simpulan dan saran

advertisement
69
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, proporsi terbesar mahasiswa berada pada
gaya hidup berorientasi hiburan dan kesehatan, sedangkan sisanya termasuk
pada gaya hidup berorientasi pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa
dalam penelitian ini lebih memfokuskan aktivitas, minat, dan opini dalam
kehidupan sehari-harinya pada hal-hal yang berhubungan dengan hiburan,
olahraga, kesehatan, dan organisasi dibandingkan dengan hal-hal yang
berhubungan dengan kegiatan perkuliahan.
Kebiasaan mahasiswa pada penelitian ini sudah cukup baik. Hal ini
terlihat dari sekitar separuh mahasiswa yang memiliki frekuensi makan tiga kali
sehari. Sebagian besar mahasiswa memiliki kebiasaan sarapan akan tetapi
masih terdapat satu dari tiga mahasiswa yang belum terbiasa melakukan
sarapan setiap hari. Sementara itu, kebiasaan yang paling tidak pernah
dilewatkan oleh mahasiswa adalah kebiasaan makan siang dan makan malam.
Makanan yang dikonsumsi mahasiswa juga sudah cukup beragam, namun
frekuensinya masih cukup rendah.
Berdasarkan hasil uji regresi logistik, diketahui bahwa variabel usia dan
jumlah anggota keluarga berpengaruh positif terhadap gaya hidup. Usia
mahasiswa yang lebih tinggi dan jumlah anggota keluarga yang lebih besar
membuat peluang mahasiswa untuk memiliki gaya hidup berorientasi pendidikan
pun akan lebih besar. Sementara itu, peluang untuk memiliki gaya hidup
berorientasi hiburan dan kesehatan lebih besar pada mahasiswa yang lebih
banyak memilih televisi sebagai kelompok acuannya.
Hasil uji regresi logistik juga menunjukkan bahwa mahasiswa laki-laki
memiliki peluang lebih tinggi untuk memiliki kebiasaan makan tiga kali sehari. Hal
ini dimungkinkan terjadi karena laki-laki dewasa memiliki kebutuhan energi yang
lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan dewasa. Selain itu, mahasiwa
dengan usia ayah lebih tinggi akan memiliki peluang lebih besar untuk memiliki
kebiasaan makan tiga kali sehari. Hasi penelitian juga menunjukkan bahwa
semakin tinggi skor kelompok acuan teman dan keluarga maka peluang
mahasiswa untuk memiliki kebiasaan makan tiga kali sehari pun akan semakin
70
besar. Selain memengaruhi kebiasaan makan tiga kali sehari, kelompok acuan
teman juga memengaruhi kebiasaan mahasiswa dalam melakukan sarapan.
Mahasiswa berjenis kelamin laki-laki memiliki peluang lebih tinggi untuk
melakukan kebiasaan makan malam, sedangkan mahasiswa berjenis kelamin
perempuan memiliki peluang yang lebih tinggi untuk melakukan kebiasaan
makan camilan. Ibu yang tidak bekerja juga membuat peluang mahasiswa lebih
besar untuk melakukan kebiasaan makan malam daripada mahasiswa dengan
ibu yang bekerja. Hal ini dimungkinkan terjadi karena ibu yang tidak bekerja
memiliki lebih banyak waktu di rumah sehingga dapat lebih memerhatikan dan
menyiapkan makanan untuk keluarganya. Sementara itu, mahasiswa yang
menjadikan keluarga sebagai kelompok acuannya memiliki peluang yang lebih
besar untuk memiliki kebiasaan makan tiga kali sehari, makan malam, dan
makan camilan. Akan tetapi, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tidak ada
satupun variabel dalam penelitian ini yang memengaruhi kebiasaan makan siang.
Sementara itu, hasil penelitian tidak menemukan satupun variabel yang
memengaruhi kebiasaan makan siang.
Saran
Keluarga, teman, dan televisi adalah kelompok acuan yang paling
memberikan pengaruh kepada mahasiswa. Oleh karena itu, pemerintah
sebaiknya membina keluarga yang ada di Indonesia agar memiliki kebiasaan
makan yang baik. IPB sebagai institusi pendidikan juga dapat melakukan
pembinaan lebih baik kepada mahasiswanya, seperti melalui organisasi
kemahasiswaan, agar para mahasiswa dapat saling memengaruhi untuk memiliki
kebiasaan makan yang baik. Pihak IPB juga diharapkan dapat lebih memantau
tempat-tempat makan seperti kantin atau warung makan yang berada di sekitar
kampus, terutama dalam hal higienitas.
Keterbatasan penelitian ini adalah hanya melihat salah satu faktor yang
memengaruhi kebiasaan makan. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat
mengukur gaya hidup dan kebiasaan makan pada periode perkembangan yang
lain atau melihat pengaruh faktor-faktor lain yang mungkin dapat memengaruhi
gaya hidup serta kebiasaan makan yang belum diukur dalam penelitian ini.
Penelitian ini juga menghasilkan dua kategori gaya hidup yang merupakan potret
mahasiswa saat ini sehingga menarik untuk dikaji dalam lima atau sepuluh tahun
mendatang apakah terjadi pergeseran pada gaya hidup mahasiswa. Selain itu,
71
penelitian selanjutnya dapat melihat pengaruh gaya hidup terhadap variabelvariabel lain penelitian, seperti kualitas pendidikan atau kualitas gizi mahasiswa.
Download