pendahuluan

advertisement
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Diabetes melitus adalah penyakit metabolisme karena adanya peningkatan
kadar glukosa darah di atas nilai normal. Gejala diabetes antara lain: rasa haus
yang berlebihan (polidipsi), sering kencing (poliuri) terutama malam hari, sering
merasa lapar (polifagi), berat badan yang turun dengan cepat, kesemutan pada
tangan dan kaki, gatal-gatal, penglihatan jadi kabur, impotensi, luka sulit sembuh,
keputihan, penyakit kulit akibat jamur di bawah lipatan kulit (Anonim, 2013).
Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diabetes
melitus sudah mewabah di dunia. Secara global, jumlah penderita diabetes
mencapai 120 sampai 140 juta orang. Diperkirakan pada tahun 2025, angka ini
akan meningkat dua kali lipat menjadi 300 juta penderita. Hasil penelitian yang
dilaporkan di The Lancet edisi 11 November 2006, telah mengkaji data dari 52
bangsa di seluruh dunia, diabetes menyebabkan kematian sebanyak 3.160.000
kematian setiap tahun dan mendapat urutan penyebab kematian ketujuh di dunia.
(Ide, 2007).
Pengobatan terhadap penderita diabetes melitus telah lama dilakukan,
salah satunya adalah pada tahun 1921 oleh ilmuwan bernama Frederick Banting
dan Charles Best yang telah membuat ekstrak pankreas dan terbukti menurunkan
kadar gula darah penderita. Namun obat antidiabetik tergolong obat mahal dan
harus terus dikonsumsi (Ide, 2007). Hingga kini, setiap tahun Indonesia harus
mengeluarkan dana tidak kurang dari 75 miliar rupiah untuk membeli obat-obatan
diabetes dari mancanegara (Harmanto, 2003).
1
2
Untuk mengetahui dan mempertimbangkan khasiat obat herbal Indonesia
secara ilmiah sebaiknya diketahui dahulu seluk-beluk dan khasiat tumbuhtumbuhan yang dipergunakan sebagai obat. Tanaman yang digunakan dalam
pengobatan tradisional sangat banyak jenis dan kegunaannya untuk berbagai
macam penyakit yang nantinya diharapkan dapat digunakan untuk mencegah dan
menyembuhkan penyakit (Sastroamidjojo, 1967).
Problem penyakit diabetes melitus tersebut mendorong para peneliti untuk
mencari obat alternatif yang relatif murah, aman dan juga efektif untuk penderita
diabetes melitus. Salah satu upaya adalah dengan pemanfaatan tanaman obat yang
berkhasiat dan dipercaya mampu menyembuhkan berbagai penyakit oleh
penduduk setempat dalam bentuk ramuan tradisional. Brotowali (Tinaspora
crispa L. Miers) dipercaya masyarakat mampu menyembuhkan penyakit diabetes
melitus. Pada hewan coba efek pemberian Brotowali pernah diteliti oleh Ziady
(2014) secara invivo dan terbukti mampu menurunkan kadar gula darah pada tikus
perlakuan. Pada penelitian ini, Brotowali dibuat jus dan diberikan kepada tikus
yang telah diinduksi Aloksan. Kemudian dilihat perubahan histopatologik hati dan
ginjal yang mengarah kepada kesembuhan atau tidak.
3
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pemberian jus batang Brotowali
terhadap gambaran histopatologik hati dan ginjal tikus putih betina yang
mengalami diabetes melitus akibat induksi Aloksan.
Hasil yang diharapkan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan penelitian
lebih lanjut dan memberi motivasi baru terhadap pemanfaatan tanaman obat,
khususnya sebagai obat tradisional alternatif untuk memenuhi kesehatan bagi
masyarakat.
Download