulan Data
Metode Analisis Data.
Metode
Analisis
dapat
Wawancara
diartikan
Wawancara
pertemuan
secara
data
kualitatif
suatu
adalah
analisis yang bersifat induktif yaitu
langsung yang direncanakan antara
analisis
pewawancara
diperoleh. Yakni sebelum memasuki
diwawancarai
dan
untuk
yang
data
yang
memberikan
pertanyaan dan memberikan jawaban
18
berdasarkan
Nana Syaodih Sukmadinata,
Metode Penelitian Pendidikan (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2011), hlm.60
19
Sukardi, Penelitian Kualitatif dan
Naturalistik dalam Pendidikan
(
Yogyakarta: Usaha Keluarga, 2006 ), hlm.
53.
20
Ibid. Hlm.49
21
Ahmad Tanzeh. Metodologi
Penelitian Praktis ( Yogyakarta: Teras, 2011
), hlm. 92-93.
lapangan, selama berada di lapangan
Masjid
dan
Makamhaji.
selesai
di
memecahkan
dihadapi.
22
kualitatif,
lapangan
masalah
yang
Namun dalam penelitian
analisis
difokuskan
untuk
data
selama
lapangan
lebih
proses
bersama
di
dengan
pengumpulan data.
melalui observasi, wawancara, dan
dokumentasi maka
akan dianalisis
secara kualitatif dengan ciri khasnya
yang
obyek
penelitian
latar
belakang
bertumpu
alamiah (paradigma narulistik) dan
berfikir induktif, yaitu berangkat dari
fakta khusus kongkrit, kemudian dari
fakta atau peristiwa yang khusus
konkrit
tersebut
digeneralisasikan
menjadi yang bersifat umum.
Peran Masjid Dalam Pendidikan
Islam Berbasis Masyarakat Di
22
Sebagai
Sesuai
dengan
Syarif
Saripan
Tempat
Ibadah
namanya
masjid
adalah tempat bersujud, maka fungsi
yang paling utama adalah sebagai
tempat ibadah shalat. Sebagaimana
diketahui, bahwa makna ibadah
Setelah semua dapat terkumpul, baik
memperlakukan
1.
Jami
Ibid. Hlm.71
dalam
Islam
adalah
luas
di
yang
menyangkut dengan segala aktivitas
kehidupan
yang
memperoleh
ditunjukan
ridha
Allah
Masjid Jami’ Syarif
untuk
SWT23 .
Saripan selalu
digunakan untuk shalat berjama’ah
oleh
masyarakat sekitar dengan
jumlah jama’ah yang banyak pada
setiap hari.
2.
Tempat
Menuntut
Ilmu.
Bahwa masjid bukan hanya tempat
mengerjakan shalat lima waktu dan
tempat
berwuduh
saja.
Namun,
sebagai tempat melaksanakan segala
23
Lihat Bab II, hlm. 7.
aktivitas
umat
muslimin
yang
menyebarluaskan
dakwah Islamiyah
berkaitan dengan kepatuhan kepada
dan budaya Islami, di masjid pula
Allah
seharusnya
SWT.
Sebagai
Masjid
berfungsi
untuk
belajar
dilaksanakan
agama
dakwah dan kebudayaan Islam yang
tempat
mengajar,
khususnya
ilmu
direncanakan,
dan
dikaji,
dikembangkan
masyarakat26 .
yang merupakan fadhu’ain bagi umat
menyahuti kebutuhan
Islam24 . Masjid Jami’ Syarif
Dalam berdakwa hendaknya tidak
warga
Saripan
penting
dalam
pendidikan
sangat
hal
Islam
bagi
berperan
meningkatkan
yang
berbasis
harus selalu
dilakukan
menyampaikan
saja.
dengan
ilmu-ilmu
Dakwah
dapat
agama
dilakukan
masyarakat. Terbukti sekali dengan
dengan melakukan kegiatan-kegiatan
adanya kegiatan-kegiatan yang telah
penunjang
diselenggarakan
pengajian
pelatihan leadership (kepemimpinan)
satu kali
yang diadakan oleh remaja masjid
seperti
ibu-ibu yang dilaksanakan
lainnya
dalam sebulan, pengajian rutin ibu-
Jami’ Syarif27 .
ibu
4.
dan
bapak-bapak
yang
di
seperti
halnya
Pusat Kaderisasi Umat.
laksanakan satu kali dalam seminggu
Pembinaan kader perlu dipersiapakan
dan pengajian remaja25 .
dan
3.
Pusat
Kebudayaan.
Dakwa
Masjid
dan
dipusatkan
mereka
kecil
di
masjid
sampai
sejak
dewasa28 .
merupakan
Pemuda merupakan generasi penerus
jantung kehidupan umat Islam, yang
bagi kaum tua dengan adanya kajian
selalu
yang
berdenyut
untuk
dilaksanakan
26
24
Ibid, hlm. 7.
25
Lihab Bab IV, hlm. 26.
oleh
Lihat bab II, hlm. 7.
Lihab Bab IV, hlm. 27.
28
Lihat bab II, hlm. 8.
27
remaja
masjid
(RAMSYIF)
diharapkan
sebagai
fasilitator
dan
mediator
mampu untuk menyambung generasi
untuk
yang lebih baik dan bermamfaat bagi
masyarakat “punya dan tidak punya”
masyarakat.
masjid
dan semua ini berlandaskan atas
setiap
dasar ketakwaan kepada Allah SWT
Remaja
mengadakan
kajian
rutin
menjembatani
antara
minggu dan bimbingan membaca al-
semata.
Qur’an29 . Sebagi bentuk kepedulian
yang dilakukan oleh lembaga masjid
terhadap
pada
dalam
mencerdaskan
menyiapkan
dalam
bidang
yaitu;
pertama
anak
pendidikan
warga
agama
Saripan
generasi selanjutnya dengan Taman
Pendidikan
(TPA)
al-Qur’an
dan
Adapun langkah-langkah
masyarakat
kepedulian
sosial
pengumpulan
dan
penyaluran beras/ zakat fitrah, kedua
Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA)
adanya
5.
donor darah31 . Dari kegiatan tersebut
Pencerdasan
Kepedulian
dengan
di
Sosial.
konsep
pendidikan
Bidang
Berkenaan
masjid
Islam
yang
pelayanan
bertujuan
untuk
dalam
(jama’ah)
berbasis
Kelurahan
kesehatan
memberdayakan
masyarakat
di
Makamhaji
Faktor
masyarakat, yang memegang prinsip
Penghambat Dalam
menentukan
Islam Berbasis Masyarakat.
menolong
dan
perbedaan)30 .
Sehingga
tolong
1.
Faktor Pendukung.
dengan
a.
Adanya
prinsip ini, masjid dapat dikatakan
29
30
Lihat bab IV, hlm. 28.
Lihat bab II, hlm. 14.
Pendukung
menerima
sebagai
tempat
31
Saripan
Kartasura.
masyarakat yaitu dari, oleh dan untuk
sendiri,
dan
Dan
Pendidikan
Masjid
untuk
Lihat bab IV, hlm. 30.
Masjid
belajar
mengajar,
yang
berkaitan
dengan
dalam
pendidikan
Islam
berbasis
ilmu agama yang merupakan fardhu’
masyarkat tentu terdapat kendala-
ain bagi umat Islam.
kendala
b.
Adanya
Kegiatan
Yang
Tersususn
c.
yang
pelaksanaan
kurangnya
Adanya
Madrasah
sumber
yaitu
daya
manusia
kurang
Awaliyah (MDA)
komunikasi/kesibukan
pengurus33 .
d.
Adanya Pelayanan Kesehatan
Meskipun
e.
Adanya kegiatan donor darah
manusia dan kurangnya komunikasi
f.
Komunikasi
pengurus masjid kegiatan yang sudah
Kerja
Sama32 .
2.
kurang
dijadwalkan
Faktor
kendala
(SDM)
tersebut,
dan
dan
Diniyah
menghambat
Yang
sumber
tetap
Penghambat/KendalaDihadapi.
Masjid
Jami’ Syarif mempunyai peran ganda
yang harus bisa dijalankan secara
seimbang yaitu peran sebagai pusat
beribadah kepada Allah SWT dan
sebagai
pusat
kemasyarakatan
mencerminkan
kegiatan
yang
penghambaan
sosial
mampu
diri
kepada Allah SWT. Oleh karena itu,
dalam meningkatkan peran masjid
32
Lihab BabIV, hlm. 31.
33
Lihab Bab IV, hlm. 32.
daya
berjalan.
Kesimpulan Dan Saran-Saran
1.
Peran
masjid
Jami’
mengoptimalkan
Syarif
peran
sebagai
mestinya, yaitu di samping sebagai
sebagai pusat pendidikan Islam yang
tempat
berbasis
ilmu, pusat dakwah dan kebudayaan
masyarakat
nonformal
berjalan
tempat
menuntut
dengan
dan tempat kaderisasi umat. Dengan
baik. Hal ini terlihat dari berbagai
terselenggaranya beberapa kegiatan-
kegiatan yang telah diselenggarakan.
kegiatan seperti pengajian Ibu-ibu,
Pendidikan
pengajian rutin yang dihadiri oleh
secara
telah
yang bersifat
ibadah,
yang
dikembangkan
menyeluruh untuk
berbagai
Ibu-ibu dan Bapak-bapak, pengajian
jenjang usia. Yaitu sebagai tempat
remaja,
beribadah kepada Allah SWT, pusat
Ramadhan
serta
dakwah
Pendidikan
al-Qur’an
dan
kebudayaan,
pusat
tadarusan
pada
bulan
adanya
Taman
(TPA)
dan
kaderisasi umat, dan masjid Jami’
Madrasah Diniyah Awaliyah Syarif
Syarif
(MDA).
Sehingga mampu menjadi
manusia
yang
Saripan
tempat ibadah
selalu
Hari
dijadikan
Besar
Islam
berakhlak,
berjiwa
seperti shalat idul fitri dan shalat idul
tauhid, takwa kepada Allah, rajin
Adha.
beribadah dan beramal shaleh dan
Di
bidang
pencerdasan
kepedulian
sosial pengurus masjid
memiliki akhlak karimah.
memberi
pelayanan
3.
pengobatan
Faktor
gratis kepada jama’ah (masyarakat)
penghambat
dan kegiatan donor darah.
pendidikan
2.
telah
Takmir masjid Jami’ Syarif
berusaha
pengdukung
dalam
Islam
dan
peningkatan
yang
berbasis
masyarakat di masjid Jami’ Syarif
dalam
Saripan
46
Makamhaji.
Faktor
47
pendukung adanya masjid, adanya
menambah
kegiatan tersusun, adanya Madrasah
mengarah
Diniyah Awaliyah (MDA), adanya
keilmuan
pelayanan
pada
kegiatan
dan
kesehatan,
adanya
donor darah,
komunikasi
kerja
masjid.
sama,
adanya
remaja
sedangkan
faktor
materi-materi
pada
yang
perkembangan
yang lebih diorientasikan
kebutuhan-kebutuhan jama’ah
(masyarakat)
disesuaikan
dengan
perkembangan zaman sekarang.
c.
Menjalin
hubungan
penghambat kurangnya sumber daya
komunikasi antar pengurus masjid,
manusia (SDM) sebagai pengganti
serta
dari
melaksanakan
kegiatan,
kegiatan
dilaksanakan
kaum
muda
dan
komunikasi/kesibukan
kurang
pengurus.
warga
yang
dalam
Saran-Saran
berjalan dengan baik.
Pengurus Masjid
1.
a.
Makamhaji
warga
dalam
sudah
Memberikan motivasi kepada
Saripan
supaya
mengikuti
lebih giat
kegiatan
yang
dilaksanakan oleh pengurus
masjid. Khususnya kaum muda.
b.
Kepada
pengurus
a.
Hendaknya
sehingga
dapat
Saripan
warga
Saripan
lebih aktif dalam mengikuti kegiatan
yang telah diagendakan.
b.
masjid
Jamaah/Warga
setiap
Diharapkan
dan sekitarnya
warga
Saripan
mampu menghadiri
Jami’ Syarif Keluarahan Makamhaji
kajian
dalam rangka meningkatkan peran
ditentukan.
masjid dalam pendidikan Islam yang
c.
berbasis masyarakat hendaknya lebih
muda Saripan dapat terlibat terhadap
tepat
waktu
Diharapkan
yang
kepada
sudah
warga
48
semua kegiatan di masjid sehingga
tidak ada kesanjangan antara kaum
tua dan kaum muda. Supaya kegiatan
yang
sudah
pengurus
di
masjid
dengan baik.
jadwalkan
dapat
oleh
berjalan
DAFTAR PUSTAKA
Azwar. Saifuddin. 2013. Metode
Penelitian . Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Bukhari Umar, 2010. Ilmu
Pendidikan Islam. Jakarta: Amzah.
Fathurahman, Muhammad. 2012.
Meretas
Pendidikan
Berkwalitas
dalam
Pendidikan
Islam.
Yogyakarta: Teras.
Hasbullah.
1999.
Sejarah
Pendidikan Islam di
IndonesiaLintas Sejarah
Pertumbuhan
dan
Perkembangan. Jakarta:
PT.
Raja
Grafindo
Persada.
Mahmud. 2011. Metode Penelitian
Pendidikan.
Bandung:
CV Pustaka Setia.
Muchtar, Heri Jauhari. 2005. fikih
pendidikan.
Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Siswanto. 2005. Panduan Praktis
Organisasi
remaja
Masjid. Jakarta: Pustaka
Alkausar.
Sudjana, Nana. 2000. Dasar-dasar
proses belajar mengajar.
Bandung: PT. Sinar Baru
Algensindo.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Kuantitatif,
Kualitatif
dan
R&D.
Bandung:
Alfabeta.
Sukardi. 2006. penelitian kualitatif
& naturalistik dalam
pendidikan. Yogyakarta:
Usaha Keluarga.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009.
Metode
Penelitian
Pendidikan.
Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Tanzeh, Ahmad. 2011. Metodologi
Penelitian
Praktis.
Yogyakarta: Teras.
Zubaidi.
2006.
Pendidikan
Berbasis
Masyarakat
Upaya
Menawarkan
Solusi
Terhadap
Berbagai
Problem
Sosial.
Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, Cet. 3.
Download