BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut : 1. Langkah awal Pemerintah Kota Bandung untuk meningkatkan penerimaan dari segi NonKonvensional saat ini dinilai sangat tepat sebagai salah satu cara untuk mengoptimalkan pemanfaatan aset, seperti diterbitkannya Perwal No. 828 Tahun 2008 dan juga menggunakan sistem aset daerah (SIMBADA) yang diterapkan pada DPKAD Bagian Aset Kota Bandung mulai tahun 2008. Sehingga pemungutan sewa tanah dan bangunan lebih optimal dan dapat meningkatkan pendapatan serta mencapai target APBD. Terbukti pada tahun 2010 realisasi pendapatan sewa tanah dan bangunan mengalami pengingkatan yang sangat signifikan hingga 164,51%. Namun upaya-upaya tersebut masih belum optimal karena hanya berpengaruh 2,47% terhadap PAD Kota Bandung selama lima tahun terakhir ini. Dan penerimaan tersebut hanya berasal dari pendapatan sewa tanah saja. Sedangkan bangunan sudah tidak disewakan lagi karena diperuntukkan untuk penggunaan oleh Pemerintah Kota 101 Bandung itu sendiri. Karena sistem SIMBADA baru diterapkan pada tahun 2008, hal itu mengakibatkan data aset daerah sebelum tahun 2008 tidak lengkap dan mempengaruhi pendapatan sewa yang didapatkan. Untuk dimanfaatkan dengan baik dan tidak memiliki penerimaan bagi PAD. sektor lainnya dalam pemanfaatan aset daerah tidak Sesuai dengan peraturan yang berlaku, tidak terdapat pendapatan dari sektor Pinjam Pakai, dan sampai saat ini Kerjasama Pemanfaatan sudah tidak ada lagi, mengingat pasar dan bangunan-bangunan tersebut sudah selesai dibangun. Dan juga, pihak ketiga dari Sektor BOT/BTO hingga saat ini memiliki piutang yang tak tertagih kepada Pemkot Bandung. 2. Dalam mencapai target PAD dan pendapatan sewa tanah dan bangunan, pemerintah telah dinilai efektif dan telah berhasil mencapai target tersebut. Terbukti dengan nilai rata-rata efektifitas untuk pendapatan sewa tanah dan bangunannya adalah sebesar 107,55% dan rata-rata efektifitas PAD dari tahun 2006 hingga 2010 sebesar 103,32% dengan kriteria sangat efektif. Hal ini berarti Pemerintah Kota Bandung berhasil dalam mencapai target yang telah ditetapkan sebelumnya. Berarti Pemerintah Kota Bandung telah melakukan perhitungan yang cukup baik dalam memperkirakan potensi PAD yang akan didapatkannya. 3. Penerimaan PAD terbesar masih didominasi dari sektor konvensional seperti pajak dan retribusi daerah. Sedangkan Pendapatan terbesar daerah masih didominasi oleh Transfer dari Pemerintah pusat 102 dibandingkan PAD itu sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah Kota Bandung masih bergantungan pada Pemerintah Pusat untuk menjalankan roda pemerintahannya. Setiap tahun rata-rata pemerintah mengeluarkan belanja dan menghabiskan anggaran sebesar 96,26% dan itu berarti termasuk kriteria kurang efisien. Sehingga tingkat efisiensi antara penerimaan dan pengeluaran masih rendah. Hal ini berarti jumlah pengeluaran hampir mencapai 100% dari jumlah penerimaan. 1.2 Saran Penulis mengajukan beberapa saran dan masukan yang dapat dijadikan pertimbangan dalam peningkatan optimalisasi pemanfaatan aset Kota Bandung, antara lain: 1. Piutang yang tak tertagih dalam sewa tanah dan bangunan, serta BTO dan BOT sebaiknya segera ditagih kepada pengguna dan pihak ketiga. Dan apabila terdapat kerjasama pemanfaatan di kemudian hari, sebaiknya Pemerintah Kota Bandung memilih mitra kerja swasta ini harus dilaksanakan secara tender terbuka, dan kerjasama pelayanan ini diikat dengan Kontrak Pelayanan (Service contract) atau perjanjian lainnya yang berkekuatan hukum. Untuk meningkatkan pendapatan sewa tanah dan bangunan perlu dilakukan peninjauan kembali peningkatan nilai NJOP Tanah dan bangunan setiap tahunnya. Begitu pula dengan pemungutan sewa aset tanah dan bangunan, 103 pengendaliannya perlu ditingkatkan agar realisasi tahun 2012 dan pada tahun-tahun berikutnya mengalami peningkatan sehingga dapat meningkatkan PAD Kota Bandung. Dan juga diperlukan upaya penertiban, identifikasi, membangun sistem pengelolaan dan verifikasi asset, serta penataan legal auditnya, diantaranya sertifikasi supaya tidak menimbulkan potensi konflik antara aset yang dimiliki pemkot dan klaim-klaim pihak tertentu yang ingin menguasai aset pemkot. 2. Untuk meningkatkan kemandirian Pemerintah Kota Bandung, sebaiknya sektor-sektor penerimaan yang dapat meningkatkan PAD kota Bandung baik itu konvensional seperti pajak dan retribusi maupun nonkonvensional sebaiknya ditingkatkan agar tidak ketergantungan pada pemerintah pusat, sehingga Kota Bandung dapat melaksanakan otonomi daerah sepenuhnya. Belanja Pemerintah Kota Bandung sebaiknya lebih efisien karena pendapatan pemerintah berasal dari masyarakat Kota Bandung, sehingga pengeluaran rutin Kota Bandung hendaknya ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat. Dan hendaknya setiap pemerintah daerah wajib memiliki skala prioritas anggaran sesuai dengan program dan strategi Pemerintah Kota Bandung dan memperhatikan batas maksimal kumulatif defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk tahun anggaran 2012 yang tidak boleh melebihi 0,5% dari proyeksi Produk Domestik Bruto (PDB). 104