Sistem Pengendalian Resiko Kredit (Studi Kasus Bpr Bkk Cabang

advertisement
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini akan membahas tentang jenis penelitian, tempat dan waktu
penelitian, populasi dan sampel, tahap-tahap penelitian, instrumen penelitian dan
jenis data yang akan dapat membantu penulis dalam melakukan penelitian.
3.1.
Jenis Penelitian
Berdasarkan desainnya penelitian ini merupakan penelitian kualitatif.
Dalam penelitian kualitatif ini tidak terdapat perlakuan terhadap obyek
yang diteliti, karena dalam penelitian ini hanya berusaha mengungkap
masalah yang dihadapi dengan menggambarkan setiap aspek yang ada.
Pada penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan memberikan
informasi mengenai sistem pengendalian kredit di PD.BPR.BKK cabang
Prembun.
3.2.
Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di Kantor PD.BPR.BKK cabang Prembun,
kabupaten Kebumen. Penelitian ini dilaksanakan pada 6 januari 2012
hingga selesai.
3.3.
Teknik Pengumpulan Data
Sumber data dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a.
Data Primer, data primer di peroleh dari responden secara langsung,
data primer dalam penelitian ini berupa form-form pengajuan kredit,
34
wawancara langsung dari pimpinan cabang dan karyawan BPR.BKK.
cabang Prembun.
b.
Data sekunder, merupakan data yang diperoleh dari responden secara
tidak langsung,data sekunder dalam penelitian ini berupa laporan
jumlah prosentase kredit macet (Not Performing Loan), data jumlah
nasabah yang mengajukan kredit setiap bulan, data nasabah BPR.BKK
cabang Prembun yang tergolong kredit bermasalah.
Teknik pengumpulan data
yang digunakan oleh peneliti untuk
mendapatkan data adalah:
3.3.1. Wawancara
Menurut Bagong Suyanto (2008: 69) metode wawancara diartikan
sebagai cara yang digunakan untuk mendapatkan informasi (data) dari
responden dengan cara bertanya langsung secara tatap muka. Dalam
penelitian ini peneliti melakukan tanya jawab, baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan pimpinan cabang, kasi pemasaran analisis
kredit, administrasi kredit dan karyawan BPR.BKK, cabang Prembun
3.3.2. Kuisioner
Kuisioner merupakan daftar pertanyaan terstruktur dengan alternatif
jawaban yang telah tersedia sehingga responden tinggal memilih jawaban
sesuai dengan aspirasi, persepsi, sikap, keadaan atau pendapat sendiri
(Bagong Suyanto 2008: 60).
35
Metode kuisioner dalam penelitian ini adalah pertanyaan yang diberikan
kepada orang yang bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan
pengguna.
3.3.3. Analisis Data
Analisis yang dilakukan saat Penelitian di BPR .BKK cabang Prembun,
adalah:
1. Mengamati prosedur analisis kredit.
2. Mengumpulkan
dokumen-dokumen
seperti
form
yang
digunakan untuk analisis kredit.
3. Terkait pengendalian terhadap kredit.
3.4.
Alur Berpikir Penelitian
Alur berfikir penelitian menunjukkan langkah – langkah yang
dilakukan dalam sebuah penelitian ini.
Pengumpulan
data
Penyajian
data
Reduksi data
Pengambilan
kesimpulan
Gambar 3.1 Alur Penelitian
Keterangan :
1.
Tahap pengumpulan data yaitu proses memasuki lingkungan penelitian (
BPR.BKK cabang Prembun) untuk melakukan pengumpulan data penelitian
berupa data primer dan data sekunder. Data primer berupa form-form
36
pengajuan kredit, wawancara langsung dari pimpinan cabang dan karyawan
BPR.BKK. cabang Prembun, data sekunder berupa laporan jumlah prosentase
kredit macet (Not Performing Loan), data jumlah nasabah yang mengajukan
kredit setiap bulan, data nasabah BPR.BKK cabang Prembun yang tergolong
kredit bermasalah.
2.
Tahap reduksi data yaitu tahap penyederhanaan, pengabstrakan dari data dan
catatan – catatan tertulis yang diperoleh pada saat penelitian.
3.
Tahap penyajian data yaitu penyajian informasi dari hasil penelitian untuk
memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan.
4.
Tahap penarikan kesimpulan / verivikasi yaitu penarikan kesimpulan dari data
penelitian yang telah dianalisis.
3.5.
Satuan Pengamatan dan Satuan Analisa
W. Gulo (2005: 77) satuan pengamatan adalah satuan tempat untuk
memperoleh informasi tentang satuan analisis. Dalam penelitian ini yang
menjadi satuan pengamatan adalah kegiatan pemberian kredit BPR. BKK
cabang Prembun.
Satuan analisis adalah objek yang menjadi pusat perhatian yang dari
padanya terkandung informasi yang ingin diketahui. Dalam penelitian ini
yang menjadi satuan analisis yaitu analisis kredit dan sistem pengendalian
kredit.
37
3.6.
Definisi Operasional
Definisi operasional penelitian merupakan batasan-batasan dalam
variabel agar terhindar dari salah pengertian data yang dikumpulkan.
Berdasarkan masalah penelitian maka yang diteliti adalah Sistem
Pengendalian Risiko kredit, pada PD.BPR.BKK cabang Prembun.
Sistem adalah serangkaian tahapan–tahapan yang harus dilengkapi
oleh nasabah dalam proses pengajuan kredit, agar kredit dapat disetujui
atau dicairkan.
Pengendalian dalam penelitian ini yaitu kegiatan yang meliputi ,
prosedur dan syarat yang dapat memeberikan keyakinan pejabat dan
pegawai bank, dalam proses pengajuan kredit. Pengendalian tersebut
dilakukan untuk mengendalikan risiko yang dapat mempengaruhi kinerja
bank, sehingga mengakibatkan kerugian pada bank.
Risiko kredit adalah risiko dari kemungkinan terjadinya kerugian bank
sebagai akibat dari tidak dilunasinya kembali kredit yang diberikan bank
kepada debitur.
Jadi dapat disimpulkan sistem pengendalian risiko kredit adalah
serangkaian tahapan-tahapan yang meliputi
prosedur dan syarat yang
digunakan oleh BPR.BKK cabang Prembun, dalam proses pengajuan
kredit, untuk
mencegah terjadinya suatu kerugian yang akan terjadi
maupun sudah terjadi, yang menyebabkan penyalahgunaan kredit, ketidak
tepatan membayar, kredit macet atau tidak dilunasinya kewajiban oleh
debitur untuk membayar pokok pinjaman dan bunga kredit kepada bank.
38
3.7.
Instrumen Penelitian
Menurut Sugiono (2009) instrument adalah alat penelitian yang
digunakan untuk mengukur nilai variabel yang telah diteliti, maka
instrument penelitian merupakan alat yang berupa pertanyaan-pertanyaan
penelitian yang dapat ditunjukan table dibawah ini.
Dari
definisi
operasional
system
pengendalian
serangkaian tahapan-tahapan yang meliputi
risiko
kredit
prosedur dan syarat yang
digunakan oleh BPR.BKK cabang Prembun, dalam proses pengajuan
kredit, untuk
mencegah terjadinya suatu kerugian yang akan terjadi
maupun sudah terjadi, yang menyebabkan penyalahgunaan kredit, ketidak
tepatan membayar, kredit macet atau tidak dilunasinya kewajiban oleh
debitur untuk membayar pokok pinjaman dan bunga kredit kepada bank.
Dapat ditunjukkan instrumen sebagai berikut:
39
Tabel 3.1. Instrumen Berdasarkan Definisi Operasional Sistem Pengendalian Risiko Kredit
Variabel
Indikator
Sub Indikator
Butir - butir pertanyaan
Pengendalian Preventif
1. Calon nasabah
1. Proses pengajuan kredit.
1.Kejelasan informasi tentang
1. Dari mana nasabah dapat memperoleh
sosialisasi pengajuan kredit.
informasi tentang kredit?
2. kelayakan dan Kelengkapan
2. Bagaimana BPR menginformasikan kepada
persyaratan
nasabah tentang persyaratan kredit?
3. Prosedur dalam
3. Prosedur dari persyaratan
3. Persyaratan apa saja yang harus dilengkapi
pencairan kredit .
hingga kredit dicairkan
oleh nasabah saat akan mengajukan kredit ?
4. Pengawasan tentang
4. pengawasan kepada debitur
penggunaan atas kredit
atas penggunaan kredit yang
yang telah di berikan.
telah diterima dari BPR.
5. Jaminan atas kredit
5. jaminan kredit berupa aktiva
memperoleh informasi
kredit.
2. Penilaian kelayakan.
2. Kelayakan persyaratan.
3. Proses pencairan kredit.
4. Pengawasan atau
4. Bagaimana proses pencairan kredit pada
monitoring terhadap kredit.
5. Pengendalian jaminan
BPR?
5. Prosedur apa saja yanng harus dilalui oleh
kredit.
yang telah diberikan.
Variabel
Indikator
tetap atau harta yang digunakan
nasabah saat mengajukan kredit hingga kredit
kepada pihak BPR.
cair?
Sub Indikator
Butir - butir pertanyaan
Pengendalian Kuratif
1. Pengamatan tindakan
1. Analisis gejala
1. Pengambilan tindakan
1. Apakah petugas BPR melakukan
terjadinya gejala kredit macet.
pengawasan setelah kredit cair?
gejala terjadinya kerdit
terjadinya kredit macet.
macet.
2. Apakah petugas melakukan survey,
2. Pembinaan terhadap
2. Kegiatan pembinaan
2. Mengarahkan nasabah
monitoring terhadap usaha nasabah setelah
nasabah kredit.
terhadap nasabah kredit.
manfaat dan kegunaan kredit.
kredit dicairkan?
3. Tahap bank dalam
3. Kegiatan yang dilakukan oleh
mengelola risiko yang
BPR dalam mengelola risiko
3. Pengelolaan terhadap
3. Jaminan apa saja yanng dapat diterima oleh
risiko.
BPR saat pengambilan kredit?
timbul.
yang telah terjadi.
4. BPR melakukan
4. Penggolongan kualitas
terhadap terjadinya kredit
macet .
4. Penggolongan terhadap
penggolongan terhadap
4. Apakah petugas melakukan pengamatan atau
peminjam atau nasabah yang
analisis setelah kredit dicairkan?
peminjaman kredit yang
bermasalah.
bermasalah.
5. Pihak BPR melakukan
5. Bagaimana usaha petugas dalam
5. menghilang kan atas
5. Bank melakukan
penyitaan agunan nasabah atau
kerugian yang telah terjadi
penyitaan agunan.
debitur yang tidak bisa
mengarahkan nasabah mengenai manfaat dan
kegunaan kredit?
memenuhi kewajibannya.
Download