BAB III METODOLOGI PENELITIAN

advertisement
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Bhakti Surya Telecomindo disingkat PT. BST adalah salah satu perusahaan
swasta yang bergerak dibidang jasa konstruksi telekomunikasi beralamat di Jl. Kawi No.
42, Kuningan – Jakarta Selatan . Perusahaan ini didirikan berawal dari mimpi bapak
Sofyan Arsad untuk membangun suatu lini bisnis yang bergerak dalam bidang jasa
pembangunan dan pengembangan kontruksi serta suplier untuk industri telekomunikasi
seluler. Oleh sebab itu pada tahun 1995 didirikanlah sebuah perusahaan dengan nama PT.
Bhakti Semesta Perdana (BSP) berdasarkan akte notaris no. 48 tanggal 26 Agustus 1995.
Perkembangan industri telekomunikasi dan permintaan pasar yang pesat di bidang jasa
kontruksi khususnya untuk pembangunan jaringan dan infrastruktur telekomunikasi
membuat PT. Bhakti Semesta Perdana tumbuh semakin pesat sehingga manajemen
membaca peluang bisnis ini dan pada tahun 2004 memutuskan untuk mendirikan
perusahaan serupa yang diberi nama PT Bhakti Surya Telecomindo (PT.BST),
berdasarkan akte notaris no. 36 tanggal 2 mei 2004 Perusahaan ini menyediakan jasa
yang hampir sama dengan pendahulunya PT Bhakti Semesta Perdana (BSP) dalam
bidang jasa pembangunan dan pengembangan kontruksi khususnya industri seluler.
Keputusan manajemen untuk mengembangkan lini bisnis ini ternyata merupakan
keputusan yang tepat. Hal ini terbukti selama empat tahun PT Bhakti Surya Telecomindo
dipercaya sebesar 35 % untuk melakukan pengembangan dan pembangunan jaringan (
Proyek dari Telkomsel).
Proyek terbesarnya adalah pada tahun 2005 yaitu PT.Bhakti Surya Telecomindo
dipercaya untuk mengembangkan Radio Frequency Systems (RFS) dari Australia untuk
mengimplementasikan keseluruh agen mereka di Indonesia. Radio Frequency Systems
(RFS) adalah salah satu brand untuk frekuensi transmisi jaringan dan transmisi penyiaran
yang digunakan di Eropa, China, Australia, dan Singapore. Visi perusahaan adalah:
”menjadi perusahaan terdepan sebagai pemasok utama bisnis telekomunikasi seluler dan
menjadi pelopor yang memberikan solusi dalam bidang jasa telekomunikasi di Indonesia
”. Misi perusahaan adalah: ”memberikan jasa pelayanan kepada seluruh masyarakat
Indonesia yang akan memberikan nilai tambah kepada semua stakeholders, didukung
oleh quality of the product and service, quality of team and team work, and competitor
pricing”.
Sebagai suatu perusahaan swasta berbadan hukum, mayoritas kepemilikan saham
PT. Bhakti Surya Telecomindo dipegang oleh Bapak Sofjan Arsad yaitu sebesar 51%
(112.200.000 saham) dan sisanya dipegang oleh Bapak Jap Sin Min sebesar 49%
(107.800.000 saham).
2. Bidang Usaha dan Aktivitas PT. BST
Saat ini PT. BST menjadi salah satu pemain utama dalam jasa kontruksi dan
pengembangan jaringan telekomunikasi khususnya telekomunikasi seluler. Pada tahun
2000, PT.Bhakti Surya Telecomindo dipercaya untuk mengembangkan Radio Frequency
Systems (RFS) dari Australia untuk mengimplementasikan keseluruh agen mereka di
Indonesia. Adapun ruang lingkup usaha PT. BST adalah sebagai berikut :
o Pre-implementasi
1. Sitac ( Site Acquistion Service )
2. Survey dan Desain
o Implementasi
1. CME ( Civil, Mechanical and Electrical works )
2. Pemasangan Antena
Bisnis utama PT. BST adalah jasa konstruksi dibidang telekomunikasi seluler,
diantaranya: mengerjakan dan pekerjaan sipil misalnya: pembangunan BTS, tower
telekomunikasi, instalasi dan implementasi jaringan.
1. Struktur Organisasi PT. BST
Struktur organisasi PT. BST disajikan berdasarkan pada keputusan dewan direktur
no. 001/SK/PP/Dir/2006 pada tanggal 5 Januari 2006. model semi divisional
reorganization ini bertujuan untuk melaksanakan prosedur manajemen operational
perusahaan secara efisien.
PT. BST (Persero) mempunyai struktur organisasi yang dipimpin oleh Direktur
utama yang membawahi langsung Direktur Sumber Daya Manusia , Direktur Proyek,
Direktur Pemasaran, dan Direktur Keuangan.
Direktur Sumber Daya Manusia membawahi langsung Divisi Sumber Daya
Manusia, dan Divisi Hukum.
Direktur Proyek membawahi langsung Divisi Proyek Makro, dan Divisi Proyek
Mikro. Klasifikasi ini didasarkan pada klasifiksi pekerjaan atau proyek. Pekerjaan yang
bersifat pembangunan Tower Telekomunikasi outdoor (installation on the greenfield)
dikategorikan kedalam pekerjaan makro sedangkan untuk pekerjaan installasi antena
dalam gedung ( installation in building) dikategorikan kedalam pekerjaan mikro.
Direktur Pemasaran membawahi langsung Divisi Pemasaran Makro dan Divisi
Pemasaran Mikro.
Direktur Keuangan membawahi langsung Divisi Keuangan dan Divisi Akuntansi.
B. Motode Penelitian
Penelitian yang dilakukan dalam rangka penelitian studi kasus menggunakan metode
penelitian deskriptif dimana penulis mengumpulkan dan menganalisis data yang diperoleh
berkaitan dengan pekerjaan proyek Pembangunan CME Tower area Nusa Tenggara Timur
(Repeater Pasang Daeng) sebagai objek penelitian kemudian menyajikan hasil penelitian
tersebut sehingga dapat memberikan keterangan yang jelas mengenai objek yang diteliti,
tahap selanjutnya membandingkan antara teori-teori yang berkaitan dan objek penelitian
dalam menerapkan PSAK No. 34 tentang Akuntansi Kontrak Konstruksi pada objek yang
diteliti.
C. Definisi Operasional Variabel
Berdasarkan judul skripsi yang ditulis yaitu “Evaluasi Penerapan Akuntansi Kontrak
Konstruksi Studi Kasus pada PT. Bhakti Surya Telecomindo” maka terdapat empat variabel
yang harus diidentifikasi dalam penelitian ini, yaitu:
1. Pendapatan proyek adalah penerimaan atau arus masuk yang diperoleh dari suatu
pemberian jasa konstruksi atas kontrak yang telah disetujui antara pihak perusahaan dan
pemberi kerja.
2. Beban kontrak adalah arus keluar atas aset proyek untuk memberikan jasa konstruksi atas
kontrak yang telah disetujui antara pihak perusahaan dan pemberi kerja.
3. Termin (progress billings) adalah jumlah yang ditagih untuk pekerjaan yang dilakukan
dalam suatu kontrak, baik yang telah dibayar ataupun yang belum dibayar oleh pemberi
kerja.
4. Progres fisik adalah pekerjaan fisik yang telah diselesaikan berdasarkan perhitungan
intern perusahaan, diketahui oleh konsultan dan disetujui oleh pemberi kerja.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan
dan menguji pengetahuan yang dilakukan dengan metode-metode ilmiah. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah :
1. Penelitian kepustakaan (library reseach)
Penelitian kepustakaan yaitu metode penelitian yang didasarkan kepada bidang
kepustakaan. Penelitian ini menyediakan data sekunder yaitu merupakan teori-teori yang
menjadi acuan dan pendukung skripsi sehingga memiliki landasan teori yang kuat dan
diperoleh dengan membaca dari berbagai buku literatur yang berkaitan dengan penelitian
yaitu tentang perlakuan akuntansi pendapatan dan biaya yang sesuai dengan PSAK No.
34.
2 Penelitian lapangan (field research)
Penelitian lapangan yaitu teknik yang dilakukan secara langsung kepada obyek penelitian
untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Informasi tersebut diperoleh penulis
langsung dari perusahaan yang melaksanakan proyek Pembangunan CME Tower area
Nusa Tenggara Timur (Repeater Pasang Daeng) yang diteliti dilakukan dengan cara
dokumentasi, yaitu melakukan pengumpulan data untuk penelitian yang diperoleh dari
dokumen-dokumen yang dapat memberikan informasi yang berkaitan dengan pekerjaan
proyek pembangunan CME Tower area Nusa Tenggara Timur (Repeater Pasang Daeng)
Data-data tersebut meliputi:
a. Data kualitatif, berupa dokumen kontrak pekerjaan proyek
Pembangunan CME
Tower area Nusa Tenggara Timur (Repeater Pasang Daeng).
b. Data kuantitatif, berupa angka-angka dalam laporan progres fisik pekerjaan dan datadata penagihan termin.
E. Metode Analisa Data
Metode analisa data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode analisa
deskriptif kualitatif kemudian mengolah data tersebut dan membandingkannya antara teoriteori yang berkaitan dan penerapannya pada objek yang diteliti. Dalam hal mengolah data
penulis malakukan:
1. Data progres fisik pekerjaan proyek Pembangunan CME Tower area Nusa Tenggara
Timur (Repeater Pasang Daeng) diperiksa tingkat kesesuaiannya dengan teori yang ada di
dalam PSAK No. 34 tentang Akuntansi Kontrak Konstruksi.
2. Data progres fisik pekerjaan proyek Pembangunan CME Tower area Nusa Tenggara
Timur (Repeater Pasang Daeng) diperiksa tingkat kesesuaiannya dengan termin
penagihan.
Hasil pengolahan data tersebut akan digunakan sebagai pedoman untuk mengambil
kesimpulan dalam penelitian sehingga peneliti dapat memberikan masukan yang bermanfaat
kepada manajemen guna kemajuan perusahaan kedepannya.
Download