17-konseling genetik

KONSELING GENETIK
M. Mansyur Romi
Bag. Anatomi, Embriologi & Antropologi FK UGM
Tim Genetika Klinik RSUP DR.SARDJITO YOGYAKARTA
Pertanyaan klasik:



? Kelamin janin ?
? Janin normal ?
Peralatan lama:



Variabel ukuran uterus
Kenaikan BB ibu
Auskultasi jantung janin
Peralatan abad XX




1950an: analisis sel janin dr cairan amnion
utk keberadaan sex chromatin
1966: kultur sel dr cairan amnion
1972: USG utk diagnosis anencephaly
Saat ini USG mampu menilai hampir
seluruh anatomi janin
Penafsiran diagnosis pranatal
bergantung:



Sampel yg dapat diperoleh
Teknik yg dapat dipakai
Informasi yg dapat diolah
Ragam sampel:

Serum maternal, untuk:



Cairan amnion, untuk:




Penanda (marker) cerminan kesehatan janin
Protein yg berasal dr janin
Bahan yg dpt dianalisis (analytes)
Sel yg berasal dr janin
Villus chorion, untuk: sel trofoblast
Sel darah janin: eritrosit & lekosit
Teknik yg dipakai






Sampling darah maternal
Amniocentesis
Chorionic villous sampling (CVS)
Cordocentesis
Ultrasonography (USG)
Embryo biopsy
Penapisan (screening)
serum maternal

Alfa fetoprotein (AFP)



Produksi dlm hepar janin, puncak: mgg 10-13
Dlm darah maternal lewat placenta atau difusi
menembus membran
Konsentrasi puncak : mgg 24-32
Some causes of increased maternal serum
AFP concentration





Undersestimated gestational age
Threatened abortion
Multiple pregnancy
Fetal abnormality: anencephaly, open neural tube
defect, anterior abdominal wall defect, Turner’s
syndrome, bowel atresias, skin defects
Placental hemangioma
Decreased matenal serum AFP concentration:
 Trisomy 21, 18
Triple screen:


AFP
Human chorionic gonadotropin (HCG)


Disekresi embryo baru implantasi
Unconjugated estrogen (UE)
Amniocentesis





Cairan amnion volume> dg usia: 15-350 ml
berisi: urin janin + bahan maternal
normal steril dan tahan infeksi
perlakuan umumnya pd trimester dua dg
risiko kematian janin 0,5 %
perlakuan dini: mgg 12-15 dg risiko 2-11%
amniocentesis
Indikasi



Analisis kromosom dari sel amnion yang
dikultur: trisomi 21 dsb
Estimasi konsentrasi AFP dan aktifitas
acetylcholin esterase (Ache): neural tube
defects
Analisis biokimiawi cairan amnion dan sel
kultur: inborn error of metabolism
CVS



Sel trofoblas: cermin status genetik janin
cepat berproliferasi, tak perlu kultur
sumber utk:




karyotype
pemeriksaan DNA
pengukuran aktifitas enzim yg diekspresi
derivat fibroblast
perlakuan mgg 9-11 dg risiko kematian
janin 2-13%
Chorionic Villus Sampling (CVS)
Indication for CVS



Diagnosis of chromosomal disorders
Increasing number of inborn error of
metabolism
DNA analysis
Cordocentesis




Dilakukan bila cara lain utk mdpt sel janin
takcukup atau serum fetal sangat perlu
dikaji
sel janin utk: karyotyping bila dg cara lain
tampak mosaicism
darah janin utk: mengukur protein serum
hanya di pusat sangat khusus, risiko
kematian janin 0-3%
USG




Informasi anatomis dan fungsional janin
mengungkap struktur: kepala, thorax,
abdomen, skeleton dan pertumbuhan janin
real time usg: struktur & aktifitas jantung
modern usg utk rincian anatomi janin:
ukuran & posisi ruang jantung, ventriculus
cerebri, aorta & a.pulmonalis
MENGAPA PERLU
MEMPELAJARI GENETIKA?




Pergeseran pola : penyakit ‘lingkungan
‘(malnutrisi & infeksi) menurun, penyakit
degeneratif & genetik meningkat
Terungkapnya peran faktor genetik sebagai
penyebab penyakit pada manusia
Turunnya angka kematian bayi:
Indonesia: 142%o(71)67%o(91),
DIY:62%o(‘80)26%o(‘92)15,5%o(‘00)
Meluasnya konsep keluarga kecil
Genetically determined diseases

Chromosomal disorders
Single gene disorders
Polygenic or multifactorial diseases
Somatic cell genetic disorders

Mitochondrial genetic disorders



RAGAM PENYAKIT GENETIK
KELAINAN KROMOSOMAL
 Pada umumnya jarang
 Pola pewarisan tidak jelas
 Biasanya resiko kerabat rendah
KELAINAN GEN TUNGGAL/MONOGENIK
 Jumlah ragamnya banyak, masing-masing kasusnya
sedikit
 Pola pewarisan jelas, ikuti hukum Mendel
 Resiko kerabat tinggi
PENYAKIT POLIGENIK/MULTIFAKTORIAL
 Banyak dijumpai
 Pola pewarisan tidak jelas
 Resiko kerabat rendah-sedang
KELAINAN MUTASI SEL SOMATIK
 Mungkin ada gambaran “mosaik”
 Menyebabkan neoplasia/keganasan
KELAINAN GEN MITOKHONDRIA
 Pola pewarisan”maternal”atau sporadic
Coiling of
DNA
Incidence of some common single
gene disorders (Seashore & Weppner, 1996)
Single gene disorder
Hypercholesterolemia
Sickle cell anemia
Cystic fibrosis
Tay-Sachs disease
Huntington dss
Phenylketonuria
Incidence
1 in 500
1 in 600 (african ansestry)
1 in 1600 (european anst
1 in 3500 (ashkenazi jew
1 in 5000
1 in 10.000
Common conditions that are
gene-influenced (Seashore & Weppner, 1996)
Childhood
Cleft lip and palate
Spina bifida
Congenital heart dss
Juvenile diabetes mell
Cancer
Pyloric stenosis
Adulthood
Coronary artery dss
Diabetes mellitus
Schizophrenia
Hypertension
Cancer
Alcoholism
Features of medical history that raise
genetic concerns (Seashore & Weppner, 1996)
Feature
Risk
Multiple affected family
members
Single gene; multifactorial;
chromosomal
Family history of known
inherited disorder
Risk of being affected with
same condition
Maternal age over 35 yrs
at delivery
Chromosome abnormality in
baby
Genetic components of childhood
mortality in the UK (Gelehrter et al. 1998)
Cause of death
Newcastle
Chromosomal
Single gene
Polygenic
Nongenetic/unknown
2.5%
8.5%
31.0%
58.0%
Total deaths
1041
London
}12.0%
25.5%
62.5%
200
Frequency of genetic disorders among
pediatric Hospital Admissions in North
America (Gelehrter et al. 1998)
Cause
Seattle
Montreal
Chromosomal
Single gene
Polygenic
Nongenetic
0.6%
3.9%
48.9%
46.9%
0.4%
6.9%
29.0%
63.7%
No. of admissions
4,115
12,801
Suggested readings:





Gelehrter TD, Collins FS, Ginsburg D. Principles of
Medical Genetics 2nd ed. Williams & Wilkins 1998
Mange AP, Mange EJ. Genetics: Human Aspects 2nd ed.
Sinauer Assoc. Inc. 1990
Seashore MR, Wappner RS. Genetics in Primary Care &
Clinical Medicine. Prentice-Hall 1996
Kingston HM. ABC of Clinical Genetics BMJ 1994
Hartono, Risanto, Suryadi E, Romi MM. Buku Genetika
Kedokteran, FK UGM 2004