ISSN 2302-0199 pp. 1- 10 Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA DAN IMPLIKASINYA PADA ENGAGEMENT PEGAWAI BALAI PEMASYARAKATAN KELAS II BANDA ACEH 1) Syamsuddin1, Nasir Azis2, Saiful Bahri3 Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Abstract The purpose of this study was to determine: (1) describe the state of the organization's culture, compensation, motivation, employee performance and engagement of employees (2) effects of organizational culture, compensation, motivation to employee performance, (3) the influence of organizational culture, compensation, motivation to performance employees (4) the influence of organizational culture, compensation, motivation on employee engagement (5) the effect of employee performance toward employee engagement, (6) the influence of organizational culture, compensation, motivation on employee engagement through employee performance Correctional Centres Class II Banda Aceh. Research was conducted on Correctional Centres Class II Banda Aceh. As for the object of this study is the organizational culture, compensation and work motivation on employee performance and employee engagement. The results showed that organizational culture, compensation, motivation, employee performance and employee engagement Correctional Centres Class II Banda Aceh already well underway. The research proves that organizational culture, compensation and motivation to work either simultaneously or partial positive and significant impact on employee performance, organizational culture, compensation and motivation to work either simultaneously or partial positive and significant effect on the engagement of employees, employee performance positively and significantly the engagement of employees and there are significant organizational culture, compensation and work motivation on employee engagement Correctional Centres Class II Banda Aceh through employee performance Keywords Organizational Culture, Compensation, Work Motivation, Employee Performance and Engagement Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) mendeskripsikan keadaan budaya organisasi, kompensasi, motivasi, kinerja pegawai dan engagement pegawai (2) pengaruh budaya organisasi, kompensasi, motivasi terhadap kinerja pegawai, (3) pengaruh budaya organisasi, kompensasi, motivasi terhadap kinerja pegawai (4) pengaruh budaya organisasi, kompensasi, motivasi terhadap engagement pegawai (5) pengaruh kinerja pegawai terhadap engagement pegawai, (6) pengaruh budaya organisasi, kompensasi, motivasi terhadap engagement pegawai melalui kinerja pegawai Balai Pemasyarakatan Kelas II Banda Aceh. Penelitian ini dilakukan pada Balai Pemasyarakatan Kelas II Banda Aceh. Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah budaya organisasi, kompensasi dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai dan engagement pegawai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi, kompensasi, motivasi kerja, kinerja pegawai dan engagement pegawai Balai Pemasyarakatan Kelas II Banda Aceh sudah berjalan dengan baik. Hasil penelitian membuktikan bahwa budaya organisasi, kompensasi dan motivasi kerja baik secara simultan maupun parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, budaya organisasi, kompensasi dan motivasi kerja baik secara simultan maupun parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap engagement pegawai, kinerja pegawai berpengaruh positif dan signifikan terhadap engagement pegawai dan terdapat pengaruh budaya organisasi, kompensasi dan motivasi kerja terhadap engagement pegawai Balai Pemasyarakatan Kelas II Banda Aceh melalui kinerja pegawai Kata kunci : Budaya Organisasi, Kompensasi, Motivasi Kerja, Kinerja Pegawai dan Engagement. PENDAHULUAN beberapa tahun terakhir di antara Employee engagement menjadi topik perusahaan konsultan dan media bisnis penting yang paling dibicarakan dalam terkenal serta organisasi nirlaba (Saks, Volume 1, No. 1, Agustus 2016 - 1 Jurnal Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 2006). Employee engagement merupakan (2006) gagasan yang penting dalam perilaku mengklaim bahwa employee engagement organisasi yang banyak ditulis oleh para memprediksi praktisi kesuksesan dan perusahaan konsultasi. menyatakan banyak employee organisasi yang outcomes, dan kinerja Employee engagement memang sudah karyawan (misalkan: peningkatan kualitas menjadi perhatian dari para praktisi dalam pelayanan). manajemen sumber daya manusia. Dalam literatur Berkaitan akademis, engagement dengan pegawai employee pada Balai dikatakan bahwa engagement berhubungan Pemasyarakatan Kelas II Banda Aceh dengan dituntut gagasan lain dalam perilaku untuk lebih meningkatkan organisasi (Saks, 2006). Gagasan dalam kemampuan dan mencurahkan seluruh perilaku sama-sama perhatian dan kemampuan untuk kemajuan berbicara tentang hubungan karyawan organisasi Balai Pemasyarakatan Kelas II dengan perusahaan. Sebagai salah satu Banda gagasan organisasi, meningkatkan kinerja pegawai. Kinerja employee engagement berbeda dengan pegawai pada Balai Pemasyarakatan Kelas gagasan lain seperti komitmen organisasi. II Banda Aceh merupakan hasil kerja baik Komitmen organisasi merupakan sikap dan secara kualitas maupun kuantitas yang keterkaitan terhadap organisasi. Sementara dapat dicapai oleh seluruh pegawai Balai employee engagement bukan merupakan Pemasyarakatan Kelas II Banda Aceh sikap, melainkan tingkat dimana seorang sesuai dengan tupoksinya masing-masing individu penuh perhatian dan senang seperti dalam melakukan tugas yang diberikan. maupun membimbing dan mengawasi organisasi dalam ini perilaku Ketika karyawan sudah terikat Aceh, terutama menyelenggarakan dalam penelitian warga binaan. Berdasarkan pengamatan (engaged) dengan suatu perusahaan maka yang karyawan kesadaran Pemasyarakatan Kelas II Banda Aceh terhadap tujuan organisasi. Kesadaran akan ternyata masih ada pegawai yang belum tujuan membuat mampu menunjukkan kinerja sebagaimana seluruh yang diharapkan. Keadaan yang selama ini terhadap terjadi adalah menurunnya kinerja Balai organisasinya. Riset menunjukan bahwa Pemasyarakatan Kelas II Banda Aceh karyawan yang terikat (engaged employee) terutama dalam mencapai beberapa target merupakan karyawan yang lebih produktif kerja yang telah ditentukan terutama dalam (Gallup,2010). yang menangani berbagai persoalan berkaitan memberikan kemampuan terbaik akan dengan kerusahan narapidana, pelarian berakibat pada performa perusahaan. Saks narapidana maupun faktor internal lain memiliki organisasi karyawan akan kemampuan ini suatu yang memberikan terbaiknya Karyawan penulis lakukan pada Volume 1, No.1 Agustus 2016 Balai -2 Jurnal Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala seperti adanya kesenjangan pelayanan dalam kepada para narapidana seperti kurangnya terdapat ketersediaan air bersih, kebutuhan pokok pengukuran dari employee engagement yang maupun (Robertson dan Cooper, 2010). Banyak penghuni lapas yang melebihi kapasitas. ahli dan praktisi yang memberikan definisi Fenomena ini paling tidak terlihat dari dan pengukuran dengan cara yang berbeda. belum terpenuhinya ekspektasi pimpinan Kebanyakan employee engagement terhadap hasil kerja pegawai di lingkungan didefinisikan sebagai komitmen emosional Balai Pemasyarakatan Kelas II Banda dan Aceh, baik dari aspek kuantitas maupun (Baumruk, kualitasnya. Shaw,2005) atau sejumlah usaha melebihi tidak sesuai Kinerja standar kekurangjelasan intelektual definisi terhadap 2012; masih dan organisasi Richman, 2012; persyaratan pekerjaan (discretionary effort) Pemasyarakatan Kelas II Banda Aceh yang ditunjukan oleh karyawan dalam kenyataannya tidak dapat diukur secara pekerjaannya (Frank et al., 2012), seperti material maupun secara non finansial, dikutip oleh Saks (2012). Karyawan yang tetapi dapat dilihat pada penyelesaian memiliki keterikatan dengan perusahaan pekerjaan kualitas akan berkomitmen secara emosional dan pelayanan yang diberikan sebagaimana intelektual terhadap perusahaan serta akan telah ditentukan oleh pimpinan masing- memberikan usaha terbaiknya melebihi apa masing. Disamping itu dapat juga dilihat yang tugas-tugas pekerjaan. ketepatan dapat kerja pada engagement, Balai bidang pegawai employee waktu, dilaksanakan sesuai dengan dijadikan target dalam suatu memanfaatkan Menurut Gibbons (dalam Hughes berbagai sumber daya yang ada termasuk dan Rog, 2008) employee engagement sumber daya manusia, sehingga tujuan adalah hubungan emosional dan intelektual dapat dicapai. yang tinggi yang dimiliki oleh karyawan terhadap pekerjaannya, atau rekan organisasi, KAJIAN KEPUSTAKAAN manajer, kerja yang Work Engagement memberikan pengaruh untuk menambah Employee engagement merupakan discretionary effort dalam pekerjaannya. gagasan dalam perilaku organisasi yang Hubungan yang baik dengan pekerjaan menjadi daya tarik dalam beberapa tahun yang terakhir. Daya tarik ini timbul karena organisasi tempat dimana dia bekerja, employee engagement berpengaruh pada manajer yang menjadi atasannya dan kinerja perusahaan secara keseluruhan. memberikan dukungan dan nasehat, atau Kenyataannya, meskipun terdapat banyak rekan pendapat mengenai faktor yang termasuk membuat 3- Volume 1, No. 1, Agustus 2016 menjadi kerja tanggung jawabnya, yang saling mendukung individu dapat memberikan Jurnal Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala upaya terbaik yang melebihi persyaratan Miftah, (2008) mengatakan bahwa kinerja dari suatu pekerjaan. merupakan hasil pekerjaan seorang karyawan selama periode tertentu Kinerja Pegawai Keberhasilan suatu organisasi dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misalnya standard, dipengaruhi oleh kinerja (job performance) target/sasaran/kriteria karyawan, untuk itu setiap perusahaan ditentukan terlebih dahulu akan berusaha untuk meningkatkan kinerja disepakati bersama. karyawannya dalam mencapai tujuan Kinerja yang merupakan telah dan telah hasil atau organisasi yang telah ditetapkan. Budaya tingkatan keberhasilan seseorang secara organisasi yang tumbuh dan terpelihara keseluruhan selama periode tertentu dalam dengan memacu melaksanakan tugas dibandingkan dengan organisasi ke arah perkembangan yang standar hasil kerja, target atau sasaran atau lebih baik. Di sisi lain, kemampuan kriteria yang telah ditentukan terlebih pemimpin dahulu dan telah disepakati bersama baik akan dalam mampu menggerakkan memberdayakan karyawan dan akan mempengaruhi kinerja. (Rivai, 2012). Lebih lanjut Rivai menyatakan bahwa kinerja tidak berdiri Kinerja karyawan mengacu pada sendiri tapi berhubungan dengan kepuasan prestasi seseorang yang diukur berdasarkan kerja dan kompensasi, dipengaruhi oleh standar dan kriteria yang ditetapkan oleh ketrampilan, kemampuan dan sifat–sifat perusahaan. Pengelolaan untuk mencapai individu. kinerja tinggi ditentukan oleh kemampuan, keinginan meningkatkan dan lingkungan. Oleh karena itu agar sumber daya dimaksudkan perusahaan guna secara manusia keseluruhan Dengan kata lain kinerja (Fuad mempunyai kinerja yang baik, seseorang Mas’ud, 2012). Menurut Waldman (2012) harus mempunyai keinginan yang tinggi kinerja untuk merupakan gabungan perilaku mengerjakan mengetahui dapat ditingkatkan dengan prestasi dari apa yang diharapkan pekerjaannya dan pilihannya atau bagian syarat-syarat apabila ada kesesuaian antara pekerjaan tugas dan kemampuan. yang ada pada masing-masing serta dan individu dalam organisasi. Sedangkan menurut Mangkunegara (2011) kinerja Budaya Organisasi Schermerhom, dapat didefinfisikan sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Hunt, Osborn (2001) mendefinisikan budaya organisasi sebagai sistem yang dipercayai dan nilai yang dikembangkan oleh organisasi dimana hal itu menuntun perilaku dari Volume 1, No.1 Agustus 2016 -4 Jurnal Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala anggota organisasi itu sendiri. bawahannya. 6) Control Control (kontrol) Budaya organisasi berasal dari dua bermakna sejauh mana peraturan dan yakni organisasi. pengawasan langsung yang digunakan Mengenai budaya, Kottler & Heskett untuk mengawasi dan mengontrol perilaku (2012: 9) mendefinisikan budaya secara karyawan. formal sebagai totalitas pola perilaku, seni, mempunya kepercayaan, kelembagaan dan semua mengidentifikasikan diri dengan organisasi produk lain dari hasil karya dan pemikiran secara manusia suatu kelompok kerja atau bidang keahliannya. masyarakat. Bagi Prown (2008: 1), budaya 8) Reward System (sistem penghargaan) adalah suatu nilai bersama yang diciptakan bermakna oleh penghargaan atau keahlian, gaji, dan kata, budaya yang dan membedakan sekelompok orang pada waktu tertentu. 7) Identity makna (identitas) sejauh keseluruhan, bukan sejauh mana mana dengan alokasi promosi yang berdasarkan pada kriteria Robbins (2012: 573), performasi karyawan, bukan hanya dari mengungkapkan aspek-aspek yang senioritas, favoritas, ataupun rasa suka atau digunakan pengukuran budaya tidak suka. 9) Conflict Tolerance (toleransi dalam organisasi, yaitu: 1) Individual initiative terhadap (inisiatif individu) mempunyai makna seberapa jauh dorongan karyawan kritis seberapa jauh tingkatan tanggung jawab, terhadap perbedaan pendapat dan terbuka kebebasan, dan kemandirian yang dimiliki. dengan kritik serta konflik yang terjadi. 2) 10) Risk Tolerance bermakna seberapa karyawan untuk (toleransi jauh dapat risiko) dorongan lebih agresif, konflik) mempunya Communication komunikasi) bermakna makna Patterns (pola sejauh mana komunikasi dalam organisasi yang terbatas inovatif, dan berani menghadapi resiko. 3) pada susunan wewenang secara formal.. Direction Kompensasi (arah) seberapa Kompensasi adalah sesuatu yang tujuan yang akan dicapai dan kinerja yang diterima para karyawan sebagai balas jasa diharapkan. (integrasi) untuk kerja mereka. Kompensasi yang baik bermakna sejauh mana unit-unit di dalam merupakan salah satu hal yang sangat organisasi beroperasi penting bagi organisasi maupun karyawan. dalam satu koordinasi yang baik. 5) Apabila kompensasi diberikan secara benar Management Management dan teratur maka komitmen karyawan manajemen) untuk bekerja secara lebih baik agar mempunyai mana seberapa jauh para tercapai sasaran atau tujuan organisasi. manajer memberikan komunikasi yang Apabila kompensasi yang diberikan oleh jelas, bantuan, dan dukungan terhadap para organisasi kepada pegawai tidak sesuai 5- 4) organisasi mana menentukan Support jauh mempunyai Integration didorong untuk Support (dukungan Volume 1, No. 1, Agustus 2016 Jurnal Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala atau tidak memadai, akan mengarahkan perilakunya. Menurut Zainun mengakibatkan turunnya prestasi kerja. (2004), motivasi kerja seorang karyawan Sehubungan dengan itu, di dalam beberapa akan berpengaruh terhadap kinerja yang literatur kompensasi sering diistilahkan dapat dengan upah. dalam diri seorang karyawan (motivasi Menurut kompensasi maka Griffin (2004:432), (compensation) adalah dicapai murni hanya timbul dari internal) ataukah motivasi berasal dari luar karyawan yang bersangkutan (motivasi remunerasi finansial yang diberikan oleh eksternal). organisasi kepada karyawannya sebagai motivasi dapat dipandang sebagai bagian imbalan atas pekerjaan mereka. Para integral dari administrasi kepegawaian pegawai dalam yang telah mendedikasikan Menurut rangka Zainun proses (2004), pembinaan, dirinya pada pekerjaan dalam organisasi pengembangan dan pengarahan tenaga mendapatkan balas jasa berupa kompensasi kerja dalam suatu organisasi. Motivasi yang diberikan secara finansial maupun sebagai non finansial. menggerakkan, Kemudian Rivai dan Sagala suatu usaha positif dalam mengerahkan dan mengarahkan daya dan potensi tenaga (2009 :741), juga memberikan definisi kerja tentang merupakan mencapai dan mewujudkan tujuan yang sesuatu yang diterima karyawan sebagai telah ditetapkan sebelumnya dan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perangsang untuk dapat menggerakkan, perusahaan. kompensasi mengerahkan dan mengarahkan potensi merupakan salah satu pelaksanaan MSDM serta daya kerja manusia tersebut kearah yang berhubungan dengan semua jenis yang diinginkan. kompensasi yaitu Pemberian agar pemberian penghargaan individual sebagai pertukaran dalam melakukan tugas secara produktif berhasil Buhler (2014:191) memberikan pendapat tentang pentingnya motivasi keorganisasian. sebagai berikut:”Motivasi pada dasarnya Motivasi adalah proses yang menentukan seberapa Motivasi berasal dari kata motif banyak usaha yang akan dicurahkan untuk (motive) yang berarti dorongan, sebab atau melaksanakan pekerjaaan.” Motivasi atau alasan seseorang untuk melakukan sesuatu. dorongan Gibson et al. (2012) menyatakan bahwa menentukan motivasi tujuan, merupakan digunakan yang bekerja bagi maka ini sangat tercapainya sesuatu manusia harus dapat menggambarkan menumbuhkan motivasi kerja setinggi dorongan-dorongan yang timbul pada atau tingginya bagi para karyawan dalam dalam sebuah lembaga.” diri kemudian untuk konsep untuk seorang individu menggerakkan yang dan Volume 1, No.1 Agustus 2016 -6 Jurnal Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala METODE PENELITIAN terhadap kinerja pegawai Populasi dan Sampel nilai CR sebesar 4,298 dan dengan Populasi ini probabilitas sebesar 0,000. Kedua nilai Balai yang diperoleh tersebut memenuhi syarat Pemasyarakatan Kelas II Banda Aceh yang untuk penerimaan H1 yaitu nilai CR berjumlah 103 orang personil. Penarikan sebesar 4,298 yang lebih besar dari 1,97 sampel dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. adalah seluruh dalam penelitian menunjukkan pegawai dilakukan pada berdasarkan teknik sensus karena melibatkan seluruh pegawai Nilai estimasi untuk pengujian pada Balai Pemasyarakatan Kelas II Banda pengaruh kompensasiterhadap kinerja Aceh untuk menjadi responden dalam pegawai penelitian 6,432 dan dengan probabilitas sebesar menunjukkan nilai CR sebesar 0,000. Kedua nilai tersebut diperoleh Peralatan Analisis Data memenuhi syarat untuk penerimaan H2 Analisis data dan interpretasi untuk penelitian yang ditujukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian dalam rangka mengungkapkan fenomena sosial tertentu. Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diimplementasikan. Metode yang dipilih untuk menganalisis data harus sesuai dengan pola penelitian dan variabel yang akan diteliti. Untuk menganalisis data digunakan The Structural Equation Modeling (SEM) dari paket software statistik AMOS 20.0 dalam model dan pengkajian hipotesis. Model persamaan SEM adalah sekumpulan teknik-teknik statistikal yang memungkinkan pengujian sebuah rangkaian hubungan relatif “rumit” secara simultan (Ferdinand, 2006:181). kecil dari 0,05. Nilai pengujian parameter estimasi untuk pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai menunjukkan nilai CR sebesar 6,713 dan dengan probabilitas sebesar 0,000. Kedua nilai tersebut diperoleh memenuhi syarat untuk penerimaan H3 yaitu nilai CR sebesar 6,713 yang lebih besar dari 1,97 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. Nilai pengujian terhadap parameter pengaruh estimasi kinerja Engagement untuk pegawai Pegawai menunjukkan nilai CR sebesar 3,920 dan dengan probabilitas sebesar 0,000. Kedua nilai tersebut diperoleh memenuhi syarat untuk penerimaan H4 yaitu nilai CR dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. estimasi untuk pengujian pengaruh budaya organisasi 7- besar dari 1,97 dan probabilitas yang lebih sebesar 3,920 yang lebih besar dari 1,97 HASIL PEMBAHASAN Pengujian Hipotesis Nilai parameter yaitu nilai CR sebesar 6,432 yang lebih Volume 1, No. 1, Agustus 2016 Nilai parameter estimasi untuk pengujian pengaruh budaya organisasi Jurnal Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala terhadap Engagement Pegawai maupun parsial berpengaruh positif menunjukkan nilai CR sebesar 7,752 dan dan signifikan terhadap kinerja dengan probabilitas sebesar 0,000. Kedua pegawai Balai Pemasyarakatan Kelas nilai tersebut diperoleh memenuhi syarat II Banda Aceh. untuk penerimaan H5 yaitu nilai CR 3. Budaya organisasi, kompensasi dan sebesar 7,752 yang lebih besar dari 1,97 motivasi kerja baik secara simultan dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. maupun parsial berpengaruh positif Nilai parameter estimasi untuk dan signifikan terhadap engagement pengujian pengaruh kompensasiterhadap pegawai Balai Pemasyarakatan Kelas Engagement Pegawai menunjukkan nilai II Banda Aceh. CR sebesar 7,857 dan dengan probabilitas sebesar 0,000. diperoleh Kedua memenuhi nilai syarat tersebut dan signifikan terhadap engagement untuk pegawai Balai Pemasyarakatan Kelas penerimaan H6 yaitu nilai CR sebesar 7,857 yang lebih besar dari 1,97 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. Nilai parameter estimasi 4. Kinerja pegawai berpengaruh positif II Banda Aceh. 5. Terdapat pengaruh budaya organisasi, kompensasi dan motivasi kerja untuk terhadap engagement pegawai Balai pengujian pengaruh komnikasi terhadap Pemasyarakatan Kelas II Banda Aceh Engagement Pegawai menunjukkan nilai melalui kinerja pegawai. CR sebesar 3,589 dan dengan probabilitas sebesar 0,000. diperoleh Kedua memenuhi nilai syarat tersebut untuk penerimaan H7 yaitu nilai CR sebesar 3,589 yang lebih besar dari 1,97 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. Saran 1. Dalam rangka engagement meningkatkan pegawai Balai Pemasyarakatan Kelas II Banda Aceh berdasarkan perspektif budaya organisasi, maka diharapkan pegawai KESIMPULAN DAN SARAN diberikan Kesimpulan mengeluarkan pendapat dalam forum 1. Hasil penelitian membuktikan bahwa rapat budaya organisasi, kompensasi, di kebebasan kantor, meningkatkan engagement diharapkan. Balai Pemasyarakatan Kelas II Banda Aceh sudah berjalan dengan baik. 2. Budaya organisasi, kompensasi dan motivasi kerja baik secara simultan sehingga dapat menyampaikan pendapat dalam rangka motivasi kerja, kinerja pegawai dan pegawai dalam kinerja yang 2. Kompensasi yang diberikan kepada pegawai, maka diharapkan insentif yang diberikan kepada pegawai harus sesuai dengan harapan Volume 1, No.1 Agustus 2016 pegawai, -8 Jurnal Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala terutama berdasarkan tugas pokok dan fungsinya. 3. Peningkatan kinerja kinerja individu organisasi dan berdasarkan motivasi kerja yang perlu diperhatikan adalah harus adanya jaminan hidup dari organisasi membuat agar pegawai termotivasi untuk bekerja menjadi lebih baik. 4. Dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai Balai Pemasyarakatan Kelas II Banda Aceh secara keseluruhan, maka yang perlu diperhatikan adalah pegawai harus handal dalam melaksanakan prosedur kerja yang diberikan oleh pimpinan. 5. Sedangkan dalam rangka meningkatkan engagement pegawai adalah bahwa seorang pegawai harus memiliki orang yang dapat mendorong perkembangan individu, sehingga organisasi menjadi bagian dalam hidupnya. DAFTAR KEPUSTAKAAN Albrecht, S. L., (2010). Research and Practice. Handbook of Employee Engagement Perspective, Issues. UK: MGP Books Group. Arifin dan Zeinab Amini Yekta. 2010. Relationship Between Perceived Organizational Support, Leadership Behaviour, and Job Satisfaction : An Empirical Study in Iran. Jurnal Intengible Capital, Vol. 6, No. 2,pp. 162-184 Blessing White, (2008), Employee Engagement Report. Beyond the number: A practical approach for individual, managers, and executives. Global Engagement Report 01/11. 9- Volume 1, No. 1, Agustus 2016 Dale Timpe (2012), Seri Ilmu dan Seni Manajemen Bisnis (Memimpin Manusia). PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. Fakhar Shahzad, (2012) Impact of Organizational Culture on Organizational Performance:An Overview Fernandez (2007), Employee engagement. Journal of Public Health Management and Practice. [Online] Available: http://find.galegroup.com. (October 30, 2008) Freyr Halldórsson, (2008) Leadership Style, Employee Job Performance, and Organizational Outcomes. Journal of Applied Psychology, Vol. 23, No. 6, pp. 65–73. Fuad Mas’ud, (2012), Survai Diagosis Organisasional, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Fuad Mas’ud. (2012). Survai Diagnosis Organisasional. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ganesan, Shankar dan Barton A. Weitz. (2011). The Impact of Staffing Policies on Retail Buyer Job Attitudes and Behaviors. Journal of Retailing, Vol. 72, No. 1,pp. 31-56 Ganesan, Shankar dan Barton A. Weitz. 1996. The Impact of Staffing Policies on Retail Buyer Job Attitudes and Behaviors. Journal of Retailing, Vol. 72, No. 1,pp. 31-56 Ghozali Imam, (2014), Penggunaan Teknik Ekonometri. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Ghozali, Imam. 2015. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hughes, Julia Christensen dan Evelina Rog. (2008). Talent Management, A Strategy for Improving Employee Recruitment, Retention, and Engegement within Hospitality Organization. International Journal of Contemporary Hospitality Management, Vol. 20, No.7, pp.743757 Hughes, Julia Christensen dan Evelina Rog. 2008. Talent Management, A Strategy for Improving Employee Recruitment, Retention, and Engegement within Hospitality Organization. International Journal of Contemporary Hospitality Management, Vol. 20, No.7, pp.743757 Jurnal Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Ibrahim Bin Zahari, et al (2012) The Effect of Organizational Culture and The Relationship Between Tranformational and Job Satisfaction in Petroleum Sector of Libya. Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business. Vol 3, No 9. January 2012 Khan, M. R., Ziauddin, Jam, F. A., and Ramay, M. I., (2010), The Impacts of Organizational Commitment on Employee Job Performance, European Journal of Social Sciences, 15(3), 2010, pp. 292- 298 Kottler & Heskett (2007), The Employee Engagement Equation in India. Presented by BlessingWhite and HR Anexi. [Online] Available: www.blessingwhite.com (November 15, 2007). Luthans, Fred dan Suzanne J. Peterson. 2011. Employee Engagement and Manager Self-Efficac, Implication for Managerial Effectiveness and Development. Journal of Managerial Development, Vol. 21, No. 5, pp. 376387 Mathis, Robert L, Jackson, John H. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta: Salemba Empat. Miftah Thoha, (2008), Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya PT. Rajawali Grafindo, Jakarta. Mitchel Terence, (2001), People in Organization Understanding Their Behaviour, Prentice Hall of India Private Limited , New Delhi. 132 Moeheriono, 2010, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi, Cetakan kedua, Jakarta: Ghalia Indonesia. Ndayiziveyi, Melinde, Dries, (2014) Job embeddedness, work engagement and turnover intention of staff in a higher education institution: An exploratory study. Osman M. Karatepe & Ronate Ndiangang Ngeche (2012) Does Job Embeddedness Mediate the Effect of Work Engagement on Job Outcomes? A Study of Hotel Employees in Cameroon. Prown (2008). Self-efficacy beliefs in achievement settings. Review of Educational Research, 66, 543- 578. Risher (2010), Working Today: Understanding What Drives Employee Engagement The 2003 Towers Perrin Talent Report. U.S Report. Rivai dan Basri (2012), Performance Appraisal, Penerbit : PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Robbins dan Coulter, (2012), Manajemen. Jakarta : Indeks Robertson, Ivan T. dan Cary L. Cooper. 2010. Full Engagement : The Integration of Employee Engagement and Pshycological Well-Being. Leadership & Organizational Development Journal, Vol. 31, No.4, 324-336 Saks, Alan M. (2011). Employee Engagement : Antecendents and Consequences. Journal of Managerial Pshycology, Vol. 21, No.7, pp. 600-619 Sarangi (2011), The Meaning of Employee Engagement. Industrial and Organizational Psychology. (1), 3-30. Sastrohadiwiryo Siswanto, (2007). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administrasi dan Operasional. Bumi Aksara, Jakarta. Schermerhom, Hunt, Osborn (2001), Employee Engagement: A Literature Review. Kingston University Working. Slåtten, Terje dan Mehmet Mehmetoglu. 2011. Antecedents and Effects of Engaged Frontline Employees, A Study from The Hospitality Industry. Managing Service Quality, Vol. 21, No.1, pp. 88107 Sunu et al, (2012) The Effect of Job Embeddedness on Work Engagement and Innovative Behavior. Suparjo, et al (2015), Mediating Role of Jobs Satisfaction among Organizational Commitment, Organizational Culture and Citizenship Behavior (OCB):Empirical Study on Private Higher Education in Central Java, Indonesia. Journal of Research in Marketing. Volume 4 No. 1 February 2015 Vance (2011), Employee Engagement and Commitment SHRM Foundation, USA. Vera Mahyuddin (2005), Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, Pelatihan, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum Kota Surakarta, Jurnal Ilmiah. Universitas Muhammadiyah Surabaya Waldman Paul, (2012), Handbook Pain Management, Churchill Livingstone, USA. Volume 1, No.1 Agustus 2016 - 10