BAB I PENDAHULUAN A.Latar belakang penelitian Pada umumnya

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang penelitian
Pada umumnya perusahaan dioperasikan oleh orang-orang yang
mempunyai keahlian dan keterampilan tertentu agar tujuan perusahaan dapat
dicapai sesuai dengan yang telah direncanakan. Perusahaan pada umumnya
berusaha meningkatkan nilai perusahaan dan kemakmuran pemiliknya (Kesuma,
2009). Salah satu tujuan dari perusahaan adalah memperoleh laba yang tinggi atau
besar
dan
tumbuh
berkesinambungan
dalam
jangka
panjang
untuk
memaksimalkan kesejahteraan pemilik melalui keputusan atau kebijakan
investasi, keputusan pendanaan dan keputusan dividen yang tercermin dalam
harga saham di pasar modal, demikian jika dilihat berdasarkan sudut pandang
manajemen keuangan.
Ukuran perusahaan adalah skala besar kecilnya perusahaan, suatu
perusahaan besar yang sudah mapan akan memiliki akses yang mudah menuju
pasar modal. Kemudahan tersebut cukup berarti untuk fleksibelitas dan
kemampuannya untuk memperoleh dana yang lebih besar. Sehingga perusahaan
mendapat sumber pendanaan dari berbagai sumber untuk memperoleh pinjaman
dari krediturpun akan lebih mudah karena perusahaan dengan ukuran besar
memiliki probabilitas lebih besar untuk memenangkan persaingan atau bertahan
dalam industri. Pada sisi lain, perusahaan dengan skala kecil lebih fleksibel dalam
menghadapi ketidakpastian, karena perusahaan kecil lebih cepat bereaksi terhadap
perubahan yang mendadak. Perusahaan yang memiliki ukuran yang lebih besar
1
2
mempunyai pengaruh terhadap peningkatkan profitabilitas perusahaan dan nilai
perusahaan (Hansen dan Juniarti, 2014). Sependapat dengan pernyataan tersebut,
Niresh dan Velnampy (2014) mampu membuktikan bahwa ukuran peusahaan
mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas.
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam
hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Profitabilitas
juga mempunyai arti penting dalam usaha mempertahankan kelangsungan
hidupnya dalam jangka panjang, karena profitabilitas menunjukkan apakah badan
usaha tersebut mempunyai prospek yang baik di masa yang akan datang,dengan
demikian setiap badan usaha akan selalu berusaha meningkatkan profitabilitasnya,
karena semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu badan usaha maka kelangsungan
hidup badan usaha tersebut akan lebih terjamin dan stakeholders akan melihat
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba.
Profitabilitas selain digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan laba juga mampu mengukur efektivitas perusahaan dalam
mengelola sumber-sumber yang dimilikinya yaitu total aktiva dan aktiva bersih
yang tercatat dalam neraca (Helfert, 2000:98). Profitabilitas tersebut dapat diukur
menggunakan Return On Assets (ROA) dengan menggunakan rumus profitabilitas
dibagi dengan total aktiva.
Likuiditas merupakan indikator yang mengenai kemampuan perusahaan
membayar semua kewajiban fianansial jangka pendek pada saat jatuh tempo
dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia tidak hanya berkenaan dengan
keadaan keseluruhan keuangan perusahaan, tetapi juga berkaitan dengan
3
kemampuannya
mengubah
aktiva
lancar
tertentu
menjadi
uang
kas.
Menurut Riyanto (2008:25), likuiditas adalah masalah yang berhubungan
dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban
financialnya yang segera harus dipenuhi. Perusahaan yang memiliki rasio
likuiditas tinggi akan diminati para investor dan akan berimbas pula pada harga
saham yang cenderung akan naik karena tingginya permintaan.
Penetapan struktur modal optimal berbeda-beda di setiap perusahaan.
Setiap perusahaan memiliki proporsi struktur modal optimalnya sendiri sesuai
dengan karakteristik perusahaan tersebut. Selain itu, struktur modal juga
ditentukan oleh kondisi perusahaan dan resiko yang dihadapi perusahaan, karena
itu, meskipun dalam jenis bidang usaha yang sama, struktur modal optimal antara
perusahaan satu dengan lainnya bisa berbeda. Struktur modal dikatakan optimal
apabila struktur modal menggunakan biaya modal secara keseluruhan yang
minimal sehingga memaksimalkan nilai perusahaan (Dibiyantoro, 2011). Struktur
modal juga dapat diartikan sebagai perimbangan atau perbandingan antara jumlah
utang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto, 2011:216).
Keputusan pendanaan memiliki peran strategis bagi kesejahteraan pemilik
dan kelangsungan hidup perusahaan. Sejumlah teori telah muncul untuk
menjelaskan perbedaan keputusan pendanaan bagi setiap perusahaan. Teori-teori
tersebut menyatakan bahwa perusahaan dalam menetapkan struktur pendanaan
tergantung pada perimbangan antara beban dan manfaat, keseimbangan informasi
4
dan
insentif
pengendalian
perusahaan.
Perusahaan
dituntut
untuk
mempertimbangkan dan menganalisis sumber-sumber dana yang ekonomis guna
membelanjai kebutuhan-kebutuhan investasi serta kegiatan usahanya.
Struktur modal menunjuk pada perbedaan pilihan yang digunakan
perusahaan untuk membiayai modalnya (Saleem et al., 2013). Pahuja and Sahi
(2012) mengungkapkan bahwa penentuan struktur modal yang optimal adalah
menyeimbangkan antara risiko dan keuntungan yang dicapai dalam mencapai
tujuan memaksimalkan harga saham. Struktur modal sangat penting pada suatu
perusahaan, karena struktur modal mempunyai efek langsung terhadap posisi
keuangan perusahaan. Adanya ditetapkan dengan memperhitungkan berbagai
aspek atas dasar kemungkinan akses dana, keberanian menanggung risiko, analisis
biaya dan manfaat yang diperoleh dari setiap sumber dana.
Pengelolaan struktur modal berkaitan dengan nilai perusahaan dan jumlah
biaya yang dikeluarkan. Pendanaan yang eksternal yang dilakukan perusahaan
melalui utang dan perusahaan juga menggunakan dana internal atau dana sendiri.
Untuk itu, perusahaan sebelum membuat keputusan pendanaan, dituntut untuk
mempertimbangkan dan menganalisis, apakah kebutuhan dana perusahaan
sebaiknya dipenuhi dengan modal sendiri ataukah dipenuhi dengan modal
pinjaman (utang). Demikian juga dengan perusahaan sektor property dan real
estate di pasar yang sedang berkembang. Struktur modal yang baik adalah dapat
menyeimbangkan nilai perusahaan dan biaya atas struktur modal dan struktur
modal dapat berubah sepanjang waktu yang dapat mempengaruhi biaya modal dan
akan mempengaruhi keputusan anggaran modal perusahaan.
5
Sektor properti merupakan sektor yang bergerak di bidang perumahan,
perkantoran, perhotelan, pertokoan dan pusat niaga beserta fasilitas-fasilitasnya;
penyewaan bangunan-bangunan ruangan-ruangan kantor dan ruangan-ruangan
pertokoan beserta fasilitas-fasilitasnya; penyediaan sarana dan prasarana
pelaksanaan pembangunan, pengusahaan dan pengembangan kawasan niaga
terpadu.
Sektor properti sangat penting bagi perekonomian suatu negara. Dengan
tumbuhnya sektor properti menandakan adanya pertumbuhan ekonomi di
masyarakat. Selain itu, dengan berkembangnya sektor ekonomi akan memicu
pembangunan sektor-sektor lainnya. Industri Property juga dapat meningkatkan
daya serap pasar terhadap produk property dan real estate serta adanya usahausaha untuk menarik investor yang dilakukan oleh pemerintah.
Pertumbuhan sektor properti dan real estate yang ditandai dengan kenaikan
harga tanah dan bangunan yang lebih tinggi dari laju inflasi setiap tahunnya
menyebabkan banyak investor yang tertarik untuk melakukan investasi di sektor
ini. Properti dan real estate merupakan aset yang memiliki nilai investasi yang
tinggi, dan dinilai cukup aman dan stabil. Harga properti dan real estate
(khususnya rumah) mengalami kenaikan setiap tahunnya. Sebab itu, sebuah rumah
memiliki potensi mengalami kenaikan harga dua kali lipat dalam 5-10 tahun ke
depan. Kenaikan harga ini disebabkan oleh ketersediaan tanah bersifat tetap,
sementara permintaannya cenderung meningkat setiap tahunnya, sejalan dengan
pertambahan jumlah penduduk. Pertumbuhan jumlah penduduk menyebabkan
kebutuhan akan tempat tinggal, perkantoran, pusat perbelanjaan, taman hiburan,
6
dan kebutuhan akan sektor properti dan real estate lainnya juga mengalami
kenaikan.
Akhir-akhir ini properti dan real estate tumbuh dengan pesat. Hal ini dapat
dilihat dari banyaknya pembangunan rumah dan toko (ruko), apartemen, pusat
perbelanjaan, pusat perkantoran, dan perumahan. Maraknya pembangunan ini
menandakan bahwa terdapat pasar yang cukup besar bagi sektor properti dan real
estate di Indonesia. Hal ini merupakan informasi yang positif bagi para investor,
yang kemudian meresponnya dengan membeli saham perusahaan properti dan real
estate di pasar modal.
Dengan demikian, berdasarkan yang telah dikemukakan diatas maka
peneliti melakukan penelitian untuk menguji kembali variabel-variabel yang
mempengaruhi struktur modal dengan judul “PENGARUH PROFITABILITAS
DAN
LIKUIDITAS
TERHADAP
STRUKTUR
MODAL
DENGAN
UKURAN PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING ”.
B.Rumusan masalah penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mempunyai masalah yang
akan dibahas dalam penelitian ini :
1. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal?
2. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap struktur modal?
7
3.Apakah ukuran perusahaan sebagai variabel moderating dalam memperkuat atau
memperlemah mempengaruhi profitabilitas dan likuiditas terhadap struktur
modal?
C.Tujuan dan Kontribusi Penelitian
1.Tujuan penelitian
Penelitian tentang “Pengaruh profitabilitas dan likuiditas terhadap struktur
modal dengan ukuran perusahaan sebagai variabel moderating, bertujuan untuk
mengetahui:
1.Untuk mengkaji secara empiris pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal.
2.Untuk mengkaji secara empiris pengaruh likuiditas terhadap struktur modal.
3.Untuk mengkaji secara empiris pengaruh ukuran perusahaan sebagai variabel
moderating dalam memperkuat atau memperlemah profitabilitas dan likuiditas
terhadap struktur modal.
2. Kontribusi penelitian
Setelah terungkap atau terbuktinya hasil penelitian, penulis mengharapkan
adanya kontribusi penelitian bagi :
1.Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada
perusahaan
manufaktur
sebagai
masukan
agar
perusahaan
dapat
8
mengoptimalkan
penggunaan
sumber
pendanaan
pada
struktur
modal
perusahaan.
2.Bagi investor dan kreditur
Diharapkan investor dan kreditur dapat berinvestasi dan meminjamkan dana
pada perusahaan yang memiliki kinerja perusahaan yang baik dan perusahaan
yang memiliki struktur modal yang aman. Dengan begitu investor dan kreditur
akan mengetahui perusahaan mana yang tepat untuk ditanami modal dan mampu
memenuhi kewajibannya.
3.Bagi akademisi
Dapat menambah wawasan pembaca dan menjadi tambahan referensi di bidang
struktur modal bagi penelitian yang dilakukan di masa yang akan datang.
Download