LAPORAN MAGANG ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK (SIM CARD LOOP) Disusun oleh KANIA UTAMI 1401144214 PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI INFORMATIKA FAKUTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TELKOM 2017 LEMBAR PENGESAHAN I Yang bertandatangan dibawah ini : Nama : Nuke Yuanita NIP : 72035 Jabatan : SPV Youth & Community Menerangkan bahwa mahasiswa : Nama : Kania Utami NIM : 1401144214 Program Studi : S1 – Manajemen Bisnis Telekomunikasi Informatika Telah menyelesaikan magang di, Nama Perusahaan : PT. TELKOMSEL Alamat Perusahaan : Jl. Banda no. 30, Bandung Bidang : Youth & Community Waktu Pelaksanaan : 5 Juni 2017 – 24 Juli 2017 ( 30 hari ) Bandung, 28 Juli 2017 Nuke Yuanita ( NIP : 72035 ) ii LEMBAR PENGESAHAN II Laporan magang dengan judul ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SIM CARD LOOP telah disetujui dan disahkan pada presentasi Laporan Magang Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan MBTI Universitas Telkom Pada tanggal 28 Juli 2017 Pembimbing Akademik, Ella Jauvani Sagala S.Psi., MSc., Psikolog NIP : 14790009 iii KATA PENGANTAR Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan laporan magang ini setelah selesai mengikuti program aktivitas magang di Divisi youth & community selama 30 hari kerja terhitung pada tanggal 5 Juni 2017 sampai dengan 24 Juli 2017. Dalam pelaksanaan aktivitas magang dan penyusunan laporan ini, Penulis mengalami kendala yang dihadapi tetapi dengan adanya perhatian, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak hingga terselesaikannya laporan magang ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini Penulis menyampaikan terimakasih untuk semua pihak yang telah membantu. Penulis menyadari bahwa dengan segala keterbatasan, laporan magang ini masih jauh dari sempurna, sehingga masukan dan kritikan yang konstruktif sangat penulis harapkan demi sempurnanya laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan Bandung, 28 Juli 2017 Penulis iv DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN I ..................................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN II ................................................................................................... ii KATA PENGANTAR .............................................................................................................iii DAFTAR ISI............................................................................................................................. iv DAFTAR TABEL ...................................................................................................................... v DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................ vi BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1 1.1. Gambaran Umum Perusahaan ........................................................................................... 1 1.1.1 Profil Perusahaan ...................................................................................................... 1 1.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ......................................................................................... 2 1.1.3 Struktur Organisasi ................................................................................................... 2 1.1.4 Strategi Bisnis ........................................................................................................... 3 1.1.5 Aspek Manajemen .................................................................................................... 3 1.2. Lingkup Unit Kerja ............................................................................................................ 8 1.2.1 Lokasi Unit Kerja Praktek ............................................................................................... 8 1.2.2 Lingkup Penugasan .................................................................................................. 8 1.2.3 Rencana dan Penjadwalan Kerja .............................................................................. 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN ..................................... 9 BAB III AKTIVITAS PENUGASAN MAGANG ............................................................... 25 3.1.Realisasi Kegiatan Magang................................................................................................ 25 3.2.Relevansi Teori dan Praktek .............................................................................................. 32 3.3.Permasalahan ..................................................................................................................... 34 BAB IV REKOMENDASI ............................................................................................................. 36 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 37 LAMPIRAN LAPORAN MAGANG ................................................................................... 38 v DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Rencana dan Penjadwalan Kerja................................................................................ 8 Tabel 3.1 Aktivitas Magang ..................................................................................................... 25 Tabel 3.2 Relevansi Teori ........................................................................................................ 32 vi DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Logo PT. Telkomsel .............................................................................................. 1 Gambar 1.2 Bagan Struktur Organisasi Divisi Youth & Community ...................................... 2 Gambar 1.3 Revenue PT.Telkomsel .......................................................................................... 4 Gambar 2 Tahap – Tahap Keputusan Pembelian ..................................................................... 12 vii BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1.1.1 Profil Perusahaan Gambar 1.1 Logo PT.Telkomsel Sejak berdiri pada tanggal 26 Mei 1995, Telkomsel secara konsisten melayani negeri, menghadirkan akses telekomunikasi kepada masyarakat Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Saat ini Telkomsel adalah operator selular terbesar di Indonesia dengan 170 juta pelanggan dan untuk melayani pelanggannya yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk juga di daerah terpencil dan pulau terluar serta daerah perbatasan negara, Telkomsel menggelar lebih dari 140 ribu BTS. Telkomsel secara konsisten mengimplementasikan teknologi seluler terkini dan menjadi yang pertama meluncurkan secara komersial layanan mobile 4G LTE di Indonesia. Memasuki era digital, Telkomsel terus mengembangkan bisnis digital, diantaranya Digital Advertising, Digital Lifestyle, Mobile Financial Services, dan Internet of Things. Untuk melayani kebutuhan pelanggan, Telkomsel menggelar call center 24 jam dan layanan GraPARI yang tersebar di seluruh Indonesia. 1 1.1.2 Visi dan Misi Perusahaan Visi Menjadi penyedia layanan dan solusi mobile digital lifestyle kelas dunia yang terpercaya Misi Memberikan layanan dan solusi mobile digital yang melebihi ekspektasi pelanggan, memberikan nilai tambah kepada para stakeholders, dan mendukung pertumbuhan ekonomi bangsa 1.1.3 Struktur Organisasi Struktur organisasi pada divisi youth & community di PT.Telekomunikasi Seluler Jawa Barat sebagai berikut : MANAGER BRANCH BANDUNG SPV SOO BANDUNG BARAT SPV SOO BANDUNG TIMUR SPV SOO SUBANG SPV YOUTH & COMMUNITY SPV BROADBAND AND DIGITAL SALE Gambar 1.2 Bagan Struktur Organisasi Divisi Youth & Community ( Sumber : Pembimbing Lapangan ) 2 SPV HEAD OF SALES AND CUSTOMER CARE 1.1.4 Strategi Bisnis Dalam menjalankan bisnisnya telkomsel menggunakan Rencana Strategi Perusahaan 5 tahun kedepan. Pada tahun 2015, telkomsel telah menetapkan lima strategi pertumbuhan: 1) Mengesploitasi bisnis warisan 2) Penguatan bisnis inti (data) 3) Mencetuskan ekosistem layanan digital 4) Penggerak investasi dalam inovasi 5) Mendapatkan selektif sebagai bagian dari strategi kelompok orang tua Di tahun 2017 Telkomsel akan memperluas area jangkauannya dan mendorong bisnis digitalisasi. Perluasan area yang akan dilakukan Telkomsel akan menambah kapasitas jaringan yang berfokus di 4G. Telkomsel juga akan menambah jangkauan di pelosok dan kawasan paling luar, bersama dengan Telkom. Perluasan jangkauan dan jaringan pada tahun 2017 akan dipasok dari dukungan belanja modal yang dialokasikan sebesar 15 persen dari pendapatan perusahaan. Sebagian besar akan dipakai untuk membiayai perluasan jaringan 3G dan 4G. Dari sisi produk layanan, Telkomsel berencana meningkatkan uang digital T-Cash dengan menggandeng pihak perbankan. Sekarang ini layanan T-Cash sudah digunakan oleh 1 juta pelanggan Telkomsel dari seluruh Indonesia. Segmen bisnis digital bakalan diisi layanan hiburan digital berbasis video, musik dan game. Bisnis layanan machine to machine (M2M) dan Internet of Things (IoT) masih bakalan dilanjutkan dengan menarget pasar korporasi di tahun 2017. 1.1.5 Aspek Manajemen 1) Keuangan Pada 2016, Telkomsel membukukan kenaikan pendapatan sebesar 14,0% menjadi Rp86,7 triliun. Pertumbuhan yang sehat didukung oleh bisnis warisan berkelanjutan, yang tumbuh 4,5%, ditambah dengan pertumbuhan yang kuat dalam Bisnis Digital (Broadband dan Digital Services), yang meningkat 36,9% dibandingkan tahun lalu. 3 Pendapatan dibayar dimuka meningkat 14,5% YoY menjadi Rp74.904 miliar, terutama didorong oleh pertumbuhan ARPU yang didukung oleh Pertumbuhan Data dan legacy voice serta pertumbuhan basis pelanggan prabayar yang tumbuh sebesar 13,8% YoY menjadi 169,7 juta pelanggan. Pendapatan dari pelanggan prabayar menyumbang 86,4% dari total pendapatan Telkomsel. Pendapatan pascabayar meningkat sebesar 20,2% YoY menjadi Rp6.833 miliar, terutama didorong oleh kenaikan basis pelanggan pascabayar, yang tumbuh sebesar 19,1% YoY menjadi 4,2 juta pelanggan. Pendapatan dari pelanggan pascabayar menyumbang 7,9% terhadap total pendapatan. Pendapatan Interkoneksi dan Pendapatan Jelajah Internasional sedikit meningkat sebesar 2,7% YoY menjadi Rp4.560 miliar, karena kenaikan lalu lintas musiman dari operator lokal lainnya. Gambar 1.3 Revenue PT.Telkomsel 4 2) Pemasaran Telkomsel adalah satu-satunya operator di Indonesia dengan cakupan nasional dan saat ini mencakup hampir 99% populasi Indonesia. Secara operasional, kami membagi Indonesia menjadi empat Wilayah Penjualan dan 11 Wilayah Penjualan: Wilayah Sumatera (Sumatera Utara, Tengah dan Selatan), Wilayah Jabodetabek (Jabodetabek dan Jawa Barat), Wilayah Jawa Bali (Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara) Dan Pamasuka (Kalimantan, Sulawesi dan Papua-Maluku). Untuk penerapan strategi penetapan harga berbasis cluster, kami membagi empat wilayah tersebut menjadi lebih dari 200 kelompok. Sebagai bagian dari transformasi organisasi kami, hampir 60% dari angkatan kerja kami sekarang tersebar di empat wilayah ini, yang memungkinkan pelaksanaan dan strategi Sales and Marketing kami lebih cepat dan memungkinkan kami menjangkau pelanggan kami dengan lebih baik. Pada tahun 2016, Telkomsel berhasil menjadi pemimpin pasar dalam layanan Data dan Digital juga. Focus pemasaran utama Telkomsel adalah : DOMINATE High Value Segment (melebihi harapan dengan layanan dan hak istimewa pelanggan dipesan terlebih dahulu) LEAD 4G (melebihi cangkupan dengan pengalaman pengguna 4G terbaik di rumah dan saat berpergian) OWN youth (melebihi imajinasi dengan inovasi digital) BREATHE Digital (melebihi batas dengan perawatan diri digital baru) PERSONALISASI Pengalaman Pelanggan (untuk menyenangkan pelanggan). Dalam pemasaran, KartuHalo masih diposisikan sebagai 'Merek Pascabayar Paling Diutamakan' dan merek pilihan Pascabayar di kalangan profesional berwawasan status muda yang memerlukan solusi telekomunikasi seluler lengkap untuk memenuhi aktivitas dinamis mereka. 3) Produksi PT. Telkomsel terus menghadirkan inovasi produk dan layanan terbaik guna memenuhi berbagai kebutuhan pelanggan. Saat ini, Telkomsel mempunyai beberapa produk provider, yaitu layanan pasca bayar dan layanan prabayar. Layanan Pascabayar (kartuHALO) adalah layanan telekomunikasi yang diberikan berdasarkan system pembayaran tagihan Telkomsel. KartuHALO merupakan kartu pasca bayar 5 terbaik di Indonesia, dengan sinyal yang kuat dan jaringan yang luas. Kini kartuHalo menghadirkan varian paket terbaru yaitu Halo Fit My Plan, Halo Fit Hybrid, dan Halo Kick. Pelanggan kartuHALO akan mendapatkan kenyamanan lebih dalam berkomunikasi, baik dari sisi Data Priority maupun Voice Priority. Layanan kedua adalah layanan prabayar yang merupakan layanan telekomunikasi diberikan berdasarkan sistem pembayaran langsung atau menggunakan pulsa. Telkomsel memberikan beberapa pilihan kartu prabayar diantaranya adalah simPATI, AS, dan simPATI LOOP. Tidak hanya itu, Telkomsel juga mengeluarkan program bundling smartphone dimana merupakan program kerja sama antara Telkomsel dengan merek smartphone tertentu untuk memberikan benefit terbaik bagi pelanggan. Di dalam divisi Digital Expansion sendiri Telkomsel menawarkan beberapa digital service yang bertujuan untuk membangun ekosistem digital di Indonesia. Layanan yang ditawarkan beberapanya adalah sebagai berikut: 1. NSP; Layanan NSP adalah layanan berlangganan berbayar untuk personalisasi nada sambung. Dengan layanan ini pelanggan Telkomsel dapat mengganti nada sambung menjadi konten suara atau lagu yang diinginkan disaat nomor pelanggan tersebut ditelpon. 2. TCASH; TCASH adalah layanan uang elektronik dari Telkomsel yang dapat digunakan untuk berbagai transaksi seperti bayar tagihan, bayar merchant, isi pulsa, dan kirim uang. 3. VideoMAX; Program dari Telkomsel untuk memberikan experience kepada pelanggan Telkomsel untuk menikmati streaming ribuan video. 4. GamesMAX; Paket data khusus untuk mendapatkan akses ke aplikasi games dan voucher games tertentu yang dapat dipilih oleh pelanggan Telkomsel. 5. MusicMAX; Paket data khusus musik bagi pelanggan Telkomsel dengan kuota musik untuk streaming musik di beberapa aplikasi. 6. Jajan Online; Program dari Telkomsel untuk mempermudah pengguna untuk belanja online dalam melakukan pembelian aplikasi, games, in-app dan e-book hanya dengan pulsa Telkomsel. 4) Manajemen SDM Telkomsel dalam kurun waktu setahun mengadakan dua kali perekrutan pegawai baru, dikenal sebagai Great People Trainee Program yang sejak bulan April 2017 efektif 6 berganti nama menjadi Telkomsel Trainee. Adapun syarat perekrutan untuk pegawai baru di Telkomsel: Lulusan S1 IPK minimal 3.00 Skor TOEFL 500 Umur maksimal 26 tahun Adapun tata cara rekrutmen pegawai baru di Telkomsel sebagai berikut: Registrasi di website E-recruitment yaitu https://recruitment.telkomsel.com, dimana pada tahap ini para pelamar kerja mengisi form pendaftaran dan upload dokumen yang diperlukan seperti ijazah, resume, curriculum vitae dan sertifikat yang dimiliki. Daftar pada lowongan yang tersedia, setiap adanya rekrutmen pegawai baru Telkomsel menyediakan beberapa lowongan yang berbeda setiap tahunnya sesuai dengan kebutuhan. Tahap Psikotest, apabila pada tahap pertama calon pelamar pekerjaan telah memenuhi spesifikasi maka akan dipanggil untuk melaksanakan psikotest. Tahap Interview, pelamar kerja akan dipanggil untuk melaksanakan interview oleh divisi Human Capital Management. Setelah lulus tahap interview, maka calon pegawai akan diteruskan untuk melaksanakan medical check-up dan melaksanakan job training selama 6 bulan. Tahap terakhir apabila pegawai tersebut telah lulus di dalam job training tersebut segera menandatangani kontrak kerja di Telkomsel. Sejak tahun 2012, Telkomsel melaksanakan program yang bertujuan untuk memastikan kesuksesan pelaksaanan strategi jangka panjang perusahaan yaitu program job training dan motivasi untuk karyawan. Program pengembangan karyawan (job training) difokuskan pada peningkatan teknis dan kompetensi bisnis untuk bisnis digital, terutama di bidang mesin ke mesin, ponsel, jasa keuangan, analisis bigdata, aplikasi pemrograman interface, mobile advertising, digital lifestyle dan sebagainya. Sedangkan untuk program motivasi dilakukan oleh Telkomsel dengan mendatangkan motivator dari lembaga luar untuk meningkatkan motivasi karyawan dalam bekerja di Telkomsel. Kedua program ini dilakukan dengan tujuan untuk memastikan bahwa semua orang di Telkomsel terus menerus berusaha untuk menjadi lebih berorientasi pelanggan. 7 1.2 Lingkup Unit Kerja 1.2.1 Lokasi Unit Kerja Praktek (Magang) Penulis melaksanakan aktivitas magang di Perusahaan PT Telekomunikasi Seluler Regional Jawa Barat, yang beralamat di Jalan Soekarno Hatta No. 707, Sumurbandung, Jatisari, Buahbatu, Kota Bandung, Jawa Barat 40232, Indonesia. Ditempatkan pada Youth & Community yang berada di Jl. Banda No 30, Bandung 1.2.2 Lingkup Penugasan Selama menjalani aktivitas magang di PT.Telkomsel Jawa Barat, penulis ditempatkan dibagian Youth & Community. Bertugas melakukan membantu menginput data mengenai info sekolah yang berada di Bandung dan Subang dan Universitas yang berada di Bandung, mencari data data Sekolah dan Universitas yang belum lengkap, dan membantu mengecek booth telkomsel yang berada di Sekolah atau Universitas. 1.2.3 Rancana dan Penjadwalan Kerja Periode pelaksanaan program magang yang dilaksanakan selama 30 hari kerja dimulai pada tanggal 5 Juni 2017 sampai dengan 24 Juli 2017. Waktu kerja pelaksanaan magang sebagai berikut : Table 1.1 Rencana dan Penjadwalan Kerja Hari Kerja Jam Kerja Senin – Jumat 08.00 s.d. 16.00 ( selama bulan Ramadhan ) 08.00 s.d. 17.00 ( bulan biasa ) 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN 2.1 Rangkuman Teori 2.1.1 Definisi Pemasaran Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan. Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial. 2.1.2 Konsep Pemasaran Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya. 9 Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasaan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing. Konsep pemasaran yang telah diungkapkan dengan berbagai cara: 1. Temukan keinginan pasar dan penuhilah. 2. Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dapat dibuat. 3. Cintailah pelanggan, bukan produk anda. 4. Lakukanlah menurut cara anda (Burger king) 5. Andalah yang menentukan (United Airlines) 6. Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang pelanggan yang sarat dengan nilai, mutu dan kepuasan (JC. Penney). Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global. 1. Konsep produksi Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi yang luas. Disini tugas manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka. 2. Konsep produk Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri terbaik 3. Konsep penjualan Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif. 10 4. Konsep pemasaran Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing. 5. Konsep pemasaran sosial Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat. 6. Konsep Pemasaran Global Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan. 2.1.3 Definisi Perilaku Konsumen Perilaku konsumen merupakan suatu proses yang berkaitan erat dengan proses pembelian, pada saat itu konsumen melakukan aktifitas-aktifitas seperti melakukan pencarian, penelitian, dan pengevaluasian produk. Perilaku konsumen merupakan halhal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Yang termasuk ke dalam perilaku konsumen selain mengenai kualitas produk, juga meliputi harga produk atau jasa tersebut. Jika harga suatu produk tidak terlalu tinggi, maka konsumen tidak akan terlalu lama membutuhkan waktu untuk memikirkan dan melakukan aktifitas perilaku konsumen. Namun jika harga suatu barang atau jasa tersebut bisa dibilang tinggi, atau mahal, maka konsumen tersebut akan memberikaneffort lebih terhadap barang tersebut. Pembeli tersebut akan semakin lama melakukan perilaku konsumen, seperti melihat, menanyakan, mengevaluasi, dan mempertimbangkan. 11 Berikut adalah beberapa definisi perilaku konsumen menurut para ahli : Menurut Engel, Blackwell dan Miniard Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan produk dan jasa, termasuk didalamnya adalah proses keputusan yang mengawali serta mengikuti tindakan pembelian tersebut. Tindakan tersebut adalah terlibat secara langsung dalam proses memperoleh, mengkonsumsi bahkan membuang atau tidak jadi menggunakan suatu produk atau jasa tersebut. Menurut The American Marketing Association Perilaku konsumen adalah proses membagai interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku dan lingkungan dimana seseorang melakukan pertukaran aspek kehidupannya. Menurut Mowen Perilaku konsumen merupakan aktivitas ketika seseorang mendapatkan, mengkonsumsi atau membuang barang atau jasa pada saat proses pembelian. Menurut Schiffman dan Kanuk Perilaku konsumen adalah suatu proses yang dilalui oleh seorang pembeli dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi serta bertindak pada konsumsi produk dan jasa, maupun ide yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan seseorang tersebut. Jenis-jenis perilaku konsumen ini sendiri berbeda-beda dan bermacam-macam. Misalkan Anda ingin membeli buah mangga, maka yang termasuk ke dalam perilaku konsumen sebelum membeli adalah mencium bau mangga tersebut untuk memastikan apakah sudah matang, kemudian meneliti dari bentuknya, apakah ada sisi yang busuk, menekan-nekan mangga tersebut juga untuk memastikan tingkat kematangan mangga tersebut, dan lain sebaginya. Hal ini juga dapat diterapkan pada pembelian produk 12 jangka panjang, misalnya peralatan elektronik, gadget, alat-alat furniture, dan lain sebagainya. Untuk produk jasa, misalkan jasa tour wisata, pasti Anda akan mengecek terlebih dahulu dari testimoni pembeli, track record perusahaan jasa travel itu sendiri, dan lain sebaginya. Pada intinya, setiap konsumen yang akan membeli suatu produk atau menggunakan sebuah jasa, maka konsumen tersebut pasti melakukan apa yang disebut sebagi perilaku konsumen. Pada dasarnya, perilaku konsumen secara umum dibagi menjadi 2 yaitu perilaku konsumen yang bersifat rasional dan irrasional. Yang dimaksudkan dengan perilaku konsumen yang bersifat rasional adalah tindakan perilaku konsumen dalam pembelian suatu barang dan jasa yang mengedepankan aspek-aspek konsumen secara umum, yaitu seperti tingkat kebutuhan mendesak, kebutuhan utama/primer, serta daya guna produk itu sendiri terhadap konsumen pembelinya. Sedangkan perilaku konsumen yang bersifat irrasional adalah perilaku konsumen yang mudah terbujuk oleh iming-iming diskon atau marketing dari suatu produk tanpa mengedepankan aspek kebutuhan atau kepentingan. 2.1.4 Keputusan Pembelian Menurut Kotler (2002), keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk atau jasa, biasanya konsumen selalu mempertimbangkan kualitas, harga dan produk sudah yang sudah dikenal oleh masyarakat Sebelum konsumen memutuskan untuk membeli, biasanya konsumen melalui beberapa tahap terlebih dahulu yaitu; 13 Pengenalan Masalah Pencarian Infrmasi Evaluasi Alternative Keputusan Membeli atau Tidak Perilaku Pascapembelian Gambar 2.1 Tahap – Tahap Keputusan Pembelian 1. Pengenalan Masalah. Biasanya seorang konsumen melakukan pembelian atas dasar kebutuhan atau untuk menyelesaikan keperluan, masalah dan kepentingan yang dihadapi. Jika tidak ada pengenalan masalah terlebih dahulu, maka konsumen juga tidak akan tahu produk mana yang harus dibeli. 2. Pencarian Informasi Setelah mengetahui permasalahan yang dialami, maka pada saat itu seorang konsumen akan aktif mencari tahu tentang bagaimana cara penyelesaian masalahnya tersebut. Dalam mencari sumber atau informasi, seseorang dapat melakukannya dari diri sendiri (internal) maupun dari orang lain (eksternal) seperti masukan, sharingpengalaman, dan lain sebagainya. 3. Mengevaluasi Alternatif Setelah konsumen mendapatkan berbagai macam informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan, maka hal selanjutnya yang dilakukan oleh konsumen tersebut adalah mengevaluasi segala alternatif keputusan maupun informasi yang diperoleh. Hal itu lah yang menjadi landasan dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi. 14 4. Keputusan Pembelian Proses selanjutnya setelah melakukan evaluasi pada alternatif-alternatif keputusan yang ada adalah konsumen tersebut akan melalui proses yang disebut dengan keputusan pembelian. Waktu yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan ini tidak sama, yaitu tergantung dari hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam proses pembelian atau pengambilan keputusan tersebut. 5. Perilaku Pascapembelian Proses lanjutan yang biasanya dilakukan seorang konsumen setelah melakukan proses dan keputusan pembelian adalah mengevaluasi pembeliannya tersebut. Evaluasi yang dilakukan mencakup pertanyaan-pertanyaan mendasar seperti apakah barang tersebut sudah sesuai dengan harapan, sudah tepat guna, tidak mengecewakan, dan lain sebagainya. Hal ini akan menimbulkan sikap kepuasan dan ketidakpuasan barang oleh konsumen, mengecewakan dan tidak mengecewakan. Hal tersebut akan berdampak pada pengulangan pembelian barang atau tidak. Jika barang memuaskan dan tidak mengecewakan, maka konsumen akan mengingat merk produk tersebut sehingga akan terjadi pengulangan pembelian di masa mendatang. Namun jika barang tidak memuasakan dan mengecewakan, maka konsumen juga akan mengingat merk barang tersebut dengan tujuan agar tidak mengulang kembali membeli barang tersebut di masa yang akan datang. Pengertian lain tentang Keputusan pembelian menurut Schiffman dan Kanuk (2000: 437) adalah “the selection of an option from two or alternative choice”. Dapat diartikan, keputusan pembelian adalah suatu keputusan seseorang dimana dia memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan yang ada. Faktor-Faktor yang mmpengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Menurut phillip Kotler (2003:202) perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh empat faktor, diantaranya sebagai berikut: 15 1. Faktor budaya Budaya, sub budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku paling dasar. Anak-anak yang sedang tumbuh akan mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga penting lainnya. Contonhya pada anak-anak yang dibesarkan di Amerika Serikat sangat terpengaruh dengan nilai-nilai sebagai berikut: prestasi, aktivitas, efisiensi, kemajuan, kenikmatan materi, individualisme, kebebasan, humanisme, dan berjiwa muda. Masing-masing subbudaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya seperti kebangsaan, agama, kelompok, ras, dan wilayah geografis. Pada dasaranya dalam sebuah tatanan kehidupan dalam bermasyarakat terdapat sebuah tingkatan (strata) sosial. Kelas sosial tidak hanya mencerminkan penghasilan, tetapi juga indikator lain seperti pekerjaan, pendidikan, perilaku dalam berbusana, cara bicara, rekreasi dan lain-lainya. 2. Faktor Sosial Selain faktor budaya, perilaku pembelian konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial diantarannya sebagai berikut: a. Kelompok acuan Kelompok acuan dalam perilaku pembelian konsumen dapat diartikan sebagai kelompok yang yang dapat memberikan pengaruh secara langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang tersebut. Kelompok ini biasanya disebut dengan kelompok keanggotaan, yaitu sebuah kelompok yang dapat memberikan pengaruh secara langsung terhadap 16 seseorang. Adapun anggota kelompok ini biasanya merupakan anggota dari kelompok primer seperti keluarga, teman, tetangga dan rekan kerja yang berinteraksi dengan secara langsung dan terus menerus dalam keadaan yang informal. Tidak hanya kelompok primer, kelompok sekunder yang biasanya terdiri dari kelompok keagamaan, profesi dan asosiasi perdagangan juga dapat disebut sebagai kelompok keanggotaan. b. Keluarga Dalam sebuah organisasi pembelian konsumen, keluarga dibedakan menjadi dua bagian. Pertama keluarga yang dikenal dengan istilah keluarg orientas. Keluarga jenis ini terdiri dari orang tua dan saudara kandung seseorang yang dapat memberikan orientasi agam, politik dan ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri dan cinta. Kedua, keluarga yang terdiri dari pasangan dan jumlah anak yang dimiliki seseorang. Keluarga jenis ini biasa dikenal dengan keluarga prokreasi. c. Peran dan status Hal selanjutnya yang dapat menjadi faktor sosial yang dapat mempengaruhi perilaku pembelian seseorang adalah peran dan status mereka di dalam masyarakat. Semakin tinggi peran seseorang didalam sebuah organisasi maka akan semakin tinggi pula status mereka dalam organisasi tersebut dan secara langsung dapat berdampak pada perilaku pembeliannya. Contoh seorang direktur di sebuah perusahaan tentunya memiliki status yang lebih tinggi dibandingkan dengan seorang supervisor, begitu pula dalam perilaku pembeliannya. Tentunya, seorang direktur perusahaan akan melakukan pembelian terhadap merek-merek yang berharga lebih mahal dibandingkan dengan merek lainnya. 17 3. Pribadi Keputusan pembelian juga dapat dipengaruhi oleh karakterisitik pribadi diantaranya usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsepdiri pembeli. a. Usia dan siklus hidup keluarga Orang membeli barang dan jasa yang berbeda-beda sepanjang hidupnya yang dimana setiap kegiatan konsumsi ini dipengaruhi oleh siklus hidup keluarga b. Pekerjaan dan lingkungan ekonomi Pekerjaan dan mempengaruhi lingkungan pola ekonomi konsumsinya. seseorang Cotohnya, dapat direktur perusahaan akan membeli pakaian yang mahal, perjalanan dengan pesawat udara, keanggotaan di klub khusus, dan membeli mobil mewah. Selain itu, biasanya pemilihan produk juga dilakukan berdasarkan oleh keadaan ekonomi seseorang seperti besaran penghasilan yang dimiliki, jumlah tabungan, utang dan sikap terhadap belanja atau menabung. c. Gaya hidup Gaya hidup dapat di artikan sebagai sebuah pola hidup seseorang yang terungkap dalam aktivitas, minat dan opininya yang terbentuk melalui sebuah kelas sosial, dan pekerjaan. Tetapi, kelas sosial dan pekerjaan yang sama tidak menjamin munculnya sebuah gaya hidup yang sama. Melihat hal ini sebagai sebuah peluang dalam kegiatan pemasaran, banyak pemasar yang mengarahkan merek mereka kepada gaya hidup seseorang. Contohnya, perusahaan telepon seluler berbagai merek berlomba-lomba menjadikan produknya sesuai dengan berbagai gaya hidup remaja yang modern dan dinamis seperti munculnya telepon selular dengan fitur multimedia yang 18 ditujukan untuk kalangan muda yang kegiatan tidak dapat lepas dari berbagai hal multimedia seperti aplikasi pemutar suara, video, kamera dan sebagainya. Atau kalangan bisnis yang menginginkan telepon selular yang dapat menujang berbagai kegiatan bisnis mereka. d. Kepribadian Setiap orang memiliki berbagai macam karateristik kepribadian yang bebeda-beda yang dapat mempengaruhi aktivitas kegiatan pembeliannya. Kepribadian merupakan ciri bawaan psikologis manusia yang berbeda yang menghasilkan sebuah tanggapan relatif konsiten dan bertahan lama terhadap rangsangan lingkungannya. Kepribadian biasanya digambarkan dengan menggunakan ciri bawaan seperti kepercayaan diri, dominasi, kemampuan bersosialisasi, pertahanan diri dan kemapuan beradaptsi (Harold H kasarjian 1981:160). Kepribadian dapat menjadi variabel yang sangat berguna dalam menganalisis pilihan merek konsumen. Hal ini disebakan karena beberapa kalangan konsumen akan memilih merek yang cocok dengan kepribadiannya. 4. Psikologis Terakhir, faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen adalah faktor psikologis. Faktor ini dipengaruhi oleh empat faktor utama diantaranya sebagai berikut: a. Motivasi Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu-waktu tertentu. Beberapa dari kebutuhan tersebut ada yang muncul dari tekanan biologis seperti lapar, haus, dan rasa ketidaknyamanan. Sedangkan beberapa kebutuhan yang lainnya dapat bersifat psikogenesis; yaitu kebutuhan yang berasal dari tekanan psikologis penghargaan atau 19 seperti rasa kebutuhan keanggotaan akan pengakuan, kelompok. Ketika seseorang mengamati sebuah merek, ia akan bereaksi tidak hanya pada kemampuan nyata yang terlihat pada merek tersebut, melainkan juga melihat petunjuk lain yang samar seperti wujud, ukuran, berat, bahan, warna dan nama merek tersebut yang memacu arah pemikiran dan emosi tertentu. b. Persepsi Seseorang yang termotivasi siap untuk segera melakukan tindakan. Bagaimana tindakan seseorang yang termotivasi akan dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi tertentu. Persepsi dapat diartikan sebagai sebuah proses yang digunkan individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi masukan informasi guna menciptakan sebuah gambaran (Bernard Barelson, dalam Kotler 2003:217). Persepsi tidak hanya bergantung pada rangsangan fisik tetapi juga pada rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu yang bersangkutan. c. Pembelajaran Pembelajaran meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Banyak ahli pemasaran yang yakin bahwa pembelajaran dihasilkan melalui perpaduan kerja antara pendorong, rangsangan, isyarat bertindak, tanggapan dan penguatan. Teori pembelajaran mengajarkan kepada para pemasar bahwa mereka dapat membangung permintaan atas suatu produk dengan mengaitkan pada pendorongnya yang kuat, menggunakan isyarat yang memberikan motivasi, dan memberikan penguatan positif karena pada dasarnya konsumen akan melakukan generalisasi terhadap suatu merek. Cotohnya, konsumen yang pernah membeli komputer merek IBM yang mendapatkan pengalaman menyenangkan dan persepsi yang positif akan mengasumsikan bahwa merek IBM merupakan merek komputer yang terbaik, ketika konsumen akan membeli printer merek IBM mungkin konsumen juga 20 berasumsi hal yang sama bahwa IBM menghasilkan printer yang baik. d. Keyakinan dan Sikap Melalui betindak dan belajar, orang mendapatkan keyakinan dan sikap. Keduanya kemudian mempengaruhi perilaku pembelian konsumen . Keyakinan dapat diartikan sebgai gambaran pemikiran seseorang tentang gambaran sesuatu. Keyakinan orang tentang produk atau merek akan mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Contohnya studi tentang keyakinan merek yang menemukan bahwa konsumen sama-sama menyukai Diet Coke dan Diet Pepsi ketika mencicipi keduanya dalam tanpa merek. Tetapi, ketika mencicipi Diet yang diberi tahu mereknya, konsumen memilih diet Coke 65% dan Diet Pepsi 23%. Dalam contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa keyakinan akan merek dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. 2.1.5 Definisi Harga Harga memiliki peranan yang sangat penting dalam mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli produk, sehingga sangat menentukan keberhasilan pemasaran suatu produk. Definisi harga menurut Kotler dan Armstrong (2001: 439) adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Menurut Tjiptono (2005:35), ada 4 hal yang menjadi tujuan penetapan harga, yaitu: 1. Tujuan berorientasi pada laba. Ini didasarkan pada asumsi teori ekonomi klasik yang menyatakan bahwa setiap perusahaan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba yang maksimum. Dalam kondisi persaingan yang ketat dan serba kompleks penerapannya sangat sulit untuk dilakukan. 21 2. Tujuan berorientasi pada volume. Tujuan ini berorientasi pada volume, dimana harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume penjualan, nilai penjualan, ataupun untuk menguasai pangsa pasar. Misalnya: biaya operasional pemasangan jalur telepon untuk satu rumah tidak berbeda jauh dengan biaya pemasangan untuk lima rumah. 3. Tujuan berorientasi pada citra. Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau mempertahankan citra perusahaan. Sebaliknya, harga rendah dapat dipergunakan untuk membentuk citra nilai tertentu. 4. Tujuan stabilisasi harga. Tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri. 5. Tujuan-tujuan lainnya. Penetapan harga dapat juga bertujuan untuk mencegah masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang, atau menghindari campur tangan pemerintah.. 2.1.6 Definisi Produk Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dipakai, dimiliki, atau dikonsumsikan sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa hampir semua yang termasuk produksi adalah benda nyata yang dapat dilihat, diraba, dan dirasakan. Karena produk adalah benda ril, maka jenisnya cukup banyak. Secara garis besar jenis-jenis produk bisa kita perinci menjadi dua jenis, yaitu produk konsumsi dan produk industri.Produk konsumsi (consumer products) adalah barang yang dipergunakan oleh konsumen akhir atau rumah tangga dengan maksud tidak untuk dibisniskan atau dijual lagi. Barang-barang yang termasuk jenis produk konsumsi ini antara lain sebagai berikut: Barang kebutuhan sehari-hari (convenience goods), yaitu barang yang umumnya sering kali dibeli, segera dan memerlukan usaha yang sangat kecil untuk memilikinya, misalnya barang kelontong, baterai, dan sebagainya. Barang belanja (shopping goods), yaitu barang yang dalam proses pembelian dibeli oleh konsumen dengan cara membandingkan berdasarkan kesesuaian mutu, harga, dan model, misalnya pakaian, sepatu, sabun, dan lain sebagainya. 22 Barang khusus (speaciality goods), yaitu barang yang memiliki ciri-ciri unik atau merk kas dimana kelompok konsumen berusaha untuk memiliki atau membelinya, misalnya mobil, kamera, dan lain sebagainya.\ Pengertian produk (product) menurut Kotler (2009) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Menurut Kotler dan Keller (2008), produk adalah elemen kunci dalam keseluruhan penawaran pasar. Selain itu produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya (Tjiptono, 2008). Berdasarkan beberapa definisi diatas, maka produk didefinisikan sebagai kumpulan dari atribut-atribut yang nyata maupun tidak nyata, termasuk di dalamnya kemasan, warna, harga, kualitas dan merek ditambah dengan jasa dan reputasi penjualannya. Atribut Produk Menurut Kotler dan Armstrong (2008) beberapa atribut yang menyertai dan melengkapi produk (karakteristik atribut produk) adalah: 1. Merek (branding) Merek (brand) adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk atau jasa dari satu atau kelompok penjual dan membedakannya dari produk pesaing. Pemberian merek merupakan masalah pokok dalam strategi produk. Pemberian merek itu mahal dan memakan waktu, serta dapat membuat produk itu berhasil atau gagal. Nama merek yang baik dapat menambah keberhasilan yang besar pada produk (Kotler dan Armstrong, 2008). 23 2. Pengemasan (Packing) Pengemasan (packing) adalah kegiatan merancang dan membuat wadah atau pembungkus suatu produk. Pengemasan melibatkan merancang dan membuat wadah atau pembungkus suatu produk. 3. Kualitas Produk (Product Quality) Kualitas Produk (Product Quality) adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya meliputi, daya tahan keandalan, ketepatan kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya. Untuk meningkatkan kualitas produk perusahaan dapat menerapkan program ”Total Quality Manajemen (TQM)”. Selain mengurangi kerusakan produk, tujuan pokok kualitas total adalah untuk meningkatkan nilai konsumen. Tingkatan Produk Pada dasarnya tingkatan produk adalah sebagai berikut: 1. Produk Inti (Core Product) Produk inti terdiri dari manfaat inti untuk pemecahan masalah yang dicari konsumen ketika mereka membeli produk atau jasa. 2. Produk Aktual (Actual Product) Seorang perencana produk harus menciptakan produk aktual (actual product) disekitar produk inti. Karakteristik dari produk aktual diantaranya, tingkat kualitas, nama merek, kemasan yang dikombinasikan dengan cermat untuk menyampaikan manfaat inti (Kotler dan Armstrong, 2008). 3. Produk Tambahan Produk tambahan harus diwujudkan dengan menawarkan jasa pelayanan tambahan untuk memuaskan konsumen, misalnya dengan menanggapi dengan baik claim dari konsumen dan melayani konsumen lewat telepon jika konsumen mempunyai masalah atau pertanyaan (Kotler dan Keller, 2009). 24 BAB III AKTIVITAS PENUGASAN MAGANG 3.1 Realisasi Kegiatan Magang Berikut ini merupakan uraian aktivitas yang dilakukan selama pelaksanaan kegiatan magang di Divisi Youth & Community : Tabel 3.1. Tabel Aktivitas Magang Hari Tanggal Jenis Aktivitas Tugas yang Ke Magang Diberikan Pengenalan Perkenalan divisi Mengetahi tentang youth & youth & community, community memasarkan produk 1. 05 Juni 2017 Pencapaian Tugas telkomsel tapi untuk kalangan muda. 2. 06 Juni 2017 Menginput data Input data Mengetahui data data mengenai info tenteng smp dibandung sekolah (SMP) seperti info tentang kantin nya kepala sekolahnya dan jumlah siswanya. 3. 07 Juni 2017 Menginput data Input data Mengetahui data data mengenai info tenteng smp dibandung sekolah (SMP) seperti info tentang kantin nya kepala sekolahnya dan jumlah siswanya. 4. 08 Juni 2017 Menginput data Input data Mengetahui data data mengenai info tenteng smp dibandung seperti info tentang 25 sekolah (SMA) kantin nya kepala sekolahnya dan jumlah siswanya. 5. 09 Juni 2017 Menginput data Input data Mengetahui data data mengenai info tenteng smp dibandung sekolah (SMA) seperti info tentang kantin nya kepala sekolahnya dan jumlah siswanya. 6. 12 Juni 2017 Menginput data Input sata Mengetahui data mengenai info tentang universitas universitas dibandung seperti info Bandung dan tentang rektornya mengantarkan surat berapa jumlah untuk BEM ITB fakultasnya, berapa perihal acara di jumlah kost-kostan Jakarta disekitar universitas tersebut. 7. 13 Juni 2017 Menginput Data Input data Mengetahui data mengenai info tentang universitas universitas dibandung seperti info Bandung tentang rektornya berapa jumlah fakultasnya, berapa jumlah kost-kostan disekitar universitas tersebut. 8. 14 Juni 2017 Mengecek booth 26 Mengecek booth Mengetahui cara Telkomsel yang pemasaran dan berada di SMP 2 penjualan sim card dan Masjid Salman Loop dan telkomsel ITB untuk kalangan anak – anak sekolah dan mahasiswa. 9. 15 Juli 2017 Menginput Data Input data Mengetahui data mengenai info tentang universitas universitas dibandung seperti info Bandung tentang rektornya berapa jumlah fakultasnya, berapa jumlah kost-kostan disekitar universitas tersebut. 10. 16 Juni 2017 Mengecek Mengecek dan Mengetahui jumlah Gudang mencatat persediaan barang persediaan barang produk telkomsel yang produk telkomsel dimiliki oleh divisi yang ada di Youth & Community Gudang 11. 19 Juni 2017 Menyalin daftar Menyalin daftar Mengetahi daftar nama- hadir hadir ambasador itb nama ambasador itb. ke Microsoft Excel 12. 20 Juni 2017 Mengisi dan Melengkapi data Mengetahui informasi mencari data profiling sekolah tentang data sekolah dan kampus dan kampus bagian battlefield Bandung Bandung Timur Timur 27 13. 21 Juni 2017 Mengisi dan Melengkapi data Mengetahui informasi mencari data profiling sekolah tentang data sekolah dan kampus dan kampus bagian battlefield Bandung Bandung Timur Timur 14. 22 Juni 2017 Mengisi dan Melengkapi data Mengetahui informasi mencari data profiling sekolah tentang data sekolah dan kampus dan kampus bagian battlefield Bandung Bandung Timur Timur 15. 03 Juli 2017 Mengisi dan Melengkapi data Mengetahui informasi mencari data profiling sekolah tentang data sekolah dan kampus dan kampus bagian battlefield Bandung Bandung Barat Barat 16. 04 Juli 2017 Mengisi dan Melengkapi data Mengetahui informasi mencari data profiling sekolah tentang data sekolah dan kampus dan kampus bagian battlefield Bandung Bandung Barat Barat 17. 05 Juli 2017 Mengisi dan Melengkapi data Mengetahui informasi mencari data profiling sekolah tentang data sekolah dan kampus dan kampus bagian battlefield Bandung Bandung Barat Barat 18. 06 Juli 2017 Mengisi dan Melengkapi data Mengetahui informasi mencari data profiling sekolah tentang data sekolah dan kampus dan kampus bagian 28 battlefield Bandung Bandung Barat Barat 19. 07 Juli 2017 Mengisi dan Melengkapi data Mengetahui informasi mencari data profiling sekolah tentang data sekolah dan kampus dan kampus bagian battlefield Lembang Lembang 20. 10 Juli 2017 Mengisi dan Melengkapi data Mengetahui informasi mencari data profiling sekolah tentang data sekolah dan kampus dan kampus bagian battlefield Lembang Lembang 21. 11 Juli 2017 Mengisi dan Melengkapi data Mengetahui informasi mencari data profiling sekolah tentang data sekolah dan kampus dan kampus bagian battlefield Lembang Lembang 22. 12 Juli 2017 Mengisi dan Melengkapi data Mengetahui informasi mencari data profiling sekolah tentang data sekolah dan kampus dan kampus bagian battlefield Lembang Lembang 23. 24. 13 Juli 2017 16 Juli 2017 Mengisi dan Melengkapi data Mengetahui informasi mencari data profiling sekolah tentang data sekolah dan kampus dan kampus bagian battlefield Subang subang Melengkapi data Mengetahui informasi Mengisi dan 29 mencari data 25. 26. 27. 17 Juli 2017 18 Juli 2017 19 Juli 2017 profiling sekolah tentang data sekolah dan kampus dan kampus bagian battlefield Subang Subang Mengisi dan Melengkapi data Mengetahui informasi mencari data profiling sekolah tentang data sekolah dan kampus dan kampus bagian battlefield Subang Subang Mengisi dan Melengkapi data Mengetahui informasi mencari data profiling sekolah tentang data sekolah dan kampus dan kampus bagian battlefield Subang Subang Laporan magang Mengerjakan laporan magang Melanjutkan mengerjakan laporan magang 28. 20 Juli 2017 Laporan magang Mengerjakan laporan magang Melanjutkan mengerjakan laporan magang 29. 21 Juli 2017 Laporan magang Mengerjakan laporan magang Melanjutkan mengerjakan laporan magang 30. 24 Juli 2017 Laporan magang Mengerjakan laporan magang Melanjutkan mengerjakan laporan magang 30 A. Deskripsi Kegiatan Magang Kegiatan Magang yang dilakukan di divisi Youth & Community yaitu menginput data data atau mencari info tentang sekolah atau kampus yang berada di Bandung bagian Barat, Bandung bagian Timur, Lembang dan Subang. Mengecek atau mengontrol booth telkomsel yang sedang berada di sekolah sekolah atau kampus yang mengadakan event. Di setiap event yang ada di adakan di kampus jika bekerjasama telkomsel menawarkan untuk menggelar booth dan menjual produknya disana, memasarkan produknya untuk kalangan anak muda. Mengontrol ambasador ambasador muda, Telkomsel Youth Ambassador akan ditantang dan berkompetisi untuk menawarkan perdana Telkomsel dan paket data Telkomsel sebanyak-banyaknya ke lingkungan sekolahnya, serta menerima tantangan lain secara insidentil berdasarkan tema yang akan diberikan selama periode program. Telkomsel Youth Ambassador akan ditantang dan berkompetisi untuk menawarkan perdana Telkomsel dan paket data Telkomsel sebanyak-banyaknya ke lingkungan sekolahnya, serta menerima tantangan lain secara insidentil berdasarkan tema yang akan diberikan selama periode program. Saat mengontrol boot ke smpn 2 31 3.2 Relevansi Teori dan Praktek Program Magang merupakan suatu kegiatan pembelajaran di lapangan yang bertujuan memperkenalkan dan membekali mahasiswa dengan keahlian praktis yang sesuai dengan kondisi dunia kerja yang sesungguhnya. Telkom University sebagai tempat penulis menimba ilmu berupaya meningkatkan mutu pendidikan melalui pemberian mata kuliah yang relevan dengan kondisi yang dibutuhkan dunia kerja, salah satunya adalah mata kuliah magang. Melalui kegiatan magang, mahasiswa berkesempatan merasakan dunia kerja dan mempraktekkan teori yang telah dipelajari semasa perkuliahan, sehingga pada saat menyelesaikan magang tersebut mahasiswa memperoleh bekal pengetahuan dan pengalaman yang bermanfaat pada saat menyelesaikan studi di Universitas Telkom. Relevansi teori dengan praktik yang diperoleh penulis pada saat melaksanakan kegiatan magang pada PT Telekomunikasi Seluler Regional Jawa Barat, yaitu: TABEL 3.2 Relevansi Teori No Teori Aktivitas Magang Analisis Menurut Philip Kotler dan Amstrong Definisi Pemasaran 1 “pemasaran adalah Pemasaran sebagai proses oleh sosial suatu dan yang divisi dilakukan Pemasaran atau youth managerial community & memasarkan sim adalah card sesuai dan yang membuat individu memasarkan produk ( sim card relevan. dan kelompok Telkomsel, Loop, As) kepada memperoleh mereka apa butuhkan yang pasaran kalangan anak muda. dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain. .” 6 Konsep Pemasaran 32 2 “Dalam pemasaran Konsep yang dijalani adalah Sejauh ini konsep terdapat enam konsep konsep produksi dan konsep yang yang merupakan dasar produk pelaksanaan pemasaran dimana kegiatan community yaitu konsep produksi, produknya & sudah baik. menggarap suatu komunitas organisasi youth dilakukan ambasador : amabsador untuk memasarkan (sim card loop, konsep produk, konsep telkomsel dan As) dimana ia penjualan, konsep memasarkan produk dengan pemasaran, konsep harga yang terjangkau tetapi pemasaran sosial, dan dengan kualitas yang bagus, dan konsep global.” pemasaran menawarkan sim card yang terdapat khusus data main game jadi menarik pelanggang kalangan muda untuk memakai produk dari telkomsel. Definisi Perilaku Konsumen Menurut Engel, Blackwell dan Miniard 3 Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan produk dan jasa, termasuk didalamnya adalah proses keputusan yang mengawali serta mengikuti tindakan pembelian tersebut. Tindakan tersebut adalah terlibat secara langsung dalam proses memperoleh, mengkonsumsi bahkan membuang atau tidak jadi menggunakan suatu produk atau jasa tersebut. Perilaku konsumen disini Berhasil menjual adalah kalangan anak muda atau memasarkan produknya. yang menggunakan atau aktif memakai sim card (loop, telkomsel dan As) sejauh ini sudah banyak yang memakai sim card dari telkomsel. 33 3.3 Permasalahan Flowchart Keputusan Pembelian Start Nomor sim Card Dijual atau dipasarkan untuk kalangan muda Pembeli mencari tahu informasi tentang produk yang ingin dibeli Mempertimbangkan produknya No Keputusan pembelian Yes Finish 34 Keputusan pembelian adalah pasca dimana saat pelanggang ingin membeli produk dari telkomsel, jika pembeli itu membelinya berarti ada masukan untuk sales marketing yang menjualnya, dan saat laporan terakhir selama 3 bulan penjaualan simcard berapa sim card kah yang terjual dalam sehari sales bisa mendapatkan simcard 20-35 sim card produk dari telkomsel untuk dijual, pendapatan akan dilaporkan selama 3 bulan sekali untuk dikalkulasikan. Jika tidak terjual maka bagaimanapun caranya pendapatan yang masuk selama 3 bulan penyetoran itu harus ada. Sales harus mampu memanfaatkan memasarkan produk dari telkomsel maka di garap program Youth & Community untuk membantu penjualan sim card, dimana amabasador muda harus bisa membantu penjualan sales, yang setiap bulannya harus ada peningkatan penjualan produk telkomsel. 35 BAB IV REKOMENDASI Penulis memliki beberapa rekomendasi yaitu sebagai berikut: Rekomendasi untuk Telkom University berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan magang antara lain: a. Sebaiknya Telkom University bekerjasama dengan lain sesuai dengan penjurusan yang tersedia pada Telkom University agar dapat memudahkan peserta magang dalam proses pencarian perusahaan. Agar tidak terjadi (kegabutan) karena tidak sesuai dengan penjurusan yang sudah di ampu oleh mahasiswa. b. alangkah baiknya juga Telkom University memberikan rekomendasi kepada mahasiswa yang berprestasi kepada perusahaan agar kelak nanti dapat bekerja pada perusahaan tersebut. c. alangkah baiknya diarahkan kepada mahasiswa untuk ditempatkan atau diberikan pilihan perusahaan yang sesuai minat penjurusannya, agar kerja praktiknya bisa benarbenar untuk membekali apa yang mahasiswa sudah dapat atau sudah dipelajari bisa di realisasikan ditempat kerja praktiknya. Rekomendasi untuk PT. Telkomsel a. Sebaiknya di tingkatakan lagi anatara ambasador community untuk meningkatkan memasarkan produknya b. Pelanggan atau pembeli sekarang tidak hanya memikirkan harga yang murah tetapi juga dengan kualitas dan data kuota yang seimbang, sebaiknya kuotany tidak terbagi – bagi jam tetapi harganya standar. c. Untuk kalang anak muda alangkah baiknya kuota games nya tidak ada atau diganti kuoatanya ditambahakan tetapi tidak usah dibagi jam-jamnya, karena kuota yang lebih besar juga bisa dipakai untuk memain game dan hal lainnya. 36 DAFTAR PUSTAKA https://angganurrahmanrockets.wordpress.com/2013/11/17/keputusan-pembelian-danfaktor-faktor-yang-mempengaruhi/ UU Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen www.telkomsel.co.id https://majidbsz.wordpress.com/2008/06/30/pengertian-konsep-definisi-pemasaran/ http://www.telkomsel.com/community 2016, Definisi Perilaku Konsumen [online] available at : http://ciputrauceo.net/blog/2015/6/11/perilaku-konsumen [ accessed 20 Juni 2017] 2016, Definisi Produk [online] available at : http://www.pengertianahli.com/2014/05/pengertian-produk-dan-jenis-produk.html [ accessed 18 Juni May 2017] 2016, Definisi Harga dan Tujuan Harga [online] available at http://www.landasanteori.com/2015/07/pengertian-harga-definisi-tujuan-faktor.html accessed 15 Juli 2017] 37 : [ LAMPIRAN LAPORAN MAGANG Copy surat lamaran ke perusahaan/instasi yang bersangkutan 38 Copy balasan surat lamaran dari perusahaan/instasi yang bersangkutan 39 Copy lembar kegitan magang 40 41