BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Program Siaran Televisi Setiap

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Program Siaran Televisi
Setiap televisi pasti memiliki program yang banyak dan beragam, setiap
stasiun televisi juga pasti memiliki program unggulannya masing-masing. Namun
jenis program tidak selalu sama, ada program informasi dan program hiburan.
2.1.1 Pengertian Program Televisi
Televisi banyak memberikan manfaat kepada semua orang melalui
program-program yang disiarkan. Mulai dari program yang berfungsi
untuk informasi, hingga program yang berfungsi untuk menghibur. Kata
Program berasal dari bahasa Inggris yaitu Programme atau Program yang
berarti acara atau rencana. Program adalah segala hal yang ditampilkan
stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiennya. 9
Program yang dibuat haruslah menarik dan memiliki ciri khas agar
mampu bersaing untuk mendapatkan perhatian masyarakat, karena
bagaimanapun masyarakat yang menentukan bagus tidaknya suatu
program dan itu akan berpengaruh terhadap stasiun televisi untuk menarik
pemasang iklan.
9
Morissan, Manajemen Media Penyiaran; Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Media Grafika
77. Jakarta. 2008. Hal 200
11
12
Menurut Vane-Gross (1994) dalam Morissan (2008) menentukan
jenis program berarti menentukan atau memilih daya tarik dari suatu
program. Adapun yang dimaksud dengan daya tarik adalah bagaimana
suatu program dapat menarik audiennya. 10
2.1.2 Jenis-Jenis Program Televisi
Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai macam jenis
program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam.
Pada dasarnya apa saja bisa dijadikan program untuk ditayangkan di
televisi selama program itu menarik dan disukai audien, selamaa tidak
bertentangan dengan kesusilaan, hukum, dan aturan yang berlaku.
Berbagai jenis program dapat dikelompokkan menjadi dua
bagian besar berdasarkan jenisnya, adalah sebagai berikut :11
1. Program Informasi
Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannnya
untuk memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada
khalayak audien. Program informasi dapat dibagi menjadi dua
bagian besar yaitu :
a) Berita Keras (hard news)
Segala informasi penting dan/atau menarik yang harus
segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang
harus segera ditayangkan agar dapat diketahui khalayak
10
Ibid
Morrisan, Manajemen Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio & Televisi :Kencana, 2008,
hal 208
11
13
secepatnya. Dalam hal ini berita keras dapat dibagi ke
dalam beberapa bentuk berita, yaitu :

Straight news adalah suatu berita singkat (tidak detail)
dengan hanya menyajikan informasi terpenting saja
yang mencakaup 5W + 1H (Who, What, Where, When,
Why, dan How).

Feature adalah Berita ringan namun menarik.

Infotainment adalah berita yang menyajikan informasi
mengenai
kehidupan
orang-orang
yang
dikenal
masyarakat.
b) Berita Lunak (soft news)
Segala
informasi yang penting dan
menarik
yang
disampaikan secara mendalam (indept) namun tidak
bersifat segera ditayangkan. Program yang termasuk
kategori berita lunak, yaitu :

Current affair adalah program yang menyajikan
informasi yang terkait dengan suatu berita penting yang
muncul sebelumnya namun dibuat secara lengkap dan
mendalam.

Magazine adalah program yang menampilkan informasi
ringan namun mendalam atau dengan kata lain
magazine adalah feature dengan durasi yang lebih
panjang.
14

Dokumenter adalah program informasi yang bertujuan
untuk pembelajaran dan pendidikan namun disajikan
dengan menarik.

Talk Show atau perbicangan adalah program yang
menampilkan
satu
atau
beberapa
orang
untuk
membahas suatu topik tertentu yang dipandu oleh
seorang pembawa acara (host).
2. Program Hiburan
Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan
untuk menghibur audien dalam bentuk :
a) Drama
Pertunjukan (show) yang menyajikan cerita mengenai
kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang
(tokoh) yang diperankan oleh pemain (artis) yang
melibatkan konflik dan emosi.
b) Sinetron
Drama yang meenyajikan cerita dari berbagai tokoh secara
bersamaan.
c) Film
Film layar lebar yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan
film.
15
2. Permainan (Game show)
Suatu bentuk program yang melibatkan sejumlah orang
baik secara individu ataupun kelompok (tim) yang saling
bersaing untuk mendapatkan sesuatu. Program permainan
dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu :

Quiz show adalah permainan yang menekankan pada
kemampuan intelektualitas.

Ketangkasaan adalah peserta dalam permainan ini harus
menunjukkan kemampuan fisik atau ketangkasan untuk
melewati suatau halangan.

Reality show adalah program ini mencoba untuk
menyajikan situasi seperti konflik, persaingan atau
hubungan berdasarkan realitas yang sebenarnya.

Musik
Program musik dapat ditampilkan dalam dua format yaitu
video klip atau konser. Program musik berupa konser dapat
dilakukan di lapangan (out door) ataupun di dalam studio
(out door).

Pertunjukan
Program yang menampilkan kemampuan (performance)
seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di
studio ataupun di luar studio, di dalam ruangan (in door)
ataupun di luar ruangan (out door).
16
2.2
Program Berita Televisi
Hampir seluruh stasiun televisi memiliki program berita, Program berita
merupakan keharusan bagi stasiun televisi karena menyebarkan informasi kepada
masyarakat luas merupakan salah satu fungsi dari televisi. Tidak berbeda dengan
program-program lainya, tayangan berita berlomba-lomba untuk menyajikan
informasi yang terbaik kepada masyarakat, tapi program berita seperti apa yang
dianggap berhasil.
2.2.1 Pengertian Program Berita Televisi
Fred Morris dalam bukunya “Broadcast Journalism Techniques of
radio and TV News “ mengatakan “news is immediate, the important, the
things that have impact on our lives”. Artinya adalah sesuatu yang baru,
pentinng dan dapat memberikan dampak dalam kehidupan manusia.12
Charles Dana (1996) dalam bukunya “Broadcast Journalism
Techniques of Radio dan TV News” mengemukakan, “when a dog bites a
man, that is not news, but when a man bites a dog, that is news”. Artinya
ketika anjing mengigit manusia itu bukan berita, tatpi jika manusia
mengigit anjing, itu baru berita. Dalam definisi ini Charles Dana
menberikan batasan berita secara filosofis, bahwa segala sesuatu yang
diluar kebiasaan atau sesuatu yang unik adalah berita.13
Berita TV merupakan suatau peristiwa yang mengandung unsur
penting dan menarik bagi pemirsa televisi. Sebuah berita tidak selalu harus
12
13
Arifin S.Harahap, jurnalistik Televisi, PT.Indeks Kelompok Gramedia,2006 hlm 3
Ibid. hal. 3
17
ada setelah persitiwa terjadi. Karena pernyataan berita baru pasti ada
setelah terjadi sebuah peristiwa, dikritik oleh James M Neal dan Suzzane
S.Brown.14
Informasi dikatakan penting
jika
mengandung unsur
keamanan, uang maupun gangguan. Keamanan apabila manyangkut
nyawa maupun harta yang berharga bagi seseorang. Uang, apabila
informasi menyangkut kondisi keuangan masyarajat, dan gangguan,
apabila berita menyangkut hal-hal yang dapat mengangu aktifitas
kehidupan mereka. Dikatakan menarik, apabila informasi tersebu bersifat
unik, mampu membangkitkan kekaguman, rasa lucu atau humor atau
informasi mengenai pilihan hidup.15
2.2.2 Jenis Berita
Berdasarkan karakternya, berita dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:16
A. Berita Langsung (Straight / Hard / Spot News)
Berita langsung digunakan untuk menyampaikan berita penting
yang secepatnya harus diketahui khalayak. Aktualitas unsur yang
pentinng dan berita langsung. Kejadian yang sudah lama terjadi
tidak memiliki nilai untuk berita langsung.
14
Morissan, Jurnalistik Mutakhir, Pengertian Berita dan memilih Berita televisi.
Ibid, hal.3
16
Eni Setiati, Ragam jurnalistik Baru Dalam Pemberitaan, penerbit ANDI Yogyakarta,2005,hlm
31-32
15
18
B. Berita Ringan (Soft News)
Berita ringan tidak mengutamakan unsur penting yang hendak
diberitakan, tetapi mengenai sesuatu yang menarik. Berita ini
biasanya diambil dari “sisi lain” suatu kejadian penting.
C. Berita Kisah (Feature)
Berita kisah adalah berita tentanng kejadian yang dapat menyentuh
atau menambah pengetahuan pemirsa melalui penjelasan lengkap
dan mendalam. Nilainya ditekankan pada unsur manusiawi,
sekaligus dapat menambah pengetahuan pemirsa.
Menurut Fred Wibowo dalam bukunya “Teknik Produksi Program
Televisi” berita dibagi menjadi dua yaitu :17
A. Berita Harian
Berita Harian atau berita hangat adalah berita yang perlu segera
disampaikan kepada masyarakat. Berita semacam ini sangat terikat
waktu aktual yang singkat. Berita hangat biasanya bersifat linier
dan langsung (straight news). Di samping bentuk straight news
(berita langsung), berita harian dapat pula berbentuk indepth news
atau berita mendalam.
Berdasarkan sifat dan kekuatan materi beritanya straight
news dapat berupa soft news (berita lunak). Artinya berita-berita
yang bersangkut paut dengan kejadian-kejadian umum yang
17
Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, Pinus Book Publisher, Yogyakarta, 2007, hal:
135
19
penting di masyarakat. Misalnya, kegiatan pengembangan daerah,
kegiatan masyarakat dan human interest.
Hard news (berita keras) adalah berita yang mengandung
konflik dan member sentuhan-sentuhan emosional serta melibatkan
tokoh masyarakat atau orang terkenal. Misalnya: korupsi dari
pejabat tinggi Negara, konflik politik antara menteri dan orang
berpengaruh di masyarakat, dan lain-lain.
Spot news adalah berita singkat dan penting yang
memberikan informasi mengenai suatu kejadian atau peristiwa.
Apabila suatu berita penting, berita itu dapt disirkan sehera tanpa
menunggu program berita dan menghentikan siran yang sedang
berlangsung. Berita semacam ini disebut Breaking News atau
semacam stop press di dalam surat kabar atau tabloid.
Berita harian yang berbentuk indepth news atau berita
mendalam, menyajikn berita secara lebih lengkap dan bersift
multilinear. Kejadian yang memiliki nilai berita, disajikan dengan
mengetengahkan berbagai aspek, latar belakang, hubungan dengan
konteks yang lebih luas, dan menempatkan kejadian atau fakta itu
dalam kaitan dengan berbgi kmungkinan kejadian-kejadian lain.
Berita mendalam (indepth news) yang mencoba menyikap hal-hal
yang ditutup-tutupi dan menyelidiki fakta-fakta yang tersembunyi
disebut berita investigatif.
20
B. Berita Berkala
Berita yang bersifat time less (tidak terikat waktu) memiliki
kemungkinan-kemungkinan penyjian yang lebih lengkap dan
mendalam. Model berita berkala biasanya merupakan karya
jurnalistik yang artistik. Format dari karya jurnalistik berupa
program documenter, feature, dan magazine.
Berita tentang mode dan perkembangannya, termasuk event
mode show yang terjadi, berita olahraga lengkap dengan tinjauan
pertandingan mingguan. Sering hanya di satu cabang olahraga saja,
sering beberapa cabang olahraga sekaligus.
2.2.3 Nilai Berita
Dalam memilih materi berita terdapat batasan-batasan atau
pertimbangan-pertimbanngan. Dengan alasan agar berita tersebut menarik
karena berita sesungguhnya memiliki nilai atau bobot yang berbeda antara
yang satu dengan yang lainnya. Nilai berita tersebut sangat bergantung
pada berbagai pertimbangan sebagai berikut: 18
a) Timelines, artinya tepat waktu. Berita harus disiarkan secepat
mungkin sehingga factor aktualitas bagi sebuah berita merupakan
dasar utama yang harus dipertimbangkan.
18
Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi:menjadi Reporter Profesional, penerbit PT.Remaja
Rosdakarya,2003,29-40
21
b) Proximity, artinya kedekatan. Kedekatan disini berarti dekat dari
segi lokasi, pertalian ras, profesi, kepercayaan, kebudayaan
maupun kepentingan yang terkait lainya.
c) Prominence, artinya orang yang terkemuka. Semakin terkenal
seseorang, maka semakin menarik berita mengenainya.
d) Consequence, artinya konsekuensi atau akibat. Segala tindakan
atau kebijakan, peraturan, perundangan dan lain-lain yang dapat
berakibat merugikan atau menyenangkan orang banyak merupakan
berita yang menarik.
e) Conflict, (konflik) merupakan bagian yang terjadi dalam kehidupan
yang memiliki nilai berita yang sangat tinggi.
f) Development, artinya pembanngunan. Berita tentang keberhasilan
dan kegagalan pembangunan memiliki daya tarik jika diulas secara
baik.
g) Disaster (bencana) dan Crimes (criminal) merupakan berita yang
sangat menarik karena menyangkut keselamatan orang.
h) Weather (Cuaca) karena mempengaruhi kegiatan masyarakat.
i) Sport (olahraga). Berita olahraga memiliki daya tarik tersendiri
terutama jika berlangsung peristiwa olahraga besar, seperti piala
dunia,dan sebagainya.
j) Human Interest, Artinya informasi yang dapat menyentuh
perasaan, pendapat dan pikiran manusia.
22
Untuk Indonesia, masih ada satu unsur lagi yang perlu diperhatikan
yakni unsur security,yakni keamanan. Betapa pentingnya atau menariknya
suatu berita apabila dilihat dari sisi keamanan. Betapa pentingnya atau
menariknya suatu berita apabila dilihat dari sisi keamanan dapat
membahayakan stabilitas Negara, berita tersebut tidak layak untuk
ditayangkan. Jadi informasi yang dapat menimbulkan SARA, dapat
menyulut kerusuhan dan merugikan stabilitas nasional harus dihindari.
2.2.4
Sumber Berita
Sebuah stasiun TV harus mengejar dan mendapatkan berita tidak
hanya menunggu berita yang datang. Untuk itu berita bisa didapatkan dari
beberapa sumber berita seperti berikut:19
1. Reporter
Sumber berita yang paling utama adalah reporter dan juru
kamera yang bertugas mencari berita dan informasi yang baru
di lapangan. Dapat juga mengirim wartawan ke berbagai
sumber berita di pelosok dunia. Beberapa stasiun televisi besar
dengan skala internasional mempunyai reporter dan juru
kamera yang ditempatkan diseluruh dunia.
2. Pelayanan Darurat
Reporter harus selalu sigap dan pro-aktif terhadap peristiwa
yang terjadi di lingkungan sekitar. Berita penting dapat
ditemukan oleh reporter dengan cara mencari informasi awal
19
Morissan Modul Perkuliahan Sumber Berita, Univ.Mercubuana,2005
23
yang dapat menjadi petunjuk dari suatu berita penting, karena
reporter tidak hanya selalu menunggu penugasan yang akan
diberikan
kepadanya.
Untuk
itu
reporter
harus
mengembangkan jaringan dengan semua unit pelayanan
darurat. Stasiun televisi harus memiliki kontak dengan : polisi,
pemadam kebakaran, rumah sakit (Gawat Darurat), pusat
informasi cuaca, badan SAR.
3. Kontak Pribadi
Kontak merupakan milik berharga seorang reporter. Reporter
yang baik memiliki kontak pribadi dengan orang-orang yang
bekerja pada berbagai lembaga pemerintahan dan nonpemerintahan. Disebut kontak pribadi karena nomor-nomor
telepon mereka tidak dengan bebas diberikan pada semua
media. Seseorang reporter biasanya dapat memiliki kontak
probadi dari hubungan yang cukup lama dengan sumbernya
sehingga mereka sudah saling mempercayai. Narasumber dapat
memberikan informasi secara langsung dan terbuka, namun ada
narasumber yang menginginkan identitasnya disembunyikan.
4. Kontak Publik
Orang-orang penting atau figur kunci yang dapat dimintai
keterangan atau tanggapan atau opininya mengenai berita yang
sedang hangat yang mempengaruhi kepentingan organisasi atau
24
profesi mereka adalah kontak public yang harus dimiliki oleh
setiap reporter.
5. Kantor Berita
Seluruh stasiun televisi berlangganan dan berelasi dengan
kantor berita bahkan kebanyakan stasiun televisi menjadikan
kantor berita sebagai sumber berita paling penting dan paling
utama bagi program beritanya, stasiun televisi membeli berita
dengan cara berlangganan dengan satu atau beberpa kantor
berita.
6. Siaran Pers
Siaran Pers (press release) adalah informasi atau pernyataan
(statement) yang dikirim ke stasiun TV dengan tujuan untuk
dapat dipublikasikan. Siaran pers dapat datang dari berbagai
lembaga seperti :organisasi local dan internasional, lembaga
pemerintah, pejabat pemerintah, kantor-kantor asing, kelompok
penakan (oposisi), lembaga non pemerintahan dan lain-lain.
Siaran pers yang disebarkan biasanya menggambarkan hal-hal
yang positif bagi lembaga yang mengeluarkanya. Siaran pers
dikeluarkan untuk menimbulkan citra yang baik atas suatu
organisasi.
7. Jumpa Pers
Sebagaimana siaran pers, jumpa pers atau konferensi pers
biasanya mempunyai tijuan untuk menyampaikan pesan yang
25
akan menguntungkan lembaga yang mengadakan jumpa pers
tersebut. Jumpa pers dapat menjadi sumber berita yang bagus
namun merupakan sumber gambar yang buruk.
8. Pemirsa
Namun sekarang banyak stasiun televisi yang menghubungi
sebuah stasiun televisi untuk memberikan informasi atau berita
penting kepada stasiun televisi tersebut karena merasa dengan
menyampaikan kepada stasiun televisi maka berita tersebut
akan cepat disampaikan.
9. Saksi Mata
Sakti mata merupakan salah satu sumber informasi yang baik
di dalam mendapatkan berita. Karena saksi mata dapat
memberikan keterangan dengan cepat sehingga menambah
kredibilitas berita yang dibuat. Namun sering kali para saksi
mata ini masih berada dalam kondisi emosional atau
terguncang dengan peristiwa yang baru saja dialaminya
sehingga reporter tidak bisa sepenuhnya mengandalkan
keterangan para saksi mata untuk mendapatkan keterangan
yang objektif.
10. Media lainnya
Siaran TV dan radion dari pelosok dunia dapat juga menjadi
sumber berita bagi suatu stasiun TV, untuk keperluan ini,
ruangan berita (newsroom) perlu memiliki penerima siaran
26
radio yang baik. Sudah seharusnya bila setiap stasiun televisi
berlangganan surat kabar yang terbit di ibukota dan surat kabar
local yang dinggap berwibawa.
11. Beberapa Catatan
Reporter mendapatkan informasi dari berbagai sumber seperti
yang dijelaskan diatas. Jika informasi yang diperoleh itu sama
tentunya tidak akan menjadi masalah, namun cukup sering
informasi yang diperoleh itu berbeda-beda antara satu sumber
dengan sumber yang lainya, untuk itu reporter perlu member
penjelasan siapa yang mengatakanya. Jika reporter memiliki
nama dari sumbernya maka itu sebaiknya disebutkan dalam
berita sepanjang sumber tidak keberatan. Dengan demikian
pemirsa TV akan dapat memutuskan seberapa penting
informasi tersebut bagi mereka dan kira-kira seberapa akurat
berita
tersebut.
Stasiun
televisi
sebaiknya
memiliki
perpustakaan yang menyimpan berbagai referensi berupa buku,
petunjuk wisata klipping atau naskah-naskah.
2.3
Strategi
Setiap Program pasti memiliki strategi agar program tersebut dapat
ditonton dan diminati oleh banyak orang. Untuk menghadapi tingkat persaingan
yang tinggi, program berita harus memiliki strategi khusus agar tayangan dapat
disukai oleh penonton. Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan dan
manajemen untuk mencapai suatu tujuan, namun untuk mencapai tujuan tersebut
27
strategi berikut strategi berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukan arah,
tetapi juga harus menunjukan bagaimana taktik operasionalnya.20
Strategi sebagai sebuah kata mungkin memiliki usia kata yang lebih tua
dari istilah managemen. Strategi sebagai sebuah kosa kata pada mulanya berasal
dari bahasa Yunani, yaitu “strategos” ini berasal dari kata “stratos” yang berarti
militer
dan
“ag”
yang
artinya
memimpin
(Purnomo
dan
Zulkieflimansyah,2005:8).21
Oxford English Dictionary memperkuat pernyataan bahwa strategi dalam
konteks bahasa lebih dekat dengan bidang kemiliteran. Stratgi menurut Oxford
English Dictionary mengandung arti sebagai “the art of commander-in-chef: the
art of projecting and directing the larger military movements and operations of a
campaign” yang memiliki terjemahan “seni seorang panglima tertinggi: seni
memproyeksikan dan mengarahkan gerakan-gerakan yang lebih besar dari militer
dan pengoperasian suatu kampanye”.22
Strategi produksi ini harus mampu menunjukan bagaimana operasionalnya secara
praktik dan tujuan atau perencanaan awal sebelum proses produksi Wideshot
dilaksanakan, dalam arti bahwa pendekatan bisa berbeda sewaktu-waktu
tergantung pada situasi dan kondisi.
Istilah strategi berasal dari bahasa yunani “strategia” yang artinya
kepemimpinan (leadership). Strategi adalah pilihan tentang apa yang ingin dicapai
20
Onong Uchyana Effendi, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, Bandung:Rosdakarya,2000
Triton P.B, Manajemen Strategis, Terapan Perusahaan dan Bisnis, Tugu Publisher, Yogyakarta,
2007 hal 15
22
Ibid
21
28
oleh organisasi di masa depan (arah) dan bagaimana cara mencapai keadaan yang
diinginkan tersebut (rute).23
Tokoh yang memiliki andil besar dalam mempopulerkan dan memperkuat
konsep-konsep untuk strategi bisnis baru dimulai pada era 1960-an, yaitu Kenneth
Andrews, Igor Ansoff, dan Alfred Chandler. Berikut merupakan penjelasan
Strategi menurut para ahli.24
Menurut (Chandler,1962) strategi adalah penetapan tujuan dasar jangka
panjang dan sasaran perusahaan, dan penerapan serangkaian tindakan, serta
alokasi sumber daya yang penting untuk melaksanakan sasaran ini.
Strategi memperhatikan dengan sungguh-sungguh arah jangka panjang
dan cakupan organisasi. Strategi juga secara kritis memperhatikan dengan
sungguh-sungguh posisi organisasi itu sendiri dengan memperhatikan lingkungan
dan secara khusus memperhatikan pesaingnya. Strategi memperhatikan secara
sungguh-sungguh
pengadaan
keunggulan
kompetitif,
yang
secara
ideal
berkelanjutan sepanjang waktu, tidak dengan maneuver teknis, tetapi dengan
menggunakan perspektif jangka panjang secara keseluruhan (Faulkner dan
Johnson, 1992)
Strategi adalah arah dan cakupan organisasi yang secara ideal untuk
jangka yang lebih panjang, yang menyesuaikan sumber dayanya dengan
23
24
Tedjo Tripomo dan Udan, Manajemen Strategi, Bandung:rekayasa sains,2005.hal 18
Triton P.B, Manajemen Strategis, Terapan Perusahaan dan Bisnis, Tugu Publisher, Yogyakarta,
2007 hal 15
29
lingkungan yang berubah, dan secara khusus, dengan pasarnya, dengan pelanggan
dan kliennya untuk memenuhi harapan stakeholder (Jhonson dan Scholes, 1993)25
Strategi menurut (Richardson dan Thompson, 1999) memiliki dua elemen
utama yaitu : harus ada sasaran strategis (yakni sesuatu yang diharapkan dapat
dicapai oleh strategi), dan harus ada rencana tindakan (yakni cara yang diusulkan
untuk memenuhi sasaran).
Amstrong (2003:39-42) juga menambahkan dalam kumpulan buku The Art
Of HRD bahwa setidaknya terdapat tiga pengertian strategis. Pertama, strategi
merupakan deklarasi maksud yang mendefinisikan cara untuk mencapai tujuan,
dan memperhatikan dengan sungguh-sungguh alokasi sumber daya perusahaan
yang penting untuk jangka panjang dan mencocokan sumber daya dan kapabilitas
dengan lingkungan eksternal. Kedua, strategi merupakan perspektif dimana isu
kritis atau faktor keberhasilan dapat dibicarakan, serta keputusan strategis
bertujuan untuk membuat dampak yang besar serta jangka panjang kepada
perilaku dan keberhasilan organisasi. Ketiga, strategi pada dasarnya adalah
mengenai penetapan tujuan (tujuan strategis) dan mengalokasikan atau
menyesuaikan sumber daya dengan peluang (Strategi berbasis sumber daya)
sehingga dapat mencapai kesesuaian strategis antara tujuan strategis dan basis
sumber dayanya.26
Berdasarkan sekumpulan definisi di atas, maka strategi adalah sekumpulan
pilihan kritis untuk perencanaan dan penerapan serangkaian rencana tindakan dan
alokasi sumber daya yang penting dalam mencapai tujuan dasar dan sasaran,
25
26
Ibid hal 15
Ibid hal 15
30
dengan memperhatikan keunggulan kompetitif, komparatif, dan sinergis yang
ideal berkelanjutan, sebagai arah, cakupan, dan perspektif jangka panjang
keseluruhan yang ideal dari individu atau organisasi. Oleh dari itu maka dibuatlah
beberapa tahapan agar strategi ini dapat berjalan dengan baik.
2.3.1 Tahapan Penyusunan Strategi
Penyusunan strategi memerlukan tahapan-tahapan tertentu untuk
dipenuhi. Sedikitnya ada enam tahapan umum yang perlu diperhatikan
dalam merumuskan suatu strategi, yaitu:
1. Seleksi yang mendasar dan kritis terhadap permasalahan.
Seleksi mendasar dan kritis terhadap permasalahan dilakukan
berdasarkan faktor internal maupun eksternal yang menjadi
penyebab permasalahan individu atau organisasi. Langkah-langkah
seleksi yang mendasar dan kritis terhadap permasalahan adalah:

Mengidentifikasi dan menginvestasi seluruh permasalahan

Mengidentifikasi dan
mengelompokan
masing-masing
permasalahan berdasarkan faktor internal dan eksternal.

Mengurutkan
kepentingannya.
permasalahan
berdasarkan
tingkat
31
2. Menetapkan tujuan dasar dan sasaran strategis.27
Tujuan dan sasaran strategis merupakan unsur strategi yang sangat
vital karena pencapaian tujuan dasar dan sasaran strategis ini
merupakan acuan yang menjadi dasar pengukuran berhasil atau
tidaknya suatu strategi. Tujuan dasar dan sasaran strategis yang
dirumuskan jangan sampai malah bertentangan dengan arah,
cakupan, dan perspektif jangka panjang secara keseluruhan dari
suatu organisasi atau individu. Apabila salah menentukan tujuan
dasar dan sasaran strategis, maka akan salah pula pemilihan alat
ukur keberhasilan pencapaian suatu strategi. Ini merupakan
kesalahan fatal dalam merumuskan strategis, karena penyusunan
strategi lanjutanya hanya menjadi pekerjaan sia-sia dan kontra
produktif.
3. Menyusun perencanaan tindakan (Action Plan).
Rencana tindakan sering juga disebut dengan rencana operasional.
Perencanaan tindakan adalah kegiatan penyusunan langkahlangkah yang operasional untuk mencapai hasil-hasil yang telah
dirumuskan dalam strategi. Berdasarkan pengertian ini, maka kata
kunci yang penting dalam membuat rencana tindakan adalah
operasional. Suatu rencana mungkin dinilai baik secara konseptual
atau di belajang meja, tetapi belum tentu dapat dilakukan di
lapangan. Suatu rencana mungkin menunjukan keberhasilan di
27
Triton P.B, Manajemen Strategis, Terapan Perusahaan dan Bisnis, Tugu Publisher, Yogyakarta,
2007 hal 15
32
suatu tempat ketika di terapkan, namun ternyata belum tentu
berhasil di tempat yang berbeda. Setidaknya ada tiga langkah yang
harus diperhatijan dalam menyusun rencana tindakan atau action
plan, yaitu:
a) Meninjau kembali langkah-langkah dalam rencana strategis
yang mungkin diterapkan.
b) Mengidentifikasi
dan
menginventarisasi
faktor-faktor
operasional baik internal maupun eksternal di lapangan
yang mendukung dan menghambat tingkat keberhasilan
rencana konsepsional.
c) Berdasarkan perhitungan dan pertimbanngan atas faktorfaktor operasional di lapangan yang telah teridentifikasi,
selanjutnya harus disusun sedikitnya 3 variasi rencana
tindakan, yaitu:
1. Rencana A, yang mendasar pada kemungkinan
suksesnya
operasional
sesuai
perhitungan
di
“belakang meja”
2. Rencana B, disebut rencana modifikasi atau rencana
alternative, yaitu rencana yang mendasar terhadap
kemungkinan
terjadinya
hambatan-hambatan
terhadap kelancaran rencana di “belakang meja”
oleh faktor-faktor operasional di lapangan.
33
3. Rencana C, atau rencana darurat, yaitu rencana yang
bersifat semi spontan atau bahkan spontan di
lapangan yang dilakukan apabila segala sesuatu
yang direncanakan di “belakang meja” menjadi
berantakan oleh satu atau lebih faktor operasional
yang berisiko fatal.
4. Menyusun rencana penyumberdayaan.
Rencana alokasi sumber daya dilakukan untuk mendukung
keberhasilan atas setiap alternative rencana tindakan, baik alokasi
sumber daya untuk rencana A, rencana B, rencana C. Rencana
sumber daya (resources plan) menurut isinya mencangkup rencana
alokasi sumber daya manusia dan rencana alokasi sumber daya
infrastruktur.
Rencana tindakan untuk alokasi sumber daya manusia menurut
(Amstrong:2003:282) mencakup empat tahapan yaitu:
1. Perekrutan
2. Pelatihan
3. Pengurangan Karyawan
4. Peningkatan Fleksibilitas
5. Mempertimbangkan keunggulan.
Perencanaan
strategis
pada
akhirnya
mempertimbangkan
keunggulan. Namun jauh sebelum disusunnya perencanaan
strategis
memang
sudah
harus
didefinisikasi
keunggulan-
34
keunggulan yang ada pada suatu entitas. Keunggulan organisasi
berdasarkan keberadaannya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
keunggulan internal dan keunggulan eksternal. Keunggulan
internal adalah segala kemampuan, kapasitas, dan potensi yang
dimiliki oleh sebuah organisasi untuk memperkuat daya saingnya.
Keunggulan organisasi eksternal adalah segala peluang organisasi
untuk memanfaatkan akses dari pihak lain dan lingkungan
sekelilingnya dalam upayanya untuk mencapai perkembangan yang
lebih baik dan memperkuat daya saing.
5. Mempertimbangkan keberlanjutan.
Pertimbangan keberlanjutan dalam penyusunan strategi dapat
disebut sebagai langkah penilaian terakhir atas keandalan dan
kemantapan strategi. Strategi yang andal tentunya strategi yang
mampu
melewati berbagai kendala
implementasinya.
Kemantapan
dan
strategi
tantangan
dapat
diukur
dalam
dari
konsistensi terhadap fleksibilitas dan stabilitas untuk diterapkan
dalam situasi sesulit apapun.
2.3.2
Managemen Strategis
Manajemen Strategis sebenarnya dapat diterapkan tidak hanya
dalam konteks organisasi dan perusahaan, namun dapat pula diterapkan
dalam konteks individu sebagai pribadi yang selalu meningkatkan
35
eksistensinya, maupun bagi individu dalam konteks bagian dari visi
perusahaan.
Beberapa pengertian tentang manajemen strategis menurut para ahli dapat
dipaparkan sebagai berikut:28

Manajemen strategis adalah serangkaian keputusan dan tindakan
manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka
panjang (Hunger,.J David dan Wheelen, Thomas L., 2003)

Manajemen strategis adalah suatu cara pengelolaan organisasi atau
program yang dilakukan dengan memperhatikan lingkungan
eksternal dan lingkungan internal dari organisasi atau program
tersebut. Dalam manajemen strategis terdapat dua bagian yang
saling suka berhubungan yaitu perencanaan strategis dan
pelaksanaan pengelolaan dari hasil perencanaan strategis tersebut
(YIPD, 2004)

Manajemen strategis adalah sejumlah keputusan dan tindakan yang
mengarah pada penyusunan suatu strategi atau jumlah strategi yang
efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan. Proses
manajemen strategis adalah cara dengan jalan mana para perencana
strategi menentukan sasaran dan mengambil keputusan. (Lawrence
R. Jauch dan William F. Glueck, 1997)

Manajemen strategis adalah kumpulan keputusan dan tindakan
yang menghasilkan perumusan dan penerapan strategi yang
28
Triton P.B, Manajemen Strategis, Terapan Perusahaan dan Bisnis, Tugu Publisher, Yogyakarta,
2007 hal 25
36
didesain untuk mencapai sasaran organisasi (Pearce dan Robinson,
1988)

Manajemen strategis berarti manajer melihat ke muka pada sesuatu
yang akan dicapai di masa yang akan datang (Amstrong, 2003)
Kajian manajemen strategis dalam konteks perusahaan
menjadi kebutuhan penting. Bahkan perusahaan mapan yang telah
lama menjadi ikon dan memimpin para kompetitornya selama
berpuluh
tahunpun
mengabaikan
dapat
menajemen
manajemen strategis dapat
secara
strategis.
cepat
tertinggal
Pengabaian
akibat
terhadap
menyebabkan perusahaan gagal
beradaptasi terhadap dinamika lingkungan, gagal mengantisipasi
perkembangan jaman, apalagi menciptakan perubahan.
Untuk mendapatkan gambaran manajemen strategis secara
utuh, maka organisasi antara lain perlu menyelenggarakan berbagai
pelatihan dan senantiasa menambah jam terbang, sehingga
diharapkan memperkuat kemampuan administratif, fungsional, dan
operasional.
administratif.
Berbagai
upaya
pengembangan
kompetensi
37
Strategi Program29
2.3.3
Strategi program televisi diperlukan agar setiap program yang
ditayangkan mencapai hasil yang optimal. Program siaran televisi juga
harus bersaing dengan waktu makan, membaca buku, dan kegiatan pribadi
lainnya yang dilakukan audien di rumah atau dimana saja.
Pengelola program idealnya akan berupaya agar audien dapat
terus-menerus menonton acara yang disiarkan oleh media penyiaran, maka
dari itu sebuah media penyiaran harus mempunyai strategi khusus agar
dapat menarik audien. Salah satu strategi agar audien tidak pindah saluran
adalah dengan menampilkan cuplikan atau bagian dari suatu acara yang
bersifat paling dramatis, mengandung ketegangan, menggoda dan
memancing rasa penasaran yang hanya bisa terjawab jika mengikuti
saluran itu.
Menurut Head-Sterling (1982), stasiun televisi memiliki sejumlah
strategi dalam upaya menarik audien masuk ke stasiun sendiri (inflow) dan
menahan audien yang sudah ada untuk tidak pindah saluran atau mencegah
tidak terjadi aliran audien keluar (outflow), diantaranya :
1.
Head to Head
Stasiun televisi mencoba menarik audien yang tengah menonton
program televisi saingan yang programnya sama dan sejenis untuk
pindah ke stasiun televisi sendiri yang disiarkan berbarengan. Jika
program itu tidak cukup kuat bersaing, maka sebaiknya dicarikan
29
Morissan. Manajemen Media Penyiaran Stretegi Mengelola Radio dan Televisi. Jakarta :
Kencana 2008, hal 307
38
jam tayang yang lain. Jenis program yang sering bersaing secara
head to head ini biasanya adalah program berita.
2.
Program Tandingan
Strategi untuk menarik audien yang berada di stasiun saingan untuk
pindah ke stasiun sendiri dengan cara menjadwalkan suatu program
yang memiliki daya tarik berbeda untuk menarik audien yang
belum terpenuhi kebutuhannya.
3.
Blocking Program
Strategi ini dilakukan, dengan mempertahankan audien agar tidak
pindah saluran dengan menyajikan acara yang sejenis selama waktu
siaran tertentu. Misalnya, menyajikan program sinetron atau drama
komedi sepanjang malam. Bagi pertandingan sepak bola, disusun
program diskusi atau analisis pertandingan yang akan dimainkan
sebelum pertandingan dimulai, kemudian setelah pertandingan
selesai dilanjutkan dengan kuis inteaktif mengenai bola.
4.
Pendahuluan Kuat
Strategi yang dilakukan untuk mendapatkan sebanyak mungkin
audien dengan menyajikan program yang kuat pada permulaan
segmen waktu siaran. Misalnya, menyajikan program berita lokal
atau kriminalitas yang kuat pada awal waktu siaran day time
(sekitar jam 10.00 atau 11.00) sebagai pengantar menuju program
berita nasional.
39
5.
Strategi Buaian
Strategi untuk membangun audien pada satu acara baru atau
meningkatkan jumlah audien atas suatu program yang mulai
mengalamin penurunan popularitas. Misalnya, menempatkan acara
bersangkutan di tengah-tengah diantara dua program unggulan.
6.
Penghalangan (stunting)
Strategi untuk merebut perhatian audien dengan cara melakukan
perubahan jadwal program secara tepat. Misalnya, menyajikan
suatu seri film baru yang memiliki durasi waktu yang panjang.
7.
Strategi Lainya
Beberapa startegi lainnya adalah dengan tetap mempertahankan
program-program yang berhasil pada posisinya yang sekarang.
Pada umumnya audien sudah terbiasa dengan jadwal program yang
menjadi
kegemarannya,
perubahan
jadwal
program
akan
membingungkan audien dan bahkan program itu dapat kehilangan
audien.
Dalam menentukan jadwal penayangan suatu acara, ada baiknya
ditentukan atas dasar perilaku audien yaitu rotasi kegiatan mereka dalam
satu hari dan juga kebiasaan menonton televisi pada jam tertentu.
Sedangkan, dalam menyusun jadwal acaranya harus mempertimbangkan
berbagai faktor yang mempengaruhi kebiasaan menonton audien seperti
mobilitas, jenis pekerjaan, kebutuhan dan ketertarikan audien kepada halhal tertentu.
40
Menurut Irwin Starr dan Shelley Markoff, beberapa hal penting
yang perlu diperhatikan setiap pengelola media penyiaran ketika membuat
perancanaan program, yaitu:30
1. Berpikir seperti pemirsa. Pengelola media penyiaran berada dalam bisnis
dengan dua klien yang berbeda, yaitu pemirsa dan pemasang iklan.
2. Pengelola media penyiaran harus mampu menyakinkan pemasang iklan
bahwa medianya sangatlah efektif untuk memasarkan suatu produk.
3. Pengelola media penyiaran harus menganggap waktu siaran bernilai
penting setiap detiknya dan harus menggunakan setiap detik siaran itu
dengan mendayagunakan kemampuan dalam menjangkau pemirsa.
4. Pengelola media penyiaran berkompetisi untuk merebut waktu orang lain
untuk mau menyaksikan acara yang disuguhkan.
5. Pengelola media penyiaran lokal harus pula berpikir secara lokal.
Kebersihan suatu program tergantung pada perencanaa dan pelaksaan
strateginya. Namun, perlu diingat bahwa dalam membuat strategi
penyiaran harus tetap berpedoman pada undang-undang penyiaran dan
kode etik yang berlaku sehingga tidak akan menimbulkan penyimpanganpenyimpangan yang dapat merugikan berbagai pihak.
2.3.4
Strategi Dasar Produksi
George R. Terry (1977) menyatakan, “manajemen adalah suatu
proses yang berbeda, terdiri dari planning, organizing, actuating
30
Morissan, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan Televisi, Jakarta,
Kencana. Hlm, 248
41
dan controlling yang dilakukan untui mencapai tujuan yang
ditentukan dengan menggunakan manusia dan sumber daya
lainnya”. 31
Secara umum, di dalam sebuah organisasi atau perusahaan
memiliki tujuan. Untuk itu, diperlukan manajemen yang memiliki
planning, organizing, actuating dan controlling untuk mewujudkan
tujuan organisasi atau perusahaan.
Begitu pun dalam menyusun strategi dasar untuk memproduksi
program televisi, manajemen berperan penting dalam sebuah
organisasi untuk mengkoordinasikan aspek-aspek yang berkaitan
dengan produksi televisi (manusia dan juga alat yang akan
digunakan). Dalam melaksanakan tanggung jawab manajemennya,
manajer umum melaksanakan empat fungsi dasar, yaitu; 32
1. Planning (perencanaan)
Perencanan mencakup kegiatan penentuan tujuan media
penyiaran serta mempersiapkan rencana dan strategi yang akan
digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam perencanaan
harus
diputuskan
“apa
yang
harus
dilakukan,
kapan
melakukannya, bagaimana melakukannya dan siapa yang
melakukannya”.
31
32
Jadi
perencanaan
adalah
pemilihan
Yayat Herujito, Dasar-dasar Manajemen, Grasindo, Jakarta, 2001, hal: 3
Morissan, Manajemen Media Penyiaran; Strategi Mengelola Radio dan Televisi, Kencana,
Jakarta, 2008, hal: 130
42
sekumpulan kegiatan dan memutuskan apa yang harus
dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh siapa.
Sebelum organisasi menentukan tujuan, terlebih dahulu
harus menetpkan visi dan misi atau maksud organisasi. Visi
adalah cita-cita atau harapan untuk mewujudkan suatu keadaan
atau situasi yang ideal di masa depan. Sedangkan misi secara
bahasa memiliki dua pengertian dasar yaitu maksud atau tujuan
yang ingin dicapai dan pekerjaan penting yang harus dilakukan.
Dengan demikian, misi memiliki pengertian sebagai maksud
atau tujuan yang ingin dicapai melalui serangkaian tindakan
atau pekerjaan yang harus dilakukan.
Perencanaan strategis (Strategic Planning) adalah
proses pemilihan tujuan-tujuan organisasi, penentuan strategi,
kebijakan dan program strategis yang diperlukan untuk
mencapai tujuan-tujuan tersebut dan penetapan metode yang
diperlukan untuk menjamin bahwa strategi dan kebijaksaan
telah diimplementasikan. Dalam hal ini, perencanaan strategis
stasiun penyiaran meliputi kegiatan: 33

Membuat keputusan mengenai sasaran dan
tujuan program penyiaran.

Melakukan identifikasi dan sasaran (target)
audien.
33
Ibid. Hal 136
43

Menetapkan
kebijakan
atau
aturan
untuk
menentukan startegi yang akan dipilih.

Memutuskan strategi yang akan digunakan.
Dalam hal ini, harus terdapat hubungan yang erat atas
seluruh tujuan program penyiaran yang sudah ditetapkan,
audien yang ingin dituju dan juga strategi yang dipilih. Hal
terpenting adalah bahwa strategi dipilih untuk mencapai suatu
hasil tertentu sebagaimana dinyatakan dalam tujuan atau
sasaran yang sudah ditetapkan.
Proses perencanaan dan penetapan program penyiaran
mencakup langah-langkah sebagi berikut: 34
1) Menetapkan peran dan misi, yaitu menentukan
sifat dan ruang lingkup tugas yang akan
dilaksanakan.
2) Menetukan wilayah sasaran, yaitu menentukan
dimana
pengelola
media
penyiaran
harus
mencurahkan waktu, tenaga dan keahlian yang
dimiliki.
3) Mengidentifikasi
dan
menetukan
indicator
efektifitas (indicators of effectiveness) dari
setiap pekerjaan yang dilakukan.
34
Gorge L. Morrisey, Management by Objectives and result for business and industry dalam buku
Morissan, Manajemen Media Penyiaran; Strategi Mengelola Radio dan Televisi, Kencana,
Jakarta, 2008, hal: 136
44
4) Memilih dan menentukan sasaran atau hasil
yang ingin dicapai.
5) Mempersiapkan rencana tindakan yang terdiri
dari langkah-langkah sebagai berikut:

Menentukan urutan tindakan yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan.

Penjadwalan (scheduling) - menetukan
waktu
yang
diperlukan
untuk
melaksanakan tindakan untuk mencapai
tujuan atau sasaran.

Anggaran (Budgeting) - menentukan
sumber-sumber yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan.

Pertanggung jawaban – menetapkan
siapa yang akan mengawasi pemenuhan
tujuan yaitu pihak yang menyatakan
tujuan sudah tercapai atau belum.

Menguji dan merevisi rencana sementara
(tentative
plan)
sebelum
rencana
tersebut dilaksanakan.
6) Membangun pengawasan, yaitu memastikan
tujuan akan terpenuhi.
45
2. Organizing (Pengorganisasian) 35
Pengorganisasian
merupakan
proses
penyusunan
struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi,
sumber
daya
yang
dimiliki
dan
lingkungan
yang
melingkupinya. Dua aspek utama proses penyusunan struktur
organisasi adalah departementalisasi dan pembagian kerja.
Departementalisasi
merupakan
pengelompokkan
kegiatan-kegiatan kerja suatu organisasi agar kegiatan-kegiatan
yang sejenis dan saling berhubungan dapat dikerjakan bersama.
Hal ini tercermin pada struktur formal suatu organisasi dan
tanpak atau ditunjukkan oleh suatu bagan organisasi.
Pembagian kerja dalah pemerincian tugas pekerjaan agar setiap
individual
dalam
organisasi
bertanggung
jawab
untuk
melaksanakn sekumpulan kegiatan.
Struktur organisasi stasiun penyiaran berbeda-beda satu
dengan yang lainnya. Setiap bagian dari struktur organisasi itu
harus memiliki posisi atau pekerjaan yang jelas. Ini penting
untuk memahami batas wewenang dan tanggung jawab di
antara para manajer. Selain itu juga, struktur organisasi harus
jelas memperlihatkan pembagian tanggung jawab dari setiap
bagian (setiap manajer) dalam struktur organisasi penyiaran
tersebut.
35
Ibid. hal 142
46
Menurut Peter Pringle dan rekan (1991), kegiatan
mengorganisasikan adalah proses pengaturan sumber daya
manusia dan materi dalam suatu struktur formal di mana
tanggung jawab diberikan kepada berbagai unit, posisi dan
personel tertentu. Proses ini memungkinkan konsentrasi dan
koordinasi kegiatan dan pengawasan terhadap upaya-upaya
untuk mencapai tujuan media penyiaran.
3. Actuating (pengarahan)36
Setelah
perencanaan
dan
pengorganisasian,
kemudian
melakukan pengarahan dan penggerakan agar para karyawan
merasa nyaman menyelesaikan tugas demi tercapainya tujuan
bersama. Fungsi pengarahan dan memberikan pengaruh atau
mempengaruhi
tertuju
pada
upaya
untuk
merangsang
antusiasme karyawan untuk melaksanakan tanggung jawab
mereka
secara
efektif.
Kegiatan
mengarahkan
dan
mempengaruhi ini mencangkup empat kegiatan penting yaitu:

Pemberian motivasi, ialah semakin tinggi tingkat kepuasan
karyawan maka kemungkinan semakin besar karyawan
memberikan kontribusi terbaiknya untuk mencapai tujuan
stasiun penyiaran,
36
Soekarno K.Dasar-dasar Manajemen, Jakarta;Penerbit Miswar,1982.hal.66
47

Komunikasi, adalah cara yang digunakan pimpinan agar
karyawan mengetahui atau menyadari tujuan dan rencana
stasiun penyiaran agar mereka dapat berperan secara penuh
dan efektif untuk mencapai tujuan yang ditetapkan,

Kepemimpinan, merupakan kemampuan yang dimiliki
sesorang untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja
mencapai tujuan dan sasaran,

Pelatihan, mencakup manajer umkum harus memastikan
bahwa pelatihan diberikan dan diawasi oleh personil yang
kompeten salah satu keuntungannya adalah pemberian
kesempatan kepada karyawan untuk mempersiapkan diri
dan mangantisipasi perkambangan atau kemajuan stasiun
penyiaran.
4. Controlling (pengawasan)37
Menurut Robert J. Mockler (1972), pengawasan
manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan
standar
pelaksanaan
dengan
tujuan-tujuan
perencanaan,
merancang system informasi umpan balik, membandingkan
kegiatan
nyata
sebelumnya,
dengan
standar
yang
telah
ditetapkan
menentukan dan mengukur penyimpangan-
penyimpangan serta mengambil tindakan koreksi yang
37
Ibid. hal 159
48
diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya
perusahaan digunakan dengan cara paling efektif dan efisien
dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.
Melalui perencanaan, stasiun penyiaran menetapkan
rencana dan tujuan yang ingin dicapai. Proses pengawasan dan
evaluasi menentukan seberapa jauh suatu rencana dan tujuan
sudah dapat dicapai atau diwujudkan oleh stasiun penyiran,
departemen dan karyawan.
2.4
Faktor Penting Dalam Memproduksi program Televisi
Berdasarkan strategi dasar produksi tadi maka seorang produser dituntut
untuk dapat menghasilkan program yang bagus dan baik. Sebelum melakukan
produksi maka produser akan dihadapkan oleh materi produksi. Produser harus
dapat menentukan materi mana yang diperlukan dan mana yang tidak diperlukan.
Yang kemudian akan lahirnya ide dan gagasan.
Merencanakan sebuah produksi program, seorang produser akan
dihadapkan pada lima hal sekaligus yang memerlukan pemikiran mendalam; yaitu
materi produksi, sarana produksi (equipment), biaya produksi (financial),
organisasi pelaksanaan produksi dan tahapan pelaksanaan produksi. 38
A.
Materi produksi
Bagi seorang produser, materi produksi dapat berupa apa saja. Kepekaan
kreatif dalam melihat materi produksi, dimungkinkan oleh pengalaman,
pendidikan dan sikap kritis. Selain itu, visi akan banyak menentukan
38
Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, Pinus Book Publisher, Yogyakarta, 2007, hal:
23
49
kesanggupannya menjadikan materi produksi itu berkualitas. Visi sangat
menentukan pilihan materi produksi.
Ada hal lain yang perlu dicermati yaitu melakukan riset yang lebih
mendalam agar semua data yang bersangkut-paut dengan materi produksi itu
lengkap. Semakin lengkap data yang diperoleh, semakin mudah diolah menjadi
program yang baik. Dari hasil riset materi produksi, muncul gagasan atau ide yang
kemudian akan diubah menjadi tema untuk menjadi suatu program.
Lalu tema diwujudkan menjadi treatment. Treatment adalah langkah
pelaksanaan perwujudan gagasan menjadi program. Dari treatment akan
diciptakan naskah atau langsung dilaksanakan produksi program. Dari sinilah
penyempurnan konsep program dapat dilaksanakan sehingga menghasilkan
program yang baik.
B.
Sarana produksi
Sarana produksi adalah sarana yang menjadi penunjang terwujudnya ide
menjadi konkret. Sarana produksi berkaitan dengan alat yang akan digunakan saat
proses produksi. Kepastian adanya peralatan itu mendorong kelancaran seluruh
persiapan produksi. Produser menunjuk seseorang yang diserahi tenggung jawab
tersedianya seluruh peralatan yang diperlukan.
Ada tiga unit pokok peralatan yang diperlukan sebagai alat produksi yaitu
unit peralatan perekam gambar, unit peralatan perekam suara dan unit peralatan
pencahayaan. Kualitas standar dari ketiga unit peraltan ini menjadi pertimbangan
utama seorang produser. Selebihnya peralatan yang berfungsi sebagai penunjang
50
produksi. Pertimbangan penggunaan peralatan dan jumlahnya bergantung pada
program yang akan diproduksi.
Di dalam perencanaan, daftar peralatan (equipment list) sangat perlu untuk
mengetahui jumlah dan macam peralatan yang dipakai. Sebab jumlah dan macam
peralatan yang dipakai ini, kemudian berpengaruh pada penentuan jumlah kerabat
kerja (crew) dan perencanaan anggaran produksi (production budget). Pada
dasarnya, alat tidak boleh menjadi penghambat berlangsungnya proses kreatif
dalam produksi.
C.
Biaya produksi
Dalam hal ini, seorang produser dapat memikirkan sejauh mana produksi
itu kiranya akan memperoleh dukungan financial dari suatu pusat produksi atau
stasiun televisi. Perencanaan budget dapat didasarkan pada dua kemungkinan
yaitu;
1.
financial oriented
Financial oriented merupakan perencanaan produksi yang didasarkan
pada kemungkinan keuangan yang ada atau produksi dengan
keuangan yang terbatas. Misalnya, tidak menggunakan artis kelas satu
yang pembayarannya mahal, tidak menggunakan lokasi shooting yang
jauh, konsumsi yang tidak terlalu mewah.
2.
Quality oriented
Quality oriented merupakan perencanaan biaya produksi yang
didasarkan atas tuntutan kualitas hasil produksi yang maksimal. Dalam
hal ini, tidak ada masalah keuangan. Produksi ini diharapkan
51
mendatangkan keuntungan yang besar dan menjadi produksi yang
sangat bernilai bagi masyarakat.
D.
Organisasi pelaksanaan produksi
Suatu produksi program televisi melibatkan banyak orang. Agar
pelaksanaan shooting berjalan lancar, produser harus memikirkan juga
penyusunan organisasi pelaksana produksi. Dalam hal ini, produser dapat dibantu
oleh asisten produser.
Selain untuk memperlancar pelaksanaan shooting, organisasi pelaksanaan
produksi juga berfungsi utuk mengefisienkan waktu. Agar ketika produksi tidak
menghambat jalannya produksi karena dapat merugikan waktu dan uang. Untuk
itu, sebuah organisasi produksi memerlukan pembagian tugas yang sangat rinci
dengan tanggung jawab yang jelas.
2.4.1 Tahap Pelaksanaan Produksi
Semua produksi program televisi yang melibatkan banyak
peralatan, orang dan dengan sendirinya biaya yang besar, selain
memerlukan suatu organisasi yang rapi juga perlu suatu tahap pelaksanaan
produksi yang jelas dan efisien. Setiap tahap harus jelas kemajuannya
dibandingkan dengan tahap sebelumnya. Tahapan suatu program televisi
terdiri dari tiga bagian yang lazim disebut standart operating procedure
(SOP), seperti dibawah ini; 39
39
Fred Wibowo, Dasar-dasar Produksi Program Televisi, Jakarta, Grasindo 1997. Hal. 39
52
2.4.2 Pra-Produksi (perencanaan dan persiapan)
Proses pra-produksi adalah dari mengangkat rapat redaksi yang
mencangkup rapat proyeksi dan evaluasi. Tahap ini sangat penting sebab
jika tahap ini dilaksanakan dengan rinci dan baik, sebagian pekerjaan dari
produksi yang direncanakan akan berjalan lancar.
Tahap Pra-Produksi meliputi tiga bagian seperti berikut ini :40
1. Penemuan ide
Tahap ini dimulai ketika seorang produser menemukan idea atau
gagasan, membuat riset dan penulisan naskah atau meminta penulis
naskah mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah riset.
2. Perencanaan
Tahapan ini meliputi persiapan seluruh peralatan liputan, dari
kamera, lokasi, property, narasumber, reporter, dan presenter,
penetapan jangka waktu kerja (Time Schedule), penyempurnaan
naskah merupakan bagian dari perencanaan yang perlu dibuat
secara hati-hati dan teliti untuk melaksanakan produksi.
Tahap ini juga meliputi penetapan jangka panjang waktu kerja.
(time Schedule), penyempurnaan naskah, pemilihan artis, lokasi,
dan crew. Selain estimasi biaya, penyediaan biaya dan rencana
alokasi merupakan bagian dari perencanaan yang perlu dibuat
secara hati-hati dan teliti.41
40
Darwanto Sastro Subroto, Produksi Acara Berita, Yogyakarta;Duta Wacana University
press,1994.hal.157
41
Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, Yogyakarta; Pinus, 2007, hal.39
53
3. Persiapan
Tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perijinan dan surat
menyurat. Latihan para artis dan pembuatan setting, meneliti dan
melengkapi peralatan yang diperlukan. Semua persiapan ini paling
baik diseleksikan menurut jangka waktu kerja (time schedule) yang
sudah ditetapkan.42
Untuk meliput suatu berita, terutama di daerah yang
berbahaya atau daerah konflik, hal-hal yang harus diprsiapkan
adalah;43
1. Memiliki pengetahuan yang cukup terhadap daerah yang akan
diliputi, seperti jalan yang aman, pos keamanan, tempat
penyewaan kendaraan (jika perlu), kebiasaan atau peraturan
yang berlaku di lokasi tersebut, jangan melakukan hal-hal yang
tidak perlu di daerah berbahaya.
2. Bersifat antisipasif, dapat bertindak cepat dan tepat.
3. Dokumentasi dan identifikasi, simpan baik-baik ID, paspor,
visa, kartu pers, buku alamat dan sebagainya.
4. Kenakan pakaian dan sepatu yang nyaman, sediakan juga
cadanganya.
5. Perlindungan kesehatan, sediakan perlengkapan P3K.
6. Sediakan adanya batrei, peta ataupun kompas.
42
43
Ibid
Morissan, Jurnalistik Televisi, Tangerang; Ramadina Prakarsa, 2005,hal.72
54
7. Emosi atau perasaan, jangan memperlihatkan emosi yang
dirasakan, misalnya rasa takut, marah, jijik, dan sebagainya.
8. Penampilan dan posisi aman, jangan berada di daerah yang
berbahaya seperti daerah rawan kebakaran, cari tempat yang
aman, jangan memakai pakaian yang mencolok.
2.4.3 Produksi
Setelah melakukan perencanaan dan persiapan selesai, kemudian
pelaksanaan produksi dimulai. Produser bekerja sama dengan penulis
naskah dan crew lainnya untuk mewujudkan apa yang direncanakan dalam
kertas dan tulisan (shooting script) menjadi gambar, susunan gambar, yang
dapat bercerita.44
Dalam pelaksanaan produksi ini, produser menentukan jenis shoot
yang akan diambil didalam adegan (scene). Dalam penyutradaraan televisi,
perlu dikaji hubungan antara kebutuhan artistik dan kebutuhan teknis
dimana dalam industri televisi kita mengenal sistem rekaman gambar
visual dengan menggunakan single camera dan multi camera.45
Disini peran produser, kameraman, dan pencatat waktu sangat penting,
dikarenakan keberhasilan program sangat ditentukan, baik peralatan cahaya di
kamera, suara presenter dengan mempertimbangkan mike dengan benar agar
suara-suara yang lain tidak menggangu serta yang lain akan menunjang
keberhasilan program tersebut. Produksi adalah, upaya merubah bentuk naskah
44
45
Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, Yogyakarta; Pinus, 2007, hal.39
Naratama, Menjadi Sutradara Televisi, Jakarta, Grasindo,2004.hal.7
55
menjadi bentuk auditif bagi radio dan bentuk audio-visual untuk televisi2.5
Teori Agenda Setting
Dalam program berita, penentuan berita yang akan disiarkan menjadi
faktor utama dalam keberhasilan program tersebut. Penentuan agenda media ini
terdiri dari banyak faktor. Apakah dalam penentuan berita ini ditentukan lebih
banyak oleh agenda media, atau lebih banyak oleh agenda publik. Hubungan
antara agenda media dengan agenda publik dan hal-hal apa saja yang
memperngaruhi hubungan tersebut. Tingkat pentingnya suatu berita atau issue
dapat ditujukan dengan penampakan yang menonjol (head-line) halaman pertama,
judul yang mencolok, frekuensi pembuatan, rubric-rubrik utama atau penyajian
yang memiliki nilai berita yang tinggi (konflik)
Kurt Lang dan Gladys Engel Lang (1959) mengatakan “Media massa
memaksakan perhatian pada isu-isu tertentu. Media massa
membangun citra
public tentang figure-figur politik. Media massa secara konstan menunjukan apa
yang hendaknya dipertimbangkan, diketahui dan dirasakan individu-individu
dalam masyarakat”. 46
Norton Long (1958) mengatakan “ dalam beberapa hal, surat kabar adalah
penggerak utama dalam menentukan agenda daerah. Surat kabar memiliki andil
besar dalam menentukan apa yang akan dibahas oleh sebagian besar orang, apa
pendapat sebagian besar orang tentang fakta yang ada, dan apa yang dianggap
sebagian besar orang sebagai cara untuk menangani masalah.”47
46
47
Apriadi Tamburaka, Agenda Setiing Media Massa, Raja Grafindo perkasa, Jakarta. Hal 22
Ibid
56
Teori yang dicetuskan oleh Cohen (1963) ini menyatakan bahwa media
membentuk persepsi atau pengetahuan publik tentang apa yang dianggap penting,
dengan ungkapan lain apa yang dianggap penting oleh media , maka dianggap
penting juga oleh publik. Ada hubungan positif antara tingkat penonjolan yang
dilakukan media terhadap suatu persoalan (issue) dan perhatian yang diberikan
public terhadap yang ditonjolkan media. “the media may be not successful at
telling people what to think (i.e. attitude), but they are stunningly successful in
telling its audience what to think about.”48
Maxwell McCombs dan Donald L. Shaw adalah orang yang pertama kali
memperkenalkan teori agenda setting ini, teori ini muncul sekitar tahun 1973.
Teori ini mengatakan media (khususnya media berita) tidak selalu berhasil
memberitahu apa yang kita pikir, tetapi media tersebut benar-benar berhasil
memberitahu kita berpikir tentang apa. Media massa selalu mengarahkan kepada
kita pada apa yang harus kita lakukan, media memberikan agenda-agenda melalui
pemberitaanya, sedangkan masyarakat akan mengikutinya. Pada teori ini media
mempunyai
kemampuan
untuk
menyeleksi
dan
mengarahkan
perhatian
masyarakat pada gagasan atau peristiwa tertentu. Media mengatakan pada kita apa
yang penting dan apa yang tidak penting. Media pun mengatur apa yang harus kita
lihat, tokoh siapa yang harus kita dukung. Dengan kata lain agenda media adalah
agenda masyarakat. Memang kita dapat mengatakan tidak ada peristiwa penting
dapat terjadi tanpa liputan media massa, jika memang media tidak meliputnya, hal
ini berarti tidak penting. Akan tetapi apakah media hanya memusatkan
48
Dr. Hamidi, Metode penelitian dan Teori Komunikasi, UPT. Universitas Muhammadiyah
Malang, 2007. Hal 81
57
perhatianya hanya pada satu peristiwa yang penting saja atau perhatian medialah
yang membuat peristiwa itu penting? Sebenarnya, media mengarahkan kita untuk
memusatkan perhatian pada subjek tertentu yang diberitakan media. Ini artinya,
media massa menentukan agenda kita. 49
Mengikuti pendapat Chaffed an Berger (1997) ada beberapa catatan yang
perlu dikemukakan untuk memperjelas teori ini. 50
1. Teori ini mempunyai kekuatan penjelas untuk menerangkan
mengapa orang sama-sama menganggap penting suatu isu.
2. Teori
ini
mempunyai
kekuatan
memprediksi
sebab
memprediksi bahwa jika orang-orang mengekspos pada satu
media yang sama, mereka akan merasa isu yang sama tersebut
penting.
3. Teori ini dapat dibuktikan salah jika orang-orang tidak
mengekspos media yang sama maka mereka tidak akan
mempunyai kesamaan bahwa isu media itu penting.
Sementara itu, Stephen W. Littlejohn (1992) pernah mengatakan, agenda
setting ini beroperasi dalam tiga bagian sebagai berikut: 51
49
Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, Raja Gravindo Persada, Jakarta,2007. Hal 195
Ibid
51
Ibid hal 198
50
58
1. Agenda media itu sendiri harus diformat. Proses ini akan
memunculkan mesalah bagaimana agenda madia itu terjadi
pada waktu pertama kali.
2. Agenda media dalam banyak hal mempengaruhi atau
berinteraksi dengan agenda publik atau kepentingan isu tertentu
bagi publik. Pernyataan ini memunculkan pertanyaan, seberapa
besar kekuatan media mampu memperngaruhi agenda publik
dan bagaimana publik itu melakukanya.
3. Agenda publik mempengaruhi atau berinteraksi ke dalam
agenda kebijakan. Agenda kebijakan adalah pembuatan
kebijakan publik yang dianggap penting bagi individu.
Dengan demikian, agenda setting ini memprediksi bahwa agenda media
mempengaruhi agenda public, sementara agenda publik sendiri akhirnya
memengaruhi agenda kebijakan. Untuk lebih memperjelas tiga agenda (agenda
media, agenda khalayak, dan agenda kebijakan) dalam teori agenda setting ini,
ada beberapa dimensi yang berkaitan seperti yang dikemukakan oleh Mannheim
(Severin dan Tankard Jr,1992) sebagai berikut: 52
1. Agenda media terdiri dari dimensi-dimensi berikut.
A. Visibility (visibilitas), yakni jumlah dan tingkat menonjol
berita.
B. Audience Salience ( tingkat menonjol bagi khalayak), yakni
relevansi isi berita dengan kebutuhan khalayak.
52
Ibid. hal 198
59
C. Valence
(valensi),
yakni
menyenangkan
atau
tidak
menyenangkan cara pemberitaan bagi suatu peristiwa.
2. Agenda Khalayak, terdiri dari dimensi-dimensi berikut.
A. Familiarity (keakraban), yakni derajat kesadaran khalayak
akan topik tertentu.
B. Personal salience (penonjolan pribadi), yakni relevansi
kepentingan individu dengan cirri pribadi.
C. Favorability (kesenangan), yakni pertimbangan senang atau
tidak senang akan topic berita.
3. Agenda kebijakan terdiri dari dimensi-dimensi sebagai berikut.
A. Support (dukungan), yakni kegiatan menyenangkan bagi posisi
suatu berita tertentu.
B. Likelihood
kemungkinan
of
action
(kemungkinan
pemerintahan
kegiatan),
melaksanakan
apa
yakni
yang
diibaratkan.
C. Freedom of action (kebebasan bertindak), yakni nilai kegiatan
yang mungkin dilakukan pemerintah.
Kekuatan media dalam membentuk agenda publik sebagian tergantung
pada hubungan media bersangkutan dengan pusat kekuasaan. Jika media memiliki
hubungan yang dekat dengan kelompok elit masyarakat, maka kelompok tersebut
akan memperngaruhi agenda media dan pada gilirannya juga akan mempengaruhi
agenda publik. Pada umunya, para pendukung teori kritis percaya bahwa media
60
dapat menjadi, atau biasanya menjadi instrument ideologi dominan di masyarakat,
dan bila hal itu terjadi, maka ideologi dominan itu akan mempengaruhi agenda
publik.
2.6
Teori Uses And Gratification53
Teori ini dicetuskan oleh Elihu Katz, Michael Gurevitch dan Hadassa
Hass (1973) . Teori uses and Gratification atau (Penggunaan dan kepuasan) ini
menyatakan bahwa orang mempunyai kebutuhan-kebutuhan dan keinginankeinginan yang dapat dipenuhi dengan menggunakan (berlangganan, membaca,
menonton, atau mendengarkan) media massa. Untuk memenuhi kebutuhan
tersebut dan keinginan tersebut orang lalu memilih, media apa yang hendak
digunakan, kemudian juga memilih pesan apa (acara, rubric, berita) yang hendak
“dinikmati”. Tindakan memilih atau menggunakan tersebut dilakukan karena
orang mengharapkan kepuasan atau terpenuhinya keinginan. Dengan kata lain
teori ini mengatakan bahwa orang sebenarnya aktif membuat pilihan sesuai
dengan apa yang menjadi kebutuhan dan keinginannya. Karena itu teori ini
digunakan oleh orang terhadap media (what the people do with mass media).
Teori ini menjelaskan bahwa khalayak itu tidak pasif artinya teori ini
mengasumsikan apa yang dianggap penting oleh media, belum tentu dianggap
penting juga oleh khalayak.
Pengguna media atau audien memiliki peran aktif dan berusaha untuk
mencari sumber media yang paling baik di dalam usaha memenuhi kebutuhanya,
artinya teori ini mengansumsikan bahwa pengguna mempunyai pilihan alternatif
53
Dr. Hamidi, Metode penelitian dan Teori Komunikasi, UPT. Universitas Muhammadiyah
Malang, 2007. Hal 77
61
untuk memuaskan kebutuhanya. Teori ini lebih menekankan pada pendekatan
manusiawi dalam melihat media massa. Artinya, manusia itu mempunyai
otonomi, wewenang untuk memperlakukan media. Blumer dan Katz percaya
bahwa tidak hanya ada satu jalan bagi khalayak untuk mengunakan media.
Sebaliknya mereka percaya ada banyak alasan orang mengunakan media. Menurut
pendapat teori ini, konsumen media mempunyai kebebasan untuk memutuskan
bagaimana (lewat media mana) mereka menggunakan media dan bagaimana
media itu akan berdampak pada dirinya. 54
Kita dapat memahami interaksi orang dengan media melalui pemanfaatan
media oleh orang itu (uses) dan kepuasan yang diperoleh (gratification).
Gratifikasi yang sifatnya umum antara lain pelarian dari rasa khawatir, peredaan
rasa kesepian, dukungan emosional, perolehan informasi, dan kontak sosial.
Alasan khalayak memilih media karena masing-masing orang berbeda tingkat
pemanfaatan medianya.
Teori ini mengeksplorasi bagaimana individu memilih outlet media. Salah
satu aliran riset ini mengatakan bahwa orang mencari media tertentu untuk
memenuhi kebutuhan mereka. Teori ini mengidentifikasi lusinan alasan mengapa
orang mengunakan media, diantaranya adalah untuk mengawasi, sosialisasi, dan
diversi. 55
1. Fungsi Mengawasi
Dalam masyarakat modern, pengawasan dan kewaspadaan ini
disediakan oleh media massa, yang dapat mengawasi dan memantau
54
55
Nurudin, Pengantar ilmu komunikasi, Rajagrafindo persona, Jakarta, 2007. Hal 191
John Vivian, Teori Komunikasi Massa, Prenada Media Group,Jakarta, 2008. Hal 475
62
lingkungan global dan lokal untuk mendapatkan informasi yang
membantu orang membuat keputusan demi kehidupan yang lebih bai,
bahkan bertahan hidup. Liputan berita adalah bentuk yang paling jelas
dari fungsi media sebagai pengawasan atau pemantauan (surveillance
Function). Dari laporan cuaca, orang bisa memutuskan apakah akan
membawa jas hujan, dari berita orang dapat mendukung presidennya
atau tidak. Meski tidak semua orang terobsesi mendapatkan informasi
tentang apa yang terjadi di seluruh dunia, selalu ada kesenangan
mendapat berita baru. Semua orang membutuhkan informasi yang
reliable atau dapat diandalkan tentang lingkungan sekitar mereka.
Media berita menyediakan fungsi pemantauan untuk audien mereka,
menyurvei dunia untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dan
diinginkan orang. Bukan hanya berita yang menyediakan fungsi ini
dari drama dan karya sastra (literatur) orang dapat mempelajari isu-isu
kemanusiaan yang memberi mereka pemahaman yang lebih baik
tentang kondisi manusia. Music populer dan entertainment, yang
disampaikan lewat media massa, menimbulkan reaksi emotional
terhadap kemanusiaan, dan juga memberi mereka pemahaman
emotional tentang orang lain yang berada di tempat yang jauh.
2. Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi ini adalah proses seumur hidup dan banyak
dibantu oleh media massa. Penggunaakn media bisa menjadi aktivitas
sosial yang menyatukan orang-orang, misalnya mereka memiliki
63
pengalaman sepeti menonton serangan WTC (World Trade Center)
9/11. Media juga membantu kebersamaan dengan menciptakan
kesamaan (Commonality) orang-orang yang berlangganan Newsweek
akan
punya
pengalaman
membaca
bersama,
meski
mereka
membacanya sendiri-sendiri. Dalam pengertian ini media adalah
penting dalam menciptakan komunitas, atau mungkin bahkan rasa
kebangsaan, komunikasi global, dan rasa persaudaraan.
3. Fungsi Diversi
Melalui media massa orang bisa melarikan diri dari kejemuan
sehari-hari, misalnya dengan menonton opera sabun, kisah misteri
pembunuhan atau menikmati music pop. Ini adalah fungsi diversi
(pengalihan). Hasilnya biasanya berupa stimulasi, relaksasi, atau
pengenduran atau pembebasan emosi.
2.7
Media Di Tengah Pengaruh Sosial
Penggunaan media adalah salah satu cara untuk memperoleh pemenuhan
kebutuhan, maka efek media sekarang di definisikan sebagai situasi ketika
pemuasaan kebutuhan tercapai. Dalam hal ini sebagian besar perilaku audien akan
dijelaskan melalui berbagai kebutuhan dan kepentingan individu. Penggunaan
media itu terdiri dari; jumlah waktu yang digunakan untuk mengikuti media, jenis
media yang dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media
dengan isi media yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan.
64
Menurut McQuail, berbagai tekanan, hambatan dan tuntutan yang
membatasi gerak media tidak seluruhnya bersifat negatif, tetapi dapat juga bersifat
positif, yang justru menjadi sumber pembebasan (misalnya, kebijakan pemerintah
yang melindungi kebebasan media dari tekanan). Dengan kata lain, tekanan yang
diterima media sebagai sesuatu yang wajar, bahkan perlu. Organisasi media yang
tidak menerima tekanan justru menunjukkan bahwa media tersebut dipandang
tidak penting oleh masyarakat, sebagaimana dikemukakan McQuail, lack of
external pressure would probably indicate social marginality or insignificance.56
Berdasarkan gagasan Engwall (1978), McQuail mengidentifikasi adanya
enam jenis hubungan atau relasi yang perlu diteliti lebih lanjut untuk
mendapatkan pemahaman mengenai berbagai kondisi yang memengaruhi kegiatan
organisasi media dan peran komunikator massa di dalamnya. Keenam jenis
hubungan atau relasi tersebut adalah: (a) hubungan media dengan masyarakat; (b)
hubungan dengan pemilik, klien dan pemasok; (c) dengan kelompok penekan; (d)
internal organisasi; dan (e) hubungan media dengan audien.
Berdasarkan gagasan yang dikemukakan di atas, secara khusus akan
dibahas hubungan media massa dengan tujuh pihak berpengaruh dan menjelaskan
bagaimana kekuatan masing-masing saling berinteraksi dengan media massa
sehingga memengaruhi isi pesan yang disampaikan media. Adapun ketujuh pihak
tersebut adalah:57 1) Penguasa/pemerintah, 2) masyarakat umum, 3) kelompok
penekan, 4) pemilik, 5) pemasang iklan, 6) audien, 7) internal organisasi
56
57
Morrisan , Teori Komunikasi Massa, Ghalia Indonesia, Bogor, 2010.Hal 47
Ibid Hal. 48
65
2.8
Rating dan Share
Menurut Morissan dalam bukunya Manajemen Media Penyiaran; Strategi
Mengelola Radio dan Televisi menyatakan bahwa peringkat program atau rating
menjadi hal yang sangat penting bagi pengelola stasiun penyiaran komerisal.
Rating merupakan hal yang penting karena pemasang iklan selalu mencari stasiun
penyiaran atau program siaran yang paling banyak ditonton atau didengar orang.
Rating menjadi indokator apakah program itu memiliki audien atau tidak. Rating
juga menjadi perhitungan bagi pemasang iklan yang ingin mempromosikan
produk atau jasanya. Dengan demikian, laporan rating memiliki peran yang
menentukan bagi stasiun penyiaran.58
Riset Rating meneliti efektivitas program pada saat ditayangkan di stasiun
penyiaran. Riset rating pada dasarnya meneliti tindakan audien terhadap pesawat
penerima televisi atau radio. Tindakan audien terhadap pesawat penerima itu
meliputi tindakan mematikan (turn off), menghidupkan (turn on), memindahkan
(switching) saluran pesawat televisi.
Perusahaan atau lembaga rating memberikan laporanya kepada siapa saja
yang bersedia membelinya. Laporan rating dapat diberikan dalam periode harian,
mingguan, bulanan, dan dalam periode beberapa bulan sekali.
Sebelum melakukan riset rating, maka ada beberapa faktor yang perlu
diperhatikan peneliti yaitu : 1). Penentuan wilayah siaran; 2). Unit penghitungan;
3). Konsep rating.
1. Wilayah Siaran
58
Morissan, Manajemen Media Penyiaran; Strategi Mengelola Radio dan Televisi, Kencana,
Jakarta, 2008, hal: 342
66
Hal pertama yang harus diperhatikan dalam melaksanakan
penelitian program media penyiaran adalah menetukan wilayah
siaran. Peneliti harus menentukan secara jelas wilayah geografi
siaran dari suatu stasiun penyiaran yang hendak ditelitinya.
Menurut Head-Sterling (1982), pemerintah suatu negara
harus dapat menciptakan suatu sistem penyiaran nasional yang
memilki batasan-batasan wilayah siaran yang tegas dan
menghindari terjadinya tumpang-tindih siaran (overlaping).
Wilayah-wilayah siaran ini merupakan pasar (market) bagi para
pemasang iklan. Hal ini berarti wilayah siaran yang jelas akan
memudahkan pemasang iklan untuk mempersiapkan strategi
iklanya dalam mencapai target audien yang diinginkannya.
2. Unit Perhitungan
Setelah dapat ditentukan secara jelas suatu wilayah siaran,
maka langkah selanjutnya adalah menentukan audien. dalam
dunia penyiaran apa yang disebut satu audien adalah satu
rumah tangga atau satu orang. Dengan demikian, peneliti harus
menentukan terlebih dahulu satuan yang ingin digunakanya,
apakah rumah tangga atau perorangan.
Perhitungan jumlah audien berdasarkan jumlah rumah tangga
pada suatu wilayah merupakan cara perhitungan yang lebih
mudah dibandingkan dengan perhitungan berdasarkan jumlah
orang (individu). Rumah tangga lebih mudah dihitung karena
67
jumlahnya yang lebih sedikit dibandingkan dengan orang serta
letaknya yang berubah-ubah. Keuntungan lain, perhitungan
berdasarkan rumah tangga karena kegiatan menonton televisi
pada umunya berlangsung di rumah, sehingga sangat masuk
akal jumlah rumah tangga menjadi dasar perhitungan jumlah
audien. Namun perhitungan audien berdasarkan jumlah rumah
tangga juga memiliki kelemahan dalam hal perhitungan jumlah
audien yang tingal pada satu bangunan tertentu yang bukan
rumah misalnya hotel, asrama, barak dan semacamnya.
3. Konsep rating
Pengelola stasiun penyiaran pada umumnya sangat peduli
dengan peringkat atau rating dari suatu program yang
ditayangkan di stasiun penyiaranya. Rating yang tinggi berarti
penonton yang lebih banyak dan jumlah jumlah pemasang iklan
yang lebih besar.
Sydney Head dan Christopher Sterling mendefinisikan rating
sebagai “ A comparative estímate of set tuning in any given
market,” yaitu perkiraan komparatif dari jumlah pesawat
televisi yang sedang digunakan pada suatu wilayah siaran
tertentu. Kata “komparatif’ digunakan dalam definisi tersebut
karena suatu rating akan membandingkan estimasi jumlah
audien yang sebenarnya (actual) dengan kemungkinan jumlah
total audien.
68
Menurut Head Sterling , bagaimanapun menariknya suatu
program siaran, tidaklah mungkin mampu menarik seluruh
rumah tangga untuk menyaksikan program itu. Ada rumah
tangga yang tidak menghidupkan televisinya. Suatu rumah
tangga tidak menghidupkan televisinya karena berbagai alasan
misalnya: orangnya sedang tidur, ada anggota keluarga yang
sedang sakit, meninggalkan rumah untuk berpergian, pesawat
televisi yang rusak, dan sebagainya.
Rating
adalah
suatu
perkiraan
karena
perhitungan
didasarkan pada jumlah pesawat televisi yang digunakan oleh
satu kelompok audien yang dijadikan sampel, dan sampel tidak
akan pernah menghasilkan ukuran yang mutlak (absolut) tetapi
hanya perkiraan. Rating memberikan suatu perkiraan atas
kemungkinan persentase keseluruhan (total) audien yang
menonton suatu program siaran.
Share adalah Jumlah audien yang betul betul menyaksikan acara televisi,
atau bagian dari audien yang betul-betul menyaksikan acara televisi. Dan hasil
dari pembagian itu disebut dengan audience share. Share diperoleh dari stasiun
televisi dengan membagi jumlah penonton yang menyaksikan acara televisi
dengan keseluruhan rumah tangga yang betul-betul menyaksikan televisi. Hasil
perhitungan audience share ini biasanya lebih disukai pengelola stasiun televisi
untuk menarik pemasang iklan daripada rating, selain karena angkanya yang lebih
tinggi daripada rating, juga karena audience share memberikan informasi kepada
69
pemasang iklan secara lebih real mengenai posisi suatu televisi terhadap televisi
lainya.59
2.9
Produser
Dalam dunia penyiaran khususnya pertelevisian, produser memegang
peranan amat penting dalam perputaran roda produksi acara televisi. Produser
sendiri berasal dari kata bahasa inggris yaitu “to produce” yang berarti
menghasilkan. Produser berarti orang yang memproduksi sebuah acara televisi,
bukan membiayai atau menanam investasi dalam sebuah produksi acara televisi.
Tugas seorang produser adalah memimpin seluruh tim produksi sesuai tujuan
yang ditetapkan bersama sesuai dengan aspek kreatif maupun manajemen
produksi, sesuai dengan anggaran yang telah disepakati. Sementara definisi lain
menyatakan bahwa produser adalah seseorang yang bertanggung jawab secara
umum terhadap seluruh produksi. Produksi yang dimaksud adalah produksi film,
sinetron, dan program acara televisi lainya. Produser juga terlibat secara tidak
langsung dalam pekerjaan lainya, seperti pada pencari bakat, penulis sknelario,
penyunting gambar dan sebagainya.60
Pada program informasi, terdapat berbagai macam produser yaitu produser
eksekutif yang tugasnya bertanggung jawab terhadap penampilan jangka panjang
suatu program secara keseluruhan. Dia bertugas memikirkan setting, dekor atau
latar belakang,tampilan suatu program informasi yang akan menjadi cirri khas
program itu. Misalnya gaya pembukaan dan penutupan program, menentukan
59
60
Morissan, Manajemen Media Penyiaran; Strategi Mengelola Radio dan Televisi, Kencana,
Jakarta, 2008, hal: 347
Indah Rahmawati & Dodoy Rusnandi, Berkarier di dunia Broadcasting televisi dan radio,
laskar aksara, Bekasi. Hal 21
70
siapa presenternya dan detail lainya. Semua itu dilakukan setelah berkonsultasi
terlebih dahulu dengan direktur pemberitaan dan manajer stasiun televisi.
Produser eksekutif juga melakukan pengawasan terhadap kerja reporter
dan produser dan memastikan staf redaksi mematuhi style yang telah ditetapkan,
dan konsisten dengan ketetapan itu. Ia juga memegang keputusan akhir mengenai
berita apa yang harus turun atau yang tidak perlu disiarkan, ia harus memikirkan
bagaimana cara untuk memperbaiki mutu program dan menjaga peringkat acara
(rating) agar tetap baik. Jika peringkat suatu acara turun maka ia harus dapat
memberikan penjelasan mengapa peringkatnya turun dan ia harus memberikan
argumentasi bagaimana cara memperbaiki hal itu.61
Produser pada program informasi, khususnya program berita bertanggung
jawab terhadap suatu program berita. Produser akan memutuskan berita-berita apa
saja yang disiarkan dalam program beritanya, berapa lama durasi suatu berita
dapat disiarkan, format berita apa yang akan digunakan; apakah voice over (VO) ,
paket, reader, dan lain lain. Produser harus menyusun bagaimana urutan beritanya
, apa yang akan ditampilkan pertama dan apa yang akan dikeluarkan terakhir.
Singkatnya, produser bertugas membentuk program beritanya. Jika dirinci lagi
maka terdapat beberapa jenis produser, yaitu : Produser Acara (show producer),
Produser rekanan (associate Producer), produser lapangan (Field Produser)
1. Produser Acara62
Produser acara atau sering disebut dengan ( line producer )
bertanggung jawab untuk mempersiapkan penayangan suatu
61
Morrisan, manajemen media penyiaran, strategi mengelola radio dan televisi, kencana, Jakarta
2008. Hal 282
62
Ibid, hal 283
71
program berita. Ia bertugas untuk memilih berita- berita yang
akan disiarkan pada suatu program berita. Produser acara juga
harus bisa memutuskan berita apa yang akan disiarkan dan ia
mempersiapkan
segala
sesuatu,
agar
berita
itu
dapat
ditayangkan.
Produser acara harus mempersiapkan susunan berita (rundown)
yang berisikan berbagai format berita yang akan ditampilkan
(apakah itu paket,VO, reader, Grafik, dan lain-lain) pada
program berita. Produser harus memperhitungkan waktu tayang
(durasi) dari masing-masing format berita itu, dan juga harus
mempersiapkan urutan beritanya, apa saja yang akan tampil
pada segmen pertama, kedua dan seterusnya. Produser acara
harus tanggap terhadap perkembangan berita. Dalam hal ini
struktur rundown dapat berubah sewaktu-waktu. Jika terdapat
perkembangan yang dinilai menarik, produser acara akan
mengusulkan kepada korlip untuk menugaskan reporter meliput
peristiwa itu.
2. Produser Lapangan
Produser lapangan bertugas melakukan koordinasi pada saat
peliputan dan sesuai namanya, produser lapangan akan lebih
banyak berada di lokasi. fungsi produser lapangan menjadi
penting, ketika stasiun televisi melakukan liputan langsung
(live). Dia akan mengarahkan juru kamera dan reporter di
72
lapangan, termaksud mempersiapkan wawancara, memberikan
masukan kepada reporter mengenai materi wawancara atau
siapa narasumber yang akan diwawancarai.
3. Asisten Produser
Tugas seorang asisten produser antara lain membantu reporter
mempersiapkan paket berita jika reporter berada dalam keadaan
waktu yang mendesak atau jika reporter tidak sempat
menyelesaikan paket beritanya karena ia harus berangkat lagi
untuk melaksanakan tugas berikutnya. Dengan kata lain, asisten
produser akan mengambil alih tugas reporter dalam hal reporter
tidak mungkin mengerjakanya sendiri. Asisten produser juga
bertugas mengumpulkan gambar yang dikirm (di –feeding )
oleh reporter dari lapangan melalui saluran satelit atau
microwave. 63
63
Ibid, hal 285
Download