BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Program Siaran Televisi Setiap televisi pasti memiliki program yang banyak dan beragam, setiap stasiun televisi juga pasti memiliki program unggulannya masing-masing. Namun jenis program tidak selalu sama, ada program informasi dan program hiburan. 2.1.1 Pengertian Program Televisi Televisi banyak memberikan manfaat kepada semua orang melalui program-program yang disiarkan. Mulai dari program yang berfungsi untuk informasi, hingga program yang berfungsi untuk menghibur. Kata Program berasal dari bahasa Inggris yaitu Programme atau Program yang berarti acara atau rencana. Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiennya. 9 Program yang dibuat haruslah menarik dan memiliki ciri khas agar mampu bersaing untuk mendapatkan perhatian masyarakat, karena bagaimanapun masyarakat yang menentukan bagus tidaknya suatu program dan itu akan berpengaruh terhadap stasiun televisi untuk menarik pemasang iklan. 9 Morissan, Manajemen Media Penyiaran; Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Media Grafika 77. Jakarta. 2008. Hal 200 11 12 Menurut Vane-Gross (1994) dalam Morissan (2008) menentukan jenis program berarti menentukan atau memilih daya tarik dari suatu program. Adapun yang dimaksud dengan daya tarik adalah bagaimana suatu program dapat menarik audiennya. 10 2.1.2 Jenis-Jenis Program Televisi Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai macam jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Pada dasarnya apa saja bisa dijadikan program untuk ditayangkan di televisi selama program itu menarik dan disukai audien, selamaa tidak bertentangan dengan kesusilaan, hukum, dan aturan yang berlaku. Berbagai jenis program dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar berdasarkan jenisnya, adalah sebagai berikut :11 1. Program Informasi Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannnya untuk memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak audien. Program informasi dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu : a) Berita Keras (hard news) Segala informasi penting dan/atau menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui khalayak 10 Ibid Morrisan, Manajemen Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio & Televisi :Kencana, 2008, hal 208 11 13 secepatnya. Dalam hal ini berita keras dapat dibagi ke dalam beberapa bentuk berita, yaitu : Straight news adalah suatu berita singkat (tidak detail) dengan hanya menyajikan informasi terpenting saja yang mencakaup 5W + 1H (Who, What, Where, When, Why, dan How). Feature adalah Berita ringan namun menarik. Infotainment adalah berita yang menyajikan informasi mengenai kehidupan orang-orang yang dikenal masyarakat. b) Berita Lunak (soft news) Segala informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam (indept) namun tidak bersifat segera ditayangkan. Program yang termasuk kategori berita lunak, yaitu : Current affair adalah program yang menyajikan informasi yang terkait dengan suatu berita penting yang muncul sebelumnya namun dibuat secara lengkap dan mendalam. Magazine adalah program yang menampilkan informasi ringan namun mendalam atau dengan kata lain magazine adalah feature dengan durasi yang lebih panjang. 14 Dokumenter adalah program informasi yang bertujuan untuk pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik. Talk Show atau perbicangan adalah program yang menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas suatu topik tertentu yang dipandu oleh seorang pembawa acara (host). 2. Program Hiburan Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audien dalam bentuk : a) Drama Pertunjukan (show) yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang (tokoh) yang diperankan oleh pemain (artis) yang melibatkan konflik dan emosi. b) Sinetron Drama yang meenyajikan cerita dari berbagai tokoh secara bersamaan. c) Film Film layar lebar yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan film. 15 2. Permainan (Game show) Suatu bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu ataupun kelompok (tim) yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu. Program permainan dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu : Quiz show adalah permainan yang menekankan pada kemampuan intelektualitas. Ketangkasaan adalah peserta dalam permainan ini harus menunjukkan kemampuan fisik atau ketangkasan untuk melewati suatau halangan. Reality show adalah program ini mencoba untuk menyajikan situasi seperti konflik, persaingan atau hubungan berdasarkan realitas yang sebenarnya. Musik Program musik dapat ditampilkan dalam dua format yaitu video klip atau konser. Program musik berupa konser dapat dilakukan di lapangan (out door) ataupun di dalam studio (out door). Pertunjukan Program yang menampilkan kemampuan (performance) seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di studio ataupun di luar studio, di dalam ruangan (in door) ataupun di luar ruangan (out door). 16 2.2 Program Berita Televisi Hampir seluruh stasiun televisi memiliki program berita, Program berita merupakan keharusan bagi stasiun televisi karena menyebarkan informasi kepada masyarakat luas merupakan salah satu fungsi dari televisi. Tidak berbeda dengan program-program lainya, tayangan berita berlomba-lomba untuk menyajikan informasi yang terbaik kepada masyarakat, tapi program berita seperti apa yang dianggap berhasil. 2.2.1 Pengertian Program Berita Televisi Fred Morris dalam bukunya “Broadcast Journalism Techniques of radio and TV News “ mengatakan “news is immediate, the important, the things that have impact on our lives”. Artinya adalah sesuatu yang baru, pentinng dan dapat memberikan dampak dalam kehidupan manusia.12 Charles Dana (1996) dalam bukunya “Broadcast Journalism Techniques of Radio dan TV News” mengemukakan, “when a dog bites a man, that is not news, but when a man bites a dog, that is news”. Artinya ketika anjing mengigit manusia itu bukan berita, tatpi jika manusia mengigit anjing, itu baru berita. Dalam definisi ini Charles Dana menberikan batasan berita secara filosofis, bahwa segala sesuatu yang diluar kebiasaan atau sesuatu yang unik adalah berita.13 Berita TV merupakan suatau peristiwa yang mengandung unsur penting dan menarik bagi pemirsa televisi. Sebuah berita tidak selalu harus 12 13 Arifin S.Harahap, jurnalistik Televisi, PT.Indeks Kelompok Gramedia,2006 hlm 3 Ibid. hal. 3 17 ada setelah persitiwa terjadi. Karena pernyataan berita baru pasti ada setelah terjadi sebuah peristiwa, dikritik oleh James M Neal dan Suzzane S.Brown.14 Informasi dikatakan penting jika mengandung unsur keamanan, uang maupun gangguan. Keamanan apabila manyangkut nyawa maupun harta yang berharga bagi seseorang. Uang, apabila informasi menyangkut kondisi keuangan masyarajat, dan gangguan, apabila berita menyangkut hal-hal yang dapat mengangu aktifitas kehidupan mereka. Dikatakan menarik, apabila informasi tersebu bersifat unik, mampu membangkitkan kekaguman, rasa lucu atau humor atau informasi mengenai pilihan hidup.15 2.2.2 Jenis Berita Berdasarkan karakternya, berita dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:16 A. Berita Langsung (Straight / Hard / Spot News) Berita langsung digunakan untuk menyampaikan berita penting yang secepatnya harus diketahui khalayak. Aktualitas unsur yang pentinng dan berita langsung. Kejadian yang sudah lama terjadi tidak memiliki nilai untuk berita langsung. 14 Morissan, Jurnalistik Mutakhir, Pengertian Berita dan memilih Berita televisi. Ibid, hal.3 16 Eni Setiati, Ragam jurnalistik Baru Dalam Pemberitaan, penerbit ANDI Yogyakarta,2005,hlm 31-32 15 18 B. Berita Ringan (Soft News) Berita ringan tidak mengutamakan unsur penting yang hendak diberitakan, tetapi mengenai sesuatu yang menarik. Berita ini biasanya diambil dari “sisi lain” suatu kejadian penting. C. Berita Kisah (Feature) Berita kisah adalah berita tentanng kejadian yang dapat menyentuh atau menambah pengetahuan pemirsa melalui penjelasan lengkap dan mendalam. Nilainya ditekankan pada unsur manusiawi, sekaligus dapat menambah pengetahuan pemirsa. Menurut Fred Wibowo dalam bukunya “Teknik Produksi Program Televisi” berita dibagi menjadi dua yaitu :17 A. Berita Harian Berita Harian atau berita hangat adalah berita yang perlu segera disampaikan kepada masyarakat. Berita semacam ini sangat terikat waktu aktual yang singkat. Berita hangat biasanya bersifat linier dan langsung (straight news). Di samping bentuk straight news (berita langsung), berita harian dapat pula berbentuk indepth news atau berita mendalam. Berdasarkan sifat dan kekuatan materi beritanya straight news dapat berupa soft news (berita lunak). Artinya berita-berita yang bersangkut paut dengan kejadian-kejadian umum yang 17 Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, Pinus Book Publisher, Yogyakarta, 2007, hal: 135 19 penting di masyarakat. Misalnya, kegiatan pengembangan daerah, kegiatan masyarakat dan human interest. Hard news (berita keras) adalah berita yang mengandung konflik dan member sentuhan-sentuhan emosional serta melibatkan tokoh masyarakat atau orang terkenal. Misalnya: korupsi dari pejabat tinggi Negara, konflik politik antara menteri dan orang berpengaruh di masyarakat, dan lain-lain. Spot news adalah berita singkat dan penting yang memberikan informasi mengenai suatu kejadian atau peristiwa. Apabila suatu berita penting, berita itu dapt disirkan sehera tanpa menunggu program berita dan menghentikan siran yang sedang berlangsung. Berita semacam ini disebut Breaking News atau semacam stop press di dalam surat kabar atau tabloid. Berita harian yang berbentuk indepth news atau berita mendalam, menyajikn berita secara lebih lengkap dan bersift multilinear. Kejadian yang memiliki nilai berita, disajikan dengan mengetengahkan berbagai aspek, latar belakang, hubungan dengan konteks yang lebih luas, dan menempatkan kejadian atau fakta itu dalam kaitan dengan berbgi kmungkinan kejadian-kejadian lain. Berita mendalam (indepth news) yang mencoba menyikap hal-hal yang ditutup-tutupi dan menyelidiki fakta-fakta yang tersembunyi disebut berita investigatif. 20 B. Berita Berkala Berita yang bersifat time less (tidak terikat waktu) memiliki kemungkinan-kemungkinan penyjian yang lebih lengkap dan mendalam. Model berita berkala biasanya merupakan karya jurnalistik yang artistik. Format dari karya jurnalistik berupa program documenter, feature, dan magazine. Berita tentang mode dan perkembangannya, termasuk event mode show yang terjadi, berita olahraga lengkap dengan tinjauan pertandingan mingguan. Sering hanya di satu cabang olahraga saja, sering beberapa cabang olahraga sekaligus. 2.2.3 Nilai Berita Dalam memilih materi berita terdapat batasan-batasan atau pertimbangan-pertimbanngan. Dengan alasan agar berita tersebut menarik karena berita sesungguhnya memiliki nilai atau bobot yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Nilai berita tersebut sangat bergantung pada berbagai pertimbangan sebagai berikut: 18 a) Timelines, artinya tepat waktu. Berita harus disiarkan secepat mungkin sehingga factor aktualitas bagi sebuah berita merupakan dasar utama yang harus dipertimbangkan. 18 Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi:menjadi Reporter Profesional, penerbit PT.Remaja Rosdakarya,2003,29-40 21 b) Proximity, artinya kedekatan. Kedekatan disini berarti dekat dari segi lokasi, pertalian ras, profesi, kepercayaan, kebudayaan maupun kepentingan yang terkait lainya. c) Prominence, artinya orang yang terkemuka. Semakin terkenal seseorang, maka semakin menarik berita mengenainya. d) Consequence, artinya konsekuensi atau akibat. Segala tindakan atau kebijakan, peraturan, perundangan dan lain-lain yang dapat berakibat merugikan atau menyenangkan orang banyak merupakan berita yang menarik. e) Conflict, (konflik) merupakan bagian yang terjadi dalam kehidupan yang memiliki nilai berita yang sangat tinggi. f) Development, artinya pembanngunan. Berita tentang keberhasilan dan kegagalan pembangunan memiliki daya tarik jika diulas secara baik. g) Disaster (bencana) dan Crimes (criminal) merupakan berita yang sangat menarik karena menyangkut keselamatan orang. h) Weather (Cuaca) karena mempengaruhi kegiatan masyarakat. i) Sport (olahraga). Berita olahraga memiliki daya tarik tersendiri terutama jika berlangsung peristiwa olahraga besar, seperti piala dunia,dan sebagainya. j) Human Interest, Artinya informasi yang dapat menyentuh perasaan, pendapat dan pikiran manusia. 22 Untuk Indonesia, masih ada satu unsur lagi yang perlu diperhatikan yakni unsur security,yakni keamanan. Betapa pentingnya atau menariknya suatu berita apabila dilihat dari sisi keamanan. Betapa pentingnya atau menariknya suatu berita apabila dilihat dari sisi keamanan dapat membahayakan stabilitas Negara, berita tersebut tidak layak untuk ditayangkan. Jadi informasi yang dapat menimbulkan SARA, dapat menyulut kerusuhan dan merugikan stabilitas nasional harus dihindari. 2.2.4 Sumber Berita Sebuah stasiun TV harus mengejar dan mendapatkan berita tidak hanya menunggu berita yang datang. Untuk itu berita bisa didapatkan dari beberapa sumber berita seperti berikut:19 1. Reporter Sumber berita yang paling utama adalah reporter dan juru kamera yang bertugas mencari berita dan informasi yang baru di lapangan. Dapat juga mengirim wartawan ke berbagai sumber berita di pelosok dunia. Beberapa stasiun televisi besar dengan skala internasional mempunyai reporter dan juru kamera yang ditempatkan diseluruh dunia. 2. Pelayanan Darurat Reporter harus selalu sigap dan pro-aktif terhadap peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar. Berita penting dapat ditemukan oleh reporter dengan cara mencari informasi awal 19 Morissan Modul Perkuliahan Sumber Berita, Univ.Mercubuana,2005 23 yang dapat menjadi petunjuk dari suatu berita penting, karena reporter tidak hanya selalu menunggu penugasan yang akan diberikan kepadanya. Untuk itu reporter harus mengembangkan jaringan dengan semua unit pelayanan darurat. Stasiun televisi harus memiliki kontak dengan : polisi, pemadam kebakaran, rumah sakit (Gawat Darurat), pusat informasi cuaca, badan SAR. 3. Kontak Pribadi Kontak merupakan milik berharga seorang reporter. Reporter yang baik memiliki kontak pribadi dengan orang-orang yang bekerja pada berbagai lembaga pemerintahan dan nonpemerintahan. Disebut kontak pribadi karena nomor-nomor telepon mereka tidak dengan bebas diberikan pada semua media. Seseorang reporter biasanya dapat memiliki kontak probadi dari hubungan yang cukup lama dengan sumbernya sehingga mereka sudah saling mempercayai. Narasumber dapat memberikan informasi secara langsung dan terbuka, namun ada narasumber yang menginginkan identitasnya disembunyikan. 4. Kontak Publik Orang-orang penting atau figur kunci yang dapat dimintai keterangan atau tanggapan atau opininya mengenai berita yang sedang hangat yang mempengaruhi kepentingan organisasi atau 24 profesi mereka adalah kontak public yang harus dimiliki oleh setiap reporter. 5. Kantor Berita Seluruh stasiun televisi berlangganan dan berelasi dengan kantor berita bahkan kebanyakan stasiun televisi menjadikan kantor berita sebagai sumber berita paling penting dan paling utama bagi program beritanya, stasiun televisi membeli berita dengan cara berlangganan dengan satu atau beberpa kantor berita. 6. Siaran Pers Siaran Pers (press release) adalah informasi atau pernyataan (statement) yang dikirim ke stasiun TV dengan tujuan untuk dapat dipublikasikan. Siaran pers dapat datang dari berbagai lembaga seperti :organisasi local dan internasional, lembaga pemerintah, pejabat pemerintah, kantor-kantor asing, kelompok penakan (oposisi), lembaga non pemerintahan dan lain-lain. Siaran pers yang disebarkan biasanya menggambarkan hal-hal yang positif bagi lembaga yang mengeluarkanya. Siaran pers dikeluarkan untuk menimbulkan citra yang baik atas suatu organisasi. 7. Jumpa Pers Sebagaimana siaran pers, jumpa pers atau konferensi pers biasanya mempunyai tijuan untuk menyampaikan pesan yang 25 akan menguntungkan lembaga yang mengadakan jumpa pers tersebut. Jumpa pers dapat menjadi sumber berita yang bagus namun merupakan sumber gambar yang buruk. 8. Pemirsa Namun sekarang banyak stasiun televisi yang menghubungi sebuah stasiun televisi untuk memberikan informasi atau berita penting kepada stasiun televisi tersebut karena merasa dengan menyampaikan kepada stasiun televisi maka berita tersebut akan cepat disampaikan. 9. Saksi Mata Sakti mata merupakan salah satu sumber informasi yang baik di dalam mendapatkan berita. Karena saksi mata dapat memberikan keterangan dengan cepat sehingga menambah kredibilitas berita yang dibuat. Namun sering kali para saksi mata ini masih berada dalam kondisi emosional atau terguncang dengan peristiwa yang baru saja dialaminya sehingga reporter tidak bisa sepenuhnya mengandalkan keterangan para saksi mata untuk mendapatkan keterangan yang objektif. 10. Media lainnya Siaran TV dan radion dari pelosok dunia dapat juga menjadi sumber berita bagi suatu stasiun TV, untuk keperluan ini, ruangan berita (newsroom) perlu memiliki penerima siaran 26 radio yang baik. Sudah seharusnya bila setiap stasiun televisi berlangganan surat kabar yang terbit di ibukota dan surat kabar local yang dinggap berwibawa. 11. Beberapa Catatan Reporter mendapatkan informasi dari berbagai sumber seperti yang dijelaskan diatas. Jika informasi yang diperoleh itu sama tentunya tidak akan menjadi masalah, namun cukup sering informasi yang diperoleh itu berbeda-beda antara satu sumber dengan sumber yang lainya, untuk itu reporter perlu member penjelasan siapa yang mengatakanya. Jika reporter memiliki nama dari sumbernya maka itu sebaiknya disebutkan dalam berita sepanjang sumber tidak keberatan. Dengan demikian pemirsa TV akan dapat memutuskan seberapa penting informasi tersebut bagi mereka dan kira-kira seberapa akurat berita tersebut. Stasiun televisi sebaiknya memiliki perpustakaan yang menyimpan berbagai referensi berupa buku, petunjuk wisata klipping atau naskah-naskah. 2.3 Strategi Setiap Program pasti memiliki strategi agar program tersebut dapat ditonton dan diminati oleh banyak orang. Untuk menghadapi tingkat persaingan yang tinggi, program berita harus memiliki strategi khusus agar tayangan dapat disukai oleh penonton. Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan, namun untuk mencapai tujuan tersebut 27 strategi berikut strategi berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukan arah, tetapi juga harus menunjukan bagaimana taktik operasionalnya.20 Strategi sebagai sebuah kata mungkin memiliki usia kata yang lebih tua dari istilah managemen. Strategi sebagai sebuah kosa kata pada mulanya berasal dari bahasa Yunani, yaitu “strategos” ini berasal dari kata “stratos” yang berarti militer dan “ag” yang artinya memimpin (Purnomo dan Zulkieflimansyah,2005:8).21 Oxford English Dictionary memperkuat pernyataan bahwa strategi dalam konteks bahasa lebih dekat dengan bidang kemiliteran. Stratgi menurut Oxford English Dictionary mengandung arti sebagai “the art of commander-in-chef: the art of projecting and directing the larger military movements and operations of a campaign” yang memiliki terjemahan “seni seorang panglima tertinggi: seni memproyeksikan dan mengarahkan gerakan-gerakan yang lebih besar dari militer dan pengoperasian suatu kampanye”.22 Strategi produksi ini harus mampu menunjukan bagaimana operasionalnya secara praktik dan tujuan atau perencanaan awal sebelum proses produksi Wideshot dilaksanakan, dalam arti bahwa pendekatan bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung pada situasi dan kondisi. Istilah strategi berasal dari bahasa yunani “strategia” yang artinya kepemimpinan (leadership). Strategi adalah pilihan tentang apa yang ingin dicapai 20 Onong Uchyana Effendi, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, Bandung:Rosdakarya,2000 Triton P.B, Manajemen Strategis, Terapan Perusahaan dan Bisnis, Tugu Publisher, Yogyakarta, 2007 hal 15 22 Ibid 21 28 oleh organisasi di masa depan (arah) dan bagaimana cara mencapai keadaan yang diinginkan tersebut (rute).23 Tokoh yang memiliki andil besar dalam mempopulerkan dan memperkuat konsep-konsep untuk strategi bisnis baru dimulai pada era 1960-an, yaitu Kenneth Andrews, Igor Ansoff, dan Alfred Chandler. Berikut merupakan penjelasan Strategi menurut para ahli.24 Menurut (Chandler,1962) strategi adalah penetapan tujuan dasar jangka panjang dan sasaran perusahaan, dan penerapan serangkaian tindakan, serta alokasi sumber daya yang penting untuk melaksanakan sasaran ini. Strategi memperhatikan dengan sungguh-sungguh arah jangka panjang dan cakupan organisasi. Strategi juga secara kritis memperhatikan dengan sungguh-sungguh posisi organisasi itu sendiri dengan memperhatikan lingkungan dan secara khusus memperhatikan pesaingnya. Strategi memperhatikan secara sungguh-sungguh pengadaan keunggulan kompetitif, yang secara ideal berkelanjutan sepanjang waktu, tidak dengan maneuver teknis, tetapi dengan menggunakan perspektif jangka panjang secara keseluruhan (Faulkner dan Johnson, 1992) Strategi adalah arah dan cakupan organisasi yang secara ideal untuk jangka yang lebih panjang, yang menyesuaikan sumber dayanya dengan 23 24 Tedjo Tripomo dan Udan, Manajemen Strategi, Bandung:rekayasa sains,2005.hal 18 Triton P.B, Manajemen Strategis, Terapan Perusahaan dan Bisnis, Tugu Publisher, Yogyakarta, 2007 hal 15 29 lingkungan yang berubah, dan secara khusus, dengan pasarnya, dengan pelanggan dan kliennya untuk memenuhi harapan stakeholder (Jhonson dan Scholes, 1993)25 Strategi menurut (Richardson dan Thompson, 1999) memiliki dua elemen utama yaitu : harus ada sasaran strategis (yakni sesuatu yang diharapkan dapat dicapai oleh strategi), dan harus ada rencana tindakan (yakni cara yang diusulkan untuk memenuhi sasaran). Amstrong (2003:39-42) juga menambahkan dalam kumpulan buku The Art Of HRD bahwa setidaknya terdapat tiga pengertian strategis. Pertama, strategi merupakan deklarasi maksud yang mendefinisikan cara untuk mencapai tujuan, dan memperhatikan dengan sungguh-sungguh alokasi sumber daya perusahaan yang penting untuk jangka panjang dan mencocokan sumber daya dan kapabilitas dengan lingkungan eksternal. Kedua, strategi merupakan perspektif dimana isu kritis atau faktor keberhasilan dapat dibicarakan, serta keputusan strategis bertujuan untuk membuat dampak yang besar serta jangka panjang kepada perilaku dan keberhasilan organisasi. Ketiga, strategi pada dasarnya adalah mengenai penetapan tujuan (tujuan strategis) dan mengalokasikan atau menyesuaikan sumber daya dengan peluang (Strategi berbasis sumber daya) sehingga dapat mencapai kesesuaian strategis antara tujuan strategis dan basis sumber dayanya.26 Berdasarkan sekumpulan definisi di atas, maka strategi adalah sekumpulan pilihan kritis untuk perencanaan dan penerapan serangkaian rencana tindakan dan alokasi sumber daya yang penting dalam mencapai tujuan dasar dan sasaran, 25 26 Ibid hal 15 Ibid hal 15 30 dengan memperhatikan keunggulan kompetitif, komparatif, dan sinergis yang ideal berkelanjutan, sebagai arah, cakupan, dan perspektif jangka panjang keseluruhan yang ideal dari individu atau organisasi. Oleh dari itu maka dibuatlah beberapa tahapan agar strategi ini dapat berjalan dengan baik. 2.3.1 Tahapan Penyusunan Strategi Penyusunan strategi memerlukan tahapan-tahapan tertentu untuk dipenuhi. Sedikitnya ada enam tahapan umum yang perlu diperhatikan dalam merumuskan suatu strategi, yaitu: 1. Seleksi yang mendasar dan kritis terhadap permasalahan. Seleksi mendasar dan kritis terhadap permasalahan dilakukan berdasarkan faktor internal maupun eksternal yang menjadi penyebab permasalahan individu atau organisasi. Langkah-langkah seleksi yang mendasar dan kritis terhadap permasalahan adalah: Mengidentifikasi dan menginvestasi seluruh permasalahan Mengidentifikasi dan mengelompokan masing-masing permasalahan berdasarkan faktor internal dan eksternal. Mengurutkan kepentingannya. permasalahan berdasarkan tingkat 31 2. Menetapkan tujuan dasar dan sasaran strategis.27 Tujuan dan sasaran strategis merupakan unsur strategi yang sangat vital karena pencapaian tujuan dasar dan sasaran strategis ini merupakan acuan yang menjadi dasar pengukuran berhasil atau tidaknya suatu strategi. Tujuan dasar dan sasaran strategis yang dirumuskan jangan sampai malah bertentangan dengan arah, cakupan, dan perspektif jangka panjang secara keseluruhan dari suatu organisasi atau individu. Apabila salah menentukan tujuan dasar dan sasaran strategis, maka akan salah pula pemilihan alat ukur keberhasilan pencapaian suatu strategi. Ini merupakan kesalahan fatal dalam merumuskan strategis, karena penyusunan strategi lanjutanya hanya menjadi pekerjaan sia-sia dan kontra produktif. 3. Menyusun perencanaan tindakan (Action Plan). Rencana tindakan sering juga disebut dengan rencana operasional. Perencanaan tindakan adalah kegiatan penyusunan langkahlangkah yang operasional untuk mencapai hasil-hasil yang telah dirumuskan dalam strategi. Berdasarkan pengertian ini, maka kata kunci yang penting dalam membuat rencana tindakan adalah operasional. Suatu rencana mungkin dinilai baik secara konseptual atau di belajang meja, tetapi belum tentu dapat dilakukan di lapangan. Suatu rencana mungkin menunjukan keberhasilan di 27 Triton P.B, Manajemen Strategis, Terapan Perusahaan dan Bisnis, Tugu Publisher, Yogyakarta, 2007 hal 15 32 suatu tempat ketika di terapkan, namun ternyata belum tentu berhasil di tempat yang berbeda. Setidaknya ada tiga langkah yang harus diperhatijan dalam menyusun rencana tindakan atau action plan, yaitu: a) Meninjau kembali langkah-langkah dalam rencana strategis yang mungkin diterapkan. b) Mengidentifikasi dan menginventarisasi faktor-faktor operasional baik internal maupun eksternal di lapangan yang mendukung dan menghambat tingkat keberhasilan rencana konsepsional. c) Berdasarkan perhitungan dan pertimbanngan atas faktorfaktor operasional di lapangan yang telah teridentifikasi, selanjutnya harus disusun sedikitnya 3 variasi rencana tindakan, yaitu: 1. Rencana A, yang mendasar pada kemungkinan suksesnya operasional sesuai perhitungan di “belakang meja” 2. Rencana B, disebut rencana modifikasi atau rencana alternative, yaitu rencana yang mendasar terhadap kemungkinan terjadinya hambatan-hambatan terhadap kelancaran rencana di “belakang meja” oleh faktor-faktor operasional di lapangan. 33 3. Rencana C, atau rencana darurat, yaitu rencana yang bersifat semi spontan atau bahkan spontan di lapangan yang dilakukan apabila segala sesuatu yang direncanakan di “belakang meja” menjadi berantakan oleh satu atau lebih faktor operasional yang berisiko fatal. 4. Menyusun rencana penyumberdayaan. Rencana alokasi sumber daya dilakukan untuk mendukung keberhasilan atas setiap alternative rencana tindakan, baik alokasi sumber daya untuk rencana A, rencana B, rencana C. Rencana sumber daya (resources plan) menurut isinya mencangkup rencana alokasi sumber daya manusia dan rencana alokasi sumber daya infrastruktur. Rencana tindakan untuk alokasi sumber daya manusia menurut (Amstrong:2003:282) mencakup empat tahapan yaitu: 1. Perekrutan 2. Pelatihan 3. Pengurangan Karyawan 4. Peningkatan Fleksibilitas 5. Mempertimbangkan keunggulan. Perencanaan strategis pada akhirnya mempertimbangkan keunggulan. Namun jauh sebelum disusunnya perencanaan strategis memang sudah harus didefinisikasi keunggulan- 34 keunggulan yang ada pada suatu entitas. Keunggulan organisasi berdasarkan keberadaannya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu keunggulan internal dan keunggulan eksternal. Keunggulan internal adalah segala kemampuan, kapasitas, dan potensi yang dimiliki oleh sebuah organisasi untuk memperkuat daya saingnya. Keunggulan organisasi eksternal adalah segala peluang organisasi untuk memanfaatkan akses dari pihak lain dan lingkungan sekelilingnya dalam upayanya untuk mencapai perkembangan yang lebih baik dan memperkuat daya saing. 5. Mempertimbangkan keberlanjutan. Pertimbangan keberlanjutan dalam penyusunan strategi dapat disebut sebagai langkah penilaian terakhir atas keandalan dan kemantapan strategi. Strategi yang andal tentunya strategi yang mampu melewati berbagai kendala implementasinya. Kemantapan dan strategi tantangan dapat diukur dalam dari konsistensi terhadap fleksibilitas dan stabilitas untuk diterapkan dalam situasi sesulit apapun. 2.3.2 Managemen Strategis Manajemen Strategis sebenarnya dapat diterapkan tidak hanya dalam konteks organisasi dan perusahaan, namun dapat pula diterapkan dalam konteks individu sebagai pribadi yang selalu meningkatkan 35 eksistensinya, maupun bagi individu dalam konteks bagian dari visi perusahaan. Beberapa pengertian tentang manajemen strategis menurut para ahli dapat dipaparkan sebagai berikut:28 Manajemen strategis adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang (Hunger,.J David dan Wheelen, Thomas L., 2003) Manajemen strategis adalah suatu cara pengelolaan organisasi atau program yang dilakukan dengan memperhatikan lingkungan eksternal dan lingkungan internal dari organisasi atau program tersebut. Dalam manajemen strategis terdapat dua bagian yang saling suka berhubungan yaitu perencanaan strategis dan pelaksanaan pengelolaan dari hasil perencanaan strategis tersebut (YIPD, 2004) Manajemen strategis adalah sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah pada penyusunan suatu strategi atau jumlah strategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan. Proses manajemen strategis adalah cara dengan jalan mana para perencana strategi menentukan sasaran dan mengambil keputusan. (Lawrence R. Jauch dan William F. Glueck, 1997) Manajemen strategis adalah kumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan dan penerapan strategi yang 28 Triton P.B, Manajemen Strategis, Terapan Perusahaan dan Bisnis, Tugu Publisher, Yogyakarta, 2007 hal 25 36 didesain untuk mencapai sasaran organisasi (Pearce dan Robinson, 1988) Manajemen strategis berarti manajer melihat ke muka pada sesuatu yang akan dicapai di masa yang akan datang (Amstrong, 2003) Kajian manajemen strategis dalam konteks perusahaan menjadi kebutuhan penting. Bahkan perusahaan mapan yang telah lama menjadi ikon dan memimpin para kompetitornya selama berpuluh tahunpun mengabaikan dapat menajemen manajemen strategis dapat secara strategis. cepat tertinggal Pengabaian akibat terhadap menyebabkan perusahaan gagal beradaptasi terhadap dinamika lingkungan, gagal mengantisipasi perkembangan jaman, apalagi menciptakan perubahan. Untuk mendapatkan gambaran manajemen strategis secara utuh, maka organisasi antara lain perlu menyelenggarakan berbagai pelatihan dan senantiasa menambah jam terbang, sehingga diharapkan memperkuat kemampuan administratif, fungsional, dan operasional. administratif. Berbagai upaya pengembangan kompetensi 37 Strategi Program29 2.3.3 Strategi program televisi diperlukan agar setiap program yang ditayangkan mencapai hasil yang optimal. Program siaran televisi juga harus bersaing dengan waktu makan, membaca buku, dan kegiatan pribadi lainnya yang dilakukan audien di rumah atau dimana saja. Pengelola program idealnya akan berupaya agar audien dapat terus-menerus menonton acara yang disiarkan oleh media penyiaran, maka dari itu sebuah media penyiaran harus mempunyai strategi khusus agar dapat menarik audien. Salah satu strategi agar audien tidak pindah saluran adalah dengan menampilkan cuplikan atau bagian dari suatu acara yang bersifat paling dramatis, mengandung ketegangan, menggoda dan memancing rasa penasaran yang hanya bisa terjawab jika mengikuti saluran itu. Menurut Head-Sterling (1982), stasiun televisi memiliki sejumlah strategi dalam upaya menarik audien masuk ke stasiun sendiri (inflow) dan menahan audien yang sudah ada untuk tidak pindah saluran atau mencegah tidak terjadi aliran audien keluar (outflow), diantaranya : 1. Head to Head Stasiun televisi mencoba menarik audien yang tengah menonton program televisi saingan yang programnya sama dan sejenis untuk pindah ke stasiun televisi sendiri yang disiarkan berbarengan. Jika program itu tidak cukup kuat bersaing, maka sebaiknya dicarikan 29 Morissan. Manajemen Media Penyiaran Stretegi Mengelola Radio dan Televisi. Jakarta : Kencana 2008, hal 307 38 jam tayang yang lain. Jenis program yang sering bersaing secara head to head ini biasanya adalah program berita. 2. Program Tandingan Strategi untuk menarik audien yang berada di stasiun saingan untuk pindah ke stasiun sendiri dengan cara menjadwalkan suatu program yang memiliki daya tarik berbeda untuk menarik audien yang belum terpenuhi kebutuhannya. 3. Blocking Program Strategi ini dilakukan, dengan mempertahankan audien agar tidak pindah saluran dengan menyajikan acara yang sejenis selama waktu siaran tertentu. Misalnya, menyajikan program sinetron atau drama komedi sepanjang malam. Bagi pertandingan sepak bola, disusun program diskusi atau analisis pertandingan yang akan dimainkan sebelum pertandingan dimulai, kemudian setelah pertandingan selesai dilanjutkan dengan kuis inteaktif mengenai bola. 4. Pendahuluan Kuat Strategi yang dilakukan untuk mendapatkan sebanyak mungkin audien dengan menyajikan program yang kuat pada permulaan segmen waktu siaran. Misalnya, menyajikan program berita lokal atau kriminalitas yang kuat pada awal waktu siaran day time (sekitar jam 10.00 atau 11.00) sebagai pengantar menuju program berita nasional. 39 5. Strategi Buaian Strategi untuk membangun audien pada satu acara baru atau meningkatkan jumlah audien atas suatu program yang mulai mengalamin penurunan popularitas. Misalnya, menempatkan acara bersangkutan di tengah-tengah diantara dua program unggulan. 6. Penghalangan (stunting) Strategi untuk merebut perhatian audien dengan cara melakukan perubahan jadwal program secara tepat. Misalnya, menyajikan suatu seri film baru yang memiliki durasi waktu yang panjang. 7. Strategi Lainya Beberapa startegi lainnya adalah dengan tetap mempertahankan program-program yang berhasil pada posisinya yang sekarang. Pada umumnya audien sudah terbiasa dengan jadwal program yang menjadi kegemarannya, perubahan jadwal program akan membingungkan audien dan bahkan program itu dapat kehilangan audien. Dalam menentukan jadwal penayangan suatu acara, ada baiknya ditentukan atas dasar perilaku audien yaitu rotasi kegiatan mereka dalam satu hari dan juga kebiasaan menonton televisi pada jam tertentu. Sedangkan, dalam menyusun jadwal acaranya harus mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi kebiasaan menonton audien seperti mobilitas, jenis pekerjaan, kebutuhan dan ketertarikan audien kepada halhal tertentu. 40 Menurut Irwin Starr dan Shelley Markoff, beberapa hal penting yang perlu diperhatikan setiap pengelola media penyiaran ketika membuat perancanaan program, yaitu:30 1. Berpikir seperti pemirsa. Pengelola media penyiaran berada dalam bisnis dengan dua klien yang berbeda, yaitu pemirsa dan pemasang iklan. 2. Pengelola media penyiaran harus mampu menyakinkan pemasang iklan bahwa medianya sangatlah efektif untuk memasarkan suatu produk. 3. Pengelola media penyiaran harus menganggap waktu siaran bernilai penting setiap detiknya dan harus menggunakan setiap detik siaran itu dengan mendayagunakan kemampuan dalam menjangkau pemirsa. 4. Pengelola media penyiaran berkompetisi untuk merebut waktu orang lain untuk mau menyaksikan acara yang disuguhkan. 5. Pengelola media penyiaran lokal harus pula berpikir secara lokal. Kebersihan suatu program tergantung pada perencanaa dan pelaksaan strateginya. Namun, perlu diingat bahwa dalam membuat strategi penyiaran harus tetap berpedoman pada undang-undang penyiaran dan kode etik yang berlaku sehingga tidak akan menimbulkan penyimpanganpenyimpangan yang dapat merugikan berbagai pihak. 2.3.4 Strategi Dasar Produksi George R. Terry (1977) menyatakan, “manajemen adalah suatu proses yang berbeda, terdiri dari planning, organizing, actuating 30 Morissan, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan Televisi, Jakarta, Kencana. Hlm, 248 41 dan controlling yang dilakukan untui mencapai tujuan yang ditentukan dengan menggunakan manusia dan sumber daya lainnya”. 31 Secara umum, di dalam sebuah organisasi atau perusahaan memiliki tujuan. Untuk itu, diperlukan manajemen yang memiliki planning, organizing, actuating dan controlling untuk mewujudkan tujuan organisasi atau perusahaan. Begitu pun dalam menyusun strategi dasar untuk memproduksi program televisi, manajemen berperan penting dalam sebuah organisasi untuk mengkoordinasikan aspek-aspek yang berkaitan dengan produksi televisi (manusia dan juga alat yang akan digunakan). Dalam melaksanakan tanggung jawab manajemennya, manajer umum melaksanakan empat fungsi dasar, yaitu; 32 1. Planning (perencanaan) Perencanan mencakup kegiatan penentuan tujuan media penyiaran serta mempersiapkan rencana dan strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam perencanaan harus diputuskan “apa yang harus dilakukan, kapan melakukannya, bagaimana melakukannya dan siapa yang melakukannya”. 31 32 Jadi perencanaan adalah pemilihan Yayat Herujito, Dasar-dasar Manajemen, Grasindo, Jakarta, 2001, hal: 3 Morissan, Manajemen Media Penyiaran; Strategi Mengelola Radio dan Televisi, Kencana, Jakarta, 2008, hal: 130 42 sekumpulan kegiatan dan memutuskan apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh siapa. Sebelum organisasi menentukan tujuan, terlebih dahulu harus menetpkan visi dan misi atau maksud organisasi. Visi adalah cita-cita atau harapan untuk mewujudkan suatu keadaan atau situasi yang ideal di masa depan. Sedangkan misi secara bahasa memiliki dua pengertian dasar yaitu maksud atau tujuan yang ingin dicapai dan pekerjaan penting yang harus dilakukan. Dengan demikian, misi memiliki pengertian sebagai maksud atau tujuan yang ingin dicapai melalui serangkaian tindakan atau pekerjaan yang harus dilakukan. Perencanaan strategis (Strategic Planning) adalah proses pemilihan tujuan-tujuan organisasi, penentuan strategi, kebijakan dan program strategis yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut dan penetapan metode yang diperlukan untuk menjamin bahwa strategi dan kebijaksaan telah diimplementasikan. Dalam hal ini, perencanaan strategis stasiun penyiaran meliputi kegiatan: 33 Membuat keputusan mengenai sasaran dan tujuan program penyiaran. Melakukan identifikasi dan sasaran (target) audien. 33 Ibid. Hal 136 43 Menetapkan kebijakan atau aturan untuk menentukan startegi yang akan dipilih. Memutuskan strategi yang akan digunakan. Dalam hal ini, harus terdapat hubungan yang erat atas seluruh tujuan program penyiaran yang sudah ditetapkan, audien yang ingin dituju dan juga strategi yang dipilih. Hal terpenting adalah bahwa strategi dipilih untuk mencapai suatu hasil tertentu sebagaimana dinyatakan dalam tujuan atau sasaran yang sudah ditetapkan. Proses perencanaan dan penetapan program penyiaran mencakup langah-langkah sebagi berikut: 34 1) Menetapkan peran dan misi, yaitu menentukan sifat dan ruang lingkup tugas yang akan dilaksanakan. 2) Menetukan wilayah sasaran, yaitu menentukan dimana pengelola media penyiaran harus mencurahkan waktu, tenaga dan keahlian yang dimiliki. 3) Mengidentifikasi dan menetukan indicator efektifitas (indicators of effectiveness) dari setiap pekerjaan yang dilakukan. 34 Gorge L. Morrisey, Management by Objectives and result for business and industry dalam buku Morissan, Manajemen Media Penyiaran; Strategi Mengelola Radio dan Televisi, Kencana, Jakarta, 2008, hal: 136 44 4) Memilih dan menentukan sasaran atau hasil yang ingin dicapai. 5) Mempersiapkan rencana tindakan yang terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut: Menentukan urutan tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Penjadwalan (scheduling) - menetukan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan tindakan untuk mencapai tujuan atau sasaran. Anggaran (Budgeting) - menentukan sumber-sumber yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Pertanggung jawaban – menetapkan siapa yang akan mengawasi pemenuhan tujuan yaitu pihak yang menyatakan tujuan sudah tercapai atau belum. Menguji dan merevisi rencana sementara (tentative plan) sebelum rencana tersebut dilaksanakan. 6) Membangun pengawasan, yaitu memastikan tujuan akan terpenuhi. 45 2. Organizing (Pengorganisasian) 35 Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya. Dua aspek utama proses penyusunan struktur organisasi adalah departementalisasi dan pembagian kerja. Departementalisasi merupakan pengelompokkan kegiatan-kegiatan kerja suatu organisasi agar kegiatan-kegiatan yang sejenis dan saling berhubungan dapat dikerjakan bersama. Hal ini tercermin pada struktur formal suatu organisasi dan tanpak atau ditunjukkan oleh suatu bagan organisasi. Pembagian kerja dalah pemerincian tugas pekerjaan agar setiap individual dalam organisasi bertanggung jawab untuk melaksanakn sekumpulan kegiatan. Struktur organisasi stasiun penyiaran berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Setiap bagian dari struktur organisasi itu harus memiliki posisi atau pekerjaan yang jelas. Ini penting untuk memahami batas wewenang dan tanggung jawab di antara para manajer. Selain itu juga, struktur organisasi harus jelas memperlihatkan pembagian tanggung jawab dari setiap bagian (setiap manajer) dalam struktur organisasi penyiaran tersebut. 35 Ibid. hal 142 46 Menurut Peter Pringle dan rekan (1991), kegiatan mengorganisasikan adalah proses pengaturan sumber daya manusia dan materi dalam suatu struktur formal di mana tanggung jawab diberikan kepada berbagai unit, posisi dan personel tertentu. Proses ini memungkinkan konsentrasi dan koordinasi kegiatan dan pengawasan terhadap upaya-upaya untuk mencapai tujuan media penyiaran. 3. Actuating (pengarahan)36 Setelah perencanaan dan pengorganisasian, kemudian melakukan pengarahan dan penggerakan agar para karyawan merasa nyaman menyelesaikan tugas demi tercapainya tujuan bersama. Fungsi pengarahan dan memberikan pengaruh atau mempengaruhi tertuju pada upaya untuk merangsang antusiasme karyawan untuk melaksanakan tanggung jawab mereka secara efektif. Kegiatan mengarahkan dan mempengaruhi ini mencangkup empat kegiatan penting yaitu: Pemberian motivasi, ialah semakin tinggi tingkat kepuasan karyawan maka kemungkinan semakin besar karyawan memberikan kontribusi terbaiknya untuk mencapai tujuan stasiun penyiaran, 36 Soekarno K.Dasar-dasar Manajemen, Jakarta;Penerbit Miswar,1982.hal.66 47 Komunikasi, adalah cara yang digunakan pimpinan agar karyawan mengetahui atau menyadari tujuan dan rencana stasiun penyiaran agar mereka dapat berperan secara penuh dan efektif untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, Kepemimpinan, merupakan kemampuan yang dimiliki sesorang untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran, Pelatihan, mencakup manajer umkum harus memastikan bahwa pelatihan diberikan dan diawasi oleh personil yang kompeten salah satu keuntungannya adalah pemberian kesempatan kepada karyawan untuk mempersiapkan diri dan mangantisipasi perkambangan atau kemajuan stasiun penyiaran. 4. Controlling (pengawasan)37 Menurut Robert J. Mockler (1972), pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang system informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata sebelumnya, dengan standar yang telah ditetapkan menentukan dan mengukur penyimpangan- penyimpangan serta mengambil tindakan koreksi yang 37 Ibid. hal 159 48 diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan digunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan. Melalui perencanaan, stasiun penyiaran menetapkan rencana dan tujuan yang ingin dicapai. Proses pengawasan dan evaluasi menentukan seberapa jauh suatu rencana dan tujuan sudah dapat dicapai atau diwujudkan oleh stasiun penyiran, departemen dan karyawan. 2.4 Faktor Penting Dalam Memproduksi program Televisi Berdasarkan strategi dasar produksi tadi maka seorang produser dituntut untuk dapat menghasilkan program yang bagus dan baik. Sebelum melakukan produksi maka produser akan dihadapkan oleh materi produksi. Produser harus dapat menentukan materi mana yang diperlukan dan mana yang tidak diperlukan. Yang kemudian akan lahirnya ide dan gagasan. Merencanakan sebuah produksi program, seorang produser akan dihadapkan pada lima hal sekaligus yang memerlukan pemikiran mendalam; yaitu materi produksi, sarana produksi (equipment), biaya produksi (financial), organisasi pelaksanaan produksi dan tahapan pelaksanaan produksi. 38 A. Materi produksi Bagi seorang produser, materi produksi dapat berupa apa saja. Kepekaan kreatif dalam melihat materi produksi, dimungkinkan oleh pengalaman, pendidikan dan sikap kritis. Selain itu, visi akan banyak menentukan 38 Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, Pinus Book Publisher, Yogyakarta, 2007, hal: 23 49 kesanggupannya menjadikan materi produksi itu berkualitas. Visi sangat menentukan pilihan materi produksi. Ada hal lain yang perlu dicermati yaitu melakukan riset yang lebih mendalam agar semua data yang bersangkut-paut dengan materi produksi itu lengkap. Semakin lengkap data yang diperoleh, semakin mudah diolah menjadi program yang baik. Dari hasil riset materi produksi, muncul gagasan atau ide yang kemudian akan diubah menjadi tema untuk menjadi suatu program. Lalu tema diwujudkan menjadi treatment. Treatment adalah langkah pelaksanaan perwujudan gagasan menjadi program. Dari treatment akan diciptakan naskah atau langsung dilaksanakan produksi program. Dari sinilah penyempurnan konsep program dapat dilaksanakan sehingga menghasilkan program yang baik. B. Sarana produksi Sarana produksi adalah sarana yang menjadi penunjang terwujudnya ide menjadi konkret. Sarana produksi berkaitan dengan alat yang akan digunakan saat proses produksi. Kepastian adanya peralatan itu mendorong kelancaran seluruh persiapan produksi. Produser menunjuk seseorang yang diserahi tenggung jawab tersedianya seluruh peralatan yang diperlukan. Ada tiga unit pokok peralatan yang diperlukan sebagai alat produksi yaitu unit peralatan perekam gambar, unit peralatan perekam suara dan unit peralatan pencahayaan. Kualitas standar dari ketiga unit peraltan ini menjadi pertimbangan utama seorang produser. Selebihnya peralatan yang berfungsi sebagai penunjang 50 produksi. Pertimbangan penggunaan peralatan dan jumlahnya bergantung pada program yang akan diproduksi. Di dalam perencanaan, daftar peralatan (equipment list) sangat perlu untuk mengetahui jumlah dan macam peralatan yang dipakai. Sebab jumlah dan macam peralatan yang dipakai ini, kemudian berpengaruh pada penentuan jumlah kerabat kerja (crew) dan perencanaan anggaran produksi (production budget). Pada dasarnya, alat tidak boleh menjadi penghambat berlangsungnya proses kreatif dalam produksi. C. Biaya produksi Dalam hal ini, seorang produser dapat memikirkan sejauh mana produksi itu kiranya akan memperoleh dukungan financial dari suatu pusat produksi atau stasiun televisi. Perencanaan budget dapat didasarkan pada dua kemungkinan yaitu; 1. financial oriented Financial oriented merupakan perencanaan produksi yang didasarkan pada kemungkinan keuangan yang ada atau produksi dengan keuangan yang terbatas. Misalnya, tidak menggunakan artis kelas satu yang pembayarannya mahal, tidak menggunakan lokasi shooting yang jauh, konsumsi yang tidak terlalu mewah. 2. Quality oriented Quality oriented merupakan perencanaan biaya produksi yang didasarkan atas tuntutan kualitas hasil produksi yang maksimal. Dalam hal ini, tidak ada masalah keuangan. Produksi ini diharapkan 51 mendatangkan keuntungan yang besar dan menjadi produksi yang sangat bernilai bagi masyarakat. D. Organisasi pelaksanaan produksi Suatu produksi program televisi melibatkan banyak orang. Agar pelaksanaan shooting berjalan lancar, produser harus memikirkan juga penyusunan organisasi pelaksana produksi. Dalam hal ini, produser dapat dibantu oleh asisten produser. Selain untuk memperlancar pelaksanaan shooting, organisasi pelaksanaan produksi juga berfungsi utuk mengefisienkan waktu. Agar ketika produksi tidak menghambat jalannya produksi karena dapat merugikan waktu dan uang. Untuk itu, sebuah organisasi produksi memerlukan pembagian tugas yang sangat rinci dengan tanggung jawab yang jelas. 2.4.1 Tahap Pelaksanaan Produksi Semua produksi program televisi yang melibatkan banyak peralatan, orang dan dengan sendirinya biaya yang besar, selain memerlukan suatu organisasi yang rapi juga perlu suatu tahap pelaksanaan produksi yang jelas dan efisien. Setiap tahap harus jelas kemajuannya dibandingkan dengan tahap sebelumnya. Tahapan suatu program televisi terdiri dari tiga bagian yang lazim disebut standart operating procedure (SOP), seperti dibawah ini; 39 39 Fred Wibowo, Dasar-dasar Produksi Program Televisi, Jakarta, Grasindo 1997. Hal. 39 52 2.4.2 Pra-Produksi (perencanaan dan persiapan) Proses pra-produksi adalah dari mengangkat rapat redaksi yang mencangkup rapat proyeksi dan evaluasi. Tahap ini sangat penting sebab jika tahap ini dilaksanakan dengan rinci dan baik, sebagian pekerjaan dari produksi yang direncanakan akan berjalan lancar. Tahap Pra-Produksi meliputi tiga bagian seperti berikut ini :40 1. Penemuan ide Tahap ini dimulai ketika seorang produser menemukan idea atau gagasan, membuat riset dan penulisan naskah atau meminta penulis naskah mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah riset. 2. Perencanaan Tahapan ini meliputi persiapan seluruh peralatan liputan, dari kamera, lokasi, property, narasumber, reporter, dan presenter, penetapan jangka waktu kerja (Time Schedule), penyempurnaan naskah merupakan bagian dari perencanaan yang perlu dibuat secara hati-hati dan teliti untuk melaksanakan produksi. Tahap ini juga meliputi penetapan jangka panjang waktu kerja. (time Schedule), penyempurnaan naskah, pemilihan artis, lokasi, dan crew. Selain estimasi biaya, penyediaan biaya dan rencana alokasi merupakan bagian dari perencanaan yang perlu dibuat secara hati-hati dan teliti.41 40 Darwanto Sastro Subroto, Produksi Acara Berita, Yogyakarta;Duta Wacana University press,1994.hal.157 41 Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, Yogyakarta; Pinus, 2007, hal.39 53 3. Persiapan Tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perijinan dan surat menyurat. Latihan para artis dan pembuatan setting, meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan. Semua persiapan ini paling baik diseleksikan menurut jangka waktu kerja (time schedule) yang sudah ditetapkan.42 Untuk meliput suatu berita, terutama di daerah yang berbahaya atau daerah konflik, hal-hal yang harus diprsiapkan adalah;43 1. Memiliki pengetahuan yang cukup terhadap daerah yang akan diliputi, seperti jalan yang aman, pos keamanan, tempat penyewaan kendaraan (jika perlu), kebiasaan atau peraturan yang berlaku di lokasi tersebut, jangan melakukan hal-hal yang tidak perlu di daerah berbahaya. 2. Bersifat antisipasif, dapat bertindak cepat dan tepat. 3. Dokumentasi dan identifikasi, simpan baik-baik ID, paspor, visa, kartu pers, buku alamat dan sebagainya. 4. Kenakan pakaian dan sepatu yang nyaman, sediakan juga cadanganya. 5. Perlindungan kesehatan, sediakan perlengkapan P3K. 6. Sediakan adanya batrei, peta ataupun kompas. 42 43 Ibid Morissan, Jurnalistik Televisi, Tangerang; Ramadina Prakarsa, 2005,hal.72 54 7. Emosi atau perasaan, jangan memperlihatkan emosi yang dirasakan, misalnya rasa takut, marah, jijik, dan sebagainya. 8. Penampilan dan posisi aman, jangan berada di daerah yang berbahaya seperti daerah rawan kebakaran, cari tempat yang aman, jangan memakai pakaian yang mencolok. 2.4.3 Produksi Setelah melakukan perencanaan dan persiapan selesai, kemudian pelaksanaan produksi dimulai. Produser bekerja sama dengan penulis naskah dan crew lainnya untuk mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan tulisan (shooting script) menjadi gambar, susunan gambar, yang dapat bercerita.44 Dalam pelaksanaan produksi ini, produser menentukan jenis shoot yang akan diambil didalam adegan (scene). Dalam penyutradaraan televisi, perlu dikaji hubungan antara kebutuhan artistik dan kebutuhan teknis dimana dalam industri televisi kita mengenal sistem rekaman gambar visual dengan menggunakan single camera dan multi camera.45 Disini peran produser, kameraman, dan pencatat waktu sangat penting, dikarenakan keberhasilan program sangat ditentukan, baik peralatan cahaya di kamera, suara presenter dengan mempertimbangkan mike dengan benar agar suara-suara yang lain tidak menggangu serta yang lain akan menunjang keberhasilan program tersebut. Produksi adalah, upaya merubah bentuk naskah 44 45 Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, Yogyakarta; Pinus, 2007, hal.39 Naratama, Menjadi Sutradara Televisi, Jakarta, Grasindo,2004.hal.7 55 menjadi bentuk auditif bagi radio dan bentuk audio-visual untuk televisi2.5 Teori Agenda Setting Dalam program berita, penentuan berita yang akan disiarkan menjadi faktor utama dalam keberhasilan program tersebut. Penentuan agenda media ini terdiri dari banyak faktor. Apakah dalam penentuan berita ini ditentukan lebih banyak oleh agenda media, atau lebih banyak oleh agenda publik. Hubungan antara agenda media dengan agenda publik dan hal-hal apa saja yang memperngaruhi hubungan tersebut. Tingkat pentingnya suatu berita atau issue dapat ditujukan dengan penampakan yang menonjol (head-line) halaman pertama, judul yang mencolok, frekuensi pembuatan, rubric-rubrik utama atau penyajian yang memiliki nilai berita yang tinggi (konflik) Kurt Lang dan Gladys Engel Lang (1959) mengatakan “Media massa memaksakan perhatian pada isu-isu tertentu. Media massa membangun citra public tentang figure-figur politik. Media massa secara konstan menunjukan apa yang hendaknya dipertimbangkan, diketahui dan dirasakan individu-individu dalam masyarakat”. 46 Norton Long (1958) mengatakan “ dalam beberapa hal, surat kabar adalah penggerak utama dalam menentukan agenda daerah. Surat kabar memiliki andil besar dalam menentukan apa yang akan dibahas oleh sebagian besar orang, apa pendapat sebagian besar orang tentang fakta yang ada, dan apa yang dianggap sebagian besar orang sebagai cara untuk menangani masalah.”47 46 47 Apriadi Tamburaka, Agenda Setiing Media Massa, Raja Grafindo perkasa, Jakarta. Hal 22 Ibid 56 Teori yang dicetuskan oleh Cohen (1963) ini menyatakan bahwa media membentuk persepsi atau pengetahuan publik tentang apa yang dianggap penting, dengan ungkapan lain apa yang dianggap penting oleh media , maka dianggap penting juga oleh publik. Ada hubungan positif antara tingkat penonjolan yang dilakukan media terhadap suatu persoalan (issue) dan perhatian yang diberikan public terhadap yang ditonjolkan media. “the media may be not successful at telling people what to think (i.e. attitude), but they are stunningly successful in telling its audience what to think about.”48 Maxwell McCombs dan Donald L. Shaw adalah orang yang pertama kali memperkenalkan teori agenda setting ini, teori ini muncul sekitar tahun 1973. Teori ini mengatakan media (khususnya media berita) tidak selalu berhasil memberitahu apa yang kita pikir, tetapi media tersebut benar-benar berhasil memberitahu kita berpikir tentang apa. Media massa selalu mengarahkan kepada kita pada apa yang harus kita lakukan, media memberikan agenda-agenda melalui pemberitaanya, sedangkan masyarakat akan mengikutinya. Pada teori ini media mempunyai kemampuan untuk menyeleksi dan mengarahkan perhatian masyarakat pada gagasan atau peristiwa tertentu. Media mengatakan pada kita apa yang penting dan apa yang tidak penting. Media pun mengatur apa yang harus kita lihat, tokoh siapa yang harus kita dukung. Dengan kata lain agenda media adalah agenda masyarakat. Memang kita dapat mengatakan tidak ada peristiwa penting dapat terjadi tanpa liputan media massa, jika memang media tidak meliputnya, hal ini berarti tidak penting. Akan tetapi apakah media hanya memusatkan 48 Dr. Hamidi, Metode penelitian dan Teori Komunikasi, UPT. Universitas Muhammadiyah Malang, 2007. Hal 81 57 perhatianya hanya pada satu peristiwa yang penting saja atau perhatian medialah yang membuat peristiwa itu penting? Sebenarnya, media mengarahkan kita untuk memusatkan perhatian pada subjek tertentu yang diberitakan media. Ini artinya, media massa menentukan agenda kita. 49 Mengikuti pendapat Chaffed an Berger (1997) ada beberapa catatan yang perlu dikemukakan untuk memperjelas teori ini. 50 1. Teori ini mempunyai kekuatan penjelas untuk menerangkan mengapa orang sama-sama menganggap penting suatu isu. 2. Teori ini mempunyai kekuatan memprediksi sebab memprediksi bahwa jika orang-orang mengekspos pada satu media yang sama, mereka akan merasa isu yang sama tersebut penting. 3. Teori ini dapat dibuktikan salah jika orang-orang tidak mengekspos media yang sama maka mereka tidak akan mempunyai kesamaan bahwa isu media itu penting. Sementara itu, Stephen W. Littlejohn (1992) pernah mengatakan, agenda setting ini beroperasi dalam tiga bagian sebagai berikut: 51 49 Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, Raja Gravindo Persada, Jakarta,2007. Hal 195 Ibid 51 Ibid hal 198 50 58 1. Agenda media itu sendiri harus diformat. Proses ini akan memunculkan mesalah bagaimana agenda madia itu terjadi pada waktu pertama kali. 2. Agenda media dalam banyak hal mempengaruhi atau berinteraksi dengan agenda publik atau kepentingan isu tertentu bagi publik. Pernyataan ini memunculkan pertanyaan, seberapa besar kekuatan media mampu memperngaruhi agenda publik dan bagaimana publik itu melakukanya. 3. Agenda publik mempengaruhi atau berinteraksi ke dalam agenda kebijakan. Agenda kebijakan adalah pembuatan kebijakan publik yang dianggap penting bagi individu. Dengan demikian, agenda setting ini memprediksi bahwa agenda media mempengaruhi agenda public, sementara agenda publik sendiri akhirnya memengaruhi agenda kebijakan. Untuk lebih memperjelas tiga agenda (agenda media, agenda khalayak, dan agenda kebijakan) dalam teori agenda setting ini, ada beberapa dimensi yang berkaitan seperti yang dikemukakan oleh Mannheim (Severin dan Tankard Jr,1992) sebagai berikut: 52 1. Agenda media terdiri dari dimensi-dimensi berikut. A. Visibility (visibilitas), yakni jumlah dan tingkat menonjol berita. B. Audience Salience ( tingkat menonjol bagi khalayak), yakni relevansi isi berita dengan kebutuhan khalayak. 52 Ibid. hal 198 59 C. Valence (valensi), yakni menyenangkan atau tidak menyenangkan cara pemberitaan bagi suatu peristiwa. 2. Agenda Khalayak, terdiri dari dimensi-dimensi berikut. A. Familiarity (keakraban), yakni derajat kesadaran khalayak akan topik tertentu. B. Personal salience (penonjolan pribadi), yakni relevansi kepentingan individu dengan cirri pribadi. C. Favorability (kesenangan), yakni pertimbangan senang atau tidak senang akan topic berita. 3. Agenda kebijakan terdiri dari dimensi-dimensi sebagai berikut. A. Support (dukungan), yakni kegiatan menyenangkan bagi posisi suatu berita tertentu. B. Likelihood kemungkinan of action (kemungkinan pemerintahan kegiatan), melaksanakan apa yakni yang diibaratkan. C. Freedom of action (kebebasan bertindak), yakni nilai kegiatan yang mungkin dilakukan pemerintah. Kekuatan media dalam membentuk agenda publik sebagian tergantung pada hubungan media bersangkutan dengan pusat kekuasaan. Jika media memiliki hubungan yang dekat dengan kelompok elit masyarakat, maka kelompok tersebut akan memperngaruhi agenda media dan pada gilirannya juga akan mempengaruhi agenda publik. Pada umunya, para pendukung teori kritis percaya bahwa media 60 dapat menjadi, atau biasanya menjadi instrument ideologi dominan di masyarakat, dan bila hal itu terjadi, maka ideologi dominan itu akan mempengaruhi agenda publik. 2.6 Teori Uses And Gratification53 Teori ini dicetuskan oleh Elihu Katz, Michael Gurevitch dan Hadassa Hass (1973) . Teori uses and Gratification atau (Penggunaan dan kepuasan) ini menyatakan bahwa orang mempunyai kebutuhan-kebutuhan dan keinginankeinginan yang dapat dipenuhi dengan menggunakan (berlangganan, membaca, menonton, atau mendengarkan) media massa. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dan keinginan tersebut orang lalu memilih, media apa yang hendak digunakan, kemudian juga memilih pesan apa (acara, rubric, berita) yang hendak “dinikmati”. Tindakan memilih atau menggunakan tersebut dilakukan karena orang mengharapkan kepuasan atau terpenuhinya keinginan. Dengan kata lain teori ini mengatakan bahwa orang sebenarnya aktif membuat pilihan sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan dan keinginannya. Karena itu teori ini digunakan oleh orang terhadap media (what the people do with mass media). Teori ini menjelaskan bahwa khalayak itu tidak pasif artinya teori ini mengasumsikan apa yang dianggap penting oleh media, belum tentu dianggap penting juga oleh khalayak. Pengguna media atau audien memiliki peran aktif dan berusaha untuk mencari sumber media yang paling baik di dalam usaha memenuhi kebutuhanya, artinya teori ini mengansumsikan bahwa pengguna mempunyai pilihan alternatif 53 Dr. Hamidi, Metode penelitian dan Teori Komunikasi, UPT. Universitas Muhammadiyah Malang, 2007. Hal 77 61 untuk memuaskan kebutuhanya. Teori ini lebih menekankan pada pendekatan manusiawi dalam melihat media massa. Artinya, manusia itu mempunyai otonomi, wewenang untuk memperlakukan media. Blumer dan Katz percaya bahwa tidak hanya ada satu jalan bagi khalayak untuk mengunakan media. Sebaliknya mereka percaya ada banyak alasan orang mengunakan media. Menurut pendapat teori ini, konsumen media mempunyai kebebasan untuk memutuskan bagaimana (lewat media mana) mereka menggunakan media dan bagaimana media itu akan berdampak pada dirinya. 54 Kita dapat memahami interaksi orang dengan media melalui pemanfaatan media oleh orang itu (uses) dan kepuasan yang diperoleh (gratification). Gratifikasi yang sifatnya umum antara lain pelarian dari rasa khawatir, peredaan rasa kesepian, dukungan emosional, perolehan informasi, dan kontak sosial. Alasan khalayak memilih media karena masing-masing orang berbeda tingkat pemanfaatan medianya. Teori ini mengeksplorasi bagaimana individu memilih outlet media. Salah satu aliran riset ini mengatakan bahwa orang mencari media tertentu untuk memenuhi kebutuhan mereka. Teori ini mengidentifikasi lusinan alasan mengapa orang mengunakan media, diantaranya adalah untuk mengawasi, sosialisasi, dan diversi. 55 1. Fungsi Mengawasi Dalam masyarakat modern, pengawasan dan kewaspadaan ini disediakan oleh media massa, yang dapat mengawasi dan memantau 54 55 Nurudin, Pengantar ilmu komunikasi, Rajagrafindo persona, Jakarta, 2007. Hal 191 John Vivian, Teori Komunikasi Massa, Prenada Media Group,Jakarta, 2008. Hal 475 62 lingkungan global dan lokal untuk mendapatkan informasi yang membantu orang membuat keputusan demi kehidupan yang lebih bai, bahkan bertahan hidup. Liputan berita adalah bentuk yang paling jelas dari fungsi media sebagai pengawasan atau pemantauan (surveillance Function). Dari laporan cuaca, orang bisa memutuskan apakah akan membawa jas hujan, dari berita orang dapat mendukung presidennya atau tidak. Meski tidak semua orang terobsesi mendapatkan informasi tentang apa yang terjadi di seluruh dunia, selalu ada kesenangan mendapat berita baru. Semua orang membutuhkan informasi yang reliable atau dapat diandalkan tentang lingkungan sekitar mereka. Media berita menyediakan fungsi pemantauan untuk audien mereka, menyurvei dunia untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dan diinginkan orang. Bukan hanya berita yang menyediakan fungsi ini dari drama dan karya sastra (literatur) orang dapat mempelajari isu-isu kemanusiaan yang memberi mereka pemahaman yang lebih baik tentang kondisi manusia. Music populer dan entertainment, yang disampaikan lewat media massa, menimbulkan reaksi emotional terhadap kemanusiaan, dan juga memberi mereka pemahaman emotional tentang orang lain yang berada di tempat yang jauh. 2. Fungsi Sosialisasi Fungsi sosialisasi ini adalah proses seumur hidup dan banyak dibantu oleh media massa. Penggunaakn media bisa menjadi aktivitas sosial yang menyatukan orang-orang, misalnya mereka memiliki 63 pengalaman sepeti menonton serangan WTC (World Trade Center) 9/11. Media juga membantu kebersamaan dengan menciptakan kesamaan (Commonality) orang-orang yang berlangganan Newsweek akan punya pengalaman membaca bersama, meski mereka membacanya sendiri-sendiri. Dalam pengertian ini media adalah penting dalam menciptakan komunitas, atau mungkin bahkan rasa kebangsaan, komunikasi global, dan rasa persaudaraan. 3. Fungsi Diversi Melalui media massa orang bisa melarikan diri dari kejemuan sehari-hari, misalnya dengan menonton opera sabun, kisah misteri pembunuhan atau menikmati music pop. Ini adalah fungsi diversi (pengalihan). Hasilnya biasanya berupa stimulasi, relaksasi, atau pengenduran atau pembebasan emosi. 2.7 Media Di Tengah Pengaruh Sosial Penggunaan media adalah salah satu cara untuk memperoleh pemenuhan kebutuhan, maka efek media sekarang di definisikan sebagai situasi ketika pemuasaan kebutuhan tercapai. Dalam hal ini sebagian besar perilaku audien akan dijelaskan melalui berbagai kebutuhan dan kepentingan individu. Penggunaan media itu terdiri dari; jumlah waktu yang digunakan untuk mengikuti media, jenis media yang dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan. 64 Menurut McQuail, berbagai tekanan, hambatan dan tuntutan yang membatasi gerak media tidak seluruhnya bersifat negatif, tetapi dapat juga bersifat positif, yang justru menjadi sumber pembebasan (misalnya, kebijakan pemerintah yang melindungi kebebasan media dari tekanan). Dengan kata lain, tekanan yang diterima media sebagai sesuatu yang wajar, bahkan perlu. Organisasi media yang tidak menerima tekanan justru menunjukkan bahwa media tersebut dipandang tidak penting oleh masyarakat, sebagaimana dikemukakan McQuail, lack of external pressure would probably indicate social marginality or insignificance.56 Berdasarkan gagasan Engwall (1978), McQuail mengidentifikasi adanya enam jenis hubungan atau relasi yang perlu diteliti lebih lanjut untuk mendapatkan pemahaman mengenai berbagai kondisi yang memengaruhi kegiatan organisasi media dan peran komunikator massa di dalamnya. Keenam jenis hubungan atau relasi tersebut adalah: (a) hubungan media dengan masyarakat; (b) hubungan dengan pemilik, klien dan pemasok; (c) dengan kelompok penekan; (d) internal organisasi; dan (e) hubungan media dengan audien. Berdasarkan gagasan yang dikemukakan di atas, secara khusus akan dibahas hubungan media massa dengan tujuh pihak berpengaruh dan menjelaskan bagaimana kekuatan masing-masing saling berinteraksi dengan media massa sehingga memengaruhi isi pesan yang disampaikan media. Adapun ketujuh pihak tersebut adalah:57 1) Penguasa/pemerintah, 2) masyarakat umum, 3) kelompok penekan, 4) pemilik, 5) pemasang iklan, 6) audien, 7) internal organisasi 56 57 Morrisan , Teori Komunikasi Massa, Ghalia Indonesia, Bogor, 2010.Hal 47 Ibid Hal. 48 65 2.8 Rating dan Share Menurut Morissan dalam bukunya Manajemen Media Penyiaran; Strategi Mengelola Radio dan Televisi menyatakan bahwa peringkat program atau rating menjadi hal yang sangat penting bagi pengelola stasiun penyiaran komerisal. Rating merupakan hal yang penting karena pemasang iklan selalu mencari stasiun penyiaran atau program siaran yang paling banyak ditonton atau didengar orang. Rating menjadi indokator apakah program itu memiliki audien atau tidak. Rating juga menjadi perhitungan bagi pemasang iklan yang ingin mempromosikan produk atau jasanya. Dengan demikian, laporan rating memiliki peran yang menentukan bagi stasiun penyiaran.58 Riset Rating meneliti efektivitas program pada saat ditayangkan di stasiun penyiaran. Riset rating pada dasarnya meneliti tindakan audien terhadap pesawat penerima televisi atau radio. Tindakan audien terhadap pesawat penerima itu meliputi tindakan mematikan (turn off), menghidupkan (turn on), memindahkan (switching) saluran pesawat televisi. Perusahaan atau lembaga rating memberikan laporanya kepada siapa saja yang bersedia membelinya. Laporan rating dapat diberikan dalam periode harian, mingguan, bulanan, dan dalam periode beberapa bulan sekali. Sebelum melakukan riset rating, maka ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan peneliti yaitu : 1). Penentuan wilayah siaran; 2). Unit penghitungan; 3). Konsep rating. 1. Wilayah Siaran 58 Morissan, Manajemen Media Penyiaran; Strategi Mengelola Radio dan Televisi, Kencana, Jakarta, 2008, hal: 342 66 Hal pertama yang harus diperhatikan dalam melaksanakan penelitian program media penyiaran adalah menetukan wilayah siaran. Peneliti harus menentukan secara jelas wilayah geografi siaran dari suatu stasiun penyiaran yang hendak ditelitinya. Menurut Head-Sterling (1982), pemerintah suatu negara harus dapat menciptakan suatu sistem penyiaran nasional yang memilki batasan-batasan wilayah siaran yang tegas dan menghindari terjadinya tumpang-tindih siaran (overlaping). Wilayah-wilayah siaran ini merupakan pasar (market) bagi para pemasang iklan. Hal ini berarti wilayah siaran yang jelas akan memudahkan pemasang iklan untuk mempersiapkan strategi iklanya dalam mencapai target audien yang diinginkannya. 2. Unit Perhitungan Setelah dapat ditentukan secara jelas suatu wilayah siaran, maka langkah selanjutnya adalah menentukan audien. dalam dunia penyiaran apa yang disebut satu audien adalah satu rumah tangga atau satu orang. Dengan demikian, peneliti harus menentukan terlebih dahulu satuan yang ingin digunakanya, apakah rumah tangga atau perorangan. Perhitungan jumlah audien berdasarkan jumlah rumah tangga pada suatu wilayah merupakan cara perhitungan yang lebih mudah dibandingkan dengan perhitungan berdasarkan jumlah orang (individu). Rumah tangga lebih mudah dihitung karena 67 jumlahnya yang lebih sedikit dibandingkan dengan orang serta letaknya yang berubah-ubah. Keuntungan lain, perhitungan berdasarkan rumah tangga karena kegiatan menonton televisi pada umunya berlangsung di rumah, sehingga sangat masuk akal jumlah rumah tangga menjadi dasar perhitungan jumlah audien. Namun perhitungan audien berdasarkan jumlah rumah tangga juga memiliki kelemahan dalam hal perhitungan jumlah audien yang tingal pada satu bangunan tertentu yang bukan rumah misalnya hotel, asrama, barak dan semacamnya. 3. Konsep rating Pengelola stasiun penyiaran pada umumnya sangat peduli dengan peringkat atau rating dari suatu program yang ditayangkan di stasiun penyiaranya. Rating yang tinggi berarti penonton yang lebih banyak dan jumlah jumlah pemasang iklan yang lebih besar. Sydney Head dan Christopher Sterling mendefinisikan rating sebagai “ A comparative estímate of set tuning in any given market,” yaitu perkiraan komparatif dari jumlah pesawat televisi yang sedang digunakan pada suatu wilayah siaran tertentu. Kata “komparatif’ digunakan dalam definisi tersebut karena suatu rating akan membandingkan estimasi jumlah audien yang sebenarnya (actual) dengan kemungkinan jumlah total audien. 68 Menurut Head Sterling , bagaimanapun menariknya suatu program siaran, tidaklah mungkin mampu menarik seluruh rumah tangga untuk menyaksikan program itu. Ada rumah tangga yang tidak menghidupkan televisinya. Suatu rumah tangga tidak menghidupkan televisinya karena berbagai alasan misalnya: orangnya sedang tidur, ada anggota keluarga yang sedang sakit, meninggalkan rumah untuk berpergian, pesawat televisi yang rusak, dan sebagainya. Rating adalah suatu perkiraan karena perhitungan didasarkan pada jumlah pesawat televisi yang digunakan oleh satu kelompok audien yang dijadikan sampel, dan sampel tidak akan pernah menghasilkan ukuran yang mutlak (absolut) tetapi hanya perkiraan. Rating memberikan suatu perkiraan atas kemungkinan persentase keseluruhan (total) audien yang menonton suatu program siaran. Share adalah Jumlah audien yang betul betul menyaksikan acara televisi, atau bagian dari audien yang betul-betul menyaksikan acara televisi. Dan hasil dari pembagian itu disebut dengan audience share. Share diperoleh dari stasiun televisi dengan membagi jumlah penonton yang menyaksikan acara televisi dengan keseluruhan rumah tangga yang betul-betul menyaksikan televisi. Hasil perhitungan audience share ini biasanya lebih disukai pengelola stasiun televisi untuk menarik pemasang iklan daripada rating, selain karena angkanya yang lebih tinggi daripada rating, juga karena audience share memberikan informasi kepada 69 pemasang iklan secara lebih real mengenai posisi suatu televisi terhadap televisi lainya.59 2.9 Produser Dalam dunia penyiaran khususnya pertelevisian, produser memegang peranan amat penting dalam perputaran roda produksi acara televisi. Produser sendiri berasal dari kata bahasa inggris yaitu “to produce” yang berarti menghasilkan. Produser berarti orang yang memproduksi sebuah acara televisi, bukan membiayai atau menanam investasi dalam sebuah produksi acara televisi. Tugas seorang produser adalah memimpin seluruh tim produksi sesuai tujuan yang ditetapkan bersama sesuai dengan aspek kreatif maupun manajemen produksi, sesuai dengan anggaran yang telah disepakati. Sementara definisi lain menyatakan bahwa produser adalah seseorang yang bertanggung jawab secara umum terhadap seluruh produksi. Produksi yang dimaksud adalah produksi film, sinetron, dan program acara televisi lainya. Produser juga terlibat secara tidak langsung dalam pekerjaan lainya, seperti pada pencari bakat, penulis sknelario, penyunting gambar dan sebagainya.60 Pada program informasi, terdapat berbagai macam produser yaitu produser eksekutif yang tugasnya bertanggung jawab terhadap penampilan jangka panjang suatu program secara keseluruhan. Dia bertugas memikirkan setting, dekor atau latar belakang,tampilan suatu program informasi yang akan menjadi cirri khas program itu. Misalnya gaya pembukaan dan penutupan program, menentukan 59 60 Morissan, Manajemen Media Penyiaran; Strategi Mengelola Radio dan Televisi, Kencana, Jakarta, 2008, hal: 347 Indah Rahmawati & Dodoy Rusnandi, Berkarier di dunia Broadcasting televisi dan radio, laskar aksara, Bekasi. Hal 21 70 siapa presenternya dan detail lainya. Semua itu dilakukan setelah berkonsultasi terlebih dahulu dengan direktur pemberitaan dan manajer stasiun televisi. Produser eksekutif juga melakukan pengawasan terhadap kerja reporter dan produser dan memastikan staf redaksi mematuhi style yang telah ditetapkan, dan konsisten dengan ketetapan itu. Ia juga memegang keputusan akhir mengenai berita apa yang harus turun atau yang tidak perlu disiarkan, ia harus memikirkan bagaimana cara untuk memperbaiki mutu program dan menjaga peringkat acara (rating) agar tetap baik. Jika peringkat suatu acara turun maka ia harus dapat memberikan penjelasan mengapa peringkatnya turun dan ia harus memberikan argumentasi bagaimana cara memperbaiki hal itu.61 Produser pada program informasi, khususnya program berita bertanggung jawab terhadap suatu program berita. Produser akan memutuskan berita-berita apa saja yang disiarkan dalam program beritanya, berapa lama durasi suatu berita dapat disiarkan, format berita apa yang akan digunakan; apakah voice over (VO) , paket, reader, dan lain lain. Produser harus menyusun bagaimana urutan beritanya , apa yang akan ditampilkan pertama dan apa yang akan dikeluarkan terakhir. Singkatnya, produser bertugas membentuk program beritanya. Jika dirinci lagi maka terdapat beberapa jenis produser, yaitu : Produser Acara (show producer), Produser rekanan (associate Producer), produser lapangan (Field Produser) 1. Produser Acara62 Produser acara atau sering disebut dengan ( line producer ) bertanggung jawab untuk mempersiapkan penayangan suatu 61 Morrisan, manajemen media penyiaran, strategi mengelola radio dan televisi, kencana, Jakarta 2008. Hal 282 62 Ibid, hal 283 71 program berita. Ia bertugas untuk memilih berita- berita yang akan disiarkan pada suatu program berita. Produser acara juga harus bisa memutuskan berita apa yang akan disiarkan dan ia mempersiapkan segala sesuatu, agar berita itu dapat ditayangkan. Produser acara harus mempersiapkan susunan berita (rundown) yang berisikan berbagai format berita yang akan ditampilkan (apakah itu paket,VO, reader, Grafik, dan lain-lain) pada program berita. Produser harus memperhitungkan waktu tayang (durasi) dari masing-masing format berita itu, dan juga harus mempersiapkan urutan beritanya, apa saja yang akan tampil pada segmen pertama, kedua dan seterusnya. Produser acara harus tanggap terhadap perkembangan berita. Dalam hal ini struktur rundown dapat berubah sewaktu-waktu. Jika terdapat perkembangan yang dinilai menarik, produser acara akan mengusulkan kepada korlip untuk menugaskan reporter meliput peristiwa itu. 2. Produser Lapangan Produser lapangan bertugas melakukan koordinasi pada saat peliputan dan sesuai namanya, produser lapangan akan lebih banyak berada di lokasi. fungsi produser lapangan menjadi penting, ketika stasiun televisi melakukan liputan langsung (live). Dia akan mengarahkan juru kamera dan reporter di 72 lapangan, termaksud mempersiapkan wawancara, memberikan masukan kepada reporter mengenai materi wawancara atau siapa narasumber yang akan diwawancarai. 3. Asisten Produser Tugas seorang asisten produser antara lain membantu reporter mempersiapkan paket berita jika reporter berada dalam keadaan waktu yang mendesak atau jika reporter tidak sempat menyelesaikan paket beritanya karena ia harus berangkat lagi untuk melaksanakan tugas berikutnya. Dengan kata lain, asisten produser akan mengambil alih tugas reporter dalam hal reporter tidak mungkin mengerjakanya sendiri. Asisten produser juga bertugas mengumpulkan gambar yang dikirm (di –feeding ) oleh reporter dari lapangan melalui saluran satelit atau microwave. 63 63 Ibid, hal 285