loranthaceae (benalu)

advertisement
LORANTHACEAE (BENALU)
Loranthaceae atau biasa disebut benalu merupakan salah satu kelompok
tumbuhan parasit yang termasuk dalam suku Loranthaceae. Tumbuhan parasit ini
umumnya menyerang pepohonan atau pun tumbuhan perdu terutama pada bagian
ranting dan cabang-cabangnya. Pohon atau pun perdu yang diserang benalu akan
terganggu bahkan dapat mati apabila serangan tersebut dalam jumlah besar
(Sunaryo et al., 2006). Kelompok tumbuhan parasit ini selain menyerang
tumbuhan liar juga tanaman budidaya (Pitoyo, 1996).
Gambar 15 : Dendropthoe petandra (L.) Miq.
Sumber : Penelitian primer (Fatma sukmawati &Reni Dama, 2011)
Loranthaceae merupakan tanaman setengah parasit yang batangnya
berkayu, tumbuh pada dahan anggota-anggota Gymnospermae dan Cotyledoneaae
yang berkayu, dengan daun-daun tuggal yang kaku seperti belulang, duduknya
bersilang/berhadapan atau berkarang, tanpa daun penumpu. Kadang-kadang tidak
terdapat daun-daun, dalam hal ituruas-ruas cabangnya berwarna hijau dan
berfungsi sebagai alat untuk asimilasi. Tumbuh-tumbuhan membentuk alat
penghisap yang beraneka rupa. Pada perkecambahan alat pelekatnya ada yang lalu
membentuk alat penghisap yang pipih dan meluas melekat pada kayu inangnya.
Ada pula yang dari alat pelekat itu tumbuh tumbuh streng-streng penghisap seperti
akar yang meluas pada permukaan gelam tumbuhan inangnya dan dari strengstreng tersebut masuk ke dalam kayu alat penghisap yang disebut penyelam, ada
pula yang langsung dari cakram pelekatnya mengeluarkan penyelam ke bagian
kayu inangnya (Gembong, 1993:122).
A. KLASIFIKASI TUMBUHAN BENALU
Spesies benalu yang banyak terdapat dilapangan pada umumnya termasuk
dalam family loranthaceae. Di dalam ilmu botani, klasifikasi tumbuhan benalu
sebagai berikut:
Divisio
: Spermatophyta
Subdivisio
: Angiospremae
Kelas
: Dicotyledonae
Famili
: Loranthaceae
Genus antara lain: Amyema, Dendrophtoe, Elytranthe, Viscum, scurula,
Helixanthera, Macrosolen, Ginalloa.
Suku Loranthaceae terdiri atas 65 marga dan 950 jenis yang sebagian besar
tumbuh tersebar di kawasan tropis dan sebagian kecil lainnya tumbuh di kawasan
yang beriklim sedang. Jumlah jenis yang terbesar adalah di Jawa Barat yaitu 29
jenis. Sedangkan di Jawa Timur dan Jawa Tengah masing-masing 19 jenis dan 15
jenis tumbuhan benalu (Samiran, 2005).
B. BENALU DAN TANAMAN INANG
Tanaman inang benalu adalah tanaman yang dihinggapi oleh benalu untuk
hidup dan berkembang biak. Jenis tanaman inang terdiri dari kelompok tanaman
berkayu, berupa tumbuhan besar maupun perdu. Sebagian dari kelompok inang
tersebut adalah tanaman penghasil buah-buahan. Penelitian dilakukan di daerah
Surakarta dengan pengambilan sampel meliputi lima kecamatan, yaitu kecamatan Jebres
(kampus Universitas Sebelas Maret), kecamatan Banjarsari (Manahan), kecamatan
Laweyan (Pajang), dan kecamatan Pasar Kliwon (Keraton Kasunanan Surakarta).
Gambar 1. Peta Lokasi Daerah Surakarta
Dari hasil penelitian dilaporkan ditemukan 3 jenis tumbuhan benalu yang
tumbuh sebagai parasit pada family Anacardiaceae di daerah Surakarta (Table 1).
Tabel 1. Daftar jenis tumbuhan inang benalu dan jenis tumbuhan parasitnya di
Surakarta
No
Nama jenis tumbuhan inang family Nama jenis benalu
Anacardiaceae
1
Mangifera indica (mangga dengan Dendropthoe petandra
berbagai varietas budidaya)
(L.) Miq.
Scurulla
atropurpurea(Bl.)Dans.
2
Mangifera odorata (mangga kuweni)
Elytranthe albida (Bl)
3
Spondias dulcis (kedondong)
Scurulla
atropurpurea(Bl.)Dans.
Dendropthoe petandra
(L.) Miq
Deskripsi Jenis Benalu
1. Scurulla atropurpurea (Bl.) Dans
Akar
: tumbuh intensif, ramping, menjalar pada tanaman inang, warna kusam.
Batang : bentuk bulat, tegak, rapuh, warna kusam.
Cabang : bentuk bulat, jumlah banyak, ranting banyak dengan arah tidak teratur.
Daun : rapuh, warna keabu-abuan, berbulu halus, Daun boleh dikatakan
berhadapan, bertangkai, eliptis sampai bulat telur terbalik, kerapkali membulat
pada ujung, 5-9 x 2-4 cm.
Bunga : Bagian muda dan karangan bunga kuning sampai coklat berambut
semacam vilt. Karangan bunga kerapkali berbunga 4-6, yang sebagian terkumpul
didalam ketiak. Tangkai bunga pendek. Tabung kelopak bnetuk kerucut terbalik,
tinggi lk 3 mm; tepi kelopak pendek, bergigi 4 lemah. Mahkota waktu kuncup
dewasa; panjang 1,5-2 cm, tabung silindris, dengan ujung yang elipsoid
melengkung kebawah, merah. Taju setelah bunga semuanya membuka mengarah
ke satu sisi (ke atas); tabung mahkota yang berhadapan bercangap dalam. Bagian
benang sari yang bebas 2-3 mm. Kepala putik bentuk tombol.
Buah: bentuk kerucut terbalik sampai bentuk gada. Orange, panjang lk 8 mm.
Diatas bermacam jenis pohon; 1-1800 m.
Habitus: ditemukan pada pohon Mangifera indica dan Spondias dulcis
(a)
(b)
(c)
(d)
Gambar: Scurulla atropurpurea (Bl.) Dans; (a) bunga ;(b) daun; (c)buah &
bunga; (d) akar&batang
Sumber: Penelitian primer (Fatma sukmawati, 2011)
2. Dendrophthoe petandra (L.)Miq.
Akar: tumbuh intensif, menjalar pada inang, acap-kali tumpang tindih, dapat
tumbuh anakan, warna akar kecoklatan, pelekatan kuat.
Batang: agak tegak, pnjang, bulat, rapuh, berwarna kusam.
Cabang: banyak, panjang dan membentuk banyak ranting, ruas tua dan membesar.
Daun: daun tersebar atau sedikit berhadapan, menjorong, panjang 6-18 cm dan
lebar 1,5-8cm, pangkal menirus-membaji, ujung tumpul-runcing, panjang
tangkai daun 5-20mm.
Bunga: Perbungaan pada ruas-ruas, tandan dengan 6-12 bunga. Mahkota bunga 5
meruas, menyudut atau bersayap dibagian bawah dan menyempit
dibagian leher, warna hijau atau kuning-orange, panjang tabung bunga 612mm. Kepala sari panjang 2-5 mm dan tumpul.
Buah: buni, seperti peluru, dalam tandan, sewaktu muda berwarna hijau, setelah
tua berwarna kuning.
Biji: sebesar biji papaya, bentuk seperti peluru senapan angin, terdiri dari dua
bagian, yaitu lembaga berwarna hijau dan bagian yang lain berwarna putih,
diliputi oleh gelatin.
Habitus: ditemukan pada pohon Spondias dulcis dan Mangifera indica
(a)
(b)
(c).
Gambar: Dendrophthoe petandra (L.)Miq; (a) akar hospes & batang; (b)
bunga&daun; (c) buah
3. Elytranthe albida (Bl)
Akar : tumbuh intensif, menjalar menghadap tanaman inang, warna kusam,
pelekat kuat.
Batang: bulat, menjulur, rapuh, warna kusam.
Cabang: menyebar, rusa-rusa panjang, tidak banyak.
Daun: membulat relative besar, kaku seperti kulit, rapuh, nervi daun berwarna
merah.
Bunga: besar, panjang, daun mahkotanya kuning dan bagian ujungnya kemerahan,
pada tandan, diketiak daun.
Buah: buni, seperti peluru, dalam tandan, sewaktu muda hijau, setelah tua kuning.
Biji : seperti peluru ramping, ada bagian yang berwarna putih, diliputi gelatin.
Habitus : ditemukan di pohon Mangifera odorata.
(a)
(b)
Gambar: Elytranthe albida (Bl); (a) akar hospes; (b) buah & bunga
Sumber: Penelitian primer (Fatma Sukmawati, 2011)
N Spesies
Morfologi Benalu
o
benalu
1
Dendroptoe
Ditemukan di
petandra
hampir semua
Akar
Batang
Daun
Bunga
Buah
Habitus
lokasi
di
Surakarta,
dengan
keadaan
lingkungan;
suhu: 30 C,
intensitas
cahaya 19,85
Batang
Akar hospes
Akar hospes
kxl,
kelembaban
80%
2
Scurulla
Ditemukan di
atropurpure
daerah
a (Bl.) Dans
kecamatan
lawean, pada
pohon
mangga
dan
kedondong,
dengan
keadaan
lingkungan;
suhu: 30,5 C,
intensitas
cahaya 20,15
kxl,
kelembaban
80%
1.
Elytranthe
Ditemukan di
albida (Bl)
daerah
kecamatan
banjarsari,
pada
pohon
mangga
kuweni
dengan
keadaan
lingkungan;
suhu: 30 C,
intensitas
cahaya 19,15
kxl,
kelembaban
80%
C. PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN BENALU
1. Organ Perkembangbiakan Benalu
Tumbuhan benalu
dapat
berkembangbiak secara
generative dan
vegetative. Pada kebanyakan spesies benalu, cara berkembagbiaka yang utama
dengan genetatif, sedangkan bagi beberapa spesies benalu melalui cara generative
dan vegetative yang saling melengkapi. Organ perkembangbiakan vegetative
berupa haustoria sedangkan organ perkembangbiakan generatif berupa biji.
(a)
(b)
Gambar : alat perkembangbiakan benalu; (a) vegetative, (b) generative
Sumber: penelitian primer (Fatma Sukmawati dan Reni damayanti, 2011)
a. Organ perkembangbiakan generative
Biji benalu tersedia sepanjang tahun karena tumbuhan benalu umumnya tidak
mengenal musim untuk berbunga maupun berbuah. Tumbuhan benalu tiap tahun
mampu menghasilkan biji ratusan hingga ribuan jumlahnya, tergantung besar
kecilnya tumbuhan benalu tersebut.
Biji benalu tidak mengalami dormansi atau waktu istirahat untuk
berkecambah. Biji tersebut mudah tumbuh setelah menempel di ranting tanaman,
apalagi bila didukung oleh mikroklimat yang lembap. Biji benalu mudah
disebarluaskan melalui perantaraan air hujan serta lewat burung.
Biji dari Dendrophthoe mempunyai bentuk dan ukuran paling besar
dibanding biji Scurrula. Biji Scurrula berbentuk kecil dan memanjang, berukuran
lebih daripada Dendrophthoe. Selain disebarkan dengan perantaraan burung,
efektif dibantu air hujan maupun angin.
b. Organ perkembangbiakan vegetatif
1) Tunas dari haustoria di luar batang
Haustoria adalah bagian tumbuhan benalu yang tumbuh menyerupai akar,
mengadakan penetrasi ke dalam jaringan tanaman sehingga berhubungan dengan
tanaman inang, serta berlaku sebagai saluran untuk aliran zat gizi. Bagian
haustoria yang masuk ke jaringan berfungsi sebagai organ pengisap cairan di
dalam tanaman.
Pijakan benalu
tempat
haustoria mengadakan penetrasi
mengalami
pertumbuhan abnormal, membesar, dan membentuk tonjolan yang tidak beraturan
sebagai ciri khas dari Dendrophthoe. Dari bagian haustoria yang berada di luar
tanaman biasanya tumbuh tunas baru, yang acapkali tidak kalah subur
dibandingkan inangnya.
Haustoria terus menjalar ke bagian tanaman yang lain, dan ada kalanya dapat
mencapai jarak satu sampai dua meter dari tumbuhan awalnya. Sejalan dengan
jauh dekatnya tempat haustoria yang mengadakan penetrasi ke tanaman inang,
akan menentukan jarak antar tunas-tunas baru maupun jarak antartunas baru
dengan benalu induknya. Dari satu pangkal benalu sering muncul lebih dari satu
akar dan arahnya pun tidak menentu. Kadangkala akar tersebut searah,
berlawanan, atau mengikuti arah percabangan ranting benalu yang berada di
dekatnya.
2) Tunas dari haustoria di dalam batang
Selain akar yang menjalar di luar tanaman seperti tersebut di atas, ada pula
haustoria yang menjalar di dalam tubuh tanaman. Haustoria semacam ini dimiliki
oleh genus Viscum, dan dimiliki pula oleh Dwarf mistletoe yang hidup di daerah
subtropis.
2. Penyebaran Biji Benalu
Penyebaran biji benalu perantara burung cabe. Peristiwa alami tersebut
sebenarnya merupakan kegiatan yang tidak sengaja. Berdasarkan penelitian
Docters Van Leeuwen (1954), burung cabe hanya memakan biji-bijian benalu,
sedangkan kulit bijinya tidak dimakan. Hal ini dimungkankan hanya berlaku pada
biji benalu yang kulitnya lunak seperti Dendrophthoe pentrandra dan Scurrula
sp. Hasil pengamatan Gregori G. Hambali terhadap kotoran burung cabe
menunjukan bahwa biji benalu, kulit buah benalu, serta biji-bijian lain juga ikut
dimakan.
3. Siklus Hidup Benalu
Siklus hidup benalu pada prinsipnya dapat diikuti dari skema berikut
Siklus hidup benalu 1 merupakan siklus utama perkembangbiakan generatif.
Siklus utama ini tergantung dari faktor buah yang dihasilkan oleh tumbuhan
benalu dan secara tidak langsung dipengaruhi oleh peranan burung cabe. Siklus
hidup 2 merupakan lanjutan siklus 1 dalam perkembangbiakan vegetatif. Siklus
tersebut tidak selalu terjadi pada setiap spesies benalu, karena sangat tergantung
pada sifat benalu serta pengaruh dari faktor-faktor luar terhadap kehidupan
benalu. Skema siklus hidup 3 merupakan lanjutan siklus 1 dalam perkembang
vegetatif yang khusus dimiliki oleh spesies benalu tertentu.
Benalu yang mempunyai siklus hidup dari skema 1 dilanjutkan dengan
skema 2 antara lain genus Dendrophthoe, scurulla dan Elytranthe. Cirinya bahwa
benalu anakan tumbuh memencar tidak jauh dari induknya. Siklus hidup benalu
dengan skema 1 yang dilanjutkan dengan skema 3 dimiliki oleh genus Viscum.
Anakan benalu muncul pada satu tempat yang tidak jauh dari induknya, terdiri
dari satu mata tunas atau lebih.
Siklus hidup benalu dari skema 1 yang dilanjutkan dengan skema 2 atau
skema 3 selalu terjadi pada satu cabang atau satu ranting tanaman. Sedangkan
dari siklus 2 atau siklus 3 yang dilanjutkan dengan siklus 1 dapat terjadi pada
inang, cabang, dan ranting yang berbeda.
4. Pertumbuhan Benalu
Pertumbuhan benalu tidak secepat tanaman yang hidup dan mengambil
makanan langsung dari tanah. Pertumbuhan benalu tersebut sangat dipengaruhi
oleh ketersediaan hara yang dapat dimanfaatkan oleh benalu dari tanaman yang
dihinggapi.
Tumbuhan benalu mengeluarkan haustoria, menjalar ke bagian lain tanaman
inang, mengadakan penetrasi ke jaringan, dan mengisap hara, garam mineral,
serta air dari tanaman inang. Benalu memiliki hijau daun sehingga dapat
berasimilasi membentuk karbohidrat untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Oleh
karena itu, benalu termasuk dalam kategori tumbuhan hemiparasit.
Beberapa hal yang mempengaruhi pertumbuhan benalu sebagai berikut:
a. Spesies benalu
Perilaku tumbuhan benalu berbeda-beda, ada yang tumbuhnya kuat, ada
yang membentuk percabangan banyak, ada yang membentuk habitus kecil, dan
Iain-lain. Spesies benalu yang pertumbuhannya kuat antara lain Dendrophthoe.
Benalu yang percabangannya ramping dan jumlahnya banyak, seperti pada
Scurrula. Benalu yang berhabitus kecil antara lain Viscum.
Perilaku perakarannya pun bermacam-macam. Pada spesies Viscum, tidak
membentuk haustoria di luar tanaman inang sedangkan pada Dendrophthoe ,
Scurula dan Elytranthe membentuk haustoria intensif di luar batang tanaman
inang. Selain itu juga menunjukkan ciri bahwa jaringan tanaman tempat
berpijaknya benalu mengalami pertumbuhan.
Abnormal yang dikenal dengan istilah hipertrofi. Pertumbuhan semacam itu
juga terjadi pada tempat-tempat haustoria menetrasi tanaman. Apabila benalu
hidup lama di tanaman inang, maka akan terbentuk tonjolan tak beraturan dan
kadang-kadang berupa bangunan yang mempunyai nilai artistik.
b. Jenis tanaman inang
Walaupun benalu dapat hidup menumpang pada tanaman berkayu golongan
dikotil, tetapi tidak semua tanaman tersebut terserang benalu. Ada kelompok
tanaman yang seolah-olah disukai benalu dan ada kelompok tanaman yang tidak
disukai oleh benalu. Fada tanaman berdaun lebar atau yang berkulit lunak, benalu
cenderung tumbuh lebih subur. Apabila jenis tanaman inang adalah benalu
spesies lain maka pertumbuhan benalu tersebut biasanya tidak sesubur benalu
inangnya. Inang family Anacardiaceae yang ditempeli benalu di daerah Surakarta
hanya pada pohon mangga dan kedondong.
c. Letak atau posisi benalu
Benalu sering tumbuh di batang, cabang atau di ranting tanaman. Adapun
letak benalu bermacam-macam, ada yang di bagian tengah,atas atau samping
tanaman. Letak benalu tersebut cenderung mempengaruhi arah pertumbuhan
benalu. Benalu yang berada di bagian tengah pohon biasanya cenderung tumbuh
ke arah bawah sehingga ranting-ranting benalu kelihatan terkulai. Benalu yang
berada di bagian atas. akan cenderung tumbuh ke atas, ke arah sinar, dan
membentuk cabang serta ranting yang kuat Sedangkan benalu yang tumbuh di
bagian samping tanaman, tumbuh ke samping, ke atas maupun ke arah bawah
dengan ranting yang kuat. Ciri lain dari pertumbuhan benalu yang menempel di
dekat batang, cenderung lebih kuat dan subur daripada yang tumbuh di ujung
cabang atau ranting.
d. Iklim
lklim makro maupun mikro, selain mempengaruhi perkecambahan biji
benalu, juga mempengaruhi pertumbuhan benalu. Di daerah yang mempunyai
musim hujan dan musim kemarau jelas, memberikan pengaruh yang nyata
terhadap pertumbuhan benalu. Di musim penghujan, tanaman inang dan
tumbuhan benalu sama-sama tumbuh subur. Sedangkan di musim kemarau,
beberapa tanaman inang terpengaruh oleh suhu udara dan kebutuhan air sehingga
benalu pun bereaksi untuk mengatasi keadaan tersebut. Pada waktu tanaman
inang gugur daunnya, benalu pun akan mengikuti cara tersebut sehingga
penguapan air terbatas. Pengaruh musim kemarau panjang sering menyebabkan
benalu yang tumbuh di bagian ujung tanaman mati meranggas, sedangkan benalu
yang tumbuh di dekat batang lebih kuat mengatasi situasi yang tidak
menguntungkan tersebut. Pada daerah-daerah yang bulan keringnya sedikit, serta
di daerah yang lembap pertumbuhan benalu lebih baik daripada di daerah kering.
Suhu udara Masimum Kota Surakarta adalah 32,5 derajad Celsius, sedang
suhu udara minimum adalah 21,9 derajad Celsius. Rata-rata tekanan udara adalah
1010,9 MBS dengan kelembaban udara 75%. Kecepatan angin 4 Knot dengan
arah angin 240 derajad. Solo beriklim tropis, sedang musim penghujan dan
kemarau bergantian sepanjang 6 bulan tiap tahunnya
Download