PENGARUH KONSERVATISMA AKUNTANSI DAN KUALITAS LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Kasus pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2011) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Oleh : DEVI ARVIANDI SAPUTRA 09412144016 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013 3EIITGAT{IE KOITSEBYATISMA AKTINTAI{$ I'AF[ KUILIT.ES LAEA TERHAI}AP IYILAI PERUSAEAAN (Studi Kasus pada Perusahun Fmd ud Baerugu yatrg Terdaftar di BEI Tehun 20Gt2O11) SKRIPSI "**ffid;ffi*u"' Dosen Pembimbing, Audian Ari Istirir€ruTr, ld. Com. NrP. 19800902 200s01 2 S01 II PENGESA.EAN Skripsi yang berjudul: PENGARUE I(ONSENVATISMA AKI}NTANSI I}AN KTIALITAS LABA TERAAI}AP ITILAI PERUSAHAAIII {Studi Xasug pada Perusahaan Foodand Barcrages yang Terdaftar di BEI Tahun 2m9-2011) yarydi$sun alah: Devi Arviandi Saputra ryntr oe*12r*rtu telah diprtdrorkan di dgpan Dffi,Em Pmgqii Fdaffirgpt 27 Juni 2013 dan dinyatakan lulus. DEWA}iI PENGUJI NamaLengkap Jabatan Sukirm, Ph-D. KfilaPeagr{ii Tanggal '17 v tr Andian fui Istiningrum, M. Com. Drs- Pardiman Selretaris Penguji ...1:...\.?... 'lt s Pengu$i LItama Yoryakarta, Juni 2013 Fakulks Ekonomi Uniwrsitas Negeri le83o3 111 taaT/ PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama Devi Arviandi Saputra NIM 094tT44Arc Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Judul Tugas Akhir PENGARUH KONSERVATISMA AKUNTANSI DAN KUALITAS LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Kasus pada Perusahaan Food and Baverages yang Terdaftar 201 Dengan ini di BEI Tahun 2009- l) saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah laztim. Demikian, pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak dipaksakan. Yogyakarta, Juni 2013 Penulis, Devi Arviandi Saputra NIM.09412144016 iv MOTTO Ketika kenyataan tidak sesuai dengan harapan, berpikirlah, cari dan temukan penyebabnya, dan jangan pernah berhenti berharap. (Gen22) Anak-anak harus diajarkan bagaimana cara berpikir, bukan apa yang harus dipikir. (Margaret Mead) Orang yang sukses adalah orang yang dapat membuat fondasi yang kuat dengan batu yang dilemparkan orang lain kepadanya. (David Brinkley) v PERSEMBAHAN Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karya sederhana ini penulis persembahkan kepada: 1. Orang tua yang senantiasa mendo’akan dan memberikan nasehat. 2. Kakak-kakakku dan saudara-saudaraku yang telah memberikan semangat. 3. Sahabat-sahabatku Danny, Galih, Arnis & Andhin yang telah banyak membantu dan mendukung dalam segala hal. 4. Teman-teman di Program Studi Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta. 5. Teman-teman kontrakan Oblo yang selalu memberikan dukungan dan keceriaan di setiap saat.. vi PENGARUH KONSERVATISMA AKUNTANSI DAN KUALITAS LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Kasus pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2011) Oleh: DEVI ARVIANDI SAPUTRA 09412144016 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Pengaruh Konservatisma Akuntansi terhadap Nilai Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011 (2) Pengaruh Kualitas Laba terhadap Nilai Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011 (3) Pengaruh Konservatisma Akuntansi dan Kualitas Laba secara bersama-sama terhadap Nilai Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode kausalkomparatif yaitu mengenai penelitian sebab akibat. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor food and baverages yang terdaftar di BEI periode 2009 sampai 2011. Sampel yang digunakan sebanyak 11 perusahaan yang listed, sehingga total sampel selama 3 tahun yaitu sebanyak 33 perusahaan. Alat uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji linearitas, uji autokorelasi, uji multikolonieritas dan uji heteroskedastisitas. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana dan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Konservatisma Akuntansi berpengaruh secara positif signifikan terhadap Nilai Perusahaan, hal ini ditunjukkan dengan p value < 5% pada taraf signifikansi 5% yaitu sebesar 0,000 < 0,05. (2) Kualitas Laba tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan, hal ini ditunjukkan dengan p value > 5% pada taraf signifikansi 5% yaitu sebesar 0,819 > 0,05. (3) Konservatisma Akuntansi dan Kualitas Laba secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan yang ditunjukkan dengan nilai koefisien determinasi (R square) sebesar 0,663 dan nilai p value < 0,05 pada taraf signifikansi 5% yaitu sebesar 0,000 < 0,05. Kata Kunci: Nilai Perusahaan, Konservatisma Akuntansi, Kualitas Laba vii KATA PENGANTAR Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi yang berjudul “Pengaruh Konservatisma Akuntansi dan Kualitas Laba terhadap Nilai Perusahaan (studi kasus pada perusahaan sektor food and baverages yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011)” dengan lancar. Penulis menyadari sepenuhnya, tanpa bimbingan dari berbagai pihak, Tugas Akhir Skripsi ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih yang tulus kepada: 1. Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A., Rektor Universitas Negeri Yogyakarta. 2. Dr. Sugiharsono, M. Si., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan ijin penelitian untuk keperluan penyusunan skripsi. 3. Sukirno, Ph. D., Ketua Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. 4. Dhyah Setyorini, M. Si. Ak., Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. 5. Andian Ari I, S.E., M.Com., Dosen Pembimbing yang telah memberikan waktu, tenaga dan pikirannya dalam membimbing dan mengarahkan Tugas Akhir Skripsi. viii 6. Drs. Pardiman., Dosen Narasumber yatg telah memberikan kritik dan saran dalam penyusunan Tugas Ak{rir Skripsi. 7. Bapak Ibu Dosen, yang telah memberi bekal ilmu yang tidak ternilai harganya kepada penulis selama belajar di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Akhirnya Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu. Semoga amal baik mereka diterima Allah SWT dan dicatat sebagai amalan terbaik. Pada akhirnya Penulis berharap mudah-mudahan apa yang terkandung dalam penelitian ini dapat bermanfaat bagi semuapihak. Juni 2013 Devi Arviandi Saputra NIM. W4t2144016 lx DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................ iv MOTTO ......................................................................................................... v PERSEMBAHAN .......................................................................................... vi ABSTRAK ..................................................................................................... vii KATA PENGANTAR ................................................................................... viii DAFTAR ISI .................................................................................................. x DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 8 C. Pembatasan Masalah .................................................................... 9 D. Perumusan Masalah ...................................................................... 9 E. Tujuan Penelitian .......................................................................... 10 F. Manfaat Penelitian ........................................................................ 10 x BAB II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS ................... 12 A. Kajian Teori .................................................................................. 12 1. Nilai Perusahaan .................................................................... 12 a. Definisi Nilai Perusahaan ............................................... 12 b. Pengukuran Nilai Perusahaan ........................................ 14 c. Market to Book Ratio ..................................................... 15 d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan .... 16 2. Konservatisma Akuntansi ..................................................... 20 a. Definisi Konservatisma Akuntansi ................................ 20 b. Pengukuran Konservatisma Akuntansi .......................... 22 3. Kualitas Laba ........................................................................ 24 a. Definisi Kualitas Laba ..................................................... 24 b. Pengukuran Kualitas Laba .............................................. 27 B. Penelitian yang Relevan ............................................................... 29 C. Kerangka Pikir .............................................................................. 31 D. Paradigma Penelitian .................................................................... 33 E. Hipotesis Penelitian ...................................................................... 34 BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 35 A. Desain Penelitian .......................................................................... 35 B. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 35 C. Definisi Operasional Variabel ...................................................... 35 1. Variabel Dependen ................................................................ 35 2. Variabel Independen ............................................................. 36 xi D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 38 E. Populasi dan Sampel .................................................................... 38 F. Teknik Analisis Data .................................................................... 39 1. Statistik Deskriptif ................................................................ 39 2. Uji Asumsi Klasik ................................................................. 40 a. Uji Normalitas ................................................................ 40 b. Uji Multikolinearitas ...................................................... 40 c. Uji Autokorelasi ............................................................. 41 d. Uji Heteroskedastisitas .................................................. 41 e. Uji linearitas ................................................................... 42 3. Analisis Regresi Linier Sederhana ........................................ 42 4. Analisis Regresi Linier Berganda ......................................... 43 5. Uji Hipotesis ......................................................................... 44 a. Uji t ................................................................................ 44 b. Uji F ............................................................................... 44 c. Koefisien Determinasi ................................................... 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 46 A. Deskripsi Data .............................................................................. 46 1. Nilai Perusahaan .................................................................... 46 2. Konservatisma Akuntansi ..................................................... 48 3. Kualitas Laba ........................................................................ 49 B. Statistik Deskriptif ....................................................................... 50 1. Nilai Perusahaan ................................................................... 51 xii 2. Konservatisma Akuntansi .................................................... 51 3. Kualitas Laba ....................................................................... 52 C. Uji Asumsi Klasik ........................................................................ 52 1. Uji Normalitas ....................................................................... 52 2. Uji Multikolinieritas .............................................................. 53 3. Uji Autokorelasi .................................................................... 54 4. Uji Heteroskedastisitas .......................................................... 55 5. Uji Linieritas ......................................................................... 55 D. Uji Hipotesis ................................................................................. 56 1. Pengujian Hipotesis Pertama .................................................. 56 2. Pengujian Hipotesis Kedua .................................................... 58 3. Pengujian Hipotesis Ketiga .................................................... 60 E. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................... 62 1. Pengaruh Konservatisma Akuntansi terhadap Nilai Perusahaan ................................................................................................ 62 2. Pengaruh Kualitas Laba terhadap Nilai Perusahaan ............. 64 3. Pengaruh Konservatisma Akuntansi dan Kualitas Laba terhadap Nilai Perusahaan .................................................................... 65 F. Keterbatasan Penelitian ................................................................ 67 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 69 A. Kesimpulan ................................................................................... 69 B. Saran ............................................................................................. 70 xiii DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 71 LAMPIRAN ................................................................................................... 74 xiv DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Daftar Perusahaan Food and Beverages ............................................. 39 2. Distribusi Frekuensi Variabel Nilai Perusahaan ................................. 47 3. Distribusi Frekuensi Variabel Konservatisma Akuntansi ................... 48 4. Distribusi Frekuensi Variabel Kualitas Laba ...................................... 50 5. Statistik Deskriptif .............................................................................. 51 6. Hasil Uji Normalitas ........................................................................... 53 7. Hasil Uji Multikolinieritas .................................................................. 53 8. Hasil Uji Autokorelasi ......................................................................... 54 9. Hasil Uji Heteroskedastisitas .............................................................. 55 10. Hasil Uji Linearitas ............................................................................. 56 11. Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana ............................................. 57 12. Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana ............................................. 59 13. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda .............................................. 61 xv DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 1. Paradigma Penelitian ........................................................................... 33 2. Grafik Nilai Perusahaan ...................................................................... 47 3. Grafik Data Konservatisma Akuntansi ............................................... 49 4. Grafik Data Kualitas Laba .................................................................. 50 xvi DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman 1. Daftar Nama Perusahaan ..................................................................... 73 2. Perhitungan Nilai Perusahaan ............................................................. 74 3. Perhitungan konservatisma Akuntansi ................................................ 75 4. Perhitungan Kualitas Laba .................................................................. 81 5. Deskriptif Variabel Penelitian ............................................................. 93 6. Hasil Uji Normalitas ........................................................................... 93 7. Hasil Uji Multikolinieritas .................................................................. 94 8. Hasil Uji Autokorelasi ......................................................................... 94 9. Hasil Uji Heterokedastisitas ................................................................ 94 10. Hasil Uji Linieritas .............................................................................. 95 11. Hasil Uji Koefisien Determinasi ......................................................... 95 12. Hasil Uji F ........................................................................................... 95 13. Hasil Uji t ............................................................................................ 96 14. Hasil Analisis Regresi Sederhana ....................................................... 96 15. Hasil Analisis Regresi Berganda ......................................................... 98 xvii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penilaian perusahaan merupakan tujuan penting bagi banyak pengguna laporan keuangan karena estimasi nilai yang dapat diandalkan dapat digunakan untuk membuat keputusan. Suatu pengambilan keputusan investasi akan membutuhkan laporan keuangan karena angka-angka dalam laporan keuangan mampu mencerminkan kinerja suatu perusahaan. Laporan keuangan dapat digunakan sebagai sumber informasi yang dibutuhkan oleh investor sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi dipasar modal, dari laporan keuangan tersebut investor mengetahui nilai dari suatu perusahaan yang tercermin dari harga saham yang diperdagangkan. Nilai Perusahaan pada dasarnya dapat diukur melalui beberapa aspek, salah satunya adalah dengan harga pasar saham perusahaan karena harga pasar saham perusahaan mencerminkan penilaian investor secara keseluruhan atas setiap ekuitas yang dimiliki. Harga pasar saham menunjukkan penilaian sentral dari seluruh pelaku pasar, harga saham bertindak sebagai pengukur kinerja perusahaan. Jika nilai suatu perusahaan dapat diproksikan dengan harga saham maka memaksimalkan Nilai Perusahaan sama dengan memaksimalkan harga pasar saham. Dengan demikian harga pasar saham mengakibatkan nilai pasar saham semakin 1 2 besar bahkan jauh diatas nilai bukunya. Kondisi seperti ini maka perusahaan dinyatakan memiliki penilaian yang baik. Penilaian perusahaan juga merupakan salah satu upaya yang dilakukan investor untuk menghindari kesalahan dalam pemilihan saham. Akan tetapi, dengan kecanggihan akses dan teknologi saat ini dimungkinkan manajemen perusahaan melakukan berbagai tindakan tidak sehat sehingga menghasilkan informasi yang tidak sesuai dengan kondisi perusahaan yang sebenarnya. Hal-hal yang berkaitan dengan tindakan tersebut seperti manipulasi dalam hal adanya transaksi fiktif, cadangan kerugian piutang, percepatan pengakuan pendapatan, pengakuan biaya sebagai aset, dan berbagai tindakan lain yang akhirnya akan berpengaruh pada hasil penilaian perusahaan. Banyak faktor yang secara teoritis telah dikemukakan oleh beberapa peneliti yang dapat mempengaruhi Nilai Perusahaan. Beberapa faktorfaktor tersebut antara lain adalah tata kelola perusahaan/good corporate governance (GCG), keputusan investasi/IOS (Investment Opportunity set), ukuran perusahaan, Rachmawati dan konservatisma Triatmoko akuntansi, (2007) melalui dan hasil kualitas laba. penelitiannya menyatakan bahwa GCG dan IOS berpengaruh terhadap penilaian perusahaan. Tidak adanya tata kelola perusahaan yang baik akan memicu kemungkinan pihak manajemen selaku agen yang mempunyai kepentingan tertentu untuk cenderung menyusun dan menyampaikan laporan keuangan yang sesuai dengan tujuan pribadi bukan demi untuk kepentingan 3 prinsipal. Dengan pembentukan diterapkannya komisaris mekanisme independen, komite GCG audit, yang berupa kepemilikan institusional, dan kepemilikan manajerial diharapkan dapat mengawasi dan mengontrol manajemen sehingga dapat meningkatkan kinerja dan mengurangi konflik keagenan tersebut yang pada akhirnya diharapkan akan memperoleh respon positif dari investor dengan bersedia menilai perusahaan dengan harga yang lebih tinggi. Investment Opportunity Set menunjukkan investasi perusahaan atau opsi pertumbuhan yang merupakan komponen penting dari nilai pasar. Hal ini disebabkan IOS dari suatu perusahaan mempengaruhi cara pandang manajer, pemilik, investor, dan kreditor terhadap perusahaan. Kebijakan dalam pengambilan keputusan investasi terkait dengan Investment Opportunity Set pun akan dilakukan dengan pertimbangan yang matang karena salah dalam pengambilan keputusan investasi akan berdampak negatif terhadap kinerja perusahaan dimasa yang akan datang, sebab hal ini menjadi salah satu acuan investor dalam mengambil keputusan investasi terkait dengan profitabilitas perusahaan. Pengambilan keputusan investasi yang tepat akan mampu meningkatkan profitabilitas perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan Nilai Perusahaan dimata investor. Demikian pula sebaliknya, kesalahan dalam pengambilan keputusan investasi akan berpengaruh buruk terhadap penilaian perusahaan. Penilaian perusahaan juga sangat erat kaitannya dengan prinsip akuntansi yang digunakan oleh perusahaan (Amalia, 2007: 2). Prinsip 4 Konservatisma Akuntansi yang diterapkan perusahaan juga mampu mempengaruhi Nilai Perusahaan karena prinsip akuntansi tersebut menentukan bagaimana suatu elemen akuntansi diukur dan diakui. Konservatisma merupakan suatu prinsip yang paling mempengaruhi penilaian dalam akuntansi (Sterling, 1997 dalam Watts, 2003a), karena itu konservatisma sampai saat ini masih memiliki peran penting dalam praktik akuntansi. Konservatisma sebagai konsep untuk menunda pengakuan terhadap arus kas masuk mendatang, dan sebagai akuntansi yang konservatif umumnya menyatakan bahwa akuntan harus melaporkan informasi akuntansi yang terendah dari beberapa kemungkinan nilai untuk aset dan pendapatan, serta yang tertinggi dari beberapa kemungkinan nilai dari kewajiban dan beban (Hendriksen dan Breda, 2000). Akuntansi yang konservatif berarti bahwa akuntan bersifat pesimis dalam menghadapi ketidakpastian dalam menghadapi laba atau rugi dengan memilih prinsip atau kebijakan yang memperlambat pengakuan pendapatan, mempercepat pengakuan biaya, merendahkan penilaian aset, dan meninggikan penilaian utang. Pada kenyataannya terdapat pro dan kontra seputar penerapan prinsip konservatisma. Para pengkritik konservatisma menyatakan bahwa prinsip ini menyebabkan laporan keuangan menjadi bias sehingga tidak dapat dijadikan alat oleh pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi risiko perusahaan. Semakin konservatif akuntansi, maka nilai buku ekuitas yang dilaporkan akan semakin bias (Monahan, 2005: 3). Dilain pihak, yang 5 mendukung konservatisma menyatakan bahwa konservatima menghasilkan estimasi aktiva dan laba menjadi lebih rendah untuk mencegah tindakan membesarkan laba dan aktiva. Dengan demikian konservatisma menjaga pengguna laporan keuangan dari optimisme berlebihan manajer akuntansi pemilik perusahaan (Suharli, 2006: 408). Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian yang akan dilakukan adalah meneliti apakah pilihan perusahaan untuk menerapkan kebijakan Konservatisma Akuntansi mempengaruhi penilaian investor akan Nilai Perusahaan. Selain penerapan Konservatisma Akuntansi tersebut, peneliti memasukkan Kualitas Laba sebagai variabel yang dapat mempengaruhi Nilai Perusahaan. Hamonangan dan Mas’ud (2006: 16) menyatakan bahwa kualitas laba secara positif berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal itu dikarenakan laba merupakan unsur penting dalam pengambilan keputusan investasi maupun indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja operasional perusahaan. Selain itu, investor memerlukan informasi tentang laba yang berkualitas untuk mendukung keputusan investasi yang berkualitas. Kualitas Laba dapat diindikasikan sebagai kemampuan informasi laba memberikan respon terhadap pasar. Kuatnya reaksi pasar terhadap informasi laba tercermin dari tingginya Earnings Response Coefficients (ERC), hal tersebut menunjukkan laba yang dilaporkan berkualitas. Menurut PSAK Nomor 1, informasi laba diperlukan untuk menilai 6 perubahan potensi sumber daya ekonomis yang mungkin dapat dikendalikan di masa depan, menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada, dan untuk perumusan pertimbangan tentang efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya (IAI, 2004). Laba yang tidak menyajikan fakta yang sebenarnya tentang kondisi ekonomi perusahaan sehingga laba yang diharapkan dapat memberikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan menjadi diragukan kualitasnya. Laba yang tidak menunjukkan informasi yang sebenarnya tentang kinerja manajemen dapat menyesatkan pihak pengguna laporan. Jika laba seperti ini digunakan oleh investor untuk membentuk nilai pasar perusahaan, maka laba tidak dapat menjelaskan nilai pasar perusahaan yang sebenarnya. Bagi investor, laporan laba dianggap mempunyai informasi untuk menganalisis saham yang diterbitkan oleh emiten. Dari beberapa informasi yang diperoleh di laporan keuangan, biasanya laba menjadi pusat perhatian pihak pemakai. Laba yang dipublikasikan dapat memberikan respon yang bervariasi, yang menunjukkan adanya reaksi pasar terhadap informasi laba (Cho dan Jung, 1991). Reaksi yang diberikan tergantung dari Kualitas Laba yang dihasilkan oleh perusahaan, semakin tinggi Kualitas Laba diharapkan Nilai Perusahaan akan semakin baik. Pengaruh Kualitas Laba terhadap Nilai Perusahaan dapat dilihat melalui respon investor terhadap perusahaan setelah perusahaan mengeluarkan laporan keuangan yang menyajikan laporan laba. Semakin 7 tinggi Kualitas Laba maka semakin cepat dan tepat laba yang dilaporkan menyampaikan nilai sekarang dari dividen yang diharapkan. Jika laba yang dilaporkan adalah laba yang berkualitas maka investor akan memberikan sinyal positif melalui kesediaannya membayar premium atas saham perusahaan. Dengan kata lain, laba yang dilaporkan memiliki kekuatan respon (power of response). Dipilihnya perusahaan sektor food and beverages dalam penelitian ini karena sektor tersebut merupakan salah satu kelompok industri yang mempunyai fluktuasi tinggi dalam pemerolehan laba atau rugi. Penjualan atau pendapatan yang diperoleh perusahaan-perusahaan pada sektor tersebut sangat bergantung pada minat dan selera pasar atau konsumen yang sering dan sangat mudah berubah, sehingga diharapkan mampu mewakili perusahaan-perusahaan yang memiliki tingkat fluktuasi yang tinggi dalam pemerolehan labanya. Selain itu perusahaan-perusahaan pada sektor food and beverages merupakan perusahaan yang memiliki komposisi aktiva tetap yang banyak dibandingkan dengan perusahaan lain seperti perbankan atau lembaga keuangan. Dengan alasan tersebut akan memunculkan kecenderungan perusahaan melakukan Konservatisma Akuntansi dengan memilih metode penyusutan yang lebih tinggi. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti akan mengangkat dan membahas permasalahan tersebut dalam penelitian dengan judul “Pengaruh Konservatisma Akuntansi dan Kualitas Laba Terhadap Nilai Perusahaan”. 8 B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka diidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Penilaian Perusahaan merupakan salah satu upaya didalam melakukan pemilihan saham, akan tetapi banyak praktik manipulasi yang dilakukan oleh manajemen dengan tidak memberikan informasi sesuai dengan kondisi perusahaan yang sebenarnya. 2. Tidak adanya tata kelola perusahaan yang baik akan memicu kemungkinan pihak manajemen selaku agen yang mempunyai kepentingan tertentu untuk cenderung menyusun dan menyampaikan laporan keuangan yang sesuai dengan tujuan pribadi bukan demi untuk kepentingan prinsipal, hal tersebut akan mempengaruhi pandangan investor terhadap kualitas laporan keuangan yang disampaikan perusahaan. 3. Manajemen sering melakukan kesalahan dalam pengambilan keputusan investasi (Investment Opportunity Set). 4. Konservatisma Akuntansi menyebabkan laporan keuangan menjadi bias sehingga tidak bisa dijadikan alat oleh pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi risiko perusahaan, disisi lain konservatisma menjaga pengguna laporan keuangan dari optimisme berlebihan manajer akuntansi pemilik perusahaan 5. Informasi laba yang terkandung dalam laporan keuangan perusahaan mempunyai kekuatan respon yang berbeda-beda dimata investor. 9 C. Pembatasan Masalah Agar pembahasan masalah tidak meluas dan tidak menimbulkan penyimpangan, maka penulis membatasi masalah pada pengaruh Konservatisma Akuntansi dan Kualitas Laba terhadap Nilai Perusahaan. Dipilihnya faktor Konservatisma Akuntansi karena prinsip tersebut masih terdapat pro dan kontra dalam penerapannya, serta Kualitas Laba yang merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi karena laba yang berkualitas dapat mempengaruhi pandangan dan meningkatkan minat investor untuk berinvestasi pada suatu perusahaan. D. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh Konservatisma Akuntansi terhadap Nilai Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di BEI tahun 20092011? 2. Bagaimana pengaruh Kualitas Laba terhadap Nilai Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011? 3. Bagaimana pengaruh Konservatisma Akuntansi dan Kualitas Laba terhadap Nilai Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011? 10 E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan sebagai berikut: 1. Mengetahui pengaruh Konservatisma Akuntansi terhadap Nilai Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di BEI tahun 20092011 2. Mengetahui pengaruh Kualitas Laba terhadap Nilai Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011 3. Mengetahui pengaruh Konservatisma Akuntansi dan Kualitas Laba terhadap Nilai Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011 F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis a. Hasil penelitian dapat memperkuat penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan pemilihan kebijakan untuk penilaian perusahaan. b. Hasil penelitian dapat memberikan kontribusi pada pengembangan terhadap literatur-literatur maupun penelitian dibidang akuntansi keuangan. 2. Manfaat Praktis 11 a. Bagi Investor Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengevaluasi kebijakan penilaian perusahaan dan keputusan investasi. b. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai pentingnya informasi keuangan dan kualitas laba sebagai faktor dalam menilai perusahaan sehingga perusahaan dapat memperbaiki kinerja baik dalam operasional maupun pelaporan keuangannya. BAB II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. Nilai Perusahaan a. Definisi Nilai Perusahaan Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga saham (Untung dan Hartini, 2006: 2). Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Tujuan utama perusahaan menurut theory of the firm adalah untuk memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan (value of the firm) (Salvatore, 2005: 5). Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting artinya bagi suatu perusahaan karena dengan memaksimalkan nilai perusahaan berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan tujuan utama perusahaan. Menurut Husnan (2000: 7) nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli diartikan sebagai harga pasar atas perusahaan itu sendiri. Di bursa saham, harga pasar berarti harga yang bersedia dibayar oleh investor untuk setiap lembar saham perusahaan. Oleh karenanya dapat dikatakan bahwa nilai perusahaan adalah merupakan persepsi investor terhadap perusahaan yang selalu 12 13 dikaitkan dengan harga saham. Sedangkan menurut Keown (2004) nilai perusahaan merupakan nilai pasar atas surat berharga hutang dan ekuitas perusahaan yang beredar. Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini namun juga pada prospek perusahaan di masa depan. Nilai perusahaan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai nilai pasar, karena nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat. Semakin tinggi harga saham, maka makin tinggi kemakmuran pemegang saham. Nurlela dan Islahuddin (2008) menjelaskan bahwa enterprise value (EV) atau dikenal juga sebagai firm value (nilai perusahaan) merupakan konsep penting bagi investor karena merupakan indikator bagi pasar untuk menilai perusahaan secara keseluruhan. Dalam penilaian perusahaan terkandung unsur proyeksi, asuransi, perkiraan, dan judgment. Ada beberapa konsep dasar penilaian yaitu : nilai ditentukan untuk suatu waktu atau periode tertentu, nilai harus ditentukan pada harga yang wajar, penilaian tidak dipengaruhi oleh kelompok pembeli tertentu. 14 b. Pengukuran Nilai Perusahaan Menurut Suharli (2006: 3), ada beberapa pendekatan yang biasa dilakukan untuk menilai perusahaan, di antaranya: 1) Pendekatan laba antara lain metode rasio tingkat laba atau Price Earning Ratio. Price Earnings Ratio (PER) yaitu harga yang bersedia dibayar oleh pembeli apabila perusahaan itu dijual. PER dapat dirumuskan sebagai PER = Price per Share / Earnings per Share. Pendekatan PER disebut juga pendekatan multiplier dimana investor akan menghitung berapa kali nilai earnings yang tercermin dalam harga suatu saham. 2) Pendekatan arus kas antara lain metode diskonto arus kas. Diskonto arus kas merupakan pencarian nilai sekarang dari arus kas atau serangkaian arus kas (Brigham dan Houston, 2009:288). 3) Pendekatan dividen antara lain metode pertumbuhan dividen. 4) Pendekatan aktiva antara lain metode penilaian aktiva. Pengukuran penilaian aktiva dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa rasio antara lain effectivity/ efficiency, turnover, atau asset management ratio. 5) Pendekatan harga saham. 15 Perhitungan nilai perusahaan dengan pendekatan harga saham dapt dilakukan dengan menggunakan rumus market to book ratio, yaitu perbandingan harga pasar saham dengan nilai buku saham. 6) Pendekatan Economic Value Added (EVA). EVA merupakan nilai yang ditambahkan oleh manajemen kepada pemegang saham selama suatu tahun tertentu. EVA adalah suatu estimasi dari laba ekonomis yang sebenarnya dari bisnis untuk tahun yang bersangkutan. EVA mencerminkan laba residu yang tersisa setelah biaya dari seluruh modal yang termasuk modal ekuitas telah dikurangkan (Brigham dan Houston, 2009:68). Penelitian ini tidak membahas keseluruhan pendekatan di atas tetapi mencoba meneliti nilai perusahaan dengan pendekatan harga saham dengan menggunakan Market to Book Ratio. c. Market to Book Ratio Market to Book Ratio merupakan rasio harga pasar perusahaan terhadap nilai bukunya. Rasio nilai pasar terhadap nilai buku memberikan penilaian akhir dan mungkin yang paling menyeluruh atas status pasar saham perusahaan. Rasio ini mengikhtisarkan pandangan investor tentang perusahaan secara keseluruhan, manajemennya, labanya, likuiditasnya, dan prospek masa depan perusahaan (Amalia, 2007:6). Alasan memilih Market to Book 16 Ratio dalam penelitian ini untuk mengukur nilai perusahaan adalah karena rasio tersebut dapat menjelaskan penilaian investor terhadap penerapan akuntansi yang konservatif serta kualitas laba yang terkandung dalam laporan keuangan. Rasio market to book yang bernilai lebih dari 1 mengindikasikan investor menilai positif penerapan konservatisma akuntansi dan kualitas laba yang terkandung dalam laporan keuangan sehingga investor bersedia memberikan premium lebih tinggi bagi saham perusahaan (Amalia, 2007: 10). Book Value dihitung menggunakan nilai buku saham pada tanggal neraca yaitu tanggal 31 Desember dan Market Value diukur menggunakan harga penutupan saham pada tanggal pengumuman agar dapat merefleksikan respon pasar atas laporan keuangan. Rumusnya adalah sebagai berikut: Market to book ratio = Nilai Buku saham = d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Ada banyak faktor yang secara teoritis berpengaruh terhadap penilaian perusahaan, beberapa yang telah dikemukakan oleh berbagai peneliti, antara lain adalah: 1) Investment Opportunity Set (IOS) 17 IOS diperkenalkan pertama kali oleh Myers pada tahun 2007. IOS menurut Myers adalah kombinasi antara aktiva yang dimiliki perusahaan (assets in place) dan pemilihan investasi pada masa yang akan datang dengan net present value (NPV) positif. Jadi, kenaikan nilai perusahaan yang dihasilkan dari berbagai alternatif pilihan kesempatan investasi perusahaan dimasa yang akan datang adalah IOS. IOS meliputi pengeluaran modal untuk pengenalan produk baru, atau memperluas jangkauan pasar produk yang ada, alternatif pengeluaran untuk menekan biaya restrukturasi perusahaan, pemilihan kebijakan akuntansi yang menguntungkan. Lebih lanjut Myers menyatakan bahwa semua biaya variabel adalah bagian dari IOS. Perusahaan dengan IOS tinggi cenderung dinilai positif oleh investor karena memiliki prospek keuntungan dimasa yang akan datang, dengan demikian ketika perusahaan yang memiliki IOS yang tinggi maka nilai perusahaan akan meningkat karena lebih banyak investor yang tertarik berinvestasi dengan harapan memperoleh return yang lebih besar di masa yang akan datang (Rachmawati dan Triatmoko, 2007: 6). 2) Ukuran Perusahaan 18 Ukuran perusahaan dapat dinyatakan dalam total aktiva, penjualan, dan kapitalisasi pasar. Semakin besar total aktiva, maka semakin banyak modal yang ditanam. Semakin banyak penjualan, maka semakin banyak perputaran uang. Semakin besar kapitalisasi pasar, maka semakin dikenal dalam masyarakat. Perusahaan yang memiliki total aktiva besar menunjukkan bahwa perusahaan tersebut telah mencapai tahap kedewasaan dimana tahap ini arus kas perusahaan sudah positif dan dianggap memiliki prospek yang baik dalam jangka waktu yang relatif lama. Ukuran perusahaan yang besar menunjukkan perusahaan mengalami perkembangan sehingga investor akan merespon positif dan nilai perusahaan akan meningkat. Hal tersebut dikarenakan perusahaan yang memiliki ukuran yang cukup besar umumnya sudah berada pada tahap maturity dan akan memiliki prospek pembagian dividen yang baik dimasa yang akan datang (Sujoko dan Soebiantoro, 2007: 2). 3) Konservatisma Akuntansi Konservatisma akuntansi merupakan tindakan kehati-hatian yang dilakukan manajemen dengan mengakui pendapatan lebih lambat, mengakui biaya lebih cepat, menilai aset dengan nilai yang lebih rendah, dan menilai kewajiban 19 dengan nilai yang lebih tinggi. Watts (2003a) menyatakan bahwa understatement aktiva bersih yang sistematik atau relatif permanen sebagai tanda konservatisma akuntansi telah membantu pengguna laporan keuangan dengan menyajikan laba dan aktiva yang tidak overstate. Oleh karena itu, dengan diterapkannya konservatisma akuntansi tersebut diharapkan investor akan mengoreksi undervalue ekuitas perusahaan untuk kemudian menilai dan menghargai perusahaan dengan harga yang lebih tinggi. 4) Good Corporate Governance (GCG) Agency theory menggambarkan pihak manajemen sebagai agen lebih banyak tahu tentang perusahaan dan bisa memanfaatkan posisinya tersebut untuk keuntungan pihaknya. Hal tersebut akhirnya mendesak akan adanya sistem pengawasan yang baik yang dikenal dengan Good Corporate Governance, untuk memberi jaminan keamanan atas dana atau aset yang tertanam pada perusahaan tersebut sekaligus efisiensinya. Dengan diterapkannya mekanisme GCG yang berupa pembentukan komisaris independen, komite audit, kepemilikan institusional, dan kepemilikan manajerial diharapkan dapat mengawasi dan mengontrol manajemen sehingga dapat meningkatkan kinerja dan mengurangi konflik keagenan tersebut. 20 Manfaat corporate governance akan dilihat dari premium yang bersedia dibayar oleh investor atas ekuitas perusahaan (harga pasar). Jika investor bersedia membayar lebih mahal, maka nilai pasar perusahaan yang menerapkan good corporate governance juga akan lebih tinggi dibanding perusahaan yang tidak menerapkan atau praktek good corporate governance (Kusumawati dan Riyanto, 2005). 5) Kualitas Laba Kualitas laba suatu perusahaan yang dimuat dalam laporan keuangan akan sangat mempengaruhi nilai perusahaan, terutama perusahaan yang telah menerbitkan saham dipasar modal (Hamonangan, 2006: 2). Semakin tinggi kualitas laba maka nilai perusahaan akan semakin naik. Pengaruh kualitas laba terhadap nilai perusahaan dapat dilihat melalui respon investor terhadap perusahaan setelah perusahaan mengeluarkan laporan keuangan yang menyajikan laporan laba. Jika laba yang dilaporkan adalah laba yang berkualitas maka investor akan memberikan sinyal positif melalui kesediaannya membayar premium atas saham perusahaan. 2. Konservatisma Akuntansi a. Definisi Konservatisma Akuntansi Dari sudut pandang manajemen atau penyusun laporan keuangan konservatisma akuntansi didefinisikan sebagai metoda 21 akuntansi berterima umum yang melaporkan aktiva dengan nilai terendah, kewajiban dengan nilai tertinggi, menunda pengakuan pendapatan, serta mempercepat pengakuan biaya. Definisi ini menunjukkan bahwa akuntansi konservatif tidak saja berkaitan dengan pemilihan metoda akuntansi, tetapi juga estimasi yang mengakibatkan nilai buku aktiva menjadi relatif rendah (Penman dan Zhang 2002). Definisi konservatisma yang lebih deskriptif adalah memilih prinsip akuntansi yang mengarah pada minimalisasi laba kumulatif yang dilaporkan yaitu mengakui pendapatan lebih lambat, mengakui biaya lebih cepat, menilai aset dengan nilai yang lebih rendah, dan menilai kewajiban dengan nilai yang lebih tinggi. Standar akuntansi yang berlaku mengijinkan perusahaan untuk memilih berbagai metoda yang dapat diterapkan dalam kondisi atau transaksi yang sama. Kebebasan memilih standar akuntansi dapat menghasilkan angka-angka yang berbeda dalam laporan keuangan yang pada akhirnya akan menyebabkan laba yang cenderung konservatif dan laba yang cenderung optimis/liberal. Metoda yang paling konservatif dalam penilaian sediaan adalah metoda LIFO (asumsi perekonomian dalam keadaan inflasi), sedangkan yang paling optimis/liberal adalah metoda FIFO. Kedua metoda itu akan menghasilkan laba yang berbeda. Penerapan metoda LIFO akan menghasilkan laba yang lebih kecil 22 dibandingkan metoda FIFO (dalam keadaan inflasi). Metoda penyusutan atau amortisasi bagi aktiva tetap atau tak berwujud akan lebih konservatif jika perioda penyusutan semakin pendek, dan semakin optimis jika perioda penyusutan semakin panjang. Metoda penyusutan/amortisasi double declining balance relatif lebih konservatif dibandingkan metoda garis lurus karena menghasilkan kos yang lebih tinggi sehingga laba menjadi relatif kecil. Standar akuntansi mengenai pengakuan biaya riset dan pengembangan memungkinkan perusahaan untuk memilih metoda yang lebih sesuai dengan keadaan perusahaan. Jika biaya riset diakui sebagai kos pada perioda berjalan, maka perusahaan akan menghasilkan laporan yang cenderung konservatif. Sebaliknya apabila biaya riset dicatat sebagai aktiva, maka laporan keuangan cenderung optimis. Literatur-literatur menyebutkan berbagai alasan perusahaan memilih metoda akuntansi. Foster (1986) menyebutkan 6 alasan, yaitu menaati peraturan yang berlaku, konsistensi pada model akuntansi, menyajikan keadaan ekonomi yang sebenarnya, dapat dibandingkan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama, konsekuensi ekonomi terhadap perusahaan, konsekuensi ekonomi terhadap manajemen. b. Pengukuran Konservatisma Akuntansi 23 Ada beberapa metode pengukuran konservatisma akuntansi yang diajukan oleh berbagai peneliti. Penelitian ini menggunakan metode pengukuran yang dikemukakan oleh Penman dan Zhang (2002) yang menggunakan conservatism index (C-score) untuk mengetahui tingkat konservatisma pada neraca. Adapun perhitungannya yaitu: =( + ) Keterangan : : Indek konservatisma perusahaan i pada tahum t : Jumlah biaya riset dan pengembangan yang ada dalam laporan keuangan perusahaan i pada tahun t : Biaya depresiasi yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan i pada tahun t : Net Operating Assets, yang diukur dengan rumus kewajiban keuangan bersih : (total utang + total saham + total dividen) – (kas + total investasi) Ukuran konservatisma juga dapat diukur menggunakan akrual, yaitu selisih antara net income dan cash flow. Net income yang digunakan adalah net income sebelum depresiasi dan amortisasi, sedangkan cash flow yang digunakan adalah cash flow operasional. Apabila akrual bernilai negatif, maka laba digolongkan konservatif (Givoly dan Hayn, 2002: 29). Hal ini disebabkan karena laba lebih 24 rendah dari cash flow yang diperoleh perusahaan pada perioda tertentu. Ukuran lain yang dapat digunakan untuk mengetahui konservatisma laporan keuangan adalah nilai aktiva yang understatements dan kewajiban yang overstatements. Proksi pengukuran ini menggunakan rasio market-book value yang mencerminkan nilai pasar aktiva relatif terhadap nilai buku aktiva perusahaan. Rasio yang bernilai lebih dari 1, mengindikasi penerapan akuntansi yang konservatif karena perusahaan mencatat nilai perusahaan lebih rendah dari nilai pasarnya. 3. Kualitas Laba a. Definisi Kualitas Laba Salah satu informasi yang terdapat di dalam laporan keuangan adalah informasi mengenai laba perusahaan. Informasi laba sebagaimana dinyatakan dalam Statement of Financial Accounting (SFAC) Nomor 2 merupakan unsur utama dalam laporan keuangan dan sangat penting bagi pihak-pihak yang menggunakannya karena memiliki nilai prediktif (FASB, 1980). Menurut PSAK Nomor 1 informasi laba diperlukan untuk menilai perubahan potensi sumber daya ekonomis yang mungkin dapat dikendalikan di masa depan, menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada, dan untuk 25 perumusan pertimbangan tentang efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya (IAI, 2004). Bagi pemilik saham dan atau investor, laba berarti peningkatan nilai ekonomis (wealth) yang akan diterima, melalui pembagian dividen. Laba juga digunakan sebagai alat untuk mengukur kinerja manajemen perusahaan selama periode tertentu yang pada umumnya menjadi perhatian pihak-pihak tertentu terutama dalam menaksir kinerja atas pertanggungjawaban manajemen dalam pengelolaan sumber daya yang dipercayakan pada mereka, serta dapat dipergunakan untuk memperkirakan prospeknya di masa depan. Laba sebagai bagian dari laporan keuangan yang tidak menyajikan fakta yang sebenarnya tentang kondisi ekonomis perusahaan sehingga laba yang diharapkan dapat memberikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan menjadi diragukan kualitasnya. Laba yang tidak menunjukkan informasi yang sebenarnya tentang kinerja manajemen dapat menyesatkan pihak pengguna laporan. Jika laba seperti ini digunakan oleh investor untuk membentuk nilai pasar perusahaan, maka laba tidak dapat menjelaskan nilai pasar perusahaan yang sebenarnya. Kualitas laba khususnya dan kualitas laporan keuangan pada umumnya adalah penting bagi mereka yang menggunakan laporan keuangan untuk tujuan kontrak dan pengambilan keputusan 26 investasi. Bagi investor, laporan laba dianggap mempunyai informasi untuk menganalisis saham yang diterbitkan oleh emiten. Dari beberapa informasi yang diperoleh di laporan keuangan, biasanya laba menjadi pusat perhatian pihak pemakai. Laba yang dipublikasikan dapat memberikan respon yang bervariasi, yang menunjukkan adanya reaksi pasar terhadap informasi laba. Reaksi yang diberikan tergantung dari kualitas laba yang dihasilkan oleh perusahaan (Gideon, 2005: 2). Dengan kata lain, laba yang dilaporkan memiliki kekuatan respon (power of response). Kuatnya reaksi pasar terhadap informasi laba yang tercermin dari tingginya Earning Response Coefficients (ERC), menunjukkan laba yang dilaporkan berkualitas. Scott (2003: 148), menyatakan bahwa ERC mengukur seberapa besar return saham dalam merespon angka laba yang dilaporkan oleh perusahaan yang mengeluarkan sekuritas tersebut. Dengan kata lain ERC adalah reaksi atas laba yang diumumkan (published) oleh perusahaan. Tinggi rendahnya ERC sangat ditentukan oleh kekuatan responsive yang tercermin dari informasi yang terkandung dalam laba. ERC merupakan salah satu ukuran atau proksi yang digunakan untuk mengukur kualitas laba (Collins et al., 1984). Laporan laba sebagai produk informasi yang dihasilkan perusahaan, tidak terlepas dari proses penyusunannya. Proses penyusunan laporan ini melibatkan pihak pengurus dalam pengelolaan perusahaan, di 27 antaranya adalah pihak manajemen, dewan komisaris, dan pemegang saham. Kebijakan dan keputusan yang diambil oleh mereka dalam rangka proses penyusunan laporan keuangan terutama laba akan menentukan kualitas laba. Laba yang memiliki kemampuan untuk memberikan respon (power of response) kepada pasar menunjukkan kualitas laba, yang diukur dengan ERC. b. Pengukuran Kualitas Laba Kualitas laba diukur menggunakan Earnings Response Coefficient (ERC) yang dapat dihitung menggunakan rumus dan langkah sebagai berikut: 1) Menghitung Cummulative Abnormal Return (CAR) CAR merupakan proksi dari return saham yang menunjukkan besarnya reaksi pasar terhadap informasi pengumuman laba. Perhitungan CAR melalui beberapa langkah sebagai berikut: a) Menghitung return individu dan return pasar = – = – Keterangan : : return individu sesungguhnya perusahaan i pada periode (hari) t 28 : harga saham penutupan perusahaan i pada periode (hari) t : harga saham penutupan perusahaan i pada periode (hari) sebelum t : return saham pada periode (hari) t : Indeks harga saham gabungan pada periode t : Indeks harga saham gabungan pada periode (hari) sebelum t b) Menghitung abnormal return = - Keterangan: : Abnormal return perusahaan i pada periode (hari) t c) Menghitung CAR = Keterangan: = CAR perusahaan i selama 3 hari sebelum dan sesudah laba dipublikasikan 2) Menghitung Unexpected Earnings (UE) masing-masing sampel UE merupakan proksi laba akuntansi yang menunjukkan hasil kinerja perusahaan selama periode tertentu = - 29 Keterangan: : Unexpected earnings perusahaan i pada periode t : Earnings after tax perusahaan i pada periode t : Earnings after tax perusahaan i pada periode sebelum t 3) Menghitung ERC = + + Keterangan: : konstanta : Nilai koefisien ERC : Eror B. Penelitian yang Relevan Beberapa penelitian relevan yang telah dilakukan terkait dengan penilaian perusahaan antara lain 1. Hamonangan Siallagan (2009) melakukan penelitian dengan judul : Pengaruh Kualitas Laba Terhadap Nilai Perusahaan, menyimpulkan bahwa Kualitas Laba secara positif Berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan. Akrual diskresioner yang digunakan sebagai proksi Kualitas Laba secara negatif berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Semakin kecil akrual diskresioner (mengindikasikan laba berkualitas) maka nilai perusahaan semakin tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa pelaporan keuangan (laba) perusahaan sudah merefleksikan 30 perusahaan yang sebenarnya, sehingga dengan kualitas laba yang semakin tinggi akan direspon positif oleh pihak ketiga dan dengan demikian nilai perusahaan akan semakin tinggi. Adapun persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah menguji penggunaan Kualitas Laba sebagai variabel yang dapat berpengaruh terhadap nilai perusahaan, sedangkan perbedaan dengan penelitian terdahulu adalah penggunaan ERC sebagai proksi kualitas laba sedangkan pada penelitian terdahulu menggunakan proksi discretionary accruals. 2. Nurhayati (2009) melakukan penelitian dengan judul: Analisa Pengaruh Konservatisme Akuntansi terhadap Nilai Perusahaan Dimoderasi oleh Good Corporate Governance, menyimpulkan bahwa konservatisme akuntansi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal tersebut berarti bahwa pasar tidak menerima sinyal tentang penerapan konservatisme akuntansi dalam perusahaan dan menilai lebih dengan memberikan premium tinggi bagi harga saham perusahaan tersebut. Adapun persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah menguji penerapan Konservatisma Akuntansi sebagai variabel yang dapat berpengaruh terhadap nilai perusahaan, adapun perbedaanya adalah penggunaan GCG sebagai variabel pemoderasi pengaruh antara variabel bebas dengan terikat, sedangkan penelitian ini tanpa menggunakan variabel pemoderasi. 31 C. Kerangka Berfikir 1. Pengaruh Konservatisma Akuntansi terhadap Nilai Perusahaan Konservatisma akuntansi merupakan tindakan kehati-hatian yang dilakukan manajemen dengan mengakui pendapatan lebih lambat, mengakui biaya lebih cepat, menilai aset dengan nilai yang lebih rendah, dan menilai kewajiban dengan nilai yang lebih tinggi. Penerapan kebijakan akuntansi konservatif yang ditunjukkan melalui laporan keuangan merupakan suatu sinyal positif dari manajemen kepada investor bahwa manajemen telah menerapkan akuntansi konservatif untuk mencegah tindakan membesarkan laba dan aktiva perusahaan. Investor diharapkan dapat menerima sinyal tersebut dan mengoreksi undervalue yang disajikan dalam laporan keuangan perusahaan dengan menilai perusahaan dengan harga yang lebih tinggi. Dengan demikian penerapan konservatisma akuntansi dapat meningkatkan nilai perusahaan dimata investor. 2. Pengaruh Kualitas Laba terhadap Nilai Perusahaan Kualitas laba suatu perusahaan yang dimuat dalam laporan keuangan akan sangat mempengaruhi nilai perusahaan, terutama perusahaan yang telah menerbitkan saham di pasar modal. Bagi perusahaan yang telah menerbitkan saham di pasar modal, harga saham yang ditransaksikan di bursa merupakan indikator nilai perusahaan. Pengaruh kualitas laba terhadap nilai perusahaan dapat 32 dilihat melalui respon investor terhadap perusahaan setelah perusahaan mengeluarkan laporan keuangan yang menyajikan laporan laba. Laba yang dipublikasikan dapat memberikan respon yang bervariasi yang menunjukkan adanya reaksi pasar terhadap informasi laba atau dapat dikatakan laba tersebut memiliki kekuatan respon. Jika laba yang dilaporkan adalah laba yang berkualitas maka investor akan memberikan sinyal positif melalui kesediaannya membayar premium atas saham perusahaan sehingga dapat dikatakan akan meningkatkan nilai perusahaan. Kuatnya reaksi pasar terhadap informasi laba yang tercermin dari tingginya ERC menunjukkan laba yang dilaporkan berkualitas. 3. Pengaruh Konservatisma Akuntansi dan Kualitas Laba terhadap Penilaian Perusahaan Konservatisma akuntansi merupakan suatu prinsip kehati-hatian. Pelaporan yang didasari kehati-hatian akan memberi manfaat yang terbaik bagi semua pemakai laporan keuangan. Dengan diterapkannya konservatisma akuntansi tersebut maka nilai-nilai yang terkandung dalam laporan keuangan merupakan nilai terendah dari beberapa kemungkinan. Oleh karena itu, diharapkan investor merespon positif undervalue atas nilai tersebut dengan kesediaannya memberikan harga yang lebih tinggi atas saham perusahaan. Dengan harga saham sebagai cermin nilai perusahaan maka hal tersebut dapat dikatakan jika konservatisma akuntansi berpengaruh terhadap nilai perusahaan. 33 Sedangkan kualitas laba merupakan kemampuan informasi laba dalam memberikan respon kepada pasar. Informasi (good/bad news) yang terkandung dalam laporan laba akan menjadi pertimbangan investor dalam merespon/menilai perusahaan. Apabila laba yang dilaporkan adalah laba yang berkualitas maka respon pasar juga akan baik yang dapat dilihat dengan tingginya ERC. Dengan tingginya ERC tersebut berarti pasar merespon positif laporan laba yang dikeluarkan oleh perusahaan sehingga mereka bersedia membayar lebih tinggi atas saham perusahaan. Sehingga dapat dikatakan kualitas laba berpengaruh terhadap nilai perusahaan. D. Paradigma Penelitian Pengaruh dari masing-masing variabel independen maupun secara simultan terhadap variabel dependen dapat digambarkan dalam model paradigma seperti berikut: Konservatisma Akuntansi (X1) Nilai Perusahaan (Y) Kualitas Laba (X2) Gambar 1. Paradigma Penelitian Keterangan: : Pengujian Variabel (X) terhadap Variabel (Y) secara per individu ( Partial ) 34 : Pengujian Variabel (X) terhadap Variabel (Y) secara bersama-sama (simultan) E. Hipotesis Penelitian Berdasarkan landasan teori, dan hasil penelitian sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: Konservatisma Akuntansi berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di BEI tahun 20092011. Kualitas Laba berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011 : Konservatisma Akuntansi dan Kualitas Laba secara simultan berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kausal komparatif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk membandingkan suatu variabel (objek penelitian), antara subjek yang berbeda dan menemukan hubungan sebabakibatnya (Marzuki, 1999: 122). Penelitian kausal komparatif diarahkan untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang terjadi dan mencari faktor yang menjadi penyebab melalui data yang dikumpulkan. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data dari finance.yahoo.com, ICMD, IDX, dan sumber-sumber lain yang relevan. Pengambilan data dilakukan pada bulan April tahun 2013. C. Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayarkan oleh calon pembeli / investor apabila perusahaan tersebut dijual, harga diartikan sebagai harga pasar atas perusahaan itu sendiri yang selalu dikaitkan dengan harga saham. 35 36 Nilai perusahaan diproksikan dengan Market to Book Ratio, dimana Book Value dihitung menggunakan nilai buku saham pada tanggal neraca yaitu tanggal 31 Desember dan Market Value diukur menggunakan harga penutupan saham pada tanggal pengumuman agar dapat merefleksikan respon pasar atas laporan keuangan. Rumusnya adalah sebagai berikut: Market to book ratio = 2. Variabel Independen a. Konservatisma Akuntansi Konservatisma akuntansi merupakan prinsip kehati-hatian dalam pelaporan keuangan dimana perusahaan tidak terburu-buru dalam mengakui dan mengukur aktiva dan laba serta segera mengakui kerugian dan hutang yang mempunyai kemungkinan akan terjadi. Dalam penelitian ini konservatisma diukur menggunakan conservatism indeks (C Score) sebagai proksi konservatisma pada neraca yang dikemukakan oleh Penmann dan Zhang (2002). Rumusnya: = Keterangan : = skor indeks konservatisma 37 = jumlah biaya riset dan pengembangan yang terdapat dalam laporan keuangan = biaya depresiasi yang terdapat dalam laporan keuangan = net operating aset yang dihitung dengan rumus (total utang + total saham + total dividen) - (kas + total investasi) b. Kualitas Laba Kualitas laba merupakan kemampuan informasi laba dalam memberikan respon kepada pasar. Dalam penelitian ini kualitas laba diproksikan dengan ERC, dimana ERC mengukur seberapa besar return saham dalam merespon angka laba yang dilaporkan oleh perusahaan yang mengeluarkan sekuritas tersebut. Kualitas laba yang diukur menggunakan Earnings Response Coefficient (ERC) dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: = + + Keterangan : = cummulative abnormal return perusahaan i pada periode t = unexpected earnings perusahaan i pada periode t = koefisien respon laba akuntansi (ERC) = konstanta = eror 38 D. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan data yang berhubungan dengan penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder, yaitu dengan melihat data perusahaan yang mempunyai data laporan keuangan lengkap sesuai dengan data yang diperlukan. Data diperoleh dari finance.yahoo.com yang berupa laporan keuangan yang dikeluarkan perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI, ICMD periode 2009-2011, dan serta anual report yang diperoleh dari www.idx.co.id E. Populasi dan Sampel Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2007: 51). Populasi yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan industri food and beverage yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 15 perusahaan. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan di industri food and beverage yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Sampel yang dipilih harus memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Perusahaan yang terdaftar di BEI mulai tahun 2009-2011 39 b. Perusahaan yang memiliki data laporan keuangan tersedia berturutturut untuk tahun pelaporan dari 2009-2011 Perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan memenuhi persyaratan sebagai sampel dalam penelitian ini adalah: Tabel 1. Perusahaan food and beverages yang menjadi sampel penelitian No Nama Perusahaan 1 Akasha Wira International Tbk 2 Cahaya Kalbar Tbk 3 Delta Djakarta Tbk 4 Indofood Sukses Makmur Tbk 5 Mayora Indah Tbk 6 Multi Bintang Indonesia Tbk 7 Prasidha Aneka Niaga Tbk 8 Sekar Laut Tbk 9 Siantar Top Tbk 10 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 11 Ultra Jaya Milk Tbk Sumber: Indonesian Capital Market Directory (ICMD) F. Teknik Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran profil data sampel. Penelitian menggunakan statistik deskriptif yang terdiri dari 40 mean, deviasi standar, minimum dan maksimum. Pada umumnya statistik deskriptif digunakan oleh peneliti untuk memberikan informasi mengenai karakteristik variabel penelitian yang utama dan data. Ukuran yang digunakan dalam deskripsi ini adalah perusahaan sektor food and beverages yang terdaftar di BEI yang memiliki data keuangan lengkap secara berturut-turut dari tahun 2009-2011. 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2011: 160). Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, dalam penelitian ini menggunakan uji statistik non parametrik kolmogorov-smirnov yang dilakukan dengan membuat hipotesis. Tingkat signifikansi yang digunakan alpha sama dengan 5%. Jika p value > 0,05 distribusi data normal. Jika p value < 0,05 distribusi data tidak normal. b. Uji Multikolinieritas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya multikolinieritas antar variabel bebas (independent). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi multikolinieritas diantara variabel independen. Uji multikolinieritas dilakukan dengan menggunakan uji nilai tolerance value atau variance inflation Factor (VIF). Guna mengetahui ada tidaknya multikoliniearitas 41 yaitu dengan cara melihat nilai tolerance value atau variance inflation factor (VIF). Batas dari nilai batas tolerance value adalah 0,01 dan VIF adalah 10. Apabila tolerance value dibawah 0,01 atau nilai VIF diatas 10 maka terjadi multikoliniearitas (Ghozali, 2011: 106). c. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi digunakan uji Durbin-watson (DW-test). Adapun kaidah keputusan dari uji Durbin-watson (DW) adalah sebagai berikut (Ghozali, 2011: 111): a) Daerah I = 0 < DW < d1 = autokorelasi positif b) Daerah II = du < DW < dl = ragu-ragu c) Daerah III = du < DW < (4-du) = non autokorelasi d) Daerah IV = (4-du) < DW < (4-dl) = ragu-ragu e) Daerah V = (4-d1) < DW < 4 = autokorelasi negatif d. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokadesitas. Uji Heteroskedastisitas menggunakan uji glejser, 42 yaitu dengan meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen. Apabila nilai probabilitas koefisien regresi tersebut hasilnya signifikan dibawah tingkat signifikansi 0,05 maka dapat dinyatakan terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011: 139). e. Uji Linearitas Uji linearitas digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat bersifat linear atau tidak. Uji linearitas merupakan kunci yang digunakan untuk masuk ke model regresi linear. Apabila kunci tersebut tidak sesuai, artinya dari hasil uji linearitas menyatakan bahwa garis regresi tidak linier, maka kita tidak dapat masuk pada model regresi linear, artinya model regresi linear tidak dapat digunakan untuk menganalisis data (Sudarmanto, 2005: 125). Pengujian ini menggunakan uji lagrange multiplier. Estimasi dengan uji ini bertujuan untuk mendapatkan nilai atau (n X ). Untuk pengambilan keputusannya digunakan criteria sebagai berikut: 1) Jika 2) Jika hitung > tabel, maka model regresi tidak linier hitung < tabel, maka model regresi linier (Imam Ghazali, 2011: 169) 3. Analisis Regresi Sederhana Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan fungsional ataupun kausal antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y) (Sugiyono, 2007:243). Analisis ini untuk mengetahui 43 hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Rumus regresi linier sederhana sebagai berikut: Y = a + bX Keterangan: Y = nilai perusahaan X = konservatisma akuntansi atau kualitas laba a = konstanta b = koefisien regresi 4. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian, yaitu pengaruh konservatisma akuntansi dan kualitas laba terhadap penilaian ekuitas perusahaan. Persamaan analisis regresi linier berganda adalah sebagai berikut: Y = a+ + Keterangan: Y = nilai perusahaan a = konstanta b1,b2 = koefisien regresi = konservatisma akuntansi = kualitas laba +e 44 e = standar error 5. Uji Hipotesis a) Uji t Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011: 98). Tingkat signifikan yang digunakan alpha (α) 5% atau 0,05. Kriteria penerimaan atau penolakan Ho yang akan digunakan adalah berdasarkan nilai probabilitas (p value) atau nilai signifikansi. i. Jika p value > 0,05 tidak signifikan, maka Ha ditolak atau Ho diterima ii. Jika p value < 0,05 signifikan, maka Ha diterima atau Ho ditolak. b) Uji F Uji F digunakan untuk menguji pengaruh secara serentak variabel penjelas atau independen terhadap variabel dependen. Tingkat signifikan yang digunakan alpha (α) 5% atau 0,05. Uji ini dilakukan dengan membandingkan nilai signifikansi alpha. i. Jika p value > 0,05 tidak signifikan, maka Ha ditolak atau Ho diterima ii. Jika p value < 0,05 signifikan, maka Ha diterima atau Ho ditolak 45 c) Koefisien Determinasi Untuk menjelaskan seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen digunakan . Dipilihnya , karena jumlah variabel independen dalam penelitian ini lebih dari 1. Besarnya koefisien determinasi dari 0 sampai 1, semakin mendekati 0 besarnya nilai semakin kecil pengaruh semua variabel independen, sebaliknya mendekati 1 besarnya nilai semakin besar pengaruh variabel independen (Ghozali, 2011). , BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menganalisis pengaruh Konservatisma Akuntansi dan Kualitas Laba terhadap Nilai Perusahaan Food and beverages yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011. A. Deskripsi Data Terdapat tiga variabel dalam penelitian ini, yaitu Konservatisma Akuntansi, Kualitas Laba, dan Nilai Perusahaan (Market to book ratio). Untuk mendeskripsikan dan menguji pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat, maka pada bagian ini akan disajikan deskripsi data yang diperoleh dari laporan keuangan yang meliputi tabel analisis deskriptif dan grafik dari tiap-tiap variabel. 1. Nilai Perusahaan Nilai Perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayarkan oleh calon pembeli / investor apabila perusahaan tersebut dijual, harga diartikan sebagai harga pasar atas perusahaan itu sendiri yang selalu dikaitkan dengan harga saham. Hasil analisis deskriptif variabel Nilai Perusahaan diperoleh nilai tertinggi (max) sebesar 33,8 dan nilai terendah (min) sebesar 0,7 dengan rata-rata sebesar 4,2, median sebesar 2,2 dan standar deviasi sebesar 6,4. Cara mengetahui jumlah kelas interval digunakan rumus Sturgess (Sturgess Rule), yaitu jumlah kelas interval= 1+3,3 log n, maka dapat 46 47 diketahui jumlah kelas interval= 1+3,3 log 33= 6,01 atau dibulatkan menjadi 6. Rentang data sebesar 33,8 – 0,7 = 33.1. Dengan diketahui rentang data, maka dapat diperoleh panjang kelas interval masing masing kelompok yaitu 33,1/6=5,5. Berdasarkan perhitungan tersebut kemudian dibuat tabel distribusi frekuensi variabel Nilai Perusahaan sebagai berikut: Tabel 2. Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Nilai Perusahaan No Kelas interval Frekuensi 1 0.7 – 6,2 30 2 6,3 - 11.8 1 3 11.9 - 17.4 1 4 17.5 – 23 1 5 23 - 28.5 1 6 28.6 - 34.1 1 Jumlah 33 Sumber: Data diolah. Berdasarkan distribusi frekuensi di atas, dapat digambarkan histogram sebagai berikut: Nilai Perusahaan 29 30 20 10 1 1 1 0 1 0 0.7 - 6.3 - 11.9 - 17.5 - 23 - 28.6 6.2 11.8 17.4 23 28.5 34 Gambar 2 Grafik Data Nilai Perusahaan 48 2. Konservatisma Akuntansi Konservatisma Akuntansi diukur menggunakan conservatism indeks (C Score) sebagai proksi konservatisma pada neraca yang dikemukakan oleh Penmann dan Zhang (2002). Hasil analisis deskriptif variabel Konservatisma Akuntansi diperoleh nilai tertinggi (max) sebesar 1,5 dan nilai terendah (min) sebesar -0,1 dengan ratarata sebesar 0,1, median sebesar 0,1 dan standar deviasi sebesar 0,26. Cara mengetahui jumlah kelas interval digunakan rumus Sturgess (Sturgess Rule), yaitu jumlah kelas interval= 1+3,3 log n, maka dapat diketahui jumlah kelas interval= 1+3,3 log 33= 6,1 atau dibulatkan menjadi 6. Rentang data sebesar 1,5 – (-0,1) = 1,4. Dengan diketahui rentang data, maka dapat diperoleh panjang kelas interval masing masing kelompok yaitu 1.4/6=0,2. Berdasarkan perhitungan tersebut kemudian dibuat tabel distribusi frekuensi variabel Konservatisma Akuntansi sebagai berikut: Tabel 3. Tabel Distribusi Frekuensi Konservatisma Akuntansi No Kelas interval Frekuensi 1 -0,1 - 0,1 31 2 0,2 - 0,4 1 3 0.5 - 0.7 0 4 0.8 - 1 1 5 1.1 - 1.3 0 6 1.4 - 1.6 0 Jumlah 33 Sumber : Data diolah Berdasarkan distribusi frekuensi diatas, dapat digambarkan histogram sebagai berikut: 49 Konservatisma Akuntansi 40 31 30 20 10 1 0 1 0 0 0 -0,1 - 0,2 - 0.5 - 0.8 - 1.1 - 1.4 0,1 0,4 0.7 1 1.3 1.6 Gambar 3 Grafik Data Konservatisma Akuntansi 3. Kualitas Laba Kualitas Laba merupakan merupakan kemampuan informasi laba dalam memberikan respon kepada pasar. Hasil analisis deskriptif variabel Kualitas Laba diperoleh nilai tertinggi (max) sebesar 1.4 dan nilai terendah (min) sebesar -0,2 dengan rata-rata sebesar 0,09, median sebesar 0 dan standar deviasi sebesar 0,3. Cara mengetahui jumlah kelas interval digunakan rumus Sturgess (Sturgess Rule), yaitu jumlah kelas interval= 1+3,3 log n, maka dapat diketahui jumlah kelas interval= 1+3,3 log 33= 6,1 atau dibulatkan menjadi 6. Rentang data sebesar 1,4 – (-0,2) = 1,6. Dengan diketahui rentang data, maka dapat diperoleh panjang kelas interval masingmasing kelompok yaitu 1,6/6=0,3. Berdasarkan perhitungan tersebut kemudian dibuat tabel distribusi frekuensi variabel Kualitas Laba sebagai berikut: 50 Tabel 4. Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Kualitas Laba No Kelas interval Frekuensi 1 -0,2 - 0,0 26 2 0,1 - 0,3 4 3 0,4 - 0.6 1 4 0.7 - 0.9 0 5 1 - 1.2 1 6 1.3 - 1.5 1 Jumlah 33 Sumber: Data diolah. Berdasarkan distribusi frekuensi diatas, dapat digambarkan histogram sebagai berikut: Kualitas laba 30 20 10 0 -0,2 - 0,1 - 0,4 - 0.7 0,0 0,3 0.6 0.9 11.2 1.3 1.5 Gambar 4 Grafik Data Kualitas Laba B. Statistik Deskriptif Pada bagian ini dideskripsikan data dari masing-masing variabel yang akan dianalisis, yaitu dilihat dari nilai terendah (minimum) dan nilai tertinggi (maximum), nilai rata-rata (mean), nilai tengah (median) dan deviasi standar (standard deviation). Berikut ini adalah hasil statistik deskriptif masing-masing variabel penelitian: 51 Tabel 5. Tabel Statistik Deskriptif Statis tics N Valid Missing Mean Median Mode Std. Deviation Minimum Max imum Konservat isme 33 0 .1124 .0643 -.13a .26095 -.13 1.49 Kualitas laba 33 0 .0939 .0000 .00 .33348 -.20 1.40 Nilai perusahaan 33 0 4.2424 2.2000 .80a 6.41337 .70 33.80 a. Multiple modes exis t. The smallest value is s how n Sumber: Data diolah 1. Nilai Perusahaan Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa besarnya Nilai Perusahaan dari 33 sampel perusahaan food and beverage memiliki nilai tertinggi (max) sebesar 33,8 dan nilai terendah (min) sebesar 0,7 dengan rata-rata sebesar 4,24, median sebesar 2,2 dan standar deviasi sebesar 6,4. Perusahaan yang memiliki nilai Nilai Perusahaan terendah dalam penelitian ini adalah PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk tahun 2010, sedangkan perusahaan dengan nilai Nilai Perusahaan tertinggi adalah PT. Multi Bintang Indonesia Tbk tahun 2009. 2. Konservatisma Akuntansi Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa besarnya Konservatisma Akuntansi dari 33 sampel perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009 - 2011 memiliki nilai tertinggi (max) sebesar 1,49 dan nilai terendah (min) 52 sebesar -0,13 dengan rata-rata sebesar 0,1124, median sebesar 0,06 dan standar deviasi sebesar 0,26095. Perusahaan yang memiliki nilai skor konservatisma terendah dalam penelitian ini adalah PT. Delta Djakarta, Tbk tahun 2009, sedangkan perusahaan dengan nilai penerapan konservatisma tertinggi adalah PT. Multi Bintang Indonesia Tbk tahun 2009. 3. Kualitas Laba Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa besarnya Kualitas Laba dari 33 sampel perusahaan food and beverage memiliki nilai tertinggi (max) sebesar 1,4 dan nilai terendah (min) sebesar -0,2 dengan rata-rata sebesar 0,0939, median sebesar 0 dan standar deviasi sebesar 0,33348. Perusahaan yang memiliki nilai Kualitas Laba terendah dalam penelitian ini adalah PT. Mayora Tbk tahun 2011, sedangkan perusahaan dengan nilai Kualitas Laba tertinggi adalah PT. Delta Djakarta, Tbk tahun 2009. . C. Hasil Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Pengujian normalitas menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Jika probabilitas lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi normal. Hasil uji normalitas dapat ditunjukkan pada tabel berikut : 53 Tabel 6. Uji Normalitas dengan Kolmogorov Smirnov Variabel Probabilitas Keterangan Residual Regresion 0,054 Normal Sumber : Data diolah Hasil uji normalitas diatas menunjukkan bahwa residual hasil analisis regresi memiliki probabilitas sebesar 0,054. Dengan demikian data berdistribusi normal. 2. Uji Multikolinieritas Uji multikoliniearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditentukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Uji multikolinieritas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan lawannya VIF (Variance Inflation Factor). Kriteria yang menunjukkan adanya multikolinieritas adalah apabila nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF >10. (Imam Ghozali, 2011: 63). Berikut ini adalah hasil uji multikoliniearitas: Tabel 7. Tabel Hasil Uji Multikolinieritas Coefficie ntsa Model 1 (Constant) Konservatisme Kualitas laba Unstandardized Coef f icients B Std. Error 2.101 .753 19.994 2.604 -1.117 2.038 a. Dependent Variable: Nilai perus ahaan Sumber: Lampiran 5 Standardized Coef f icients Beta .814 -.058 t 2.788 7.677 -.548 Sig. .009 .000 .588 Collinearity Statistics Tolerance VIF 1.000 1.000 1.000 1.000 54 Berdasarkan hasil uji multikoliniearitas, nilai tolerance dan nilai VIF pada masing-masing variable bebas kurang dari 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikoliniearitas. 3. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Pengujian autokorelasi dapat dideteksi dari besarnya nilai Durbin-Watson. Berikut ini adalah hasil uji autokorelasi: Tabel 8. Tabel Hasil Uji Autokorelasi Model Sum m aryb Model 1 R .814a R Square .663 Adjusted R Square .641 Std. Error of the Estimate 3.84366 DurbinWatson 1.806 a. Predictors: (Constant), Kualitas laba, Konservatisme b. Dependent Variable: Nilai perusahaan Sumber : Data diolah Berdasarkan hasil uji autokorelasi Durbin-Watson, dihasilkan nilai DW sebesar 1,806, nilai Du=1.577 dan 4-Du=2,423, sehingga nilai Durbin-Watson (1,806) diantara 1,577 – 2,423, dengan demikian dalam model regresi yang digunakan dalam penelitian ini telah terbebas dari masalah autokorelasi. 55 4. Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas menggunakan uji glejser, yaitu dengan meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen. Apabila nilai probabilitas koefisien regresi tersebut hasilnya signifikan dibawah tingkat signifikansi heteroskedastisitas 0,05 (Ghozali, maka dapat 2011: 139). dinyatakan Hasil terjadi pengujian heteroskedastisitas ditunjukkan pada tabel 9 berikut : Tabel 9. Tabel Hasil Uji Heterokedastisitas Coefficie ntsa Model 1 (Constant) Konservatisme Kualitas laba Unstandardized Coef f icients B Std. Error .623 .130 .131 .450 .541 .352 Standardized Coef f icients Beta .051 .270 t 4.787 .290 1.537 Sig. .000 .774 .135 a. Dependent Variable: ABS_RES Sumber : Data diolah Berdasarkan Tabel 9 terlihat nilai p value masing – masing variabel independent lebih besar dari 5%. Dengan demikian dapat disimpulkan model regresi yang diajukan dalam penelitian ini terjadi tidak gejala heteroskedastisitas. 5. Uji Liniearitas Menurut Ghozali, (2011: 115), uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara variabel independen dan variabel dependen berbentuk linear atau tidak. Pada pengujian ini menggunakan uji Lagrange Multiplier. 56 Tabel 10. Tabel Hasil Uji Liniearitas Model Sum m ary Model 1 R .079a R Square .006 Adjusted R Square -.060 Std. Error of the Estimate .99687568 a. Predictors: (Constant), X2^2, X1^2 Sumber: Lampiran 5 Dari hasil uji liniearitas di atas dapat disimpulkan bahwa R2 sebesar 0,006 dengan jumlah n observasi 33, maka besarnya nilai c2hitung sebesar 0,198 dan c2tabel sebesar 5,991 dengan tingkat signifikansi 5%. Karena nilai c2hitung lebih kecil dari c2tabel maka dapat disimpulkan bahwa variabel dikatakan liniear. D. Uji Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang dirumuskan. Oleh sebab itu, jawaban sementara ini harus di uji kebenarannya secara empiris. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik regresi sederhana untuk hipotesis pertama, dan kedua. Sedangkan untuk hipotesis yang ketiga menggunakan teknik regresi berganda. Penjelasan tentang hasil pengujian hipotesis ini adalah sebagai berikut: 1. Pengujian Hipotesis Pertama Hipotesis pertama menyatakan bahwa “Konservatisma Akuntansi berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan Food and Beverages yang 57 terdaftar di BEI tahun 2009-2011”. Untuk membuktikan hipotesis pertama ini digunakan analisis regresi linier sederhana. Dengan bantuan seri program Statistik (SPSS) for windows 14 diperoleh rangkuman hasil analisis regresi linier sederhana seperti pada tabel sebagai berikut: Tabel 11. Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Koef. t hitung Regresi (B) 1.999 2.769 Variabel Konstanta Konservatisma Akuntansi (X1) 19.965 r Square Sumber : Data diolah 0,660 7.755 Sig.t Keterangan 0.009 0.000 Signifikan Hasil analisis regresi linier sederhana seperti pada tabel 11 di atas dapat ditulis persamaan regresi yaitu sebagai berikut : Y = 1,999 + 19,965 X1 Nilai konstanta sebesar 1,999, hal ini berarti bahwa Nilai Perusahaan akan sebesar 1,999 jika Konservatisma Akuntansi sama dengan nol. Hal ini dapat dijelaskan bahwa Nilai Perusahaan akan menurun jika tidak ada Konservatisma Akuntansi. Sedangkan variabel Konservatisma Akuntansi (X1) mempunyai pengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan, dengan koefisien regresi sebesar 19,965 menunjukkan bahwa apabila Konservatisma Akuntansi meningkat sebesar 1 maka Nilai Perusahaan akan meningkat sebesar 19,965 dengan asumsi variabel bebas yang lain konstan. Nilai probabilitas 58 (sig-t) sebesar 0,000, nilai ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan 0,05 maka pengaruh Konservatisma Akuntansi terhadap Nilai Perusahaan adalah positif dan signifikan. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi Konservatisma Akuntansi maka Nilai Perusahaan akan semakin meningkat, begitu pula sebaliknya jika semakin rendah Konservatisma Akuntansi maka Nilai Perusahaan akan semakin rendah. Koefisien determinasi r2 sebesar 0,660 yang berarti 66% variasi pada variabel dependen Nilai Perusahaan dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen Konservatisma Akuntansi. Sedangkan sisanya 34% dipengaruhi oleh variabel yang tidak dijelaskan dalam model tersebut. Berdasarkan hasil analisis regresi linier sederhana tersebut, maka hipotesis pertama yang menyatakan “Konservatisma Akuntansi berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011” dapat diterima. 2. Pengujian Hipotesis Kedua Hipotesis kedua menyatakan bahwa “Kualitas Laba berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011”. Untuk membuktikan hipotesis kedua ini digunakan analisis regresi linier sederhana. 59 Dengan bantuan seri program Statistik (SPSS) for windows 14 diperoleh rangkuman hasil analisis regresi linier sederhana seperti pada tabel sebagai berikut: Tabel 12. Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Variabel Konstanta Koef. t hitung Regresi (B) 4.317 3.662 Kualitas Laba (X2) -0.796 R Square Sumber : Data diolah 0,002 -0.231 Sig.t Keterangan 0.001 0.819 Tidak Signifikan Hasil analisis regresi linier sederhana seperti pada tabel 12 di atas dapat ditulis persamaan regresi yaitu sebagai berikut : Y = 4,317 - 0,796 X2 Nilai konstanta sebesar 4,317, hal ini berarti bahwa Nilai Perusahaan akan sebesar 4,317 jika Kualitas Laba sama dengan nol. Sedangkan variabel Kualitas Laba (X2) mempunyai pengaruh negatif terhadap Nilai Perusahaan, dengan koefisien regresi sebesar -0,796 menunjukkan bahwa apabila Kualitas Laba meningkat sebesar 1 satuan maka Nilai Perusahaan akan menrun sebesar 0,796 persen dengan asumsi variabel bebas yang lain konstan. Nilai probabilitas (sig-t) sebesar 0,819, nilai ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan 0,05 maka pengaruh Kualitas Laba terhadap Nilai Perusahaan adalah tidak signifikan. Hasil ini 60 menunjukkan bahwa tinggi rendahnya Kualitas Laba tidak akan mempengaruhi Nilai Perusahaan. Koefisien determinasi r2 sebesar 0,002 yang berarti 0,2% variasi pada variabel dependen Nilai Perusahaan dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen Kualitas Laba. Sedangkan sisanya 99,8% dipengaruhi oleh variabel yang tidak dijelaskan dalam model tersebut. Berdasarkan hasil analisis regresi linier sederhana tersebut, maka hipotesis kedua yang menyatakan “Kualitas Laba berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011” ditolak. 3. Pengujian Hipotesis Ketiga Pengujian hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah : “Konservatisma Akuntansi dan Kualitas Laba secara simultan berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011”. Untuk menguji hipotesis tersebut dilakukan dengan analisis regresi linier berganda. Persamaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 Dengan bantuan SPSS 14.0 maka diperoleh hasil regresi linier berganda seperti pada tabel berikut : 61 Tabel 13. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Variabel Independen Konstanta Penerapan konservatisma Kualitas Laba F hitung Sig F Koefisien Determinasi R2 Koefisien Regresi 2.101 t hitung 2.788 Sig t 0.009 19.994 7.677 0.000 -1.117 -0.548 0.588 29.545 0.000 0.663 Sumber : Hasil Olah Data SPS, 2013 Dengan memperhatikan model regresi dan hasil regresi linear berganda maka didapat persamaan faktor-faktor yang mempengaruhi Nilai Perusahaan yaitu sebagai berikut : Y = 2,101 + 19,994 X1 - 1,117X2 Dari tabel 13 di atas di dapat F hitung sebesar 29,545 dengan taraf signifikansi 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa probabilitas < taraf signifikansi yang ditolerir (0,000<0,05), maka Ha diterima dan menolak Ho. Dari tabel 11 di atas dapat diketahui koefisien determinasi (R2 square) adalah positif sebesar 0,663, yang berarti 66,3% variasi Nilai Perusahaan dapat dijelaskan oleh kedua variabel bebas yang terdiri dari penerapan konservatisma, dan Kualitas Laba. Sedangkan sisanya 33,7% variasi Nilai Perusahaan dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan penerapan konservatisma, dan Kualitas Laba secara bersamasama terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan food and beverage di J 62 selama tahun 2009 – 2011. Dengan demikian hipotesis ketiga yang menyatakan “Penerapan Konservatisma Akuntansi dan Kualitas Laba secara simultan berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011” dapat diterima. E. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pengaruh Konservatisma Akuntansi terhadap Nilai Perusahaan Hipotesis pertama menyatakan bahwa Konservatisma Akuntansi berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 20092011. Setelah dilakukan perhitungan dengan analisis regresi linier sederhana dengan menggunakan program SPSS 14.0 diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 19,965 dan probabilitas sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan probabilitas lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan Konservatisma Akuntansi terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009 - 2011. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurhayati (2009) menyimpulkan bahwa konservatisme akuntansi berpengaruh positif secara signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Hal tersebut berarti bahwa pasar menerima sinyal tentang penerapan 63 Konservatisma Akuntansi dalam perusahaan dan menilai lebih dengan memberikan premium tinggi bagi harga saham perusahaan. Konservatisma Akuntansi merupakan tindakan kehati-hatian yang dilakukan manajemen dengan mengakui pendapatan lebih lambat, mengakui biaya lebih cepat, menilai asset dengan nilai yang lebih rendah, dan menilai kewajiban dengan nilai yang lebih tinggi (Watts, 2002: 4). Penerapan kebijakan akuntansi konservatif yang ditunjukkan melalui laporan keuangan merupakan suatu sinyal positif dari manajemen kepada investor bahwa manajemen telah menerapkan akuntansi konservatif untuk mencegah tindakan membesarkan laba dan aktiva perusahaan. Investor diharapkan dapat menerima sinyal tersebut dan mengoreksi undervalue yang disajikan dalam laporan keuangan perusahaan dengan menilai perusahaan dengan harga yang lebih tinggi. Dengan demikian penerapan Konservatisma Akuntansi dapat meningkatkan Nilai Perusahaan dimata investor. 64 2. Pengaruh Kualitas Laba terhadap Nilai Perusahaan Hipotesis kedua menyatakan bahwa Kualitas Laba berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011. Setelah dilakukan perhitungan dengan analisis regresi sederhana dengan menggunakan program SPSS 14.0 diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0,796 dan probabilitas sebesar 0,819. Hal ini menunjukkan probabilitas lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa Kualitas Laba berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009 – 2012. Pengujian Kualitas Laba terhadap Nilai Perusahaan tidak menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya oleh Hamonangan Siallagan (2009) yang menyatakan bahwa Kualitas Laba berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan, semakin baik Kualitas Laba maka akan semakin meningkat Nilai Perusahaan. Pengaruh negatif Kualitas Laba terhadap Nilai Perusahaan mungkin disebabkan karena informasi yang terkandung dalam laporan keuangan perusahaan bisa dianggap sebagai bad news bagi investor sehingga belum mampu menarik minat investor untuk menghargai lebih tinggi harga saham perusahaan setelah melakukan publikasi laporan keuangan mereka. Return individu perusahaan yang lebih rendah dari 65 return saham yang tergabung dalam IHSG juga menjadi salah satu faktor yang menghasilkan Kualitas Laba menjadi rendah karena akan menghasilkan abnormal return yang negatif pada perusahaan. Tidak signifikannya Kualitas Laba terhadap Nilai Perusahaan mungkin disebabkan karena perhitungan Kualitas Laba menggunakan harga historis saham ditahun-tahun sebelumnya, sedangkan investor lebih mengevaluasi dan menilai perusahaan hanya pada tahun bersangkutan. 3. Pengaruh Konservatisma Akuntansi dan Kualitas Laba terhadap Nilai Perusahaan Hipotesis ketiga menyatakan bahwa Konservatisma Akuntansi dan Kualitas Laba berpengaruh secara bersama – sama terhadap Nilai Perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011. Setelah dilakukan perhitungan dengan analisis regresi berganda dengan menggunakan program SPSS 14.0 diperoleh nilai sig f sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan probabilitas lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan Konservatisma Akuntansi dan Kualitas Laba terhadap Nilai Perusahaan secara bersama – sama pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009 – 2012. Konservatisma Akuntansi merupakan suatu prinsip kehati-hatian. Pelaporan yang didasari kehati-hatian akan memberi manfaat yang terbaik bagi semua pemakai laporan keuangan. Dengan diterapkannya 66 Konservatisma Akuntansi tersebut maka nilai-nilai yang terkandung dalam laporan keuangan merupakan nilai terendah dari beberapa kemungkinan (Penman dan Zhang, 2002). Oleh karena itu, diharapkan investor merespon positif undervalue atas nilai tersebut dengan kesediaannya memberikan harga yang lebih tinggi atas saham perusahaan. Dengan harga saham sebagai cermin Nilai Perusahaan maka hal tersebut dapat dikatakan jika Konservatisma Akuntansi berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan. Sedangkan Kualitas Laba merupakan kemampuan informasi laba dalam memberikan respon kepada pasar. Informasi (good/bad news) yang terkandung dalam laporan laba akan menjadi pertimbangan investor dalam merespon/menilai perusahaan. Apabila laba yang dilaporkan adalah laba yang berkualitas maka respon pasar juga akan baik yang dapat dilihat dengan tingginya ERC. Dengan tingginya ERC tersebut berarti pasar merespon positif laporan laba yang dikeluarkan oleh perusahaan sehingga mereka bersedia membayar lebih tinggi atas saham perusahaan (Ambarwati, 2008: 128). Sehingga dapat dikatakan Kualitas Laba berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan. Berdasarkan hasil regresi linier berganda menunjukkan bahwa Konservatisma Akuntansi dan Kualitas Laba berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan, namun secara parsial hanya variabel Konservatisma Akuntansi yang terbukti berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan, sedangkan Kualitas Laba tidak 67 berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Hal ini disebabkan karena pengaruh secara simultan merupakan pengujian secara bersama – sama kedua variabel Konservatisma Akuntansi dan Kualitas Laba, sedangkan pengaruh secara parsial hanya dilihat dari hasil pengujian secara sendiri – sendiri antara variabel bebas dengan terikat. Pada variabel Konservatisma Akuntansi tingkat signifikansinnya sangat jauh dari 0,05 (0,000<0,05) dan pengaruh variabel Konservatisma Akuntansi sangat dominan terlihat dari uji regresi sederhana pengaruh konservatisme sebesar 66%, sehingga hasil ini mampu berdampak positif terhadap pengujian secara simultan dan hasil secara simultan terbukti ada pengaruh signifikan variabel Konservatisma Akuntansi dan Kualitas Laba terhadap Nilai Perusahaan. Jadi signifikansi uji secara simultan cenderung dipengaruhi oleh adanya hubungan yang kuat antara variabel Konservatisma Akuntansi dengan Nilai Perusahaan. F. Keterbatasan Penelitian Peneliti menyadari bahwa hasil penelitian ini masih terdapat keterbatasan penelitian yaitu : a. Jumlah sampel dalam penelitian yang terbatas pada perusahaan food and beverage, sehingga hasilnya tidak bisa digeneralisasikan untuk seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI. 68 b. Dalam pengukuran ERC diperlukan pengamatan yang lebih lama untuk memperoleh nilai yang lebih akurat dan stabil, sedangkan dalam penelitian ini hanya dilakukan pengamatan selama empat tahun dengan meregresi CAR dan UE perusahaan selama dua tahun untuk menghitung masing-masing sampel. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan di Bab sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1. Konservatisma Akuntansi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan food and beverage di BEJ selama tahun 2008 – 2011, terbukti nilai p value < 5% (0,000 < 0,05) dengan persamaan regresi Y = 1,999 + 19,965 . Hal ini berarti semakin besar konservatisma akuntansi maka semakin besar pula nilai perusahaan, demikian juga sebaliknya. 2. Kualitas Laba berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan food and beverage di BEJ selama tahun 2008 – 2011, terbukti nilai p value > 5% (0,819 > 0,05) dengan persamaan regresi Y = 4,317 – 0,796 . Hal ini berarti besar kecilnya nilai kualitas laba tidak mempengaruhi nilai perusahaan. 3. Konservatisma Akuntansi, dan Kualitas Laba secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011, terbukti nilai p value < 5% (0,000<0,05) dengan persamaan Y= 2,101 + 19,994 69 - 1,117 . 70 B. Saran 1. Bagi Perusahaan Bagi perusahaan sebaiknya menerapkan konservatisma akuntansi dalam menyampaikan laporan keuangan, sebagai bentuk reaksi kehati-hatian atas ketidakpastian yang melekat pada perusahaan, sehingga dapat mengurangi risiko perusahaan. Hal ini penting karena variabel ini terbukti berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. 2. Bagi Investor Bagi para analis, investor, maupun kreditor, hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan masukan dalam pembuatan keputusan investasi dan kredit. Investasi dilakukan pada perusahaan yang menerapkan prinsip konservatisma akuntansi. Dengan memperhatikan variabel tersebut diharapkan investasi yang dilakukan akan mendapatkan nilai perusahaan yang lebih besar, dan hal ini berimplikasi pada meningkatnya harga saham. Sementara untuk variabel kualitas laba belum dapat dijadikan referensi dalam keputusan investasinya, karena dalam pelaksanaannya belum mampu meningkatkan nilai perusahaan. 3. Saran Penelitian Lanjutan Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu peneliti memberikan saran untuk penelitian selanjutnya sebaiknya periode penelitian yang digunakan ditambah sehingga menghasilkan informasi yang lebih mendukung. Jumlah sampel yang digunakan dapat ditambah dan dapat diperluas ke beberapa sektor industri lainnya. DAFTAR PUSTAKA Amalia S. Fala. (2007). Pengaruh Konservatisma Akuntansi Terhadap Penilaian Ekuitas Perusahaan Dimoderasi oleh Good Corporate Governance Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI. Universitas Gunadarma. Jakarta Brigham and Houston. (2009). Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi Kesepuluh. Jakarta: Salemba Empat Basu, S. (1997). The Conservatism Principle and the Asymmetric Timeliness of Earnings. Journal of Accounting and Economics, 24: 3-37 Cho, Jang Youn and Kooyul Jung. (1991). “Earnings Response Coefficient: A Synthesis of Theory and Emperical Evidence”. Journal of Accounting Literature. Vol 10, pp 85-116 Collins, D.W. (1989). “An Analisys of The Intertemporal and Cross-Sectional Determinants of Earning Response Coefficient”, Journal of Accounting and Economic. Vol. 11, pp 143-182 Feltham, J. dan J. Ohlson. (1995). Valuation and Clean Surplus Accounting for Operating and Financial Analysis. Contemporary Accounting Research 11 (1995), pp.687-731. Foster, G. (1986). Financial Statement Analysis. .Second Edition. USA: Prentice Hall. Gideon SB. Boediono. (2005). Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Dan Dampak Manajemen Laba Menggunakan Analisis Jalur. SNA VIII, 15-16 September 2005 Givoly, D. dan Hayn, C. (2002). Rising Conservatism: Implication for Financial Analysis. Financial Analists Journal, 56-74 Hamonangan. (2009). “Pengaruh Kualitas Laba Terhadap Nilai Perusahaan”. Jurnal Akuntansi Kontemporer, Vol.1 No.1 Hendriksen E. and M. Van Breda. (1992). Accounting Theory, 5th edition, Irwin, Homewood, IL. Imam Ghozali. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS. BPUD. Program Doktor Ilmu Ekonomi UNDIP. Semarang 71 72 Kusumawati, Dwi Novi dan Bambang Riyanto LS. 2005. Corporate Governance dan Kinerja: Analisis Compliance Reporting dan Struktur Dewan Terhadap Kinerja. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) VIII Solo Mayangsari, S. dan Wilopo. (2002). Konservatisme Akuntansi, Value Relevance dan Discretionary Accruals: Implikasi Model Feltham-Ohlson (1996). Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, September 2002, 291-310 Michell Suharli. (2008). Pengaruh Rasio Keuangan Dan Konservatime Akuntansi Terhadap Pemeringkatan Obligasi. Vol. 13 No. 2, November 2008 Monahan, Steven. (2005). Conservatism, Growth, and The Role of Accounting Numbers In The fundamental Analysis Proces. Review of Accounting Studies, Vol 10, Issues 2-3, pp 227-260 Nurhayati. (2011). Analisa Pengaruh Konservatisma Akuntansi terhadap Nilai Perusahaan Dimoderasi oleh Good Corporate Governance (Studi Kasus pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI Tahun 2004-2008). Skripsi. Universitas Airlangga. Nurlela, dan Islahudin. (2008). Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan dengan Prosentase Kepemilikan Manajemen Sebagai Variabel Moderating. Simposium Nasional Akuntansi XI Penman, S.H, dan Zhang, X.J. (2002). Accounting Conservatism, the Quality of Earnings, and Stock Returns.The Accounting Review, 77: 237-264 Rachmawati dan Triatmoko. (2007). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laba Dan Nilai Perusahaan. Unhas Makassar 26-28 Juli 2007 Salvatore, Dominick. (2005). Managerial Economic: Ekonomi Manajerial di Perekonomian Global. Edisi Kelima. Penerbit Salemba Empat: Jakarta. Scoot, William R. 2003. Financial Accounting Theory, Edisi 3, USA: PrenticeHall Sri Ambarwati. (2008). Earnings Response Coefficient. Akuntabilitas, Vol. 7 No. 2, Maret 2008 hal 128-134 Suad, Husnan. (2000). Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan. Edisi Ketiga. Yogyakarta: UPP AMP YKPN Sujoko, dan Soebiantoro. (2007). Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor Intern dan Faktor Ekstern terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 9 No. 1, Maret 2007 41-48 73 Untung, dan Hartini. (2006). Implikasi Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan: Dengan Keputusan Keuangan Sebagai Variabel Intervening. Simposium Nasional Akuntansi 9 Watts, R.L. (1993). A Proposal for Research on Conservatism, Working paper, University of Rochester. ________., 2003a. Conservatism in Accounting Part I: Explanations and Implications.Working Paper. University of Rochester. ________., 2003. Conservatism in Accounting Part II: Evidence and Research Opportunities. Working Paper. University of Rochester. Wydia. (2004). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan Terhadap Akuntansi Konservatif. Tesis S2 Program Pasca Sarjana UGM. Yogyakarta DAFTAR NAMA PERUSAHAAN No Kode Nama Perusahaan 1 ADES PT. Akasha Wira International Tbk 2 CEKA PT. Cahaya Kalbar Tbk 3 DLTA PT. Delta Djakarta Tbk 4 INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 5 MYOR PT. Mayora Indah Tbk 6 MLBI PT. Multi Bintang Indonesia Tbk 7 PSDN PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk 8 SKLT PT. Sekar Laut Tbk 9 STTP PT. Siantar Top Tbk 10 AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 11 ULTJ PT. Ultra Jaya Milk Tbk 74 PERHITUNGAN NILAI PERUSAHAAN PSDN MLBI MYOR INDF DLTA CEKA ADES 164.27 87.1 4,993.40 2,063.38 1,156.61 36,858.78 1,013.46 115.65 BV 265 150 110 169000 4125 5250 73000 1200 720 MV 1.160991 0.858188 0.913131 1.262916 33.84467 1.999147 4.539127 1.980532 1.184063 6.225681 MBR 449.37 344.36 341.33 171.27 96.07 22,364.55 2,597.62 1,911.60 36,074.53 1,037.82 169.31 BV 1370 750 400 140 70 285000 11350 5600 129500 850 1270 MV 3.048713 2.177953 1.171886 0.817423 0.728635 12.74338 4.369384 2.929483 3.58979 0.819024 7.501034 MBR 484.42 606.45 373.91 177.92 104.99 25,159.47 3,082.95 2,209.10 34,634.87 1,361.54 213.17 BV 1160 650 620 140 245 450000 15250 4875 140000 2125 1240 MV 2.394616 1.071811 1.658153 0.786871 2.333556 17.88591 4.946561 2.206781 4.042169 1.560733 5.816954 MBR 2011 SKLT 308.79 345 1.527125 2010 STTP 297.16 630 2009 AISA 412.54 Kode Emiten ULTJ 75 PERHITUNGAN KONSERVATISMA AKUNTANSI saham 0 dividen 38,471,000,000 kas 2009 utang 589,897,000,000 Kode Emiten 110,068,000,000 24,886,781,000,000 878,043,000,000 412,680,000,000 4,474,830,000,000 ADES 321,582,619,410 5,776,091,850 38,329,200,000 337,162,000,000 0 383,292,000,000 311,040,000,000 56,335,929,300 148,750,000,000 INDF 1,622,969,656,940 21,070,000,000 6,999,475,000 10,024,556,980 266,859,695,280 MYOR 888,122,000,000 720,000,000,000 0 7,678,078,340 CEKA MLBI 179,860,479,260 69,074,050,000 0 20,493,764,490 386,104,973,000 PSDN 82,714,835,050 131,000,000,000 0 214,879,968,610 56,202,188,000 SKLT 144,211,201,040 374,900,000,000 0 16,013,181,000 STTP 918,170,132,340 577,676,400,000 160,807,930,000 AISA 538,164,224,540 DLTA ULTJ investasi 0 0 40,912,725,779 28,000,000 0 0 630,000,000 0 12,665,205,968 NOA 661,494,000,000 409,833,603,430 -172,377,674,000 860,047,930,151 1,272,548,367,850 267,533,122,700 141,764,328,070 849,894,024,960 883,070,000,000 1,710,343,031,562 362,970,000,000 21,339,704,000,000 19,296,000,000 76 STTP SKLT PSDN MLBI MYOR INDF DLTA CEKA ADES 53,782,375,205 33,147,412,266 8,024,141,390 12,605,789,873 102,064,000,000 132,232,597,957 884,899,000,000 22,479,516,000 12,524,149,234 15,187,000,000 DPRit 3,796,142,552 0 1,805,094,240 0 0 0 0 76,000,000,000 0 0 0 RPit 860,047,930,151 1,272,548,367,850 267,533,122,700 141,764,328,070 849,894,024,960 883,070,000,000 1,710,343,031,562 21,339,704,000,000 -172,377,674,000 409,833,603,430 661,494,000,000 NOAit 0.081559446 0.042263521 0.130647399 0.056601978 0.01483219 1.485301041 0.077313495 0.045028694 -0.130408512 0.030559108 0.022958636 Skor Konservatisma 2009 AISA 66,348,890,311 Kode Emiten ULTJ 77 STTP SKLT PSDN MLBI MYOR INDF DLTA CEKA ADES 1,346,881,121,130 201,933,973,560 81,070,404,210 221,094,220,500 665,714,000,000 2,358,692,152,790 22,423,117,000,000 115,224,947,000 541,717,109,080 224,615,000,000 utang 577,676,400,000 374,900,000,000 131,000,000,000 69,074,050,000 720,000,000,000 21,070,000,000 383,292,000,000 148,750,000,000 589,897,000,000 saham 0 0 0 6,246,639,000 311,431,000,000 76,658,400,000 152,095,561,000 22,312,500,000 0 dividen 383,120,307,360 15,427,089,580 8,309,035,550 5,216,964,070 37,925,852,650 206,585,000,000 472,105,631,510 878,043,000,000 816,580,000,000 10,439,353,000,000 16,013,181,000 0 248,781,847,000 7,828,871,340 15,670,000,000 kas 2010 AISA 705,472,336,000 Kode Emiten ULTJ investasi 10,557,000,000 0 60,952,199,766 29,000,000 750,000,000 0 2,534,794,000 0 4,793,569,466 NOA 788,285,000,000 704,950,737,740 15,255,842,000 839,076,228,874 1,706,325,031,550 323,874,938,010 144,927,490,140 906,880,212,850 791,630,000,000 2,341,743,351,814 486,189,000,000 13,192,198,000,000 19,296,000,000 78 STTP SKLT PSDN MLBI MYOR INDF DLTA CEKA ADES 91,594,000,000 33,421,900,471 9,317,247,325 13,766,962,121 92,975,000,000 171,510,785,221 909,502,000,000 22,659,518,000 14,656,696,892 15,707,000,000 DPRit 2,092,145,116 0 983,170,429 0 0 0 0 106,000,000,000 0 0 0 RPit 839,076,228,874 1,706,325,031,550 323,874,938,010 144,927,490,140 906,880,212,850 791,630,000,000 2,341,743,351,814 13,192,198,000,000 15,255,842,000 704,950,737,740 788,285,000,000 NOAit 0.097030263 0.053679105 0.106229494 0.064289027 0.015180574 0.117447545 0.073240641 0.076977468 0.115578606 0.020791094 0.019925535 Skor Konservatisma 2010 AISA 79,323,641,863 Kode Emiten ULTJ 79 utang 589,897,000,000 saham 0 dividen 14,787,000,000 kas 2011 190,302,000,000 11,919,883,240 Kode Emiten ADES 0 investasi 0 0 NOA 765,412,000,000 555,132,286,300 21,975,708,000,000 878,043,000,000 1,167,798,000,000 13,006,197,000,000 661,019,000,000 10,354,333,000,000 148,750,000,000 325,316,689,040 418,302,169,540 99,655,920,000 248,409,000,000 CEKA 383,292,000,000 446,940,000,000 44,100,518,400 50,376,949,000 INDF 4,175,176,240,890 21,070,000,000 10,499,615,000 9,373,299,680 10,093,000,000 MYOR 690,545,000,000 720,000,000,000 0 6,350,975,920 246,669,486,000 MLBI 215,077,297,280 69,074,050,000 0 634,673,000,000 167,895,005,000 PSDN 91,337,531,240 131,000,000,000 0 242,776,108,940 16,013,181,000 SKLT 444,700,771,020 625,700,000,000 0 123,231,249,000 STTP 1,757,492,000,000 577,676,400,000 0 2,545,112,000 0 0 170,031,000,000 77,352,544,712 1,034,283,025,928 1,578,488,000,000 569,349,795,100 151,038,281,560 898,931,281,880 910,146,000,000 4,332,807,471,850 AISA 776,735,279,580 0 ULTJ DLTA 80 AISA STTP SKLT PSDN MLBI MYOR INDF DLTA CEKA ADES 112,540,685,695 59,087,000,000 36,001,761,677 10,325,807,182 17,654,606,006 110,439,000,000 197,923,748,882 980,429,000,000 23,324,755,000 16,360,057,340 17,213,000,000 DPRit 0 0 1,894,478,447 0 0 0 0 144,000,000,000 0 0 0 RPit Kode Emiten ULTJ 2011 NOAit 765,412,000,000 555,132,286,300 50,376,949,000 10,354,333,000,000 4,332,807,471,850 910,146,000,000 898,931,281,880 151,038,281,560 569,349,795,100 1,578,488,000,000 1,034,283,025,928 Skor Konservatisma 0.022488542 0.029470556 0.463004518 0.10859502 0.045680255 0.12134207 0.01963955 0.068365497 0.066560558 0.037432657 0.108810338 81 82 PERHITUNGAN KUALITAS LABA kode emiten ADES CEKA DLTA INDF publikasi 1-Apr-09 30-Mar-09 31-Mar-09 30-Mar-09 harga 415 435 445 395 395 405 405 780 700 700 750 760 780 750 28000 22000 20050 25200 20000 20000 20000 960 920 940 960 960 990 970 Rit -0.045977 -0.022472 0.1265823 0 -0.024691 0 0.1142857 0 -0.066667 -0.013158 -0.025641 0.04 0.2727273 0.0972569 -0.204365 0.26 0 0 0.0434783 -0.021277 -0.020833 0 -0.030303 0.0206186 2008 IHSG RMit 1517 0.011333 1500 0.034483 1450 0.011158 1434 0.010571 1419 -0.03008 1463 0 1463 1450 -0.00821 1462 0.019526 1434 -0.01982 1463 0.030282 1420 -0.01114 1436 0.020611 1407 1500 0.034483 1450 -0.00821 1462 0.030303 1419 -0.03008 1463 0 1463 0.030282 1420 1450 -0.00821 1462 0.019526 1434 -0.01982 1463 0.030282 1420 -0.01114 1436 0.020611 1407 ARit -0.0573103 -0.0569547 0.1154247 -0.0105708 0.0053838 0 CAR -0.0040273 0.1224936 -0.0195258 -0.0468444 -0.0434396 -0.014499 0.0193888 0.0175737 0.2382445 0.1054648 -0.2346681 0.2900752 0 -0.0302817 0.3688347 0.0516862 -0.0408024 -0.0010111 -0.0302817 -0.019161 7.327E-06 -0.0395626 83 MYOR MLBI PSDN SKLT STTP 3-Apr-09 20-Apr-09 1-Apr-09 1-Apr-09 1-Apr-09 1110 1150 1140 1150 1110 1030 1030 72000 76000 75000 69000 75000 65000 68000 135 135 135 135 135 135 135 90 90 90 90 90 90 90 145 145 145 145 145 150 140 -0.034783 0.0087719 -0.008696 0.036036 0.0776699 0 -0.052632 0.0133333 0.0869565 -0.08 0.1538462 -0.044118 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -0.033333 0.0714286 1466 1491 1517 1450 1462 1434 1419 1593 1615 1629 1635 1625 1594 1570 1517 1500 1450 1434 1419 1463 1463 1517 1500 1450 1434 1419 1463 1463 1517 1500 1450 1434 1419 1463 1463 -0.01677 -0.01714 0.046207 -0.00821 0.019526 0.010571 -0.0180153 0.025911 -0.0549025 0.044244 0.0581441 -0.0105708 0.0448104 -0.01362 -0.00859 -0.00367 0.006154 0.019448 0.015287 -0.0390093 0.0219276 0.0906262 -0.0861538 0.1343982 -0.0594043 0.0623846 0.011333 0.034483 0.011158 0.010571 -0.03008 0 -0.0113333 -0.0344828 -0.0111576 -0.0105708 0.0300752 0 -0.0374693 0.011333 0.034483 0.011158 0.010571 -0.03008 0 -0.0113333 -0.0344828 -0.0111576 -0.0105708 0.0300752 0 0.011333 0.034483 0.011158 0.010571 -0.03008 0 -0.0113333 -0.0344828 -0.0111576 -0.0105708 -0.0032581 0.0714286 -0.0374693 0.0006259 84 AISA ULTJ kode emiten ADES CEKA 20-Apr-09 20-Apr-09 publikasi 1-Apr-10 1-Apr-10 405 0 405 0 405 -0.012195 410 0.025 400 0.0126582 395 0 395 540 -0.25 720 -0.013699 730 0.0138889 720 -0.013699 730 -0.064103 780 0.3 600 harga 690 690 710 650 650 630 630 1240 1150 1100 1200 1200 1200 1200 Rit 0 -0.028169 0.0923077 0 0.031746 0 0.0782609 0.0454545 -0.083333 0 0 0 1593 1615 1629 1635 1625 1594 1570 1593 1615 1629 1635 1625 1594 1570 -0.01362 -0.00859 -0.00367 0.006154 0.019448 0.015287 0.0136223 0.0085942 -0.0085254 0.0188462 -0.0067897 -0.0152866 0.010461 -0.01362 -0.00859 -0.00367 0.006154 0.019448 0.015287 -0.2363777 -0.0051044 0.0175586 -0.0198525 -0.0835505 0.2847134 -0.0426131 2009 IHSG RMit ARit CAR 2899 0.006248 -0.0062478 2881 -0.00208 -0.0260907 2887 0.039611 0.0526966 2777 -0.00751 0.0075054 2798 0.001073 0.0306727 2795 -0.0064 0.0063989 2813 0.0649349 2899 0.006248 0.072013 2881 -0.00208 0.0475328 2887 0.039611 -0.1229444 2777 -0.00751 0.0075054 2798 0.001073 -0.0010733 2795 -0.0064 0.0063989 2813 0.0094323 85 DLTA INDF MYOR MLBI PSDN 74000 74000 74000 1-Apr-10 73000 73000 71000 71000 5400 5350 5200 28-Mar-11 5200 5150 5000 4950 4025 4000 4125 29-Mar-10 4125 4100 4150 4100 169000 169000 169000 3-May-10 169000 169000 169000 169000 110 110 110 1-Apr-10 110 110 110 110 0 0 0.0136986 0 0.028169 0 0.0093458 0.0288462 0 0.0097087 0.03 0.010101 0.00625 -0.030303 0 0.0060976 -0.012048 0.0121951 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2899 2881 2887 2777 2798 2795 2813 3679 3641 3592 3607 3612 3518 3519 2830 2777 2798 2813 2799 2775 2721 2811 2846 2959 2971 2927 2903 2939 2899 2881 2887 2777 2798 2795 2813 0.006248 -0.00208 0.039611 -0.00751 0.001073 -0.0064 -0.0062478 0.0020783 -0.0259125 0.0075054 0.0270957 0.0063989 0.0109179 0.010437 0.013641 -0.00416 -0.00138 0.02672 -0.00028 -0.0010909 0.0152047 0.0041586 0.011093 0.0032803 0.0103852 0.0430309 0.019085 -0.00751 -0.00533 0.005002 0.008649 0.019846 -0.0128353 -0.0227977 0.0053324 0.0010958 -0.0206968 -0.0076505 -0.0575522 -0.0123 -0.03819 -0.00404 0.015032 0.008267 -0.01225 0.012298 0.0381886 0.004039 -0.0150325 -0.0082673 0.0122491 0.006248 -0.00208 0.039611 -0.00751 0.001073 -0.0064 -0.0062478 0.0020783 -0.0396111 0.0075054 -0.0010733 0.0063989 0.0434749 -0.0309498 86 SKLT STTP AISA ULTJ 1-Apr-10 1-Apr-10 22-Apr-10 1-Apr-10 140 0 2899 0.006248 140 -0.066667 2881 -0.00208 150 0 2887 0.039611 150 0 2777 -0.00751 150 0 2798 0.001073 150 0 2795 -0.0064 150 2813 265 0 2899 0.006248 265 0 2881 -0.00208 265 0 2887 0.039611 265 0 2777 -0.00751 265 0 2798 0.001073 265 0 2795 -0.0064 265 2813 335 -0.014706 2939 -0.00204 340 -0.014493 2945 0.006838 345 0 2925 0.004119 345 -0.028169 2913 0.00761 355 0.0289855 2891 0.017958 345 -0.014286 2840 -0.01355 350 2879 630 0 2899 0.006248 630 -0.015625 2881 -0.00208 640 0.015873 2887 0.039611 630 0 2777 -0.00751 630 0 2798 0.001073 630 0 2795 -0.0064 630 2813 -0.0062478 -0.0645884 -0.0396111 0.0075054 -0.0010733 0.0063989 -0.0976164 -0.0062478 0.0020783 -0.0396111 0.0075054 -0.0010733 0.0063989 -0.0309498 -0.0126685 -0.0213304 -0.0041195 -0.0357788 0.0110278 -0.0007393 -0.0636088 -0.0062478 -0.0135467 -0.0237381 0.0075054 -0.0010733 0.0063989 -0.0307017 87 kode emiten publikasi ADES 9-Sep-11 CEKA 6-Apr-11 DLTA 28-Apr-11 INDF 28-Apr-11 MYOR 28-Apr-11 harga Rit 1260 -0.007874 1270 0.016 1250 0 1250 0 1250 0.0162602 1230 -0.008065 1240 850 0 850 0 850 0 850 0 850 0 850 0 850 129500 0.003876 129000 0 129000 0.075 120000 0 120000 0 120000 0 120000 5500 -0.017857 5600 0.009009 5550 -0.008929 5600 -0.00885 5650 0.0089286 5600 0 5600 11750 0.0307018 11400 0.0363636 11000 -0.059829 11700 0.0086207 11600 0 11600 0.0086957 11500 2010 IHSG RMit ARit CAR 3799 -0.01961 0.0117389 3875 -0.00539 0.0213901 3896 -0.02722 0.027216 4005 0.001 -0.0009998 4001 0.028535 -0.0122745 3890 0.006208 -0.0142725 3866 0.0327982 3746 0.001069 -0.0010689 3742 0.002948 -0.0029483 3731 0.012208 -0.0122084 3686 -0.00378 0.0037838 3700 -0.00189 0.0018883 3707 0.007611 -0.0076108 3679 -0.0181642 3814 -0.00909 0.0129692 3849 0.007592 -0.0075916 3820 0.003942 0.0710578 3805 0.007947 -0.007947 3775 -0.00369 0.0036949 3789 -0.00316 0.0031571 3801 0.0753404 3814 -0.00909 -0.0087639 3849 0.007592 0.0014174 3820 0.003942 -0.0128708 3805 0.007947 -0.0167966 3775 -0.00369 0.0126235 3789 -0.00316 0.0031571 3801 -0.0212333 3814 -0.00909 0.039795 3849 0.007592 0.028772 3820 0.003942 -0.0637712 3805 0.007947 0.0006737 3775 -0.00369 0.0036949 3789 -0.00316 0.0118527 3801 0.0210171 88 MLBI PSDN SKLT STTP AISA 28-Apr-11 28-Apr-11 28-Apr-11 28-Apr-11 9-Sep-11 290000 285000 285000 285000 285000 290000 290000 70 70 70 70 70 70 70 140 140 140 140 140 140 140 400 400 400 400 400 400 400 730 750 750 740 760 750 750 0.0175439 0 0 0 -0.017241 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -0.026667 0 0.0135135 -0.026316 0.0133333 0 3814 3849 3820 3805 3775 3789 3801 3814 3849 3820 3805 3775 3789 3801 3814 3849 3820 3805 3775 3789 3801 3814 3849 3820 3805 3775 3789 3801 3799 3875 3896 4005 4001 3890 3866 -0.00909 0.007592 0.003942 0.007947 -0.00369 -0.00316 0.0266371 -0.0075916 -0.0039422 -0.007947 -0.0135465 0.0031571 -0.0032331 -0.00909 0.007592 0.003942 0.007947 -0.00369 -0.00316 0.0090933 -0.0075916 -0.0039422 -0.007947 0.0036949 0.0031571 -0.0035356 -0.00909 0.007592 0.003942 0.007947 -0.00369 -0.00316 0.0090933 -0.0075916 -0.0039422 -0.007947 0.0036949 0.0031571 -0.0035356 -0.00909 0.007592 0.003942 0.007947 -0.00369 -0.00316 0.0090933 -0.0075916 -0.0039422 -0.007947 0.0036949 0.0031571 -0.01961 -0.00539 -0.02722 0.001 0.028535 0.006208 -0.0070538 0.0053901 0.0407295 -0.0273155 -0.0152014 -0.006208 -0.0035356 -0.009659 89 ULTJ kode emiten 28-Apr-11 publikasi ADES 31-May-12 CEKA 31-May-12 DLTA 21-Mar-12 1410 -0.007042 1420 0.0289855 1380 -0.007194 1390 -0.034722 1440 -0.027027 1480 0.1384615 1300 harga Rit 1230 0.0165289 1210 -0.062016 1290 0.0403226 1240 -0.015873 1260 0.008 1250 0 1250 2050 0.0123457 2025 -0.024096 2075 -0.067416 2225 -0.021978 2275 0.0705882 2125 -0.011628 2150 139500 0 139500 -0.003571 140000 0 140000 0 140000 0.0108303 138500 0 138500 3814 -0.00909 3849 0.007592 3820 0.003942 3805 0.007947 3775 -0.00369 3789 -0.00316 3801 0.002051 0.0213939 -0.0111364 -0.0426692 -0.0233321 0.1416186 0.0879257 2011 IHSG RMit ARit CAR 3718 0.017237 -0.0007077 3655 -0.03307 -0.0289467 3780 -0.03522 0.0755446 3918 -0.00026 -0.0156178 3919 0 0.008 3919 0.004099 -0.0040994 3903 0.0341729 3718 0.017237 -0.004891 3655 -0.03307 0.0089724 3780 -0.03522 -0.0321937 3918 -0.00026 -0.0217229 3919 0 0.0705882 3919 0.004099 -0.0157273 3903 0.0050258 4079 0.011657 -0.0116567 4032 -0.00247 -0.0010974 4042 0.004973 -0.0049727 4022 -0.00025 0.0002486 4023 -0.00149 0.0123195 4029 -0.00272 0.0027228 4040 -0.0024359 90 INDF MYOR MLBI PSDN SKLT 21-Mar-12 5-Mar-12 30-Mar-12 4-Apr-12 29-Mar-12 4850 4825 4825 4875 4900 4925 4975 16500 16550 15800 15200 14900 14750 14800 450000 450000 450000 450000 450000 450000 450000 245 245 245 245 245 245 245 140 140 140 140 140 140 140 0.0051813 0 -0.010256 -0.005102 -0.005076 -0.01005 -0.003021 0.0474684 0.0394737 0.0201342 0.0101695 -0.003378 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4079 4032 4042 4022 4023 4029 4040 3968 3943 3967 4005 3962 3985 3904 4143 4215 4166 4105 4051 4079 4032 4150 4154 4166 4215 4166 4122 4105 4215 4166 4122 4091 4079 4032 4042 0.011657 -0.00247 0.004973 -0.00025 -0.00149 -0.00272 -0.0064754 0.002474 -0.0152291 -0.0048535 -0.0035869 -0.0073275 -0.0349983 0.00634 -0.00605 -0.00949 0.010853 -0.00577 0.020748 -0.0093615 0.0535183 0.0489618 0.0092811 0.0159411 -0.0241263 0.0942145 -0.01708 0.011762 0.01486 0.01333 -0.00686 0.011657 0.0170819 -0.0117619 -0.0148599 -0.01333 0.0068644 -0.0116567 -0.0276623 -0.00096 -0.00288 -0.01163 0.011762 0.010674 0.004141 0.0009629 0.0028805 0.0116251 -0.0117619 -0.0106744 -0.0041413 0.011762 0.010674 0.007578 0.002942 0.011657 -0.00247 -0.0117619 -0.0106744 -0.0075776 -0.0029419 -0.0116567 0.002474 -0.0111091 -0.0421385 91 STTP AISA ULTJ kode emiten 18-Apr-12 18-Apr-12 4-Apr-12 620 0 620 0 620 0 620 0 620 -0.015873 630 0 630 630 -0.045455 660 0 660 0.1 600 0.0344828 580 0.1372549 510 0 510 1160 0.0086957 1150 -0.008621 1160 0 1160 0 1160 -0.008547 1170 0 1170 4155 4181 4164 4157 4147 4159 4140 4155 4181 4164 4157 4147 4159 4140 4150 4154 4166 4215 4166 4122 4105 -0.00622 0.004083 0.001684 0.002411 -0.00289 0.004589 0.0062186 -0.0040826 -0.0016839 -0.0024114 -0.0129877 -0.0045894 -0.0195364 -0.00622 0.004083 0.001684 0.002411 -0.00289 0.004589 -0.0392359 -0.0040826 0.0983161 0.0320714 0.1401402 -0.0045894 0.2226198 -0.00096 -0.00288 -0.01163 0.011762 0.010674 0.004141 0.0096586 -0.0057402 0.0116251 -0.0117619 -0.0192214 -0.0041413 -0.0195811 CAR 2009 2010 2011 ADES 0.064935 0.032798 0.034173 CEKA 0.009432 -0.01816 0.005026 DLTA 0.010918 0.07534 -0.00244 INDF 0.043031 -0.02123 -0.035 MYOR -0.05755 0.021017 0.094215 MLBI 0.043475 -0.00323 -0.02766 PSDN -0.03095 -0.00354 -0.01111 SKLT -0.09762 -0.00354 -0.04214 STTP -0.03095 -0.00354 -0.01954 AISA -0.06361 -0.00966 0.22262 ULTJ -0.0307 0.0887926 -0.01958 92 kode emiten 2008 2009 2010 2011 EAT EAT UE EAT UE EAT ADES -15,208,000.00 16,321,000.00 -2.07 31,659,000.00 0.94 25,868,000.00 -0.18291797 CEKA 27,867,555.44 49,493,129.47 0.78 29,562,060.49 -0.40 96,305,943.77 2.257754777 DLTA 83,754,358.00 126,504,062.00 0.51 139,566,900.00 0.10 145,084,912.00 0.039536681 1.01 2,952,858,000.00 0.42 4,891,673,000.00 0.656589311 INDF 1,034,389,000.00 2,075,861,000.00 UE MYOR 196,230,049.69 372,157,912.33 0.90 484,086,202.52 0.30 471,027,871.57 -0.026975218 MLBI 222,307,000.00 340,458,000.00 0.53 442,916,000.00 0.30 507,238,000.00 0.145223925 PSDN 9,448,209.91 32,449,818.16 2.43 12,919,024.63 -0.60 12,837,248.09 -0.006329931 SKLT 4,271,023.66 12,802,527.98 2.00 4,833,531.93 -0.62 5,976,223.92 0.236409319 STTP 4,816,495.97 41,072,367.35 7.53 42,630,759.10 0.04 42,676,435.40 0.00107144 AISA 37,455,922.33 37,786,775.45 0.01 75,234,571.19 0.99 149,951,000.00 0.993112975 ULTJ 303,711,501.20 61,152,852.19 -0.80 107,123,243.84 0.75 101,232,456.05 -0.054990753 93 kode emiten ERC 2009 2010 2011 ADES -0.059 -0.011 -0.001 CEKA -0.013 0.023 0.009 DLTA 1.381 -0.158 1.221 INDF 0.087 0.11 -0.059 MYOR -0.2 -0.132 -0.223 MLBI 0.017 0.0203 0.157 PSDN 0.001 -0.009 -0.013 SKLT -0.029 -0.036 -0.045 STTP -0.004 -0.004 0.434 AISA 0.054 0.055 0.174 ULTJ -0.001 0.077 0.134 94 Deskriptif Variabel Penelitian Statistics N Kons ervat is me 33 0 .1124 .0643 -.13a .26095 -.13 1.49 V alid Mis sing Mean Median Mode Std. Deviation Minimum Max imum Kualitas laba 33 0 .0939 .0000 .00 .33348 -.20 1.40 Nilai perusahaan 33 0 4.2424 2.2000 .80a 6.41337 .70 33.80 a. Multiple modes exist. The s mallest value is show n Hasil Uji Normalitas One -Sam ple Kolm ogorov-Sm irnov Te st N Normal Parameters a,b Mos t Ex treme Dif f erences Mean Std. Dev iation Abs olute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asy mp. Sig. (2-tailed) a. Test dis tribution is Normal. b. Calc ulated f rom data. Standardized Residual 33 .0000000 .96824584 .234 .234 -.148 1.342 .054 95 Hasil Uji Multikolinieritas Coe fficientsa Model 1 (Cons tant) Kons ervatisme Kualitas laba Unstandardiz ed Coef f icients B Std. Error 2.101 .753 19.994 2.604 -1.117 2.038 Standardized Coef f icients Beta t 2.788 7.677 -.548 .814 -.058 Sig. .009 .000 .588 Collinearity Statis tics Toleranc e VIF 1.000 1.000 1.000 1.000 a. Dependent Variable: Nilai perus ahaan Hasil Autokorelasi b Model Sum m ary Model 1 R .814 a R Square .663 Adjusted R Square .641 Std. Error of the Estimate 3.84366 DurbinWats on 1.806 a. Predictors: (Constant), Kualitas laba, Konservatisme b. Dependent Variable: Nilai perusahaan Hasil Uji Heterokedastisitas Coe fficientsa Model 1 (Cons tant) Kons ervatisme Kualitas laba Unstandardiz ed Coef f icients B Std. Error .623 .130 .131 .450 .541 .352 a. Dependent Variable: ABS_RES Standardized Coef f icients Beta .051 .270 t 4.787 .290 1.537 Sig. .000 .774 .135 96 Hasil Uji Linieritas Model Sum m ary Model 1 R .076 a R Square .006 Adjusted R Square -.060 Std. Error of the Estimate .99709666 a. Predictors: (Constant), X2^2, X1^2 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Sum m ary Model 1 R .814 a R Square .663 Adjusted R Square .641 Std. Error of the Estimate 3.84366 a. Predictors: (Constant), Kualitas laba, Konserv atis me Hasil Uji F ANOVAb Model 1 Regression Residual Total Sum of Squares 872.989 443.212 1316.201 df 2 30 32 Mean Square 436.494 14.774 a. Predictors: (Constant), Kualitas laba, Konserv atis me b. Dependent Variable: Nilai perus ahaan F 29.545 Sig. .000 a 97 Hasil Uji t Coe fficientsa Model 1 (Cons tant) Kons ervatisme Kualitas laba Unstandardiz ed Coef f icients B Std. Error 2.101 .753 19.994 2.604 -1.117 2.038 Standardized Coef f icients Beta .814 -.058 t 2.788 7.677 -.548 Sig. .009 .000 .588 Collinearity Statis tics Toleranc e VIF 1.000 1.000 1.000 1.000 a. Dependent Variable: Nilai perus ahaan Hasil Analisis Regresi Sederhana Variabel Konservatisma Akuntansi Variables Enter ed/Re m ovebd Model 1 Variables Entered Konsaerv ati sme Variables Remov ed . Method Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Nilai perusahaan Model Sum m ary Model 1 R .812 a R Square .660 Adjusted R Square .649 Std. Error of the Estimate 3.80005 a. Predictors: (Constant), Kons ervatisme ANOVAb Model 1 Regression Residual Total Sum of Squares 868.549 447.652 1316.201 df a. Predictors: (Constant), Kons ervatisme b. Dependent Variable: Nilai perus ahaan 1 31 32 Mean Square 868.549 14.440 F 60.147 Sig. .000 a 98 Coe fficientsa Model 1 (Cons tant) Kons ervatisme Unstandardiz ed Coef f icients B Std. Error 1.999 .722 19.965 2.574 Standardized Coef f icients Beta .812 t 2.769 7.755 Sig. .009 .000 a. Dependent Variable: Nilai perus ahaan Variabel Kualitas Laba Variables Enter ed/Re movebd Model 1 Variables Entered Kualitas a laba Variables Remov ed . Method Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Nilai perusahaan Model Sum m ary Model 1 R .041 a R Square .002 Adjusted R Square -.030 Std. Error of the Estimate 6.51041 a. Predictors: (Constant), Kualitas laba ANOVAb Model 1 Regression Residual Total Sum of Squares 2.253 1313.948 1316.201 df a. Predictors: (Constant), Kualitas laba b. Dependent Variable: Nilai perus ahaan 1 31 32 Mean Square 2.253 42.385 F .053 Sig. .819 a 99 Coe fficientsa Model 1 (Cons tant) Kualitas laba Unstandardiz ed Coef f icients B Std. Error 4.317 1.179 -.796 3.451 Standardized Coef f icients Beta -.041 t 3.662 -.231 Sig. .001 .819 a. Dependent Variable: Nilai perusahaan Hasil Analisis Regresi Berganda Variables Enter ed/Re m ovebd Model 1 Variables Entered Kualitas laba, Konsaerv ati sme Variables Remov ed . Method Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Nilai perusahaan Model Sum m ary Model 1 R .814 a R Square .663 Adjusted R Square .641 Std. Error of the Estimate 3.84366 a. Predictors: (Constant), Kualitas laba, Konserv atis me ANOVAb Model 1 Regression Residual Total Sum of Squares 872.989 443.212 1316.201 df 2 30 32 Mean Square 436.494 14.774 a. Predictors: (Constant), Kualitas laba, Konserv atis me b. Dependent Variable: Nilai perus ahaan F 29.545 Sig. .000 a 100 Coe fficientsa Model 1 (Cons tant) Kons ervatisme Kualitas laba Unstandardiz ed Coef f icients B Std. Error 2.101 .753 19.994 2.604 -1.117 2.038 a. Dependent Variable: Nilai perus ahaan Standardized Coef f icients Beta .814 -.058 t 2.788 7.677 -.548 Sig. .009 .000 .588