Muhammad Fajrin : Studi deskriptif mengenai sumber stres kerja pada para pegawai CCO bagian ”1” perusahaan ”X” di Bandung. Perusahaan ”T” merupakan salah satu perusahaan yang melakukan upaya maintenance terhadap pelanggan mereka dengan menyediakan suatu divisi yang disebut sebagai CCO (Call Centre Officer), yang bertugas menangani keluhan para pelanggan atas produk dan jasa (disebut dengan complain handling) dan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh para pelanggan berkaitan dengan produk dan jasa perusahaan (information). Para pegawai ini dikelola oleh PT.”X” sebagai perusahaan penyedia tenaga kerjanya. Sebelumnya, para pegawai CCO ini telah melewati beberapa tahapan dalam proses seleksi. Mulai dari tes kemampuan komunikasi, psikotes, dan wawancara. Sehingga, para pegawai CCO yang telah diterima melalui proses seleksi ini, merupakan pegawai-pegawai dianggap mampu untuk menjalankan dan menghadapi tugas–tugas yang diberikan kepada mereka. Di perusahaan ”X”, CCO sendiri terbagi atas 2 bagian, sesuai dengan jenis produk dan jasa perusahaan. Pegawai CCO di bagian 1 memiliki target kerja 160 call (banyaknya penerimaan panggilan dari konsumen). Berdasarkan waktu kerja, mereka tidak memiliki waktu kerja yang tetap. Setiap hari mereka memiliki jam masuk kerja dan pulang yang berbeda. 1 bulan sebelumnya mereka juga harus membuat jadwal kerja bulanan yag harus mereka serahkan kepada pihak manajemen. Dari sisi waktu istirahat, mereka merasa kekurangan waktu istirahat. Mereka hanya beristirahat disela-sela waktu makan dan waktu shalat, karena call centre tidak boleh mereka tinggalkan dalam keadaan kosong. Untuk makan dan shalat juga harus dilakukan secara bergantian. Kondisi-kondisi ini dirasakan sebagai sesuatu yang tidak nyaman oleh para pegawai, sehingga banyak dari pegawai CCO yang mengeluhkan kondisi-kondisi ini kepada pihak manajemen. Meskipun mereka memiliki gaji yang sesuai dengan UMR, mendapatkan uang lembur, memperoleh 2 asuransi, diantar pulang bagi mereka yang pulang malam, dan mendapatkan makan yang cukup. Dari hasil wawancara awal dengan beberapa pegawai disana, ditemukan data adanya pegawai yang mengeluhkan sering mengalami sakit kepala. Mereka merasakan pekerjaan sebagai CCO merupakan pekerjaan yang sangat melelahkan dan menjemukan. Banyak pegawai yang merasa sulit tidur, meskipun mereka merasa badan mereka terasa sangat lelah setelah pulang kerja. Mereka juga merasa bahwa hubungan mereka dengan keluarga atau teman menjadi terganggu. Mereka merasa bahwa sekarang mereka menjadi orang yang lebih cepat tersinggung dengan hal-hal yang biasa tidak membuat mereka tersinggung, hal ini juga terjadi ketika mereka bercanda dengan teman-teman mereka. Kondisi ini menggambarkan adanya sumber-sumber stres yang menyebabkan munculnya stressor pada perusahaan yang dirasakan oleh para karyawan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat sumber stres kerja para pegawai CCO divisi 1 di perusahaan ”X”. Sedangkan kegunaan dari penelitian ini adalah menambah khazanah bidang ilmu psikologi mengenai sumber stres kerja. Dari segi praktis, penelitian ini dapat memberikan gambaran informasi bagi pihak perusahaan berkaitan dengan sumber-sumber stres para pegawai CCO. Juga sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang tertarik dengan kajian-kajian mengenai stres kerja. Sampel yang digunakan berjumlah 107 orang dengan menggunakan tehnik accidental sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket mengenai sumber-sumber stres kerja yang dikonstruksikan berdasarkan teori Ivancevich dan Matteson, 1987. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis deskriptif. Berdasarkan hasil pengolahan data ditemukan bahwa faktor yang paling besar dianggap sebagai sumber stres kerja oleh para pegawai CCO adalah faktor organisasi (41,12%) dan faktor Individu (35,51%).