BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka Kajian menelaah, dan pustaka merupakan mengidentifikasi kegiatan mendalami, pengetahuan-pengetahuan mencermati, (Arikunto, 2010:58). 1. Manajemen Keuangan Martono dan Harjito (2010:4) mengemukakan manajemen keuangan (financial management) adalah segala aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana memperoleh dana, menggunakan dana, dan mengelola aset sesuai tujuan perusahaan secara menyeluruh. Fungsi utama dalam manajemen keuangan terdiri dari tiga keputusan (Martono dan Harjito, 2010:4), yaitu : a. Keputusan investasi (investment decision), adalah keputusan terhadap aktiva apa yang akan dikelola oleh perusahaan. Keputusan investasi ini berpengaruh secara langsung terhadap besarnya rentabilitas investasi dan aliran kas perusahaan untuk waktu-waktu yang akan datang. Rentabilitas investasi (return on investment) merupakan kemampuan perusahaan memperoleh laba yang dihasilkan dari suatu investasi. b. Keputusan pendanaan (financing decision), adalah keputusan terhadap pasiva apa yang akan dikelola oleh perusahaan. Keputusan pendanaan menyangkut beberapa hal, yaitu : 1) Keputusan mengenai penetapan sumber dana yang diperlukan untuk membiayai investasi. 2) Penetapan tentang perimbangan pembelanjaan yang terbaik atau sering disebut struktur modal yang optimum. Struktur modal optimum merupakan perimbangan hutang jangka panjang dan modal sendiri dengan biaya modal rata-rata minimal. c. Keputusan pengelolaan aktiva (assets management decision), adalah pengalokasian dana yang digunakan untuk pengadaan dan pemanfaatan aset menjadi tanggung jawab manajer keuangan. Tanggung jawab tersebut menuntut manajer keuangan lebih memperhatikan pengelolaan aktiva lancar daripada aktiva tetap. Manajemen keuangan mencakup keputusan di bidang investasi, pengelolaan aset, dan pendanaan termasuk kebijakan dividen. Keputusan investasi dan pengelolaan aset membahas masalah-masalah yang terdapat pada sisi aktiva, yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap, sedangkan keputusan pendanaan membahas unsur-unsur yang ada di sisi pasiva yang terdiri dari hutang dan modal sendiri. 2. Investasi Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan didalam produksi yang efisien selama periode waktu yang ditentukan (Hartono, 2007:5). Menurut Sunariyah (2006:4), investasi dalam arti luas terdiri dari dua bagian utama, yaitu : a. Investasi dalam bentuk aktiva riil (real asset) seperti emas, perak, intan, barang-barang seni, dan real estate. b. Investasi dalam bentuk surat-surat berharga atau sekuritas (marketable securities atau financial asset) dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu : 1) Investasi langsung, diartikan sebagai suatu pemilikan surat-surat berharga secara langsung dalam suatu entitas yang secara resmi telah go public dengan harapan akan mendapatkan keuntungan berupa penghasilan deviden dan capital gain. 2) Investasi tidak langsung, terjadi bilamana surat-surat berharga yang dimiliki diperdagangkan kembali oleh perusahaan investasi (investment company) yang berfungsi sebagai perantara. Pemilikan aktiva tidak langsung dilakukan melalui lembaga-lembaga keuangan terdaftar, yang bertindak sebagai perantara atau intermediary. Dalam perannya sebagai investor tidak langsung, perdagangan perantara (pialang) mendapatkan dividen dan capital gain seperti halnya dalam investasi langsung. Selain itu juga akan memperoleh penerimaan berupa capital gain atas hasil perdagangan portofolio yang dilakukan oleh perantara tersebut. Para investor melakukan investasi dengan tujuan untuk mendapatkan tambahan penghasilan dimasa mendatang. Menurut Kamarudin (2006:3), ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan investasi, yaitu: a. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa depan Seseorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana cara meningkatkan taraf hidupnya dari waktu ke waktu atau setidak-tidaknya bagaimana berusaha untuk mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada sekarang agar tidak berkurang dimasa datang. b. Mengurangi tekanan inflasi Dengan melakukan investasi dalam memilih perusahaan atau objek lain, seseorang dapat menghindarkan diri agar kekayaan atau harta miliknya tidak merosot nilainya karena digerogoti oleh inflasi. c. Dorongan untuk menghemat pajak Beberapa negara di dunia banyak melakukan kebijakan yang sifatnya mendorong tumbuhnya investasi di masyarakat melalui fasilitas perpajakan yang diberikan kepada masyarakat yang melakukan investasi pada bidang-bidang usaha tertentu. Manfaat yang dapat diperoleh bagi masyarakat (pemodal) dalam berinvestasi di pasar modal menurut Kamarudin (2006:58) antara lain : a. Nilai investasi berkembang mengikuti perubahan ekonomi. Peningkatan tersebut tercermin pada meningkatnya harga yang menjadi capital gain. b. Sebagai pemegang saham investor memperoleh dividen. c. Mempunyai hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). d. Dapat dengan mudah mengganti instrumen investasi, misal dari saham A ke saham B sehingga dapat meningkatkan keuntungan dan mengurangi resiko. e. Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrument untuk mengurangi resiko. 3. Pasar Modal Menurut Sunariyah (2006:5) mendefenisikan pasar modal adalah tempat pertemuan antara penawaran dengan permintaan surat berharga. Ditempat inilah para pelaku pasar yaitu individu-individu atau badan usaha yang mempunyai kelebihan dana (surplus funds) melakukan investasi dalam surat berharga yang ditawarkan oleh emiten. Sebaliknya, ditempat itu pula perusahaan (entitis) yang membutuhkan dana menawarkan surat berharga dengan cara listing terlebih dahulu pada badan otoritas dipasar modal sebagai emiten. Tiga aspek mendasar yang ingin dicapai pasar modal di indonesa menurut Kamarudin Ahmad (2006:19) yaitu: a. Mempercepat proses perluasan partisipasi masyarakat dalam kepemilikan saham-saham perusahaan b. Pemerataan pendapatan masyarakat melalui saham kepemilikan perusahaan c. Membangkitkan partisipasi masyarakat dalam pengarahan dan perhimpunan dana untuk digunakan secara produktif Menurut Sunariyah (2006:7) fungsi pasar modal pada suatu negara dapat dilihat dari lima segi, yaitu: a. Sebagai fasilitas melakukan interaksi antara pembeli dengan penjual untuk menentukan harga saham atau surat berharga yang diperjualbelikan. b. Pasar modal memeberikan kesempatan kepada para pemodal untuk menentukan hasil (return) yang diharapkan. c. Pasar modal memberikan kesempatan kepada investor untuk menjual kembali saham yang dimilikinya atau surat berharga lainnya. d. Pasar modal menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam perkembangan suatu perekonomian, yaitu dengan memebeli sebagian kecil saham perusahaan public. e. Pasar modal mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga. 4. Laporan Keuangan Menurut Harahap (2007:105) laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Tujuan laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No. 1,2012) adalah : Memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. 5. Analisa Rasio Keuangan Pengertian menurut Harahap (2007:297) rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti). Menurut Sartono (2008:114) rasio financial dibagi ke dalam 4 kategori utama, yaitu : a) Rasio likuiditas, yang menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban financial yang berjangka pendek tepat pada waktunya. b) Rasio aktivitas, menunjukan sejauh mana efisiensi perusahaan dalam menggunakan asset untuk memperoleh penjualan. c) Rasio leverage, menunjukan kapasitas perusahaan untuk memenuhi kewajiban baik itu untuk jangka pendek maupun jangka panjang. d) Rasio profitabilitas, dapat mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba baik dalam hubungannya dengan penjualan, asset maupun laba bagi modal sendiri. 1) Return On Assets (ROA) Menurut Kasmir (2012:201) ROA adalah rasio yang menunjukan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Selain itu, ROA memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan karena menunjukan efektivitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan. ROA = Laba bersih setelah pajak Total Aktiva 2) Earning Per Share (EPS) Menurut Tandelilin (2010:373) Earning Per Share adalah laba bersih yang siap di bagikan kepada pemegang saham di bagi dengan jumlah lembar saham perusahaan. EPS = Laba bersih setelah pajak Jumlah saham yang beredar 3) Debt to Equity Ratio (DER) Kasmir (2012:157) mendefinisikan : Debt to Equity Ratio adalah rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang. DER = Total hutang Ekuitas 6. Saham Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2012:5) saham (stock) merupakan tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Adapun maksud dari pembagian ini adalah hanya untuk membedakan dari karakteristik saham itu sendiri. Menurut Martono dan Harjito (2007:367), saham dapat dibedakan menjadi: a. Berdasarkan cara pengalihannya 1) Saham atas unjuk (Bearer stock) Di atas sertifikat ini tidak dituliskan nama pemiliknya. Dengan pemilikan saham atas unjuk, seorang pemilik sangat mudah untuk mengalihkan atau memindahkannya kepada orang lain karena sifatnya mirip dengan uang. Pemilik saham atas unjuk ini harus berhati-hati membawa dan menyimpannya, karena jika saham tersebut hilang, maka pemilik tidak dapat meminta gantinya. 2) Saham atas nama (Registered stock) Di atas sertifikat saham dituliskan nama pemiliknya. Cara peralihan dengan dokumen peralihan dan kemudian nama pemiliknya dicatat dalam buku perusahaan yang khusus memuat daftar nama pemegang saham. Jika saham tersebut hilang, pemilik dapat meminta gantinya. b. Berdasarkan manfaatnya 1) Saham biasa (Common stock) Saham biasa selalu ada dalam struktur modal saham. Jenis-jenis saham biasa antara lain: saham biasa unggulan, saham biasa yang tumbuh, saham biasa yang stabil, dan lain-lain. 2) Saham preferen (Prefered stock) Saham preferen terdiri dari beberapa jenis, antara lain: saham preferen kumulatif, saham preferen bukan kumulatif, dan lain-lain. 7. Harga Saham Menurut Rusdin (2008:66) harga saham ditentukan menurut hukum permintaan-penawaran atau kekuatan tawar-menawar. Makin banyak orang yang ingin membeli, maka harga saham tersebut cenderung bergerak naik. Sebaliknya, semakin banyak orang yang ingin menjual saham maka saham tersebut akan bergerak turun. Menurut Dev Group on research (2008) dalam jurnalnya yang berjudul “indeks saham dan obligasi” dalam situs www.infovesta.com mengemukakan bahwa ada beberapa jenis harga saham, yaitu : a. Harga saham sektoral, yaitu harga saham yang tergabung dalam sektorsektor tertentu yangada di BEI b. Harga saham gabungan, yaitu harga saham semua perusahaan yang terdaftar di BEI c. Harga saham individual, yaitu harga saham dari masing-masing saham terhadap harga dasarnya d. Harga saham LQ-45, yaitu harga saham dengan 45 saham unggulan yaitu terlikuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar yang tinggi e. Harga saham JII, yaitu harga saham perusahaan menurut syariat islam f. Harga saham kompas 100, yaitu harga saham perusahaan yang tergabung dalam 100 besar perusahaan pilihan menurut harian surat kabar kompas Menurut Sunariyah (2006:168) ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk menilai harga suatu saham tetapi dua pendekatan berikut yang paling banyak digunakan, yaitu pendekatan tradisional dan pendekatan portofolio modern. a. Pendekatan tradisional, untuk menganalisis surat berharga saham dengan pendekatan tradisional digunakan dua analisis yaitu: 1) Analisis teknikal, merupakan suatu teknik analisis yang menggunakan data atau catatan mengenai pasar itu sendiri untuk berusaha mengakses permintaan dan penawaran suatu saham tertentu maupun pasar secara keseluruhan. Pendekatan analisis ini menggunakan datapasar yang dipublikasikan seperti: harga saham, volume perdagangan, indeks harga saham gabungan dan individu, serta faktor –faktor lain yang bersifat teknis. Oleh sebab itu, pendekatan ini juga disebut pendekatan analisis pasar (market analisys) atau analisis internal (internal analisys). 2) Analisis fundamental, pendekatan ini didasarkan pada suatu anggapan bahwa setiap saham memiliki nilai intrinsik. Nilai intrinsik inilah yang diestimasi oleh para investor atau analisis. Nilai intrinsik merupakan suatu fungsi dari variabel-variabel perusahaan yang dikombinasikan untuk menghasilkan suatu return (keuntungan) yang diharapkan dan suatu resiko yang melekat pada saham tersebut. Hasil estimasi nilai intrinsik kemudian dibandingkan dengan harga pasar yang sekarang (current market price). Harga pasar saham merupakan refleksi dari rata-rata nilai intrinsiknya. b. Pendekatan portofolio modern Pendekatan portofolio modern menekankan pada aspek psikologi bursa dengan asumsi hipotesis mengenai bursa, yaitu hipotesis pasar efisien. 8. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham Menurut Fahmi dan Hadi (2009:72) ada beberapa kondisi dan situasi yang menentukan suatu saham itu akan mengalami fluktuasi, yaitu : a. Kondisi mikro dan makro ekonomi b. Kebijakan perusahaan dalam memutuskan untuk ekspansi (perluasan usaha), seperti membuka kantor cabang (brand office), kantor cabang pembantu (sub brand office) baik yang di buka di domestik maupun luar negeri c. Pergantian direksi secara tiba-tiba d. Adanya direksi atau pihak komisaris perusahaan yang terlibat tindak pidana dan kasusnya sudah masuk pengadilan e. Kinerja perusahaan yang terus mengalami penurunan dalam setiap waktunya f. Risiko sitematis, yaitu suatu bentuk risiko yang terjadi secara menyeluruh dan telah ikut menyebabkan perusahaan ikut terlibat g. Efek dari psikologi pasar yang ternyata mampu menekan kondisi teknikal jual beli saham 9. Pengaruh Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen a. Pengaruh Return On Assets Terhadap Harga Saham Return On Assets (ROA) merupakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan (Sartono, 2008:123). Dengan meningkatnya ROA berarti kinerja perusahaan semakin baik dan sebagai dampaknya harga saham perusahaan semakin meningkat. Sebaliknya, apabila Return On Assets semakin kecil menunjukkan bahwa dari total aktiva yang digunakan perusahaan mendapatkan kerugian, maka minat investor terhadap saham perusahaan tersebut akan berkurang dan harga sahamnya akan rendah. b. Pengaruh Earning Per Share Terhadap Harga Saham EPS merupakan salah satu rasio keuangan yang sering digunakan oleh investor untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham (Kasmir, 2012:207). EPS ini akan sangat membantu investor karena informasi EPS ini bisa menggambarkan prospek earning suatu perusahaan dimasa yang akan datang, karena EPS menunjukkan laba bersih perusahaan yang siap dibagikan kepada semua pemegang saham perusahaan, maka semakin besar EPS akan menarik investor untuk melakukan investasi diperusahaan tersebut. Oleh karena itu, hal tersebut akan mengakibatkan permintaan akan saham meningkat dan harga saham akan meningkat, dengan demikian EPS berpengaruh positif terhadap harga saham. c. Pengaruh Debt to Equity Ratio Terhadap Harga Saham Debt to Equity Ratio (DER) akan mempengaruhi harga saham karena rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menutupi sebagian atau seluruh utang-utang baik jangka panjang maupun jangka pendek dengan dana yang berasal dari modal sendiri maupun modal asing. Dengan kata lain, rasio ini mengukur seberapa besar total passiva yang terdiri atas persentase modal perusahaan sendiri dibandingkan dengan hutang. Jadi apabila dalam laporan perusahaan, perusahaan dapat memenuhi kewajibannya maka aktivitas perusahaan akan berjalan dengan baik, sehingga harga saham pun cenderung meningkat. Hal ini juga dapat dilihat menurut beberapa penyusunan litelatur khususnya dibidang manajemen keuangan, salah satu diantaranya menurut Sutrisno (2007:249) : Dengan menggunakan dana utang, maka apabila perusahaan mendapatkan keuntungan lebih besar dari beban tetapnya maka pemilik perusahaan keuntungannya akan meningat. Berdasarkan pernyataan diatas, penggunaan utang akan menimbulkan resiko, namun dapat juga digunakan untuk meningkatkan hasil pengembalian pemegang saham, yang terlihat dari peningkatan harga saham perusahaan. 10. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Peneliti Rahmalia Nurhasanah (2013) Puspita Sari (2014) Aditya Pratama dan Teguh Ewati (2014) Puput Rarindra (2015) Judul Penelitian Hasil Penelitian Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) terhada harga saham pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di BEI periode 2007-2011 Current Ratio, Net Profit Margin, Return On Assets, Debt to Equity Ratio, Total Assets Turnover, dan Earning Per Share terhadap harga saham (Studi Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Go Public di Bursa Efek Indonesia Pada Periode Tahun 2010 – 2013) menunjukkan hasil secara parsial ROA tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham, ROE dan EPS berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Sedangkan secara simultan ROA, ROE dan EPS berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham Current Ratio (CR), Net Profit Margin (NPM), Debt to Equity Ratio (DER) dan Total Assets Turnover (TATO) berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan Return On Assets (ROA) dan Earning Per Share (EPS) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Current Ratio (CR), Net Profit Margin (NPM), Return On Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Total Assets Turnover (TATO), dan Earning Per Share (EPS) secara simultan berpengaruh terhadap harga saham Menunjukkan hasil, secara parsial dari kelima variabel independen yang memiliki pengaruh positif dan signifikan hanya tiga variabel yaitu Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Earning Per Share. Sedangkan secara simultan dari kelima variabel independen memiliki pengaruh signifikan Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Equity, Net Profit Margin dan Earning Per Share terhadap harga saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2008 – 2011) Pengaruh PER, EPS, ROA dan DER terhadap harga saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia Sumber : Jurnal Terdahulu Analisis secara simultan menunjukkan bahwa rasio PER, EPS, ROA dan DER secara simultan berpengaruh terhadap harga saham. Hasil analisis secara parsial menunjukkan bahwa rasio EPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham B. Rerangka Pemikiran Pergerakan harga saham sangat dipengaruhi oleh banyak faktor baik dari dalam perusahaan itu sendiri maupun dari luar perusahaan. Hal ini disebabkan karena investor memiliki harapan atas sejumlah pengembalian dari investasi yang ditananamkannya. Pengembalian itu tentunya tergambar jelas pada kinerja perusahaan, jika perusahaan mengalami keuntungan yang signifikan maka investor cenderung memiliki harapan yang cukup optimis akan pengembalian yang pasti didapatnya, sementara itu jika perusahaan mengalami kerugian maka secara otomatis terbayang didalam benak investor sejumah kerugian yang akan diterimanya. Kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan rasio profitabilitas merupakan suatu konsep pengukuran kinerja yang menitikberatkan pada perolehan laba perusahaan. Sehingga investor dapat melihat keuntungan yang benar-benar akan diterimanya dalam bentuk dividen . Rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return On Asset dan Earning Per Share. Rasio tersebut sering digunakan oleh para investor sebagai tolak ukur untuk melakukan investasi pada suatu perusahaan, karena rasio tersebut menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba, dimana sebagian laba tersebut akan dibagikan kepada investor dalam bentuk deviden. Rasio leverage juga digunakan dalam penelitian ini yaitu Debt to Equity Ratio, rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang. H1 Return On Assets (ROA) H2 Earning Per Share (EPS) H3 Harga Saham H4 Debt to Equity Ratio (DER) Gambar 2.1 Rerangka Pemikiran C. Hipotesis Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian tersebut diatas,maka hipotesis yang diajukan dalam penelitaian ini adalah sebagai berikut: H1 : ROA, EPS dan DER berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap harga saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI periode 2014. H2 : ROA berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI periode 2014. H3 : EPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI periode 2014. H4 : DER berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI periode 2014.